Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM 3 (B)

Medan Magnet

I. Tujuan
Mengamati peristiwa induksi elektromagnetik

II. Dasar Teori


Induksi Elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya arus listrik akibat adanya
perubahan fluks magnetic. Fluks magnetic adalah banyaknya garis gaya magnet
yang menembus suatu bidang. Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama
Michael Faraday memiliki gagasan bahwa medan magnet dapat menghasilkan
arus listrik. Pada tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan
medan magnet dapat menimbulkan arus listrik.
Induksi magnetik merupakan kuat medan sebuah magnet yang diakibatkan
oleh adanya arus listrik yang mengalir di dalam konduktor Adanya kuat medan
magnetik di sekitar konduktor berarus listrik diselidiki pertama kali oleh Hans
Christian (Denmark, 1774 – 1851). Jika jarum kompas diletakkan sejajar dengan
konduktor, maka konduktor itu akan dialiri arus listrik. Bila arah arus dibalik,
maka penyimpangannya juga berbalik. Selanjutnya, secara teoretis laplace (1749 –
1827) menyatakan bahwa kuat medan magnet atau induksi magnet di sekitar arus
listrik sebagai berikut:
A. Berbanding lurus dengan arus listrik
B. Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar
C. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu titik dari kawat
penghantar itu
D. Arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang dilalui
arus listrik.
Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya arus listrik yang mengalir. Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus
yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi
elektromagnetik.
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu : (1) Kecepatan
perubahan medan magnet, Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL
induksi yang timbul semakin besar. (2) Banyaknya lilitan, Semakin banyak
lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar. (3) Kekuatan
magnet, Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul
juga semakin besar.

III. Alat dan bahan


1. Magnet batang
2. Besi lunak
- Paku besar
- Paku kecil
IV. Langkah percobaan
1. Susunlah magnet batang dan besi lunak seperti gambar, tunggu sampai 15
menit atau lebih
2. Dekatkan logam kecil (paku, silet, dll) di ujung bebas besi lunak
3. Apa yang terjadi pada saat paku atau silet di dekatkan dengan ujung besi
lunak? Amati dan jelaskan!

V. Pembahasan
Sebuah paku kecil didekatkan dengan sebuah magnet yang ditaruh pada statis,
maka paku akan menempel pada magnet. Hal ini disebabkan, karena paku besar
yang ada didalam medan magnet terkena induksi, jadi bisa bersifat sebagai
magnet. Akibat dari pengaruh medan magnet, maka paku yang menempel pada
magnet permanen mungkin posisi domain – domainnya jadi tertur dan bersifat
sebagai benda magnet.
Selain itu magnet sementara ini disebut juga magnet remanen. Remanen
magnet berbeda besarnya untuk bahan-bahan magnetis yang berlainan. Remanen
magnet pada baja lebih bertahan lama dan lebih kuat daripada remanen magnet
pada besi lunak. Dengan kata lain, besi yang telah terkena pengaruh kutub magnet
akan lebih cepat kembali seperti semula daripada baja, setelah ia dijauhkan dari
kutub magnet. Remanen magnet pada baja dapat tinggal dari tiga bulan sampai
satu tahun atau lebih, tergantung pada kuat dan lemahnya pengaruh kutub magnet
pada baja itu.
Sebab-sebab terjadinya magnet induksi seperti yang telah disebut di atas dapat
diterangkan. Magnet-magnet elementer pada bahan ferromagnetis lebih mudah
diputarkan atau diarahkan menurut arah garis-garis gaya magnet. Selanjutnya,
mudah atau sukarnya sifat-sifat kemagnetan hilang dari bahan ferromagnetis yang
telah menjadi magnet induksi tergantung kepada besar gaya koersif bahan yang
bersangkutan. Gaya koersif ialah gaya untuk mengembalikan kedudukan magnet
elementer ke kedudukan seperti semula, sesudah kedudukannya diubah oleh
pengaruh kutub magnet lainnya. Gaya koersif pada zat besi jauh lebih besar
daripada gaya koersif pada baja, oleh karena itu kebertahanan remanen magnet
pada besi lebih kecil daripada remanen magnet pada baja.

VI. Kesimpulan
Besi lunak akan menjadi magnet sementara bila didekatkan dengan magnet
batang. Bila paku kecil didekatkan maka dengan besi lunak (paku besar) maka
paku kecil akan menempel. Dari hasil praktikum yang demikian dapat
disimpulakn bahwa kita dapat membuat magnet dengan memanfaatkan induksi
magnetik.

Anda mungkin juga menyukai