Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa yang
dituntut untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu sehingga akan sangat
bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat dan
matang. Berdasarkan hal itulah membaca kritis merupakan kegiatan belajar yang penting dan
wajib dikuasai oleh mahasiswa. Namun, dalam kegiatan membaca kritis untuk menulis ilmiah
perlu diperhatikan teknik-tekniknya, seperti teknik mengenali identitas referensi dan memilih
bahan tulisan, teknik menulis kutipan, dan teknik menyusun daftar rujukan agar mendapatkan
kesempurnaan dalam penulisan ilmiah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca kritis untuk menulis ?
2. Bagaimana cara membaca kritis untuk menulis ?
3. Apa pengaruh membaca kritis untuk menulis ilmiah ?
4. Apa saja macam-macam membaca kritis ?
5. Apakah cara-cara membaca kritis sama pada semua jenis bacaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian membaca kritis untuk menulis
2. Untuk mengetahui cara membaca kritis untuk menulis
3. Untuk mengetahui pengaruh membaca kritis untuk menulis ilmiah
4. Untuk mengetahui macam-macam membaca kritis
5. Untuk mengetahui cara-cara membaca kritis sama pada semua jenis bacaan

\
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca

Membaca pada hakikatnya tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulisan. Suatu proses dimana
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas
dan makna kata secara individual akan dapat diketahui.1

B. Pengertian Membaca Kritis untuk Menulis

Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan
Sastra Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, mengatakan bahwa kegiatan membaca
kritik untuk menulis pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.
Dari pengertian membaca kritis di atas memberi pemahaman bahwa kegiatan
membaca kritis harus dikaitkan dengan informasi-informasi seperti apa yang hendak kita
masukkan ke dalam tulisan kita, apakah informasi yang bersifat umum, khusus, atau
informasi yang teperinci. Membaca kritis pada dasarnya mengajak kita untuk tidak menerima
begitu saja kebenaran informasi yang didapatkan. Kita diajak untuk selalu bersikap skeptic,
bertanya terus-menerus, dan berusaha mencari kebenaran dari informasi yang didapat dengan
cara melakukan pengujian. Pengujian itu dapat beupa mencari informasi pada sumber-sumber
yang lain. Oleh sebab itu, membaca kritis memerlukan ketekunan dan kesabaran.

C. Ragam Membaca Kritis


Ragam membaca kritis sangat beragam bergantung pada jenis informasi seperti apa
yang dinginkan.Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan

1
Elfriza. 2013. Pengertian Artikel Ilmiah. http://elfriza.blogspot.com. Diakses pada Tanggal 11 maret
2015.
2
Sastra Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, membagi ragam membaca kritis
menjadi tiga ragam :
1. Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik
Terkadang kita membaca bukan untuk mencari informasi yang rinci, melainkan
kita hanya ingin mengetahui apa yang dibicarakan dalam tulisan yang kita baca.
Kita membaca dengan cepat/sekilas dari awal hingga akhir. Kita tidak
memfokuskan diri pada bagian-bagian tertentu. Kita membaca dengan cepat
/sekilas untuk mencari inti persoalan yang dibahas dari suatu tulisan sehingga dari
kegiatan membaca tersebut kita dapat menentukan topik tulisan yang dibaca.2
2. Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat dapat dilakukan kalau kita menginginkan informasi khusus dari
sebuah tulisan. Dalam melakukan kegiatan ini perhatian kita hanya tertuju pada
bagian-bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian terebut mengandung informasi
yang dibutuhkan. Sedangkan bagian-bagian yang tidak kita inginkan
akan diabaikan atau tidak kita perhatikan.
3. Membaca teliti untuk informasi rinci
Terkadang kita juga menginginkan informasi yang rinci tentang suatu hal, untuk
mendapatkan informasi tersebut kita akan melakukan kegiatan membaca dengan
memfokuskan bacaan pada bagian-bagian yang mengandung informasi yang
ingin diketahui secara rinci. Ketika sampai pada bagian yang dinginkan, kita
membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi yang
kita peroleh. Sedangkan bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak dibaca
lebih lanjut.
D. Membaca Kritis Tulisan/Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan salah satu bentuk karya ilmiah. Artikel ilmiah adalah karya
ilmiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal ilmiah. Ada dua bentuk artikel ilmiah,
yaitu artikel konseptual--artikel yang diangkat dari gagasan atau ide penulis—dan artikel
penelitian–artikel yang diangkat dari hasil penelitan. Perbedaan kedua jenis artikel tersebut
terletak pada bagian isi (Elfriza :2013)

2
Anshari, dkk. 2014. Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar : Badan
Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
FBS UNM.
3
Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang menyusun dan
menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Didalam sebuah
penulisan karya ilmiah, baik makalah maupun laporan penelitian biasanya telah didasarkan
pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja yang ilmiah 3
Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Bahasa dan
Sastra Universitas Negeri Makassar dalam bukunya, menjabarkan beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalm membaca tulisan/artikel ilmiah.
1. Menggali tesis /pernyataan masalah. Sebuah tesis biasanya diungkapkan dengan
sebuah kalimat pernyatan. Dengan mengenali tesis sebuah tulisan kita akan mudah
memahami isi tulisan dan menilai apakah penulisnya berhasil atau tidak dalam
membahas atau memecahkan masalah yang diajukan.
2. Meringkas butir-butir penting setiap artikel. Hali ini perlu dilakukan karena ringkasan
itu dapat dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat.dengan adanya
ringkasan, kita juga tidak perlu lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita
memerlukan informasi terentu dari artikel yang bersangkutan
3. Menyetir konsep-konsep peting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori). Hal ini
perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tulisan kita. Dengan
memahami.4 konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga dapat lebih
memahami konsep-ko5nsep yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita.
4. Menentukan bagian yang dikutip. Dalam mengutip bagian dari sebah tulisan ilmiah,
kita juga perlu memprthatikan relevansi bagian tersebutdengan tulisan kita. Butir-butir
yang dianggap tidak relevan tidak perlu dikutip.\
5. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip. Dalam mengutip bagian dari
sebuah artikel, kita pelru menyadari implikasinya. Apakah kutipan itu mendukung
gagasan yang akan kita kembangkan dalam tulisan kita atau sebaliknya.

3
Isfar. 2013. Membaca Kritis untuk Menulis.

4
6. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip. Dalam mengutip pernyataan yang ada
dalam sebuah artikel, kiata perlu secara jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita
bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip.

E. Membaca Kritis Tulisan /Artikel Populer


Menurut Pratama (2014), artikel Populer adalah suatu tulisan berisikan hasil kajian,
pandangan, dan argumentasi tentang Ilmu Pengetahuan yang sedang tren dan disajikan dalam
bahasa yang mudah dipahami masyarakat. Membaca kritis tulisan/artikel populer berbeda
dengan membaca tulisan/artikel ilmiah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
melakukan kegiatan ini, yaitu:
1. Mengenali persoalan pertama atau isu yang dibahas. Biasanya isu yang dibahas dalam
tulisan populer berkaitan dengan masalah sosial yang diminati masyarakat. Sebagai
contoh misalnya kasus yang tengah menimpa ketua KPK yakni Abraham Samad.
2. Menentukan signifikasi/relevansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan. Terkadang
isu yang dibicarakan dalam sebuah tulisan tidak memiliki relevansi untuk tulisan yang
akan kita buat. Oleh karena itu, kita harus pandai menghubungkan relevansi isu
tulisan yang dibaca dengan isu tulisan yang kita buat.
3. Memanfaatkan isu artikel populer untuk bahan atau inspirasi dalam menulis. Isu
artikel populer dapat menjadi bahan atau inspirasi dalam menulis. Isu artikel populer
biasanya berkaitan dengan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
baik kehidupan dalam lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan
negara. Hal inilah yang menjadikan isu artikel populer lebih menarik dibanding isu
artikel ilmiah.
4. Membedakan isi artikel populer dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah. Isi artikel
populer umumnya berbeda dengan isi artikel dan buku ilmiah. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya bahwa isu artikel populer berisi isu yang berkaitan dengan
masalah sosial yang sedang diminati masyarakat sedangkan artikel atau buku ilmiah
biasanya membahas hasil penelitian atau masalah yang tidak diminati masyarakat.
Artikel populer tidak mementingkan teori dan data sedangkan artikel dan buku ilmiah
mementingkan teori dan data karena dua hal tersebut mempunyai peranan yang sangat
penting.

5
F. Membaca Kritis Buku Ilmiah
Pada dasarnya, buku ilmiah sama dengan artikel ilmiah. Hal yang membedakan antara
keduanya adalah buku ilmiah memuat uraian atau pembahasan yang lebih panjang dan lebih
rinci tentang suatu isu ilmiah. Badan Pengembangan dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar dalam bukunya,menguraikan hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam membaca buku ilmiah sebagai berikut :
1. Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep pentig.
2. Menetukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan teori) untuk
bahan menulis.
3. Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip.
4. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip.
5. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
Berikut penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca buku ilmiah :
a. Memanfaatkan indeks untuk menemukan konsep penting
b. Buku ilmiah biasanya mencantumkan indeks yang berisi kata-kata yang mengacu
pada konsep-konsep yang dianggap penting. Indeks dapat membantu pembaca dalam
menemukan pembahasan dan penjelasan konsep-konsep tersebut dalam buku dengan
cepat. Dengan memanfaatkan indeks, kita tidak perlu menghabiskan waktu yang
cukup lama untuk mencari informasi tentang konsep-konsep yang ingin
diketahui. Menetukan konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan
teori) untuk bahan menulis
c. Setiap tulisan tentu diperlukan pandangan para ahli, hasil penelitian yang mendukung,
dan teori-teori baru yang dianggap penting. Dalam buku ilmiah, kita perlu memahami
dan mengenali konsep-konsep ini agar konsep-konsep tersebut dapat bermanfaat bagi
tulisan kita.6
d. Menentukan dan menandai bagian-bagian yang dikutip.Sebuah buku biasanya
memuat uraian dan pembahasan yang panjang. Oleh karena itu, kita perlu menandai
dan menetukan bagian-bagian yang dianggap penting dalam tulisan kita. Bagian-
bagian ini mungkin akan dikutip dalam tulisan kita, dalam artian setiap kutipan harus
ditulis nama pengarang, tahun, dan halaman yang dikutip. Contoh: Sudarma ( 2013:

6
http://sulfianiisfar.blogspot.com. Diakses pada Tanggal 11 maret 2015. Pratama, Wira. 2014. Cara
Mudah Meulis Artikel Populer.
6
10) mengatakan bahwa guru sebgai pendidik maksudnya adalah posisi sosial guru
benar-benar hanya berada dalam ruangan ukuran 8x8 m.
e. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang dikutip.
Dalam mengutip bagian dari sebuah buku, kita perlu memahami memahami impikasinya.
Kita harus mampu menghubungkan relevansi bagian yang kita kutip dengan isu tulisan yang
akan kita hasilkan . kutipan-kutipan yang ada dalam tulisan kita harus fungsional, yaitu
mendukung isi tullisan secara keseluruhan.
1) Tulisan yang dikutip harus dipertimbangkan secara matang mengenai implikasinya.
Kalau secara kebetulan mengutip pendapat orang lain dan bertolak belakang dengan
padangan kita selaku penulis, tentu perlu diberikan penjelasan yang tepat mengapa
tulisan itu dikutip. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
2) Dalam megutip pernyataan yang ada dalam sebuah artikel, kita perlu secara jelas
meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau tidak menyetujui
pernyataan yang akan kita kutip?Setiap pandangan yang dikutip , seseorang yang
menggunakan kutipan itu dalam tulisannya perlu memberikan suatu kesimpulan dan
pendapat sendiri mengenai konsep yang ditawarkan. Bukan menyalin begitu saja
konsep orang lain, melainkan ikut memberi koreksi dan penjelasan khusus mengenai
pandangan orang lain yang dikutip dalam tulisan kita.
3) Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulis.
4) Dalam perkembangan teknologi, internet sudah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan modern. Internet sangat membantu dalam dunia
pendidikan, banyak bahan yang dapat kita lihat dalam jaringan internet untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam membuat sebuah tulisan. Karena banyaknya
informasi atau berita yang dapat kita akses dari internet, kita perlu memilih informasi
tersebut dan menyeleksi informasi mana yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Jadi, pembaca yang baik tidak serta merta mudah percaya dengan apa yang
didapatkan dalam tulisan seseorang, tetapi harus teliti dalam membaca dan memahami
apa tujuan penulis tersebut.
5) Kiat praktis mencari dan menemukan bahan-bahan dalam jaringan internet
6) Untuk memudahkan menemukan bahan-bahan yang diperlukan dalam mengerjakan
suatu tulisan, kita bisa memanfaatkan website yang berkaitan dengan topik yang kita
perlukan untuk membuat tulisan. Saat ini sudah sangat banyak organisasi atau
perorangan yang membuat website yang berisi berbagai macam informasi dan berita.
7
Dari website ini kita bisa mencari bahan-bahan yang kita perlukan dan dijadikan
pedoman untuk membuat tulisan. Sebagai contoh, jika kita ingin membuat tulisan
yang berhubungan dengan dunia kesehatan, kita bisa mencari informasi tersebut
dengan mengunjungi website yang berhubungan dengan kesehatan. Jadi dengan
membuka situs tersebut, kita menemukan judul tulisan disertai dengan penjelasan-
penjelasannya.
7) Memilih dan mengevaluasi bahan-bahan dalam jaringan internet untuk bahan
menulis,Dari jaringan internet, kita bisa mendapatkan bahan-bahan dalam jumlah
yang sangat banyak. Tidak semua bahan yang kita dapatkan dari internet berguna atau
relevan untuk tulisan kita. Sebelum memanfaatkan bahan-bahan tersebut, kita perlu
memilih bahan tersebut dan menyeleksi informasi mana yang sesuai dengan apa yang
kita inginkan. Artinya, bahan-bahan yang ditemukan di internet bermanfaat bagi
tulisan kita. Sebagai contoh, kita ingin menulis mengenai pendidikan anak usia dini,
tentu kita akan mencari bahan yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini. Jadi
tidak semua yang berkaitan dengan pendidikan kita ambil dan juga tidak semua yang
berkaitan dengan anak usia dini kita ambil. Akan tetapi, menyeleksi bahan yang
relevan saja yang diambil sehingga betul-betul manjadi tulisan kita
8) Menentukan isi atau gagasan penting dalam bahan-bahan yang tersedia dalam
jaringan internet
Bahan-bahan yang telah diperoleh dari internet perlu kita menemukan dan memahami
gagasan-gagasan pentingnya. Untuk itu harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(a) Membaca bacaan secara keseluruhan;
(b) Mencari letak pokok-pokok kalimat bacaan tersebut;
(c) Menentukan apakah paragraf dalam bacaan tersebut bersifat deduktif atau induktif
ataukah bersifat paragraf campuran; dan
(d) Jika paragraf tersebut adalah paragraf deduktif berarti gagasan utamanya berada pada
awal paragraf, tetapi kalu paragraf itu merupakan paragraf induktif berarti gagasan
utamanya berada pada akhir paragraf.
(e) Memanfaatkan secara kritis bahan-bahan dalam jaringan internet untuk menulis
Bersikap kritis terhadap bahan-bahan yang diperoleh di internet sangat diperlukan
karena banyak bahan-bahan yang mengandung pernyataan atau pendapat yang
mungkin belum diuji atau belum dibuktikan kebenarannya. Orang bisa
menerbitkan `tulisannya dalam internet dengan mudah dan cepat. Ini berbeda dari
8
informasi yang kita dapatkan dari buku atau artikel. Buku atau artikel melalui proses
penyuntingan yang panjang dahulu sebelum diterbitkan sehingga informasi yang
dihasilkan juga relatif lebih teruji dari pada informasi dalam internet.

Untuk tidak menerima begitu saja tulisan yang ada di internet, paling tidak yang harus kita
lakukan adalah (a) membaca secara sepintas bagian-bagian tertentu; (b) membuat daftar
pertanyaan mengenai bahan tersebut; (c) mengevaluasi ; dan (d) meninjau kembali bacaan
tersebut.7

7
Rizal, Muhammad. 2012. Artikel Imliah Pedidikan. http://www.artikelbagus.com. Diakses pada
Tanggal 11 maret 2015.
9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang
relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.
2. Kegiatan membaca akan lebih bermakna dan juga sangat berguna untuk kegiatan
menulis kita, serta memberikan pengetahuan bagi pembacanya.
3. Sebelum menulis sebuah karya ilmiah, hendaknya dilakukan kegiatan membaca
kritis.
4. Membaca kritis untuk tulisan/artikel ilmiah berbeda dengan membaca kritis untuk
tulisan/artikel populer serta untuk buku ilmiah.
B. Saran
1. Untuk kebaikan makalah, diharapkan agar mencari lebih banyak referensi dan
bertanya mengenai materi yang akan dipaparkan dalam makalah.
2. Dalam penyusunan makalah, sebaiknya penyusun makalah lebih banyak meminta
bimbingan dari orang-orang yang lebih berpengalaman.

10
DAFTAR ISI

Anshari, dkk. 2014. Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian Bahasa Indonesia.


Makassar : Badan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
FBS UNM.
Elfriza. 2013. Pengertian Artikel Ilmiah. http://elfriza.blogspot.com. Diakses pada
Tanggal 11 maret 2015.
Isfar, sulfiani. 2013. Membaca Kritis untuk Menulis.
http://sulfianiisfar.blogspot.com. Diakses pada Tanggal 11 maret 2015.
Pratama, Wira. 2014. Cara Mudah Meulis Artikel Populer.
http://kiatmenjadipenulissukses.blogspot.com. Diakses pada Tanggal 11 maret
2015.
Rizal, Muhammad. 2012. Artikel Imliah Pedidikan. http://www.artikelbagus.com.
Diakses pada Tanggal 11 maret 2015.

11

Anda mungkin juga menyukai