Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran Inovatif II ini.
Makalah tentang Memahami Pendekatan Sistem Desain Instruksional ini, kami buat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pembelajaran Inovatif II yang di ampu oleh ibu
Biyan Yesi Wilujeng, S.Pd., M.Pd., dan ibu Dra. Arita Puspitorini, M.Pd., yang harapannya
melalui makalah ini, para pembaca dapat mengerti tentang apa itu pendekatan pembelajaran
melalui system desain instruksional.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir. Apabila terdapat kekeliruan kata atau
penjelasan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar………………………………………………………………………………....i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….…ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan…………………………………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
Semakin hari, teknologi semakin maju. begitu pula dengan ilmu pengetahuan. Tentu bukan hal
yang sulit sekarang ini untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber
seperti internet, jurnal dan lainnya. Juga berbagai sarana dalam memperoleh pengetahuan pun
sangat beragam, seperti dengan LCD, laptop, tablet, HP, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita
calon pendidik sebagai penangung jawab utama dalam perbaikan proses pembelajaran dan
fasilitator peserta didik dalam belajar dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih agar tujuan
pembelajaran yang di laksanakan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya. Pembelajaran tidak
harus dilakukan oleh seorang teknolog pendidikan atau suatu tim yang terdiri dari ahli media dan
ahli materi ajar tertentu. Seorang pendidik yang memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip
desain instruksi memiliki visi yang lebih luas tentang apa yang dibutuhkan untuk membantu
peserta didik belajar.
Instruksi lebih mungkin menjadi efektif jika direncanakan untuk melibatkan para siswa dalam
kegiatan yang memfasilitasi pembelajaran. Dengan menggunakan jenis-jenis sistem desain
instruksi, guru dapat memilih, atau merencanakan dan mengembangkan kegiatan terbaik untuk
membantu siswa belajar.
PEMBAHASAN
Desain adalah sebuah rancangan bentuk atau rancangan langkah pertama dalam
pembuatan produk atau sistem yang direkayasa. Desain juga dapat didefinisikan berbagai proses
aplikasi berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian suatu perangkat, suatu proses atau
sistem dalam detail yang memadai untuk memungkinkan realisasi fisiknya. Tujuan yaitu untuk
menghasilkan suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan dibangun.
Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi komunikasi dan isi
untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara pendidik dan
peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan
tujuan pembelajaran, dan merancang “perlakuan” berbasis-media untuk membantu terjadinya
transisi. Sebagai suatu disiplin ilmu, desain pembelajaran secara historis dan tradisional berakar
pada kognitif dan perilaku.
Berdasarkan kedua pengertian diatas, bisa didefinisikan bahwa desain intruksional adalah
keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan teknik mengajar
dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah
pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi dan kegiatan
mengevaluasi hasil belajar. Pendekatan sistem dalam pendidikan dapat mencakup beberapa
daerah bidang garapan. Misalnya pendekatan sistem kurikulum, sistem pembelajaran, sistem
implementasi, sistem implementasi dan sebagainya.
2.3 Langkah pengembangan model PPSI, Dick & Carry, Briggs dan J.E Kempt
Model PPSI
Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yaitu suatu model pengajaran
yang terorganisasi yang terdiri atas komponen yang menitik beratkan pada tujuan pengajaran.
Sehingga pengajaran selalu mengacu pada tujuan pendidikan khususnya tujuan instruksional.
Langkah-langkahnya yaitu :
Model Dick and Carry berorientasi pada hasil dan system. Dick, Carry memandang desain
pembelajaran sebagai sebuah system dan menganggap pembelajaran adalah proses yang
sistematis. Pada kenyataannya cara kerja yang sistematis inilah dinyatakan sebagai model
pendekatan system. Dipertegas oleh Dick, Carry bahwa pendekatan system selalu mengacu
kepada tahapan umum system pengembangan pembelajaran (Instructional System
Development/ISD). Jika berbicara masalah desain maka masuk ke dalam proses, dan jika
mengunakan istilah Instructional Design (ID) mengacu pada Instructional System Development
(ISD) yaitu tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Instructional
desain inilah yang menjadi payung bidang.
Model Dick and Carry dimulai dengan mengenali tujuan pembelajaran, melakukan analisa
pembelajaran, mengenali tingkah laku masukan dan karakteristik pembelajar, merumuskan
tujuan performasi, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan dan memilih materi
pembelajaran, mendesain dan melakukan penilaian normative, dan memperbaiki atau merevisi
pembelajaran.
Model Briggs
Model Briggs yaitu model pembelajaran yang berorientasi pada guru atau dosen sebagai
perancang kegiatan instruksional maupun tim pengembangan instruksional yang susunan
anggotanya meliputi antara lain dosen, administrator, ahli bidang studi, ahli evaluasi, ahli media
dan perancang instruksional. Langkah-langkahnya yaitu mengidentifikasi tujuan kurikulum
secara umum dan luas, menentukan prioritas tujuan, mengidentifikasi kebutuhan kurikulum yang
baru, menentukan prioritas remidialnya.
Model Kempt
Model desain system pembelajaran yang dikemukakan oleh Jerold E. Kemp dkk
berbentuk lingkaran menunjukkan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain system
pembelajaran, yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya yaitu mengidentifikasi masalah
dan menetapkan tujuan pembelajaran, menentukan dan menganalisis karakter siswa,
mengidentifikasi materi dan menganalisis komponen tugas belajar yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran, menetapkan tujuan pembelajaran khusus bagi siswa, membuat
sistematika panyampaian materi pembelajaran secara sistematik dan logis, merancang strategi
pembelajaran, menetapkan metode untuk menyampaikan materi pelajaran, mengembangkan
instrumen evaluasi, memilih sumber-sumber yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
Mengajar adalah proses yang dilakukan guru dalam mengadakan interaksi dengan
pseserta didik, dengan penekanan pada berbagai macam kegiatan. Seorang pendidik yang
memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip desain instruksi memiliki visi yang lebih luas
tentang apa yang dibutuhkan untuk membantu peserta didik belajar. Instruksi lebih mungkin
menjadi efektif jika direncanakan untuk melibatkan para siswa dalam kegiatan yang
memfasilitasi pembelajaran. Dengan menggunakan prinsip-prinsip desain instruksi, guru dapat
memilih, atau merencanakan dan mengembangkan kegiatan terbaik untuk membantu siswa
belajar.