FAKULTAS TEKNIK
2020
KAJIAN PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK
KECANTIKAN PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR RIAS WAJAH
Oleh :
NIM. 18050634028
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan implementasi media pembelajaran audio
visual dalam upaya meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa SMK Kecantikan pada
mata pelajaran teknik dasar rias wajah.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas x smk kecantikan. Jenis penelitian ini termasuk ke
dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang langkahnya sebagai berikut : (1) perencanaan; (2)
soal tes; (3) lembar angket. Observasi dilakukan untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran
teknik dasar rias wajah dengan media pembelajaran audio visual. Tes tulis dilakukan untuk
mengukur prestasi belajar. Angket diberikan untuk mengetahui respon siswa. Adapun teknik
analisis data untuk instrumen lembar observasi dan angket menggunakan presentase.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir mata
kuliah metodologi penelitian ini.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan berbagai pihak.
Dengan begitu seiring dengan selesainya tugas ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Ibu Dra. Dewi Lutfiati, M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah metodologi
penelitian prodi S1 Pendidikan Tata Rias 2018
2. Ibu Dra, Hj. Suhartiningsih, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah metodologi
penelitian prodi S1 Pendidikan Tata Rias 2018
3. Orang tua yang selalu memberi dukungan dan doa dalam penyusunan tugas ini
4. Teman-teman pendidikan tata rias 2018 yang telah banyak membantu dan memberikan
dukungan dan doa
5. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv
iv
3.9 INDIKATOR KEBERHASILAN ................................................................................. 12
v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Proses pembentukan karakter pribadi dapat diperoleh melalui pendidikan karena
pendidikan termasuk kegiatan yang sistematis dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa,
sehingga hal tersebut termasuk dalam salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia. Demi
mencerdaskan bangsa,maka perlu peningkatan mutu pendidikan dengan pembaharuan yang
tidak terlepas dari proses pembelajaran.
Menurut PP No.19 Th 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan menunjukkan
bahwa media pendidikan sebagai penunjang proses belajar. Penggunaan media sosial dalam
pembelajaran diharapkan dapat memotivasi siswa agar mampu dan cepat memahamu materi
yang disampaikan sehingga menghasilkan output sesuai harapan.
Pada dasarnya media dan model pembelajaran dalam mengajar kelas x khususnya
kompetensi dasar rias wajah dilakukan secara langsung di kelas dengan metode demonstrasi
di kelas dengan media objek yang dirias secara langsung maupun papan tulis saat teori.
Komponen yang menentukan kemampuan siswa dalam menangkap pembelajaran adalah
keoptimalan dalam mencerna materi yang disampaikan. Tingkat keberhasilan siswa
ditentukan oleh guru dalam penyampauan materinya, sehingga penguasaan dan kesiapan
guru dalam memberikan materi sangat menunjang keberhasilan belajar.
Mata pelajaran teknik dasar rias wajah kelas x, diajarkan dengan tujuan agar siswa
dapat melakukan praktik dasar rias wajah sesuai prosedur. Maka dari itu perku peningkatan
keefektifan pembelajaran melalui peningkatan motivasi belajar. Pada masa pandemi ini
model pendidikan diubah menjadi model pembelajaran audio visual secara daring.
Sering kali model pembelajaran daring cenderung monoton dan mengurangi motivasi
belajar. Keterbatasan pembelajaran di kelas khususnya mata pelajaran teknik dasar rias
wajah secara teori sulit dipahami, sehingga pelu didukung secara maksimal dari media
pembelajaran. Media pembelajaran yang menarik akan menambah ketertarikan siswa, selain
itu juga harus jelas dan mudah dipahami. Media pembelajaran yang bervariasi memberikan
peluang bagi siswa adar dapat memahami materi dengan baik dan tidak cepat membosankan.
Dari uraian diatas perlu adanya peningkatan kualitas pemanfaatan media audiio
visual. Dengan adanya media tersebut diharapkan mempermudah siswa dalam menangkap
1
informasi dan meningkatkan konsentrasi agar lebih fokus dalam pembelajaran agar terserap
semaksimal mungkin. Media sosial jika dikolerasikan dengan media audio dapat menjadikan
interaksi dua arahdalam proses belajar. Untuk itu peneliti memilih kelas x untuk diteliti guna
meningkatkan keefektifan belajar secara daring dan menambah motivasi belajar dengan
penerapan model pembelajaran audio visual.
Dari uraian yang dikemukakan diatas, ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa kelas x selama proses pembelajaran mata
pelajaran teknik dasar rias wajah melalui media audio visual?
2. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran daring menggunakan media pembelajaran audio
visual pada kompetensi dasar rias pagi hari di kelas X SMK Kecantikan ?
3. Bagaimana respon setelah diimplementasikannya model pembelajaran daring via zoom
dengan demonstrasi video tutorial ?
1. Meningkatkan motivasi dalam pembelajaran pada siswa kelas x smk selama proses
pembelajaran dengan media pembelajaran audio visual mata pelajaran teknik dasar rias
wajah.
2
2. Mengukur keefektifan penggunaan media audio visual pada pembelajaran yang bersifat
praktik
3. Membandingkan hasil belajar di sekloah dengan via daring di rumah masing-masing
3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
4
2. Faktor eksternal yaitu situasi lingkungan sekitar
3. Faktor pendekatan belajar adalah usaha dalam pembelajaran yang bersifat
strategis untuk kegiatan pada materi pelajaran.
Pengaruh yang ada dalam diri siswa adalah kewajaran karena inti dari belajar
meupaka perubahan tingkah individu yang memiliki niat dari awal. Meskipun begitu,
motivasi belajar bergantung pada likungan belajar yang artinya faktor diluar diri
menentukan pengaruh motivasi yang diperoleh. Berdasarkan pada paparan diatas
diketahui faktor yang berpengaruh pada motivasi belajar sangat beragam. Bukan hanya
dari siswa, namun juga dari luar siswa. Maka dari itu guru harus memperhatikan faktor
tersebut, sehingga dalam melaksanakan pembelajaran seacara terstruktur.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran identik dengan proses komunikasi belajar yang berupa alat
penyalur informasi untuk memancing gerak otak, olahrasa dan minat siswa yang dapat
mencapai tujuan dari belajar. Dari proses komunikasi ada komponen yang mempengaruhi
yaitu pesan, sumber pesan, media dan feedback. Media belajar meliputi seluruh sumber
yang diperlukan untuk komunikasi pada pembelajaean sehingga dapat berbentuk
hardware seperti halnya komputer dan perangkat lunak lainnya. Media pembelajaean
merupakan komponen wahana fisik yang didalamnya terdapat materi instruksional untuk
menyampaikan informasi yang dapat diserap, merangsang perhatian dan minat siswa.
a. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat bermanfaat dalam pembelajaran, diantara manfaatnya
adalah sebagai berikut :
1. Memperjelas informasi sehingga terdapat peninggakatan kualitas hasil belajar
2. Memotivasi siswa untuk aktif belajar
3. Metode yang variatif sehingga tidak verbalistis
4. Mengatasi terbatasnya ruangan dan waktu.
5
Audio visual adalah peralatan yang digunakan dalam penyampaian isi materi
yang disampaikan pada pembelajaran yang memberikan penekanan pada penglihatan
dan pendengaran dalam pembelajaran. Media ini dikelompokkan sebagai video yang
diputar dengan dibantu oleh media perangkat keras dan lunak. Biasanya media ini
digunakan sebagai tampilan dokumentasi, hiburan dan pendidikan..
b. Manfaat Media Audio Visual
Penggunaan media belajar dengan audio cisual adalah :
1. Mengatasi hambatan dari kendala jarak dan waktu
2. Video dapat diputar ulang juka siswa kurang memahami materi
3. Pesan mudah diingat
4. Mengembangkan pemikiran siswa
5. Memperjelas hal yang abstrak sehingga dapat memeberikan gambaran yang
lebih spesifik
6. Dapat mempengaruhi emosional
7. Mampu menunjukkan rangsangan sesuai tujuan yang diinginkan siswa
4. Keterlaksanaan Pembelajaran Daring
Sistem penbelajaran daring adalah system pembelajaran tatap muka diantara
pengajar dan seorang siswa yang dilaksanakan melalui media online dengan bantuan
jaringan internet. Pada hal ini guru memastikan jika kegiatan belajar mengajar lancar,
aktif dan dapat diterima meskipun siswa berada dirumah. Guru sebagai pengajar dituntut
kreatif dan inovaid membentuk media pembelajaran dalam memanfaatkan media online.
Pembelajaean melalui perangkat personal computer ataupun laptop yang memiliki
jaringan internet dapat dilaksanakan diwaktu yang bersamaan melalui media sosial
sebagai media belajar. Dari hal ini, guru dapat memastikan siswa dapat mengikuti proses
belajar dengan waktu yang sama pada tempat berbeda. Namun, pada pembelajaran daring
tidak lepas dari jaringan internat, jika jaringannya cukup susah maka akan menjadi
kendala yang akan menjadi permasalahan besar ketidakoptimalan siswa dalam menerima
materi belajar.
6
BAB 3
METODE PENELITIAN
7
1. Planning
a. Perencanaan akan pelaksanaan proses pembelajaran membutuhkan teks skenario dari
proses belajar dan menyiapkan materi
b. Instrumen untuk mengumpulkan data dan lembar observasi, alat evaluasi, angket untuk
menilai motivasi selama kegiatan belajar.
2. Acting (tindakan)
a. Pembukaan pelajaran
b. Presensi pada siswa
c. Memberi media pembelajaran dan tanya jawab
d. Memperjelas gambaran pada materi yang disampaikan
e. Pengumpulan angket motivasi belajar
f. Memberi test untuk melihat tingkat kefahaman siswa
g. Menutup pelajaran
3. Observasing (pengamatan)
Pengamatan pada pekaksanaan tindakan mengetahui penerapan penggunaan media
pembelajaran audio visual selama mengikuti pembelajaran yang diketahui dari motivasi siswa
dan prestasi dari hasil tes yang dikerjakan siswa untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pembelajaran selanjutnya.
4. Reflecting (refleksi)
Kegiatan ini mereview atau melihat transformasi siswa, tahap ini dianalisis oleh kendala
pembelajaran yang ditentukan oleh langkah-langkah perbaikan yang dianalisis untuk
penggunaan media selanjutnya
8
b. Motivasi belajar siswa merupakan aktivitas siswa selama pembelajaran. Motivasi dapat
diukur dengan beberapa indikator : tekun, ulet, menunjukkan minat, mandiri,
mempertahankan pendapatnya, senang untuk memecahkan masalah.
c. Prestasi belajar siswa adalan hasil mengikuti proses pembelajaran yang diukur melalui
soal test.
9
Tabel 1. Lembar observasi aktivitas belajar
10
2. Hasil Belajar Siswa
Tes yang dijawab akan dibernilai 1, jika tidak ada jawabannya diberi skor 0, untuk soal
essay ada 5soal yang pada masing-masing soal memiliki bobot nilai 3, penilaian dari
hawaban pertanyaan yang lengkap dan benar dapat diberi nilai 3, sedangkan yang
jawabannya benar tapi tidak lengkap diberi nilai 2, jika jawaban tidak sesuai diberi nilai 0.
Lali skor ini diubah berbentuk nilai dengan rumus berikut : Jumlah skor/skor maksimal x
100%. Siswa yang memiliki nilai kurang dari 70 berarti tidak cukup tuntas dan siswa
memiliki nilai 70 lebih dari/ sama dengan 70 dapat dinyatakan tuntas. Cara pengukuran
ketuntasan belajar digunakan rumus :
Jumlah siswa yang tuntas belajar/Jumlah seluruh siswa x 100%.
Ketuntasan siswa secara individual dapat dikatakan tuntas jika mencapai ketuntasan > 70 %.
3. Analisis motivasi siswa
Tujuan dari analisis adalah untuk mengetahui feedback siswa pada pembelajaran teknik
dasarvrias wajah pada pembelajaran yang diungkapkan melalui kuisioner. Hasil dari
penyebaran angket dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif untuk melihat tingkat
akurat dan nilai angket, Untuk analisis angket diberi peringkat 1-4. peneliti menyimpulkan
makna setiap alternatif sebagai berikut:
a. “Sangat setuju” menunjukkan gradasi paling tinggi, kondisi tersebut diberi nilai 4.
b. “Setuju”, menunjukkan peringkat lebih rendah dibandingkan dengan kata “Sangat”,
kondisi tersebut diberi nilai 3.
c. “Kurang Setuju” yang berada di bawah “Setuju”, diberi nilai 2.
d. “Tidak Setuju” yang berada di gradasi paling bawah diberi nilai 1.
Hasil angket tersebut dianalisis guna mengetahui nilai dari setiap pernyataan. Analisis data
ini dapat dilakukan dengan :
a. Memberi kriteria pemberian skor pada tiap aspek yang dteliti
b. Menjumlah skor atau nilai pada setiap aspek
c. Menghitung jumlah skor
11
3.9. INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki kriteria tertentu yang
disimpulkan menjadi dua aspek, yakni indikator keberhasilan dari proses dan keberhasilan
produk. Kedua indikator tersebut memiliki tolok ukur yang menjadi indikator ketercapaian
meningkatnya prestasi dan motivasi belajar, yakni :
a. Indikator proses dapat dilihat pada berkembangnya belajar mengajar yang mengutamakan
motivasi ber nilai mean lembar observasi minimal 50% atau lebih.
b. Indikator produk dapat dilihat dari tingkat motivasi untuk belajar dengan skor mean berupa
angket motivasi belajar yang didapatkan dari 50 siswa lebih
c. Indikator produk dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar
12
DAFTAR PUSTAKA
Ainina, Indah Ayu. 2014. “ Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Sumber Sejarah”
dalam Indonesian Journal of History Education Vol. 3 No. 1 (hal 40-45). Semarang.
Universitas Negeri Semarang.
Destyawan, Bima Garyn. 2018. “ Review Penggunaan Media Audio Visual Untuk
Pembelajaran Jarak Jauh. Jakarta. Universita Negeri Jakarta.
Purwono, Joni. dkk. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di SMPN 1 PACITAN” dalam Jurnal Teknologi Pendidikan dan
Pembelajaran Vol. 2 No. 2 hal. 127-144. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Yulanda, Helfini. 2016. “ Hubungan Motivasi Belajar dengan Minat Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Produktif Tata Kecantikan Kulit”. Padang. Universitas Negeri Padang.
13