Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di
SD (GD 419)

Dosen pengampu:

1. Drs. H. Ahmad Mulyadiprana, M.Pd. (0613)

2. Istikhoroh Nurzaman, M.Pd. (2723)

Disusun oleh:

Sania Nurronnavisa (2004131)

Qikha Maulidhia (2004316)

Denti Rahmawati (2005403)

Rina Arifah Mukhlis (2005529)

Nisa Fujianti (2008781)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA
2021

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tujuan dan Standar Kompetensi”
tepat pada waktunya.

Makalah ini kami buat dengan usaha dan kerjasama tim yang baik,
walaupun di masa pandemi seperti ini, namun tidak melunturkan semangat kami.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. H. Ahmad
Mulyadiprana, M.Pd. dan Ibu Istikhoroh Nurzaman, M.Pd. selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di SD.

Dari makalah yang kami buat ini, kami menyadari masih terdapat
kekurangan. Baik dari segi bahasa, kelengkapan materi, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan saran perbaikan
makalah ini, agar kami bisa membuat makalah dengan lebih baik.

Tasikmalaya, 10 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Standar Kompetensi......................................................... 3
2.2 Pengertian Standar Kompetensi Guru................................................ 3
2.3 Struktur Standar Kompetensi............................................................. 4
2.4 Pentingnya Perumusan Tujuan dalam Pembelajaran......................... 7
2.5 Tingkatan Tujuan Pendidikan Secara Umum dan Khusus................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan............................................................................................ 10
3.2 Saran................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah individu yang tak bisa hidup sendiri-sendiri atau
biasa kita sebut dengan makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk
individu dalam hal urusan sosial pasti akan selalu berdampingan dengan
manusia lainnya. Serta pola hidup berdampingan ini akan terus
berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi. Dalam pelaksanaannya,
komunikasi atau interaksi ada beberapa istilah yang sudah tidak asing di
telinga kita yaitu kata interaksi edukatif. Interaksi edukatif adalah interaksi
yang berlangsung dalam satu kegiatan atau forum yang memiliki tujuan
untuk pendidikan dan pengajaran. Interaksi edukatif juga bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, karena pendidikan memiliki peran
yang sangat penting bagi setiap individunya. Dalam upaya peningkatan
kualitas pendidikan, terdapat standar proses pendidikan yang memiliki
peran sangat penting. Seberapa ideal apapun standar isi dan standar lulusan
tanpa didukung oleh standar proses yang memadai, maka standar yang
lainnya itu tidak memiliki nilai apa-apa. Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa standar proses dalam pendidikan itu sangatlah penting
keberadaanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud standar kompetensi?
2. Apa yang dimaksud standar kompetensi guru?
3. Apa saja struktur standar kompetensi?
4. Bagaimana pentingnya perumusan tujuan dalam pembelajaran?
5. Bagaimana tingkatan tujuan pendidikan secara umum dan khusus?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian standar kompetensi.
2. Untuk mengetahui pengertian standar kompetensi guru.

1
3. Untuk mengetahui struktur standar kompetensi.
4. Untuk mengetahui pentingnya perumusan tujuan dalam pembelajaran.
5. Untuk mengetahui tingkatan tujuan pendidikan secara umum dan
khusus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Standar Kompetensi


Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata
pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. [1] Menurut Abdul
Majid Standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar
pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. [2] Pada setiap mata
pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang
kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang
perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan
kurikulum muatan lokal, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya
sesuai dengan nama pelajaran dalam muatan lokal tersebut, [3] Standar
kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari atas pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja sesuai bidang kerja yang dipersyaratkan.

2.2 Pengertian Standar Kompetensi Guru


Standar kompetensi guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan dalam
bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang guru
agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas,
kualifikasi, dan jenjang pendidikan. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap
guru akan menunjukkan kualitas profesionalisme seorang guru. Standar
kompetensi guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau diisyaratkan
kepada seluruh guru dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan
berkepribadian layaknya seorang guru sesuai dengan kualifikasi dan jenjang
pendidikan serta jabatan fungsionalnya sebagai pendidik, (Hamalik, 2009:
24). Mulyasa (2013, hlm. 26) mengemukakan bahwa “Kompetensi guru
yakni perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, dan
spiritual yang secara scientific membentuk kompetensi standar profesi guru,
yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,

3
pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme
yang harus guru miliki, dan guru tersebut perlu memiliki kompetensi sosial
yaitu hubungan yang diapit baik dengan partner dan masyarakat sekitarnya.”
Dengan demikian, kompetensi dasar seorang guru merupakan nilai-
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
sebagai seorang guru.
Terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru
berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2017 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru yaitu diantaranya: a. komptensi pedagogik; b. kompetensi
kepribadian; c. kompetensi sosial, dan d. kompetensi professional.

2.3 Struktur Standar Kompetensi


Standar Kompetensi suatu bidang keahlian distrukturkan dengan bentuk
sebagai berikut :
1. Standar kompetensi
Sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tertentu.
2. Unit kompetensi
Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung
tercapainya standar kompetensi setiap unit kompetensi memiliki sejumlah
sub kompetensi.
3. Sub kompetensi/elemen
Merupakan sejumlah fumgsi tugas / pekerjaan yang mendukung ketercapain
unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.
4. Kriteria unjuk kerja/Indikator Pencapaian Kompetensi
Merupakan pernyataan sejauh mana sub kompetensi yang dipersyaratkan
tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan.
5. Persyaratan unjuk kerja
Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unkuk kerja
tersebut diaplikasikan.
6. Acuan penilaian

4
Pernyataan- pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam
melaksanakan penilaian.
Secara operasional dalam lingkup pembelajaran, struktur standar
kompetensi tersebut digunakan dalam perumusan silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang didalamnya termuat tujuan pembelajaran.
Kompetensi Kunci adalah kemampuan kunci atau generik yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan. Dalam perumusan unit
kompetensi sebagian atau keseluruhan kompetensi kunci tersebut tercakup
didalamnya.Terdapat 7 (tujuh) kunci kompetensi (Key Competencies,
William Hall & Mark C. Werner), yaitu:
1. Mengumpulkan,menganalisa dan mengorganisasikan informasi.
2. Mengkomunikasikan ide dan informasi.
3. Merencanakan dan mengatur kegiatan.
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok.
5. Menggunakan ide dan teknik matematika.
6. Memecahkan persoalan/masalah.
7. Menggunakan teknologi.
Format Unit Kompetensi
1) Kode Unit : Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati
oleh para pengembang dan industri terkait.
2) Judul Unit : Merupakan fungsi tugas/pekerjaan suatu unit
kompetensi yang mendukung sebagian atau keseluruhan standar
kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan kalimat aktif yang diawali
dengan kata kerja aktif yang dapat terobservasi.
3) Uraian Unit : Penjelasan singkat tentang unit kompetensi tersebut
berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
4) Sub Kompetensi : Merupakan elemen-elemen yang dibutuhkan
untuk tercapainya unit kompetensi tersebut di atas (untuk setiap unit
biasanya terdiri dari 2 hingga 6 sub kompetensi.
5) Kriteria Unjuk Kerja : Pernyataan-pernyataan tentang hasil atau
output yang diharapkan untuk setiap elemen/subkompetensi yang

5
dinyatakan dalam kalimat pasif dan terukur. Untuk setiap subkompetensi
sebaiknya mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap (KSA).
6) Persyaratan Unjuk Kerja : Menjelaskan kontek unit kompetensi
dengan kondisi pekerjaan unit yang akan dilakukan, peraturan dan
perundangan-undangan yang terkait dan diberlakukan, prosedur atau
kebijakan yang harus dipatuhi pada saat melakukan pekerjaan tersebut serta
informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan.
Acuan Penilaian:
a) Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan
b) Persyaratan awal yang mungkin diperlukan sebelum menguasai
unit yang dimaksud tersebut.
c) Informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
terkait dan mendukung tercapainya kompetensi dimaksud.
d) Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya
kompetensi yang dimaksud.
e) Pernyataan tentang jenjang/level kompetensi unit yang dimaksud.
Level Kinerja Kompetensi Kunci Pada Setiap Unit Kompetensi Pada
dasarnya untuk satu satuan unit belum/tidak ada levelnya, akan tetapi
masing-masing memiliki tingkat kesulitan berdasar pada level kinerja
kompetensi kunci. Level kinerja kompetensi kunci akan menentukan tingkat
kesukaran/kompleksitas serta tingkat persyaratan yang harus dipenuhinya.
a) Level 1 : Mampu melaksanakan tugas/pekerjaan yang bersifat
rutin, berdasar pada
b) Standing Operation Procedure (SOP) serta di bawah pengawasan
atasan.
c) Level 2 : Pada level ini yang bersangkutan mampu melaksanakan
tugas/pekerjaan rutin serta peker jaan lain yang memerlukan tanggung
jawab dan otonomi.
d) Level 3 : Pada level ini yang bersangkutan mampu melaksanakan
tugas/pekerjaan yang menuntut kemampuan analisis dan evaluasi dengan
berbagai konteks serta mampu memberikan bim bingan dan supervisi pada
bawahannya.

6
2.4 Pentingnya Perumusan Tujuan dalam Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan
terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu. Magner (1962) mendefinisikan tujuan pembelajaran
sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh
peserta didik sesuai kompetensi.
Sementara itu, menurut Standar Proses pada Permendiknas Nomor 41
Tahun 2007, tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Ini berarti kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
mencakup kemampuan yang akan dicapai siswa selama proses belajar dan
hasil akhir belajar pada suatu kompetensi dasar.
Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari
rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik,
aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.
Penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan penting dalam
rangkaian pengembangan desain pembelajaran. Dari tahap inilah ditentukan
apa dan bagaimana harus melakukan tahap lainnya. Apa yang dirumuskan
dalam tujuan pembelajaran menjadi acuan untuk menentukan jenis materi,
strategi, metode, dan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas, pembelajaran akan menjadi kegiatan
tanpa arah, tanpa fokus, dan menjadi tidak efektif.
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat
tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002)
mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu: (1)
memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara
lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3)

7
membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pembelajaran; (4) memudahkan guru mengadakan penilaian.
Memperhatikan penjelasan di atas, tampak bahwa tujuan pembelajaran
merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, yang di
dalamnya dapat menentukan mutu dan tingkat efektivitas pembelajaran.

2.5 Tingkatan Tujuan Pendidikan Secara Umum dan Khusus


Dilihat dari hirarkisnya tujuan pendidikan terdiri atas tujuan yang
sanga umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur.
Tujuan pendidikan dibagi menjadi empat yaitu:
1. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
TPN adalah tujuan umum dan merupakan sasaran akhir yang harus
dijadikan pedoman olch setiap usaha pendidikan, artinya setiap lembaga
dan penyelenggaraan pendidikan harus dapat membentuk manusia yang
sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan formal, informal maupun nonformal. TPN merupakan
sumber dan pedoman dalam usaha penyelenggaraan pendidikan. Secara
jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai
pancasila dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3,
yang merumuskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap. kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
2. Tujuan Institusional (TI)
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap
lembaga pendidikan. Dengan kata lain tujuan ini dapat didefinisikan
scbagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka
menempuh atau dapat menyelesaikan program disuatu lembaga pendidikan
tertentu. Tujuan institusional merupakan tujuan. Antara untuk mencapai

8
tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap
jenjang pendidikan. Seperti misalnya standar kompetensi pendidikan
dasar, menengah, kejuruan dan jenjang pendidikan tinggi.
3. Tujuan Kurikuler (TK)
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai olch setiap bidang
studi atau mata pelajaran. Tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai
kualifikasi yang harus dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan
suatu bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan
kurikuler juga pada dasarnya merupakan tujuan untuk mencapai tujuan
lembaga pendidikan.
4. Tujuan Pembelajaran atau Instruksional (TP)
Tujuan pembelajaran atau instruksional merupakan tujuan yang paling
khusus. Tujuan pembelajaran yang merupakan bagian dari tujuan
kurikuler, dapat didefinisikan. Sebagai kemampuan yang harus dimili oleh
oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang
studi tertentu dalam satu kali pertemuan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Standar kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang
harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari
atas pengetahuan,keterampilan, dan sikap kerja sesuai bidang kerja yang
dipersyaratkan. Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa
mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu.
Selain itu, guru juga memiliki standar kompetensi. Standar kompetensi
dasar seorang guru merupakan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak sebagai seorang guru. Seorang guru sangat
penting memiliki empat kompetensi tersebut dalam menunjang profesinya
agar dapat bertanggung jawab dalam proses pembelajaran yang
berlangsung. Standar Kompetensi suatu bidang keahlian distrukturkan
dengan bentuk standar kompetensi, unit kompetensi, sub
kompetensi/elemen, Kriteria unjuk kerja/Indikator Pencapaian Kompetensi,
persyaratan unjuk kerja dan acuan penilaian. Perumusan tujuan dalam suatu
pembelajaran sangat penting karena diharapkan terjadi, dimiliki, atau
dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
tersebut. Dilihat dari hirarkisnya tujuan pendidikan terdiri atas tujuan yang
sanga umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur.

3.2 Saran

Setelah mempelajari mengenai tujuan dan standar kompetensi


diharapkan dapat menambah pengetahuan dan membantu dalam
merumuskan tujuan dan standar kompetensi dalam suatu pembelajaran.
Berkaitan dengan itu kita harus memperbaiki dan meningkatkan tujuan dan
standar kompetensi.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Neolaka, Amos. 2006. Apakah Standar Kompetensi Itu?. Jurnal Teknik Sipil. Vol.
I(1): 1-5

Siswanto, B. T., Wagiran, K. K., & Hamidah, S. (2013). Standar Kompetensi dan
Perumusan Tujuan Pembelajaran. Jurnal Pendidikan, 1(2), 6.
Hardiato, D. (2012). Perencanaan Pembelajaran dalam Kerangka Penyelenggaraan
Pelatihan. Retrieved on February, 28.
Abdul Majid, Aldi Riansyah, Rustandai (2019). Tujuan dan standar kompetensi
dalam pembelajaran.
https://www.academia.edu/39297458/TUJUAN_DAN_STANDAR_KOMPE
TENSI_DALAM_PEMBELAJARAN
Ismail, M. I. (2010). Kinerja dan kompetensi guru dalam pembelajaran. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 13(1), 44-63.

BAB, I., & GURU, S. K. A. Pengertian Kompetensi.

12

Anda mungkin juga menyukai