Anda di halaman 1dari 4

Yaoma Fathin Azhar

5404417025

Resume Permasalahan Pendidikan di Indonesia Khususnya di SMK Tata Boga Beserta


Permasalahannya

Resume

Proses belajar mengajar seharusnya dapat mengoptimalkan kegiatan belajar peserta didik.
Jika proses kegiatan pembelajaran optimal, maka kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan
baik. Dengan kegiatan pembelajaran yang baik tersebut, akan menghasilkan peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia. Terlepas dari itu semua, peran penting guna meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia adalah kemampuan guru dalam mendidik dan membimbing siswanya.
Kemampuan guru tersebut dapat dilihat dari guru dalam menyampikan materi kepada siswanya
apakah dapat mencapai tujuan pembelajaran atau tidak. Tujuan tersebut dapat terlaksana apabila
guru tersebut kreatif dan cekatan dalam penggunaan metode atau model pembelajaran yang tepat
saat kegiatan pembelajaran.

Namun, pada kenyataannya sebagian besar tenaga pendidik belum sepenuhnya


mengoptimalkan metode atau model pembelajaran dengan tepat di dalam kelas. Akibatnya, hal
tersebut menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak efektif dan kurang menyenangkan sehingga
siswa menjadi bosan atau malah tidak tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru di
kelas. Padahal dengan kegiatan pembelajaran efektif tersebut adalah kunci dalam mencapai
tujuan dalam pembelajaran.

Di Indonesia sendiri, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah


formal yang dirancang khusus agar siswanya bisa mandiri, terampil dan cekatan dalam bekerja
karena setelah lulus dapat terjun langsung bekerja di lapangan. Pemberian materinya tidak hanya
tentang teori, akan tetapi praktikum sesuai dengan jurusan yang ditempuhnya Untuk itu, tenaga
pendidik di SMK ini tentunya harus benar-benar kompeten dalam membimbing dan mendidik
siswa-siswanya sesuai dengan bidangnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk pemberian bekal
pengetahuan dan keterampilan kepada siswanya agar nantinya mereka bisa bersaing atau
berkompetisi dalam dunia pekerjaan nanti setelah lulus. Di SMK sendiri untuk mencapai tujuan
pembelajaran sama halnya dengan sekolah tingkatan lainnya yaitu dapat dilihat pencapaian
efektivitasnya yang diukur dengan prestasi peserta didik yang nantinya akan meningkatkan hasil
belajar peserta didiknya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi dari tahun ke tahun selalu dan semakin maju dan
berkembang. Oleh karena itu, mau tidak mau pendidikan harus dituntut untuk mengalami
kemajuan dari berbagai segi terutama di negara Indonesia, pendidikan masih tertinggal jauh
dibanding dengan negara lain dan Indonesia harus mengejar ketertinggalan tersebut salah
satunya adalah meningkatkan kualitas guru dan harus benar-benar kompeten agar mencerdaskan
anak bangsa yang merupakan generasi penerus bangsa yang akan memajukan bangsa Indonesia
sendiri.

Dengan semakin majunya dunia pendidikan, proses kegiatan pembalajaran juga harus
dituntut lebih kreatif dalam menyampaikan materi terutama pembelajaran di SMK karena tidak
hanya teori namun kegiatan praktik. Model pembelajaran di SMK ini benar-benar harus
diperhatikan karena tidak sembarang model bisa digunakan pada semua mata pelajaran di SMK
contohnya pembelajaran prakik tidak bisa menggunakan metode ceramah dalam penyampaian
materi praktikumnya. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran karena
apakah siswa tersebut mampu dan memahami materi yang disampaikan guru atau tidak sehingga
dapat diketahui tujuan pembelajaran tersebut berhasil atau sebaliknya.

Identifikasi Permasalahan

Ada beberapa contoh mengenai permasalahan pendidikan di Indonesia terutama SMK


bidang tata boga. Yang pertama adalah di SMK Negeri 3 Pati pada mata pelajaran tata hidang,
siswa merasa kesulitan terhadap materi tersebut karena sulit untuk dipelajari dan dihafalkan
karena dominan teori dan praktik. Karena siswa merasa kesulitan dengan materi tersebut, maka
menyebabkan siswa menjadi kurang fokus dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan
oleh guru dan akibatnya berimbas pada hasil prestasi belajar siswa yang rendah. Untuk
mengatasi hal tersebut, dapat dilakukan dengan pendekatan pembelajaran salah satunya dengan
model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievment Divisions). Pembelajaran
kooperatif ini merupakan pembelajaran dalam bekerja sama dalam kelompok kecil maupun
kelompok besar. Sedangkan STAD ini merupakan pembelajran kooperatif dimana terdapat saling
ketergantungan positif antar peserta didik, ada tanggungjawab perseorangan serta komunikasi
antar anggota dan dilakukan secara kolaboratif.

Selain mata pelajaran tata hidang, mata pelajaran kontinental khusunya pada pengolahan
soup, kemampuan siswa dinilai rendah karena belum memaksimalkan dengan metode STAD.
Oleh karena itu, dilakukan PTK agar bisa memaksimalkan metode STAD dann diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pengolahan soup dan adanya perubahan dari
aspek proses dan produk.

Ketiga, di SMKN 4 Yogyakarta masih terbatas dalam penggunaan model pembelajaran


sehingga rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Persiapan Pengolahan
Makanan dan mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal serta antar siswa
kurang dalam kemampuan untuk bekerjasama. Untuk mengatasi hal tersebut, maka model
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered head
Together) yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi hasil belajar siswa di SMKN 4
Yogyakarta.

Di SMKN 1 Kalasan, tenaga pendidik masih menggunakan metode pembelajaran yang


konvensional pada mata pelajaran Melakukan Persiapan Pengolahan (MPP) sehingga dinilai
masih monoton, interaksi masish kurang dan hanya terpusatpadda guru. Oleh karena itu, guru
terpacu untuk meningkatkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan melalui metode
pembelajaran Make A Match. Model pembelajaran Make A Match merupakan model
pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk bekerjasama dalam memecahkan suatu
masalah dalam bentuk permainan. Melalui metode pembelajaran ini, dinilai sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran. tujuan yang didaptkan dari model
pembelajaran ini adalah meningkatkan pemahaman siswa, meningkatkan motivasi siswa,
terjalinnya interaksi guru dan siswa, dan mengurangi kejenuhan dan kebosanan selama proses
pembelajaran.
Sumber :

Patonah, Sri. 2014. Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Pengolahan Soup Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Team Achievment Divisions (STAD) Di Kelas
XI Jasa Boga Program Keahlian Tata Boga SMK Negeri 3 Pati Tahun 2012/2013.
Teknobuga, vol 1(2).

Sulistyowati, Dwi Y. M., 2013. Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Pembelajaran Persiapan Pengolahan Makanan Dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT (Numbered Heads Together) [skripsi].Yogyakarta (ID). Universitas Negeri
Yogyakarta.

Zahroh, Fathimah Nur. 2013. Peningkatan Pemahaman Siswa Kelas X Boga Dalam Mata
Pelajaran Mmelakukan Persiapan Pengolahan (MPP) Melalui Metode Pembelajaran
Make A Match Di SMK Negeri 1 Kalasan [skripsi]. Yogyakarta (ID). Universitas Negeri
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai