Anda di halaman 1dari 10

Nama : Yaoma Fathin Azhar

NIM : 5404417025

Rombel 60 Pendidikan Kewarganegaraan

KETAHANAN NASIONAL

Kita sering dengar bahwa suatu Negara yang kuat adalah Negara yang mampu
mengendalikan segala aspek yang ada pada Negara tersebut. Ketahanan Nasional (Tannas)
adalah konsep bangsa Indonesia, Keselamatan Nasional atau kelangsungan hindup bangsa.
Tannas yang juga disebut sebagai comprehensive security, berpendapat bahwa kelangsungan
hidup suatu bangsa atau masyarakat tergantung pada keserasian aspek kehidupan seperti
Ideologi-Politik-Ekonomi-Sosial Budaya-Militer, dimana tiap aspek saling mempengaruhi.
Stabilitas dari networking aspek-aspek tersebut akan menciptakan Tannas yang kuat. Tannas
lahir di Seskoad (Sekolah Staf & Komanda Angkatan Darat) pada tahun 1969-1970, yang pada
saat itu berusaha mengembangkan doktrin sendiri tentang national security, berdasarkan
pengalaman sendiri dan bangsa lain. Hasilnya menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu
masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer saja, tetapi juga tergantung pada
kemampuan aspek kehidupan yang lain. Keadaan ekonomi dan konflik antar kelompok karena
alasan politik, agama dan sumberdaya dapat menghancurkan kemampuan negara untuk bertahan.

Hakekat ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan
nasional ini tergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina
aspek alamiah serta aspek social sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala
bidang. • Ketahanan nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam
wilayah nasional baik fisik maupun sosial serta memiliki hubungan erat antara gatra di dalamnya
secara komprehensif dan integral.

Ketahanan Nasional Indonesia dikelola berdasarkan Astagatra yang meliputi unsur-


unsur : (1) geografi, (2) kekayaan alam, (3) kependudukan, (4) ideologi, (5)politik, (6) ekonomi,
(7) sosial budaya dan (8) pertahanan keamanan. (1-3) disebut Trigatra atau tiga aspek alamiah
dan (4-8) disebut Pancagatra atau lima aspek sosial. Kualitas Pancagatra dalam kehidupan
nasional Indonesia tersebut secara terintegrasi dan dalam integrasinya dengan Trigatra adalah
mencerminkan tingkat Ketahanan Nasional Indonesia. Ketahanan Nasional adalah suatu
pengertian holistik, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan
nasional (Astagatra). Kelemahan di salah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain
dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan. Ketahanan Nasional Indonesia bukanlah
merupakan suatu penjumlahan ketahanan segenap gatranya, melainkan suatu resultante
keterkaitan yang integratif dari kondisi2 dinamik kehidupan bangsa di seluruh aspek
kehidupannya

Ciri-ciri ketahanan nasional yaitu merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara
berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek
kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah
(trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial
(pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai
wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional

ASPEK-ASPEK DALAM KETAHANAN NASIONAL

ASPEK IDEOLOGI

Ideologi adalah perangkat prinsip pengarahan (guiding principles) yang dijadikan dasar
serta memberikan arah dan tujuan untuk dicapai dalam melangsungkan hidup dan kehidupan
nasional suatu bangsa dan negara.

Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi dinamik suatu
bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.

ASPEK EKONOMI

Peranan Negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33 lebih
ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan perundang-undangan.
Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang
banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat
senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi
tidak jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh
segelintir orang yang berkuasa.

Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi
barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.
Kegiatan produksi dalam perekonomian melibatkan factor-faktor produksi berupa:
Tenaga kerja,Modal,. Teknologi,Sumber daya alam,Manajemen.

Ekonomi di Negara Indonesia

Pengelolaan dan pengembangan ekonomi Indonesia didasarkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai
berikut:

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.


b. Cabang-cabang produksi yang penting bagai Negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Ketahanan di bidang Ekonomi

Ketahanan ekonomi nasional merupakan konsep yang berkaitan dengan suatu dimensi,
meliputi:

a. Stabilitas ekonomi,
b. Tingkat integritas ekonomi,
c. Ketahanan system ekonomi terhadap goncangan dari luar system ekonomi,
d. Margin of savety dari garis kemiskinan dan tingkat pertumbuhan ekonomi,
e. Keunggulan kompetitif produk-produk ekonomi nasional,
f. Kemantapan ekonomi dari segi besarnya ekonomi nasional,
g. Tingkat integritas ekonomi nasional dengan ekonomi global.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan di Bidang Ekonomi
Negara berkembang seperti Indonesia dalam pengelolaan faktor produksi menjadi
barang dan jasa mempunyai ciri sebagai berikut :
a. Bumi dan sumber alam,
 kurangnya kemampuan untuk memanfaatkan kekayaan alam dan juga, belum
memiliki keterampilan teknologi yang memadai dan tingkat manajemen yang
belum memenuhi harapan.
 Bencana alam seperti banjir dan musim kering.dll
 Struktur ekonomi agraris merupakan tekanan berat atas areal tanah dan
lingkungan dengan konsekuensi social yang amat luas.
 Negara yang tidak mempunyai kekayaan alam sangat tergantung kepada
impor bahan baku
b. Tenaga kerja
Pertambahan penduduk yang cepat bisa menguntungkan, karena
persediaan tenaga kerja dan lapangan kerja yang cukup, namun harus disertai
dengan peningkatan keterampilan teknologis dan perluasan kesempatan kerja.
Apabila kebijaksanaan ini ditempuh maka akan menimbulkan pengangguran
kelihatan atau tak kelihatan. Untuk jangka panjang perlu ditempuh
penanggulangan sebagai berikut:
 Peningkatan keterampilan teknologi,
 Transmigrasi,
 Keluarga berencana,
 Distribusi penduduk secara ekonomi geografis.
c. Faktor modal
Modal dapat diperoleh dari tabungan, pajak, reinvestasi perusahaan, pendapatan
ekspor dan modal asing. Negara berkembang menghadapi kekurangan modal dan
pemupukan modal dalam negeri terbatas, misalnya disebabkan:
 Pendapatan masyarakat rendah, sehingga tidak memungkinkan adanya tabungan,
 Dasar tariff pajak dan aparatur pemungutan pajak masih terbatas,
 Kemampuan investasi modal perusahaan masih kurang.

Untuk mengurangi masalah ekonomi dalam bidang modal perlu ditempuh strategi
pembangunan yang bertujuan:

 Memberikan pendidikan keterampilan secara masal dan terarah


 Industrialisasi untuk perluasan lapangan pekerjaan,
 Peningkatan produksi barang dan jasa untuk konsumsi dalam negeri dan untuk
ekspor barang setengah jadi dan barang jadi,
 Pembinaan permodalan bagi pengusaha golongan ekonomi lemah.
d. Faktor teknologi
Penggunaan teknologi memerlukan pertimbangan-pertimbangan, misalnya:
 Labour intensive (Padat karya)
 Teknologi intermediate atau teknologi Elektra.
 Teknologi mutakhir atau technocratium.
e. Hubungan dengan ekonomi luar negeri
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Negara-negara berkembang di bidang hubungan
ekonomi luar negeri adalah sebagai berikut:
 Melebarnya jurang pemisah antara Negara maju dengan Negara berkembang,
kerena pertumbuhan ekonomi yang tidak sama.
 Akibat perkembangan tersebut ialah berupa kemerosotan harga bahan ekspor
tradisional dan menurunkan hasil produksi Negara berkembang.
 Makin tinggi kapasitas produksi dan volume ekspor Negara industri, makin
mudah keadaan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan pasaran
internasional.
f. Prasarana atau infrastruktur
Prasarana adalah factor utama bagi pertumbuhan dan kelangsungan ekonomi Negara.
Usaha subversip dan infiltrasi baik dalam suasana damai, apalagi dalam keadaan
perang selalu menjadikan prasarana sebagai sasaran utama dari pihak lawan.

ASPEK SOSIAL BUDAYA

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri hidup bersama
cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan
melakukan sebagian besar kegiatannya dalam kelompok tersebut.

Manusia mengembangkan kebudayaan tidak lain sebagai upaua mempertahankan


kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dari lingkungannya untuk
kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa
kebudayaan merupakan wujud tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang dating dari
lingkungan.

Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan pola hubungan social
yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya, mengacu pada kondisi
kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan. Atas dasar itu, maka hal tersebut
akan dibicarakan dalam bahasan berikut.

Struktur Sosial di Indonesia

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara
horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan berdasarkan perbedaan suku-bangsa, agama,
adat, serta perbedaan kedaerahan. Secara vertical struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh
perbedaan-perbedaan vertical antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.
Pluralitas masyarakat Indonesia yang bersifat multi dimensional telah menimbulkan persoalan
tentang bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi secara horizontal, sementara sratifikasi
social sebagaimana terwujud pada masyarakat Indonesia akan memberi bentuk pada integrasi.
Oleh karena itulah, maka, timbul persoalan yang timbul dari struktur masyarakat Indonesia yang
demikian adalah bagaimana masyarakat Indonesia terintegrasi pada tingkat nasional sehingga
menunjang penciptaan ketahanan nasional yang mantap.

Kondisi Budaya di Indonesia

Lapisan social yang berbeda membawa perbedaan perilaku kebudayaan yang diwujudkan
dalam keadaan tertentu seperti bahasa yang digunakan, kebiasaan berpakaian, kebiasaan
konsumsi makanan dan sebagainya. Semua itu menambah keanekaragaman tampilan budaya
masyarakat Indonesia.  Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan
Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat
dasar: (1) Religius, (2) Kekeluargaan, (3) Hidup seba selaras, dan (4) Kerakyatan.

Kebudayaan baru yang lebih penting daripada kebudayaan-kebudayaan lain dalam


mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah kebudayaan nasional atau kebudayaan
Indonesia. Kebudayaan ini tidak sama dengan kebudayaan daerah tertentu tidak sama artinya
dengan penjumlahan budaya-budaya daerah di kepulauan Indonesia.
Apa yang disebutkan kebudayaan bangsa dalam penjelasan UUD 1945 dirumuskan sebagai
puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah si seluruh Indonesia. Perkataan puncak-puncak
kebudayaan itu artinya adalah kebudayaan yang diterima dan dijunjung tinggi oleh sebagian
besar suku-suku bangsa di Indonesia dan memiliki persebaran di sebagian besar wilayah
Indonesia.

ASPEK POLITIK

Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau
kebijaksanaan.
Politik di Indonesia:

1. Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang
mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu
system yang unsur-unsurnya:
a. StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat dan
sekaligus wadah dalam menjaring/pengkaderan pimpinan nasional
b. ProsesPolitik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun
kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan
kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
c. BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional
melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplinnasional.
d. KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan
nasional.
2. Luar Negeri
Salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri = Pembukaan UUD ’45, melaksanakan ketertiban dunia,
berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social dan anti penjajahan karena
tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas = Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif = Indonesia dalam internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek,
tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Ketahanan aspek politik dalam  negeri = Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,
mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional
yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat

Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan kerjasama internasional yang
saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai
dengan kemampuan dan demi kepentingan politik. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia
terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi
ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban
dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari
kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.

ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN

Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata
sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam menegakkan ketahanan
nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan perjuangannya.
Hal itu dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan
kekuatan masyarakat dalam seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional di bidang pertahanan keamanan
ialah :

1. Doktrin

2. Wawasan Nasional

3. Sistem Hankam

4. Geografi

5. Manusia

6. Integrasi Angkatan Bersenjata dan Rakyat

7. Pendidikan Kewiraan

8. Materiil
9. Iptek

10. Manajemen

11. Pengaruh luar negeri

12. Kepimpinan

Anda mungkin juga menyukai