2. Andragogi: Ilmu tentang tata cara orang nilai 97. Heuristis: Bersangkutan dengan belajar 48. Divestasi: Pelepasan, pembebasan, prosedur analitis yang dimulai dengan 3. Aksentuasi: Pengutamaan, pengurangan modal perkiraan yang tepat dan mengecek ulang penitikberatan, penekanan 49. Diversifikasi: Penganekaragaman sebelum memberi kepastian 4. Alienasi: Terasingkan 50. Diversitas: Perbedaan, kelainan, 98. Interpretasi: Penafsiran 5. Apresiasi: Penghargaan keragaman 99. Intensif: Secara sungguh-sungguh dan 6. Aksioma: Pernyataan yang dapat 51. Dekret: Keputusan (ketetapan) terus-menerus dalam mengerjakan diterima sebagai kebenaran tanpa 52. De Facto: Berdasarkan fakta sesuatu hingga memperoleh hasil yang pembuktian 53. De Jure: Berdasarkan hukum optimal 7. Adiktif: Kecanduan 54. Di lecut: Di Cambuk 100. Intens: Hebat, sangat kuat, tinggi, 8. Akselerasi: Percepatan 55. Demografi: Ilmu tentang susunan bergelora, sangat emosional 9. Akuntabel: Dapat jumlah, dan perkembangan penduduk 101. Insidental: Terjadi atau dilakukan hanya dipertanggungjawabkan 56. Domestik: Berhubungan dengan pada kesempatan atau waktu tertentu 10. Animo: Hasrat, kemauan yang kuat permasalahan dalam negeri saja; tidak rutin 11. Aposteriori: Pengetahuan yang 57. Difusi: Penyebaran atau perembesan 102. Intelectual conscience: Nurani didapatkan dari pengalaman sesuatu (kebudayaan, teknologi, ide) intelektual 12. Apriori: Pengetahuan yang didapatkan 58. Diredusir: Mengurangi kesulitan, 103. Intervensi: Campur tangan tanpa pengalaman (pemikiran) kesukaran: Menyederhanakan sesuatu 104. Implisit: Terkandung di dalamnya 13. Ambigu: Bermakna ganda agar lebih muda meskipun tidak diungkapkan 14. Ambivalen: Bercabang dua yang saling 59. Diametral: Terpisah secara berhadap- 105. Inklusif: Termasuk; terhitung bertentangan hadapan 106. Intrik: Penyebaran kabar bohong yang 15. Atributif: Melambangkan, menandai 60. Diksi: pilihan kata yang sesuai sengaja untuk menjatuhkan lawan 16. Afiliasi: Berhubungan atau pertalian 61. Direduksi: DIkurangi 107. Komprehensif: Secara menyeluruh sebagai anggota/cabang 62. Daring: Dalam jaringan, internet (online) lengkap 17. Afirmasi: Penetapan yang positif, 63. Eksistensi: Keberadaan 108. Kooperatif: Kerja sama pengkhususan 64. Ekspektasi: Harapan 109. Krusial: Gawat, genting 18. Advokasi: Pembelaan 65. Esensi: Hakikat, inti 110. Konfrontasi: Berhadap-hadapan 19. Adidaya: Pembelaan 66. Esensial: Perlu sekali, mendasar, hakiki langsung 20. Asketisisme: Paham yang 67. Eskalasi: Kenaikan, pertambahan 111. Konsumtif: Tidak menghasilkan, hanya mempraktikkan kesederhanaan, kejujuran 68. Etimologi: Asal usul kata memakai dan kerelaan berkorban 69. Empiris: Berdasarkan pengalaman 112. Kolektif: Secara bersama 21. Absurd: Tidak masuk akal 70. Elegan: Anggun dan elok 113. Kontradiksi: Pertentangan 22. Adendum: Jilid tambahan pada buku: 71. Entitas: Satuan yang berwujud 114. Kausalitas: Sebab-akibat lampiran 72. Efisien: Tepat atau sesuai untuk 115. Kampiun: Baik sekali, juara, pandai 23. Asketik: Bersifat sederhana, jujur dan mengerjakan sesuatu dengan tidak sekali rela berkorban membuang-buang waktu, tenaga, biaya 116. Konklusi: Kesimpulan (pendapat) 24. Adagium: Peribahasa, pepatah 73. Efektif: Ada efeknya (pengaruh, 117. Korelasi: Hubungan timbal balik atau 25. Borjuis: Kelas masyarakat dari golongan kesannya, akibatnya) sebab akibat menengah ke atas 74. Elaborasi: Penggarapan secara tekun dan 118. Kontinu: Berkesinambungan 26. Berorientasi: Kecenderungan pandangan cermat 119. Konsentris: Mempunyai pusat yang 27. Bersua: Datang saling mendekati 75. Eksplisit: Terus terang, tidak berbelit- sama 28. Berspekulasi: Memperkirakan, belit 120. Korektif: memperbaiki berbohong 76. Emporium: Pusat perdagangan 121. Konspirasi: Persekongkolan, konspirasi 29. Berkamuflase: Menyamar 77. Elitis: Kelompok elit: Terpandang 122. Kolosal: Dibuat secara besar-besaran, 30. Broker: Makelar 78. Etos: Pandangan hidup yang khas dari luar biasa besarnya 31. Bias: Menyimpang dari sebenarnya suatu golongan sosial 123. Kuratif: Dapat menolong 32. Disparitas: Perbedaan 79. Fluktuatif: Naik-turun menyembuhkan penyakit 33. Disorientasi: Kesamaran arah 80. Fragmen: Cuplikan atau petikan bagian, 124. Katarsis: Penyucian diri yang membawa 34. Dinamika: Terjadi pergerakan, pecahan sesuatu pembaruan rohani dan pelepasan dari pergolakan 81. Fanatik: Teramat kuat kepercayaan ketegangan 35. Distorsi: Penyimpangan, pemutarbalikan terhadap ajaran 125. Komparatif: Berdasarkan perbandingan suatu fakta 82. Fenomena: Fakta 126. Kompetitif: Berhubungan dengan 36. Deskriptif: Menggambarkan 83. Fundamental: Mendasar kompetisi: persaingan 37. Diferensiasi: Pembedaan 84. Filantropi: Cinta kasih, kedermawanan 127. Komplementer: Bersifat saling mengisi; 38. Degradasi: Kemunduran, penurunan kepada sesama melengkapi 39. Diskriminasi: Pembedaan perlakuan 85. Fenomenal: Luar biasa, hebat 128. Konstelasi: Kumpulan orang, sifat, atau 40. Diskursus: Rasionalitas, wacana, 86. Flamboyan: Serba megah, gemerlapan benda yang berhubungan pertukaran ide 87. Friksi: Perpecahan, pergeseran yang 129. Kamuflase: Penyamaran 41. Diaspora: Tercerai-berainya suatu menimbulkan perbedaan pendapat 130. Kuartal: Tiga bulan bangsa yang tersebar diberbagai penjuru 88. Fiskal: Berkenaan dengan urusan pajak 131. Laten: Tersembunyi, terpendam taoi dunia dan bangsa tersebut tidak memiliki atau pendapatan negara punya potensi muncul negara/tempat 89. Feodal: Susunan masyarakat yang 132. Lacur: Malang, celaka, sial; buruk laku 42. Dedikasi: Pengabdian, pengorbanan dikuasai oleh kaum bangsawan 133. Masif: Utuh, padat, kuat, kukuh tenaga, pikiran dan waktu demi 90. Garda: Pengawal 134. Moderat: Konsep jalan tengah keberhasilan suatu usaha atau tujuan 91. Garda depan: Pelopor, perintis 135. Mediator: Penghubung mulia 92. Genosida: Pembunuhan secara besar- 136. Mindset: Pola pikir 43. Dikotomi: pembagian atas dua kelompok besaran secara berencana terhadap suatu 137. Mainstream: Arus utama (biasa) yang saling bertentangan (pemisahan) bangsa atau ras 138. Merefleksikan: Mencerminkan 44. Defisit: Kekurangan 93. Hierarki: Urutan tingkatan atau jenjang 139. Militan: Bersemangat tinggi, berhalauan 45. Definitif: Sudah pasti jabatan keras 46. Diskresi: Kebebasan mengambil 94. Hipotesis: Anggapan dasar (dugaan 140. Mengelaborasi: Menggarap keputusan sendiri dalam setiap situasi sementara) (mengerjakan) sesuatu secara tekun dan yang dihadapi 95. Hipokrit: Suka berpura-pura, munafik cermat 141. Menganulir: Membatalkan 182. Pasif: Bersifat menerima saja 221. Sanitasi: Usaha untuk membina dan 142. Meniscayakan: Memastikan 183. Profan: Tidak suci menciptakan suatu keadaan yang baik di 143. Mafia: Kelompok kriminal yang 184. Proyeksi: Perkiraan tentang keadaan bidangkesehatan masyarakat terorganisasi masa yang akan datang 222. Signifikan: Penting, berarti 144. Madani: Berhubungan dengan hak-hak 185. Periodik: Berkala, menurut kurun waktu 223. Skeptis: Kurang percaya: Ragu-ragu sipil: bukan militer tertentu 224. Simultan: Bersamaan, serentak 145. Monumental: Bersifat menimbulkan 186. Pedofilia: Kelainan seksual yang 225. Spionase: Pemata-mataan kesan peringatan pada sesuatu yang menjadikan anak-anak sebagai objek 226. Sporadis: Tidak tentu, kadang-kadang agung seksual 227. Sistemik: Susunan: aturan 146. Makar: Akal busuk, tipu muslihat, 187. Patrimonial: Mengenai warisan dari 228. Simbiosis mutualisme: Hubungan yang perbuatan dengan maksud hendak bapak saling menguntungkan membunuh orang, perbuatan (usaha) 188. Permisif: Bersifat terbuka, serba 229. Spekulasi: Pendapat atau dugaan yang menjatuhkan pemerintah yang sah membolehkan, suka mengizinkan tidak berdasarkan kenyataan, tindakan 147. Narsisme: Keadaan mencintai diri 189. Primordialisme: Pandangan yang yang bersifat untung-untungan sendiri secara berlebihan memegang teguh hal-hal yang dibawa 230. Spekulatif: Dengan pemikiran dalam- 148. Normatif: Berpegang teguh pada norma; sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, dalam secara teori menurut norma atau kaidah yang berlaku kepercayaan, maupun segala sesuatu 231. Stakeholder: Para pihak, pihak-pihak 149. Nomenklatur: Tata nama yang ada di dalam lingkungan pertama yang terkait dengan suatu issu atau suatu 150. Orientasi: Kecenderungan 190. Rival: Lawan rencana 151. Oase: Tempat, pengalaman, dsb yang 191. Riskan: Besar resikonya/berbahaya 232. Sistematis: Dengan cara diatur baik-baik menyenangkan di tengah-tengah suasana 192. Referendum: Penyerahan suatu masalah 233. Skandal: Perbuatan yang memalukan, yang serba kalut dan tidak ke orang banyak perbuatan yang menurunkan martabat menyenangkan 193. Relevansi: Hubungan, kaitan seseorang 152. Oposisi: Penentang golongan yang 194. Remunerasi: Pemberian hadiah 234. Simbolis: Sebagai lambang berkuasa 195. Resistansi: Berperilaku bertahan, 235. Spekulan: Orang yang mencari 153. Oligarki: Pemerintahan yang dijalankan berusaha melawan atau menentang keuntungan besar dengan cara melakukan oleh beberapa orang yang berkuasa dari 196. Refleksi: Gambaran spekulasi (Dugaan) golongan atau kelompok tertentu 197. Rekonsiliasi: Perbuatan memulihkan 236. Surplus: Berlebihan, jumlah yang 154. Progresif: Ke arah kemajuan kembali melebihi hasil biasanya 155. Polemik: Perdebatan mengenai suatu 198. Relatif: Tidak mutlak, bergantung 237. Sintesis: Penggabungan, paduan, masalah yang dikemukakan secara kepada orang yang memandang kesatuan yang selaras terbuka di media massa 199. Rekonstruksi: Penyusunan kembali, 238. Sinisme: Pandangan yang mengejek atau 156. Pedagogi: Ilmu pendidikan/ilmu pengembalian seperti semula memandang rendah pengajaran 200. Rasial: Berdasarkan prasangka ras 239. Sarkasme: Penggunaan kata-kata pedas 157. Pedagogis: Bersifat mendidik tertentu untuk menyakiti hati orang lain: 158. Proletar: Lapisan sosial paling bawah 201. Restrukturisasi: Penataan kembali cemoohan atau ejekan kasar 159. Pluralisme: Keadaan masyarakat yang supaya struktur atau tatanannya baik 240. Term: Istilah majemuk 202. Radikal: Secara mendasar sampai 241. Tendensius: Melawan dan 160. Perfeksi: Kesempurnaan kepada hal yang prinsip menyusahkan, bersifat berpihak, rewel 161. Premis: Dasar pemikiran (Asumsi) 203. Regulasi: Pengaturan 242. Tendensi: Kecenderungan, kecondongan 162. Prerogatif: Hak istimewa kepala negara 204. Revitalisasi: Proses perbuatan pada suatu hal 163. Presisi: Ketepatan, ketelitian menghidupkan atau menggiatkan kembali 243. Tipologi: Ilmu watak, watak 164. Paradigma: Kerangka berpikir, model 205. Remedial: Berhubungan dengan 244. Terminologi: Peristilahan, ilmu dalam ilmu pengetahuan perbaikan mengenai batasan atau defenisi istilah 165. Perspektif: Cara pandang/ sudut 206. Renaisans: Masa peralihan dari abad 245. Tersua: Terjumpa pandang pertengahan ke abad modern di Eropa 246. Teritorial: Mengenai bagian wilayah 166. Paradoks: Bertentangan (Abad 14-ke-17) suatu negara 167. Pragmatis: Bersifat praktis dan berguna 207. Retorika: Keterampilan berbahasa secara 247. Turbulensi: Keadaan terganggu karena bagi umum efektif perubahan yang tidak dapat di prediksi 168. Patriark: Bapak dan kepala keluarga 208. Resolusi: Putusan atau kebulatan dan dikontrol (ketidakstabilan) 169. Propaganda: Penerangan (paham, pendapat berupa permintaan atau 248. Titik nadir: Titik paling rendah pendapat dsb) yang benar atau salah yang tuntutan yang ditetapkan oleh rapat 249. Visioner: Perihal memandang jauh ke dikembangkan dengan tujuan (musyawarah, sidang) depan meyakinkan orang agar menganut suatu 209. Residivis: Orang yang pernah dihukum 250. Verifikasi: Pemeriksaan tentang aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu mengulangi tindak kejahatan yang serupa kebenaran laporan, pernyataan, dsb 170. Proposisi: Rancangan usulan 210. Renten: Bunga uang, riba 251. Validasi: Pengesahan, pengujian 171. Prodeo: Karena Allah, cuma-cuma 211. Restorasi: Pengembalia atau pemulihan kebenaran atas sesuatu (gratis) kekeadaan semula 252. Varian: Bentuk yang berbeda 172. Probabilitas: Kemungkinan 212. Restorative Justice System: Penyelesaian 253. Via: Melalui 173. Preventif: Bersifat mencegah sebuah permasalahan di luar dari 174. Penetrasi: Penerobosan, penembusan, pengadilan pemasukan 213. Sekutu: Teman 175. Plat form: Rencana kerja: program 214. Stagnasi: Keadaan terhenti tidak 176. Preseden: Hal yang terjadi lebih dahulu bergerak dan dapat dipakai sebagai contoh 215. Stigma: Ciri negatif yang menempel 177. Privilese: Hak istimewa, kelebihan 216. Sekuler: Bersifat duniawi tertentu 217. Suspensi: Penangguhan sesuatu untuk 178. Prinsip: Kebenaran yang menjadi pokok sementara dasar berpikir, bertindak, dsb; dasar 218. Stereotip: Konsepsi mengenai sifat suatu 179. Paripurna: Lengkap, penuh lengkap golongan berdasarkan prasangka yang 180. Parsial: Berhubungan atau merupakan subjektif dan tidak tetap (praduga bagian dari keseluruhan kebanyakan orang) 181. Posesif: Bersifat merasa menjadi 219. Subtansial: Bersifat inti: sesungguhnya pemilik; mempunyai sifat cemburu 220. Stimulus: Rangsangan