Puji syukur kehadiran Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat dan kasih
sayangnya kepada kita semua khusunya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas proposal ini dengan penuh keyakinan. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurah di limpahkan kepada junjungan alam yakni, Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya diakhir
zaman. Amin
Proposal ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar
Pembelajaran. Apabila ada kesalahan dalam penulisan proposal ini penulis menerima kritik
dan saran dari pembaca. Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatianya terhadap
proposal ini dan penulis berharap semoga proposal ini bermanfaat bagi diri penulis sendiri
dan khususnya pembaca pada umumnya.
Penulis
Lusi Amelia
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut James dan James dalam Hasanah ( 2010:11 ), bahwa matematika
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep
yang berhubungan satu dengan yang lainya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan menurut KTSP
2006, matematika merupakan universal yang mendasari perkembangan teknologi
modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia.
Tujuan pembelajaran matematika menurut Depdiknas ( 2001:9 ) adalah sebagai
berikut :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan
mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi mtematika
dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan mmahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirka solusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dngan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
menjelaskan keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Dari tujuan diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran matematika disekolah
dasar adalah dimana guru bisa menjelaskan materi dengan baik dan harus
menggunkan media agar peserta didik bisa memahami, karena pembelajaran
matematika banyak menggunakan rumus-rumus dan peserta didik dituntun harus
aktif dan dominan dalam kegiatan belajar mengajar agar proses pembelajaran
menjadi efektif dan berjalan dengan lancar. Jadi, sasaran dari pembelajaran
matematika adalah siswa diharapkan mampu berpikit logis, kritis, dan sitematis.
Dari hasil wawancara dan observasi yang saya lakukan di kelas II sekolah
dasar negeri 35/II Jumbak dalam muatan pembelajaran matematika , saat
pembelajaran berlangsung guru masih dominan menggunakan metode ceramah
saja dan terlalu monoton dalam menjelaskan materi sehingga membuat peserta
didik kurang memahami materi, tidak menggunakan model/media yang kreatif
dalam pembelajarannya serta kurang efektif. Sedangkan dalam pembelajaran
matematika ini guru harus kreatif dalam pembuatan media pembelajaran agar
siswa mampu memahami materi yang dijelaskan guru tersebut. Guru disana
menggunakan metode ceramah namun menurut saya itu kurang cocok bila
digunakan untuk pembelajaran matematika, karna pembelajaran matematika itu
adalah suatu yang dapat memperjelas dan menyederhadakan suatu keadaan atau
situasi melalui abstrak, idealisasi, atau generalisasi untuk menjadi suatu studi
ataupun pemecahan masalah.
C. Batasan masalah
Mengingat luasnya cakupan permasalahan di atas batasan masalahnya yaitu
kurangnya minat belajar siswa dalam memahami pada pembelajaran matematika di
SDN 35/II Jumbak
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah terhadap pembelajaran
matematika yaitu bagaimana penerapan model pembelajaran picture and picture untuk
meningkatkan minat belajar siswa pada materi pembelajaran matematika di SDN 35/II
Jumbak.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi pembelajaran matematika
di SDN 35/II Jumbak.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik
diantaranya:
Mampu memilih model yang tepat dalam meningkatkan minat dan
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran matematika pada
Sekolah Dasar.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Model pembelajaran picture and picture
a. Pengertian model pembelajaran picture and picture
Model pembelajaran picture and picture merupakan strategi pembelajaran
yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran (Suprijono dalam Huda
2014:236).
Model pembelajaran picture and picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menajadi urutan
logis.picture and picture ini berbeda dengan media gambar dimana picture and
picture berupa gambar yang belum disusun secara berurutan dan yang
menggunakannya adalah siswa, sedangkan media gambar berupa gambar yang
utuh yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dengan adanya
penyusunan gambar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami
konsep materi dan melatih berfikir logis dan sistematis (Ahmadi 2011).
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran picture and picture adalah model pembelajaran yang menggunakan
media gambar agar siswa mampu berpikir logis dan siswa mampu memahami
materi pembelajaran yang dijelaskan.
2. Kurikulum 2013
a. Pengertian kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis karakter dan kompetensi.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh
karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kurikulum 2013 disiapkan
untuk mencetak generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa depan.
Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik berat Kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa
memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan:
1. Observasi
2. Bertanya ( wawancara)
3. Bernalar, dan
4. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.
4. Hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut Gagne hasil belajar harus
didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus respon ( Sudjana,
2005:19 ).
b. Jenis- jenis hasil belajar
Menurut Bloom (Sudjana, 2011) membagi hasil belajar dalam tiga ranah,
yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris.
1. Ranah kognitif, ranah ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari lima aspek, yakni:
a. Pengetahuan (knowledge), tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif
tingkat rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe
hasil belajar yang berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi
pelajaran. Misalnya hafal suatu rumus akan menyebabkan paham
bagaimana mengguankan rumus tersebut; hafal kata-kata akan
memudahkan dalam membuat kalimat.
b. Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam menjelaskan
sesuatu masalah atau pertanyaan.
c. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi
khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulang-
ulang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan
hafalan atau keterampilan.
d. Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis
merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari
ketiga tipe sebelumnya.
e. Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan metode, dll.
2. Ranah afekif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiaannya
terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru, kebiasaan
belajar, dan hubungan sosial.
A. Kesimpulan
Model pembelajaran picture and picture merupakan strategi pembelajaran
yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran (Suprijono dalam Huda
2014:236).
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis karakter dan kompetensi.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena
itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran tradisional
yang salah satu di antaranya adalah metode ceramah. Menurut Djamarah (2010: 97),
metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan tradisional karena sejak dulu
metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak
didik dalam proses belajar dan mengajar. Pembelajaran model konvensional ditandai
dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
B. Saran
Penulis menyadari proposal ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terbatas
dari keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini dan semoga dan
semoga proposal ini bermanfaat buat kita semua.
Daftar Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.