Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyusun tugas Pendidikan Inklusif ini dengan baik dan tepat waktu.
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang Peran Guru dalam Pendidikan
Inklusif. Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi
lebih luas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Atas perhatian dan waktunya, kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................
B. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
C. Manfaat....................................................................................................................
BAB 11 PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian Pendidikan Inklusif................................................................................
B. Peran Guru Dalam Pendidikan Inklusif...................................................................
BAB 111 PENUTUP..........................................................................................................
A. Simpulan..................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR Pustaka..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan inklusif ?
2. Apa peran guru dalam pendidikan inklusif ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan inklusif?
2. Untuk mengetahui peran guru dalam pendidikan inklusif ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pengajaran remedial, diberikan jika ABK di dalam proses belajar mengajar di klas
mengalami ketidakjelasan, salah pengertian dan atau kesalahan cara mengajar guru,
Pengajaran akselerasi, diberikan kepada ABK yang mengalami kecerdasan istimewa dan
berprestasi luar biasa dalam pelajarannya,
Pengajaran pengayaan, diberikan kepada semua ABK untuk memperkaya pengalaman
kongkret sesuai dengan program pengajaran mereka.
Pembelajaran individual dengan program pembelaaran individual (PPI): dilaksanakan
terhadap ABK dengan kecerdasan di bawah rata-rata dan tidak mampu mengikuti
pembelajaran dengan kurikulum standar.
4. Tugas menyelenggarakan kunjungan rumah
Tugas menyelenggarakan kunjungan rumah adalah pelayanan kepada orang tua dan anggota
keluarga ABK untuk mengembangkan pengertian dan sikap wajar terhadap ABK.
Menghilangkan kesenjangan komunikasi tertulis/ lesan antara ABK dengan para Guru
Klas / Guru Bidang studi.
Melengkapi bahan pelajaran tertulis yang relevan dengan ABK (tunanetra: dalam huruf
Braille dan atau huruf visual ukuran besar).
6. Tugas pengelolaan alat bantu/ paraga khusus/ buku khusus/ media khusus
Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus adalah pengelolaan alat pengajaran, alat peraga, dan buku-
buku khusus bagi ABK, Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus bagi ABK bertujuan:
Menjamin efisiensi optimal penggunaan alat bantu/peraga khusus dan buku-buku ABK.
Membebaskan para Guru Klas / Guru Bidang studi dari tugas mengelola alat
bantu/peraga khusus.
Tugas mengelola alat bantu/peraga khusus dan buku ABK meliputi:
Pembinaan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas para GPK dan guru kelas/ mata
pelajaran/ BP.
Pembinaan wawasan, sikap dan perilaku profesional di kalangan para GPK dan guru
kelas/ mata pelajaran/ BP.
Melakukan bimbingan kepada guru kelas/ mata pelajaran dalam mengadaptasi
pembelajaran agar pembelajaran dapat dilakukan mampu mengakomodasi kebutuhan
semua peserta didik (termasuk ABK).
Melakukan bimbingan kepada guru kelas/ mata pelajaran dalam mengadaptasi penilaian.
Melakukan bimbingan kepada warga sekolah dalam memperlakukan ABK dengan tepat.
8. Tugas menyelenggarakan administrasi khusus
Administrasi khusus adalah segala kegiatan administrasi yang diperlukan bagi ABK dan yang
tidak termasuk ke dalam administrasi sekolah. Penyelenggaraan administrasi khusus bertujuan:
Menyusun jadwal tugas seminggu untuk masa pelaksanaan satu semester/ tahunan, dan
mengusahakan pengesahannya kepada Kepala Sekolah.
Menyusun laporan pelaksanaan tugas bulanan dan menyampaikan kepada Kepala
Sekolah serta pihak-pihak lain yang berkepentingan
Merekam hasil asesmen dan evaluasi khusus, menyimpan dan mengatur penggunaan
dokumen-dokumen evaluasi khusus,
Menyelenggarakan administrasi pelaksanaan kurikulum plus/ pengajaran kompensatif,
kunjungan rumah, pengelolaan alat bantu/peraga khusus, adaptasi media/ alat, serta
menyelenggarakan administrasi pengembangan program.
Melaksanakan administrasi yang berkaitan dengan jabatan GPK .
1. KERJASAMA DENGAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DALAM
PENDIDIKAN INKLUSIF
2. Kerjasama dengan Orang Tua/Keluarga
3. Mendukung pelaksanaan lingkungan inklusi ramah terhadap pembelajaran di sekolah;
4. Berpartisipasi aktif dalam mensosialiasikan lingkungan inklusi ramah terhadap
pembelajaran di berbagai komunitas;
5. Bersedia menjadi narasumber sesuai keahlian dan profesi yang dimiliki;
6. Menginformasikan nilai-nilai positif dari pelaksanaan lingkungan inklusi ramah terhadap
pembelajaran kepada masyarakat secara luas;
7. Bekerja sama dengan anggota komite sekolah atau pihak lain dalam pengadaan sumber
belajar;
8. Aktif bekerja sama dengan guru dalam proses pembelajaran untuk anak yang
berkebutuhan khusus;
9. Aktif dalam memberikan ide/gagasan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran.
10. Kerjasama dengan Masyarakat
11. Mitra pemerintah dalam mendukung terlaksananya model pendidikan inklusi;
12. Memperluas akses pendidikan dan pekerjaan bagi anak berkebutuhan khusus;
13. Membangun dan mengembangkan kesederhanaan akan hak anak untuk memperoleh
pendidikan;
14. Melakukan kontrol sosial akan kebijakan pemerintah tentang pendidikan;
15. Membantu mengidentifikasi anak yang berkebutuhan khusus yang belum bersekolah di
lingkungannya;
16. Sebagai tempat wadah belajar bagi peserta didik;
17. Merupakan sumber informasi, pengetahuan dan pengalaman praktis;
18. Mendukung sekolah dalam mengembangkan lingkungan inklusi ramah terhadap
pembelajaran
Hubungan Sekolah dengan Keluarga dan Masyarakat
Banyak cara yang efektif untuk menjalin hubungan sekolah dengan orangtua dan keluarga
peserta didik serta masyarakat. Hubungan yang efektif dimaksudkan untuk membantu
pengembangan pendidikan anak dalam lingkungan inklusif ramah terhadap pembelajaran.
Hubungan efektif sekolah, orangtua dan masyarakat dapat dilakukan melalui:
Dalam konsep pendidikan inklusif diperlukan kerja sama antar pemerintah, sekolah, orangtua
dan masyarakat yang dimulai dengan komunikasi. Dalam komunikasi satu sama lain tidak saling
menunggu (interaktif), tetapi diperlukan inisiatif dari kedua belah pihak. Komunikasi interaktif
menempatkan semua pihak sama penting. Pemerintah, sekolah, orangtua dan masyarakat
diharapkan mampu memulai dan menyampaikan pesan yang berhubungan dengan kebutuhan
belajar anak.
Beberapa alasan mengapa pendidikan inklusi harus diimplementasikan antara lain :semua anak
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan bermutu dan tidak diskriminatif, semua anak
memiliki kemampuan untuk mengikuti pelajaran tanpa melihat kelainan dan kecacatannya, perbedaan
merupakan penguat dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi semua anak, sekolah dan guru
mempunyai kemampuan untuk belajar merespons kebutuhan pembelajaran yang berbeda. Sisi positif
implementasi pendidikan inklusif antara lain: membangun kesadaran dan konsensus pentingnya
pendidikan inklusif sekaligus menghilangkan nilai dan sikap diskriminatif, melibatkan dan
memberdayakan masyarakat untuk memberlakukan analisis situasi pendidikan setempat, memberikan
kesmpatan kepada anak dan mengidentifikasi alasan meraka tidak sekolah (bagi anak yang belum/tidak
sekolah).
Peran guru BK dalam membantu pencapaian tugas perkembangan ABK dalam bersosialisasi adalah:
1) memberikan layanan bimbingan dan konseling yang disesuaikan dengan kemampuan, bakat dan
minat, serta jenis ketunaan atau kekhususan yang di miliki oleh ABK, serta mengelompokkan ABK dalam
kegiatan kelompok dan pengembangan diri yang telah disesuaikan dengan ketunaan dan kekhususan
melalui layanan penempatan dan penyaluran. Guru BK juga memotivasi ABK untuk terus aktif dalam
kegiatan kelompok dan pengembangan diri, agar mereka memiliki kepercayaan diri yang baik dan tidak
merasa minder jika bergabung dengan teman-teman sebayanya yang normal,
2) memberikan layanan informasi terkait dengan peran gender disesuaikan dengan kebutuhan ABK.
Mengajak ABK untuk mau mengamati peran sosial pria dan wanita yang ada dalam masyarakat dan
mendiskusikannya melalui layanan bimbingan kelompok dengan topik tugas. Guru BK juga melakukan
kegiatan pendukung BK dengan memberikan literatur yang bermanfaat menyangkut peran sosial pria
dan wanita dalam masyarakat,
3) membimbing peserta didik termasuk ABK untuk memilih karir di sekolah, yaitu membantu siswa
dalam memahmi diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan pengarahan
kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan
karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungnnya. Bimbingan karir pada hakikatnya
merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk
mencapai kompetensi yang di perlukan dalam menghadapi masalah masalah karir.
Peran Guru BK mengungkap kesulitan belajar dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1) melakukan observasi yaitu cara memperoleh data secara langsung terhadap ABK. Observasi ini
dilakukan untuk mencatat gejala yang nampak pada ABK, bagaimana sikap ABK dalam mengikuti
pelajaran dan melihat kelengkapan catatan dalam pelajaran;
2) interview adalah cara mendapatkan data dengan wawancara langsung terhadap ABK atau terhadap
orang lain yang dapat memberikan informasi tentang orang yang diselidiki (guru, orang tua dan teman
sebaya). Untuk mengungkap ABK yang mengalami kesulitan belajar, interview bisa dilakukan secara
langsung atau tidak langsng. Langsung artinya kepada peserta didik yang akan diungkap kesulitan
belajarnya sedangkan tidak langsung artinya kepada orang-orang yang tau tentang keadaan peserta
didik berkebutuhan khusus tersebut;
3) tes diagnostik adalah suatu cara untuk mengumpulkan data peseta didik berkebutuhan khusus,
untuk mengungkap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar;
4) dokumentasi adalah cara mengetahui kesulitan dengan melihat catatan-catatan, arsip-arsip yang
berhubungan dengan peserta ABK. Untuk mengetahui lebih jauh tentang ABK, dapat dilihat dari:
riwayat hidupnya,kehadiran ABK dalam mengikuti pelajaran, memiliki daftar pribadinya, daftar hadir di
sekolah, melihat hasil rapor.
.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
9
DAFTAR RUJUKAN
10