Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

“Permasalahan Siswa yang Kurang Fokus dalam Proses Pembelajaran Pada


Muatan IPA di SDN 01 Koto Baru”

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Seminar Pembelajaran di SD

Disusun Oleh :

Rani Hotmaida Rumahorbo Nim :1703011106

Dosen Pengampu:
Lika Apreasta, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKA
UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA
DHARMASRAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan proposal ini sesuai pada waktunya. Bahasan kali ini
membahas tentang “permasalahan di SD yang berhungan dengan siswa yang kurang fokus dalam
pembelajaran IPA”. proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah seminar
pembelajaran.
Kami menyadari bahwa dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan kami
dalam penyusunan proposal ini dirasakan masih jauh dari sempurna, maka untuk itu kami
menerima segala kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan
penulisan makalah ini. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi diri penulis
sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.

Dharmasraya, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1


B. Identifikasi Masalah.......................................................................................2
C. Rumusan Masalah .........................................................................................3
D. Tujuan Penelitian...........................................................................................3
E. Manfaat Penelitian.........................................................................................3
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan Teori.............................................................................................4
1. Metode Demontrasi...................................................................................4
2. Kurikulum 2013.........................................................................................6
3. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)..............................7
4. Pengertian Hasil Pembelajaran..................................................................9
5. Pendekatan Konvensional..........................................................................11

BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................13

ii
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan kata-kata Inggris , yaitu natural science,
artinya ilmu pengetahuan alam. Jadi IPA atau science itu pengertiannya dapat disebut
sebagai ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari tentang peristiwaperistiwa yang
terjadi di alam ini. Menurut Iskandar (1996/1997:2), ilmu pengetahuan alam atau science
secara harfiah disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam.
Sejalan dengan pengertian IPA tersebut, James B. Conant (dalam Jatmiko, 2004)
mendefinisikan IPA sebagai suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-
bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang
bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
Seorang guru harus terus meningkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan
yang dapat mengembangkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran maupun
kemampuan lain dalam upaya menjadikan siswa memiliki keterampilan belajar, mencakup
keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam
pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas
tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama
secara harmonis (learning to live together).
Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam , yaitu : 1) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif
dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan
dan masyarakat. 2) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 3) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai
alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan (Widodo, 2007 : 69)
Dari tujuan di atas maka Muatan IPA sangatlah penting di SD, Dikarenakan akan
menumbuh rasa ingin tahu peserta didik yang besar dan mengembangkan sikap memelihara,
menjaga, melestarikan dan menghargai lingkungan alam sekitar kita. Cara seorang guru
mengajar dalam pembelajaran, guru memberi media gambar ataupun dengan alat bantu radio
kecil kepada peserta didik dalam pembelajaran tersebut.

1
Hasil observasi yang saya temukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01 Koto Baru
dalam pembelajaran IPA guru menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan
pembelajaran yang akan berlangsung di dalam kelas. Tetapi guru menggunakan metode
demontrasi ketika pembelajaran berlangsung. Ada beberapa permasalahan yang saya dapat
ketika observasi di Sekolah Dasar Negeri 01 Koto Baru, yaitu : ketika guru menjelaskan
pembelajaran di dalam kelas siswa tidak memperhatikan guru, beberapa siswa bermain dan
ngobrol di dalam kelas, siswa hanya diam saja pada saat guru menerangkan di depan. Maka
solusinya, menegur siswa tersebut agar mereka memperhatikan guru pada saat menerangkan,
karena itu berguna bagi mereka pada saat nanti. Dan untuk siswa yang hanya diam saja kita
menyuruh dia duduk di depan.
Guru kelas IV SDN 01 Koto Baru menggunakan Metode Demontrasi pada saat
pembelajaran dan adapun beberapa kelebihan Metode Demontrasi yaitu : 1) Metode
demontrasi ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan Iebih kongkret. Sehingga
dapat menghindarkan verbalisme 2)  Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami apa
yang dipelajari. 3) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.4) Memberikan gambaran nyata
yang memperjelas suatu pembahasan di dalam kegiatan belajar mengajar. 5) Memberikan
peluang kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman secara langsung,
mengembangkan kecakapannya karena terlibat langsung dalam proses peragaan
Berdasarkan permasalahan diatas maka Proses pengajaran akan lebih menarik. penulis
tertarik mengambil judul Permasalahan Siswa yang Kurang Fokus dalam Proses
Pembelajaran Pada Muatan IPA di SDN 01 Koto Baru

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahn yang di hadapi kelas IV SDN 01 Koto Baru, sebagai berikut :
1. Saat guru menerangkan di depan kelas siswa tidak memperhatikan guru
2. Siswa bermain dan ngobrol di tempat duduk mereka masing-masing
3. Beberapa siswa hanya diam saja pada saat guru menerangkan pembelajaran di depan
kelas.

2
C. Batasan Masalah
Berdasarkan masalahnya, yaitu : siswa yang bermain dan mengobrol pada saat
pembelajaran berlangsung akan menyebabkan situasi pembelajaran tidak efektif atau tidak
konsentrasi untuk teman lainnya karena itu sangat menganggu yang lain.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah terhadap pembelajaran
IPA yang menggunak Metode Demontrasi ketika pembelajaran berlangsung dan tidak
menggunakan Metode Demontrasi ketika pembelajaran berlangsung.

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk menggunakan konsentrasi peserta didik dalam menggunakan model demontrasi
2. Untuk meningkatkan hasil belajar dalam menggunakan Metode Demontrasi

F. Manfaat Peneliti
Agar dapat memilih metode yang tepat untuk peserta didik dalam mengajar
pembelajaran IPA di SD dan dapat meningkatkan konsentrasi peserta didik dan dapat belajar
peserta didik dengan menggunakan Metode Demontrasi.

3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Metode Demontrasi
a. Pengertian Metode Demontrasi
Metode Demonstrasi merupakan suatu penyajian pembelajaran yang
dipersiapkan guru secara teliti atau teratur supaya pembelajaran berjalan dengan
efektif dan untuk mempertunjukkan pembelajaran yang baik kepada siswa dengan
menggunakan ilustrasi dan tindakan siswa. Menurut Djamarah (2002: 102)
mengatakan bahwa “Metode demonstrasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran
dengan meragakan atau mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, sesuatu
atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering
disertai dengan penjelasan lisan.”
b. Kelebihan Demontrasi
1. Metode Demontrasi ini dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan Iebih
kongkret. Sehingga dapat menghindarkan verbalisme
2. Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami apa yang dipelajari.
3. Proses pengajaran akan lebih menarik.
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri
5. Memberikan gambaran nyata yang memperjelas suatu pembahasan di dalam
kegiatan belajar mengajar
6. Memberikan peluang kepada peserta didik untuk memperoleh pengalaman
secara langsung, mengembangkan kecakapannya karena terlibat langsung dalam
proses peragaan
c. Langkah – langkah Metode Demontrasi
Daryanto (2009:403) langkah-langkah Metode Demonstrasi sebagai berikut:
1. Membagi dan menjelaskan sumber-sumber kegiatan demonstrasi.
Dalam pembelajaran ini, guru terlebih dahalu membagi kelompok atau
pembelajaran dan menejelaskan materi yang akan di berikan kepada siswa

4
tersebut sebelum pembelajaran di mulai. Agar siswa tersebut dapat memahami
pelajaran yang akan diberikan guru tersebut kepada mereka.
2. Memberikan gambaran tentang seluruh kegiatan demonstrasi dan mewujudkan
hasil akhir
Dalam pembelajaran ini, guru memberikan contoh atau memperagakan
kepada peserta didik suatu proses situasi atau benda tertentu yang sedang
dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang
dipertunjukkan oleh guru dan kita sebagai guru harus bisa memberikan hasil atau
nilai akhir pembelajaran kepada siswa.
3. Menghubungkan kegiatan dengan keterampilan yang memiliki peserta dan
keterampilan yang akan disampaikan.
Dalam pembelajaran ini, guru menghubungkan pembelajaran dengan
keterampilan yang dimiliki siswa, seperti guru memberikan tugas kepada peserta
didik untuk membuat kerajinan tangan atau keterampilan apa saja yang bisa
lakukan di rumah dan peserta didik dapat menjelaskan keterampilan yang
mereka buat di rumah di depan kelas nantinya.
4. Mendemonstrasikan langkah-langkah serta perlahan dan memberikan waktu
yang cukup pada peserta untuk mengamatinya.
Dalam pembelajaran ini, guru memperagakan atau memberi contoh kepada
peserta didik dalam sebuah pembelajaran yang akan dipelajari dan guru
memberikan waktu kepada peserta didik untuk mengamati sebuah peragaan atau
contoh yang diberikan guru tersebut. Ajak siswa untuk mau menanyakan apa
yang kurang dimengerti. Bagian yang dipandang terpenting dari sesuatu yang
dipertunjukan atau dijelaskan harus diulang berkali-kali agar siswa benar-benar
mengetahui seluk beluknya. Setelah selesai mendemonstrasikan guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengecek sampai dimana siswa
telah dapat memahami atau mengikuti demonstrasi yang harus selesai
dipertunjukan.

5
2. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi Kurikulum 2013 adalah
kurikulum berbasis karakter dan kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi
adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum
diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). yang siap dalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu
kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik berat
Kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau siswa memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam melakukan:

a. Observasi
b. Bertanya (wawancara)
c. Bernalar, dan
d. Mengkomunikasikan (mempersentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pelajaran
Adapun obyek pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah: fenomena alam,
sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan
lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses
dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa
depan yang lebih baik.

b. Tujuan Kurikulum 2013


Tujuan Kurikulum 2013, seperti yang dikemukakan di berbagai media massa,
bahwa melalui Kurikulum 2013 kita akan menghasilkan insan Indonesia yang:
produktif, kreatif, inovatif, afektif; melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum difokuskan
pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik
sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.
Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar peserta didik
dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan
pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu

6
mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan dijadikan
sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat
mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi dan
karakter tertentu, sebagai syarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan
kompetensi dan karakter.

3. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


a. Pengertian Muatan IPA
Darmodjo & Kaligis (1991/1992: 3) menjelaskan bahwa IPA berarti “Ilmu”
tentang “ Pengetahuan Alam”. Ilmu artinya suatu pengetahuan yang benar.
Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan yang dibenarkan menurut tolok ukur
kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Adapun “pengetahuan” itu sendiri
adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Jadi secara singkat
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif ten- tang alam semesta dengan
segala isinya.
b. Tujuan Muatan IPA
Tujuan pembelajaran IPA yaitu sebagai berikut:
1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
teknologi, dan masyarakat.
2. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari.
4. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ke bidang pengajaran
lain.
6. Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk
dipelajari.
7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ketingkat lebih tinggi.

7
c. Karakteristik Muatan IPA
(Prawirohartono, 1989: 93), menyatakan bahwa ada lima karakteristik yaitu :
1. IPA mempunyai nilai ilmiahartinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi
oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti
yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
2. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam
3. IPA merupakan pengetahuan teoritis, teori IPA diperoleh atau disusun dengan
cara yang kahas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyusun teori, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara
yang satu dengan cara yang lain
4. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan, dengan bagian-
bagian konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan
observasi yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut
5. IPA meliputi empat unsur, yaitu proses, produk, aplikasi dan sikap
d. Ruang Lingkup Muatan IPA
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya
dan pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
e. Proses Pembelajaran Muatan IPA
Proses belajar peserta didik yang mengalami peningkatan berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari kondisi awal
aktivitas peserta didik yang masih rendah karena dalam proses pembelajaran
guru menggunakan model konstekstual yaitu ceramah serta minimnya
penggunaan media saat mengajar sehingga peserta didik kurang tertarik dalam
mengikuti pembelajaran yang berlangsung.

8
Seharusnya guru melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif dengan
memperhatikan karekteristik peserta didik dalam upaya meningkatkan hasil
belajar peserta didik. Tingkat keberhasilan guru pada saat mengajar dapat dilihat
dari keberhasilan peserta didiknya sehingga dikatakan bahwa guru yang hebat
adalah guru yang dapat menciptakan pembelajaran yang inovatif dan
pembelajaran yang kreatif bagi peserta didiknya.
Kualitas pembelajaran dilihat dari kreatifitas yang dapat dilakukan oleh
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dan aktivitas peserta didik ketika
belajar (Gultom, 2013). Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari
kemampuan guru menggunakan model-model pembelajaran yang berpusat pada
peningkatan keterlibatan peserta didik secara efektif didalam proses belajar
mengajar. Dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya
bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga peserta
didik dapat meraih hasil belajar yang optimal.
IPA sebagai proses yaitu siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk
mengembangkan pengetahuan, gagasan, dan menerapkan konsep yang diperolehnya
untuk menjelaskan masalah dan memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari.
Dari segi produk, siswa diharapkan dapat memahami konsepkonsep sains dan
keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Dipandang dari segi sikap, siswa
diharapkan mempunyai minat untuk mmpelajari benda-benda di lingkungannya,
bersikap ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri, bertanggung jawab.

4. Pengertian Hasil Pembelajaran


a) Pengertian Hasil Pembelajaran
Hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat
adanya usaha atau fikiran. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar
siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b) Jenis-jenis hasil pembelajaran

9
Menurut Blomm (Sudjana 2011) membagi hasil belajar intelektual yang tersiri
dari dalam tiga ranah, yakini, ranah kgnitif, ranah efektif dan ranah psikomotoris.
1) Ranah kognitif, ranah ini berkenan dengan hasil intelektual yang terdiri lima
aspek, yakini:
a) Pengetahuan (knowledge), tipe hasil pengetahuan termasuk kognitif tingkat
rendah. Namun, tipe hasil belajar ini menjadi prasyarat bagi tipe hasil
belajar yang berikutnya. Hal ini berlaku bagi semua bidang studi pelajaran.
Misalnya hafal suatu rumus yang akan menyebabakan paham bagaimana
menggunakan rumus tersebut, hafal kata-kata akan memudahkan dalam
membuat kalimat
b) Pemahaman dapat dilihat dari kemampuan individu dalam menjelaskan
sesuatu masalah atau pertanyaan
c) Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau situasi
khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi. Mengulang-
ualang menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan
hafalan atau kereampilan
d) Analisis adalah usaha memilih suatu integritas menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis
merupakan kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari
ketiga tipe sebelumnya.
e) Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, pemecahan metode, dll.
2) Ranah efektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar efektif tampak
pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran,
disiplin, motivasi belajar menghargai guru, kebiasaan belajar dan hubungan
soosial
3) Ranah psikomotoris, ranah ini tamoak dalam bentuk kereampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu.

10
5. Pendekatan Konvensional
a. Pengertian Pendekatan Konvensional
Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran tradisional yang
salah satu di antaranya adalah metode ceramah. Menurut Djamarah (2010: 97),
metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan tradisional karena sejak dulu
metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak
didik dalam proses belajar dan mengajar. Pembelajaran model konvensional
ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas
dan latihan.
b. Ciri-ciri Pendekatan Konvensioanl
Secara umum, (Djamarah, 1996) menyebutkan ciri-ciri pembelajaran
konvensional sebagai berikut:
1. Belajar secara individual
2. Pembelajaran sangat abstark dan teortis
3. Perilaku dibangun berdasarkan kebiasaan
4. Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final
5. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
6. Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik
7. Interaksi di antara peserta didik kurang
8. Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam
kelompok belajar.
c. Kelebihan dan kelemahan Pendekatan Konvensioanl
1. Kelebihan Pendekatan Konvensioanal
a. Guru mudah menguasai kelas
b. Mudah mengorganisasikan
c. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
d. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
e. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
2. Kelamahan Pendekatan Konvensional
a. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)

11
b. Yang mempunyai sifat visual menjadi rugi, yang auditif lebih besar
menerimanya
c. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
d. Guru sukar untuk menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik
ceramahnya
e. Menyebabkan siswa menjadi pasif.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Demonstrasi merupakan suatu penyajian pembelajaran yang dipersiapkan guru
secara teliti atau teratur supaya pembelajaran berjalan dengan efektif dan untuk
mempertunjukkan pembelajaran yang baik kepada siswa dengan menggunakan ilustrasi
dan tindakan siswa. Menurut Djamarah (2002: 102)
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis karakter dan kompetensi. Kurikulum
berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan
kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).
Kualitas pembelajaran dilihat dari kreatifitas yang dapat dilakukan oleh peserta
didik setelah mengikuti pembelajaran dan aktivitas peserta didik ketika belajar (Gultom,
2013).

B. Saran
Penulis menyadari proposal ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terbatas dari
keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini dan semoga proposal ini bermanfaat
buat kita semua.

13
Daftar Pustaka

Muakhirin, Binti. 2014. Peningkatan Hasil belajar IPA Melalui Pendekatan


Pembelajaran inkuiri Pada Siswa. (Online). Jurnal Ilmiah Guru “COPE”. VOLUME 2
NOMOR 1, Mei 2014. https://journal.uny.ac.id/index.php/cope/article/download/2933/245
3. Diakses tanggal 09 April 2020
Gafur,Abdul. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sano Nggoang Manggarai Barat Tahun
Pelajaran 2017/2018. (Online). Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan. VOLUME 2,
NOMOR1,Maret 2018.
http://journal.mandalanursa.org/index.php/JISP/article/download/249/240. Diakses tanggal
09 April 2020
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.

14
Dokumentasi

15

Anda mungkin juga menyukai