I. Sistem Perusahaan
Perusahaan semakin mudah untuk terhubung baik secara internal maupun dengan
perusahaan lainnya. Jika anda seorang pebisnis, maka anda pasti ingin merespon dengan cepat
ketika seorang pelanggan memesan dalam jumlah besar atau ketika pengiriman dari pemasok
tertunda. Anda juga ingin mengetahui dampak dari kejadian kejadian tersebut terhadap setiap
bagian dari bisnis dan bagaimana perusahaan berkinerja pada waktu tertentu, terutama jika anda
menjalankan perusahaan berskala besar. Sistem perusahaan memberikan integrasi untuk
menjadikannya tersedia.
Kita sering mendengar sistem perusahaan sebagai enterprise resource planning (ERP)
systems yang didasarkan pada serangkaian modul perangkat lunak terintegrasi dan database pusat
bersama. Database ini mengumpulkan data dari divisi dan departemen dalam suatu perusahaan
seperti pemanufakturan, produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan, dan sumber daya manusia,
membuat data ini tersedia bagi aplikasi yang mendukung hampir semua aktivitas bisnis perusahaan
secara internal.
Perangkat lunak perusahaan (enterprise software) dibangun berdasarkan ribuan proses
bisnis yang mencerminkan praktik terbaik dan telah ditentukan sebelumnya. Perusahaan yang
mengimplementasikan perangkat lunak ini harus terlebih dahulu memilih fungsi sistem yang ingin
mereka gunakan dan kemudian memetakan proses bisnis mereka ke proses bisnis yang sudah
ditentukan di software. Tabel konfigurasi yang disediakan oleh produsen perangkat lunak
memungkinan perusahaan untuk menyesuaikan aspek tertentu dalam sistem. Sistem perusahaan
juga menyediakan nilai bagi kenaikan efisiensi operasi dan menyediakan informasi yang luas
untuk membantu manajer membuat keputusan yang lebih baik. Jika perusahaan ingin memperoleh
manfaat maksimum dari perangkat lunak perusahaan, maka mereka harus mengubah cara mereka
dalam bekerja untuk mneyesuaikan dengan proses bisnis yang telah ditentukan oleh perangkat
lunak.
II. Sistem Manajemen Rantai Pasokan
Rantai pasokan (supply chain) perusahaan adalah jaringan organisasi dan proses bisnis
dalam pengadaan bahan mentah, mengubah bahan-bahan mentah menjadi barang setengah jadi
dan barang jadi serta mendistirbusikan produk jadi kepada pelanggan. Rantai pasokan
perusahaan menghubungkan supplier, pabrik pemanufakturan, pusat distribusi, retail, outlet,
dan pelangggan untuk menyediakan barang dan jasa dari penjual kepada pembeli. Bahan baku,
informasi, dan arus pembayaran mengalir melalui rantai pasokan dalam dua arah. Strategi just-
in-time dapat digunakan jika produsen memiliki informasi yang sempurna tentang berapa unit
produk yang pelanggan inginkan, dan kapan produk itu bisa diproduksi. Salah satu masalah
dalam manajemen rantai pasokan adalah bullwhip effect, dimana informasi tentang permintaan
suatu produk terdistorsi ketika berpindah dari satu entitas ke entitas lainnya di seluruh rantai
pasokan.
Perangkat lunak manajemen rantai pasokan (Supply chain software) diklasifikasikan
sebagai salah satu perangkat lunak untuk membantu perencanaan rantai pasokan perusahaan
mereka atau perangkat lunak yang membantu mereka mengeksekusi langkah-langkah
pelaksanaan rantai pasokan. Sistem perencanaan rantai pasokan dapat memungkinkan
perusahaan untuk memodelkan rantai pasokan yang ada dan dapat menghasilkan prediksi
permintaan untuk produk, serta dapat mengembangkan sumber optimal dan rencana produksi.
Salah satu fungsi perencanaan rantai pasokan yang penting dan kompleks adalah perencanaan
permintaan. Perencanaan permintaan berperan untuk menentukan seberapa banyak produk
yang perlu dibuat bisnis untuk memuaskan semua tuntutan pelanggan. Sistem pelaksanaan
rantai pasokan mengelola aliran produk melalui pusat-pusat distribusi dan gudang untuk
memastikan bahwa produk dikirim ke lokasi yang tepat dengan cara yang paling efisien.
Sebelum terdapat internet, koordinasi rantai pasokan terhambat oleh kesulitan dalam membuat
arus informasi yang lancar antara rantai pasokan internal yang berbeda. Perusahaan dan
manajemen rantai pasokan kemudian menggunakan teknologi internet dalam beberapa
intergarasi ini. Internet membantu perusahaan mengelola berbagai aspek dalam rantai pasokan
global mereka meliputi pengadaan, transportasi, komunikasi, dan keuangan internasional.
Sistem manajemen rantai pasokan didorong oleh push-based model yaitu jadwal produksi
didasarkan pada perkiraan terbaik akan permintaan produk yang akan didistribusikan ke
pelanggan dan pull-based model yaitu pesanan pelanggan aktual atau pembelian menyebabkan
peristiwa dalam rantai pasokan.
III. Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
Dalam bisnis skala kecil yang beroperasional dalam lingkungan kecil, pemilik bisnis dan
manajernya dapat dengan mudah mengenali para pelanggan mereka secara pribadi namun hal
itu tidak berlaku pada bisnis degan skala besar. Pada proses bisnis skala besar proses bisnis
untuk penjualan, layanan, dan pemacaran cederung sangat tertutup, dan departemen ini tidak
membagikan banyak informasi ke pelanggan penting. Disinilah sistem customer relationship
management (CRM) membantu. Sistem CRM menangkap dan mengintegrasiikan data
pelanggan dari seluruh organisasi, dan kemudian mendistribusikan hasilnya ke berbagai sistem
dan secara touch point (metode interaksi dengan pelanggan seperti telepon, email, dll) di
seluruh perusahaan. Sistem CRM dirancang untuk menyediakan pandangan dari konsumen
yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan pelayanan konsumen. CRM yang jauh lebih
komprehensif meliputi modul untuk partner relationship management (PRM) dan employee
relationship management (ERM).