Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

A. Metode Pengendalian Persediaan Suku Cadang Pada Perusahaan PT. Astra International Tbk
Toyota Kantor Cabang Tabanan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk tujuan
tertentu. Dalam menyediakan persediaan bahan baku perusahaan tentunya harus
memperhitungkan dengan teliti agar persediaan yang ada cukup untuk digunakan sesuai dengan
permintaan pasar. Kegiatan industri dipengaruhi oleh proses perencanaan produk begitu pula
dengan industry otomotif. Tujuan dari rencana produksi tersebut adalah untuk meningkatkan
kinerja perusahaan agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat di dunia otomotif.
Semakin baik rencana produksinya, semakin baik pula kinerja perusahaan. Persediaan sebagai
milik perusahaan memegang peranan penting dalam aktivitas bisnis. Dalam pengendalian
persediaan suku cadang terdapat beberapa metode yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk
mengatur suku cadangnya seperti metode Economic Order Quantity (EOQ), Reorder Point dan
juga Safety Stock. Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua metode serta
tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek
kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong
ketaatan pada kebijaksanaankebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (James, dalam Riadi,
2015).
Kami mengambil studi terdahulu yang membahas mengenai pelaksanaan pengendalian
internal atas persediaan suku cadang pada PT. Astra International Tbk. – Toyota Kantor Cabang
Tabanan. Auto 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada
tahun 1989 berubah nama menjadi Auto 2000. Auto 2000 adalah jaringan jasa penjualan,
perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh
oleh PT. Astra International Tbk. Saat ini Auto 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di
Indonesia, yang menguasai antara 70- 80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas
bisnisnya, Auto 2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor yang menjadi Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM) Toyota.
Pada makalah ini kami mengangkat metode ReOrder Point sebagai metode yang dapat
digunakan oleh Toyota Kantor Cabang Tabanan dalam pengendalian suku cadangnya. Pada
dasarnya tujuan pengendalian persediaan adalah untuk meminimalkan biaya persediaan, interval
waktu antar pemesanan (tidak terlalu lambat atau terlalu cepat), jumlah pemesanan, safety stock,
reorder point, dan persediaan maksimum di Gudang. Metode ini berkaitan dengan tingkat
persediaan, dimana pemesanan kembali harus dilakukan. Model persediaan mengamsumsikan
bahwa suatu perusahaan akan menunggu sampai tingkat persediaannya mencapai nol, sebelum
perusahaan memesan kembali dan dengan seketika kiriman yang dipesan akan diterima. Waktu
antara dilakukannya pemesanan atau waktu pengiriman bisa cepat atau lambat, sehingga perlu
ditetapkan metode pemesanan kembali. Apabila ROP terlambat maka berakibat munculnya biaya
kekurangan bahan (stock out cost) dan bila ROP terlalu cepat makan akan berakibat timbulnya
biaya tambahan (extra carrying cost).
Adapun beberapa faktor untuk menentukan Reorder Point (ROP) diantaranya :
1. Menyrut Petty, William, Scott dan David 2005:279 adalah; - Pengadaan atau stock selama
masa pengiriman - Tingkat pengamanan yang diinginankan
2. Menurut Bambang Riyanto 2001:83 faktor-faktornya adalah: - Penggunaan material selama
tenggang waktu mendapatkan barang - Besar safety stock.
Titik pemesanan kembali dapat dirumuskan sebagai berikut :
Reorder Point = Lead Time + Safety Stock
Keterangan :
1. Lead Time (LT), Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara barang yang dipesan
hingga sampai diperusahaan.
2. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan barang minimum yang
harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya
bahan baku.
Perusahaan - perusahaan menetapkan kebijakan dalam menentukan titik pemesanan ulang, sebagai
berikut:
1. Menetapkan jumlah pengggunaan selama lead time, yaitu waktu mulai barang dipesan
sampai barang datang ditambah persentase tertentu sebagai persediaan pengaman.
2. Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time ditambah penggunaan selama periode
tertentu sebagai safety stock.
3. Penetapan lead time dengan biaya yang ekonomis atau minimum.
Kami memilih metode ini karena pada metode reorder point perusahaan memesan
persediaan pada saat bahan baku di Gudang sudah mencapai titik untuk penambahan ulang.
Metode ini membantu perusahaan untuk menyesuaikan persediaan dengan jumlah pesanan. Pada
Toyota Kantor Cabang Tabanan dalam mengisi kembali persediaanya yaitu dengan menggantikan
stok suku cadang yang sudah terjual. Biasanya termasuk suku cadang yang dibutuhkan setiap hari
untuk service mobil. Peraturan pada pembelian ini adalah pemesanan suku cadang dilakukan
melalui e-mail ke depo sparepart yang dimiliki oleh PT. Astra International Tbk - Toyota,
sebelum pukul 09.00 pagi, dan suku cadang akan diantar oleh driver depo pada pukul 01.00 siang.
Apabila pemesanan suku cadang dilakukan diatas pukul 12.00 siang maka suku cadang yang
dipesan akan datang keesokan harinya pada pukul 09.00 pagi. Hal ini dibantu oleh staff partman
yang bertugas mengawasi dan mengontrol semua aktivitas di dalam Gudang dan juga
bertanggung jawab dalam penerimaan suku cadang yang dipesan dan distibusi. Dengan
menggunakan metode Reorder point perusahaan bisa mengendalikan persedian di Gudang dengan
lebih mudah karena berdasarkan stock yang ada. Hanya saja perlu diperhatikan agar perusahaan
bisa mengantisipasi pesananan yang meningkat sejalan dengan persediaan yang ada pada Gudang.

Anda mungkin juga menyukai