KELOMPOK
NAMA NIM
1. M. NUR CHANIAGO 15043059
2. ANUGERAH AKBAR A.P 15043069
3. RIFANDRA ADWITIYA 15043099
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang kami haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Manajemen Pendapatan Daerah.
Adapun makalah tentang Manajemen Pendapatan Daerah ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Manajemen
Pendapatan Daerah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Siklus Manajemen Pendapatan Daerah?
2. Apa Sumber-Sumber Pendapatan Daerah?
3. Bagaimana Prinsip Dasar Manajemen Penerimaan Daerah?
4. Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Pendapatan Asli Daerah?
5. Apa yang Dimaksud dengan Manajemen Dana Peimbangan?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui Siklus Manajemen Pendapatan Daerah.
2. Mengetahui Sumber-Sumber Pendapatan Daerah.
3. Memahami Prinsip Dasar Manajemen Penerimaan Daerah.
4. Mengetahui dan Memahami Manajemen Pendapatan Asli Daerah.
5. Mengetahui dan Memahami Manajamen Dana Perimbangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada 3 Hal utama yang menopang keberhasilan manajemen keuangan public, yaitu :
manajemen pendapatan, manajemen belanja dan manajemen pembiayaan.
Pengetahuan dan keahlian tentang manajemen pendapatan bagi para manajer public
sangat penting karena besar kecilnya pendapatan akan menentukan tingkat kualitas
pelaksanaan pemerintahan, tingkat kemampuan pemerintah dalam penyediaan
pelayanan public serta keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan.
Koleksi Pendapatan
Setiap penerimaan pendapatan harus segera disetor ke rekening kas umum daerah
pada hari itu juga/ paling lambat sehari setelah diterimanya pendapatan tersebut.
Untuk menampung seluruh sumber pendapatan perlu dibuat satu rekening tunggal
(treasury single account), dalam hal ini rekening kas umum daerah.
Alokasi Pendapatan
ini, yaitu pengambilan keputusan untuk menggunakan dana yang ada untuk
membiayai pengeluaran daerah yang dilakukan. Pengeluaran daerah meliputi
pengeluaran belanja, yaitu, belanja operasi dan belanja modal, maupun untuk
pembiayaan pengeluaran yang meliputi pembentukan dana cadangan, penyertaan
modal daerah, pembayaran utang dan pemberian pinjaman daerah.
B. Mengenali Sumber-sumber Pendapatan Daerah
Sumber pendapatan pemerintah daerah relative terprediksi dan lebih stabil sebab
pendapat tersebut diatur oleh undang- undang dan peraturan daerah yang bersifat
mengikat dan dapat dipaksakan. Pemerintah daerah dengan paying hokum peraturan
perundangan berhak memungut pajak daerah dan retribusi daerah. Pemerintah dapat
memaksa wajib pajak untuk membayar pajak dan memberikan sanksi apabila tidak
patuh pajak. Dengan demikian pendapatan di pemerintah daerah relative stabil.
Meskipun pemerintah daerah telah diberi otonomi secara luas dan desentralisasi
fiscal, namun pelaksanaan otonomi tersebut harus tetap berada dalam koridor
hokum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal sumber penerimaan yang
menjadi hak pemerintah daerah, Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah; dan Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah menetapkan sumber-sumber
penerimaan daerah, sbb:
a. Pajak Daerah
b. Reribusi Daerah
f. Dana Penyesuaian
Pada dasarnya terdapat beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan pemerintah
daerah dalam membangun sistem manajemen penerimaan daerah, yaitu :
1. Prinsip Elastisitas.
Pajak daerah harus memberikan pendapatan yang cukup dan elastis, artinya
mudah naik turun mengikuti naik/turunnya tingkat pendapatan masyarakat.
2. Prinsip Keadilan.
Fluktuasi penerimaan pajak hendaknya dijaga tidak terlalu besar sebab jika sangat
fluktuatif juga kurang baik untuk perencanaan keuangan daerah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Prinsip dasar dalam membangun sistem manajemen penerimaan daerah yang baik
:
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/03~PMK.07~2007Per.HTM
Mahmudi (2009) Manajemen Keuangan Daerah Buku Seri Membudayakan
Akuntabilitas Publik, Yogyakarta: Erlangga.