Disusun Oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sekilas
Manajemen Strategi dan Implementasi Strategi di Pemerintah” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.
Makalah ini kami susun untuk tugas yang telah diamanahkan kepada kami oleh Bapak
Muhammad Ahyaruddin,SE.,M.Sc.,Ak selaku dosan pembimbing mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
2. Bagaimana Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik ?
3. Bagaimanakah Implementasi Strategi pada Sektor Publik ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka kami
menyusun beberapa tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Manajemen Strategi.
2. Untuk mengetahui Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik.
3. Untuk mengetahui Implementasi Strategi pada Sektor Publik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
1. Implementasi rencana, tahapa ini merupakan dasara dari orientasi manajemen
yang diterapkan, pada implementasi rencana tujuan dan objektif yang disusun
untuk mengevaluasi kinerja dari dinas pertolongan anak.
2. Indikator kinerja, indikator kinerja sepakat untuk disusun dalam rangka menilai
kesulitan dalam mengumpulkan data dan memperogram ulang sistem
otomatisasi.
3. Reformasi kesejahteraan, dengan adanya peraturan mengenai informasi
kesejahteraan maka Negara bagian sebagai partner harus melakukan perubahan
terhadap perencanaan strategis, pelaporan data, indikator kinerja, dan
pendanaan dari pemerintah pusat.
4. Kesepakatan kinerja, sebelum adanya implementasi undang-undang mengenai
kinerja setiap Negara sudah memiliki standar masing-masing mengenai kinerja
organisasi sektor publik. Adanya undang-undang tersebut merubah kesepakatan
kinerja antara Negara bagian dan pemerinta pusat. Hal itu dikembangkan dengan
kesepakatan antara Negara bagian dan pemerintah pusat dalam rangka
menyeragamkan standar standar yang sudah ada sebelumnya.
5. Pemeriksaan (audit), dimasa yang akan datang divisi audit akan menekankan
pada validitas data yang diberikan oleh Negara bagian, karna pada masa sekarang
kepatuhan Negara bagian hanya dibuktikan oleh statusnya.
Beberapa konsep manajemen strategi diatas merupakan bagian dari proses pengendalian
manajemen strategi sektor public. Proses pengendalian manajemen sektor publik dapat
dilakukan melalui komunikasi formal dan informal. Mardiasmo (2009:50) menjelaskan
bahwa komunikasi formal terdiri atas aktivitas formal organisasi, yang meliputi :
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggungjawab menajemen puncak
didalam proses penentuan visi, misa, tujuan, sasaran, target (outcome), arah, dan
kebijakan, serta strategi organisasi.
Salah satu metode untuk menentukan strategi adalah dengan analisi SWOT
yang menganalisis faktor internal organisasi yang menjadi kekuatan dan kelemahan
7
dan memperhitungkan faktor eksternal berupa ancaman dan peluang. Analisi SWOT
merupakan salah satu alat dalam manajemen strategis untuk menentukan kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat)
dalam organisasi.
Walaupun analisis SWOT dianggap sebagai suatu hal yang penting namun
kadangkala manajer menghadapi masalah dalam menerapkan analisis ini. Masalah-
masalah tersebut adalah sebagai berikut (Barwono, 2010):
1. The missing link problem, masalah ini timbul karna hilangnya unsur
keterkaitan, yaitu gagalnya menghubungkan evaluasi terhadap faktor
internal dan evaluasi terhadap faktor eksternal.
2. The blue sky problem, masalah ini identik dengan langit biru dimana langit
yang biru selalu membawa kegembiraan karna cuaca yang cerah. Hal ini
menyebabkan pengembilan keputusan kadang terlalu cepat dalam
menetapkan sesuatu keputusan tanpa mempertimbangkan
ketidakcocokkan antara faktor internal dan faktor eksternal sehingga
meremehkan kelemahan organisasi yang ada dan membesar-besarkan
kekuatan dalam organisasi.
3. The silver lining problem, masalah yang berkaitan dengan timbulnya suatu
harapan dalam kondisi yang kurang menggembirakan. Hal ini timbul karna
pengambilan keputusan mengharapkan sesuatu dalam kondisi yang tidak
menguntungkan.
4. The all things to all people problem, suatu filsafah dimana pengambilan
keputusan cenderung untuk memusarkan perhatian pada kelemahan
organisasinya.
Tahap paling awal dari manajemen strategis sektor public adalah perencanaan,
perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Komponen dasar proses perumusan strategi
adalah sebagai berikut (Olsen dan Eadie, 1982; dalam Mardiasmo , 2009:52).
8
- Misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif
dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target yang akan
dicapai.
- Analisis atau scanning lingkungan, terdiri atas pengidentifikasian dan pengukuran
faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi; serta kondisi yang harus
dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
- Faktor internal dan audit sumber daya, yang mengevaluasi dan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategis.
- Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi.
- Implementasi dan pengendalian rencana strategi.
Selain itu juga terdapat model delapan langkah milik Bryson (1995 dalam mardiasmo 2009)
untuk memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu:
a. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategis
b. Identifikasi apa yang menjadi mandar organisasi
c. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
d. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
e. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
f. Identifikasi isu strategis yang sedang dihadapi organisasi
g. Perumusan strategi untuk mengelola isu-isu tersebut
h. Menetapkan visi organisasi untuk masa kedepan
2. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses penentuan program, aktivitas, atau proyek
yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber
daya yang akan dibutuhkan. Jika pada tahap perumusan strategi adalah tahapan
(fase) untuk proses menentukan strategi, sedangkan pada tahap perencanaan
strategis lebih pada proses menentukan bagaimana menerapkan strategi tersebut.
Manfaat perencanaan strategis bagi organisasi antara lain:
9
1. Sarana untuk menfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif
2. Sarana memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang diterapkan
3. Sarana untuk memfasilitasi dilakukannya sumber daya yang optimal
4. Kerangka pelaksanaan short term actions
5. Sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi secara lebih jelas
6. Alat untuk memperkecil tentang alternatif strategi
3. Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor public
merupakan tahap yang dominan. Proses penganggaran pada organisasi sektor public
memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta.
Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses
penganggaran.
4. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, yang
merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan
sebagai alat pengendalian.
Pengendalian manajemen melalui sitem pengendalian kinerja dilakukan dengan
cara menciptakan mekanisme penghargaan (reward) dan sanksi (punishment)
10
sebagai pendorong pencapaian strategi, tercapainya tujuan organisasi dan
menciptakan kepuasaan setiap individu.
Sebaiknya, orientasi penilaian kinerja lebih diarahkan pada pemberian reward.
Bentuk reward dapat berupa :
a. Financial, berupa kenaikan gaji, bonus dan tunjangan
b. Non financial, berupa pshycological reward dan social reward. Misalnya
promosi jabatan, penambahan tanggung jawab dan kepercayaan, otonomi
yang lebih besar, penempatan kerja ditempat yang lebih baik, dan
pengakuan.
c. Mekanisme sanksi dan hukuman diperlukan untuk kondisi tertentu, namun
orientasi penilaian kinerja hendaknya lebih diarahkan pada reward
oriented.
11
merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber
daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan.
5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi
Selama organisasi melaksanakan strategi nya, organisasi perlu mengamati
hasilnya dan memantau perkembangan baru dilingkunkan internal dan
eksternalnya. Pada dasarnya evaluasi mancakup tiga hal, yaitu :
a. Me-review faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi
strategi yang sedang berlangsung, menentukan apa yang dikendalikan
dan menetapkan standar.
b. Mengukur kinerja yang telah dilakukan dan membandingkan kinerja
dengan standa.
c. Mengambil berbagai tindakan perbaikan evaluasi strategi sangat
diperlukan sebab keberhasilan organisasi dewasa ini tidak menjadi
jamninan keberhasilan organisasi dimasa yang akan datang.
Proses manajemen strategi diatas tidak dapat serta merta diadopsi pada organisasi
sektor pulik, namun perlu disesuaikan dengan sifat, karakteristik, dan konteks organisasi
sektor public. Proses manajemen strategis pada organisasi pemerintah diatur dan tertuang
dalam UU No 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Tahapan
perencanaan pembangunan nasional meliputi berikut ini :
1. Tahap penyusunan rencana. Pada tahap ini organisasi sektor public adalah
pemerintah, merumuskan arah dan misi organisasi, sekaligus juga melakukan
SWOT untuk memahami lingkungan internal dan eksternal.
2. Tahap penetapan rencana. Pada tahap ini lebih bagaimana dokumen
perencanaan seperti RPJP, RPJM, dan RKP (daerah) ditetapkan. Sesuai dengan UU
Nomor 25 Tahun 2004, RPJP Nasional ditetapkan dengan undang-undang dan
RPJP Daerah ditetapkan dengan peraturan daerah.
3. Tahap pelaksanaan rencana. Merupakan tahap implementasi strategi.
Berdasarkan proses manajemn strategi, tahapan ini disebutkan bahwa organisasi
diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan organisasi tahunan. Dalam
12
konteks pemerintah, tahapan implementasi strategi merupakan tahapan
pelaksanaan rencana hasil dari proses perencanaan strategis yang menghasilkan
rencana jangka panjang, menengah, dan tahunan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen strategi sektor public merupakan salah satu jalan terbaik untuk
mencapai tata kelola yang baik. Manajemen strategi sektor publik mengarahkan organisasi
pada sektor public untuk melakukan perencanaan manajemen dengan mempertimbangkan
dengan baik faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam organisasi melalui salah satu
alat manajemen strategis yaitu analisis SWOT. analisis SWOT berusaha untuk menganalis
faktor pendukung dan penghambat yang ada dalam organisasi kemudia berusaha
menerjemahkannya kedalam suatu strategi utama untuk mencapai visi, misi, dan tujuan
organisasi. Apabila analisis SWOT dijalankan dengan baik dari awal hingga akhir akan
berguna sebagai salah satu alat dalam manajemen strategi yang dapat membantu organisasi
sektor public dalam mewujudkan good governance.
Good governance merupakan semboyan yang sedang gencar-gencanya dipromosikan
oleh pemerintah. Semboyan itu sekilas memang suatu hal yang sangat didambakan oleh
semua sektor public maupun swasta mengingat efek domino yang dapat diwujudkan dari
implementasi good governance. Efek domino yang dimaksud antara lain:
1. Implementasi good governance cenderung membawa efesiensi dan efektivitas
dalam dunia usaha.
2. Implementasi good governance membawa birokrasi pemerintah Indonesia
kedalam sistem birokrasi yang sehat dan bermutu.
3. Implementasi good governance dalam sektor public akan membawa dampak
yang baik tidak hanya kepada pemerintah tetapi juga kepada masyarakat sebagai
pemangku kepentingan (stakeholder).
14
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul dan Syam Kusufi (2016).Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik
Edisi ke 2.Jakarta : Salemba Empat
15