Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

SEKILAS MANAJEMEN STRATEGI DAN IMPLEMENTASI STARTEGI DIPEMERINTAH

Dosen Pembimbing : Muhammad Ahyaruddin,SE.,M.Sc.,Ak

Disusun Oleh :

Betha Kurnia Putri (160301108)


Vellya Amora (160301109)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sekilas
Manajemen Strategi dan Implementasi Strategi di Pemerintah” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya.

Makalah ini kami susun untuk tugas yang telah diamanahkan kepada kami oleh Bapak
Muhammad Ahyaruddin,SE.,M.Sc.,Ak selaku dosan pembimbing mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya.Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik, saran atau usulan yang
dapat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Pekanbaru, 14 November 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Manajemen Strategi ..................................................................................... 6

2.2 Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik .................................................................... 6

2.3 Implementasi Strategi pada Sektor Publik...................................................................... 11

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manajemen strategi diperlukan oleh semua organisasi termasuk organisasi
privat/bisnis dan organisasi sektor public untuk mencapai tujuan organisasinya. Manajemen
strategi berfungsi sebagai sistem pengendalian manajemen organisasi. Sistem pengendalian
manajemen suatu organisasi dirancang untuk memengaruhi individu-individu didalamnya
untuk berperilaku sesuai dengan tujuan organisasional. Pengendalian organisasi dapat
dilakukan melalui sistem pengendalian berupa aturan dan prosedur birokrasi atau melalui
manajemen informasi dan komunikasi yang dirancang secara formal.
Penerapan manajemen strategi pada kedua jenis organisasi, yaitu sektor publik dan
privat jauh berbeda. Karna manajer pada organisasi sektor publik dan sektor privat
beroperasi dalam konteks yang berbeda sehingga menciptakan kendala pada perilaku dan
pilihan yang berbeda. Perbedaan mendasar yang terjadi pada kedua jenis organisasi tersebut
karna pada organisasi sektor public terdapat peminyasahan antara penyusun dan pelaksana
kebijakan, adanya reformasi pelayanan, pengaruh yang lebih terbuka pada lingkungan
eksternal dan adanya ekspetasi public pada organisasi public. Untoro (2010) menyatakan
bahwa perbedaan konteks pada kedua organisasi tersebut (privat dan public) berhubungan
dengan ketidakpastian lingkungan yang diciptakan oleh oversight body (lembaga
pengawasan), banyak dan bervariasinya pihak yang berkepentingan, dan samarnya saran
organisasi. Pada bab ini akan dibahas terlebih dahulu pengertian manajemen strategi,
selanjutnya baru dibahas konsep manajemen strategi pada organisasi sektor public.
Kemudian dibahas implementasi manajemen strategi sektor public dan tantangan dimasa
mendatang.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka kami merumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Pengertian dari Manajemen Strategi ?

4
2. Bagaimana Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik ?
3. Bagaimanakah Implementasi Strategi pada Sektor Publik ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka kami
menyusun beberapa tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Manajemen Strategi.
2. Untuk mengetahui Konsep Manajemen Strategi Sektor Publik.
3. Untuk mengetahui Implementasi Strategi pada Sektor Publik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI


Diungkapkan oleh Nawawi (2000:52) bahwa manajemen adalah “serangkaian proses
yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), pengawasan (controlling), dan penganggaran (budgeting).”
Sedangkan kata strategi Hamel dan Prahalad dalam Umar (2002) mendefinisikan
strategi sebagai “tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian strategi hampir selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi dan bukan dimulai dengan apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar
yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).
Perusaahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan.”
Dan Siagin (2004) mendefinsikan menajemen strategi sebagai “Serangkaian
keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi tersebut.”
2.2. KONSEP MANAJEMEN STRATEGI SEKTOR PUBLIK
Penelitian Robert dan Menker dalam Rabin dkk. (2000) sebagaimana yang dikutip
oleh Bawono (2010), meneliti tentang manajemen strategi pada pemerintah pusat diamerika
hasilnya mereka mengusulkan adanya pendekatan baru dalam menejamen sektor public,
yaitu pendekatan generatif selain pendekatan yang sudah ada yaitu pendekatan direktif dan
pendekatan adaktif.
Penelitian lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Killimurray dkk, dalam rabin
dkk (2010) yang dikutip oleh Bawono (2010). Penelitian tersebut dilakukan untuk
mengetahui perencanaan strategi yang ada didalam Dinas Pertolongan Anak di Amerika
Serikat. Dinas pertolongan anak melakukan perencanaan strategi dan mengembangkan 5
(lima) hal utama yaitu :

6
1. Implementasi rencana, tahapa ini merupakan dasara dari orientasi manajemen
yang diterapkan, pada implementasi rencana tujuan dan objektif yang disusun
untuk mengevaluasi kinerja dari dinas pertolongan anak.
2. Indikator kinerja, indikator kinerja sepakat untuk disusun dalam rangka menilai
kesulitan dalam mengumpulkan data dan memperogram ulang sistem
otomatisasi.
3. Reformasi kesejahteraan, dengan adanya peraturan mengenai informasi
kesejahteraan maka Negara bagian sebagai partner harus melakukan perubahan
terhadap perencanaan strategis, pelaporan data, indikator kinerja, dan
pendanaan dari pemerintah pusat.
4. Kesepakatan kinerja, sebelum adanya implementasi undang-undang mengenai
kinerja setiap Negara sudah memiliki standar masing-masing mengenai kinerja
organisasi sektor publik. Adanya undang-undang tersebut merubah kesepakatan
kinerja antara Negara bagian dan pemerinta pusat. Hal itu dikembangkan dengan
kesepakatan antara Negara bagian dan pemerintah pusat dalam rangka
menyeragamkan standar standar yang sudah ada sebelumnya.
5. Pemeriksaan (audit), dimasa yang akan datang divisi audit akan menekankan
pada validitas data yang diberikan oleh Negara bagian, karna pada masa sekarang
kepatuhan Negara bagian hanya dibuktikan oleh statusnya.
Beberapa konsep manajemen strategi diatas merupakan bagian dari proses pengendalian
manajemen strategi sektor public. Proses pengendalian manajemen sektor publik dapat
dilakukan melalui komunikasi formal dan informal. Mardiasmo (2009:50) menjelaskan
bahwa komunikasi formal terdiri atas aktivitas formal organisasi, yang meliputi :
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggungjawab menajemen puncak
didalam proses penentuan visi, misa, tujuan, sasaran, target (outcome), arah, dan
kebijakan, serta strategi organisasi.
Salah satu metode untuk menentukan strategi adalah dengan analisi SWOT
yang menganalisis faktor internal organisasi yang menjadi kekuatan dan kelemahan

7
dan memperhitungkan faktor eksternal berupa ancaman dan peluang. Analisi SWOT
merupakan salah satu alat dalam manajemen strategis untuk menentukan kekuatan
(strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat)
dalam organisasi.
Walaupun analisis SWOT dianggap sebagai suatu hal yang penting namun
kadangkala manajer menghadapi masalah dalam menerapkan analisis ini. Masalah-
masalah tersebut adalah sebagai berikut (Barwono, 2010):
1. The missing link problem, masalah ini timbul karna hilangnya unsur
keterkaitan, yaitu gagalnya menghubungkan evaluasi terhadap faktor
internal dan evaluasi terhadap faktor eksternal.
2. The blue sky problem, masalah ini identik dengan langit biru dimana langit
yang biru selalu membawa kegembiraan karna cuaca yang cerah. Hal ini
menyebabkan pengembilan keputusan kadang terlalu cepat dalam
menetapkan sesuatu keputusan tanpa mempertimbangkan
ketidakcocokkan antara faktor internal dan faktor eksternal sehingga
meremehkan kelemahan organisasi yang ada dan membesar-besarkan
kekuatan dalam organisasi.
3. The silver lining problem, masalah yang berkaitan dengan timbulnya suatu
harapan dalam kondisi yang kurang menggembirakan. Hal ini timbul karna
pengambilan keputusan mengharapkan sesuatu dalam kondisi yang tidak
menguntungkan.
4. The all things to all people problem, suatu filsafah dimana pengambilan
keputusan cenderung untuk memusarkan perhatian pada kelemahan
organisasinya.
Tahap paling awal dari manajemen strategis sektor public adalah perencanaan,
perencanaan dimulai dari perumusan strategi. Komponen dasar proses perumusan strategi
adalah sebagai berikut (Olsen dan Eadie, 1982; dalam Mardiasmo , 2009:52).

8
- Misi dan tujuan umum organisasi yang dirumuskan oleh manajemen eksekutif
dan memberikan kerangka pengembangan strategi serta target yang akan
dicapai.
- Analisis atau scanning lingkungan, terdiri atas pengidentifikasian dan pengukuran
faktor-faktor eksternal yang sedang dan akan terjadi; serta kondisi yang harus
dipertimbangkan pada saat merumuskan strategi organisasi.
- Faktor internal dan audit sumber daya, yang mengevaluasi dan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam hal berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam perencanaan strategis.
- Perumusan, evaluasi, dan pemilihan strategi.
- Implementasi dan pengendalian rencana strategi.
Selain itu juga terdapat model delapan langkah milik Bryson (1995 dalam mardiasmo 2009)
untuk memfasilitasi proses perumusan strategi, yaitu:
a. Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategis
b. Identifikasi apa yang menjadi mandar organisasi
c. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
d. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
e. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
f. Identifikasi isu strategis yang sedang dihadapi organisasi
g. Perumusan strategi untuk mengelola isu-isu tersebut
h. Menetapkan visi organisasi untuk masa kedepan

2. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses penentuan program, aktivitas, atau proyek
yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah alokasi sumber
daya yang akan dibutuhkan. Jika pada tahap perumusan strategi adalah tahapan
(fase) untuk proses menentukan strategi, sedangkan pada tahap perencanaan
strategis lebih pada proses menentukan bagaimana menerapkan strategi tersebut.
Manfaat perencanaan strategis bagi organisasi antara lain:

9
1. Sarana untuk menfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif
2. Sarana memfokuskan manajer pada pelaksanaan strategi yang diterapkan
3. Sarana untuk memfasilitasi dilakukannya sumber daya yang optimal
4. Kerangka pelaksanaan short term actions
5. Sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi secara lebih jelas
6. Alat untuk memperkecil tentang alternatif strategi

Perencanaan strategis perlu diterjemahkan dalam bentuk tindakan konkret,


karna itu perlu didukung dengan hal-hal berikut ini.
1. Struktur pendukung (manajerial maupun political will), struktur organisasi
yang baik akan mendukung terciptanya desain sistem pengendalian
manajemen yang baik pula sehingga mampu mendukung strategi yang telah
disusun agar visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan dapat dicapai.
2. Proses dan praktik implementasi dilapangan, terkait dengan sistem dan
proses pengendalian.
3. Kultur organisasi, terkait dengan perilaku dan sikap anggota organisasi.

3. Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor public
merupakan tahap yang dominan. Proses penganggaran pada organisasi sektor public
memiliki karakteristik yang agak berbeda dengan penganggaran pada sektor swasta.
Perbedaan tersebut terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses
penganggaran.

4. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah tahap akhir dari proses pengendalian manajemen, yang
merupakan bagian dari proses pengendalian manajemen yang dapat digunakan
sebagai alat pengendalian.
Pengendalian manajemen melalui sitem pengendalian kinerja dilakukan dengan
cara menciptakan mekanisme penghargaan (reward) dan sanksi (punishment)

10
sebagai pendorong pencapaian strategi, tercapainya tujuan organisasi dan
menciptakan kepuasaan setiap individu.
Sebaiknya, orientasi penilaian kinerja lebih diarahkan pada pemberian reward.
Bentuk reward dapat berupa :
a. Financial, berupa kenaikan gaji, bonus dan tunjangan
b. Non financial, berupa pshycological reward dan social reward. Misalnya
promosi jabatan, penambahan tanggung jawab dan kepercayaan, otonomi
yang lebih besar, penempatan kerja ditempat yang lebih baik, dan
pengakuan.
c. Mekanisme sanksi dan hukuman diperlukan untuk kondisi tertentu, namun
orientasi penilaian kinerja hendaknya lebih diarahkan pada reward
oriented.

2.3. IMPLEMENTASI STRATEGI PADA SEKTOR PUBLIK


Implementasi strategi pada organisasi sektor public tidak bisa dilepas dari
manajemen strategi. Proses manajemen strategi yang ada pada organisasi perusahaan
(bisnis) antara lain:
1. Menetapkan arah dan misi organisasi
Setiap organisasi pasti mempunya visi, misi dan tujuan. Ketiga hal itu akan
menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi, misa dan
tujuan maka kinerja organisasi akan mudah dipengaruhi oleh situasi eksternal.
2. Memahami lingkungan internal dan eksternal
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi
terhadap setiap perubahan.
3. Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat
guna mencapai tujuan organisasi. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan
misa organisasi, analisi SWOT, dan menetapkan tujuan jangka panjang.
4. Mengimplementasikan strategi
Dalam implementasi strategi pada organisasi sektor public, diharapkan
menetapkan atau merumuskan tujuan organisasi tahunan , memikirkan dan

11
merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber
daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan.
5. Mengevaluasi dan mengawasi strategi
Selama organisasi melaksanakan strategi nya, organisasi perlu mengamati
hasilnya dan memantau perkembangan baru dilingkunkan internal dan
eksternalnya. Pada dasarnya evaluasi mancakup tiga hal, yaitu :
a. Me-review faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi
strategi yang sedang berlangsung, menentukan apa yang dikendalikan
dan menetapkan standar.
b. Mengukur kinerja yang telah dilakukan dan membandingkan kinerja
dengan standa.
c. Mengambil berbagai tindakan perbaikan evaluasi strategi sangat
diperlukan sebab keberhasilan organisasi dewasa ini tidak menjadi
jamninan keberhasilan organisasi dimasa yang akan datang.
Proses manajemen strategi diatas tidak dapat serta merta diadopsi pada organisasi
sektor pulik, namun perlu disesuaikan dengan sifat, karakteristik, dan konteks organisasi
sektor public. Proses manajemen strategis pada organisasi pemerintah diatur dan tertuang
dalam UU No 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Tahapan
perencanaan pembangunan nasional meliputi berikut ini :
1. Tahap penyusunan rencana. Pada tahap ini organisasi sektor public adalah
pemerintah, merumuskan arah dan misi organisasi, sekaligus juga melakukan
SWOT untuk memahami lingkungan internal dan eksternal.
2. Tahap penetapan rencana. Pada tahap ini lebih bagaimana dokumen
perencanaan seperti RPJP, RPJM, dan RKP (daerah) ditetapkan. Sesuai dengan UU
Nomor 25 Tahun 2004, RPJP Nasional ditetapkan dengan undang-undang dan
RPJP Daerah ditetapkan dengan peraturan daerah.
3. Tahap pelaksanaan rencana. Merupakan tahap implementasi strategi.
Berdasarkan proses manajemn strategi, tahapan ini disebutkan bahwa organisasi
diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan organisasi tahunan. Dalam

12
konteks pemerintah, tahapan implementasi strategi merupakan tahapan
pelaksanaan rencana hasil dari proses perencanaan strategis yang menghasilkan
rencana jangka panjang, menengah, dan tahunan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen strategi sektor public merupakan salah satu jalan terbaik untuk
mencapai tata kelola yang baik. Manajemen strategi sektor publik mengarahkan organisasi
pada sektor public untuk melakukan perencanaan manajemen dengan mempertimbangkan
dengan baik faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam organisasi melalui salah satu
alat manajemen strategis yaitu analisis SWOT. analisis SWOT berusaha untuk menganalis
faktor pendukung dan penghambat yang ada dalam organisasi kemudia berusaha
menerjemahkannya kedalam suatu strategi utama untuk mencapai visi, misi, dan tujuan
organisasi. Apabila analisis SWOT dijalankan dengan baik dari awal hingga akhir akan
berguna sebagai salah satu alat dalam manajemen strategi yang dapat membantu organisasi
sektor public dalam mewujudkan good governance.
Good governance merupakan semboyan yang sedang gencar-gencanya dipromosikan
oleh pemerintah. Semboyan itu sekilas memang suatu hal yang sangat didambakan oleh
semua sektor public maupun swasta mengingat efek domino yang dapat diwujudkan dari
implementasi good governance. Efek domino yang dimaksud antara lain:
1. Implementasi good governance cenderung membawa efesiensi dan efektivitas
dalam dunia usaha.
2. Implementasi good governance membawa birokrasi pemerintah Indonesia
kedalam sistem birokrasi yang sehat dan bermutu.
3. Implementasi good governance dalam sektor public akan membawa dampak
yang baik tidak hanya kepada pemerintah tetapi juga kepada masyarakat sebagai
pemangku kepentingan (stakeholder).

14
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul dan Syam Kusufi (2016).Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik
Edisi ke 2.Jakarta : Salemba Empat

15

Anda mungkin juga menyukai