Anda di halaman 1dari 21

BAB VI

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN


KEUANGAN DESA

A. PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DESA

Untuk memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka kepala desa wajib untuk menyusun
dan menyampaikan laporan atas pelaksanaan tugas, kewenangan, hak, dan kewajibannya dalam
pengelolaan keuangan desa. Laporan tersebut bersifat periodik semesteran/tahapan dan tahunan,
yang disampaikan ke bupati/balikota. Laporan yang harus disusun terdiri dari:

▪ Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa

▪ Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa.

1. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa

Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa disampaikan kepala desa kepada bupati/walikota


tiap semester tahun berjalan. Untuk laporan semester pertama, disampaikan paling lambat
akhir bulan Juli tahun berjalan, sedangkan untuk laporan semester akhir tahun disampaikan
paling lambat akhir bulan Januari tahun berikutnya.

Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa Semester Pertama menggambarkan realisasi


pendapatan, belanja dan pembiayaan untuk seluruh sumber dana yang dikelola pemeritah
desa selama semester I yang dibandingkan dengan target/anggarannya. Laporan Realisasi
Pelaksanaan APBDesa Semester Akhir Tahun mengambarkan akumulasi realisasi pendapatan,
belanja dan pembiayaan sampai dengan akhir tahun anggaran. Alur penyusunan Laporan
Realisasi Pelaksanaan APBDesa adalah sebagai berikut:

1
Gambar 7.1
Alur Penyusunan Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa

Format LRA APBDesa Semesteran Semester Pertama dan Semester Akhir Tahun sesuai
Permendagri 113 Tahun 2014 sebagai berikut:

2
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA SEMESTERAN
PEMERINTAH DESA...........
TAHUN ANGGARAN 20xx
REALISASI
SISA
KODE REKENING URAIAN JUMLAH SEMESTER SEMESTER
Jumlah % ANGGARAN
ANGGARAN I II
1 PENDAPATAN
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha Desa
1 1 1 04 Hasil Pelelangan Ikan Yang Dikelola Desa
1 1 2 Hasil Aset Desa
1 1 2 01 Pendapatan Sewa Tanah Kas Desa
1 1 3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
1 1 3 01 Hasil Swadaya
1 1 4 Lain ‐ Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
1 1 4 04 Bunga Simpanan Uang di Bank
1 1 4 09 Lain‐lain Pendapatan Desa Yang Sah Lainnya
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 1 01 Dana Desa
1 2 2 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
1 2 2 01 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 3 01 Alokasi Dana Desa
1 2 4 Bantuan Keuangan Provinsi
1 2 4 01 Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
1 2 5 Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota
1 2 5 01 Bantuan Keuangan dari APBD Kabupaten
1 3 Lain‐Lain Pendapatan Desa yang Sah
1 3 1 Pendapatan Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga
1 3 1 07 Pendapatan Sumbangan dari Pihak Ketiga Lainnya
JUMLAH PENDAPATAN
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa
2 1 1 Pembayaran Penghasilan Tetap dan Tunjangan
2 1 1 1 Belanja Pegawai
2 1 1 1 01 Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa
2 1 1 1 04 Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa
2 1 1 1 06 Tunjangan BPD dan Anggotanya
2 1 2 Kegiatan Operasional Kantor Desa
2 1 2 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 2 2 01 Belanja Listrik, Air, Telepon, Fax/Internet
2 1 2 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 1 2 2 03 Belanja Alat‐alat Kebersihan dan Bahan Pembersih
2 1 2 2 04 Belanja Benda Pos dan Materai
2 1 2 2 06 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2 1 2 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 1 2 2 08 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
2 1 2 2 10 Belanja Jasa Upah Tenaga Kerja
2 1 2 2 11 Belanja Sewa Peralatan
2 1 2 2 12 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
2 1 2 2 16 Belanja Perjalanan Dinas
2 1 2 2 18 Belanja Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga
2 1 2 2 22 Belanja Jasa Transaksi Keuangan (Admin Bank dll)
2 1 2 3 Belanja Modal
2 1 2 3 14 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor
2 1 2 3 15 Belanja Modal Pengadaan Alat‐alat Rumah Tangga
2 1 2 3 16 Belanja Modal Pengadaan Komputer
2 1 3 Kegiatan Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 3 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 1 3 2 04 Belanja Benda Pos dan Materai
2 1 3 2 06 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2 1 3 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 1 3 2 16 Belanja Perjalanan Dinas
2 1 4 Kegiatan Operasional RT/RW
2 1 4 2 Belanja Barang dan Jasa
2 1 4 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 1 4 2 04 Belanja Benda Pos dan Materai
2 1 4 2 06 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2 1 4 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 1 4 2 16 Belanja Perjalanan Dinas
2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
2 2 1 Kegiatan Pembangunan Saluran Irigasi
2 2 1 2 Belanja Barang dan Jasa
2 2 1 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 2 1 2 14 Belanja Honorarium Tim Panitia
2 2 1 3 Belanja Modal
2 2 1 3 29 Belanja Modal Pengadaan Jaringan Air

3
REALISASI
SISA
KODE REKENING URAIAN JUMLAH SEMESTER SEMESTER
Jumlah % ANGGARAN
ANGGARAN I II
2 2 2 Kegiatan Pembangunan Jalan Desa
2 2 2 2 Belanja Barang dan Jasa
2 2 2 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 2 2 2 14 Belanja Honorarium Tim Panitia
2 2 2 3 Belanja Modal
2 2 2 3 27 Belanja Modal Pengadaan Jalan Desa
2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2 3 1 Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban
2 3 1 2 Belanja Barang dan Jasa
2 3 1 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 3 1 2 06 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2 3 1 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 3 1 2 08 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
2 3 1 2 09 Belanja Bahan Praktek dan Pelatihan
2 3 1 2 11 Belanja Sewa Peralatan
2 3 1 2 15 Belanja Honorarium Instruktur/Pelatih/Narasumber
2 3 1 2 16 Belanja Perjalanan Dinas
2 3 7 Kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini
2 3 7 2 Belanja Barang dan Jasa
2 3 7 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 3 7 2 06 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2 3 7 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 3 7 2 15 Belanja Honorarium Instruktur/Pelatih/Narasumber
2 3 7 3 Belanja Modal
2 3 7 3 16 Belanja Modal Pengadaan Komputer
2 3 7 3 33 Belanja Modal Pengadaan Buku dan Kepustakaan
2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat
2 4 1 2 Belanja Barang dan Jasa
2 4 1 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 4 1 2 06 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2 4 1 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 4 1 2 09 Belanja Bahan Praktek dan Pelatihan
2 4 1 2 11 Belanja Sewa Peralatan
2 4 1 2 15 Belanja Honorarium Instruktur/Pelatih/Narasumber
2 4 1 2 16 Belanja Perjalanan Dinas
2 4 5 Kegiatan Pelatihan Kelompok Tani dan Nelayan
2 4 5 2 Belanja Barang dan Jasa
2 4 5 2 02 Belanja Alat Tulis Kantor
2 4 5 2 06 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2 4 5 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 4 5 2 09 Belanja Bahan Praktek dan Pelatihan
2 4 5 2 11 Belanja Sewa Peralatan
2 4 5 2 15 Belanja Honorarium Instruktur/Pelatih/Narasumber
2 5 Bidang Tidak Terduga
2 5 1 Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam
2 5 1 2 Belanja Barang dan Jasa
2 5 1 2 07 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2 5 1 2 11 Belanja Sewa Peralatan
2 5 1 2 14 Belanja Honorarium Tim Panitia
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / (DEFISIT)
3 PEMBIAYAAN
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
3 1 1 01 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Sebelumnya
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 2 Penyertaan Modal Desa
3 2 2 01 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH PEMBIAYAAN
SISA LEBIH / (KURANG) PERHITUNGAN ANGGARAN

Gambar 7.2
Contoh/Format Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDesa Semesteran

4
2. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa

Selain laporan semesteran realisasi pelaksanaan APB Desa untuk seluruh sumber dana yang
dikelola desa, khusus Dana Desa dibuatkan laporan tersendiri. Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Desa disampaikan oleh kepala desa kepada bupati/walikota sebagai persyaratan untuk
setiap tahapan (pasal 25 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016). Laporan
Realisasi Penggunaan Dana Desa terdiri atas:

• Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya; dan

• Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahap 1.

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya disampaikan paling
lambat minggu kedua bulan Februari tahun anggaran berjalan. Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Desa tahun anggaran sebelumnya ini menjadi salah satu persyaratan dalam pencairan
Dana Desa Tahap I. Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahap 1 tahun berjalan
disampaikan paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan. Laporan ini
menjadi syarat untuk pencairan Dana Desa Tahap II. Format Laporan Realisasi Penggunaan
Dana Desa sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
49/PMK.07/2016 adalah sebagai berikut.

5
Sesuai dengan PMK 49/2016, laporan realisasi penggunaan Dana Desa Tahap I bisa
disampaikan kepada bupati/walikota minimal telah digunakan 50% dari Dana Desa yang
diterima di Tahap I. Jadi, tidak mesti harus digunakan seluruhnya (100%) untuk dilaporkan ke
bupati/walikota yang menyebabkan pencairan tahap II Dana Desa menjadi terlambat karena
kesalahan persepsi ini.

Hal lain yang perlu diperhatikan terkait penggunaan Dana Desa adalah Sisa Dana Desa. Atas
Sisa Dana Desa yang tidak wajar (>30%), bupati/walikota akan memberikan sanksi
administrasi berupa pengurangan Dana Desa. Hal ini dikarenakan Sisa Dana Desa yang tidak
wajar tersebut mengindikasikan adanya penggunaan yang tidak sesuai dengan prioritas, dan
atau terdapat penyimpanan uang dalam bentuk deposito lebih dari 2 (dua) bulan.

6
B. PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN PEMERINTAH DESA

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa merupakan laporan yang


disampaikan kepada BPD setiap akhir tahun anggaran. Laporan ini disampaikan kepada BPD secara
tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran (PP Nomor 43 Tahun 2014
pasal 51). Laporan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa tersebut setelah
dibahas dan disepakati bersama antara pemerintah desaa dengan BPD selanjutnya ditetapkan
dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa tersebut harus dilampiri dengan:

▪ Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa

▪ Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran berkenaan.

▪ Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang Masuk ke Desa.

Jika dibandingkan dengan pemerintah daerah dimana pertanggungjawabannya dievaluasi oleh


pemerintah provinsi sebelum menjadi peraturan daerah, maka untuk pertanggungjawaban desa
tidak dilakukan evaluasi oleh bupati/walikota untuk menjadi perdes, tapi cukup disampaikan ke
bupati/walikota. Ketentuan mengenai hal tersebut diatur dalam pasal 14 Permendagri Nomor 111
Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa, yang dinyatakan bahwa hanya ada 4 jenis
rancangan peraturan desa yang evaluasi oleh bupati/walikota yaitu tentang APBDesa, pungutan,
tata ruang, dan organisasi pemerintah desa, tidak termasuk pertanggungjawaban desa.

Peraturan Desa tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa selanjutnya


disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat.

Alur penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa adalah sebagai


berikut.

7
Gambar 7.3
Alur Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

142
1. Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa merupakan bagian dari


peraturan desa mengenai laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa
sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan APB Desa yang telah disepakati
di awal tahun. Berikut disajikan format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APB Desa yang disampaikan kepada BPD:

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
PEMERINTAH DESA…………..
TAHUN ANGGARAN………….

Anggaran Realisasi Lebih/


Nomor Uraian Ket.
(Rp.) (Rp.) Kurang
1 2 3 4 5 6
1 PENDAPATAN DESA
1.1 PENDAPATAN ASLI DESA
1.1.1 Hasil Usaha Desa
1.1.1 Hasil Aset Desa
1.1.3 Swadaya, Partisipasi dan Gotong Royong
1.1.4 Lain - Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

1.2 PENDAPATAN TRANSFER


1.2.1 Dana Desa
1.2.2 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
1.2.3 Alokasi Dana Desa
1.2.4 Bantuan Keuangan Provinsi
1.2.5 Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota

1.3 Lain-Lain Pendapatan Desa yang Sah


1.3.1 Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga yang tidak mengikat
1.3.2 Lain-lain Pendapatan yang Sah
JUMLAH PENDAPATAN

2 BELANJA DESA

2.1 BIDANG PENYELENGGARAN PEMDES


2.1.1 Keg. Pembayaran Penghasilan tetap dan Tunjangan
2.1.1.1 Belanja Pegawai
2.1.1.1.1 Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa
2.1.1.1.2 Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa

143
Anggaran Realisasi Lebih/
Nomor Uraian Ket.
(Rp.) (Rp.) Kurang
1 2 3 4 5 6
2.1.1.1.3 Tunjangan BPD dan Anggotanya

2.1.2 Keg. Operasional Perkantoran Desa


2.1.2.1 Belanja Barang dan Jasa
2.1.2.1.1 Belanja Listrik, Air dan Telepon
2.1.2.1.2 Belanja Alat Tulis Kantor
2.1.2.1.3 Belanja .... dst

2.1.2.2 Belanja Modal


2.1.2.2.1 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor
2.1.2.2.2 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Rumah Tangga
2.1.2.2.3 Belanja Modal Pengadaan Komputer

2.1.4 Kegiatan dst...

2.2 BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUN DESA


2.2.1 Keg. Pembangunan Saluran Air Desa
2.2.1.1 Belanja Barang dan Jasa
2.2.1.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor
2.2.1.1.2 Belanja .............
2.2.1.1.2 Belanja .............

2.2.1.2 Belanja Modal


2.2.1.2.1 Belanja Modal Pengadaan Bangunan Air dan Irigasi

2.2.2 Kegiatan Pembangunan Jalan Desa


2.2.2.1 Belanja Barang dan Jasa
2.2.2.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor
2.2.1.1.1 Belanja ................
2.2.1.1.2 Belanja .............
2.2.1.1.2 Belanja .............

2.2.2.2 Belanja Modal


2.2.2.2.1 Belanja Modal Pengadaan Jalan

Kegiatan ....

2.3 BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN


2.3.1 Kegiatan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban
2.3.1.1 Belanja Barang dan Jasa

144
Anggaran Realisasi Lebih/
Nomor Uraian Ket.
(Rp.) (Rp.) Kurang
1 2 3 4 5 6
2.3.1.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor
2.3.1.1.2 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2.3.1.1.3 Belanja Makanan dan Minuman Rapat
2.3.1.1.4 Belanja Honorarium Instruktur/Pelatih/Narasumber
2.3.1.1.5 Belanja Perjalanan Dinas
2.3.1.1.5 Belanja ... dst

2.4 BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


2.4.1 Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan Perangkat
2.4.1.1 Belanja Barang dan Jasa
2.4.1.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor
2.4.1.1.2 Belanja Fotocopy, Cetak dan Penggandaan
2.4.1.1.3 Belanja ... dst
Kegiatan ........
JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

3 PEMBIAYAAN
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 SILPA
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan
JUMLAH (Rp)

3.2 Pengeluaran Pembiayaan


3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan
3.2.2 Penyertaan Modal Desa
JUMLAH (Rp)

Pembiayaan Netto (Penerimaan Pembiayaan –


Pengeluaran Pembiayaan)

SILPA Tahun Berjalan (Selisih antara Pembiayaan


Netto dengan Hasil Surplus/Defisit)

145
2. Laporan Kekayaan Milik Desa

Salah satu lampiran Peraturan Desa mengenai Laporan Pertanggungjawaban Realisasi


Pelaksanaan APBDesa yaitu Laporan Kekayaan Milik Desa (Laporan KMD). Laporan KMD
mengambarkan akumulasi kekayaan milik desa per tanggal tertentu. Laporan KMD disajikan
secara komparatif dengan tahun sebelumnya untuk melihat tingkat kenaikan atau
penurunannya.

Laporan KMD merupakan hal yang baru bagi desa karena belum pernah diatur sebelumnya
dalam ketentuan mengenai desa sebelum terbitnya UU Desa. Oleh karena itu sebagai
langkah awal penyusunan Laporan KMD maka harus dilakukan inventarisasi aset desa.
Inventarisasi aset desa paling lambat 2 (dua) tahun sejak UU Desa berlaku (UU Nomor 6
tahun 2014 pasal 116 ayat 4). Inventarisasi aset desa merupakan hal penting yang harus
dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk memberi kejelasan mengenai aset desa
baik jumlah maupun nilainya.

Berikut adalah format Laporan Kekayaan Milik Desa


Gambar 7.4
Format Laporan Kekayaan Milik Desa

PEMERINTAH DESA .......


LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20...
TAHUN N
TAHUN N-1
URAIAN (Tahun Periode
(Tahun Sebelumnya)
Pelaporan)
I. ASET DESA
A. ASET LANCAR
1. Kas Desa
a. Uang Kas di Bendahara Desa
b.Rekening Kas Desa
2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
c. dst......
3. Persediaan
a. Kertas Segel
b.Materai
c. dst......
d..........
JUMLAH ASET LANCAR
B. ASET TIDAK LANCAR
1. Investasi Permanen
- Penyertaan Modal Pemerintah Desa

146
TAHUN N
TAHUN N-1
URAIAN (Tahun Periode
(Tahun Sebelumnya)
Pelaporan)
2. Aset Tetap
- Tanah
- Peralatan dan Mesin
- Gedung dan Bangunan
- Jalan, Jaringan dan Instalasi
- Aset Tetap Lainnya
3. Dana Cadangan
- Dana Cadangan
4. Aset Tidak Lancar Lainnya

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR


JUMLAH ASET (A + B)

II. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK


- Utang Jangka Pendek
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

UMLAH KEKAYAAN BERSIH (I – II)

Laporan Kekayaan Milik Desa memiliki banyak pos/rekening yang bersifat non keuangan
yang tidak ada pembukuannya di bendahara desa ataupun sekretaris desa, sehingga untuk
penyusunannya diperlukan langkah‐langkah teknis. Untuk keperluan penyusunan Laporan
KMD tahun berjalan, cara memperoleh saldo masing‐masing akunnya adalah sebagai berikut:

a. Akun Kas di Bendahara Desa, saldonya diambil dari BKU di akhir tahun setelah ditutup,
sedangkan Akun Rekening Kas Desa diambil dari Buku Bank setelah sebelumnya
dilakukan rekonsiliasi dengan rekening koran.

b. Akun Piutang, pengisiannya dengan melakukan inventarisasi atas hak Desa yang belum
diterima sampai dengan tanggal pelaporan. Hak Desa diketahui misalnya dari dokumen
perjanjian sewa, dimana pihak ketiga sudah menikmati jasa/pelayanan yang diberikan
desa, namun belum membayar kewajibannya. Contoh lainnya terkait pendapatan
transfer misalnya terdapat pendapatan berupa dana transfer yang telah ditetapkan
dalam surat keputusan (Dana Desa, ADD, dll) sehingga sudah menjadi hak, namun
hingga akhir tahun belum diterima.

c. Persediaan, Dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan yang masih ada per
tanggal laporan, dengan menggunakan nilai pembelian terakhir.Contohnya: Materai,
ATK, Kertas Segel.

147
d. Penyertaan Modal adalah Akumulasi jumlah uang yang diberikan kepada BUMDesa
dengan mengacu Peraturan Desa.

e. Aset Tetap berupa Tanah; Bangunan dan Gedung; Peralatan dan Mesin; Jalan, Jaringan
dan Irigasi; diambil dari hasil rekonsiliasi antara Buku Inventaris Pengurus Barang dan
Laporan Progres Kegiatan dari Pelaksana Kegiatan.

f. Dana Cadangan, dilakukan inventarisasi atas rekening bank yang menampung Dana
Cadangan yang dimiliki oleh pemerintah desa.

g. Kewajiban Jangka Pendek, dilakukan inventarisasi atas kewajiban pemerintah desa


contohnya adalah Pendapatan Diterima Dimuka, Pajak yang sudah dipungut/dipotong
namun belum disetor, dll.

h. Kekayaan Bersih merupakan selisih antara Nilai Aset Desa dengan Kewajiban Jangka
Pendek.

Kotak 6.1: ASET DESA


Sesuai Permendagri 1 Tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa, Aset Desa terdiri dari
1. Kekayaan asli desa;
2. Kekayaan milik desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBDesa;
3. Kekayaan desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau yang sejenis;
4. Kekayaan desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak dan/atau
diperoleh berdasarkan ketentuan peraturan undang‐undang dan Hasil kerja sama desa; dan
5. Kekayaan desa yang berasal dari perolehan lain yang sah. Kepala desa selakuk pemegang
kekuasaan pengelolaan aset desa dibantu oleh sekretaris desa selaku pembantu pengelola
aset desa serta kepala urusan umum/rumah tangga selaku petugas/pengurus aset desa.

3. Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang Masuk ke Desa

Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang Masuk ke Desa meliputi
informasi atas program sektoral dan program daerah yang diintegrasikan ke dalam
pembangunan desa, baik yang dikoordinasikan dan atau didelegasikan pelaksanaannya
kepada Desa per tanggal tertentu. Atas program yang masuk ke desa ini diinformasikan
kepada pemerintah desa oleh pelaksana kegiatan dari pemerintah supra desa yang
bersangkutan. Berikut adalah contoh Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang
Masuk ke Desa.

148
Gambar 7.5
Format Laporan Program Sektoral Dan Program Daerah Yang Masuk Ke Desa

Kotak 6.2: Laporan Kepala Desa


Sesuai Permendagri 46 Tahun 2016 tentang Laporan Kepala Desa, terdapat 4 laporan yang dibuat
oleh kepala desa yaitu: 1) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa akhir tahun anggaran; 2)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa akhir masa jabatan; 3) Laporan Keterangan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa akhir tahun anggaran; dan 4) Informasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa. Laporan tersebut disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhir
tahun anggaran, namun laporan akhir masa jabatan batas waktunya adalah 5 (lima) bulan sebelum
akhir masa jabatan.

C. INFORMASI KEPADA MASYARAKAT

Pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah harus diinformasikan


termasuk pengelolaan keuangannya kepada masyarakat. Masyarakat Desa berhak meminta dan
mendapatkan informasi dari pemerintah Desa mengenai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Hal ini sebagai wujud transparansi yang merupakan asas dari pengelolaan keuangan desa. Laporan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa sesuai ketentuan dan keterbukaan publik
diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhir
tahun anggaran dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat, antara lain papan
pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya.

149
Informasi penyelenggaraan pemerintahan Desa yang disampaikan oleh Kepala Desa dapat
digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, saran dan pendapat lisan atau tertulis
secara bertanggungjawab dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

D. LAPORAN TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

Selain pemerintah desa, sebagai pelaksanaan fungsi pembinaan dan pengawasan, Pemerintah
Kabupaten/kota juga memiliki kewajiban untuk melaporkan kompilasi atas laporan‐laporan desa
yang ada di wilayahnya sesuai dengan regulasi. Laporan yang harus dibuat untuk tingkat
pemerintah kabupaten/kota terdiri dari:

• Laporan realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa

• Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa

1. Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa

Berdasarkan Laporan Penggunaan Dana Desa yang disampaikan oleh Kepala Desa yang ada di
wilayah kabupaten/kota, Bupati/Walikota menyusun dan menyampaikan Laporan Realisasi
Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa kepada Menteri Keuangan c.q Direktur
Jenderal Perimbangan Keuangan, dengan tembusan kepada Gubernur, Menteri Dalam
Negeri, dan Menteri Desa, Pembangunan Darah Tertinggal dan Transmigrasi. Laporan
Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa terdiri atas:

• Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya; dan

• Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa Tahap 1.

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa tahun anggaran sebelumnya disampaikan paling
lambat minggu keempat bulan Februari tahun anggaran berjalan; sedangkan Laporan
Realisasi Penggunaan Dana Desa Tahap 1 disampaikan paling lambat minggu keempat bulan
Juli tahun anggaran berjalan.

Format Laporan Realisasi Penyaluran dan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 adalah sebagai
berikut.

150
LAPORAN REALISASI PENYALURAN
KABUPATEN/KOTA ..........
TAHUN ANGGARAN ......
Pagu Kabupaten/Kota Rp........................................

Format Laporan Realisasi Penyaluran


PENYALURAN
TOTAL DALAM
NO PENYALURAN KE DESA PAGU DESA TAHAP 1 TAHAP 2 SISA
PENYALURAN PERSENTASE
NO SP2D TGL PENYALURAN JUMLAH NO SP2D TGL PENYALURAN JUMLAH

Gambar 7.7
JUMLAH TOTAL

151
Gambar 7.8
Format Laporan Konsolidasi Penggunaan Dana Desa

152
2. Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan AB Desa

Sesuai amanat dari Permendagri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 disebutkan bahwa dalam
rangka memenuhi akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa, pemerintah
kabupaten/kota wajib melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pengelolaan keuangan desa pada pemerintah desa di wilayahnya sesuai maksud Pasal 44
ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.

Dalam kaitan itu, Pemerintah Desa harus menyusun Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APB Desa yang disampaikan kepada Bupati/Walikota dan disusun dengan
mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014. Selanjutnya,
pemerintah daerah menyusun Laporan dimaksud dalam bentuk ikhtisar yang dilampirkan
dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Berdasarkan ketentuan tersebut, maka mulai tahun anggaran 2016, Pemerintah


Kabupaten/kota harus melampirkan Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APB Desa untuk seluruh desa yang ada di wilayahnya. Diperlukan suatu
mekanisme ataupun tools berupa aplikasi yang mampu mengakomodasi ketentuan tersebut
agar tidak menjadi Kendala bagi pemda untuk memenuhi amanat ketentuan ini. Hal ini
menegaskan peran pembinaan dan pengawasan yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota
kepada pemerintah desa harus berjalan dengan efektif.

Begitu juga halnya dengan LKPD Tahun 2017 sebagaimana diatur dalam Permendagri nomor
31 Tahun 2016 tentang Penyusunan APBD Tahun 2017.

Dalam permendagri tersebut belum diatur format bakunya. Berikut disampaikan contoh
format Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa.

153
Format ........
Pemerintah Kabupaten/Kota ……
Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa

Real. Real. Surplus/ Pembiayaan


No. Desa SiLPA Ket.
Pendapatan Belanja Defisit Netto
1 2 3 4 5=3-4 6 7=5-6 8

Format Ikhtisar Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa ini belum
baku. Kolom 2 merupakan nama‐nama desa yang ada di wilayah kabupaten/kota.

E. SOAL DAN DISKUSI

1. Sebutkan laporan‐laporan yang diwajibkan disampaikan kepala desa?

2. Jelaskan bentuk pertanggungjawaban kepala desa?

3. Sebutkan laporan‐laporan yang harus dibuat oleh pemerintah kabupaten/kota?

4. Bagaimana melaporan LKMD bagi desa yang belum melakukan inventarisasi?

5. Jelaskan langkah‐langkah dalam menyusun laporan kekayaan milik desa!

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Laporan kegiatan pemerintah pusat/pemerintah daerah
yang masuk desa!

7. Apa yang dimaksud dengan Informasi kepada masyarakat? Jelaskan!

8. Laporan Dana Desa tahap I disampaikan ke desa dengan syarat minimal penggunaan sebesar
50%, jelaskan masksudnya dengan singkat!

154
155

Anda mungkin juga menyukai