UMUM
a. Sejarah Singkat
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah BMT Amanah Indonesia berkedudukan di
Jl Utara Wangon Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas No. Telp (0281) 513246 email :
pemuda_amanah@yahoo.co.id , koperasi ini didirikan berdasarkan akta pendirian no.
13972/BH/KWK.11/VI/1998 tanggal 30 Juni 1998, kemudian mengalami perubahan
Anggaran Dasar Koperasi sebanyak dua kali yaitu :
1. Pada tanggal 13 November 2002 dengan Nomor 10/BH/PAD/KDK.11/XI/2001 yang
disyahkan oleh Dinas Pelayanan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa
Tengah
2. Pada tanggal 09 Mei 2017 sesuai dengan Keputusan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil
Nomor : 36/PAD/M.KUM.2/V/2017 berubah dari KSU “Pemuda Amanah” menjadi
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Amanah Indonesia.
Adapun wilayah keanggotaan KSPPS BMT Amanah Indonesia per 31 Desember 2017
meliputi daerah/wilayah Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah
b. Organisasi
a. Rapat Anggota Tahunan (RAT)
Rapat Anggota Tahunan merupakan alat kelengkapan organisasi yang mempunyai
kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat Anggota Tahunan ini diselenggarakan
minimal satu kali dalam satu tahun sebagai pertanggungjawaban pengurus kepada
anggota.
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Amanah Indonesia telah
melaksanakan Rapat Anggota Tahunan untuk tiga tahun terakhir berturut-turut adalah
sebagai berikut :
b. Pengurus
Susunan Pengurus KSPPS BMT AMANAH INDONESIA Periode tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
Jabatan : Nama :
Jabatan : Nama :
Ketua : Tobroni
Anggota : Dr. Aendah Susanto
Anggota : Drs. Akhmad Dahlan
Jabatan : Nama :
Jabatan : Nama :
c. Unit Usaha
Usaha yang dikelola KSPPS BMT AMANAH INDONESIA di sektor simpan pinjam syariah
dengan membuka pelayanan – pelayanan pada anggota dan calon anggota (mitra usaha )
melalui kantor cabang Pemuda Amanah yang terdiri dari :
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penetapan SAK ETAP dan PSAK Syariah
Berdasarkan persyaratan dan kriteria dalam SAK ETAP dan PSAK Syariah. Koperasi
memenuhi kriteria SAK ETAP dan PSAK Syariah. Oleh karena itu manajemen koperasi
memutuskan untuk menerapkan SAK ETAP dan PSAK Syariah sebagai baris dalam
penyusuanan dan penyajian Laporan Keuangan Koperasi efektif tahun buku 1 Januari 2011.
Apabila dibandingkan dengan persyaratan dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (PSAK
Syariah) yang berlaku dan diterapkan oleh Koperasi untuk tahun-tahun buku sebelumnya
maka persyaratan dalam SAK ETAP dan PSAK Syariah lebih sederhana.
d. Mata Uang Pelaporan, Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan yang digunakan oleh entitas adalah mata uang Rupiah. Mata uang
Rupiah digunakan karena memenuhi indicator sebagai mata uang fungsional yaitu indicator
arus kas, indicator pendapatan dan indicator biaya.
Pembukuan koperasi diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Sedangkan transaksi dalam
mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs tunai (spot rate) pada saat
terjadinya transaksi. Tanggal transaksiadalah tanggal dimana pertama kali memenuhi syarat
pengakuai sesuai dengan SAK ETAP dan PSAK Syariah.
Pada tanggal pelaporan saldo asset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang timbul dibebankan atau
dikreditkan pada laporan Perhitungan Hasil Usaha tahun berjalan.
h. Aset Tetap
Dalam KSPPS BMT AMANAH INDONESIA dalam mencatat asset tetap berdasarkan harga
perolehan dan disusun menggunakan metode garis lurus. Adapun taksiran umur ekonomis
dan persentase penyusunan asset tetap tersebut ialah sebagai berikut :
i. Jenis Pembayaran
Jenis Pembiayaan yang dikelola oleh KSPPS BMT AMANAH INDONESIA sebagai berikut :
Pinjaman Qardh; Pinjaman Kebajikan
Pembiayaan Murabahah; Pengadaan barang dengan prinsip jual beli
Pembiayaan Musyarakah; Kerjasama dalam bentuk penyertaan mdal kerja
Pembiayaan Ijarah; Pengadaan barang dengan prinsip sewa
Kemudian besarnya pembagian SHU tersebut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga sebagai
berikut :
1. 30 % Cadangan
2. 30 % Anggota, Proposional dengan modalnya
3. 20 % Anggota atas layanan pembiayaan
4. 10 % Kesejahteraan Pengurus, Pengawas dan DPS
5. 5 % Kesejahteraan Pegawai / Karyawan
6. 2,5 % Dana Pendidikan
7. 2,5 % Dana Sosial
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui dalam periode akuntansi ketika jasa diberikan dan beban diakui pada
saat terjadinya transaksi (basis akrual)
l. Modal Anggota
Modal adalah semua sumber dana lain, kecuali dana yang berasal dari dana tidak sah.
Modal yang berasal dari simpanan dapat berbentuk :
a) Simpanan Pokok
Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota, yang tidak dapat
diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.
Pengakuan dan pengukuran (perlakuan)
Simapanan pokok diakui sebagai ekuitas dan dicatat sebesar nilai nominalnya,
mencakup nilai simpanan pokok pendiri yang ditetapkan dalam anggaran dasar
koperasi
Penyajian
Disajikan pada pos simpanan pokok pada kelompok ekuitas
Pengungkapan
Simpanan pokok yang belum dilunasi diungkapkan dalam penjelasan laporan
keuangan.
b) Simpanan Wajib
Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, yang
tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota
Penyajian
Disajikan pada pos simpanan wajib pada kelompok ekuitas.
Pengungkapan
Simpanan wajib yang belum dilunasi diungkapkan dalam penjelasan laporan
keuangan
m. Pajak Penghasilan
Koperasi mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode
sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang dibayar untuk periode berjalan dan
periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebtu, koperasi harus
mengakui kelebihan tersebut sebagai asset. Koperasi tidak mengakui adanya pajak
tangguhan.
3. PENJELASAN TAMBAHAN
a. Tanggal tutup buku KSPPS BMT AMANAH INDONESIA Kabupaten Banyumas dalam
pembuatan laporan keuangan ditutup pada setiap tanggal 31 Desember.
c. Pembelian Aset
Ditahun 2018 ……….