Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN AKHIR MANDIRI

KULIAH KERJA NYATA (KKN) INOVASI DAN


DIGITALISASI UKM MENUJU MASYARAKAT MADIRI
ANGKATAN 105
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2023/2024
POSKO JONO KALORA

OLEH

NAMA : FITRA

NIM : E 281 20 389

FAKULTAS : PERTANIAN

LEMBAGA PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR MANDIRI


KULIAH KERJA NYATA (KKN) INOVASI DAN DIGITALISASI UKM
MENUJU MASYARAKAT MANDIRI
ANGKATAN 105
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2023/2024

DESA/KELURAHAN : JONO KALORA


KECAMATAN : PARIGI BARAT
KABUPATEN/KOTA : PARIGI MOUTONG

OLEH :
FITRA
E 281 20 389

Disetujui pada :
Hari tanggal Oktober 2023

Menyetujui

Ketua Panitia KKN Angkatan 105 Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Ritha Safithri, M.Si Dr. Moh Hatta Roma T, SH., MH


NIP. 196801301992032002 NIP. 197209012003121001

Mengetahui,
Koordinator Pusbang PM-KKN LPPM
Universitas Tadulako

Dr. Adrianton, SP., MP


NIP. 197809132003121003

ii
RINGKASAN
Legalitas usaha saat ini merupakan suatu keharusan bagi pelaku usaha.
Terlebih saat ini dipermudah oleh pemerintah guna pengurusan NIB melalui OSS
dan sertifikat Halal Gratis (SEhati) melalui SI Halal. Target Pemerintah dalam hal
ini menjadi Tugas BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)
memberikan fasilitas gratis sertifikat halal bagi satu juta pelaku usaha hingga 17
Oktober 2024. sesuai dengan Peraturan Presiden No 61 tahun 2011, Pelaku
industri pangan di Indonesia, masih banyak yang belum memenuhi persyaratan
pemenuhan aspek higiene sanitasi dan halal. Menurut Kementerian Keuangan
pada tahun 2021 baru sekitar 1% dari total UMKM yang sudah memiiki sertifikat
halal, sementara jaminan produk halal melalui sertifikasi halal sudah menjadi
kewajiban pemberlakuannya di Indonesia per 2024. Sejak terbitnya UU 33/2014
terkait jaminan produk halal, pemahaman para Mitra UKM terhadap pentingnya
Sertifikasi Halal masih banyak belum mengetahui dan memahaminya. Sehingga
wajar jumlah UKM yang mempunyai produk terseritifkasi Halal masihlah sangat
sedikit. Diperlukan kegiatan pemahaman tentang terhadap para UKM. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa perlu adanya kerjasama yang lebih baik antara
pemerintah kelurahan, pendamping halal dan pelaku usaha.

iii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii


RINGKASAN ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 2
B. Tujuan Pelaksanaan KKN ........................................................... 3
1. Tujuan Umum ...................................................................... 4
2. Tujuan Khusus ..................................................................... 4
C. Manfaat Pelaksanaan KKN ......................................................... 3
1. Bagi Mahasiswa ................................................................... 4
2. Bagi Masyarakat .................................................................. 4
3. Bagi Pemerintah Daerah/Desa/Kelurahan ........................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN ........................................ 6
A. Sejarah Desa/Kelurahan/Kecamatan ....................................... 6
B. Peta Desa/Kelurahan/Kecamatan ............................................ 7
C. Potensi Desa/Kelurahan/Kecamatan ....................................... 7
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN ......................................... 8
A. Bentuk Kegiatan KKN ............................................................ 8
B. Waktu dan Tempat .................................................................. 8
C. Program Kerja ......................................................................... 8
D. Deskripsi Kegiatan .................................................................. 11
E. Faktor Pendukung dan Penghambat ........................................ 16
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 20
A. Kesimpulan .............................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Program Kerja
2. Tahapan Program Kerja
3. Dokumentasi Kegiatan
4. Catatan Aktivitas Harian

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Legalitas usaha saat ini merupakan suatu keharusan bagi pelaku usaha.
Karenasudah menjadi tuntutan dalam berbisnis bahwa produk yang dikonsumsi
memiliki ijin danhalal untuk dikonsumsi.Sedangkan bagi pelaku usaha memiliki
bermanfaat bahwaproduknya diakui secara sah dan bermanfat memberikan
keyakinan kepada customer terhadap produk yang dijual di pasaran.
Proses legalitas usaha ini dipermudah dengan adanya fasilitas dari
pemerintahpusat dengan pengurusan NIB (Nomor Ijin Berusaha) melalui OSS (
Online SingleSubmission) dan sertifikasi halal gratis (SEHATI) melalui Si Halal.
Sertifikasi halal inisejak awal tahun 2023 berlaku gratis bagi satu juta pelaku
usaha hingga tanggal 17 Oktober 2024. Berdasarkan peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal(BPJPH) dan Kementrian Agama Republik
Indonesia (Kemenag) ada kewajiban untukproduk yang beredar untuk bersertifikat
halal, apabila sampai batas waktu yang telahditentukan para pelaku UMKM
belum memiliki sertifikat halal pada produknya, makaproduknya akan ditarik oleh
pemerintah.
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk menjadikan
Indonesia sebagai eksportir pangan halal nomor 1 di dunia, salah satunya adalah
dengan mempercepat proses sertifikasi halal bagi produk-produk pangan,
khususnya untuk pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui program
Sertifikasi Halal Gratis (Sehati). Melalui program ini pelaku UMK tidak hanya
digratiskan saat melakukan sertifikasi produk, namun juga proses dan dokumen
yang harus dilengkapi jauh lebih mudah dibandingkan dengan proses sertifikasi
regular yang bertarif antara Rp 300.000,- hingga Rp 5.000.000,- per dokumen
(Kepkaban No. 141/2021). Dasar hukum kewajiban sertifikasi halal bagi produk
makanan dan minuman antara lain: UU No. 33 Tahun 2014 (Jaminan Produk
Halal), PP No. 39 Tahun 2021 (Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal),
dan PMA No. 20 Tahun 2021 (Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMK).
(Putri, dkk, 2023).

1
Pelaku industri pangan di Indonesia, masih banyak yang belum memenuhi
persyaratan pemenuhan aspek higiene sanitasi dan halal. Pemenuhan terhadap
halal pun masih sangat kecil, menurut Kementerian Keuangan pada tahun 2021
baru sekitar 1% dari total UMKM yang sudah memiiki sertifikat halal, sementara
jaminan produk halal melalui sertifikasi halal sudah menjadi kewajiban
pemberlakuannya di Indonesia per 2024. Sejak terbitnya UU 33/2014 terkait
jaminan produk halal, pemahaman para Mitra UKM terhadap pentingnya
Sertifikasi Halal masih banyak para UKM belum mengetahui dan memahaminya.
Sehingga wajar jumlah UKM yang mempunyai produk terseritifkasi Halal
masihlah sangat sedikit. Diperlukan kegiatan pemahaman tentang terhadap para
UKM (Elfi Anis Saati, 2023).
Tim dari Universitas Tadulako memberikan pengetahuan kepada
masyarakat bahwa syarat pembuatan sertifikat halal adalah kepemilikan NIB. NIB
(nomor IndukBerusaha) merupakan identitas ijin usaha yang diterbitkan Lembaga
OSS di bawahBadan Koordinasi Penanaman Modal. NIB itu sebagaimana
layaknya kalau orang sebagaipenduduk memiliki KTP, sedangkan untuk usaha
wajib memiliki NIB. NIB terdiri dari 13digit angka yang terdapat tanda tangan
elektronik yang sudah terdapat pengaman.Pelaku usaha tidak dikenakan biaya
apapun dan NIB dapat berlaku selama pelaku usaha masih menjalankan usahanya.
Selain dijadikan identitas NIB memilki fungsi sebagai TDP (Tanda Daftar
Perusahaan) , Angka Pengenal Impor (API), Akan dijadikan syarat untuk
mendapatkan SIUP (Surat Ijin Usaha Pedagangan) dan Sertifikat Halal Tujuan
sertifikasi halal.
pada hakikatnya untuk melindungi hak-hak konsumen terutama konsumen
muslim. Hal ini untuk menentukan layak atau tidaknya suatu produk mendapatkan
sertifikasi halal. Manfaat sertifikathalal pada dasarnya memiliki urgensi
diantaranya kepentingan konsumen itu sendiri, pelaku usaha dan juga kepentingan
pemerintah. Selain menghilangkan keraguan konsumen terhadap kehalalan produk
tersebut disisi lain menjamin penggunaan bahan baku produk agar tidak

2
menyalahgunakan bahan baku yang akan merugikan konsumen dan tentunya
produk itu sendiri (GalindoSalcedo et al., 2022; Wijewickrama et al., 2021).
Solusi yang tepat untuk dilaksanakannya kegiatan ini kami tim KKN 105
memulai memberikan sosialiasi pengenalan mengenai SiHalal yang kemudian
membantu para UKM membuat NIB hingga SiHalal yang dimana sertifikat
tersebut dapat digunakan para UKM dengan berbagai manfaat. Maka dari itu
dengan adanya program kerja pada KKN 105 ini kami tertarik untuk
melaksanakan SiHalal.
B. Tujuan Pelaksanaan KKN

1. Tujuan Umum

Tujuan umum Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut:

Menciptakan sarjana yang mampu menemukan, memahami dan

menghayati kondisi dan permasalahan yang ada dalam masyarakat dan mampu

menemukan solusinya, menjalinhubungan antara lembaga perguruan tinggi

dengan masyarakat sebagai mitra kerja sehingga eksistensi dari perguruan tinggi

benar-benar dapat dipercaya dan di yakini masyarakat di tempat KKN, serta

membantu pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan pada masyarakat

desa.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus kuliah kerja nyata (KKN) adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dilatih untuk mengembangkan bakat serta kemampuan yang

dimilikinya lewat kegiatan nyata dalam masyarakat

2. Membantu mahasiswa dalam mengkaji berbagai permasalahan yang

dihadapi masyarakat dan mencari solusi yang terbaik.

3. Agar mahasiswa dapat menyalurkan inspirasi masyarakat yang selanjutnya

dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk instansi atau pemerintah

3
terkait dan juga untuk kepentingan lembaga pendidikan Universitas

Tadulako demi kelangsungan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada

masa yang akan datang.

C. Manfaat Pelaksanaan KKN

Adapun manfaat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tadulako tahun

2023 adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat melatih kemampuan berbicara dan bekerjasama secara

berkelompok untuk mencari solusi terbaik terhadap suatau permasalahan.

b. Mahasiswa dapat bergabung dan beradaptasi dengan masyarakat untuk

memperoleh masukan berbagai informasi dari masyarakat untuk

memperkaya ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

c. Mahasiswa dapat menenerapkan teori lewat praktek-praktek nyata

dilapangan sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.

2. Bagi masyarakat

a. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Mahasiswa

Universitas Tadulako, maka masyarakat Jono Kalora dapat memperoleh

berbagai masukan, motivasi, peneguhan dan pandangan bernuansa ilmiah

terhadap berbagai macam permasalahan yang dihadapi.

b. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa

Universitas Tadulako dapat membantu masyarakat Desa Jono Kalora

dalam mempererat rasa kekeluaragaan dan silaturahmi

4
3. Bagi pemerintah Desa

a. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga merupakan perpanjangan

tangan dari pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

dalam berbagai sector pembangunan.

b. Melalui mahasiswa, pemerintah sebagai pelayan masyarakat dapat

menjalin hubungan yang lebih harmonis dan solid dengan masyarakat di

tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN)

5
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A. Sejarah Desa

Desa Jono Kalora adalah hasil pemekaran dari Desa Parigmpu’u, nama

Desa Jono Klora sendiri terdiri dari dua Kata Yang di gabungkan kata “Jono”

yang berarti padang rumput luas yang di tumbuhi alang-alang dan “Kalora” yang

berarti sebuah pohon yang tumbuh besar dan rindang. Adapun suku yang tingal di

Desa Jono Kalora adalah suku Kaili, Rata-rata masyarakat yang tinggal di Desa

Jono Kalora adalah berasal dari Palu, Kawatuna, Poboya, Veteran, dan Vatutela.

Desa Jono Kalora memiliki penduduk 1.236 jiwa yang tersebar dalam 3

dusun dengan rincian 627 Laki-laki dan 609 perempuan. Jumlah KK mencapai

366 KK. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Jono Kalora adalah Petani Kebun,

Peternak, Pegawai Negeri Sipil dan Wiraswasta.

B. Peta Desa

Desa Jono Kalora memiliki luas


wilayah 11,33 (KM), dengan rincian
50% wilayah permukiman, 25% daratan
(pertanian dan perkebunan) dan 25%
Lautan . Adapun batas-batas desa
Tolole adalah:
Utara : berbatasan dengan Desa Petapa
Selatan : berbatasan dengan Desa
Parigimpu’u
Barat : berbatasan dengan Kecamatan
Palu Timur
Timur : berbatasan dengan Desa Lebo
dan Desa Baliara

6
C. Potensi Desa

Desa Jono Kalora merupakan salah satu desa yang memiliki banyak potensi

di antaranya yaitu

1. Pariwisata

Tolole memiliki tempat wisata unggulan yang bisa di eksplor seperti wisata

Stadion Jono Kalora dan Alhamdulillah tempat wisata tersebut sudah di

kelola dengan baik sehingga menarik perhatian banyak orang untuk

berkunjung siang maupun malam hari

2. Pertanian dan Perkebunan

Banyak hasil pertanian dan perkebunan yang dihasilkan di desa Tolole

seperti manga, coklat, kelapa, jambu Mente dan tanaman yang menjanjikan

lainnya.

3. Lapangan Bola Kaki dan Volly Ball

Adanya fasilitas Lapangan Bola kaki bahkan Desa Jono Kalora memiliki

Stadion yang ramai dikunjungi masyarakat luar Desa Jono Kalora dan

lapangan voly ball yang baik membuat desa Jono Kalora cukup sering di

jadikan sebagai tuan rumah pertandingan sepak bola maupun voly.

7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

A. Bentuk Kegiatan KKN

Berdasarkan hasil kerjasama yang telah disepakati antara Pemerintah

Daerah Kabupaten Parigi Moutong, maka LPPM Universitas Tadulako

mengambil peran untuk mengkoordinir pelaksanaan KKN dalam Program Halal

Center. Untuk terealisasinya kegiatan tersebut, maka salah satu kegiatan yang

diharapkan mampu berkontribusi adalah melalui Program KKN Tematik Halal

Center Untad.

B. Waktu dan Tempat

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan kurang lebih 1 bulan. Tempat

pelaksanaan pembekalan kuliah kerja nyata di ruangan Media Center berlangsung

selama 2 hari pada tanggal 26 dan 27 September 2023. Tempat pelaksanaan KKN

di Desa Jono Kalora, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutung

berlangsung selama 30 hari pada tanggal 1 – 30 Oktober 2023.

C. Program Kerja

Berikut 8 program kerja yang dilaksanakan di Desa Jono kalora diantaranya

yaitu

1. Pendataan Pelaku Usaha

Pendataan pelaku usaha ini dilakukan sebanyak 14 kali yaitu pada tanggal 1

sampai dengan 14 Oktober 2023. Kegiatan ini dilakukan di rumah/outlet dari

pelaku usaha. Tujuan dari pendataan ini adalah untuk mengetahui jumlah pelaku

usaha yang berada di Desa Jono Kalora.

8
2. Pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha Melaui OSS (Online Single

Submission) oleh Pelaku Usaha

Pendaftaran NIB dilakukan sebanyak 14 kali yaitu pada tanggal 3 sampai

dengan 16 Oktober 2023. Tujuannya adalah agar para pelaku usaha yang

mempunyai surat Nomor Induk Berusaha yang di daftarkan oleh mahasiswa dan

akan di terbitkan melalui OSS

3. Pendaftaran Produk Usaha di SiHalal

Pendaftaran produk di Sihalal dilakukan sebanyak 7 kali yaitu pada tanggal

8 sampai 16 Oktober 2023. Tujuannya adalah agar produk dari pelaku usaha yang

belum mempunyai label halal maka didaftarkan produk tersebut di website

SiHalal agar produk dari pelaku usaha tersebut mempunyai label Halal.

4. Pendampingan Usaha Kecil

Penampingan Usaha kecil dilakukan sebanyak 10 kali yakni pada tanggal 17

sampai 27 Oktober 2023. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan

produk yang di hasilkan di Desa Jono kalora Melalui media Sosial.

5. Bakti Lingkungan Bersama Masyarakat Desa

Program kerja ini dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada tanggal 5,13,19 dan

27 Oktober 2023 dimulai dari pembersihan halaman posko, dan pembersihan

Kantor Desa Jono kalora.

6. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Program ini dilakukan sebanyak 17 kali, dimana kegiatan ini dimulai dari

survei lahan, pembersihan, penanaman, hingga Proses pemeliharaan tanaman.

9
7. Penyuluhan

Program kerja ini dilakukan selama 3 kali, Dimana kegiatan ini


dilaksanakan di setiap Dusun di Desa Jono kalora. Tujuan dari penyuluhan ini
adalah untuk melatih masyarakat dalam berkebun dan menciptakan Pestisida
Nabati yang ada di sekitar lingkungan, dan menciptakan pupuk alami dari behan
dapir yangtidak di pakai lagi.
8. Pembuatan Kebun Hortikultura Bersama Kelompok PKK
Program ini memanfaatkan kebun dasawisma milik kelompok PKK dari
dusun 1, dusun 2 dan dusun 3. Dalam kegiatan ini melibatkan anggota kelompok
PKK bersama-sama membersihkan kembali lahan dasawisma kemudian
melakukan penanaman bermacam-macam sayuran.

10
D. Deskripsi Kegiatan

1. Pembekalan dan Pembimbingan

Pembukaan dan pembekalan KKN 105 Tematik dilakukan oleh pihak kampus
yang diikuti oleh seluruh peserta KKN 105 Tematik dan seluruh DPL.
Pembekalan dilakukan secara langsung di Theater Room dan Aula MIPA selama
2 hari pada tanggal 27-28 September 2023. Yang mana kegiatan ini dilakukan
untuk membantu mahasiswa mengenal tentang KKN dan membantu mahasiswa
menyusun program kerja. Pada tanggal 27 September hari Rabu dilaksanakan
Pembukaan, pemberian materi mengenai program kerja yang akan dijalankan
nantinya di masing masing desa, membantu masyarakat yang ada di masing
masing desa dan di bimbing dalam menggunakan aplikasi OSS (Onlune Single
Submission) dan aplikasi SiHalal yang akan digunakan oleh pelaku usaha,
pembagian atribut KKN Mahasiswa. Pada hari Kamis 28 September 2023
dilakukan pembimbingan Program Kerja bersama masing-masing DPL.

Gambar 1. Pembekalan dan Pembembingan


2. Pemberangkatan ke Lokasi dan Pembimbingan

Pada hari Sabtu tanggal 30 September jam 10:00 pemberangkatan


mahasiswa KKN ke Kecamatan Parigi Barat setelah itu penyerahan mahasiswa
KKN di kantor kecamatan Parigi Barat kemudian mahasiswa KKN dijemput oleh
masing masing kepala desa untuk diantarkan di desa yang di tetapkan dan
Penetapan Posko KKN Parimo di Desa Jono Kalora Kecamatan Parigi Barat
Kabupaten Parigi Moutong.

11
Gambar 2. Pemberangkatan ke Lokasi KKN

3. Pengenalan Lokasi dan Program Kerja

Kegiatan ini diawali dengan koordinasi dengan DPL dan Kepala Desa
Jono Kalora, kemudian pengenalan lokasi serta posko untuk menempatkan
mahasiswa KKN selama 1 bulan dan terakhir lokasi program kerja yang akan
dijalankan. Pengenalan program kerja kepada masyarakat dan aparat desa yang
diadakan di kantor Desa Jono Kalora.

Gambar 3. Pengenalan Lokasi dan Program Kerja


4. Pendataan Pelaku Usaha

Program kerja pendataan pelaku usaha dilaksanakan dalam waktu 13 kali


yaitu pada tanggal 1-14 Oktober 2023, pendataan pelaku usaha dilakukan dengan
mencari pelaku usaha yang tersebar di di dusun 1, dusun 2 dan dusun 3,dengan
cara berkunjung langsung ke tempat usaha mereka. Tim KKN melakukan
wawancara dengan pemilik usaha atau perwakilan yang berwenang. Selama

12
wawancara, data yang dihimpun mencakup informasi tentang identitas pemilik
usaha, jenis usaha, dan alamat usaha. Selain itu, juga diminta KTP pemilik usaha
dan nomor telepon untuk proses lebih lanjut dalam pembuatan NIB.

Gambar 4. Pendataan Pelaku Usaha

5. Pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha) Melalui OSS (Online


Single Submission) oleh Pelaku Usaha

Mahasiswa KKN membantu Pelaku-Pelaku usaha yang telah terdata


menyiapkan dokumen-dokumen untuk pendaftaran NIB (Nomor Induk Berusaha)
dan juga membantu pendaftaran NIB tersebut melalui web OSS (Online Single
Submission). Pendaftaran melibatkan pendekatan tatap muka dengan para pemilik
usaha, mengumpulkan data KTP, dan informasi kontak untuk kelancaran proses
pendaftaran.

Gambar 5. Pembuatan NIB Oleh Pelaku Usaha

6. Pendaftaran produk usaha di SiHalal

Setelah pelaku usaha telah berhasil didaftarkan dan mendapatkan Nomor


Induk Berusaha (NIB) kemudian mahasiswa KKN membantu pelaku usaha

13
mendaftarkan produk yang dijual di Si Halal. Program kerja ini dilaksanakan
dalam waktu 9 kali.

Gambar 6. Pendaftaran Pelaku Usaha di Sihalal


7. Pendapingan Usaha Kecil
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mebuat dokumentasi atau video
promosi terkait produk Usaha yang sedang di kembangkan kemudian video
tersebut di upload pada media sosial agar menarik minat pelanggan, program kerja
ini dilaksanakan dalam waktu 10 kali.

Gambar 7. Pendapingan Usaha Kecil

8. Bakti Lingkungan bersama Masyarakat


Program bakti lingkungan bersama masyarakat desa program ini bertujuan

untuk menjaga kebersihan lingkungan, melestarikan sumber daya alam, dan

menciptakan lingkungan yang sehat bagi seluruh warga desa. Adapun kegiatan

bersih-bersih yang dilakukan yaitu bersih-bersih di area publik desa, seperti jalan,

sungai, dan tempat-tempat umum lainnya dan mengajak warga desa untuk

14
berpartisipasi aktif dalam kegiatan bersih-bersih. Program ini dilaksanakan dalam

waktu 4 kali.

Gambar 8. Kerja Bakti Barsama Masyarakat


9. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Program Pembuatan Kebun Tanaman Obat Keluarga (TOGA),


Dilaksanakan di kantor Desa Jono Kalora program kerja ini dilakukan dilakukan
dalam waktu 17 kali, mulai dari pembersihan lahan hingga penanaman dalam
program ini melibatkan pemerintah desa yang ikut dalam membantu pembersihan
lahan yang akan digunakan untuk penanaman TOGA.

Gambar 9. Pembuatan Kebun TOGA


10. Penyuluhan

Dalam kegiatan Program kerja ini mahasiswa KKN melakukan


penyuluhan mengenai pemanfaantan Pekarangan Rumah dan Penyuluhan tentang
Tanaman jagung. Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 3 kali, dimana kegiatan
ini dilakukan di setiap dusun di Desa Jono Kalora.

15
Gambar 10. Kegiatan Penyuluhan
11. Pembentukan Kebun Hortikulura Bersama kelompok PKK
Dalam kegiatan program kerja ini memanfaatkan kebun dasawisma milik
kelompok PKK dari dusun 1, dusun 2 dan dusun 3. Dalam kegiatan ini melibatkan
anggota kelompok PKK bersama-sama membersihkan kembali lahan dasawisma
kemudian melakukan penanaman bermacam-macam sayuran.

Gambar 11. Pembuatan Kebun Hortikultura Bersama Kelompok PKK

E. Faktor Pendukung dan Penghambat


1. Faktor Pendukung
Terdapat beberapa faktor pendukung yang berperan penting dalam proses
penyelesaian Program Kerja. Dukungan dari masyarakat dan kelompok PKK yang
telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam kesuksesan kegiatan tersebut.
Berikut adalah faktor-faktor pendukung selama KKN:

a. Bantuan dari Masyarakat dan Pemuda Desa


Dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat setempat memberikan dampak
positif bagi keberhasilan program KKN. Melibatkan tokoh masyarakat
dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja dapat meningkatkan

16
penerimaan dan dukungan dari masyarakat secara keseluruhan kemudian
partisipasi aktif dari masyarakat Desa Jono Kalora sangat berarti dalam
menyukseskan kegiatan KKN. Masyarakat memberikan bantuan dalam
berbagai aspek, seperti menyediakan tempat tinggal bagi mahasiswa KKN,
memberikan informasi mengenai kondisi sosial dan budaya desa, serta
membantu dalam pelaksanaan kegiatan lapangan.Serta keberadaan Ibu-Ibu
PKK sebagai mitra penting dalam kegiatan KKN.
b. Kolaborasi dengan Pemerintah Desa
Kerjasama yang baik dengan pemerintah desa juga merupakan faktor
pendukung yang signifikan. Dalam pelaksanaan program kerja KKN,
kolaborasi dengan pemerintah desa memudahkan akses ke sumber daya dan
informasi yang dibutuhkan. Selain itu, pemerintah desa juga dapat
memberikan arahan dan panduan terkait kebijakan-kebijakan yang berkaitan
dengan program KKN.
c. Fasilitas dan Infrastruktur
Ketersediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai di Desa Jono kalora
juga menjadi faktor pendukung. Fasilitas seperti akses internet, transportasi,
sarana kesehatan, dan sarana pendidikan mempermudah pelaksanaan
kegiatan KKN dan memastikan kenyamanan serta keselamatan mahasiswa
selama berada di desa.
d. Semangat Gotong Royong
Semangat gotong royong dan kebersamaan antara mahasiswa KKN,
masyarakat, dan ibu-ibu PKK yang turut mendukung kelancaran kegiatan.
Dengan saling bekerja sama dan berkolaborasi, setiap program kerja dapat
diselesaikan dengan lebih efektif dan efisien.Dengan adanya dukungan dari
berbagai pihak seperti masyarakat, Karang Taruna, pemerintah desa,
fasilitas dan infrastruktur yang memadai, serta semangat gotong royong,
KKN di Desa Jono kalora dapat berjalan dengan baik dan memberikan
manfaat yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan setempat
2. Faktor Penghambat

17
Selama kegiatan KKN, terdapat beberapa faktor penghambat yang dapat
menyulitkan atau menghambat pelaksanaan Program Kerja. Beberapa faktor yang
mungkin menjadi penghambat adalah:

a. Keterbatasan Waktu
Kegiatan KKN biasanya memiliki batasan waktu tertentu, yang membuat
mahasiswa harus merencanakan dan melaksanakan program kerja dalam
jangka waktu yang terbatas. Keterbatasan waktu ini dapat menjadi tantangan
dalam menyelesaikan program kerja dengan maksimal dan menyeluruh.
Mahasiswa mungkin merasa terburu-buru untuk menyelesaikan tugas-tugas
atau tidak memiliki cukup waktu untuk melibatkan masyarakat secara
mendalam.
b. Keterbatasan Anggaran
Selama KKN, anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan program kerja
mungkin terbatas. Keterbatasan anggaran ini dapat mempengaruhi
kemampuan mahasiswa untuk menyediakan sumber daya dan sarana yang
diperlukan untuk menyelesaikan program dengan baik. Beberapa kegiatan
atau inisiatif mungkin harus dikurangi atau diadaptasi agar sesuai dengan
ketersediaan anggaran.
c. Tantangan Komunikasi
Kurangnya komunikasi yang efektif antara mahasiswa KKN dengan pihak
terkait di desa atau instansi terkait bisa menjadi faktor penghambat. Jika
komunikasi tidak berjalan lancar, bisa menyebabkan kesalahpahaman atau
kesulitan dalam mendapatkan informasi yang diperlukan.

18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dari Laporan Kerja Nyata (KKN) Angkatan
105,Yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa KKN


secara umum merupakan program pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan
tinggi untuk meningkatkan muatan dan mutu pendidikan bagi mahasiswa untuk
memperoleh nilai tambah dalam pendidikan tinggi. Terdapat 8 program kerja yang
dijalankan yaitu pendataan pelaku usaha, pendaftaran NIB (nomor induk
berusaha) melalui OSS (online single submission) oleh pelaku usaha, pendaftaran
produk usaha di SiHalal, Pendampingan Usaha Kecil, Bakti Lingkungan Bersama
Masyarakat, Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Penyuluhan, dan pembuatan
kebun hortikultura Bersama Kelompok PKK.

Dengan adanya KKN ini memberikan pengalaman belajar kepada


mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di desa Jono Kalora.
Sekaligus sebagai proses pembelajaran maupun sebagai bentuk pengabdian
mahasiswa kepada masyarakat Desa Jono Kalora. Ada beberapa faktor
penghambat dalam penyelesaian program kerja seperti adanya pelaku usaha yang
tidak memiliki whatsapp dan alamat email, kurangnya pelaku usaha yang
memiliki nomor NPWP.

B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN ) 105
ini yaitu Di dalam waktu yang terbatas, sangat penting untuk mengoptimalkan
interaksi mahasiswa dengan masyarakat. Misalnya, kunjungan rutin ke tempat-
tempat umum, acara bersama di lingkungan desa, atau kegiatan komunitas yang
dapat memfasilitasi interaksi lebih banyak.

19
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Petunjuk Teknis Kuliah Kerja Nyata Reguler dan Tematik
Angakatn 105 (2023)
Darmalaksana, W., & widodo, d. i. (2022). Prinsip Keharusan Label Sertifikasi
Halal pada Barang Gunaan dalam. Gunung Djati Conference Series, 320

Putri, D. S., Asmawati., & Gunawan, A., 2023. Modul Bimbingan Teknis
Sertifikasi Halal MUI Gratis (SEHATI). Universitas Muhammadiyah
Mataram.

Saati, E. A., Ramadhoan, R. I., Husna, A., Harini, R., & Wulandini, L. (2023).
Peningkatan Mutu Produk Usaha Mikro untuk Naik Kelas: Pendampingan
Self Declare Sertifikasi Halal (Kecamatan Prigen dan Purwosari,
Kabupaten Pasuruan). JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS"
SOLIDITAS"(J-SOLID), 6(1), 60-70

20
LAMPIRAN

21
Dokumentasi Kegiatan

22
23

Anda mungkin juga menyukai