OLEH:
NAMA : MOH FAJRIN KY HUSAIN
NIM : B401 20 195
FAKULTAS : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP)
OLEH:
MOH FAJRIN KY HUSAIN
B401 20 195
Disetujui pada:
Senin, 30 Oktober 2023
Menyetujui,
Mengetahui,
Kepala Pusbang PM-KKN LPPM
Universitas Tadulako
i
RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pendidikian dengan
cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah
masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani
masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksananakan oleh perguruan
tinggi dalam upaya dalam perguruan tinggi dalam upaya dalam meningkatkan isi dan
bobot pendidikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan hal yang lebih dibandingkan
dengan teori yang dipelajari dengan perguruan tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Stunting merupakan salah salah satu
kegiatan intrakulikuler yang wajib memadukan pealakasanaan tri darma perguruan
tinggi dengan medote pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa,
dalam kegiatan pemberdayaan pemberdayaan masyarakat d masyarakat dalam upaya
percepatan percepatan penurunan penurunan stunting
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
RINGKASAN ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan Pelaksanaan KKN .................................................................... 3
1. Tujuan Umum ................................................................................ 3
2. Tujuan Khusus................................................................................ 3
C. Manfaat Pelaksanaan KKN .................................................................. 3
1. Bagi Mahasiswa ............................................................................. 3
2. Bagi Masyarakat............................................................................. 3
3. Bagi Pemerintah Desa .................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN ........................................... 5
A. Sejarah Desa ......................................................................................... 5
B. Peta Desa .............................................................................................. 6
C. Potensi Desa ......................................................................................... 6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN ............................................ 8
A. Bentuk Kegiatan KKN ......................................................................... 8
B. Waktu Dan Tempat ............................................................................... 8
C. Program Kerja ...................................................................................... 9
D. Deskripsi Kegiatan ............................................................................... 11
E. Faktor Pendukung Dan Penghambat .................................................... 15
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 17
A. Kesimpulan .......................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................... 17
LAMPIRAN .................................................................................................... 18
1. Program Kerja ...................................................................................... 18
2. Tahapan Program Kerja........................................................................ 19
3. Dokumentasi Kegiatan ......................................................................... 23
4. Catatan Aktivitas Harian ...................................................................... 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 untuk mewujudkan bangsa berdaya saing terutama
dalam membangunan sumber daya manusia yang berkualaitas poin 4 (empat)
ditegaskan bahwa pembangunanan perbaikan gizi dilaksanakan s gizi
dilaksanakan seacara lintas secara lintas sector dan peraturan ector dan
peraturan Presiden Presiden Republik nomor 72 Republik nomor 72 tahun
2021 tentang percepatan penurunan stunting menegaskan bahwa dalam rangka
mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, percepatan penurunan
stunting dan bahwa percepatan penurunan stunting stunting dilaksanakan
dilaksanakan secara holistic, intergratif dan berkualitas berkualitas melalui
melalui kerja sama multisektor di pusat, Daerah, dan Desa serta pemangku
kepentingan.
Badan kependudukan dan keluarga berencana nasiaonal (BKKBN)
merupakan lembaga non kementrian yang ditetapkan sebagai penanggung
jawab utama dalam program penanggulangan penanggulangan stungting
stungting di Indonesia. Indonesia. Demikian Demikian pula BKKBN Provinsi
Provinsi Sulawesi Sulawesi Tengah dan Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi
penanggung jawab utama dalam program penangulangan stunting di Wilayah
Sulawesi Tengah, dimana perlu adanya kerja sama lintas sector terkait program
tersebut. Untuk mendorong kerjasama dan koordinasi yang teritregrasi dari
semua stakeholder lintas sektoral salah satunya melalui kerja sama dengan
perguruan tinggi negri maupun swasta yang di seulawesi tengah dangan
melibatkan kedalam program percepatan penurunan stunting. Hal ini akan
sejalan dengan visi misi pergurungan tinggi melalui tri darma perguruan tinggi
yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pendidikian
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
1
2
sinergis, sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh
antara mahasiswa dan masyarakat.
Boyabaliase berasal dari bahasa Kaili yang terdiri dari dua suku Boya
dan baliase, Boya yang artinya kampung/tempat sedangkan baliase artinya
besar yang dalam arti dan makna bahwa Boyabaliase adalah kampung yang
dibesarkan. Kampung boyabaliase adalah sebuah tempat untuk berkumpulnya
para raja-raja terdahulu untuk melakukan Musayawarah/perundingan guna
menyelesaikan suatu atau lain sebagainya. Kampung Boyabaliase dipimpin
langsung oleh seorang Galara (Menteri Kehakiman) dan juga sekaligus sebagai
pemimpin setiap pertemuan. Adapun setiap pertemuannya dilaksanakan disatu
tempat atau bangunan yang bernama Bakuku (rumah tempat pertemuan)
kemudian dari hasil pertemuan tersebut oleh raja-raja atau yang mewakili
langsung dibawah pulang ke kerajaan masing-masing untuk disosialisasikan
kepada masyarakat.
5
6
resmi mekar menjadi kabupaten pada pertengahan tahun 2008, Marawola pun
masuk dalam wilayah kabupaten Sigi.
Kini luas wilayah kecamatan Marawola semakin menyusut karena banyaknya
pemekaran kecamatan. Ada 3 kecamatan yang lahir dari rahim Marawola yakni
Kec. Kinovaro, Kec. Marawola Barat dan Kec. Pinembani.
B. Peta Desa
C. Potensi Desa
Secara Demografi Penduduk Desa Boyabaliase sejumlah 136 kepala
keluarga (KK) atau 544 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sejumlah 268 jiwa dan
perempuan sejumlah 276 jiwa. Beberapa mulia penduduk Desa Boya Baliase
mempunyai pada usia produktif (13 – 40).
Dikawal dari bidang pendidikan, sebesar 33.64 persen penduduk Desa
Boyabaliase berpendidikan STLP ke atas. Kemudian dikawal dari jenis
pekerjaan, beberapa mulia penduduk Desa Boya Baliase memainkan pekerjaan
7
sebagai petani (215 orang/KK), PNS (18 orang), pedagang (50 orang) dan
wiraswasta (45 orang), karyawan swasta (35 orang) dan tukang (20 orang).
Mayoritas penduduk Boyabaliase beragama Islam, dan berasal dari suku Kaili.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN
A. Bentuk Kegiatan KKN
Kegiatan KKN dilakukan secara berkelompok di Desa Boyabaliase, Kecamatan
Marawola, Kabupaten Sigi dengan tema “Membangun Generasi Gemilang Melalui
Edukasi Stunting”. Adapun bentuk kegiatan KKN yang dilaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik Stunting angkatan 105, yaitu:
1. Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan
Offline
2. Edukasi Pentingnya Pencegahan Pernikahan Usia Dini melalui
Media Online dan Offline
3. Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media
Online dan Offline
4. Edukasi Konselor Sebaya Pada Remaja melalui Media Online dan
Offline serta Pemberian Tablet Fe
5. Edukasi Penyuluhan ASI Paripurna melalui Media Online dan
Offline
6. Edukasi Kesehatan Reproduksi
7. sosialisasi gizi seimbang
8. Sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak
9. Demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
10. Bimbingan Belajar
11. Bakti Sosial
8
9
C. Program Kerja
1. Pembekalan dan Pembimbingan
Persiapan untuk pelaksanaan kegiatan KKN beberapa dosen dan panitia
pelaksana KKN melakukan observasi ke daerah setempat guna memahami
struktur budaya dan memahami kebutuhan yang ada di wilayah kota Palu
Sebelum pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, peserta mahasiswa KKN
dikumpulkan untuk mendapat sosialisasi mata kuliah KKN secara teknis
penyelenggaraan dengan pembahasan mengenai keadaan lokasi KKN, serta
penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN, materi
persiapan, jadwal KKN dan pendekatan sosial. Pembekalan yang berlangsung
2 kali berlangsung 2 kali pertemuan selama 2 pertemuan selama 2 hari yang
bertujuan hari yang bertujuan agar mahasiswa KKN d agar mahasiswa KKN
dapat mengetahui kondisi, potensi dan letak geografis Desa
2. Pengenalan Lokasi dan Program Kerja
a. Koordinasi dengan kepala desa dan pihak terkait
b. Diskusi dengan perangkat desa terkait program kerja
c. Pengenalan dan program kerja bersama kepala desa
3. Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan
Offline
a. Edukasi Masyarakat dilakukan dengan cara oofline
b. Memberikan pemahaman kepada masyrakat mengenai stunting
c. Edukasi dilakukan dengan cara menyebarkan brosur dan poster
4. Edukasi Pentingnya Pencegahan Pernikahan Usia Dini melalui Media
Online dan Offline
a. Edukasi dilakukan pada remaja pria/Wanita
b. Proses edukasi dilakukan dengan memberikan brosur/poster
c. Edukasi ini dilakukan dengan cara Dor to Dor dirumah warga
5. Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media
Online dan Offline
a. Edukasi dilakukan pada ibu hamil
10
D. Deskripsi Kegiatan
1. Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan Offline
3. Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media Online
dan Offline
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang
mana sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku
pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan, Edukasi ini dilakukan dengan cara
Dor To Dor dirumah warga.
bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, sehingga
tercapai tujuan belajar yang diinginkan.
Bakti sosial atau lebih dikenal sebagai baksos merupakan salah satu kegiatan
wujud dari rasa kemanusiaan antara sesama manusia. Bakti Sosial merupakan
suatu kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan
kekerabatan kita. Bakti sosial diadakan dengan tujuan – tujuan tertentu.
B. Saran
Setelah mengamati bagaimana kehidupan masyarakat Desa
boyabaliase, saran yang dapat saya berikan untuk pemerintah, masyarakat,
serta seluruh elemen yang terkait untuk lebih memperhatikan persoalan
pernikahan dini di desa boyabaliase. Kita ketahui bahwa pernikahan
dini pernikahan dini merupakan salah satu penyebab stunting. Dan semoga
KKN angkatan selanjutnya dapat berbaur dengan masyarakat boyabaliase
sehingga memberikan kesan positif.
17
LAMPIRAN
1. Program Kerja
18
19
3. Dokumentasi Kegiatan
Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan Offline
Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media Online
dan Offline
24
Edukasi Konselor Sebaya Pada Remaja melalui Media Online dan Offline
serta Pemberian Tablet Fe
Bimbingan Belajar
26
Bakti Sosial