Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKHIR MANDIRI

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK STUNTING


ANGKATAN 105
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2023/2024

OLEH:
NAMA : MOH FAJRIN KY HUSAIN
NIM : B401 20 195
FAKULTAS : Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (FISIP)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR MANDIRI
KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK STUNTING
ANGKATAN 105
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2023/2024

DESA : BOYA BALIASE


KECAMATAN : MARAWOLA
KABUPATEN : SIGI

OLEH:
MOH FAJRIN KY HUSAIN
B401 20 195

Disetujui pada:
Senin, 30 Oktober 2023

Menyetujui,

Ketua Panitia KKN Angkatan 105 Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. Ritha Safitri, M.Si Dr. Mohammad Ichwan


NIP. 19680130 199203 2 002 NIP. 196505191993031002

Mengetahui,
Kepala Pusbang PM-KKN LPPM
Universitas Tadulako

Dr. Adrianto, SP.,MP


NIP. 197809132003121003

i
RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pendidikian dengan
cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah
masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani
masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksananakan oleh perguruan
tinggi dalam upaya dalam perguruan tinggi dalam upaya dalam meningkatkan isi dan
bobot pendidikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan hal yang lebih dibandingkan
dengan teori yang dipelajari dengan perguruan tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Stunting merupakan salah salah satu
kegiatan intrakulikuler yang wajib memadukan pealakasanaan tri darma perguruan
tinggi dengan medote pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa,
dalam kegiatan pemberdayaan pemberdayaan masyarakat d masyarakat dalam upaya
percepatan percepatan penurunan penurunan stunting

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
RINGKASAN ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan Pelaksanaan KKN .................................................................... 3
1. Tujuan Umum ................................................................................ 3
2. Tujuan Khusus................................................................................ 3
C. Manfaat Pelaksanaan KKN .................................................................. 3
1. Bagi Mahasiswa ............................................................................. 3
2. Bagi Masyarakat............................................................................. 3
3. Bagi Pemerintah Desa .................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN ........................................... 5
A. Sejarah Desa ......................................................................................... 5
B. Peta Desa .............................................................................................. 6
C. Potensi Desa ......................................................................................... 6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KKN ............................................ 8
A. Bentuk Kegiatan KKN ......................................................................... 8
B. Waktu Dan Tempat ............................................................................... 8
C. Program Kerja ...................................................................................... 9
D. Deskripsi Kegiatan ............................................................................... 11
E. Faktor Pendukung Dan Penghambat .................................................... 15
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 17
A. Kesimpulan .......................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................... 17
LAMPIRAN .................................................................................................... 18
1. Program Kerja ...................................................................................... 18
2. Tahapan Program Kerja........................................................................ 19
3. Dokumentasi Kegiatan ......................................................................... 23
4. Catatan Aktivitas Harian ...................................................................... 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 untuk mewujudkan bangsa berdaya saing terutama
dalam membangunan sumber daya manusia yang berkualaitas poin 4 (empat)
ditegaskan bahwa pembangunanan perbaikan gizi dilaksanakan s gizi
dilaksanakan seacara lintas secara lintas sector dan peraturan ector dan
peraturan Presiden Presiden Republik nomor 72 Republik nomor 72 tahun
2021 tentang percepatan penurunan stunting menegaskan bahwa dalam rangka
mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, percepatan penurunan
stunting dan bahwa percepatan penurunan stunting stunting dilaksanakan
dilaksanakan secara holistic, intergratif dan berkualitas berkualitas melalui
melalui kerja sama multisektor di pusat, Daerah, dan Desa serta pemangku
kepentingan.
Badan kependudukan dan keluarga berencana nasiaonal (BKKBN)
merupakan lembaga non kementrian yang ditetapkan sebagai penanggung
jawab utama dalam program penanggulangan penanggulangan stungting
stungting di Indonesia. Indonesia. Demikian Demikian pula BKKBN Provinsi
Provinsi Sulawesi Sulawesi Tengah dan Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DPPKB) Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi
penanggung jawab utama dalam program penangulangan stunting di Wilayah
Sulawesi Tengah, dimana perlu adanya kerja sama lintas sector terkait program
tersebut. Untuk mendorong kerjasama dan koordinasi yang teritregrasi dari
semua stakeholder lintas sektoral salah satunya melalui kerja sama dengan
perguruan tinggi negri maupun swasta yang di seulawesi tengah dangan
melibatkan kedalam program percepatan penurunan stunting. Hal ini akan
sejalan dengan visi misi pergurungan tinggi melalui tri darma perguruan tinggi
yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pendidikian
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup

1
2

ditengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung


mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang
dihadapi. KKN dilaksananakan oleh perguruan tinggi dalam upaya dalam
perguruan tinggi dalam upaya dalam meningkatkan isi dan bobot pendidikan
bagi mahasiswa untuk mendapatkan hal yang lebih dibandingkan dengan teori
yang dipelajari dengan perguruan tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Stunting merupakan salah salah
satu kegiatan intrakulikuler yang wajib memadukan pealakasanaan tri darma
perguruan tinggi dengan medote pemberian pengalaman belajar dan bekerja
kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan pemberdayaan masyarakat
d masyarakat dalam upaya percepatan percepatan penurunan penurunan
stunting. Kuliah stunting. Kuliah Kerja Nyata diselegarakan berdasarkan UUD
1945 dan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang – Undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
dan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi atau Undang – Undang yang berkaitan langsung dengan pendidikan
dalam rangka wujud pengalaman pengalaman dari unsur-unsur unsur-unsur
Tri Dharma Perguruan Perguruan Tinggi, Tinggi, yaitu pendidikan pendidikan
dan pengajaran, pengajaran, penelitian penelitian dan pengabdian pengabdian
kepada masyarakat masyarakat yang merupakan merupakan
proses pedewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis, agarsiap
menjalani kehidupan secara bertanggung bertanggung jawab. Menjalani
Menjalani kehidupan kehidupan secara bertanggung bertanggung jawab berarti
berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana sekaligus berani
menanggung segala konsekuensi yang di timbulkannya.
KKN Tematik Stunting juga merupakan wahana penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan diluar kampus dan di
dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan persyaratan tertentu. Oleh
karena itu, KKN Tematik Tematik Stunting di arahkan untuk menjamin
keterkaitan antara dunia akademik – teortik dan dunia empirik – praktis
dalam percepatan penurunan stunting stunting di Sulawesi Sulawesi Tengah.
Tengah. Dengan demikian demikian akan terjadi terjadi interaksi interaksi
3

sinergis, sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh
antara mahasiswa dan masyarakat.

B. Tujuan Pelaksanaan KKN


1. Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan KKN Tematik ini adalah
mahasiswa dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
meningkatkan pengetahuan, pengetahuan, kesadaran kesadaran dan
kepeduli kepeduli masyarakat masyarakat mengenai mengenai stunting
stunting dan meningkatkan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam
upaya pencegahan stunting melalui pengelolahan bahan pangan bergizi
berbasis sumber daya pangan lokal
2. Tujuan Khusus
Pelaksaan KKN Tematik Stunting bagi mahasiswa dimaksudkan untuk
mampu mengobservasi dan mengedintifikasi masalah yang berkontribusi
terhadapat kejadian stunting, menegakkan faktor penyebab stunting,
melakukanan intervensi pencegahan stunting yang tepat berdasarkan hasi
observasi dan identifikasi masalah, melakukan
evaluasi terhadap kegiatan percepatan kegiatan percepatan pencegahan
stunting dan merekfeksikan hasil-hasil yang diperoleh selama kegiatan
dilakukan.

C. Manfaat Pelaksanaan KKN


1. Bagi Mahasiswa
a. Mengasah keterampilan memecahkan masalah
b. Belajar bekerja sama
c. Menimbulkan profesionalitas
d. Meningkatkann kepedulian sosial
e. Mengembangkan diri
2. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan nilai ekonomi SDA di desa
b. Meningkatkan kreatifitas masyarakat
4

c. Peningkatan kesehatan masyarakat

3. Bagi Pemerintah Desa


Dapat meningkatkan pengetahuan, dan kepedulian masyarakat
kesehatan serta memanfaatkan kearifan lokal dalam penanggulangan
masalah kesehatan tersebut khususnya stunting.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A. Sejarah Desa
Boyabaliase adalah sebuah daerah/kampung yang ada sejak zaman-
zaman kerajaan di lembah Palu, yang masyarakatnya mempunyai martabat dan
budi pekerti yang luhur. Kampung bersebelahan langsung dengan kerajaan
Tatanga dan juga kerajaan Siranindi serta memilki kekuasaan dan kewenangan
tersendiri. Dengan melihat peran kampung Boyabaliase pada saat itu sangat
besar terhadap kerajaan yang ada di lembah Palu, maka ia cukup disegani dan
dihargai oleh kerajaan-kerajaan lain walaupun Boyabaliase sendiri bukanlah
sebuah kerajaan.

Boyabaliase berasal dari bahasa Kaili yang terdiri dari dua suku Boya
dan baliase, Boya yang artinya kampung/tempat sedangkan baliase artinya
besar yang dalam arti dan makna bahwa Boyabaliase adalah kampung yang
dibesarkan. Kampung boyabaliase adalah sebuah tempat untuk berkumpulnya
para raja-raja terdahulu untuk melakukan Musayawarah/perundingan guna
menyelesaikan suatu atau lain sebagainya. Kampung Boyabaliase dipimpin
langsung oleh seorang Galara (Menteri Kehakiman) dan juga sekaligus sebagai
pemimpin setiap pertemuan. Adapun setiap pertemuannya dilaksanakan disatu
tempat atau bangunan yang bernama Bakuku (rumah tempat pertemuan)
kemudian dari hasil pertemuan tersebut oleh raja-raja atau yang mewakili
langsung dibawah pulang ke kerajaan masing-masing untuk disosialisasikan
kepada masyarakat.

Boyabaliase adalah desa di kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi,


Sulawesi Tengah, Indonesia, Marawola merupakan salah satu kecamatan tua di
lembah Palu. Pusat pemerintahan Marawola awalnya berada di desa Tinggede,
karena pertimbangan jarak dan pelayanan, ibu kota kecamatan pun
dipindahkan ke desa Binangga. Sebelum masuk ke wilayah kabupaten Sigi,
Marawola dulunya masuk dalam wilayah kabupaten Donggala. Setelah Sigi

5
6

resmi mekar menjadi kabupaten pada pertengahan tahun 2008, Marawola pun
masuk dalam wilayah kabupaten Sigi.
Kini luas wilayah kecamatan Marawola semakin menyusut karena banyaknya
pemekaran kecamatan. Ada 3 kecamatan yang lahir dari rahim Marawola yakni
Kec. Kinovaro, Kec. Marawola Barat dan Kec. Pinembani.

B. Peta Desa

Marawola berbatasan dengan 5 Kecamatan di wilayah Sigi dan Kota Palu


dengan rincian:
Sebelah Utara : Kota Palu
Sebelah Timur : Kec. Dolo dan Kec. Sigi Biromaru
Sebelah Selatan : Kec. Dolo Barat
Sebelah Barat : Kec. Kinovaro dan Kec. Marawola Barat

C. Potensi Desa
Secara Demografi Penduduk Desa Boyabaliase sejumlah 136 kepala
keluarga (KK) atau 544 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sejumlah 268 jiwa dan
perempuan sejumlah 276 jiwa. Beberapa mulia penduduk Desa Boya Baliase
mempunyai pada usia produktif (13 – 40).
Dikawal dari bidang pendidikan, sebesar 33.64 persen penduduk Desa
Boyabaliase berpendidikan STLP ke atas. Kemudian dikawal dari jenis
pekerjaan, beberapa mulia penduduk Desa Boya Baliase memainkan pekerjaan
7

sebagai petani (215 orang/KK), PNS (18 orang), pedagang (50 orang) dan
wiraswasta (45 orang), karyawan swasta (35 orang) dan tukang (20 orang).
Mayoritas penduduk Boyabaliase beragama Islam, dan berasal dari suku Kaili.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN
A. Bentuk Kegiatan KKN
Kegiatan KKN dilakukan secara berkelompok di Desa Boyabaliase, Kecamatan
Marawola, Kabupaten Sigi dengan tema “Membangun Generasi Gemilang Melalui
Edukasi Stunting”. Adapun bentuk kegiatan KKN yang dilaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik Stunting angkatan 105, yaitu:
1. Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan
Offline
2. Edukasi Pentingnya Pencegahan Pernikahan Usia Dini melalui
Media Online dan Offline
3. Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media
Online dan Offline
4. Edukasi Konselor Sebaya Pada Remaja melalui Media Online dan
Offline serta Pemberian Tablet Fe
5. Edukasi Penyuluhan ASI Paripurna melalui Media Online dan
Offline
6. Edukasi Kesehatan Reproduksi
7. sosialisasi gizi seimbang
8. Sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak
9. Demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
10. Bimbingan Belajar
11. Bakti Sosial

B. Waktu Dan Tempat


Jangka waktu yang diperlukan mahasiswa untuk kegiatan KKN Tematik Stunting
harus memenuhi persyaratan 4 SKS kurang lebih 182 jam dengan waktu kerja kegiatan
per hari 7 jam perhari = hari ( 26 hari ), 2 hari pertama untuk pembekalan, bimbingan
dan penguatan penguatan penyusunan penyusunan program program kerja dan 2 hari
terakkhir terakkhir untuk penyelasain penyelasain laporan. laporan. Pelaksanaan KKN
Tematik Stunting angkatan 103 bertempat di Desa Boyabaliase, Kecamatan Marawola,
Kabupaten Sigi

8
9

C. Program Kerja
1. Pembekalan dan Pembimbingan
Persiapan untuk pelaksanaan kegiatan KKN beberapa dosen dan panitia
pelaksana KKN melakukan observasi ke daerah setempat guna memahami
struktur budaya dan memahami kebutuhan yang ada di wilayah kota Palu
Sebelum pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata, peserta mahasiswa KKN
dikumpulkan untuk mendapat sosialisasi mata kuliah KKN secara teknis
penyelenggaraan dengan pembahasan mengenai keadaan lokasi KKN, serta
penjelasan mengenai mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN, materi
persiapan, jadwal KKN dan pendekatan sosial. Pembekalan yang berlangsung
2 kali berlangsung 2 kali pertemuan selama 2 pertemuan selama 2 hari yang
bertujuan hari yang bertujuan agar mahasiswa KKN d agar mahasiswa KKN
dapat mengetahui kondisi, potensi dan letak geografis Desa
2. Pengenalan Lokasi dan Program Kerja
a. Koordinasi dengan kepala desa dan pihak terkait
b. Diskusi dengan perangkat desa terkait program kerja
c. Pengenalan dan program kerja bersama kepala desa
3. Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan
Offline
a. Edukasi Masyarakat dilakukan dengan cara oofline
b. Memberikan pemahaman kepada masyrakat mengenai stunting
c. Edukasi dilakukan dengan cara menyebarkan brosur dan poster
4. Edukasi Pentingnya Pencegahan Pernikahan Usia Dini melalui Media
Online dan Offline
a. Edukasi dilakukan pada remaja pria/Wanita
b. Proses edukasi dilakukan dengan memberikan brosur/poster
c. Edukasi ini dilakukan dengan cara Dor to Dor dirumah warga
5. Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media
Online dan Offline
a. Edukasi dilakukan pada ibu hamil
10

b. Proses edukasi dilakukan dengan cara pemberian brosur/poster tentang


bahaya merokok bagi ibu hamil
c. Edukasi ini dilakukan dengan cara Dor to Dor dirumah warga
6. Edukasi Konselor Sebaya Pada Remaja melalui Media Online dan
Offline serta Pemberian Tablet Fe
a. Edukasi ini dilakukan pada remaja SMP/SMA
b. Proses edukasi ini dengan cara pemberian tablet fe sekaligus
penyebaran poster
7. Edukasi Penyuluhan ASI Paripurna melalui Media Online dan Offline
a. Edukasi dilakukan pada rumah warga dan sasaran pada ibu menyusui
b. Proses edukasi dilakukan dengan cara penyebaran poster
8. Edukasi Kesehatan Reproduksi
a. Edukasi dilakukan pada remaja SMP/SMA
b. Proses edukasi dilakukan dengan cara penyebaran poster
9. sosialisasi gizi seimbang
a. sosialisasi dilakukan pada anak sekolah dasar (SD)
b. sosialisasi dilakukan dengan cara memberikan video pendek tentang
gizi seimbang dan penyebaran poster gizi seimbang
10. Sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak
a. Sosialisasi dilakukan dengan cara penyebaran poster
b. penyebaran poster diberikan pada anak dan orang tua
11. Demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
a. Demo Dapur Sehat dilakukan disalah satu dapur warga
b. Demo dapur sehat ini diberikan pada anak yang mengalami stunting
12. Bimbingan Belajar
a. Bimbingan belajar dilakukan pada anak sekolah dasar
b. Proses bimbingan belajar dilakukan dengan cara memberikan video
pendek tentang stunting
13. Bakti Sosial
a. Koordinasi Sekertaris desa
b. Pelaksanaan Pelaksanaan bakti sosial ditiga lokasi yaitu masjid, masjid,
kantor desa dan posko
11

D. Deskripsi Kegiatan
1. Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan Offline

Edukasi terhadap masyarakat dilakukan melalui, penyebaran brosur dan


dengan tujuan menekan angka stunting dan memberikan informasi mengenai
stunting kepada Masyarakat

2. Edukasi Pentingnya Pencegahan Pernikahan Usia Dini melalui Media


Online dan Offline

Edukasi terhadap masyarakat dilakukan melalui, penyebaran brosur dan


dengan tujuan menekan angka pernikahan dini dan memberikan informasi
mengenai pernikahan dini kepada Masyarakat terutama pada remaja.
12

3. Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media Online
dan Offline

Edukasi terhadap masyarakat dilakukan melalui, penyebaran brosur dan


dengan tujuan agar ibu hamil dapat memahami bahaya rokok dan memberikan
informasi mengenai bahaya merokok kepada Masyarakat terutama pada ibu
hamil.

4. Edukasi Konselor Sebaya Pada Remaja melalui Media Online dan


Offline serta Pemberian Tablet Fe

Konselor Sebaya Pada Remaja ini dilakukan disekolah sekaligus pembagian


tablet fe, Pembagian tablet fe diberikan seminggu sekali.
Manfaat minum tablet tambah darah untuk remaja putri lainnya yakni menjaga
kemampuan berpikir.

5. Edukasi Penyuluhan ASI Paripurna melalui Media Online dan Offline


13

ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir, yang
mana sifat ASI (Air Susu Ibu) bersifat eksklusif sebab pemberiannya berlaku
pada bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan, Edukasi ini dilakukan dengan cara
Dor To Dor dirumah warga.

6. Edukasi Kesehatan Reproduksi

kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan


sosial yang baik, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga
sehat dari aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan
prosesnya.

7. sosialisasi gizi seimbang

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat


gizi dalam jenis dan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
14

seseorang dengan memerhatikan prinsip variasi jenis makanan, aktivitas fisik,


menjaga kebersihan, dan memperhatikan berat badan ideal.
Program ini dilakukan dengan cara dor to dor ke rumah warga dan ada juga
dilakukan di sekolah.

8. Sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak

kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah perbuatan terhadap seseorang


terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, seksual, psikiologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk
ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

9. Demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)

Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting di desa Boyabaliase,


Setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa menjadi lebih tau tentang tata cara
memasak makanan yang bergizi dengan baik dan benar.
15

10. Bimbingan Belajar

bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa, sehingga
tercapai tujuan belajar yang diinginkan.

11. Bakti Sosial

Bakti sosial atau lebih dikenal sebagai baksos merupakan salah satu kegiatan
wujud dari rasa kemanusiaan antara sesama manusia. Bakti Sosial merupakan
suatu kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan
kekerabatan kita. Bakti sosial diadakan dengan tujuan – tujuan tertentu.

E. Faktor Pendukung Dan Penghambat


1. Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan program kerja KKN Tematik Stunting Angkatan 105 di
Desa Boyabaliase, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi mendapat dukungan
khususnya bagi saya pribadi sebagai berikut:
 Adanya dukungan dan doa dari orang tua dan wali saya, yang telah
memberikan izin dan mempercayakan saya mengikuti KKN angkatan 105.
 Adanya support dan motivasi dari saudara, keluarga, dan teman-teman yang
menjadikan saya tetap semangat menjalankan KKN hingga akhir.
 Adanya bimbingan dan sarahan yang baik dari Bapak DPL.
16

 Antusias Adanya sambutan baik dari masyarakat desa setempat untuk


melaksanakan KKN di desa tersebut serta mendapatkan dukungan dari
masyarakat desa yang
 memberikan perizinan serta turut berpartisipasi dalam menyelesaikan
program kerja dan semangat dalam pelaksanaan KKN.
 Teman-teman seposko yang saling mengerti dan membantu satu sama lain
dalam hal apapun sehingga menjadikan program kerja KKN berjalan
dengan baik dan menyenangkan.
2. Faktor Penghambat
Selama menjalankan program kerja ada beberapa kendala yang dihadapi
diantaranya:
 Jaringan yang kurang stabil membuat saya sedikit kesusahan dalam proses
pendataan.
 Kesusahan menemui masyarakat Boyabaliase dikarenakan mereka selalu
berada diluar kota.
 Cuaca yang kadangkala tidak mendukung, sehingga menghambat kinerja
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan.
 Waktu yang minim mengakibatkan tidak terlaksanakannya beberapa
program
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Stunting Angkatan
105 Universitas Tadulako dari laporan akhir di atas, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) angkatan 105 yang dilaksanakan selama 26
hari telah dilakukan dengan baik dan lancar serta mendapat dukungan penuh
dari pemerintah desa dan warga setempat. Mulai dari serah terima Mahasiswa
KKN oleh DPL kepada Pemerintah Desa hingga pengerjaan pengerjaan
program-program kerja terakhir dapat dilaksanakan dengan lancar dan
terkoodinir.
Setiap program kerja yang dilakukan dibimbing oleh DPL, pemerintah desa
boyabaliase, serta bantuan, partisipasi dan kerja sama yang baik dengan warga
Desa boyabaliase. Seluruh program kerja dilakukan dengann bertahap dan
dokumentasi sebagai bukti terlaksananya program tersebut, dan presentasi
ketercapaian pelaksanaan KKN angkatan 105 Desa boyabaliase.

B. Saran
Setelah mengamati bagaimana kehidupan masyarakat Desa
boyabaliase, saran yang dapat saya berikan untuk pemerintah, masyarakat,
serta seluruh elemen yang terkait untuk lebih memperhatikan persoalan
pernikahan dini di desa boyabaliase. Kita ketahui bahwa pernikahan
dini pernikahan dini merupakan salah satu penyebab stunting. Dan semoga
KKN angkatan selanjutnya dapat berbaur dengan masyarakat boyabaliase
sehingga memberikan kesan positif.

17
LAMPIRAN
1. Program Kerja

18
19

2. Tahapan Program Kerja


20
21
22
23

3. Dokumentasi Kegiatan
 Edukasi Masyarakat tentang Stunting melalui Media Online dan Offline

 Edukasi Pentingnya Pencegahan Pernikahan Usia Dini melalui Media Online


dan Offline

 Edukasi bahaya merokok bagi Ibu Hamil dan Balita melalui Media Online
dan Offline
24

 Edukasi Konselor Sebaya Pada Remaja melalui Media Online dan Offline
serta Pemberian Tablet Fe

 Edukasi Penyuluhan ASI Paripurna melalui Media Online dan Offline

 Edukasi Kesehatan Reproduksi


25

 sosialisasi gizi seimbang

 Sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak

 Demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)

 Bimbingan Belajar
26

 Bakti Sosial

4. Catatan Aktivitas Harian


27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Anda mungkin juga menyukai