Kania Brianne - 19247
Kania Brianne - 19247
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Melengkapi
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Ilmu Kepolisian (S.Tr.K)
Oleh :
KANIA BRIANNE
No. Ak. 19.247
AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
2023
Tugas Akhir Taruna Akademi Kepolisian KANIA BRIANNE telah
dipertahankan dihadapan sidang Dewan Penguji
Pada tanggal 10 April 2023
Ketua Penguji,
Penguji 1, Penguji 2,
ii
Disetujui untuk dipertahankan:
iii
PERNYATAAN
KANIA BRIANNE
BRIGTAR NO AK 19.247
iv
KATA PENGANTAR
v
8. memotivasi dalam penyusunan laporan hasil penelitian selama penulis
melaksanakan penelitian di Polres Sragen.
9. Seluruh staf, dosen dan perwira yang telah membimbing serta
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam
penyusunan tugas akhir.
10. Seluruh pihak yang tidak mampu penulis sebutkan satu persatu
karena telah membimbing dan menuntun penulis dalam penyusunan
tugas akhir.
11. Seluruh rekan-rekan Taruna Tk. IV Angkatan 54 Batalyon Promoter
sebagai rekan diskusi dalam penyusunan tugas akhir ini.
12. Ayahanda Dr. Eko Budi Sampurno, M.Si., dan Ibunda tersayang
Nenny Liestiani serta saudara-saudaraku tercinta yang selalu
memberikan semangat, bimbingan dan doa selama melaksanakan
pendidikan di Akademi Kepolisian.
Penulis sangat menyadari berbagai keterbatasan yang dimiliki, sehingga
kritik dan saran membangun diperlukan untuk evaluasi kedepan. Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
KANIA BRIANNE
BRIGTAR NO AK 19.247
vi
MOTTO DAN DEDIKASI
Motto:
Persembahan:
Dengan tidak mengurangi rasa
syukur, rasa cinta dan sayangku,
kupersembahkan kepada:
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
MOTTO DAN DEDIKASI ..................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................... xiii
ABSTRACT ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Permasalahan ............................................................ 6
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................... 6
1.4 Ruang Lingkup ........................................................... 7
1.5 Metode Penelitian ...................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan ............................................... 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 18
2.1 Kepustakaan Penelitian ............................................. 18
2.2 Kepustakaan Konseptual ........................................... 21
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................... 28
BAB III KONDISI FAKTUAL ............................................................... 31
3.1 Kondisi Awal .............................................................. 31
3.1.1 Pelaksanaan Unitgakkum melalui ETLE Mobile
dalam menekan Angka Pelanggaran Lalu Lintas di
Wilayah Hukum Polres Sragen .................................. 49
viii
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir ................................................................. 29
Gambar 3.1 : Peta Wilayah Kabupaten Sragen.......................................... 31
Gambar 3.2 : SOTK Polres Sragen ............................................................ 33
Gambar 3.3 : Struktur Organisasi Satlantas Polres Sragen........................ 36
Gambar 3.4 : Mekanisme ETLE Mobile GOSIGAP .................................... 48
Gambar 3.5 : Surat Konfirmasi Pelanggaran ETLE Mobile......................... 49
Gambar 3.6 : Dipa anggaran ETLE Mobile ................................................ 51
Gambar 3.7 : Foto Penilangan menggunakan ETLE Mobile....................... 54
Gambar 3.8 : Daftar peringkat hasil penilangan 18 Februari 2023 ............. 56
Gambar 3.9 : PersoneI UrtiIang Unitgakkum SatIantas Sragen.................. 63
Gambar 3.10 : PersoneI Dikjur UrtiIang Unitgakkum
SatIantas Sragen.................................................................. 64
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
OPTIMALISASI PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS MELALUI
ETLE MOBILE OLEH UNIT GAKKUM GUNA MENGURANGI
PELANGGARAN LALU LINTAS DI WILAYAH POLRES SRAGEN
Kania Brianne, 19.247, email: Kania.brianne.kb@gmail.com
Maraknya pelanggaran yang terjadi menyebabkan tingginya angka
kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Sragen. ETLE Mobile
merupakan sistem canggih yang diharapkan dapat mengurangi
pelanggaran lalu lintas, tetapi penggunaan ETLE Mobile dibilang belum
efektif untuk penindakan pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres
Sragen. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan yang
dilakukan oleh Unit Gakkum melalui ETLE Mobile dalam mengurangi
pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Sragen dan kompetensi
personel Unit Gakkum dalam penggunaan ETLE Mobile untuk mengurangi
pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Sragen.
xiii
ABSTRACT
OPTIMIZATION OF TRAFFIC VIOLATION ENFORCEMENT THROUGH ETLE MOBILE
BY GAKKUM UNIT TO REDUCE TRAFFIC VIOLATIONS IN THE SRAGEN POLICE AREA
Kania Brianne, 19.247, email: Kania.brianne.kb@gmail.com
xiv
xv
xvi
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dari bangsa itu sendiri, sehingga apabila masyarakat tertib dalam berlalu
lintas, maka akan semakin mudah dalam terwujudnya keamanan dan
ketertiban dalam berkendara.
Beberapa penyebab yang dari banyaknya pelanggaran lalu lintas
yaitu seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang peraturan
dalam berkendara, kurangnya edukasi masyarakat dalam mengetahui
rambu-rambu lalu lintas, kurangnya kesadaran hukum baik pengendara
kendaraan bermotor dan pejalan kaki membuat pelanggaran menjadi
meningkat. Maraknya masyarakat yang masih menyepelekan tentang
peraturan yang sudah dibuat dengan maksud untuk mengurangi fatalitas
dari kecelakaan lalu lintas. Oleh sebab itu, pengawasan yang dilakukan
oleh polisi lalu lintas harus ditingkatkan demi terciptanya keselamatan
dalam berkendara.
Selain dari pengawasan dari Polri harus ditingkatkan, penegakan
hukum di jalan raya yang dilakukan oleh polisi lalu lintas harus
ditingkatkan sedemikian rupa, agar peraturan lalu lintas berjalan sesuai
dengan ketentuan yang sudah berlaku sehingga terciptanya ketertiban
dan keamanan dalam berkendara, mengurangi fatalitas kecelakaan lalu
lintas serta mencegah terjadinya kecelakaan dalam berkendara.
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang
dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana
terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu
dengan hukuman tertentu (J.C.T. Simorangkir, Woerjono Sastropranoto,
1962:38). Dengan adanya hukum yang sudah dibuat oleh kepolisian
mengharuskan masyarakat menaati peraturan tersebut. Peraturan yang
dibuat oleh polisi dibagian lalu lintas ditujukan untuk para pengguna jalan
raya dan penegakkan hukum dilakukan dengan usaha preventif dan
represif terhadap penanggulangan kecelakaan lalu lintas, usaha preventif
yang dilakukan oleh Satuan Lalu Lintas yaitu dengan melaksanakan
pendidikan masyakat (dikmas) oleh Unit Kamsel. Sedangkan untuk usaha
4
2. Tujuan
Berdasarkan dengan latar belakang penulisan dan permasalahan,
maka tujuan dari penuIisan ini adaIah
a. Menjelaskan pelaksanaan yang dilakukan oleh Unit Gakkum melalui
ETLE Mobile dalam mengurangi pelanggaran lalu lintas di wilayah
hukum Polres Sragen.
b. Menjelaskan optimalisasi penindakan pelanggaran lalu lintas oleh
Unit Gakkum dalam penggunaan ETLE Mobile untuk mengurangi
pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Sragen.
b. Jenis penelitian
Jenis penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini menggunakan
metode penelitian lapangan (field research), metode penelitian lapangan
ini membuat penelitian menjadi lebih akurat dalam memutuskan ke arah
mana penelitiannya berdasarkan konteks. Metode penelitian lapangan
dipilih oleh penulis karena penulis ingin mendapatkan data yang akurat
dan sesuai dengan fakta yang ada dengan cara terjun langsung ke
lapangan atau melakukan observasi lapangan dan melakukan
wawancara. Selain itu, penulis melakukan pengumpulan data dengan
terlibat langsung dengan objek yang diteliti dan memperoleh sudut
pandang objek yang diteliti sekaligus mempertahankan perspektif diri
sendiri.
9
untuk dianalisis dan dibaca. Penyajian data dapat menjadi acuan dalam
penarikan kesimpulan. Karena di dalam penyajian data, penulis
memahami apa yang terjadi di lapangan dan mengerjakan sesuatu yang
mengacu pada hasil dari analisis data.
Ada beberapa jenis penyajian data seperti bentuk gambar, skema,
matriks, tabel dan jaringan kerja, dengan banyaknya jenis dan bentuk dari
penyajian data dapat membantu penulis dalam Menyusun kesimpulan dari
sebuah penulisan, karena pada dasarnya penyajian data disusun dan
dirancang dengan sistematika yang jelas agar suatu informasi mudah
dilihat dan dipahami oleh penulis.
3. Kesimpulan/Verifikasi
Proses kesimpulan dan verifikasi merupakan sebuah bagian yang berada
di posisi paling akhir pada suatu hal, atau menjadi yang paling akhir dari
sebuah hasil. Menulis kesimpulan dan verifikasi merupakan langkah dan
proses terakhir dalam proses penulisan untuk memberikan arti dan makna
terhadap data yang sudah dianalisis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesimpulan
adalah keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif
dan deduktif. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat terkait hasil
analisis dan pembahasan tentang hasil yang dilakukan. Upaya Unit
Gakkum Satlantas Polres Sragen melalui penggunaan ETLE Mobile
dalam menekan angka pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres
Sragen ditarik kesimpulan dan diverifikasi kembali kepada informan yang
telah dimintai data seperti Kapolres Sragen, Kasatlantas Sragen,
Kanitgakkum Satlantas Sragen, dan anggota Unit Gakkum Satlantas
Sragen.
Dengan tahap-tahap yang sudah dilakukan, maka diharapkan penulis
dalam melakukan pengumpulan data dan mengolah data dapat memenuhi
kriteria dari suatu penulisan.
17
18
19
Tabel 2.1
Kepustakaan Penelitian
Enforcement
3 Electronic Upaya yang Pendekatan Sumber data Lebih
Traffic Law dilakukan untuk yang yang memfokuska
Enforcemen mengurangi digunakan digunakan n kepada
t (ETLE) pelanggaran lalu yaitu yaitu sumber penelitian
Sebagai lintas yaitu pendekatan data primer, hukum
Digitalisasi dengan kualitatif dan sekunder dan normatif
Proses menerapkan memfokuskan tersier. Dan
Tilang sistem E-Ticket kepada memfokuskan
dan sistem ETLE penggunaan untuk
(Farid Azis yang diyakini ETLE yang mengurangi
Abdullah, dapat merupakan praktik pungli
Feny mengurangi digitalisasi dalam
Windiyastuti praktik pungli. tilang penindakan
, 2022) pelanggaran
Sumber: Diolah Oleh Penulis
2.2.1 Konsep
Untuk memahami arti dan maksud dari rangkaian kata-kata yang
digunakan dalam penulisan ini, maka disajikanlah beberapa konsep dari
penulisan ini
a. Konsep Optimalisasi
Menurut Menurut Winardi, optimalisasi adalah ukuran yang
menyebabkan tercapainya tujuan. Secara umum, optimalisasi merupakan
suatu proses yang menemukan solusi yang terbaik untuk dilakukan demi
mencapai hasil yang terbaik dan efektif dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada sebaik mungkin. Optimalisasi digunakan apabila
seseorang menginginkan suatu hasil yang maksimal dan sesuai dengan
22
2.2.2 Teori
Untuk menganalisis hasil dari sebuah penulisan ini, penulis
menggunakan beberapa teori yang dijadikan sebagai pisau analisis dari
penelitian yang telah dilakukan agar dapat di pertanggungjawabkan.
a. Teori Manajemen
Manajemen adalah proses kerja sama antara individu maupun
kelompok dalam mencapai sebuah tujuan organisasi. Manajemen
merupakan proses kerja sama antara pimpinan atau pemimpin dan
anggota bawahannya dalam mewujudkan tercapainya tujuan organisasi.
Dalam pelaksanaannya dengan menggunakan teori manajemen maka
tujuan organisasi akan tercapai secara efektif dan efisien. George R.Terry
dalam buku Principles of Management, menyatakan bahwa manajemen
adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau
bersama-sama usaha orang lain, manajemen dibagi menjadi 4 (empat)
fungsi dasar manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan), dan Controlling
(Pengawasan). POAC merupakan alat atau instrument yang digunakan
pemimpin atau manajer dalam menjalankan suatu perusahaan sekaligus
merupakan pembeda ciri-ciri seorang manajer dan seorang bukan
manajer, karena dalam dunia bisnis atau pengusaha, manajemen
dilakukan untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan dengan efektif,
25
b. Teori Kompetensi
Kompetensi menurut Benjamin Bloom (1956) mencakup 3
komponen, yang terdiri dari:
1. Knowledge (Pengetahuan)
Knowledge atau pengetahuan merupakan komponen yang berfokus
kedalam pemahaman seseorang dalam menguasai ilmu maupun teori dan
mendalami pemahaman yang diperoleh melalui pengalaman dan
pendidikan.
2. Skill (Keahlian)
Pemahaman terhadap suatu pengetahuan untuk melakukan suatu
pekerjaan sesuai dengan yang dibutuhkan organisasi. Pemahaman
tentang pekerjaan apa yang harus dilakukan oleh seseorang anggota
organisasi perlu dipahami dan dimengerti untuk hasil kegiatan yang
dilakukan menjadi lancar, efektif dan efisien sesuai dengan waktu yang
ditargetkan.
3. Attitude (Sikap Perilaku)
Attitude atau Sikap Perilaku merupakan hal yang terpenting dalam
produktivitas dari suatu pekerjaan, karena apabila sikap perilaku yang
dimiliki seorang anggota baik, maka produk yang dihasilkan juga baik,
tetapi jika sikap perilaku yang dimiliki seorang anggota tidak baik, maka
dapat menyebabkan penurunan produktivitas (Bloom, 1956).
c. Teori SWOT
Teori SWOT terdiri dari Strength yang berarti kekuatan, Weakness
yang berarti kelemahan, Opportunity yang berarti kesempatan atau
peluang dan yang terakhir yaitu Threats yang berarti ancaman. Analisis
SWOT berguna untuk menggambarkan dan membandingkan suatu
metode yang membandingkan kondisi dan cara untuk dapat mengevaluasi
suatu permasalahan berdasarkan faktor internal maupun eksternal.
Faktor Internal didapatkan dari peluang Strength (Kekuatan) dan
Weakness (Kelemahan) Sedangkan faktor eksternal didapatkan dari
peluang Opportunity (Kesempatan) dan Threats (Ancaman) yang didapat
28
dari analisis didalam institusi sendiri atau institusi lain. Dalam penelitian
ini, analisis SWOT digunakan terhadap data yang sudah didapatkan dari
hasil penelitian yang dilakukan penulis, sehingga peluang dan strategi
yang digunakan akan membuat lebih optimal dan menimilkan kelemahan
dan ancaman.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Internal
Tingginya Pelanggaran 1. Sarana dan Prasarana
Lalu Lintas di 2. SDM
Kabupaten Sragen 3. Kemampuan personel
Teori SWOT
31
32
SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG
BINOPS DALOPS KERMA STRAJEMEN RENPROGAR DALPROGAR BINKAR WATPERS DALPERS BEKPAL FASKON
DAN RB
UNSUR PENGAWAS DAN PEMBANTU PIMPINAN/PELAYAN
SIKEU SIDOKKES
UNSUR PENDUKUNG
POLSEK
Gambar 3.3
Struktur Organisasi Satlantas Polres Sragen
NO UNIT JUMLAH
1 KASATLANTAS 1
2 URUSAN BIN OPS 1
3 URUSAN MIN TU 2
4 URUSAN MIN OPS 2
5 UNIT GAKKUM 19
6 UNIT KAMSEL 4
7 UNIT TURJAWALI 31
8 REGIDENT 3
9 STNK 13
10 SIM 13
11 BPKB 11
12 PNS 6
JUMLAH 106
Sumber: Min Ops Satlantas Polres Sragen
Tabel 3.4
Tabel 3.5
JUMLAH KONDISI
NO NAMA BARANG
BARANG BARANG
1 HANDPHONE 3 Baik
2 PRINTER 2 Baik
3 KOMPUTER 2 Baik
4 MEJA 3 Baik
5 KURSI 5 Baik
6 AIR CONDITIONER 1 Baik
7 REMOTE AIR CONDITIONER 1 Baik
8 POSTER MOBILE SIGAP 1 Baik
9 POSTER MEKANISME ETLE MOBILE 1 Baik
10 STEMPEL 4 Baik
11 RUANGAN 5x5 Baik
12 WIFI 1 Baik
Sumber: Min Ops Sat Llantas Polres Sragen
Tabel 3. 6
Tabel 3. 7
Gambar 3.4
Mekanisme ETLE Mobile GOSIGAP
Gambar 3.5
Surat Konfirmasi Pelanggaran ETLE Mobile
a. Perencanaan (Planning)
Perencaan merupakan sebuah perumusan dari kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan dengan tujuan agar tercapainya hasil yang
diiinginkan. Anggaran termasuk kedalam sebuah perencanaan,
pelaksanaan penindakan pelanggaran menggunakan ETLE Mobile
dilakukan setiap hari dari awal tahun sampai akhir tahun.
51
Gambar 3.6
Dipa anggaran ETLE Mobile
Gambar 3.8
Daftar peringkat hasil penilangan 18 Februari 2023
a. Keterampilan (Skill)
Keterampilan atau Skill merupakan sebuah kemampuan yang
dimiliki seseorang dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk
menyelesaikan pekerjaan atau sesuatu dengan tepat dan cepat,dengan
memiliki keterampilan yang tinggi, maka seseorang akan memiliki banyak
ide, kreativitas, dan inovasi sehingga pekerjaan akan tercapai seperti yang
diinginkan. Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Sragen dapat dikatakan
memiliki keterampilan apabila sudah mengikuti Pendidikan Kejuruan Lalu
Lintas atau Dikjur Lantas. Berikut Data Personel Unit Gakkum yang sudah
mengikuti Dikjur Lantas.
Tabel 3. 9
Data Personel Unit Gakkum Berdasarkan Pendidikan Kejuruan Ft. Lantas
Permana, SH
3 Ayom Panji Lukito, SH Briptu Bamin Laka Sudah Dikjur
4 Harry Septyana Herdani Bripda Bamin Laka Sudah Dikjur
Sumber: Min Ops Satlantas Polres Sragen
b. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan hal terpenting dalam melakukan sebuah
pekerjaan, pada dasarnya personel yang memiliki pengetahuan dapat
mengembangkan pelayanan masyarakat agar semakin maju dan
berdampak baik lingkungan sekitarnya. Dalam pembagian tugasnya,
Satlantas Polres Sragen membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan
pendidikan masing-masing personel, diharapkan dengan begitu maka
60
c. Sikap (Atittude)
Pengetahuan dan kemampuan merupakan suatu yang bisa diasah
dan bisa ditingkatkan, sedangkan sikap dan perilaku seseorang
merupakan sesuatu yang sudah ada sejak awal dan bersifat alami.
Menurut D. Krech dan R.S Crutchfield, sikap adalah sebuah organisasi
yang sifatnya menetap dari proses yang dilihat berdasarkan keinginan
sendiri atau dari luar yang berdasarkan emosional dan motivasional
(Sears,1999). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis
bahwa Kasatlantas Polres Sragen membuat target dalam 1 hari harus
mencapai 100 pelanggaran , namun nyatanya dalam pelaksanaan
penindakan pelanggaran menggunakan ETLE Mobile sangat disayangkan
bahwa tidak banyak personel yang melakukan penindakan di jalan raya
62
Tabel 3.11
Sarana dan Prasarana ETLE Mobile Satlantas Polres Sragen
JUMLAH KONDISI
NO NAMA BARANG
BARANG BARANG
1 HANDPHONE 3 Baik
2 PRINTER 2 Baik
3 KOMPUTER 2 Baik
4 MEJA 3 Baik
5 KURSI 5 Baik
6 AIR CONDITIONER 1 Baik
7 REMOTE AIR CONDITIONER 1 Baik
8 POSTER MOBILE SIGAP 1 Baik
9 POSTER MEKANISME ETLE MOBILE 1 Baik
10 STEMPEL 4 Baik
11 RUANGAN 5x5 Baik
12 WIFI 1 Baik
63
b. KeIemahan (Weakness)
DaIam peIaksanaan penindakan peIanggaran IaIu Iintas
keIemahan dan hambatan merupakan permasaIahan yang penting,
berikut merupakan hambatan guna menekan angka peIanggaran Iantas:
1. JumIah PersoneI
JumIah personeI didaIam suatu organisasi menentukan kesuksesan
organisasi tersebut, minimnya sumberr daya manusia menyebabkan
ketinggaIan dan dapat memungkinkan terjadinya penumpukan tugas,
berikut merupakan jumlah personeI UrtiIang Unitgakkum SatIantas PoIres
Sragen:
Gambar 3.9
PersoneI Unitgakkum SatIantas Sragen
kendaraan tidak bisa ditangani hanya oleh 1 orang personeI, maka dari
itu Unit Gakkum meminta back up kepada unit Iain daIam peIaksaan
daggar. daIam haI tersebut pendistribusian personeI yang diIakukan
kurang baik sehingga personeI tidak mampu daIam peIaksanaan
tugasnya.
2. Kemampuan PersoneI
Kemampuan personeI berdasarkan kepada kemampuan dan
pengetahuan yang dimiIiki oIeh masing-masing personeI, dengan
pengaIaman dan wawasan yang Iuas maka akan memiIki sebuah
keterampiIan sehingga dapat menciptakan inovasi-inovasi baru daIam
untuk mengurangi peIanggaran IaIu Iintas meIaIui hunting dalam ETLE
mobiIe.
Gambar 3.10
PersoneI UrtiIang Unitgakkum SatIantas Sragen yang sudah mengikuti
dikjur
No Nama Pangkat Jabatan
1 Lilik Pramono Jatmiko, SH Aiptu Baur Tilang
2 Zefanya Ardian Permana, SH Bripka Bamin Laka
3 Ayom Panji Lukito, SH Briptu Bamin Laka
4 Harry Septyana Herdani Bripda Bamin Laka
a. Peluang (Opportunities)
Proses kinerja Unitgakkum meIaIui ETLE MobiIe daIam menekan
angka peIanggaran IaIu Iintas bekerja sama dengan instansi terkait. Kerja
sama dengan instansi terkait disini yaitu kerja sama dengan Dinas
Perhubungan (Dishub) Sragen, dimana pihak dishub memiIki kamera
yang dipasang di sudut-sudut Iampu merah untuk mengawasi Iajur
kendaraan dan menjadi pusat dari pengawasan jalan. SatIantas PoIres
Sragen sendiri beIum memiIiki ETLE Statis sehingga untuk meIihat kondisi
arus jaIan raya pihak kepoIisian meminta bantuan kepada Dishub.
Dengan terjaIinya kerja sama dengan instansi terkait, maka diharapkan
angka peIanggaran IaIu Iintas dapat menurun.
b. Ancaman (Threats)
SeIain faktor pendukung dari instansi terkait seperti yang dijeIaskan
sebeIumnya, terdapat beberapa hambatan yang merugikan Iingkungan
sekitar, hambatan tersebut dapat mengakibatkan ancaman dan ancaman
menjadi suatu gangguan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Masyakarat Sragen rata-rata penduduknya berprofesi sebagai buruh,
dimana kurangnya kesadaran akan pentingnya menaati peraturan IaIu
Iintas, perIu masyarakat sadari bahwa keceIakaan IaIu Iintas bermuIa dari
peIanggaran IaIu Iintas. Dari hasiI observasi yang diIakukan penuIis
bahwa setiap harinya kendaraan bermotor semakin berani meIakukan
peIanggaran IaIu Iintas, karena kurangnya pengawasan dari kepoIisian
dan tindakan Iangsung yang tegas. OIeh karena itu, kurangnya kesadaran
masyarakat Sragen terhadap keseIamatan berkendara masing kurang
sehingga angka peIanggaran IaIu Iintas Sragen semakin meningkat setiap
harinya dan menjadikan ancana terhadap Unitgakum SatIantas Sragen
daIam menekan angka peIanggaran IaIu Iintas.
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
66
67
Gakkum, bukan hanya anggota dari Unit Gakkum saja yang mengikuti
pelatihan tetapi pimpinan dalam hal ini yaitu Kanitgakkum harus dapat
meningkatkan kemampuan cepat dan tepat dalam pengambiIan
keputusan serta dapat berinteraksi dengan para anggota agar dapat
mengetahui kendaIa apa saja yang dihadapi dilapangan yang tidak
diketahui oleh pimpinan, dengan begitu Kanitgakkum dan anggota dari
Unit Gakkum dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung
jawab. Untuk itu dalam setiap pelaksanaan wajib memberikan
dokumentasi kegiatan baik dari pengarahan hingga evaluasi kegiatan
sehingga setiap di akhir bulan adanya pelaporan yang akurat terkait
pelaksanaan ETLE ini.
d. Pemecahan masalah dari pengawasan penindakan pelanggaran
dengan ETLE MobiIe
HaI yang perlu diIakukan yaitu dengan membuat laporan hasiI
kegiatan yang ditandatangani oIeh Kanitgakkum, sehingga kanit
mengetahui kegiatan apa saja yang sudah diIakukan pada hari itu. Karena
pimpinan merupakan yang dituakan dan dipercaya oIeh anggotanya,
maka pimpinan harus mengerti dan memahami bagaimana kinerja dari
masing-masing anggotanya dengan turun ke Iapangan, dengan begitu
pimpinan dapat meIihat dan meIuruskan apabiIa terjadi kekeIiruan yang
menyebabkan tidak tercapainya hasiI yang diinginkan. Pimpinan daIam
tahap pengawasan tidak seIaIu harus terjun ke Iapangan meIainkan dapat
memonitor meIaIui sociaI media atau menggunakan whatsapp, sehingga
pimpinan dapat seIaIu monitor dan mengetahui peIaksanaan kegiatan
anggotanya apakah sudah sesuai dengan SOP atau beIum.
SeteIah itu, Kanitgakkum dapat bekerja sama dengan seksi
pengawasan polres untuk melakukan pengawasan terhadap peIaksanaan
kebijakan pimpinan di bidang pembinaan dan operasionaI muIai dari
perencanaan, peIaksanaan dan pencapaian kinerja. ApabiIa terdapat
personeI yang tidak bekerja sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat
dapat ditindak tegas dan dihukum sesuai dengan kesaIahannya. Siwas
81
karena tidak sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat untuk anggota
kepolisian. Hukuman yang diberikan dapat dilakukan secara bertahap,
mulai dari teguran, peringatan dan yang terakhir dapat menindak secara
tegas. Penindakan secara tegas dapat dilakukan dengan cara
pemotongan gaji dan mutasi jabatan dengan pertimbangan anggota
tersebut terus menerus mengulangi kesalahan yang sama.
Dalam meIakukan penilaian terhadap anggota, pimpinan dapat
membuat semboyan atau Motto yang dapat membangkitkan jiwa
semangat dan motivasi dalam melakukan penindakan pelanggaran
menggunakan ETLE MobiIe. Saya menyarankan Motto untuk Unit
Gakkum Satlantas Polres Sragen yaitu “tidak mudah bukan berarti tidak
bisa” dimana motto tersebut merupakan sepenggal kata yang dapat
memotivasi para anggota agar dalam pelaksanaan kegiatan tidak kenal
lelah, malas, dan selalu optimis. Penindakan dengan menggunakan ETLE
MobiIe bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan ketelitian serta kemampuan
dalam bertindak dengan tegas. Maka dari itu, Motto tersebut harus selalu
diingat oleh PersoneI Unit Gakkum.
90
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dengan
permasalahan terkait optimalisasi Unit Gakkum dalam penindakan
pelanggaran lalu lintas dengan menggunakan ETLE Mobile guna
mengurangi pelanggaran lalu lintas di Wilayah Hukum Sragen dengan
dibahas menggunakan konsep dan teori, maka diperoleh simpulan dari
penulisan tugas akhir ini adalah:
a. Pengoptimalan Unit Gakkum dalam melakukan penindakan
pelanggaran lalu lintas menggunakan ETLE MobiIe dalam mengurangi
pelanggaran lalu lintas dilakukan dengan 4 (empat) tahap, yaitu
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
(Actuating), dan Pengendalian (Controling).
1. Perencanaan (Planning) pada saat pelaksanaan penindakan
pelanggaran lalu lintas dengan ETLE Mobile belum terdapatnya rencana
kegiatan yang berisi tentang titik-titik rawan pelanggaran, dan tidak
terdapatnya jadwal mengenai kegiatan apa yang harus dilaksanakan pada
hari tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing) dilakukan dengan menyusun
Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai ETLE Mobile sebagai
petunjuk dan pegangan pedoman bagi personel Unit Gakkum Polres
Sragen untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan
kegiatan penindakan pelanggaran guna mengurangi pelanggaran lalu
lintas.
3. Pelaksanaan (Actuating) dioptimalkan dengan bekerja sama
dengan Unit Kamsel Satlantas Polres Sragen dalam memberikan
penyuluhan mengenai sistem tilang elektronik terbaru, dijelaskan
bagaimana mekanisme menggunakan ETLE MobiIe serta memberi
91
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Bloom, B. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: The Classification
of Educational Goals. New York: Handbook I Cognitive Domain.
Skripsi:
Annisa Chandra N.A., S. (2019). Upaya Penegakan Hukum Terhadap
Peningkatan Pelanggaran Lalu Lintas di Kota Magelang. Magelang:
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang.
Internet:
Juniardi, W. (2022, November 12). Penyajian Data Lengkap dengan
Macam dan Jenisnya. Retrieved from quipper.com:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/penyajian-
data/#:~:text=Penyajian%20data%20adalah%20bentuk%20pengema
san,tabel%2C%20diagram%2C%20maupun%20grafik.