SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Kepolisian
Oleh: YUSRIADI YUSUF NO. MHS : 7539
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPOLISIAN DOMISILI AKPOL SEMARANG 2013 ii
iii
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : YUSRIADI YUSUF No.Mahasiswa : 7539 Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga lain. Jika dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia diberikan sanksi akademis sesuai ketentuan yang berlaku.
Semarang, maret 2013 Penulis
YUSRIADI YUSUF NO.MHS.7539 v
Didunia Ini Tidak Ada Yang Kebetulan, Semua Yang Terjadi Sudah Diatur Dan Tinggal Dijalani, Yakin dan Percayalah Akan Indah Pada Waktunya
Skripsi ini aku persembahkan untuk : Kedua orangtuaku Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Nusa dan Bangsaku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas segala berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proses penulisan skripsi ini sesuai dengan harapan. Skripsi ini sendiri merupakan salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Ilmu Kepolisian Strata I pada Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Skripsi ini berjudul Pengaruh Dimensi KualitasPelayanan Penerbitan BPKB Oleh Unit Regident Lantas Terhadap Kepuasan Masyarakat di Polres Bone.Dalam penyusunan penelitian ini penulis membahas mengenai bagaimana pengaruh dimensi kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone baik secara simultan maupun secara parsial. Secara khusus penulis berharap penelitian ini pada akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas di Kabupaten Bone mengenai pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) agar tidak terjadi lagi kesalah pahaman pengenai pelayanan yang di berikan oleh unit regident lantas di Polres Bone, serta sebagai bahan evaluasi bagi unit regident lantas dalam meberikan pelayanan bagi masyrakat. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,karenanya penulis dalam kesempatan ini juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Kombes Pol Drs. Dukianta selaku pembimbing. vii
Dengan berakhirnya penyusunan skripsi ini, penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih pula kepada: 1. Bapak Inspektur Jenderal Polisi Prof.Dr.Iza Fadri, Msi. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian beserta seluruh staff, yang telah membimbing, mengasuh, dan memberikan bekal pengetahuan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Bapak Inspektur Jenderal Polisi Drs. Eko Hadi Sutedjo, SH.,Msi. selaku Gubernur Akademi Kepolisian beserta seluruh staff, yang telah membimbing, mengasuh, dan memberikan bekal pengetahuan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung 3. Para pengasuh Mahasiswa STIK-PTIK Angkatan 60 (Kakortarsis, Kadensis, Wakadensis dan Kasatsis) yang telah melaksanakan pembinaan secara profesional dan proporsional selama pelaksanaan pendidikan di PTIK domisili AKPOL. 4. Bapak Kombes Pol.Drs. Susilo Teguh selaku Patun yang telah banyak memberikan masukan mengenai penulisan skripsi ini. 5. Kapolres Bone Drs. R. Andria. M, MH dan Wakapolres Bone Eliser Darma Bahagia Ginting. SH, SIK beserta dengan staff yang telah memberi kesempatan bagi penulis untuk melakukan penelitian di Polres Bone. 6. Kasat Lantas polres Bone Hendri Nofri Santoso, SH, SIK beserta seluruh anggota khususnya petugas unit regident pelayanan penerbitan BPKB. 7. Sahabat-sahabat terbaik saya (Gilang, A.Cantika, Cia, Nunu) yang selalu membantu saya dalam penelitian. viii
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Angkatan 60 9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah ikut membantu penyelesaian penulisan skripsi ini. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun bagi kesempurnaan skripsi ini sangat kami harapkan. Akhirnya dengan penuh penghormatan dan kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan kepada lembaga Polri yang tercinta dan yang selalu di banggakan STIKI-PTIK domisi AKPOL, semoga bermanfaat bagi Ilmu Kepolisian dan anggota Polri pada umumnya yang dapat dipercaya dan diandalkan. Penulis berharap dan berdoa kepada Allah SWT agar segala bantuan dari berbagai pihak yang turut membantu pelaksanaan skripsi ini selalu dilimpahkan rahmat dan karunia-nya. Semarang, maret 2013
Penulis
Skripsi ini aku persembahkan untuk : Kedua orangtuaku Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian domisili AKPOL Nusa dan Bangsaku
ix
DAFTAR ISI Halaman Pengesahan ........................................................................... ii Halaman Persetujuan ........................................................................... iii Lembar Pernyataan ............................................................................... iv Kata Pengantar ...................................................................................... v Halaman Dedikasi dan Motto ................................................................... viii Daftar Isi ................................................................................................ ix Daftar Tabel .......................................................................................... xii Daftar Gambar ..................................................................................... xiv Abstraksi ................................................................................................ xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan .................................... 1 1.2 Perumusan Permasalahan .......................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................... 6 1.5 Sistematika Penulisan ................................................ 7 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kepustakaan Penelitian ............................................... 9 2.2 Kepustakaan Konseptual ............................................. 15 2.3 Kerangka Berpikir ........................................................ 21 2.4 Hipotesis Penelitian...................................................... 22 BAB III RANCANGAN PENELITIAN x
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ............................. 25 3.2 Operasionalisasi Variabel ........................................... 27 3.3 Populasi dan Sampel.................................................... 28 3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................... 29 3.5 Teknik Analisis Data .................................................... 30 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum ........................................................ 37 4.2 Karakteristik Responden.............................................. 54 4.3 Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X dan Y .......... 58 4.4 Hasil Survei Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB ....................................................... 64 4.5 Hasil Survei Terhadap Variabel Kepuasan Masyarakat Di Polres Bone ....................................... 75 4.6 Hasil Observasi Penelitian ........................................ 77 4.7 Hasil Uji Persyaratan Data.......................................... 79 4.8 Hasil Uji Hipotesis ...................................................... 80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB Oleh Unit Regident Lantas Terhadap Kepuasan Masyarakat Di Polres Bone Secara Simultan.............. 88 5.2 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB Oleh Unit Regident Lantas Terhadap Kepuasan Masyrakat Di Polres Bone Secara Parsial. 89 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN xi
6.1 Kesimpulan ................................................................ 98 6.2 Saran ........................................................................... 99 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 101 DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... 103 RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian............. 14 Tabel 2 Tabel Jumlah Penduduk Di Kabupaten Bone Menurut Kecamatan Tahun 2011 .................................................................................. 41 Tabel 3 Tabel Persentase Penduduk Menurut Komposisi Umur............... 42 Tabel 4 Tabel Jumlah Frekuensi Jenis Kelamin Responden..................... 54 Tabel 5 TabelJumlah Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden ........... 55 Tabel 6 Tabel Jumlah Frekuensi Umur Responden .................................. 56 Tabel 7 Tabel Jumlah Frekuensi Pekerjaan Responden............................ 57 Tabel 8 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB (X)....................................................................................... 60 Tabel 9 Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Masyarakat (Y) ....... 61 Tabel 10 TabelHasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB (X)....................................................................................... 63 Tabel 11 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Masyarakat (Y).... 63 Tabel 12 Tabel Distribusi Variabel Keandalan/Reliability (X 1.1 ).................... 65 Tabel 13 Tabel Distribusi Variabel Ketanggapan/Responsiveness (X 1.2 )..... 66 Tabel 14 Tabel Distribusi Variabel Jaminan/Assurance (X 1.3 )...................... 69 Tabel 15 TabelDistribusi Variabel Empati/Emphathy (X 1.4 )......................... 71 Tabel 16 Tabel Distribusi Variabel Bukti Nyata/Tangible (X 1.5 ).................... 73 Tabel 17 TabelDistribusi Variabel Kepuasan Masyarakat (Y)..................... 75 xiii
Tabel 18 Tabel Uji Normalitas Data ............................................................ 79 Tabel 19 Tabel Nilai Koefisien Determinasi (R Squared).............................81 Tabel 20 Tabel Hasil Uji Pengaruh Simultan (uji F)..................................... 83 Tabel 21 Tabel Hasil Uji Statistik t (uji t)...................................................... 85
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Gambar Kerangka Berpikir........................................................ 22 Gambar 2 GambarPeta Kabupaten Bone.................................................. 41 Gambar 3 Gambar Struktur organisasi satuan lalu lintas polres Bone....... 50 Gambar 4 GambarMekanisme penerbitan BPKB...................................... 52 Gambar 5 Gambar Pendaftaran BPKB baru.............................................. 52 Gambar 6 GambarPenerbitan BPKB Duplikat........................................... 53 Gambar 7 Gambar Mekanisme pendaftaran, blokir, duplikat BPKB............ 78 Gambar 8 GambarJenis Dan Tarif PNBP Di Polres Bone......................... 78
xv
ABSTRAK
Judul Skripsi : Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB Oleh Unit Regident Lantas Terhadap Kepuasan Masyarakat Di Polres Bone. Nama Mahasiswa : Yusriadi Yusuf / 7539 Isi Abstrak :
Sejak era reformasi yang dimulai pada tahun 1998, telah terjadi banyak perubahan penting di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Perubahan ini menjadi titik awal dimulainya proses reformasi Polri secara menyeluruh menuju Polri yang profesional dan mandiri serta sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat. Tuntutan masyrakat terhadap polri adalah pelayanan di bidang lalu lintas dalam hal registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor yaitu Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Penelitian ini menganalisis mengenai Dimensi Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB Terhadap Kepuasan Masyarakat di Polres Bone Penelitian ini menggunakan teori kualitas pelayanan dari Berry dan Parasuraman yang dikutip Tjiptono (2005) yang mengatakan bahwa terdapat lima dimensi penentu kualitas, yaitu keandalan/reliability, daya tanggap/ responsiveness, jaminan/assurance, empati/empathy, dan bukti fisik/tangibles, teori tersebut untuk membahas tujuan penelitian yang dilakukan di polres Bone yaituUntukmenguji ada tidaknya pengaruhantara kualitas pelayanan ( keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik ) penerbitan BPKB oleh unit regident lantas terhadapkepuasan masyarakat di Polres Bone secara simultan dan secara parsial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey, dengan jumlah responden sebesar 116 pemohon penerbitanan BPKB. Pengambilan sample dengan menggunakan teknik sampling insidental dimana teknik ini menentukan sampel berdasarkan kebetulan. Pengumpulan data dengan menggunakan kusioner yang dibagikan kepada reponden. Dari pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas(keandalan, ketanggapan, jaminan, empati, bukti fisik), memiliki pengaruh terhadap Kepuasan masyarakat di Polres Bone. Dan secara parsial, dua dimensi kualitas pelayanan yaitu empati dan bukti fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone yang ditunjukan oleh masing-masing dimensi memiliki nilai standart koefisien (beta) yaituempati sebesar (1,090) dan bukti fisik sebesar (0,722)sedangkan tiga dimensi kualitas pelayanan yaitu keandalan, ketanggapan, dan jaminan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Boneyang ditunjukan oleh masing- xvi
masing dimensi memiliki nilai standart koefisien (beta) yaitukeandalan sebesar (0,324), ketanggapan sebesar (0,194), dan jaminan sebesar (0,087).
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan Sejak era reformasi yang dimulai pada tahun 1998, telah terjadi banyak perubahan penting di berbagai bidang kehidupan masyarakat, yang selanjutnya menjadi tonggak dimulainya era reformasi gelombang pertama. Perubahan ini dilandasi oleh keinginan sebagian besar masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai dasar sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD tahun 1945. Dan selanjutnya moment ini menjadi titik awal dimulainya proses reformasi Polri secara menyeluruh menuju Polri yang profesional dan mandiri serta sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, yang mencakup 3 (tiga) aspek integral bidang struktural, instrumental dan kultural. Reformasi Birokrasi Polri ini merupakan upaya penyempurnaan dan perbaikan sistem birokrasi yang berlaku di lingkungan organisasi Polri yang dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan dinamika perkembangan masyarakat sebagai obyek pelayanan Polri karena pengaruh lingkungan lokal, regional maupun global dikaitkan dengan tingkat kepuasan masyarakat yang mengharapkan transparansi, kepastian hukum, kemudahan, keadilan sesuai dengan tupok, fungsi dan peranan Polri. 2
Dalam mencapai hal tersebut maka polri kemudian mencanangkan sebuah program yang disebut Quick Wins program unggulan dalam akselarasi transformasi dan peningkatan pelayanan jajaran kepolisian kepada masyarakat.Quick Win merupakan salah satu usaha Polri untuk terus memperbaiki diri dan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Dengan dilaksanakannya program Quick Win diharapkan dapat menjawab tuntutan masyarakat dalam budaya kerja yang lebih baik,dengan meningkatkan prestasi kerja secara terus menerus sesuai harapan masyarakat sebagai stake holder. Dalam program ini terdapat 4 program unggulan yaitu : 1. Quick Respon yaitu kecepatan dan ketanggap segeraan Polisi dalam menanggapi dan menindak lanjuti laporan dan pengaduan masyarakat. 2. Transparansi Dan Komunikasi Yang Baik Dalam Penyidikan yaitu usaha Polri untuk lebih transparan dan komunikatif dalam bidang penyidikan tindak pidana yang salah satunya melalui wadah SP2HP. 3. Proses Rekruitmen anggota Polri yaitu proses penerimaan anggota Polri yang bebas dari nuansa KKN 4. Transparansi dalam pelayanan SSB (SIM-STNK-BPKB) yaitu adanya suatu aturan, prosedur dan standar yang baku, transparan dan akuntabel dalam pengurusan SSB ini. Bentuk pelayanan polri kepada masyarakat yang kemudian dapat kita lihat realitasnya secara langsung yaitu dalam pelayanan penerbitan 3
BPKP (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor). Dimana BPKB merupakan buku yang dikeluarkan/diterbitkan oleh Satuan Lalu Lintas Polri sebagai bukti kepemilikan kendaraan bermotor. BPKB berfungsi sebagai surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor. Bersamaan dengan pendaftaran BPKB, diberikan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor.BPKB dapat disamakan dengan certificate of ownership yang disempurnakan dan merupakan dokumen penting. BPKB juga dapat dijadikan sebagai jaminan atau tanggungan dalam pinjam-meminjam berdasarkan kepercayaan masyarakat. Penerbitan BPKB ini dilakukan oleh polri khususnya unit regident lantas sebagai bentuk pelaksanaan tugas dan kewenangannya dalam menyelenggarakan identifikasi dan registrasi kendaraan bermotor sesuai dengan Undang - Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan pasal 12 bahwa tugas polri meliputi 9 hal yakni: 1. Pengujian dan penerbitan SIM kendaraan bermotor. 2. Pelaksanaan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor. 3. Pengumpulan, pemantauan, pengolahan, dan penyajian data lalu lintas dan angkutan jalan. 4. Pengelolaan pusat pengendalian sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan. 5. Pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli lalu lintas. 6. Penegakan hukum meliputi penindakan pelanggaran dan penanganan kecelakaan lalu lintas. 7. Pendidikan berlalu lintas. 4
8. Pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas. 9. Pelaksanaan manajemen operasional lalu lintas. Dalam melaksanakan tugas dan kewenangan tersebut maka unit regident lantas haruslah memenuhi kriteria atau standar pelayanan publik yang prima. Hal ini disebabkan karena permintaan penerbitan BPKB yang kian lama kian meningkat tentunya harus dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan yang makin baik dan cepat. Penerbitan yang sebelumnya menggunakan cara manual (tulis tangan) kaku dan tertutup, haruslah ditingkatkan dengan berbagai cara mulai dengan pemanfaatan teknologi (sistem komputerisasi) serta pelayanan yang 3S (senyum, sapa dan salam), transparansi dan berbagai macam jenis pelayanan publik lainnya sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN BPKB OLEH UNIT REGIDENT LANTAS TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI POLRES BONE dengan harapan dapat mengetahui kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantasdi Polres Bone.
1.2 Perumusan Permasalahan Dalam menjawab tuntutan masyarakat yang menuntut peningkatan kualitas pelayanan yang makin baik dan cepat tadi, maka akan menjadi sangat krusial apabila tidak mendapat perhatian dari satuan lalu lintas khususnya dalam pelayanan penerbitan BPKB. 5
Oleh karena itu adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah terdapat pengaruh antara dimensi kualitas pelayanan (keandalan, daya tanggap, jaminan, empati , bukti fisik) penerbitan BPKB oleh unit regident lantas terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone secara simultan ? 2. Apakah terdapat pengaruh antara dimensikualitas pelayanan (keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik) penerbitan BPKB oleh unit regident lantasterhadapkepuasan masyarakat di Polres Bone secara parsial ?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untukmenguji ada tidaknya pengaruhantara dimensikualitas pelayanan ( keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik ) penerbitan BPKB oleh unit regident lantas terhadapkepuasan masyarakat di Polres Bone secara simultan. b. Untukmenguji ada tidaknya pengaruhantara dimensikualitas pelayanan ( keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, bukti fisik ) penerbitan BPKB oleh unit regident lantas terhadapkepuasan masyarakat di Polres Bone secara parsial.
6
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Uraian manfaat tersebut adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis Diketahuinya pengaruh kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas terhadapkepuasan masyarakat di Polres Bone secara teoritis bermanfaat bagi pengembangan ilmu kepolisian khususnya pada satuan lalu lintas.Temuan penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan data empiris dan wacana ilmu pengetahuan bagi pengembangan ilmu kepolisian, khususnya di bidang unit regident lantas.
1.4.2 Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini yaitu : a. Bagi pemerintah yaitu dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat alternatif kebijakan dalam membantu polri memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat sehingga ketika muncul masalah yang menyangkut hal-hal tersebut penanganannya dapat dilakukan dengan cepat. b. BagiSatuan Lalu Lintas Polres Bone khususnya unit regident lantas yaitu untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya yang dapat diambil dalam mengukur kebijaksanaan dimasa yang akan datang memberikan sumbangan pemikiran bagi Polres yang bersangkutan dalam hubungannya dengan jasa pelayanan penerbitan BPKB. Selain 7
itu,sebagai input atau bahan masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan guna memenuhi kepuasan masyarakat di Polres Bone. c. Bagi Masyarakat yaitu sebagai bahan referensi bagi pembaca kajian ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dibidang operasional umumnya atau tentang kualitas pelayanan dan juga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi ilmu pengetahuan.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibuat dengan mengacu pada Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian NOMOR : KEP/65/IX/2012 tanggal 25 September tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pembimbingan Skripsi Mahasiswa STIK-PTIK. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Bagian Awal. Bagian awal meliputi : Halaman judul/sampul (luar dan dalam), halaman pengesahan dewan penguji, halaman persetujuan pembimbing skripsi, halaman motto, dedikasi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/daftar lampiran/daftar gambar dan abstrak. b. Bagian Pokok. Bagian pokok meliputi bab-bab skripsi yang berisi pasal-pasal untuk menguraikan substansi materi skripsi yang ditetapkan desainnya sebagai berikut :
8
BAB I PENDAHULUAN. Di dalam BAB I ini penulis akan membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Pada bab kedua berisi tinjauan kepustakaan yang terdiri dari sub bab kepustakaan penelitian, kepustakaan konseptual, kerangka berpikir, dan hipotesis operasional penelitian. BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Pada bab ketiga memuat tentang pendekatan dan metode penelitian, operasionalisasi variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV TEMUAN PENELITIAN. Pada bab keempat memuat gambaran umum daerah penelitian dan temuan hasil penelitian. BAB V PEMBAHASAN. Pada bab kelima membahas terhadap permasalahan penelitian dengan analisis terhadap data yang ditemukan. BAB VI PENUTUP. Bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan permasalahan yang di teliti. c. Bagian Akhir. Bagian akhir meliputi : Daftar Pustaka, lampiran dan Riwayat Hidup Penulis.
9
BAB II Tinjauan Kepustakaan
2.1 Kepustakaan Penelitian Berdasarkan keputusan ketua sekolah tinggi ilmu kepolisian nomor : kep/65/IX/2012 tentang petunjuk teknis penyusunan dan pembimbingan skripsi mahasiswa STIK-PTIK pada tanggal 25 september 2012 bahwa kepustakaan penelitian adalah literatur yang menyajikan informasi tentang hasil penelitian (terdahulu). Dalam hal ini, hasil penelitian empirik lebih berarti untuk dirujuk dari pada hasil pengkajian yang bersifat konsepsional. Literatur dimaksud dapat berupa dokumen laporan hasil penelitian, jurnal- jurnal ilmiah, majalah polisi, walaupun kenyataannya jurnal-jurnal di Indonesia lebih memuat artikel tentang pendapat dan gagasan daripada hasil penelitian empirik. Selain itu, laporan hasil penelitian pada umumnya dapat ditemukan dalam skripsi kepolisian, tesis kepolisian, atau disertasi kepolisian. Mahasiswa wajib mencari dan mempelajari hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan yang akan ditelitinya.
Adapun kepustakaan penelitian pada penelitian ini adalah :
a. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eko Munarianto alumni STIK-PTIK, 2012 angkatan 58 no mahasiswa 7156, dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh kualitas pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dengan sistem komputerisasi terhadap kepuasan masyarakat di wilayah Polres Pati. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan satuan lalu lintas Polres Pati terhadap kepuasan masyarakat dalam penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dengan sistem komputerisasi. Adapun kesimpulan dalam 10
penulisan ini berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan sebagai berikut : a. Terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat dalam penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dengan sistem komputerisasi di stuan lalu lintas Polres Pati. b. Haltersebut terbukti bahwa terdapat pengaruh antara variabel reliablity /kehandalan (X 1 ) dengan variabel kepuasan masyarakat (Y) dengan nilai koefisiensi regresi sebesar 1,009. Terdapat pengaruh antara variabel responsiveness / ketanggapan (X 2 ) dengan variabel kepuasan masyarakat (Y) dengan nilai koefisiensi regresi sebesar 1,060. Terdapat pengaruh veriabel assurance / jaminan (X 3 ) dengan variabel kepuasan masyarakat (Y) dengan nilai koefisiensiregresi sebesar 0,988. Terdapat pengaruh veriabel emphaty / empati (X 4 ) dengan variabel kepuasan masyarakat (Y) dengan nilai koefisiensi regresi sebesar 1.080. Terdapat pengaruh veriabel tangibles / bukti langsung (X 5 ) dengan variabel kepuasan masyarakat (Y) dengan nilai koefisiensi regresi sebesar 0,544. c. Pengaruh kualitas pelayanan dalam hal realibility / kehandalan, responsiveness / ketanggapan, assurance / jaminan, emphaty / empati, dan tangibles / bukti langsung secara bersama atau simultan terhadap kepuasan masyarakat 11
adalah sebesar 77,4%. Sedangkan untuk 22,6% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan satuan lalu lintas Polres Pati terhadap kepuasan masyarakat dalam penertbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dengan sistem komputerisasi adalah faktor eksternal yang berupa tuntutan masyarakat, yaitu pelayanan yang transparan, akuntabel, cepat, murah, dan tidak berbelit-belit. Serta faktor internal;, yaitu reformasi birokrasi Polri dan faktor perubahan sistem pelayanan. Adapun persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama menggunakan pendekatan kuantitatif dan subjek penelitiannya adalah kualitas pelayanan BPKB. Dan letak perbedaan dari penelitian ini yaitu pada lokasi penelitiannya diamana lokasi dari penelitian yang dilakukan oleh Eko Munarianto adalah di Polres Pati sementara penelitian ini dilakukan di wilayah Polres Bone. selain itu penelitian yang dilakukan oleh Eko Munarianto dalam pelayanan BPKB mengikut sertakan sistem komputerisasi sementara penelitian ini tidak melibatkan unsur teknologi. b. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fillol Praja Arthadira alumni STIK-PTIK, 2007, no mahasiswa 6139, dalam penelitiannya yang berjudul analisis sistem pelayanan SIM, STNK, dan BPKB (SBB) oleh unit registrasi dan identifikasi satuan lalu lintas Polresta Bogor. 12
Penelitian yang dilakukan penulis ini adalah berdasarkanhasil dan pembahasan mengenai analisis sistem pelayanan SIM, STNK, BPKB (SSB) oleh unit registrasi dan identifikasi satuan lalu lintas Polresta Bogor maka didapat hasil kesimpulan sebagai berikut : a. Terkait dengan pelaksanaan tugas pelayanan pengurusan SSB kepada masyarakat, sikap petugas antara lain adalah: sopan, tidak terkesan arogan, sigap dan sesuai dengan karakteristik dalam pelayanan yaitu: keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), kompetensi (competence), akses (access), kesopanan (courtesy), komunikasi (communication), kredibilitas (credibility) pribadi (dari para contact personnel), dan interaksi dengan pelanggan, keamanan (security), memahamipelanggan (understanding the coustumer), berwujud/ bukti nyata (trangibles). b. Faktor pengahambat sistem pelayanan SSB oleh unit regident antara lain dipengaruhi oleh : faktor internal yaitu masalah sumber daya manusia dalam hal ini personil unit regidentseperti kurangnya kemampuan personildalam pelayanan SSB, sarana prasarana yang kurang seperti sarana komputer cetak dalam pembuatan SIM untuk pemotoan masih kurang, prosedur pelayanan berbelit-belit. faktor eksternal yaitu : kurangnya koordianasi antara unit regident Polresta dengan instansi terkait , faktor masyarakat, pemohon SSB , ada juga yang belum cukup umur, BPKB nya dijamin ke 13
banksehingga menghambat proses, masalah lokasi atau jarak, dimana bagi masyrakat Bogor yang tempat tinggalnya jauh dari tempat pelayanan SSB maka sulit untuk mengurus. c. Harapan masyrakat terhadap pelayanan SSB oleh unit regident satuan lantas Polresta Bogor meliputi: 1) Pelayanan lebih cepat, akurat dan tidak berbelit-belit. 2) Keramahan petugas dalam memberi pelayanan. 3) Kesopanan meliputi sikap sopan santun, rasa hormat (respect), perhatian, dan keramahan yang dimiliki para contact personil. 4) Kemudahan dalam pelayanan, kesan yang baik terhadap masyrakat. 5) Keterbukaan serta kejelasan atau transparansi dalam pelayanan pengurusan SSB sesuai prosedur yang berlaku. 6) Tempat tunggunya nyaman dan tidak membosankan. Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang pelayanan yang dilakukakan oleh unit regident. Sedangakan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Fillol Praja Arthadira menggunakan pendekan kualitatif sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan fokus penelitian yang dilakukan Fillol Praja Arthadira tidak hanya pada BPKB namun juga meneliti tentang SIM dan STNK. selain itu lokasi penelitiannya yang dilakukan di Polresta Bogor sedangakan 14
penelitian ini dilakukan di wilayah Polres Bonedan hanya meneliti tentang BPKB. 2.1.1 Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Tabel 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian
NO
URAIAN PENELITIAN EKO MUNARIANTO FILLOL PRAJA ARTHADIRA YUSRIADI YUSUF 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Subjek
Objek
Metodologi
Pendekatan
Populasi
Sampling
Variabel
Kualitas pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dengan sistem komputerisasi
Kepuasan masyarakat
Survei
Kuantitatif
Pemohon penerbitan BPKB di Polres Pati
100
Variabel X ( kehandalan/ realibility, daya tanggap/ Sistem pelayanan
SIM, STNK, dan BPKB (SBB)
Penelitian lapangan (Field research)
Kualitatif
Sumber data / informasi
4 (kasat lantas, kanit regident, anggota regident, masyarakat pengurus SSB)
Sistem pelayanan
Kualitas pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)
Kepuasan masyarakat
Survei
Kuantitatif
Pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone.
116
Variabel X ( Lima dimensi kualitas 15
1 2 3 4 5 responsiveness, jaminan/ assurance , empati/ emphaty, bukti fisik/tangibles ) Variabel Y kepuasan masyarakat SIM, STNK, dan BPKB (SBB)
Pelayanan ( kehandalan (X 1.1 ), daya tanggap (X 1.2 ), jaminan (X 1.3 ), empati (X 1.4 ), bukti fisik (X 1.5 ) ) Variabel Y kepuasan masyarakat
2.2 Kepustakaan Konseptual Berdasarkan keputusan ketua sekolah tinggi ilmu kepolisian nomor : kep/65/IX/2012 tentang petunjuk teknis penyusunan dan pembimbingan skripsi mahasiswa STIK-PTIK pada tanggal 25 september 2012 bahwa kepustakaan konseptual menyajikan teori, prinsip, pendapat dan /atau gagasan dari seseorang, yakni yang memiliki kompetensi untuk disiplin ilmu dan atau pengetahuan yang ditekuninya bekaitan dengan masalah permasalahan yang diteliti. Informasi tersebut dapat di peroleh dalam buku, jurnal, materi perkuliyahan yang tertulis dalm bentuk modul, yang sudah memiliki ISSN/ISBN, makalah lepas,majalah, surat kabar dan tulisan dalam media teknologi informasi, serta pendapat seseorang yang berkompeten dalam suatu forumilmiah, wawancara, dan/atau pidato umum juga bisa termasuk dalam jenis kepustakaan ini. Mahasiswa wajib mencari / mengutip dan mempelajari konsepsi yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, hasil kutipan atas konsepsi tersebut kemudian harus digunakan sebagai pisau analisa terhadap temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian.
Adapun kerangka konseptual yang digunakan oleh peneliti antara lain:
2.2.1 Kualitas pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau 16
melebihi harapan (Tjiptono, 2011 dirinci oleh Goetsch & Davis, 1994). sedangkan kualitas menurut (Sachdev & Verman, 2004) dibagi menjadi 2 jenis yaitu kualitas berdasarkan perspektif internal dan perspektif eksternal, berdasarkan perspektif internal diartikan sebagai zero defect (doing it right the firsh time atau kesesuaian dengan persyaratan),sedangkan perspektif eksternal memahami kualitas berdasarkan perspektif pelanggan, ekspektasi pelanggan, kepuasan pelanggan, sikap pelanggan, dan coustomer delight. Sedangkan pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan (Lukman, 1999:6) Jadi definisi kualitas pelayanan (jasa) dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2011), atau merupakan sikap yang dibentuk dari evaluasi keseluruhan terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Sehingga upaya untuk memberikan pelayanan yang berkualitas terhadap kualitas pelayanan penerbitan BPKB terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone harus memperhatikan berbagai dimensi kualitas pelayanan. Menurut Zeithaml, Berry dan Parasuraman yang dikutip Tjiptono (2005), ada lima dimensi pelayanan yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kelima dimensi kualitas pelayanan tersebut adalah sebagai berikut. 17
1. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan telah yang dijanjikan. 2. Daya tangkap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 3. Jaminan (assurance), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keragu-raguan. 4. Empati (empathy), yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. 5. Bukti fisik(tangibles), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Dari dimensi kualitas yang dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman tersebut berpengaruh pada harapan pelanggan dan kenyataan yang mereka terima. Jika kenyataannya pelanggan menerima pelayanan melebihi harapannya, maka pelanggan akan mengatakan pelayanannya berkualitas dan jika kenyataannya pelanggan menerima pelayanan kurang atau sama dari harapannya, maka pelanggan akan mengatakan pelayanannya tidak berkualitas atau tidak memuaskan,
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan merupakan kecocokan untuk memenuhi kepuasan pelanggang yang sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan, dan sesuai apa yang 18
diharapkan oleh konsumen atas produk yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggang atau konsumen.
2.2.2 Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Sesuai dengan buku Vadekum polisi lalu lintas , pengertian Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) adalah : a. Buku yang di keluarkan / diterbitkan oleh satuan lalu lintas polri sebagai bukti kepemilikan kendaraan bermotor. b. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) berfungsi sebagai surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor. c. Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dilaksanakan oleh satuan lalu lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia. d. Spesifikasi teknis dan pengadaan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia. e. Bersamaan dengan pendaftaran Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) diberikan surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) dan Tanda Nomor Kedaraan Bermotor (TNBK). Adapun fungsi dan peran Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) adalah sebagia berikut : a. Semua jenis kendaraan bermotor yang sudah terdaftar dan mempunyai surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) untuk suatu 19
kendaraan bermotor baik dalam keadaan rusak diharuskan memiliki Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sebagai tanda pengenal kendaraan bermotor. b. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dapat disamakan dengan certificate of ownership yang disempurnakan dan merupakan dokumen penting yang harus disimpan baik-baik oleh bersangkutan. c. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) akan mempertinggi daya guna dari tata cara administrasi pendaftaran kendaraan bermotor, sehingga disamping meningkatkan publik service juga dimanfaatkan untuk menyempurnakan cara pengawasan terhadap pemasukan keuangan negara non pajak, kepemilikan kendaraan bermotor dan sebagainya. d. Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dapat dijadikan sebagai jaminan/ tanggungan dalam pinjammeminjam berdasarkan kepercayaan masyrakat.
2.2.3 Unit Registrasi dan Identifikasi (regident) Berdasarkan Peraturan Kapolri nomor 5 tahun 2012 pasal 1 point 18 menyatakan bahwa unit pelaksana regident ranmor adalah satuan yang memberikan pelayanan regident kepemilikan dan pengoperasian ranmor dalam linkup kabupaten/kota dalam bentuk kantor tetap dan / bergerak. Kemudian pada pasal 3 menyatakan bahwa pelaksanaan regident ranmor berpedoman pada prinsip-prinsip pelayanan: 20
a. Sederhana, yaitu prosedur pelayanan regident ranmor yang mudah dipahami, dilaksanakan, dan diakses. b. Cepat, yaitu kepastian waktu dalam penyelesaian pelayanan regident ranmor. c. Akurat, yaitu pelayanan regident ranmor dilaksanakan secara teliti, cermat, tepat, dan berkualitas. d. Aman,yaitu proses dan produk pelayanan regident ranmor dapat memberi perlindungan,rasa aman, dan kepastian hukum. e. Akuntabel , yaitu kualitas pejabat atau penyelenggara pelayanan regident ranmor bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan. f. Informatif, yaitu tersedianya dan dan informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pelaksanaan regident ranmor ataupun untuk mendukung pemangku kepentingan lain; dan g. Nyaman, yaitu terselenggaranya pelayanan regident ranmor dalam suasana yang menyenangkan serta di dukung sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
2.2.4 Kepuasan Pelanggan Kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler, 1997:42), sedangkan menurut (Tjiptono F dan Gregorius Chandra, 2011) kepuasan dapat di artikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. 21
jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang (Kotler, 1997). Dengan demikian, harapan pelanggan melatar belakangi mengapa dua organisasi pada jenis bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam kontek kepuasan pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Harapan mereka dibentuk oleh pengalaman pembelian dahulu, komentar teman dan kenalannya serta janji dari perusahaan tersebut.Harapan- harapan pelanggan ini dari waktu ke waktu berkembang seiring dengan semakin bertambahnya pengalaman pelanggan.Produk jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 1996).
Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut. Pelanggan yang dipuasakan terus melakukan pembelian pada badan usaha tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada produk lain.
2.3 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antara variabel penelitian. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. 22
Dalam Penelitian ini, kualitas pelayanan adalah variabel bebas (X) yang terdiri dari lima dimensi keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/ responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )dan kepuasan masyarakat sebagai variabel terikat (Y). Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1 yang menjelaskan tentang kerangka berpikir.
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan permasalahan penelitian, (Sugiyono, 2008:64). Sedangkan menurut (Arikunto,2010) Hipotesis merupakan adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Rianto Adi (2005:25) menyatakan ada dua jenis hipotesis yang biasa disusun oleh peneliti, yakni hipotesis kerja dan hipotes nol. Hipotesis kerja (biasa disingkat Ha) menyatakan bahwa ada hubungan antara suatu variabel dan variabel lainya. Sedangkan hipotesis nol (biasa disingkat Ho) merupakan alat untuk menguji hipotesis kerja, menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara dua variabel atau tidak ada hubungan atau tidak ada hubungan atau tidak ada pengaruh suatu variabel terhadap veriabel lainnya. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut. 1. Ho : Tidak ada pengaruh antara dimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability (X 1.1 ),ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )terhadap kepuasan Masyarakat di Polres Bone secara simultan. Ha : Ada pengaruh antara dimensi kualitas pelayanan (keandalan/ reliability (X 1.1 ),ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )terhadap kepuasan Masyarakat di Polres Bone secara simultan. 24
2. Ho : Tidak ada pengaruh antara dimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability (X 1.1 ),ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/ tangibles (X 1.5 )terhadap kepuasan Masyarakat di Polres Bone secara parsial. Ha : Ada pengaruh antara dimensi kualitas pelayanan (keandalan/ reliability (X 1.1 ),ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone secara parsial.
25
26
BAB III RANCANGAN PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang akan digunakan penulis adalah pendekatan kuantitatif. Alasan penulis menggunakan pendekatan secara kuantitatif adalah karena penulis ingin menggambarkan secara nyata tentang hubungan antara kepuasan masyarakat dan tingkat pelayanan yang diberikan oleh unit regident lantas di wilayah Polres Bone. Pendekatan kuantitatif yang akan digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini memiliki ciri-ciri rasional, empiris, dan sistematis. Pengumpulan data menggunakan metode survei. Farouk Muhammad dan Djaali (2003 : 3) mengatakan bahwa Penelitian survei adalah penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Kuesioner dalam hal ini diberi pengertian yang lebih luas yaitu meliputi kuesioner dalam arti daftar pertanyaan, tes, skala sikap dan skala penilaian, pedoman wawancara, format observasi dan lain-lain. Data dikumpulkan dengan cara menyebar daftar pertanyaan/angket untuk mendapatkan data-data penilaian pemohon penerbitan BPKB tentang kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone, khususnya tentang lima dimensi kualitas pelayanan; keandalan/reliability (X 1.1 ),ketanggapan/ responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan 27
bukti fisik/tangibles (X 1.5 ). Jenis data yang dikumpulkan termasuk data primer yang diperoleh dari para pemohon penerbitan BPKB. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari dua kriteria : a. Kuesioner kualitas pelayanan penerbitan BPKB. Data ini dikumpulkan untuk mengetahui bagaimana penilaian masyarakat di Polres Bone terhadap pelayanan diberikan oleh pihak penyedia jasa pelayanan saat ini khususnya jasa pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas di Polres Bone. b. Kuesioner kepuasan masyarakat di Polres Bone. Data ini diperlukan untuk mengetahui harapan atau keinginan masyarakat di Polres Bone setelah menggunakan pelayanan yang ada sebagai tanggapan dan masukan kepada pihak penyedia jasa pelayanan yaitu unit regident lantas di Polres Bone Kuesioner ini diberikan kepada responden yaitu para pengguna jasa pelayanan di Polres Bone. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Sedangkan data kuesioner yang diambil mencakup aspek-aspek: a. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. b. Ketanggapan (responsiveness), yaitu kesediaan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tepat dan cepat. 28
c. Jaminan (assurance), merupakan petugas yang sopan dan berpengetahuan luas yang memberikan rasa percaya serta keyakinan. d. Empati (empathy), mencakup kepedulian serta perhatian individual kepada para pengguna. e. Bukti fisik (tangibles), meliputi penampilan fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Penelitian adalah objek penelitian , atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto S 2010). Sebagai variabel dalam penelitian ini adalah :
3.2.1 Variabel Independen (X) Variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam hal ini variabel bebas adalah kualitas pelayanan yang terdiri dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu keandalan/reliability (X 1.1 ),ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 ).
3.2.2 Variabel Dependen (Y) Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kepuasan masyarakat dimana pelayanan yang diberikan unit regident lantas di Polres Bone sesuai dengan harapan masyarakat.
29
3.3 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang akan meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto S, 2010). Populasi adalah suatu himpunan unit yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian di mana kita tertarik untuk mempelajarinya. Dalam setiap penelitian dengan pendekatan atau paradigma kuantitaf, selalu bicara populasi dan sampel. Kesimpulan akhir dari suatu penelitian kuntitatif berlaku bagi populasi, tetapi yang dipelajari atau dianalisis adalah sampel (Farouk Muhammad, dkk 2008: 97). Sehingga dalam penelitian ini, populasi yang di ambil adalah masyarakat pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi (Arikunto S, 2010). Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel, yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.Misalnya seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya dan subyek bersedia untuk kerja sama. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik sampling insidental dimana teknik ini menentukan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan /incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila 30
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiono 2009). Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan sampel sebanyak 116 (seratus enam belas) masyarakat pemohon penerbitan BPKB, sampel tersebut didapatkan dari hasil pencarian sampel selama 2 minggu yaitu hari senin s/d jumat (10 hari), dimana setiap hari senin atau hari pertama dan hari keenam peneliti mendapatkan sampel sebanyak 21 dan 14 sampel di Merpati Motor jalan ahmad yani, setiap hari selasa atau hari kedua dan hari ketujuh peneliti mendapatkan sampel sebanyak 18 dan 11 sampel di NSS Motor di jalan Sukawati, setiap hari rabu atau hari ketiga dan hari kedelapan peneliti mendapatkan sampel sebanyak 11 dan 6 sampel di Zusuki Motor di jalan Agusalim, setiap hari kamis atau hari keempat dan hari kesembilan peneliti mendapatkan sampel sebanyak 13 dan 8 sampel di Honda Motor di jalan Veteran, dan setiap hari jumat atau hari kelima dan hari kesepuluh peneliti mendapatkan sampel sebanyak 9 dan 5 sampel di Polres Bone.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah dengan survei dengan menggunakan instrument berupa kuesioner pada masyarakat yang ingin menerbitkan BPKB yang berjumlah 116 (seratus lima belas). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala 5 tingkat (Likert). Untuk pengukuran tingkat kualitas pelayanan digunakan pembobotan sebagai berikut ini (Sugiyono, 1999).
31
1. Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5 2. Jawaban Setuju diberi bobot 4 3. Jawaban Netral diberi bobot 3 4. Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 2 5. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1 Sedangkan untuk pengukuran tingkat kualitas kepuasan digunakan pembobotan sebagai berikut: 1. Jawaban Sangat Puas diberi bobot 5 2. Jawaban Puas diberi bobot 4 3. Jawaban Netral/ Ragu-ragu diberi bobot 3 4. Jawaban Tidak Puas diberi bobot 2 5. Jawaban Sangat Tidak Puas diberi bobot 1
3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisa data dilakukan oleh penulis adalah uji instrumen berupa uji validitas dan uji reliabilitas kusioner yang akan disebarkan dalam penelitian dan uji hipotesis yang menggunakan analisa statistik dari data yang telah didapatkan, selain itu teknik analisa data merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh peneliti terhadap penelitian yang dilakukan dengan ini peneliti dapat mengetahui apa instrumen penelitian tersebut valid dan reliabel atau tidak dan apakah hipotesis yang diambil oleh peneliti dari variabel-variabel yang terkait terdapat pengaruh atau tidak, selain itu teknik analisa data dilakukan oleh penulis adalah uji instrumen berupa uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah pernyataan dalam 32
kusioner tersebut sudah valid atau tidak dan sudah reliabel atau tidak reliabel dan uji hipotesis yang menggunakan analisa statistik dari data yang telah didapatkan.
3.5.1 Uji Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto S 2010) Selanjutnya (Arikunto S 2010 ), menyatakan istrumen penelitian mempunyai kedudukan paling tinggi, karena data merupakan penggambaran fariabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar atau tidak data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
3.5.1.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu istrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah sehingga instrument dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan ( Arikunto S 2010). Validitas dilakukan pada responden dengan karekteristik yang sama dengan subjek 33
penelitian yaitu pemohon penerbitan BPKB. Sehingga validitas instrumen di uji dengan menggunakan kofisien korelasi antar skor butir pernyataan dengan skor total yaitu r hitung. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen, kriteria pengujian ditentukan dengan cara membandingkan r hitung
dengan r tabel pada taraf nyata atau tidak signifikat a = 0.05. apabila r hitung
lebih besar dari pada r tabel , maka butir soal instrumen dianggap valid, sebaliknya jikar hitung lebih kecil dari pada r tabel , maka butir pernyataan istrumen tersebut dianggap tidak valid (drop) sehingga tidak digunakan dalam penelitian. Selanjutnya Arikunto S (2010) mengemukakan validitas suatu instrumen penelitian diketahui dengan cara menganalisis butir kuesioner, skor-skor jawaban responden yang ada pada butir pertanyaan dikorelasikan dengan skor total dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment secara komputerisasi.
3.5.1.2 Uji realibilitas Reliabilitas instrumen dalam penelitian mempunyai makna penting karena menunjukan ketepatan dan kemantapan suatu penelitian. Realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.Dan pengelolahannya dengan menggunakan program SPSS for windowsseri 13,0. Menurut Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan riliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,60. 34
3.5.2 Uji Persyaratan Data Uji persyaratan data yang dilakukan oleh peneliti adalah uji normalitas untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Menurut Zuriah (2006: 201) uji normalitas sampel dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sampel. Pengujian diadakan dengan maksud untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas di dalam penelitian ini dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov Test.
3.5.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menguji signifikansi koefisien variabel bebas persepsi pelayanan BPKB terhadap kepuasan masyarakat, uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai level of significant (0,05) , uji hipotesis menggunakan uji regresi berganda untuk mencari pengaruh.
3.5.3.1 Uji Regresi Linier Berganda Uji regresi digunakan untuk meramalkan suatu variabel (variable dependen) berdasar satu atau beberapa variabel lain (variabel independen) dalam suatu persamaan linear. Berikut ini adalah persamaan linear dengan 5 variabel independen. Model persamaan yang biasa digunakan adalah Y= a+bX untuk satu variabel dependen dan satu variabel independen. Untuk variabel independen lebih dari satu, maka formula menjadi : Y = a + b1X 1.1 + b2X 1.2 + b3X 1.3 + b4X 1.4 + b5X 1.5 + e Keterangan : Y = Kepuasan masyarakat 35
a = konstanta (Intercept) b1-b5 = Koefisien regresi (slope) X 1.1 = Keandalan (reliability) X 1.2 = Daya tanggap (responsiveness) X 1.3 = Jaminan (assurance) X 1.4 = Empati (empathy) X 1.5 = Bukti nyata (tangibles) e = E rror Hubungan di antara variabel tersebut bersifat linear dengan skala pengukuran interval. Regresi adalah alat yang sangat baik untuk mengukur derajat korelasi di antara variabel dan juga untuk membuat prediksi terhadap nilai variable dependen. Di dalam persamaan linear regresi (equation) y dan x adalah variable dependen dan independen. Dua elemen a dan b di mana a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik yang memotong garis vertikal. Kedua, yaitu b biasa disebut slope dimana keberadaannya mengacu kepada koefisien regresi. Slope ini bermakna perubahan nilai di dalam variabel independen (X) akan mempengaruhi nilai dari variabel dependen (Y). Terakhir adalah e yaitu error, istilah ini mengacu kepada proporsi varians didalam variabel dependen (Y) yang tidak dapat dijelaskan oleh perhitungan regresi.
3.5.3.3 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji f) Uji F dilakukan untuk melihat seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat, dimana variabel bebasyaitu kualitas pelayanan (X) yang terdiri dari lima dimensi kualitas 36
pelayanan ( keandalan (X 1.1 ), daya tanggap (X 1.2 ), jaminan (X 1.3 ), empati (X 1.4 ), bukti fisik (X 1.5 ) dan variabel terikat yaitu kepuasan masyarakat (Y). Perumusan hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut: H 0 = Kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone secara simultan. H a = Kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas memiliki pengaruh terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone secara simultan. Pengujian dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F table. Jika F hitung < F tabel maka H 0 ditolak. Jika F hitung > F tabel maka H o diterima. Apabila nilai F hitung lebih kecil dari F tabel, maka hipotesis nol (H 0 ) ditolak dan hipotesis alternatif (H a ) diterima, artinya suatu variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel terikat.
3.5.3.4 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui secara signifikan pengaruh masih-masing variabel bebas (X) yaitu lima dimensi kualitas pelayanan( kehandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/ assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 ) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan masyarakat (Y). 37
H 0 = Kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone secara parsial. H a = Kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas memiliki pengaruh terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone secara parsial. Adapun kriteria pengujiannyayaitu Apabila nilai statistik t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima, artinya suatu variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat.
38
BAB IV TEMUAN PENELITIAN
4.1 Gambaran umum daerah penelitian Pada bab ini penulis menggambarkan secara umum mengenai situasi daerah penelitian, yaitu wilayah hukum Polres Bone serta pelayanan publik di bidang registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor terutama pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) yang dilaksanakan oleh satuan lalu lintas Polres Bone.
4.1.1 Gambaran umum Kabupaten Bone a. Geografi 1. Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten di pesisir timur Propinsi Sulsel yang berjarak 174 km dari Kota Makassar yang mempunyai garis pantai sepanjang 138 km dari arah selatan kearah utara dengan luas daerah Kabupaten Bone seluas 4.559 km2 yang meliputi 27 Kecamatan, 331 Desa, 41 Kelurahan, 1.110 Dusun dan 163 Lingkungan yang secara astronomis terletak antara 0413 LS s/d 0506 LS dan antara 11942 BT s/d 12040 BT. Dengan perincian sebagai berikut : a) Kec. Ajangale : 139.00 Km2 b) Kec. Dua Boccoe : 144.90 Km2 39
c) Kec. Cenrana : 143.60 Km2 d) Kec. Tellu Siattinge : 159.30 Km2 e) Kec. Amali : 199.13 Km2 f) Kec. Ulaweng : 161.67 Km2 g) Kec. Tellu Limpoe : 318.10 Km2 h) Kec. Awangpone : 110.70 Km2 i) Kec. Tanete Riattang : 23.79 Km2 j) Kec. T. Riattang Timur : 48.88 Km2 k) Kec. T. Riattang Barat : 53.68 Km2 l) Kec. Lamuru : 208.00 Km2 m) Kec. Lappariaja : 138.00 Km2 n) Kec. Ponre : 293.00 Km2 o) Kec. Barebbo : 144.20 Km2 p) Kec. Cina : 147.50 Km2 q) Kec. Sibulue : 155.80 Km2 r) Kec. Libureng : 344.25 Km2 s) Kec. Mare : 263.50 Km2 t) Kec. Tonra : 200.32 Km2 u) Kec. Salomekko : 84.91 Km2 v) Kec. Kajuara : 123.13 Km2 w) Kec. Kahu : 198.50 Km2 x) Kec. Bontocani : 463.35 Km2 y) Kec. Palakka : 115.32 Km2 z) Kec. Bengo : 164.00 Km2 40
aa) Kec. Patimpeng : 130.47 Km2
2. Batas Batas a) Sebelah utara berbatasan dengan Kab. Wajo dan Kab. Soppeng b) Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone c) Sebelah selatan berbatasan dengan Kab. Sinjai dan Kab. Gowa d) Sebelah barat berbatasan dengan Kab. Maros, Kab. Pangkep dan Kab. Barru.
3. Ketinggian Tempat 1. Daerah Kabupaten Bone terletak pada ketinggian yang bervariasi mulai dari 0 meter ( tepi pantai ) hingga lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut. 2. Ketinggian daerah digolongkan sebagai berikut : Ketinggian 0 25 meter Ketinggian 25 100 meter seluas 101.620 Ha (22,29%) Ketinggian 100 250 meter Ketinggian 250 750 meter Ketinggian 750 meter keatas Ketinggian 1000 meter keatas.
4. Jarak tempuh ibu kota Kabupaten dengan ibu kota Kecamatan: a. Watampone - Kahu = 112 km b. Watampone - Palattae = 100 km 41
c. Watampone - Bojo = 70 km d. Watampone - Manera = 62 km e. Watampone - Bulu-bulu = 52 km f. Watampone - Latobang = 77 km g. Watampone - Camming = 83 km h. Watampone - Kadai = 37 km i. Watampone - Pattiro bajo = 15 km j. Watampone - Tanete harapan = 17 km k. Watampone - Apala = 9 km l. Watampone - Lonrong = 30 km m. Watampone - Matango = 51 km n. Watampone - Lalebbata = 62 km o. Watampone - Tujue = 74 km p. Watampone - Bengo = 44 km q. Watampone - Taccipi = 17 km r. Watampone Passipp = 12 km s. Watampone - Componge = 8 km t. Watampone - Tokaseng = 17 km u. Watampone - Taretta = 36 km v. Watampone - Pompanua = 46 km w. Watampone - Uloe = 30 km x. Watampone - Ujung tanah = 38 km y. Watampone - Macanang = 3 km z. Watampone - Salekoe = 1 km 42
aa. Watampone - Lonrae = 8 km
5. Peta Polres Bone
Gambar 2 : Peta Polres Bone
6. Jumlah penduduk di Kabupaten Bone menurut Kecamatan tahun 2011 adalah sebagai berikut : Tabel 2 Jumlah Penduduk Di Kabupaten Bone Menurut Kecamatan Tahun 2011
1 2 3 4 5 24. 25. 26. 27. CENRANA T. R. BARAT TANETE RIATTANG T. R. TIMUR 11.091 20.902 22.856 20.061 12.271 22.610 25.676 20.332 23.362 43.512 48.532 40.393 JUMLAH 341.64 376.068 717.682
8. Prosentase penduduk menurut mata pencaharian a) Petani = 70,00 % b) Nelayan = 7,00 % c) TNI AD / Polri = 5,00 % d) Pegawai Negeri = 10,00 % e) Pedagang / pengusaha = 6,00 % f) Buruh = 1,00 % g) Lain lain = 1,00 % 9. Jumlah penduduk menurut agama kepercayaan : a) Islam : 712.872 b) Kristen : 2980 c) Katholik : 669 d) Hindu : 596 e) Budha : 565 10. Suku bangsa a) Mayoritas penduduk Kabupaten Bone adalah suku bugis sedangkan suku suku lainnya adalah suku Makassar, Toraja, Mandar dan suku Jawa yang jumlahnya relatif kecil. b) Adapun mengenai penduduk Kabupaten Bone selain menggunakan bahasa nasional juga menggunakan 45
bahasa daerah menurut bahasa yang berlaku di daerah asalnya. 11. Adat Istiadat yang menonjol Masyarakat Kabupaten Bone masih memiliki adat istiadat yang sangat menonjol yaitu keturunan bangsawan yang masih sangat dihormati begitu pula masalah siri yang tergolong masih peka di masyarakat yang dapat menimbulkan perkelahian massal ataupun perorangan dan bahkan sampai menimbulkan pembunuhan.
4.1.2 Gambaran umum Polres Bone Polres Bone merupakan salah satu kesatuan kewilayahan dalam jajaran polda sulawesi selatan yang berada di kabupaten bone yang menjadi wilayah hukumnya, Polres Bone memiliki 27 polsek yang menyebar dalam wilayah kabupaten bone dalam rangka memilihara keamanan dan ketertiban masyarakat, adapun jumlah personel keseluruhan Polres Bone dan jajarannya sebanyak 1.804 orang yang terdiri dari unsur pimpinan menengah sampai kepada bintara yang bertugas di masing- masing fungsinya.
a. Visi dan misi Polres Bone Visi : Terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap 46
berpegang teguh pada budaya lokal / daerah dan kepercayaan masyarakat dengan menindak semua bentuk kejahatan dan penyakit masyarakat di wilayah hukum Polres Bone melalui penegakkan hukum dan menghindari pelanggaran HAM. Misi : a) Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah, tanggap / responsiv dan tidak diskriminatif agar masyarakat bebas dari segala bentuk gangguan baik fisik maupun psikis. b) Memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat sepanjang waktu diseluruh wilayah Kabupaten Bone serta memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam memeliharan keamanan dan ketertiban dilingkungan masing masing. c) Memeliharan Kamtibcar Lantas untuk menjamin keselamatan, kelancaran arus lalu lintas orang dan barang di wilayah hukum Polres Bone. d) Mengembangkan perpolisian masyarakat ( Community Policing ) dengan memberdayakan Babinkamtibmas. e) Menegakkan hukum secara profesional, objektif, proporsional, transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan.
47
b. Tujuan jangka panjang Polres Bone 1) Terciptanya kondisi aman dilingkungan dan masyarakat yang mendukung terciptanya sasaran strategis Polres Bone. 2) Terlaksananya penegakan hukum yang mampu memberikan rasa adil, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat Kabupaten Bone. 3) Terwujudnya kerukunan sosial sehingga bebas dari konflik sosial dan gangguan terhadap pelaksanaan program pemerintah Kabupaten Bone. 4) Terwujudnya kerja sama antar instansi dan lembaga pemerintah maupun swasta dalam rangka mewujudkan upaya menciptakan keamanan melalui sinergi polisional. 5) Terbangunnya potensi masyarakat dalam mewujudkan keamanan lingkungan masing-masing sehingga terwujud masyarakat patuh hukum. 6) Terwujudnya keamanan di wilayah Polres Bonedalam rangka meningkatkan perekonomian di Kabupaten Bone. c. Sasaran prioritas Polres Bone Dalam rangka terlaksananya tahap capaian tahun 2013 sesuai Renstra Polres Bone 2010 2014 yakni : menggelar pelayanan masyarakat 48
secara menyeluruh didukung sinergi polisional dengan elemen birokrasi (instansi pemerintah) dalam menjaga supremasi hukum, maka sasaran prioritas Polres Bone tahun 2013 ditetapkan sebagai berikut : 1) Melanjutkan dan mensinergikan program, kegiatan dan rencana aksi Reformasi Birokrasi Polri tahap II tahun 2011 2014 ke dalam rencana aksi dan kegiatan Polres Bone menuju pelayanan prima kepada masyarakat. 2) Melanjutkan Sasaran Prioritas Tahun 2012 yang belum selesai, yaitu mengusulkan kelengkapan sarana dan prasarana satuan unit kerja Polres, anggaran operasional untuk mendukung lidik sidik, penanggulangan terorisme, dan dukungan operasional Polres Bone guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 3) Terselenggaranya e-goverment melalui kegiatan Pengelolaan Informasi Dokumentasi (PID) dalam rangka pelayanan public. 4) Terlaksananya pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi terpadu melalui Management Informasi System (MIS) dalam rangka mendukung tugas pokok Polri khususnya anggota Polres Bone dan pengamanan Pemilu tahun 2014. 5) Mengusulkan almatsus Polri yang berbasis teknologi dalam rangka menunjang tugas pokok Polri dan persiapan pelaksanaan pengamanan Pemilu tahun 2014. 49
6) Terselenggaranya kegiatan pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparatur Polri yang profesional, proporsional dan akuntabel serta penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang efektif guna mencegah terjadinya KKN. 7) Terpenuhinya jumlah penyidik Polri yang berlatar belakang DIK S1 atau D-IV dari sumber Pa dan Ba melalui Program Pendidikan Jarak Jauh (PPJJ) serta melalui pendidikan STIK/PTIK secara bertahap. 8) Mendukung terlaksananya kegiatan pendidikan yang menghasilkan hasil didik yang berjiwa pelindung, pengayom, pelayan masyarakat dan sebagai abdi masyarakat yang mengutamakan kepentingan umum di SPN Batua Polda Sulsel. 9) Peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan personel Polri guna mengatasi kekurangan personel Polri dan menempatkan personel Polri pada titik sebaran pelayanan kepada masyarakat. 10) Meningkatkan kesejahteraan personel Polri khususnya personel Polres Bone disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. 50
11) Peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan intelijen guna terlaksananya deteksi aksi dalam rangka mengeliminir gangguan Kamtibmas secara dini. 12) Mendukung terselenggaranya kegiatan rekruitmen Polri yang transparan, akuntabel dan humanis dalam rangka Diktub, Dikbang maupun penugasan dalam negeri dan luar negeri. 13) Teratasinya gangguan keamanan di wilayah perairan, yang mengganggu perekonomian daerah. 14) Mendukung terselenggaranya program rencana umum nasional keselamatan jalan di semua satuan wilayah dan satuan fungsi lalu lintas. 15) Terciptanya kondisi keamanan dalam negeri yang semakin kondusif melalui penggelaran personel Polres di wilayah rawan dan desa-desa terhadap gangguan Kamtibmas/ kejahatan, berpotensi konflik, konflik dan pasca konflik. 16) Mensinergikan dan melaksanakan tata kelola pencegahan tindak pidana terorisme melalui kerja sama dengan elemen masyarakat dan TNI. 17) Terlaksananya penyusunan SOP dan Peraturan Kapolda terkait tugas dan fungsi Polri.
4.1.3 Gambaran umum Satuan Fungsi Lalu Lintas Fungsi lalu lintas merupakan penyelenggaraan tugas-tugas pokok polri di bidang lalu lintas .kepolisian Satuan Lalu Lintas Polres Bone 51
merupakan satuan fungsi teknis kepolisian yang mengembang fungsi pembinaan di bidang lalu lintas di wilayah Polres Bone. Sesuai dengan undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, satuan lalu lintas bertugas membina dan menyelenggarakan fungsi lalu lintas yang meliputi kegiatan pendidikan masyarakat lalu linyas (Dikmas Lantas ), penegakan hukum lalu lintas , rekayasa lalu lintas, administrasi registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor serta melaksanakan pengaturan, penjagaan,m pengawalan dan patroli (turjawali) Fungsi Lalu Lintas Polres Bone memiliki jumlah personel sebanyak 106 orang, dimana terdiri dari 7 perwira pertama (pama) dan 99 bintara.
a. Struktur organisasi satuan lalu lintas Polres Bone
KASAT LANTAS KAUR BIN OPS KAUR BIN MIN STAF OPS STAF MIN TUJAWALI DIKYASA KANIT.LAKA REGIDNT
BKO POLSEK BKO POSPOL UNIT LAKA UNIT SIM SAMSAT KLIPENG UNIT BPKB REGU II REGU I UNIT DIKYASA LANTAS UNIT TURJAWAL I LANTAS REGU II REGU I 52
Gambar 3. Struktur organisasi satuan lalu lintas Polres Bone
Fungsi lalu lintas mempunyai kewenangan tugas di bidang registrasi dan identifikasi pengemudi dan kendaraan bermotor . tugas di bidang registrasi dan identifikasi lalu lintas dapat dibagi ke dalam : a. Penerbitan surat izin mengemudi (SIM) b. Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) c. Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) d. Pembinaan materil (SIM, STNK, BPKB, TNBK)
4.1.4 Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) di Polres Bone dilaksanakan oleh unit registrasi dan identifikasi Satuan Lalu Lintas Polres Bone. Yang kantornya berada di Polres Bone. Dalam proses pelayanan penerbitan BPKB mempunyai mekanisme dan biaya yang telah di atur sesuai dengan ketentuannya, seperti halnya di Polres Bone biaya penerbitan BPKB berpatokan pada aturan yaitu pada PP nomor 50 tahun 2010 tentang jenis dan tarif PNBP yang berlaku pada polri. a. Biaya penerbitan BPKB di Polres Bone - Kendaraan Roda 2 (dua) atau roda 3 (tiga) 1. Baru : R p 80.000 2. Ganti kepemilikan : R p 80.000 53
- Kendaraan roda 4 (empat) atau lebih 1. Baru : R p 100.000 2. Ganti kepemilikan : R p 100.000
b. Mekanisme penerbitan BPKB
Gambar 4. Mekanisme penerbitan BPKB c. Mekanisme pendaftaran BPKB baru
PEMOHON PENERIMAAN BERKAS DAN RIKSA KELENGKAPAN BERKAS BAG PENYERAHAN BPKB PEJABAT YANG BERWENANG BAGIAN VERIFIKASI PEMBERIAN BPKB OLEH BENMA DAN GIAT REGISTRASI
PENULISAN BPKB DAN KARTU INDUK BERKAS ARSIP BPKB YANG TELAH DI TANDA TANGAN PETUGAS ARSIP LOKET PENDAFTARAN PENELITIAN MASYARAKAT REGISTRASI BPKB PENULISAN BPKB PENDAFTARAN STNK VERIFIKASI ARSDOK PENYERAHAN BPKB PEMISAHAN BERKAS/BPKB PENANDA TANGANAN PEMOHON DENGAN PERSYARATA N LENGKAP
54
Gambar 5. Mekanisme pendaftaran BPKB baru
d. Mekanisme penerbitan BPKB duplikat
Gambar 6. Penerbitan BPKB Duplikat. Biaya dan mekanisme diatas di buat dengan harapan agar dalam pengurusan BPKB masyarakat tidak lagi merasa pusing atau merasa terkendala, karena sudah ditetapkan mekanisme yang sesuai dengan aturan yang berlaku yang mempedomani sesuai dengan fungsi,tugas, dan perannya, yaitu sesuai dengan undang-undang nomor 22 tahun 2009, PP Nomor 50 Tahun 2010, standar operasional prosedur pelayanan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang berlaku sesuai dengan tuntutan masyarakat yaitu pelayanan publik yang profesional, transparan, akuntabel, mudah, PEMBUKAAN BLOKIR LOKET PENDAFTARAN REGISTRASI BPKB ARSDOK PENYERAHAN BPKB PEMISAHAN BERKAS / BPKB PENGESAHAN BPKB PENANDA TANGANAN MEMATIKAN REG BPKB LAMA FERIFIKASI DAN PARAF PENULISAN BPKB PEMOHON DENGAN PERSYARATAN LENGKAP
55
murah, cepat dan tidak berbelit-belitserta menigkatkan kualitas pelayanan dalam upaya melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
4.2 Karakteristik Responden Responden penelitian dalam hal ini pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu penulis dalam penelitian ini membagi karakteristik responden pemohon penerbitan BPKB menjadi 4 (empat) bagian yaitu dari segi jenis kelamin, segi jenis pendidikan, segi umur, dan segi jenis pekerjaan.
4.2.1 Karakteristik Responden Dari Segi Jenis Kelamin Tabel dibawah ini merupakan karakteristik responden (pemohon penerbitan BPKB) sebagai sampel penelitian dari segi jenis kelamin.
Tabel 4 Jumlah Frekuensi Jenis Kelamin Responden NO JENIS KELAMIN JUMLAH % 1 PRIA 85 73,30 2 WANITA 31 26,70 JUMLAH 116 100 Sumber : data hasil olahan kuesioner 2013 Dari tabel diatas , diperoleh bahwa pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone yang menajdi responden dalam penelitian ini dilihat dari segi jenis kelamin pria adalah 85 responden atau 73,30 % dan wanita 31 responden atau 26.70 % dari keseluruhan responden 56
Jadi dilihat dari segi umur pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone lebih dominan pria dibandingkan wanita.
4.2.2 Karakteristik Responden dari Segi Jenis Pendidikan Terakhir Dalam penelitian ini, penulis membagi jenis pendidikan responden menjadi 4 jenis yaitu : SMU/sederajat, Diploma (D1, D2, D3), Sarjana (S1), Magister (S2). Dari responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, karakteristik sampel dari segi pendidikan terakhir dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 5 Jumlah Frekuensi Pendidikan Terakhir Responden N0 PENDIDIKAN TERAKHIR JUMLAH % 1 SMU / SEDERAJAT 45 38,80 2 DIPLOMA (D1, D2, D3) 15 12,90 3 SARJANA (S1) 55 47,40 4 MAGISTER (S2) 1 0,90 JUMLAH 116 100 Sumber : data hasil olahan kusioner, 2013 Dari tabel diatas , diperoleh bahwa pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone yang menajdi responden dalam penelitian ini dilihat dari segi pendidikan terakhir yaitu untuk responden SMU/sederajat sebanyak 45 responden atau 38,80 %, Diploma (D1, D2, D3) sebanyak 15 responden atau 12,90 %, Sarjana (S1) sebanyak 55 responden atau 47,40 %, Magister (S2) sebanyak 1 responden atau 0,90 %.dari keseluruhan reponden. 57
Jadi dilihat dari pendidikan terakhir diatas bahwa dari 116 responden pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone yang paling dominan yaitu Sarjana (S1) sebanyak 47,40 % dan yang paling sedikit adalah Magister (S2)sebanyak 0,90 %. 4.2.3 Karakteristik Responden dari Segi Umur Dalam penulisan ini, penulis membagi umur responden menjadi 4 (empat) kategori dengan interval 10 (sepuluh) tahun dari masing-masing ketegori umur yaitu : umur 20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, lebih dari 50 tahun. Dari 116 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, karakteristik responden penelitian dari segi umur dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 6 Jumlah Frekuensi Umur Responden N0 UMUR JUMLAH % 1 20-30 TAHUN 13 11,20 2 31-40 TAHUN 24 20,70 3 41-50 TAHUN 53 45,70 4 LEBIH DARI 50 TAHUN 26 22,40 JUMLAH 116 100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 Dari tabel diatas , diperoleh bahwa pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone yang menjadi responden dalam penelitian ini dilihat dari segi umur yaitu untuk responden yang berumur 20-30 tahun sebanyak 13 responden atau 11,20 %, 31-40 tahun sebanyak 24 responden atau 20,70 58
%, 41-50 tahun sebanyak 53 responden atau 45,70 %, lebih dari 50 tahun sebanyak 26 responden atau 22,40 %.dari keseluruhan reponden. Jadi dilihat dari segi umur diatas bahwa dari 116 responden pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone yang paling dominan yaitu pemohon yang berumur 40-50 tahun sebanyak 45,70 % dan yang paling sedikit adalah pemohon yang berumur 20-30 tahun sebanyak 11,20 %.
4.2.4 Karakteristik Responden dari Segi Jenis Pekerjaan Dalam penelitian ini, penulis membagi jenis pekerjaan responden menjadi 6 (enam) kategori yaitu : PNS, TNI/POLRI, Wiraswasta, Petani/Buruh, Pelajar, Lain-Lain. Dari 116 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, karakteristik responden penelitian dari segi jenis pekerjaan dapat dilihat dari tabel dan gambar dibawah ini : Tabel 7 Jumlah Frekuensi Pekerjaan Responden N0 PEKERJAAN JUMLAH % 1 PNS 48 41,40 2 POLRI/TNI 1 0,90 3 WIRASWASTA 32 27,60 4 PETANI/BURUH 22 19,00 5 PELAJAR 2 1,70 6 LAIN-LAIN 11 9,50 JUMLAH 116 100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 59
Dari tabel diatas , diperoleh bahwa pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone yang menjadi responden dalam penelitian ini dilihat dari segi jenis pekerjaan yaitu untuk responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 48 responden atau 41,40 %, POLRI/TNI sebanyak 1 responden atau 0,90 %, Wiraswasta sebanyak 32 responden atau 27,60 %, Petani/Buruh sebanyak 22 responden atau 19,00 %, Pelajar sebanyak 2 responden atau 1,70 %, dan lain-lain sebanyak 11 responden atau 9,40 %,dari keseluruhan reponden. Jadi dilihat dari jenis pekerjaan diatas bahwa dari 116 responden pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone yang paling dominan yaitu pemohon yang bekerja sebagai PNS sebanyak 41,40 % dan yang paling sedikit adalah pemohon yang bekerja sebagai POLRI/TNI sebanyak 0,90%.
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X dan Y Sebelum memulai penelitian, penulis menyebar kuisioner awal sebanyak 30 kusioner yang berjumlah 44 pernyataan yang terdiri dari 25 pernyataan untuk variabel X (kualitas pelayanan) dan 19 pernyataan untuk variabel Y (kepuasan pemohon penerbitan BPKB) kepada masyarakat pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap pernyataan-pernyataan dalam kusioner tersebut terlebih dahulu untuk mengetahui butir pernyataan yang valid dan tidak valid dan yang reliabel dan tidak reliabel.
4.3.1 Uji Validitas Variabel X dan Y 60
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu istrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah sehingga instrument dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan ( Arikunto S 2010). Validitas dilakukan pada responden dengan karekteristik yang sama dengan subjek penelitian yaitu pemohon penerbitan BPKB. Sehingga validitas instrumen di uji dengan menggunakan kofisien korelasi antar skor butir pernyataan dengan skor total yaitu r hitung. Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen, kriteria pengujian ditentukan dengan cara membandingkan r hitung
dengan r tabel pada taraf nyata atau tidak signifikat a = 0.05. apabila r hitung
lebih besar dari pada r tabel , maka butir soal instrumen dianggap valid, sebaliknya jikar hitung lebih kecil dari pada r tabel , maka butir pernyataan istrumen tersebut dianggap tidak valid (drop) sehingga tidak digunakan dalam penelitian. Jadi pada penelitian ini penulis menggunakan 30 sampel untuk menguji validitas variabel X dan Y, sehingga di dapat hasil N = 30 dan a=0,05 maka r tabel yang di dapat kan adalah 0,361, apabila r hitung > r tabel (0,361) , maka butirpernyataan di anggap valid dan di gunakan, tetapi apabila r hitung < r tabel (0,361) , maka butirpernyataan di anggap tidak valid dan tidak di gunakan.
Maksud hal tersebut yaitu untuk mengetahui apakah pernyataan tersebut valid atau tidak valid, sehingga di peroleh hasil seperti tabel di bawah ini. 61
Tabel 8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB (X)
0,031 0,502 0,407 0,403 0,402 0,536 0,061 0,625 0,652 0,442 0,638 0,583 0,548 0,363 0,185 0,484 0,610 0,605 0,159 0,670 0,524 0,482 0,518 0,412 0,215 0,869 0.005 0,026 0,027 0,028 0,002 0,748 0,000 0,000 0,014 0,000 0,001 0,002 0,046 0,329 0,007 0,000 0,000 0,401 0,000 0,003 0,007 0,003 0,024 0,254 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Sumber : data primer olahan SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 8 di atas, hasil pengujian validitas terhadap 25 pernyataan variabel kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas (X) terdapat 20 butir pernyataan yang valid sedangkan 5 butir 63
pernyataan tidak valid. Di mana butirpernyataan yang valid memiliki r hitung >r tabel (0,361) dan sig.2 tailed <dari nilai krisis a = 0,05. Pernyataan yang valid adalah pernyataan no 2,3,4,5,6,8,9,10, 11,12,13,14,16,17,18,20, 21,22,23,dan 24, sehingga pernyataan tersebut digunakan dalam penelitian. Sedangkan butir pernyataan yang di nyatakan tidak valid adalah butir pernyataan no 1,7,15,19,dan 25, sehingga butir pernyataan tersebut diganti dengan pernyataan yang baru. Tabel 9 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Masyarakat (Y)
41 42 43 44 0,411 0,508 0,490 0,015 0,024 0,004 0,006 0,937 0,361 0,361 0,361 0,361 30 30 30 30 Valid Valid Valid Tidak valid Sumber : data primer olahan SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 9 di atas, hasil pengujian validitas terhadap 19 pernyataan variabel kepuasan masyrakat di Polres Bone (Y) terdapat 13 butir pernyataan yang valid sedangkan 6 butir pernyataan tidak valid. Di mana butir pernyataan yang valid memiliki r hitung >r tabel (0,361) dan sig.2 tailed <dari nilai krisis a = 0,05. Pernyataan yang valid adalah pernyataan no 27, 28, 29, 30,31, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, dan 43, sehingga pernyataan tersebut digunakan dalam penelitian. Sedangkan butir pernyataan yang di nyatakan tidak valid adalah butir pernyataan no 26, 32, 33, 35, 39, dan 44, sehingga butir pernyataan tersebut diganti dengan pernyataan yang baru.
4.3.2 Uji Reliability Variabel X dan Y Reliabilitas instrumen dalam penelitian mempunyai makna penting karena menunjukan ketepatan dan kemantapan suatu penelitian. Realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010).Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach.Dan pengelolahannya dengan menggunakan program SPSS forwindowsseri 13,0. Menurut 65
Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan riliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha>0,60. Maksud hal tersebut untuk mengetahui apakah pernyataan tersebut reliabel atau tidak reliabel, sehingga di peroleh hasil seperti tabel di bawah ini. Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas VariabelKualitas Pelayanan (X) Cronbachs alpha
N of items ,726 26 Sumber : data primer olahan SPSS, 2013 Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas VariabelKepuasan Masyarakat (Y) Cronbachs alpha
N of items ,686 20 Sumber : data primer olahan SPSS, 2013 Berdasarkan tabel 10 dan 11 di atas, nilai cronbachs Alpha yang dihasilkan untuk variabel kualitas pelayanan penerbitan BPKB (X) adalah 0,726 dan nilai cronbach Alpha yang dihasilkan untuk variabel kepuasan masyarakat di Polres Bone (Y) adalah 0,686. Karena nilai cronbach Alpha variabel X dan variabel Y > 0,60, maka untuk pernyataan yang terdapat di dalam kusioner di nyatakan seluruhnya reliabel. 66
4.4 Hasil Survei Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data penelitian untuk mengukur variabel kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas dengan cara menyebar kusioner sebanyak 116 kepada responden dengan 25 pernyataan. Di dalam 25 pernyataan tersebut di bagi dalam lima dimensi variabelkualitas pelayanan yaitu .1) keandalan/reliability (X 1.1 ) yang terdiri dari 4 pernyataan, (2) Ketanggapan/Responsiveness (X 1.2 ) yang terdiri dari 6 pernyataan, (3) Jaminan/Assurance (X 1.3 ) yang terdiri dari 5 pernyataan, (4) Empati/Empathy (X 1.4 ) yang terdiri dari 4 pernyataan, (5) Bukti fisik/tangible (X 1.5 ), yang terdiri dari 6 pernyataan, jadi dari penyebaran 116 kusioner kepada pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
4.4.1 Variabel Keandalan/Reliability (X 1.1 ) Dari penyebaran 116 kusioner kepada pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone terdapat variabel Keandalan/Reliability(X 1.1 ) yang dinyatakan dalam 4 item pernyataan, didapatkan hasil sebagai berikut seperti yang dilihat pada tabel di bawah ini.
67
Tabel 12 Distribusi Variabel Keandalan/Reliability (X 1.1 )
N O
KEHANDALAN/RELIABILITY( X 1.1 ) NILAI FREKUENSI JU M % JU M 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Anggota unit regident lantas memberi pelayanan yang memuaskan.
1 3
5 5
4 8
116
11,2 0
47,9 0
41,4 0
100 2 Prosedur palayanan tidak berbelit-belit atau mempersulit pemohon penerbit BPKB
1 4
8 6
1 6
116
12,1 0
74,2 0
13,8 0
100 3 Pelayanan penerbitan BPKB cepat dan tepat
2 5
5 8
3 3
116
21,6 0
50,0 0
28,5 0
100 4 Prosedur pelayanan sesuai aturan
2 0
6 3
3 3
116
17,3 0
54,4 0
28,5 0
100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 Berdasarkan tabel di atas, pandangan pemohon penerbitan BPKB terhadap kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone dalam hal ini variabel Keandalan/Reliability(X 1.1 ), pada pernyataan 1 sebanyak 48 responden (41,40 %) menyatakan sangat puas, 55 responden (47,90%) menyatakan puas, 13 responden (11,20%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Pada pernyataan 2 sebanyak 16 responden (13,80%) 68
menyatakan sangat puas, 86 responden (74,20%) menyatakan puas, 14 responden (12,10%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Selanjutnya pada pernyataan 3 sebanyak 33 responden (28,50%) menyatakan sangat puas, 58 responden (50%) menyatakan puas, 25 responden (21,60%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Kemudian pada pernyataan 4 sebanyak 33 responden (28,50%) menyatakan sangat puas, 58 responden (54,40%) menyatakan puas, 25 responden (17,30%) menyatakan cukup puas, 0 responden 0 menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Dari data tersebut di atas, berarti tanggapan pemohon penerbitan BPKB mengenali kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone mengenai pelayanan dimensi Keandalan/Reliability(X 1.1 ) yang diberikan oleh unit regident lantas Polres Bone kepada pemohon penerbitan BPKB masuk dalam kategori puas (baik).
4.4.2 Variabel Ketanggapan/Responsiveness (X 1.2 ) Dari penyebaran 116 kusioner kepada pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone terdapat variabel Ketanggapan/Responsiveness(X 1.2 ) yang dinyatakan dalam 6 (enam) item pernyataan, didapatkan hasil sebagai berikut seperti yang dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 13 Distribusi Variabel Ketanggapan/Responsiveness (X 1.2 ) NILAI 69
NO KETANGGAPAN/ RESPONSIVENE S(X 1.2 ) FREKUENSI JUM % JU M 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 5 Petugas cepat dalam melayani pemohon penerbit BPKB
1
18
50
47
116
0,90
15,60
43,20
40,60
100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 6 Pelayanan dimulai tepat waktu
1
30
56
29
116
0,90
25,90
48,30
25,00
100 7 Petugas memberikan pelayanan dengan cepat.
1
26
53
36
116
0,90
22,50
45,70
31,10
100 8 Anggota unit regident lantas selalu ada sesuai jadwal
1
26
56
33
116
0,90
22,50
48,30
28,50
100 9 Petugas cepat dalam melayani pertanyaan
1
24
66
25
116
0,90
20,70
56,90
21,60
100 10 Petugas cepat merespon jika ada kesulitan
20
61
35
116
17,30
52,60
30,20
100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 Berdasarkan tabel dan di atas, pandangan pemohon penerbitan BPKB terhadap kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone dalam hal ini variabel Ketanggapan/Responsiveness(X 1.2 ), pada pernyataan 5 sebanyak 47 responden (40,60 %) menyatakan sangat puas, 50 responden (43,20%) menyatakan puas, 18 responden (15,60%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas , pernyataan 6 sebanyak 29 responden (25 %) menyatakan sangat puas, 56 responden (48,30%) menyatakan puas, 30 responden (25,90%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) 70
menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Pada pernyataan 7 sebanyak 36 responden (31,10%) menyatakan sangat puas, 53 responden (45,70%) menyatakan puas, 26 responden (22,50%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Selanjutnya pada pernyataan 8 sebanyak 33 responden (31,10%) menyatakan sangat puas, 56 responden (48,30%) menyatakan puas, 26 responden (22,50%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Kemudian pada pernyataan 9 sebanyak 25 responden (21,60%) menyatakan sangat puas, 66 responden (56,90%) menyatakan puas, 24 responden (20,70%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas, dan pada pernyataan 10 sebanyak 35 responden (30,20 %) menyatakan sangat puas, 61 responden (52,60%) menyatakan puas, 20 responden (17,30%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas Dari data tersebut di atas, berarti tanggapan pemohon penerbitan BPKB mengenali kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone mengenai pelayanan dimensi Ketanggapan/Responsiveness(X 1.2 ), yang diberikan oleh unit regident lantas Polres Bone kepada pemohon penerbitan BPKB masuk dalam kategori puas (baik).
4.4.3 Variabel Jaminan/Assurance (X 1.3 ) 71
Dari penyebaran 116 kusioner kepada pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone terdapat variabel Jaminan/Assurance(X 1.3 ) yang dinyatakan dalam 5 (lima) item pernyataan, didapatkan hasil sebagai berikut seperti yang dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 14 Distribusi Variabel Jaminan/Assurance (X 1.3 )
N O
JAMINAN/ ASSURANCE(X 1.3 ) NILAI FREKUENSI JU M % JU M 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 11 Biaya sesuai dengan yang harus dibayar atau sesuai aturan
1
2 0
5 1
4 4
116
0,9 0
17,3 0
43,9 0
37,9 0
100 12 Petugas mampu memberikan solusi
1
1 6
6 8
3 1
116
0,9 0
13,8 0
58,7 0
26,8 0
100 13 Petugas ramah dalam memberikan pelayanan.
2 7
4 7
4 2
116
23,3 0
40,6 0
36,3 0
100 14 Petugas sopan dalam melayani
1 6
5 4
4 6
116
13,8 0
46,6 0
39,7 0
100 15 Petugas unit regident lantas mempunyai kemapuan dan pengetahuan yang luas dalam menjalankan tugasnya
1
8
5 9
4 8
116
0,9 0
6,90
50,9 0
41,4 0
100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 72
Berdasarkan tabel dan di atas, pandangan pemohon penerbitan BPKB terhadap kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone dalam hal ini variabel Jaminan/Assurance(X 1.3 ), pada pernyataan 11 sebanyak 44 responden (37,10 %) menyatakan sangat puas, 51 responden (43,10%) menyatakan puas, 40 responden (17,30%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas , pernyataan 12 sebanyak 31 responden (26,80 %) menyatakan sangat puas, 68 responden (58,70%) menyatakan puas, 16 responden (13,80%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Pada pernyataan 13 sebanyak 42 responden (36,30%) menyatakan sangat puas, 47 responden (40,60%) menyatakan puas, 27 responden (23,30%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Selanjutnya pada pernyataan 14 sebanyak 46 responden (39,70%) menyatakan sangat puas, 54 responden (46,60%) menyatakan puas, 16 responden (13,80%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Kemudian pada pernyataan 15 sebanyak 48 responden (41,40%) menyatakan sangat puas, 59 responden (50,90%) menyatakan puas, 8 responden (6,90%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Dari data tersebut di atas, berarti tanggaan pemohon penerbitan BPKB mengenali kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone mengenai pelayanan dimensi Jaminan/Assurance(X 1.3 ), yang diberikan oleh 73
unit regident lantas Polres Bone kepada pemohon penerbitan BPKB masuk dalam kategori puas (baik).
4.4.4 Variabel Empati/Empathy (X 1.4 ) Dari penyebaran 116 kusioner kepada pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone terdapat variabel Empati/Empathy (X 1.4 ) yang dinyatakan dalam 4 item pernyataan, didapatkan hasil sebagai berikut seperti yang dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 15 Distribusi Variabel Empati/Emphathy (X 1.4 )
NO
EMPATI / EMPATHY(X 1. 4 ) NILAI FREKUENSI JUM % JUM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 16 Petugas unit regident lantas memberi kemudahan dalam pelayanan penerbitan BPKB
1
14
81
20
116
0,90
12,10
69,90
17,30
100 17 Prosedur palayanan tidak berbelit- belit atau mempersulit pemohon penerbit BPKB
26
60
30
116
22,50
51,80
25,90
100 18 Anggota dan pemohon penerbitan BPKB berkomunikasi dengan baik dan lancar
1
2
26
44
43
116
0,90
1,70
22,50
37,90
37,10
100 19 Petugas bersikap simpatik dan sabar sesuai aturan
1
1
22
46
46
116
0,90
0,90
19,00
39,70
39,70
100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 74
Berdasarkan tabel di atas, pandangan pemohon penerbitan BPKB terhadap kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone dalam hal ini variabel Empati/Empathy (X 1.4 ), pada pernyataan 16 sebanyak 20 responden (17,30 %) menyatakan sangat puas, 85 responden (69,90%) menyatakan puas, 14 responden (12,10%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90%) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Pada pernyataan 17 sebanyak 30 responden (25,90%) menyatakan sangat puas, 60 responden (51,80%) menyatakan puas, 26 responden (22,50%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Selanjutnya pada pernyataan 18 sebanyak 43 responden (37,10%) menyatakan sangat puas, 44 responden (37,90%) menyatakan puas, 26 responden (22,50%) menyatakan cukup puas, 2 responden (1,70%) menyatakan tidak puas dan 1 responden (0,90%) menyatakan sangat tidak puas. Kemudian pada pernyataan 19 sebanyak 46 responden (39,70%) menyatakan sangat puas, 46 responden (39,70%) menyatakan puas, 22 responden (19,00%) menyatakan cukup puas, 1 responden (0,90%) menyatakan tidak puas dan 1 responden (0,90%) menyatakan sangat tidak puas. Dari data tersebut di atas, berarti tanggaan pemohon penerbitan BPKB mengenali kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone mengenai pelayanan dimensi Empati/Empathy(X 1.4 ), yang diberikan oleh unit regident lantas Polres Bone kepada pemohon penerbitan BPKB masuk dalam kategori sangat puas dan puas (baik).
75
4.4.5 Variabel Bukti Fisik/Tangible (X 1.5 ) Dari penyebaran 116 kusioner kepada pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone terdapat variabel Bukti Fisik/Tangible(X 1.5 ) yang dinyatakan dalam 6 (enam) item pernyataan, didapatkan hasil sebagai berikut seperti yang dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 16 Distribusi Variabel Bukti Fisik/Tangible (X 1.5 )
2 3 4 5 1 2 3 4 5 20 Pelayanan unit regident lantas Polres Bone memiliki fasilitas yang memadai, seperti bangunan dan perlatan
3
20
61
32
116
2,60
17,30
52,60
27,30
100 21 Terdapat petunjuk pengurusan penerbitan BPKB
12
68
36
116
10,40
58,70
31,10
100 22 Lokasi yang mudah terjangkau
28
51
37
116
24,20
43,90
31,90
100 23 Ruangan unit regident lantas penerbitan BPKB bersih, rapi, dan nyaman
1
2
24
47
42
116
0,90
1,80
20,70
40,60
37,70
100 24 Petugas unit regident lantas selalu berpakaian rapi
2
21
44
49
116
1,80
18,20
37,90
42,30
100 25 Petugas unit regident lantas selalu bersikap sopan
1
4
30
48
33
116
0,90
3,50
25,90
41,40
24,50
100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 76
Berdasarkan tabel dan di atas, pandangan pemohon penerbitan BPKB terhadap kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone dalam hal ini variabel Bukti Fisik/Tangible(X 1.5 ), pada pernyataan 20 sebanyak 32 responden (27,60 %) menyatakan sangat puas, 61 responden (52,60%) menyatakan puas,10 responden (17,30%) menyatakan cukup puas, 3 responden (2,60 %) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas , pernyataan 21 sebanyak 36 responden (31,10 %) menyatakan sangat puas, 68 responden (58,70%) menyatakan puas, 12 responden (10,40%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Pada pernyataan 22 sebanyak 37 responden (31,90%) menyatakan sangat puas, 51 responden (43,90%) menyatakan puas, 28 responden (24,21%) menyatakan cukup puas, 0 responden menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas. Selanjutnya pada pernyataan 23 sebanyak 42 responden (37,70%) menyatakan sangat puas, 47 responden (40,60%) menyatakan puas, 24 responden (20,70%) menyatakan cukup puas, 2 responden (1,80) menyatakan tidak puas dan 1 responden (0,90) menyatakan sangat tidak puas. Kemudian pada pernyataan 24 sebanyak 49 responden (42,30%) menyatakan sangat puas, 44 responden (37,90%) menyatakan puas, 21 responden (18,20%) menyatakan cukup puas, 2 responden (1,80%) menyatakan tidak puas dan 0 responden menyatakan sangat tidak puas, dan pada pernyataan 25 sebanyak 33 responden (24,50%) menyatakan sangat puas, 48 responden (41,40%) menyatakan puas, 30 responden (25,90%) menyatakan cukup puas, 4 responden 77
(3,50%) menyatakan tidak puas dan 1responden (0,90) menyatakan sangat tidak puas. Dari data tersebut di atas, berarti tanggaan pemohon penerbitan BPKB mengenali kualitas pelayanan unit regident lantas Polres Bone mengenai pelayanan dimensi Bukti Fisik/Tangible(X 1.5 ), yang diberikan oleh unit regident lantas Polres Bone kepada pemohon penerbitan BPKB masuk dalam kategori puas (baik).
4.5 Hasil Survei Terhadap Variabel Kepuasan Masyarakat Di Polres Bone Seperti halnya dengan variabel X di atas, dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data penelitian untuk mengukur variabel kepuasan masyarakat pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone (Y) dengan cara menyebar kusioner sebanyak 116 kepada responden dengan 19 item pernyataan. Dari penyebaran 116 kusioner kepada pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone tersebut, didapatkan hasil sebagai berikut seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 17 Distribusi Variabel Kepuasan Masyarakat (Y)
NO
PERNYATAAN NILAI FREKUENSI JUM % JUM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 26 Anda merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas unit regident lantas Polres Bone
4
66
46
116
3,50
56,90
39,70
100 78
27 Anda mendapatkan pelayanan sesuai prosedur
1
4
80
31
116
0,90
3,50
68,90
26,80
100 28 Petugas dalam melayani menerapkan 3S (senyum, sapa, salam)
1
1
8
55
51
116
0,90
0,90
6,90
47,50
43,90
100 29 Petugas selalu bersikap ramah dan sopan.
1
11
53
51
116
0,90
9,50
45,70
43,90
100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 30 Pelayanan yang di berikan sudah transparan
3
27
63
23
116
2,60
23,30
54,40
19,90
100 31 Petugas fokus terhadap pelayanan yang diberikan
3
27
63
27
116
2,60
23,30
54,40
23,30
100 32 Petugas dalam memberi pelayanan tidak ada kesalahan
13
27
51
25
116
11,30
32,30
43,90
21,60
100 33 Petugas memperlambat atau mengulur- ngulur waktu
116
100 34 Anda mendapatkan petunjuk dari petugas pada saat anda mengalami kesulitan
2
14
60
40
116
1,80
12,10
51,80
34,50
100 35 Anda mengikuti aturan atau prosedur yang telah ditetapkan
1
14
62
39
116
0,90
12,10
35,50
33,70
100 36 Anda sudah cukup jelas dengan berkas yang mau diisi
2
11
59
44
116
1,80
9,50
50,90
37,00
100 37 Sebelum mengisi persyaratan, petugas memberiakn petunjuk
7
59
50
116
6,10
50,90
43,50
100 79
terlebih dahulu 38 Petunjuk dari petugas tentang prosedur pelayanan sudah jelas
1
18
57
40
116
0,90
15,60
49,20
34,50
100 39 Tidak terdapat gangguan pelayanan
3
12
65
36
116
2,60
10,40
56,60
31,10
100
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 40 Pemerikasan berkas sudah sesuai aturan
2
3
47
64
116
1,80
2,60
40,60
55,20
100 41 Lokasi mudah dijangakau
3
11
68
34
116
2,60
38,70
58,70
29,40
100 42 Ruangan bersih dan rapi
2
13
61
40
116
1,80
52,60
52,60
34,50
100 43 Ruangan nyaman
1
23
55
37
116
0,90
47,50
47,50
31,90
100 44 Apakah dalam pelayanan petugas pilih kasih atau pandang bulu
32
41
12
12
19
116
27,60
35,40
10,40
10,40
31,10
100 Sumber : data hasil olahan kusioner 2013 Dari data tabel tersebut di atas, dapat kita lihat hasil yang di dapatkan dari kuisioner yang disebarkan kepada 116 responden masyarakat pemohon penerbitan BPKB di polres Bone bahwa lebih dominan masyarakat merasa sesuai dengan apa yang di berikan oleh unit regident lantas dalam pelayanannya, berarti masyarakat pemohon penerbitan BPKB di Polres Bone merasa puas terhadap pelayanan yang di berikan oleh unit regident Polres Bone. 80
4.6 Hasil Observasi Penelitian Dari observasi yang dilakukan selama penelitian, penulis mendapatkan bahwa pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas Polres Bone telah melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 7. Mekanisme Pendaftaran, Blokir, Duplikat BPKB
Gambar 8. Jenis Dan Tarif PNBP Di Polres Bone 81
Pada gambar 7 dan 8 diatas dapat dilihat pada ruangan pelayanan penerbitan BPKB terdapat prosedur-prosedur atau mekanisme- mekanisme yang tertera di ruangan tersebut, dengan mekanisme tersebut dapat mempermudah pelayanan dan dapat membuat masyarakat tidak merasa bingung, Serta terdapat pula petunjuk biaya penerbitan BPKB. Sarana dan prasarana yang terdapat saat ini di Polres Bone khususnya yang terdapat dalam ruangan pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) telah memadai, seperti ruangan yang luas dan terdapat AC serta dilengkapai dengan sistem komputerisasi yang dapat mempercepat pelayanan. Sehingga sarana dan prasarana tersebut masyarakat dapat merasa nyaman dalam mengurus penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
4.7 Hasil Uji Persyaratan Data Uji persyaratan data yang dilakukan oleh peneliti adalah uji normalitas untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.Menurut Zuriah (2006: 201) uji normalitas sampel dimaksudkan untuk menguji normal tidaknya sampel. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tebel dibawah ini: Tabel 18 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N 116 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 82
Std. Deviation 4,30799126 Most Extreme Differences Absolute ,045 Positive ,039 Negative -,045 Kolmogorov-Smirnov Z ,484 Asymp. Sig. (2-tailed) ,973 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Data Olahan SPSS,2013 Dari hasil output uji normalitas di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,973. Menurut Duwi Priyatno (2011 : 282) mengatakan jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka residual terdistribusi secara normal. Dalam penelitian ini, nilai signifikansi (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,973 yang melihatkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi dengan normal.
4.8 Hasil Uji Hipotesis 4.8.1 Hasil Analisis Regresi Berganda Dalm hal ini, penulis melakukan analisis regresi untuk mengetahui pangaruh variabel bebas atau independen (X) terhadap variabel tidak bebas atau dependen (Y). Dimana variabel bebas atau independen (X) meliputi lima dimensi kualitas pelayanan yaitu keandalan/reliability (X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ),empati/empathy (X 1.4 ),bukti fisik/tangible (X 1.5 ), sedangkan variabel tidak bebas atau dependen (Y) adalah kepuasan masyarakat di Polres Bone. Untuk menguji analisis regresi ini, penulis menggunakan uji 83
goodness of fit model regresi yang terdiri dari uji koefisien determinasi, uji pengaruh simultan (uji f) dan uji statistik t (uji t). Dalam menganalisis regresi ini penulis menggunakan analisis linear berganda dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 13.0.
4.8.2 Uji koefisien determinasi Dalam penelitian ini , penulis ingin menguji koefisien determinasi, koefisien determinasi yang digunakan untuk menguji yaitu goodness of fit dari model regresi (Ghozali). Uji ini dilakukan dengan melihat angka koefisien determinasi ( R Squared ) yang di peroleh dari hasil program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 13.0, Adapun uji koefisien determinasi yang dilakukan oleh penulis yang ada dalam tabel di bawah ini. Tabel 19 Nilai Koefisien Determinasi (R Squared) model sumary
model
R
R square
adjusted R Square Std. Error of the estimate Change statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig.f change 1 ,584 a ,341 ,311 4,405 ,341 11,359 5 110 ,000 a.predictors(constand),bukti nyata, keandalan,ketanggapan,jaminan,empati b.dependent variabel:kepuasan masyrakat(y)
Sumber : data primer olahan SPSS,2013 84
Dari tabel diatas, didapatkan untuk koefesien determinasi keseluruhan (adjusted R Square) sebesar 0,311 dengan angka adjusted R Square sebesar 0,311 tersebut, menunjukan bahwa variabel keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/ assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )Secara keseluruhan mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen (Y) dalam hal ini kepuasan masyarakat sebesar 31,1 % dan untuk selebihnya yaitu sebesar 68,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi ini.
4.8.3 Uji pengaruh simultan (Uji F) Sebelum melakukan uji hipotesis secara simultan (bersama- sama), harus diketahui syarat yang digunakan yang pertama adalah penentuan F tabel menggunakan signifikansi 0,05 dengan df 1 = 6 (jumlah seluruh variabel 1) dan df 2 = n (116) k(5) 1 = 110 (n adalah jumlah data (116) dan k adalah jumlah variabel bebas (5)). Berdasarkan tabel F, maka didapat nilai F tabel sebesar 2,296868 yang disederhanakan menjadi 2,296. Langkah kedua adalah menentukan hipotesis yaitu : a. Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel bebas (X) (keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati / empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-sama. 85
b. Ha : Ada pengaruh antara variabel bebas (X) (keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-sama. Setelah hipotesis ditentukan, penulis menggunakan uji pengaruh simultan (F test). Apabila F hitung > F tabel (dalam penelitian ini Ftabel = F (0,05x5x110) =2,296), maka H 0 ditolak dan H a diterima, hal tersebut menunjukan bahwa ada pengaruh antara variabel bebas (X) (keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-sama. Nilai F test (F hitung )dapat dilihat pada hasil olahan program SPSS 13,0. Pada tabel Anova di bawah ini: Tabel 20 Hasil Uji Pengaruh Simultan (uji F) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig 1 Regression Residual Total
1101,946 2134,261 3236,207 5 110 115 220,389 19,402 11,359 .000 a a.predictors(constand),bukti nyata, keandalan, ketanggapan, jaminan,empati, b.dependent variabel:kepuasan masyrakat Sumber : data primer olahan SPSS,2013 86
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh untuk nilai F test (F hitung ) sebesar 11,359 dan signifikan pada 0,000. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa F hitung (11,359) > F tabel (2,296). Hal ini menunjukan bahwa H 0
ditolak dan H a diterima artinya ada pengaruh antara variabel bebas (X) (keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/ responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy(X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-sama.
4.8.4 Uji Statistik t (Uji t) Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik t (Uji t) untuk mengetahui pengaruh masih-masing variabel bebas(keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan masyarakat (Y) dalam model regresi linier berganda. Dalam pelaksanaan uji t ini, peneliti menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau 5%. Jadi apabila sig < 0,05 maka variabel X berpengaruh terhadap variabel Y, dan apabila sig > 0,05 maka variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y. Serta Jika t hitung > t tabel maka berpengaruh dan Jika t hitung < t tabel maka tidak berpengaruh. 87
Berdasarkan t tabel yang didapat dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 116 5 1 = 110 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen), maka diperoleh t tabel dengan pengujian 2 sisi adalah 1,65882 yang dibulatkan menjadi 1,658. Sehingga hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 21 Hasil Uji Statistik t (uji t) coefficients a
Model Unstandardized coefficients Standardized coefficients
.097 -,089 ,033 ,324 ,309 5,869 1,096 -1,097 ,374 3,481 3,433 ,000 ,275 ,275 ,709 ,001 ,001 a.dependent variabel:kepuasan masyrakat Sumber : data primer olahan SPSS,2013 Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa nilai t hitung variabel empati (3,481), bukti fisik (3,433), > dari t tabel (1,658) dan nilai sig 88
variabel empati (0,001), bukti fisik (0,001) < dari 0,05 makadalam model regresi linear berganda tersebut secara individual variabel empati, bukti fisik berpengarug signifikan terhadap variabel kepuasan masyrakat, sedangkan t hitung variabel keandalan (1,096), ketanggapan (-1,097), jaminan (0,374) < t tabel (1,658) dan nilai sig variabel keandalan (0,275), ketanggapan (0,275), jaminan (0,709) > 0.05. makadalam model regresi linear berganda tersebut secara individual variabel keandalan, ketanggapan, jaminan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan masyarakat.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dibentuk persamaan regresi berganda yaitu Y=38,381+0,324 (X 1.1 ) -0,194X 1.2 )+0,087(X 1.3 )+1,090(X 1.4 )+0,722(X 1.5 ) Dimana : X 1.1 = Keandalan (reliability) X 1.2 = Daya tanggap (responsiveness) X 1.3 = Jaminan (assurance) X 1.4 = Empati (empathy) X 1.5 = Bukti fisik (tangibles) Y = Kepuasan Masyarakat
89
90
BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penulis membahas mengenai temuan penelitian yang telah didapatkan dan dikaitkan dengan teori-teori yang menjadi dasar penelitian ini untuk menjawab rumusan permasalahan yang telah di buat oleh penulis. Untuk itu penulis melakukan Uji F untuk melihat pengaruh variabel bebas/kualitas pelayanan (X) yaitu lima dimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/ assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )) terhadap variabelterikat/kepuasan masyarakat (Y) secara bersama-sama, dan melakukan uji t untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable bebas/kualitas pelayanan (X) yaitu lima dimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability(X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ),jaminan/ assurance (X 1.3 ), empati/empathy (X 1.4 ) dan bukti fisik/tangibles (X 1.5 )) terhadap variabelterikat/kepuasan masyarakat (Y).
91
5.1 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB Oleh Unit Regident Lantas Terhadap Kepuasan Masyarakat di Polres Bone Secara Simultan. Setelah dilakukan analisis data yang diperoleh dari variabel kualitas pelayanan (X) dengan variabel kepuasan masyarakat (Y) dengan analisis regresi berganda maka dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel bebas/independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat/dependent. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat hasil pada tabel 20 (Hasil Uji Pengaruh Simultan (uji F)) Bab IV, diperoleh hasil dimana untuk nilai F test (F hitung ) sebesar 11,359 dan signifikan pada 0,000. Dari hasil tersebut didapatkan bahwa F hitung (11,359) > F tabel (2,296). Hal ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan(keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness,jaminan/assurance, empati/empathydan bukti fisik/tangibles) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone. Atau dengan kata lain bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yaitu ada pengaruh kualitas pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) oleh unit regident lantas terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone. Adapun nilai koefisien determinasi (R Square) yang diperoleh dari hasil analisis adalah 0,311 atau 31,1%. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besaran persentase pengaruh variabel bebas/independent yaitu kualitas pelayanan (X) yang meliputi lima dimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness,jaminan/assurance, empati/empathydan bukti 92
fisik/tangibles) terhadap variabel terikat/dependent yaitu kepuasan masyarakat (Y). Besarnya pengaruh variabel bebas/independent yaitu 31,1% sedangkan sisanya sebesar 68,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Dilihat dari tabel 12 sampai dengan tabel 17 pada Bab IV menunjukkan jawaban dari responden yang mewakili kategori setuju (4) dan sangat setuju (5) paling dominan persentasenya. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa kualitas pelayananmenurut teori Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam dimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness,jaminan/assurance, empati/empathydan bukti fisik/tangibles)dapat membuat masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh unit regident lantas di Polres Bone.
5.2 Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Penerbitan BPKB Oleh Unit Regident Lantas Terhadap Kepuasan Masyrakat Di Polres BoneSecara Parsial. Pada uji t yang telah dilakukan untuk melihat pengaruh antara variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat secara parsial digunakan hipotesis sebagai berikut: a. Pengujian Hipotesis 1 Hipotesis pertama yang diajukan menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi keandalan/reliability berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi 0,324 dengan nilai 93
signifikansi 0,275 dimana nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih besar dari 0,05 (0,275>0,05) dan nilai t hitung sebesar 1,096 lebih kecil dari nilai t tabel (1,096<1,658). Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi keandalan/ reliability berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat di Polres Bone, tidak dapat diterima atau ditolak, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pada dimensi keandalan/reliabilitytidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis dengan pernyataan pada kuesioner yang merupakan sebagai alat ukur, dimensi kualitas pelayanan keandalan/reliability bahwa adanya respondenyang menyatakan ragu-ragu yaitu pada pernyataan 1bahwa Anggota unit regident lantas memberi pelayanan yang memuaskan sebanyak 13 responden (11,20%), pernyataan 2 bahwa Prosedur palayanan tidak berbelit-belit atau mempersulit pemohon penerbit BPKB sebanyak 14 responden (12,10%), pernyataan 3 Pelayanan penerbitan BPKB cepat dan tepat sebanyak 25 responden (21,60%), pernyataan 4 Prosedur pelayanan sesuai aturan sebanyak 20 responden (17,30%). Jadi jawaban responden terhadap setiap indikator pertanyaan dalam menyusun variabel keandalan/reliabilityyang menyatakan ragu-ragu berarti tidak mendukung teori yang 94
dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam dimensi kualitas pelayanan Keandalan (reliability), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan telah yang dijanjikan b. Pengujian Hipotesis 2 Hipotesis kedua yang diajukan menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi ketanggapan/responsiveness berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi 0,194 dengan nilai signifikansi 0,275 dimana nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih besar dari 0,05 (0,275>0,05) dan nilai t hitung sebesar 1,097 lebih kecil dari nilai t tabel (1,097<1,658). Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi ketanggapan/responsiveness berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat di Polres Bone tidak dapat diterima atau ditolak, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pada dimensi ketanggapan/responsiveness tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis dengan pernyataan pada kuesioner yang merupakan sebagai alat ukur, dimensi kualitas pelayananketanggapan/responsiveness bahwa adanya respondenyang menyatakan ragu-ragu yaitu pada 95
pernyataan 5bahwa petugas cepat dalam melayani pemohon penerbit BPKB sebanyak 18 responden (15,60%), pernyataan 6 bahwa Pelayanan dimulai tepat waktu sebanyak 30 responden (25,90%), pernyataan 7bahwa petugas memberikan pelayanan dengan cepat sebanyak 26 responden (22,50%), pernyataan 8 bahwa Anggota unit regident lantas selalu ada sesuai jadwal sebanyak 26 responden (22,50%), pernyataan 9 bahwa petugas cepat dalam melayani pertanyaan sebanyak 24 responden (20,70%), pernyataan 10 bahwa Petugas cepat merespon jika ada kesulitan sebanyak 20 responden (17,30%). Jadi jawaban responden terhadap setiap indikator pertanyaan dalam menyusun variabel ketanggapan/ responsivenessyang menyatakan ragu-ragu berarti tidak mendukung teori yang dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam dimensi kualitas pelayananketanggapan (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. c. Pengujian Hipotesis 3 Hipotesis ketiga yang diajukan menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi jaminan/assurance berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi 0,087 dengan nilai signifikansi 0,709 dimana nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih besar dari 0,05 (0,709>0,05) dan 96
nilai t hitung sebesar 0,374 lebih kecil dari nilai t tabel (0,374<1,658). Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi jaminan/assurance berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat di Polres Bone tidak dapat diterima atau ditolak, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pada dimensi jaminan/assurance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis dengan pernyataan pada kuesioner yang merupakan sebagai alat ukur, dimensi kualitas pelayanan Jaminan/Assurancebahwa adanya respondenyang menyatakan ragu-ragu yaitu pada pernyataan 11bahwa biaya sesuai dengan yang harus dibayar atau sesuai aturan sebanyak 20 responden (17,30%), pernyataan 12 bahwa petugas mampu memberikan solusi sebanyak 16 responden (13,80%), pernyataan 13 bahwa petugas ramah dalam memberikan pelayanan sebanyak 27 responden (23,30%), pernyataan 14 bahwa petugas sopan dalam melayani sebanyak 16 responden (13,80%), pernyataan 15 bahwa petugas unit regident lantas mempunyai kemapuan dan pengetahuan yang luas dalam menjalankan tugasnya sebanyak 8 responden (6,90%). Jadi jawaban responden terhadap setiap indikator pertanyaan dalam menyusun variabel Jaminan/Assuranceyang menyatakan ragu-ragu berarti tidak mendukung teori yang 97
dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam dimensi kualitas pelayananJaminan (Assurance), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keragu-raguan. d. Pengujian Hipotesis 4 Hipotesis keempat yang diajukan menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi empati/empathyberpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi 1,090 dengan nilai signifikansi 0,001 dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih kecil dari 0,05 (0,001>0,05) dan nilai t hitung sebesar 3,481 lebih besar dari nilai t tabel (3,481>1,658). Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi empati/empathyberpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat di Polres Bone dapat diterima, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pada dimensi empati/empathyberpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis dengan pernyataan pada kuesioner yang merupakan sebagai alat ukur, dimensi kualitas pelayananempati/empathybahwa lebih dominan responden menyatakan setujuyaitu pada pernyataan 16bahwa Petugas unit regident lantas memberi kemudahan dalam 98
pelayanan penerbitan BPKB sebanyak 81 responden (69,90%), pernyataan 17 bahwa Prosedur palayanan tidak berbelit-belit atau mempersulit pemohon penerbit BPKB sebanyak 60 responden (51,80%), pernyataan 18 bahwa Anggota dan pemohon penerbitan BPKB berkomunikasi dengan baik dan lancar sebanyak 44 responden (37,90%), pernyataan 19 bahwa Petugas bersikap simpatik dan sabar sesuai aturan sebanyak 46 responden (39,70%). Jadi jawaban responden terhadap setiap indikator pertanyaan dalam menyusun variabel empati/empathyyang lebih dominan menyatakan setuju berarti mendukung teori yang dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam dimensi kualitas pelayananempati (empathy), yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. e. Pengujian Hipotesis 5 Hipotesis kelima yang diajukan menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada dimensi bukti fisik/tangibles)berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat. Dari hasil penelitian diperoleh koefisien regresi 0,722 dengan nilai signifikansi 0,001 dimana nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 karena lebih kecil dari 0,05 (0,001>0,05) dan nilai t hitung sebesar 3,433 lebih besar dari nilai t tabel (3,433>1,658). Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan bahwa Kualitas pelayanan pada 99
dimensi bukti fisik/tangibles)berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan masyarakat di Polres Bone dapat diterima, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan pada dimensi bukti fisik/tangibles)berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil analisis dengan pernyataan pada kuesioner yang merupakan sebagai alat ukur, dimensi kualitas pelayananBukti Fisik/Tangiblebahwa lebih dominan responden menyatakan setujuyaitu pada pernyataan 20bahwa Pelayanan unit regident lantas polres bone memiliki fasilitas yang memadai, seperti bangunan dan perlatan sebanyak 61 responden (52,60%), pernyataan 21 bahwa Terdapat petunjuk pengurusan penerbitan BPKB sebanyak 68 responden (58,70%), pernyataan 22bahwa Lokasi yang mudah terjangkau sebanyak 51 responden (43,90%), pernyataan 23 bahwa Ruangan unit regident lantas penerbitan BPKB bersih, rapi, dan nyaman sebanyak 47 responden (40,60%), pernyataan 24bahwa Petugas unit regident lantas selalu berpakaian rapi sebanyak 44 responden (37.90%), pernyataan 25 Petugas unit regident lantas selalu bersikap sopan sebanyak 48 responden (41,40%). Jadi jawaban responden terhadap setiap indikator pertanyaan dalam menyusun variabel Fisik/Tangibleyang lebih dominan menyatakan setuju berarti mendukung teori yang dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan Parasuraman dalam 100
dimensi kualitas pelayanan Bukti Fisik(Tangible), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Sehingga dari pengujian secara parsial tersebut, didapatkan bahwa dari kelimadimensi kualitas pelayanan(keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness,jaminan/assurance, empati/empathydan bukti fisik/tangibles) yang diteliti, duadimensi kualitas pelayanan (empati/empathy, bukti fisik/tangibles) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat dan tigadimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness,jaminan/assurance) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone.
98
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone baik secara simultan dan parsial. Sehingga dari hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian, maka didapatkan kesimpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Kualitas pelayanan yang merupakan variabel bebas (X) yang terdiri dari 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu keandalan/reliability (X 1.1 ), ketanggapan/responsiveness (X 1.2 ), jaminan/assurance (X 1.3 ), empati/emphaty (X 1.4 ), bukti fisik/tangible (X 1.5 ), setelah dilakukan analisis deskriptif maka dapat diketahui pengaruh dari dimensikualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone sebagai berikut: 1. Secara simultan, kualitas pelayanan penerbitan BPKB oleh unit regident lantas(keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness, jaminan/assurance, empati/emphaty, bukti fisik/tangible, memiliki pengaruh terhadap Kepuasan masyarakat di Polres Bone. 99
2. Secara parsial, kelima dimensi kualitas pelayanan (keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness, jaminan/ assurance, empati/empathy dan bukti fisik/tangibles) yang diteliti, dua dimensi kualitas pelayanan empati/empathy, bukti fisik/tangibles memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Bone yang ditunjukan oleh masing-masing dimensi memiliki nilai standart koefisien (beta) yaituempati/empathy sebesar (1,090) dan bukti fisik/tangibles sebesar (0,722)sedangkan tiga dimensi kualitas pelayanan keandalan/reliability,ketanggapan/responsiveness, dan jaminan/assurance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan masyarakat di Polres Boneyang ditunjukan oleh masing- masing dimensi memiliki nilai standart koefisien (beta) yaitukeandalan/reliability sebesar (0,324), ketanggapan/responsiveness sebesar (0,194), dan jaminan/assurance sebesar (0,087).
6.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis mengajukan beberapa saran kepada Pimpinan Kepolisian Resor Bone, khususnya kepada Unit Regident Lantas Polres Bone dalam hal Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) yang diharapkan dapat berguna bagi peningkatan kualitas pelayanan dalam memenuhi kepuasan masyarakat, diantaranya adalah: 100
1. Perlunya kualitas pelayanan tersebut untuk dipertahankan maupun ditingkatkan, namun bagi personil unit regident lantas khususnya bagian pelayanan penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) yang belum memiliki kompetensi kejuruan dibidang regident ranmor dan pengemudiagar diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan maupun pendidikan kejuruan sesuai dengan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Polri. 2. Perlunya untuk lebih mengembangkan dimensi kualitas pelayanan unit regident lantas di Polres Bone dalam hal keandalan/reliability, ketanggapan/responsiveness, jaminan/assurance, agar harapan masyarakat mengenai kompetensi yang diharapkan seperti: a) Keterampilan, yang terdiri dari penegakan hukum lalu lintas, komunikasi, pengelolaan lalu lintas, administrasi. b) Pengetahuan, yang berupa mekanisme kerja Polantas c) Sikap, yang terdiri dari integritas dan pelayanan prima. d) Keterampilan dan manajerial, yang terdiri dari kepemimpinan, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan, agen perubahan (agent of change). Dapat tercapai, sehingga masyarakat lebih merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh unit regident lantas Polres Bone khususnya dalam Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku : Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Rineka Cipta. Jakarta. Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama, cetakan ke-5. Pranata Media. Jakarta Firdaus, AzizM, 2012. Metode Penelitian, Jakarta: Jelajah Nusa. Hardiyansyah, 2011. Kualitas Pelayanan Publik, Yogyakarta: Gava Media Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Muhammad, F. 2008. Modul Metodologi Penelitian. PTIK Press. Jakarta. Peraturan Kapolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012. Tentang Registrasi Dan Identifikasi Kendaraan Bermotor. Priyatno, Dwi, 2009. Mandiri Belajar SPSS. Edisi Ketiga, Mediakom. Yogyakarta Tjiptono, Fandy. 2011. Service, Quality & Satisfaction. Edisi Ketiga. Andi. Yogyakarta. Undang-Undang No.22 Tahun 2009. Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Visimedia. Jakarta Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 .Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Visimedia. Jakarta
Vadekum Polisi Lalu Lintas. 2005. Pengertian Buku Pemilik Kendaraan Bermotor. Sumber Skripsi : Eko Munarianto.2012. STIK-PTIK angkatan 57. Pengaruh Kualitas Pelayanan Penerbitan Buku Pemilik Kendaran Bermotor (BPKB) Dengan System Komputerisasi Terhadap Kepuasan Masyarakat di Wilayah Polres Pati. STIK-PTIK Angkatan 54. Jakarta Fillol Praja Arthadira.2010. STIK-PTIK angkatan 48. Analisis Sistem Pelayanan SIM, STNK, dan BPKB (SSB) Oleh Unit Registrasi dan Identifikasi Satuan Lalu Lintas di Polresta Bogor.STIK-PTIK Angkatan 48.Jakarta Sumber Internet : Azwar.1986. http://arihdyacaesar.wordpress.com/2012/01/13/validitas-dan- reliabilitas, diakses pd tanggal 22 januari 2013 Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta. http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian- definisi-kualitas-pelayanan.html, diakses pd tanggal 22 januari 2013 Nursalam.2003.http://arihdyacaesar.wordpress.com/2012/01/13/validitas-dan- reliabilitas/ diakses pd tanggal 22 januari 2013 Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-populasi- sampel-dan-sampling.html, diakses pd tanggal 22 januari 2013 Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. - http://www.sarjanaku.com/2013/01/pengertian-populasi-sampel-dan- sampling.html, diakses pd tanggal 22 januari 2013 Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset.Yogyakarta. http://skripsi-
manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-kualitas- pelayanan.html, diakses pd tanggal 22 januari 2013.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumen Administrasi 1. Surat Perintah penelitian 2. Surat Keterangan Dari Polres Bone Lampiran 2 Instrumen Penelitian 1. Kusioner 2. Tabulasi Skor Uji Coba Variabel X 3. Tabulasi Skor Uji Coba Variabel Y 4. Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel X Dan Variabel Y 5. Tabulasi Hasil Penghitungan Kuisioner 6. Hasil Uji Normalitas 7. Hasil Uji Korelasi 8. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Penelitian Lampiran 4 Riwayat Hidup
KUISIONER KUISIONER PENELITIAN PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN PENERBITAN BPKB OLEH UNIT REGIDENT LANTAS TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DI POLRES BONE I. Petunjuk pengisian kuisioner 2. Isilah terlebih dahulu data diri responden seperti yang ada di bawah ini dengan cara memberi tanda ( X ) 3. Kemudian bacalah dengan teliti pernyataan-pernyataan di bawah ini, sebelum bapak/ibu/saudara/i menjawabnya. 4. Kami mengucapkan terimah kasih kepada bapak/ibu/saudara/i atas kesediaannya mengisi data dan mengembalikan kusioner ini kepada kami. II. Data diri responden 2. Jenis kelamin anda : 4. Pekerjaan anda : a. Pria a. PNS b. Wanita b. TNI/POLRI 3. Pendidikan terakhir : c. WIRASWASTA a. SMU / Sederajat d. PETANI/BURUH b. Diploma (D1, D2, D3) e. PELAJAR c. Sarjana (S1) f. LAIN-LAIN d. Magister (S2) 4. Usia anda saat ini : a. 50 th20 th 30 th b. 31 th 40 th c. 41 th 50 th d. Lebih dari
A. Berikut ini adalah daftar pertanyaan mengenai KUALITAS PELAYANAN yang saudara rasakan selaku Masyarakat yang sedang mengurus penerbitan BPKB melalui pelayanan yang diberikan oleh unit regident lantas di polres bone yang diterima saat ini. Petunjuk pengisian : Berikan tanda silang (x) pada kotak yang tersedia pada jawaban yang anda pilih dengan ketentuan sebagai berikut :
SP : Sangat Puas P : Puas CP : Cukup Puas TP : Tidak Puas STP : Sangat Tidak Puas
VARIABEL KUALITAS PELAYANAN
No. KUALITAS PELAYANAN (X) SP P CP TP STP A. KEANDALAN (Reliability) (X 1.1 ) 1 Anggota unit regident lantas memberi pelayanan yang memuaskan.
2 Prosedur palayanan tidak berbelit-belit atau mempersulit pemohon penerbit BPKB
3 Pelayanan penerbitan BPKB cepat dan tepat
4 Prosedur pelayanan sesuai aturan
B. KETANGGAPAN (Responsiveness) (X 1.2 ) 5 Petugas cepat dalam melayani pemohon penerbit BPKB
6 Pelayanan dimulai tepat waktu
7 Petugas memberikan pelayanan dengan cepat.
8 Anggota unit regident lantas selalu ada sesuai jadwal
9 Petugas cepat dalam melayani pertanyaan
10 Petugas cepat merespon jika ada kesulitan
C. JAMINAN (Assurance) (X 1.3 ) 11 Biaya sesuai dengan yang harus dibayar atau sesuai aturan
12 Petugas mampu memberikan solusi
13 Petugas ramah dalam memberikan pelayanan
14 Petugas sopan dalam melayani
15 Petugas unit regident lantas mempunyai kemapuan dan pengetahuan yang luas dalam menjalankan tugasnya
D. EMPATI (Empathy) (X 1.4 ) 16 Petugas unit regident lantas memberi kemudahan dalam pelayanan penerbitan BPKB
17 Petugas memberikan petunjuk mekanisme penerbitan BPKB
18 Anggota dan pemohon penerbitan BPKB berkomunikasi dengan baik dan lancar
19 Petugas bersikap simpatik dan sabar
E. BUKTI FISIK (Tangible) (X 1.5 ) 20 Pelayanan unit regident lantas polres bone memiliki fasilitas yang memadai, seperti bangunan dan perlatan
21 Terdapat petunjuk pengurusan penerbitan BPKB
22 Lokasi yang mudah terjangkau
23 Ruangan unit regident lantas penerbitan BPKB bersih, rapi, dan nyaman
24 Petugas unit regident lantas selalu berpakaian rapi
25 Petugas unit regident lantas selalu bersikap sopan
B. Berikut ini adalah daftar pertanyaan mengenai KEPUASAN MASYARAKAT, saudara/i selaku masyarakat yang sedang mengurus penerbitan BPKB dengan pelayanan yang diberikan oleh unit regident lnatas polres Bone yang diterima saat ini.
Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (x) pada kotak yang tersedia pada jawaban yang anda pilih dengan ketentuan sebagai berikut :
SS : Sangat Setuju S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
VARIABEL KEPUASAN MASYARAKAT
No. Pertanyaan SS S N TS STS 26 Anda merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas unit regident lantas polres bone
27 Anda mendapatkan pelayanan sesuai prosedur
28 Petugas dalam melayani menerapkan 3S (senyum, sapa, salam)
29 Petugas selalu bersikap ramah dan sopan dalam melayani anda
30 Pelayanan yang di berikan sudah transparan
31 Petugas fokus terhadap pelayanan yang diberikan
32 Petugas dalam memberi pelayanan tidak ada kesalahan
33 Petugas memperlambat atau mengulur- ngulur waktu
34 Anda mendapatkan petunjuk dari petugas pada saat anda mengalami kesulitan
35 Anda mengikuti aturan atau prosedur yang telah ditetapkan
36 Anda sudah cukup jelas dengan berkas yang mau diisi
37 Sebelum mengisi persyaratan, petugas memberiakn petunjuk terlebih dahulu
38 Petunjuk dari petugas tentang prosedur
pelayanan sudah jelas 39 Tidak terdapat gangguan pelayanan
40 Pemerikasan berkas sudah sesuai aturan
41 Lokasi mudah dijangakau
42 Ruangan bersih dan rapi
43 Ruangan nyaman
44 Apakah dalam pelayanan petugas pilih kasih atau pandang bulu
UJI NORMALITAS
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual N 116 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation 4,30799126 Most Extreme Differences Absolute ,045 Positive ,039 Negative -,045 Kolmogorov-Smirnov Z ,484 Asymp. Sig. (2-tailed) ,973 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Model Variables Entered Variables Removed Method 1 bukti_nyata, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati(a) . Enter a All requested variables entered. b Dependent Variable: kepuasan
Model Summary
Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .,584 a ,341 ,311 4,405 ,341 11,359 5 110 .000 a Predictors: (Constant), bukti_nyata, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati
ANOVA(b)
Model
Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1101,946 5 220,389 11,359 ,000 a Residual 2134,261 110 19,402 Total 3236,207 115 a Predictors: (Constant), bukti_nyata, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati b Dependent Variable: kepuasan
Coefficients(a)
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 38,381 6,540 5,869 .000 keandalan ,324 ,296 ,097 ,1,096 ,275 Data tanggap -,194 ,177 -,089 -1,097 ,275 jaminan ,087 ,231 ,033 ,374 ,709 empati 1,090 ,313 ,324 3,481 ,001 bukti_nyata ,722 ,210 ,309 3,433 ,001 a Dependent Variable: kepuasan
DOKUMENTASI KEGIATAN
Penulis membagikan kuisioner kepada pemohon penerbitan BPKB
Penulis mengawasi pelaksanaan pengisian kuisioner.
Penulis menjelaskan cara pengisian kuisioner
Penulis mengamati kegiatan pengisian BPKB
Penulis mengambil keterangan dari baur BPKB untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Penulis memgamati ruangan dan penyimpangan berkas BPKB.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. N a m a : YUSRIADI YUSUF 2. Pangkat / NRP : IPDA / 89040786 3. Sindikat / Angkatan : D / 60 4. No. Mahasiswa : 7539 5. Tempat/tanggal lahir : Watampone 14 April 1989 7. Alamat : Jl. Kesahatan, no.35 Bajoe Kec. Taneteriattang Timur Kab. Bone 8. Agama / Suku :Islam / Bugis 9. Riwayat Pendidikan: a. Pendidikan Umum 1) SD.INPRES 10/73 BAJOE TAHUN 1999 2) SMP .NEGERI 7 WATAMPONE TAHUN 2005 3) SMU NEGERI 2 WATAMPONE TAHUN 2008 b. Pendidikan Polri 1) AKADEMI KEPOLISIAN TAHUN 2012 10. Riwayat Kepangkatan: 1) IPDA, TMT 16 JUNI 2012 11. Orang tua - Ayah a. Nama : Muh.Yusuf S,pd b. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil ( Guru SD ) c. Agama/Suku : Islam/Bugis - Ibu a. Nama : Rosmawati b. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga c. Agama/Suku : Islam/Bugis 12 . Email : yusriadi_den44@yahoo.com 13 . Pesan : Getteng lempu nataro ada tongeng.
Pelaksanaan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Kota Surabaya Berdasarkan Perda No 17 Tahun 2003 - Studi Di Dinas Koperasi Dan Sektor Informal Kota Surabaya PDF