Anda di halaman 1dari 34

BAB XI

PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM


11.1 Tujuan Percobaan

Pemeriksaan ini dimaksdukan untuk mengetahui nilai CBR tanah

dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada

kadar air tertentu.

11.2 Teori Ringkas

Tanah merupakan pendukung pondasi untuksuatu konstruksi

bangunan maupun jalan raya (Sukirman, 1999). Daya dukung tanah

dasar, dalam perencanaan jalan raya sangat mempengaruhi tebal

perkerasan (Hendarsin,2000). CBR (California Bearing Ratio) adalah

salah satu metode untuk menentukan daya dukung tanah dasar. Di

Indonesia, metode CBR digunakan untuk menentukan daya dukung

tanah dasar untuk kebutuhan perencanaan tebal perkerasan jalan.

Berdasarkan kondisi tanah dilapangan, maka pengujian CBR

dilakukan pada kondisi tanah terendam atau CBR rendaman (CBR

soaked). Demikian juga dengan pengujian CBR laboratorium dilakukan

pengujian CBR soaked.

CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test

load) dengan beban. Standar (Standard Load) dan dinyatakan dalam

persentase. Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas

tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah

yang mempunyai nilai CBR sebesar 100% dalam memikul beban.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 1
Jenis - Jenis CBR :

Berdasakan cara mendapatkan contoh tanahnya, CBR dapat dibagi

menjadi :

1. CBR Lapangan (CBR inplace atau field Inplace)

Digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di Lapangan sesuai

dengan kondisi tanah pada saat itu. Umum digunakan untuk

perencanaan tebal perkerasan yang lapisan tanah dasarnya tidak

akan dipadatkan lagi. Pemeriksaan ini dilakukan dala kondisi kadar

air tanah tinggi (musim penghujan), atau dalam kondisi terbuuk yang

mungkin terjadi. Juga digunakan apakah kepadatan yang diperoleh

dengan sesuai dengan yang kita inginkan

2. CBR Lapangan Rendaman (undisturbed soaked CBR)

• Digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai CBR asli di

Lapangan pada keadaan jenuh air dan tanah mengalami

pengembangan (swell) yang maksimum.

• Hal ini sering digunakan untuk menentukan daya dukung tanah

di daerah yang lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan

lagi, terletak pada daerah yang badan jalannya sering terendam

air pada musim penghujan dan kering pada musim kemarau.

Sedangkan pemeriksaan dilakukan di musim kemarau.

• Pemeriksaan dilakukan dengan menambil contoh tanah dalm

tabung (mould) yang ditekan masuk kedalam tanah mencapai

kedalaman yang diinginkan. Tabung berisi contoh tanah

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 2
dikeluarkan dan direndam dalam air selama beberapa hari

sambil diukur pengembangannya. Setelah pengembangan

tidak terjadi lagi, barulah dilakukan pemeriksaan besarnya

CBR.

3. CBR Laboratorium

Tanah dasar (Subgrade) pada konstuksi jalan baru dapat berupa

tanah asli, tanah timbunan atau tanah galian yang telah dipadatkan

sampai menncapai kepadatan 95% kepadatan maksimum. Dengan

demikian daya dukung tanah dasar tersebut merupakan nilai

kemampuan lapisan tanah memikul beban setelah tanah tersebut

dipadatkan. CBR ini disebut CBR laboratoium , karena disiapkan di

Laboratorium. CBR Laboratorium dibedakan atas 2 macam, yaitu

CBR Laboratorium rendaman dan BR Laboratorium tanpa

rendaman.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 3
11.3 Spesifikasi Peralatan

11.3.1 Alat yang digunakan

1. Mesin penetrasi CBR

Gambar10.1

2. CBR mold

Gambar 10.2

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 4
3. Piringan Pemisah

Gambar 10.3

4. Batang Penumbuk

Gambar 10.4

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 5
5. Piston penetrasi

Gambar 10.5

6. Timbangan Ohaus

Gambar 10.7

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 6
11.3.2 Bahan yang digunakan

1. Tanah lolos saringan No. 4

Gambar 10.9

2. Air Suling

Gambar 10.10

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 7
11.4 Prosedur Pengujian

1. Ambil contoh tanah kering seperti yang digunakan pada percobaan

pemadatan, sebanyak 3 contoh dengan berat masing-masing 5 kg

2. Campur bahan tersebut dengan air sampai kepadatan air optimum.

Untuk mencapai kadar air optimum tersebut diperlukan

penambahan air dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Penambahan air : 5000 X ( 1- 100+A/ 100 + B )

Dimana :

A = kadar air asli (%)

B = kadar air optimum (%) (dari data kompaksi)

500 = jumlah contoh (gr)

3. Masukkan contoh tersebut ke dalam kantong plastik dan tutup

dengan rapat agar tidak terjadi penguapan. Diamkan selama 24

jam.

4. Pasang CBR mold pada alas dan timbang. Masukkan keeping

pemisah ( spacer dish). Lalu letakkan kertas saring di atasnya.

5. Padatkan masing-masing contoh tersebut dalam CBR mold dengan

jumlah tumbukan 10, 35, 60 dengan jumlah lapisan dan berat

pemadat sesuai dengan penggunaan pemadatan ringan (standart

compaction). Bila contoh tersebut akan direndam, periksa kadar

airnya sebelum dipadatkan. Bila contoh tersebut tidak di rendam,

maka pemeriksaan kadar air dilakukan setelah benda uji

dikeluarkan dari cetakan.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 8
6. Lepaskan collar lalu ratakan permukaan contoh dengan alat perata.

Tambal lubang-lubang yang mungkin terjadi karena lepasnya butir-

butir kasar dengan bahan yang lebih halus.

7. Keluarkan piring pemisah (spacer dish) dan kertas saring, baliklah

dan pasang kembali mold yang berisi contoh pada alas, kemudian

timbang.

8. Untuk pemeriksaan CBR langsung, contoh ini tetap siap diperiksa.

Bila dikehendaki CBR yang direndam (soaked CBR) harus

dilakukan langkah – lanhkah sebagai berikut :

• Pasang kertas saring dikedua permukaan contoh dalam mold, lalu

pasang kembali alasnya dengan posisi mold terbalik.

• Letakkan keeping beban di atasnya, seberat 10 lbs (sebagai beban

pengganti yang akan dilimpahkan pada tanah nantinya).

• Rendam mold tersebut dalam air, sehingga air tersebut dapat

meresap dari atas maupun dari bawah. Pasang alat pengukur

pengembang, catat pembacaan pertama, kemudian pembacaan

dilakukan setiap 1x 24 jam, selama 4 x 24 jam.

• Permukaan air selama perendaman harus tetap (kira – kira 2,5 cm)

di atas permukaan contoh. Bila contoh sudah tidak mengalami

pengembangan sebelum 2 x 24 jam, proses perendaman

dihentikan. Catat pembacaan pada akhir perendaman.

• Angkat mold dari dalam air, buang genangan air yang ada di

atasnya.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 9
Angkat alat pengukur pengembang dan keeping, kemudian mold

beserta isinya ditimbang kembali. Atur piston penetrasi supaya

menyentuh permukaan benda uji, kemudian letakkan penetrasi

sampai arloji beban menunjukkan beban permukaan sebesar 4,5

kg atau 10 lbs. Pembebanan permukaan ini diperlukan untuk

menjamin bidang sentuh yang sempurna antara torak dengan

permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk beban dan arloji

pengukur penetrasi dinolkan.

9. Berikan pembebanan yang teratur sehingga kecepatan penetrasi

mendekati kecepatan 1.27 mm/menit atau 0.05”/ menit.

10. Catat beban maksimum dan penetrasi bila pembebanan meksimum

terjadi sebelum penetrasi 0.05”

11. Keluarkan benda uji dari tekanan dan tentukan kadar air dari

seluruh lapisan. Benda uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-

kurangnya 100 gram untuk tanah berbutir halus, sedangkan untuk

tanah berbutir kasar sekurang-kurangnya 500 gr.

CATATAN

Ø Bersihkan dan keiringkan mold yang telah selesai untuk mencegah

karat, demikian pula peralatan lainnya.

Ø Jaga ujung piston penetrasi agar tidak terpukul karena bisa

menyebabkan cacat sehingga mengurangi luas permukaannya.

Ø Kencangkan mur-mur prisma mesin penetrasi untuk mencegah

keausan drat tiang.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 10
Ø Lumasi drat pengatur ketinggian alat pengukur pengembangan

supaya dapat diputar dengan lancar dan tidak berkarat.

Ø Kencangkan mur penutup palu penumbuk sebelum dipakai supaya

tinggi jatuhnya benar-benar standard dan dratnya tidak aus.

Ø Bila saat jack diputar tidak lancar berbunyi, buka piringan penekan

tempat mold. Hilangkan dempul yang menutup kepala baut (borg)

yang longgar dengan kunci.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 11
11.5 Alur Bagan Pengujian
Siapkan benda uji yaitu sampel tanah yang lolos saringan no.
4 lalu pisahkan 5 buah sampel masing-masing seberat 5 kg

Bersihkan CBR mold kemudian timbang lalu olesi oli

Padatkan masing-masing sampel tanah dalam CBR mold


dengan jumlah tumbukan yang berbeda ( 10, 35 , 65 )

Setelah dipadatkan lepaskan collar lalu ratakan


permukaannya kemudian timbang

Letakkan mold + tanah yang telah dipadatkan diatas piringan


penekan pada alat penetrasi CBR

Atur piston penetrasi sampai menyentuh permukaan benda


uji,kemudian nolkan arloji pengukur penetrasi dan arloji
penunjuk beban

Putar engkol sambil melakukan pembacaan pada arloji


penunjuk beban dan arloji pengukur penetrasi

Catat beban panada setiap penurunan mulai dari penurunan


0.013 inchi sampai 0.5 inchi

Putar engkol berlawanan arah agar benda uji dapat


dikeluarkan

Analisa Data

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 12
11.6 Analisa Data

11.6.1 Uraian Perhitungan

A. KADAR AIR
DATA HASIL PERCOBAAN
Sampel I
W1 = 5.90 gram
W2 = 47.80 gram
W3 = 35.40 gram
Keterangan :
W1 = Berat kontainer
W2 = Berat kontainer + tanah basah
W3 = Berat kontainer + tanah kering
Menghitung Berat Air (Ww)

Ww = W2 - W3
= 47.8 - 35.4
= 12.40 gram
Keterangan :
W2 = Berat Cawan + Tanah Basah
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Tanah Kering (Ws)

Ws = W3 - W1
= 35.4 - 5.9
= 29.50 gram
Keterangan :
W1 = Berat Cawan
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Kadar Air (w)

Ww
w = x 100 %
Ws
12.4
= x 100 %
29.5

= 42.03 %
Keterangan :
Ww = Berat Air
Ws = Berat Tanah Kering

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 13
Sampel II
W1 = 8.80 gram
W2 = 57.00 gram
W3 = 40.00 gram

Keterangan :
W1 = Berat kontainer
W2 = Berat kontainer + tanah basah
W3 = Berat kontainer + tanah kering
Menghitung Berat Air (Ww)

Ww = W2 - W3
= 57 - 40
= 17 gram
Keterangan :
W2 = Berat Cawan + Tanah Basah
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Tanah Kering (Ws)

Ws = W3 - W1
= 40 - 8.8
= 31.20 gram
Keterangan :
W1 = Berat Cawan
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Kadar Air (w)

Ww
w = x 100 %
Ws
17
= x 100 %
31.20

= 54.49 %
Jadi, Kadar Air Rata-ratanya yaitu =

w = wI + wII
2
= 42.03 + 54.49
2
= 48.26 %

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 14
B. BERAT ISI
W1 = 5415 gram
W2 = 8650 gram
Keterangan :
W1 = Berat Mold
W2 = Berat Tanah Basah+ Mold

Berat Tanah Basah (W3) = W2 - W1


= 8650 - 5415
= 3235
Diameter Mold (d) = 15.2 cm
Tinggi Mold (t) = 12.2 cm
Volume Cetakan = 1/4 π d² t
= (0.25) (3.14) (231) (12.2)
= 2212.67 cm3
wwet
Berat Isi Basah gwet =
vmold
3235
=
2212.7
= 1.462 gram/cm3

Berat Isi Kering gdry = gwet


(1+w)
1.462
=
(1+ 48.26 )
= 0.986 gram/cm3

C. PENETRASI
Penurunan = 0.013 inchi
Pembacaan Dial = 2 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 2
= 11.40

Penurunan = 0.025 inchi


Pembacaan Dial = 6 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 6
= 34.20

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 15
Penurunan = 0.050 inchi
Pembacaan Dial = 13 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 13
= 74.10

Penurunan = 0.075 inchi


Pembacaan Dial = 17 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 17
= 96.90

Penurunan = 0.100 inchi


Pembacaan Dial = 22 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 22
= 125.40

Penurunan = 0.150 inchi


Pembacaan Dial = 26 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 26
= 148.20

Penurunan = 0.200 inchi


Pembacaan Dial = 31 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 31
= 176.70

Penurunan = 0.300 inchi


Pembacaan Dial = 34 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 34
= 193.80

Penurunan = 0.400 inchi


Pembacaan Dial = 39 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 39
= 222.30

Penurunan = 0.500 inchi


Pembacaan Dial = 42 Div
Beban = 5.7 x Div

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 16
= 5.7 42
= 239.4

PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM


ANALISA DATA

65 x Tumbukan
A. KADAR AIR
DATA HASIL PERCOBAAN

Sampel I
W1 = 6.10 gram
W2 = 48.20 gram
W3 = 41.20 gram
Keterangan :
W1 = Berat kontainer
W2 = Berat kontainer + tanah basah
W3 = Berat kontainer + tanah kering
Menghitung Berat Air (Ww)

Ww = W2 - W3
= 48.2 - 41.2
= 7.00 gram
Keterangan :
W2 = Berat Cawan + Tanah Basah
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Tanah Kering (Ws)

Ws = W3 - W1
= 41.2 - 6.1

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 17
= 35.10 gram
Keterangan :
W1 = Berat Cawan
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering

Menghitung Kadar Air (w)

Ww
w = x 100 %
Ws
7
= x 100 %
35.1

= 19.94 %
Keterangan :
Ww = Berat Air
Ws = Berat Tanah Kering

Sampel II
W1 = 8.90 gram
W2 = 40.40 gram
W3 = 35.40 gram

Keterangan :
W1 = Berat kontainer
W2 = Berat kontainer + tanah basah
W3 = Berat kontainer + tanah kering
Menghitung Berat Air (Ww)

Ww = W2 - W3
= 40.4 - 35.4
= 5.00 gram
Keterangan :
W2 = Berat Cawan + Tanah Basah
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Tanah Kering (Ws)

Ws = W3 - W1
= 35.4 - 8.9
= 26.50 gram
Keterangan :
W1 = Berat Cawan
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Kadar Air (w)

Ww
w = x 100 %
Ws
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 18
5
= x 100 %
26.5

= 18.87 %
Jadi, Kadar Air Rata-ratanya yaitu =

w = wI + wII
2
= 19.94 + 18.87
2
= 19.41 %

B. BERAT ISI
W1 = 5591 gram
W2 = 9241 gram
Keterangan :
W1 = Berat Mold
W2 = Berat Tanah Basah+ Mold

Berat Tanah Basah (W3) = W2 - W1


= 9241 - 5591
= 3650
Diameter Mold (d) = 15.2 cm
Tinggi Mold (t) = 12.2 cm
Volume Cetakan = 1/4 π d2 t

3.14 231 12.2


= 0.25
= 2212.67 cm3
wwet
Berat Isi Basah gwet =
vmold
3650
=
2213
= 1.65 gram/cm3
g wet
Berat Isi Kering g dry =
(1+w)
1.64959
=
( 1 + 19.41 )
= 1.38 gram/cm 3

C. PENETRASI
Penurunan = 0.013 inchi
Pembacaan Dial = 7 Div
Beban = 5.7 x Div

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 19
= 5.7 7
= 39.90

Penurunan = 0.025 inchi


Pembacaan Dial = 11 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 11
= 62.70

Penurunan = 0.050 inchi


Pembacaan Dial = 16 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 16
= 91.20

Penurunan = 0.075 inchi


Pembacaan Dial = 20 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 20
= 114.00

Penurunan = 0.100 inchi


Pembacaan Dial = 24 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 24
= 136.80

Penurunan = 0.150 inchi


Pembacaan Dial = 29 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 29
= 165.30

Penurunan = 0.200 inchi


Pembacaan Dial = 35 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 35
= 199.50

Penurunan = 0.300 inchi


Pembacaan Dial = 38 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 38
= 216.60

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 20
Penurunan = 0.400 inchi
Pembacaan Dial = 42 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 42
= 239.4

Penurunan = 0.500 inchi


Pembacaan Dial = 47 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 47
= 267.90

PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM


ANALISA DATA

10 x Tumbukan
A. KADAR AIR
DATA HASIL PERCOBAAN
Sampel I
W1 = 11.50 gram
W2 = 51.40 gram
W3 = 45.00 gram
Keterangan :
W1 = Berat kontainer
W2 = Berat kontainer + tanah basah
W3 = Berat kontainer + tanah kering
Menghitung Berat Air (Ww)

Ww = W2 - W3

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 21
= 51.4 - 45
= 6.4 gram
Keterangan :
W2 = Berat Cawan + Tanah Basah
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering

Menghitung Tanah Kering (Ws)

Ws = W3 - W1
= 45 - 12
= 33.5 gram
Keterangan :
W1 = Berat Cawan
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Kadar Air (w)

Ww 10
w = x %
Ws 0
6.4 10
= x %
33.5 0

= 19.10 %
Keterangan :
Ww = Berat Air
Ws = Berat Tanah Kering

Sampel II
W1 = 6.50 gram
W2 = 52.70 gram
W3 = 35.50 gram

Keterangan :
W1 = Berat kontainer
W2 = Berat kontainer + tanah basah
W3 = Berat kontainer + tanah kering

Menghitung Berat Air (Ww)

Ww = W2 - W3
= 52.7 - 36
= 17.2 gram

Keterangan :
W2 = Berat Cawan + Tanah Basah
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 22
Menghitung Tanah Kering (Ws)

Ws = W3 - W1
= 35.5 - 6.5
= 29 gram
Keterangan :
W1 = Berat Cawan
W3 = Berat Cawan + Tanah Kering
Menghitung Kadar Air (w)

Ww
w = x 100 %
Ws
17.2
= x 100 %
29

= 59.31 %
Jadi, Kadar Air Rata-ratanya yaitu =

w = wI + wII
2
= 19.10 + 59.31
2
= 39.21 %

B. BERAT ISI
W1 = 5700 gram
W2 = 8557 gram
Keterangan :
W1 = Berat Mold
W2 = Berat Tanah Basah+ Mold

Berat Tanah Basah (W3) = W2 - W1


= 8557 - 5700
= 2857
Diameter Mold (d) = 15.2 cm
Tinggi Mold (t) = 12.2 cm
Volume Cetakan = 1/4 π d² t
= 0.25 3.14 231 12
= 2212.67 cm3
wwet
Berat Isi Basah gwet =
vmold
2857
=
2212.67
= 1.291 gram/cm3

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 23
Berat Isi Kering gdry = gwet
(1+w)
1.291
=
(1+ 39.21 )
= 0.928 gram/cm3
PENETRASI
C.
Penurunan = 0.013 inchi
Pembacaan Dial = 4 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 4
= 22.80

Penurunan = 0.025 inchi


Pembacaan Dial = 7 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 7
= 39.9

Penurunan = 0.050 inchi


Pembacaan Dial = 15 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 15
= 85.5

Penurunan = 0.075 inchi


Pembacaan Dial = 19 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 19
= 108.3

Penurunan = 0.100 inchi


Pembacaan Dial = 28 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 28
= 159.6

Penurunan = 0.150 inchi


Pembacaan Dial = 28 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 28
= 159.6

Penurunan = 0.200 inchi


Pembacaan Dial = 31 Div
Beban = 5.7 x Div

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 24
= 5.7 31
= 176.7

Penurunan = 0.300 inchi


Pembacaan Dial = 35 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 35
= 199.5

Penurunan = 0.400 inchi


Pembacaan Dial = 39 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 39
= 222.3

Penurunan = 0.500 inchi


Pembacaan Dial = 42 Div
Beban = 5.7 x Div
= 5.7 42
= 239.4

D. Perhitungan CBR
Penurunan 0.1 Inchi
Beban = -1308 x2 + 1061 x + 20.62
= -1308 ( 0.1²) + 1061 (0.1) x 0.1 + 20.62
= 113.68
CBR = 113.678 / (3*1000)
= 3.79 %

Penurunan 0.2 Inchi


Beban = -1308 x2 + 1061 x + 20.62
= -1308 ( 0.2²) + 1061 (0.2) x 0.2 + 20.62
= 180.59
CBR = 180.587 / (3*1500)
= 4.01 %

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 25
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

11.6.2 Tabel Pengujian

35 x Tumbukan

KADAR AIR
No. Container - A B
Berat Tanah Basah + Container ( W2 ) gram 47.80 57.00
Berat Tanah Kering + Container ( W3 ) gram 35.40 40.00
Berat Air ( Ww = W2-W3 ) gram 12.40 17.00
Berat Container ( W1 ) gram 5.90 8.80
Berat Tanah Kering ( Wd ) gram 29.50 31.20
Kadar Air, ω gram 42.03 54.49
Kadar Air rata-rata % 48.26

BERAT ISI
A. Berat Mold ( W1 ) gram 5415
B. Berata Tanah Basah + Mold ( W2 ) gram 8650
C. Berat Tanah Basah gram 3235
D. Volume Cetakan cm³ 2212.67
E. Berat Isi Basah, γwet = Wwet / Vmold) gram/cm³ 1.462
F. Berat Isi Kering γdry = γdry/(1+ω) gram/cm³ 0.99

Penetrasi
Proving ring Calibration 28 KN cap, lbs/Dev = 5.7
Penurunan Pembacaan Dial Beban
(inchi) PER (Div) (lbs)
0.015 0 0 0
0.018 0.013 2 11.40
0.028 0.025 6 34.20
0.05 0.050 13 74.10
0.075 0.075 17 96.90
0.1 0.100 22 125.40
0.15 0.150 26 148.20
0.2 0.200 31 176.70
0.3 0.300 34 193.80
0.4 0.400 39 222.30
0.5 0.500 42 239.40

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 26
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

65 x Tumbukan

KADAR AIR
No. Container - A B
Berat Tanah Basah + Container ( W2 ) gram 48.20 40.40
Berat Tanah Kering + Container ( W3 ) gram 41.20 35.40
Berat Air ( Ww = W2-W3 ) gram 7.00 5.00
Berat Container ( W1 ) gram 6.10 8.90
Berat Tanah Kering ( Wd ) gram 35.10 26.50
Kadar Air, ω gram 19.94 18.87
Kadar Air rata-rata % 19.41

BERAT ISI
A. Berat Mold ( W1 ) gram 5591
B. Berata Tanah Basah + Mold ( W2 ) gram 9241
C. Berat Tanah Basah gram 3650
D. Volume Mold cm³ 2212.67
E. Berat Isi Basah, γwet = Wwet / Vmold) gram/cm³ 1.650
F. Berat Isi Kering γdry = γwet/(1+ω) gram/cm³ 1.38

Penetrasi
Proving ring Calibration 28 KN cap, lbs/Dev = 5.7
Penurunan Pembacaan Dial Beban
(inchi) PER (Div) (lbs)
0.02 0 0 0
0.023 0.013 7 39.90
0.03 0.025 11 62.70
0.06 0.050 16 91.20
0.075 0.075 20 114.00
0.1 0.100 24 136.80
0.15 0.150 29 165.30
0.2 0.200 35 199.50
0.3 0.300 38 216.60
0.4 0.400 42 239.40
0.5 0.500 47 267.90

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 27
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

10 x Tumbukan

KADAR AIR
No. Container - A B
Berat Tanah Basah + Container gram 51.40 52.70
Berat Tanah Kering + Container gram 45.00 35.50
Berat Air gram 6.4 17.2
Berat Container gram 11.5 6.5
Berat Tanah Kering gram 33.50 29.00
Kadar Air, ω gram 19.10 59.31
Kadar Air rata-rata % 39.21

BERAT ISI
A. Berat Mold gram 5700
B. Berata Tanah Basah + Mold gram 8557
C. Berat Tanah Basah gram 2857
D. Volume Cetakan cm³ 2212.67
E. Berat Isi Basah, γwet = Wwet / Vmold) gram/cm³ 1.291
F. Berat Isi Kering γdry = γdry/(1+ω) gram/cm³ 0.928

Penetrasi
Proving ring Calibration 28 KN cap, lbs/Dev = 5.7
Penurunan Pembacaan Dial Beban
(inchi) PER (Div) (lbs)
0.01 0 0 0
0.0125 0.013 4 22.80
0.025 0.025 7 39.90
0.05 0.050 15 85.50
0.075 0.075 19 108.30
0.1 0.100 24 136.80
0.15 0.150 28 159.60
0.2 0.200 31 176.70
0.3 0.300 35 199.50
0.4 0.400 39 222.30
0.5 0.500 42 239.40

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 28
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

11.6.3 Analisa Hitungan dan Grafik

Grafik Hubungan Penurunan Dan Beban

A. 10 KALI TUMBUKAN

GRAFIK HUBUNGAN PENURUNAN DAN BEBAN


300

250 y = -1307.7x2 + 1061.4x + 20.615

200
BEBAN (LBS)

150

100

50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
PENURUNAN (INCHI)

Perhitungan CBR
Penurunan, x Beban
-1308 x2 1061.4 x 20.615 CBR (%)
(inchi)
(lbs)
0.1 113.68 3.79
0.2 180.59 4.01
NILAI CBR 10X TUMBUKAN = 4.01 %

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 29
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

B. 35 KALI TUMBUKAN

GRAFIK HUBUNGAN PENURUNAN DAN BEBAN


300
y = -1251.9x2 + 1052.8x + 12.864
250

200
BEBAN (BS)

150

100

50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
PENURUNAN (INCHI)

Perhitungan CBR
Penurunan, x Beban
-1252 x2 1053 x 12.864 CBR (%)
(inchi)
(lbs)
0.1 105.63 3.52
0.2 173.35 3.85
NILAI CBR 35X TUMBUKAN = 3.85 %

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 30
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

C. 65 KALI TUMBUKAN

GRAFIK HUBUNGAN PENURUNAN DAN BEBAN


300
y = -5733x2 + 14578,x - 36,95
250

200
BEBAN (LBS)

150

100

50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
PENURUNAN (INCHI)

Perhitungan CBR
Penurunan, x Beban
-5733 x2 14578 x -36.959 CBR (%)
(inchi)
(lbs)
0.1 1363.51 45.45
0.2 2649.32 58.87
NILAI CBR 65 X TUMBUKAN = 58.87 %

Keterangan :

= Beban ( Lbs )

11.7 Kesimpulan :

Dari percobaan ini dapat diketahui nilai CBR yaitu pada tumbukan

10 nilai CBRnya 23,90 %, 35 nilai CBRnya 43,95, sedangkan nilai CBR

yaitu pada tumbukan 56 nilai CBRnya 53,96 %.

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 31
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

11.7 Dokumentasi

11.7.1 Proses memasukkan sampel ke dalam mold

11.7.2 Proses penumbukan

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 32
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

11.7.3 Proses meratakan sampel pada mold

11.7.4 Proses penimbangan sampel

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 33
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.(0411)424568

11.7.5 Proses pembacaan CBR

11.7.6 Proses pembacaan CBR

Laboratorium Mekanika Tanah


Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bosowa
XI 34

Anda mungkin juga menyukai