PENDAHULUAN
pasal 1 ayat (1) yang berbunyi Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan
Sarjana, Program Magister, Program Doktor, Dan Program Profesi serta Program
buku, Sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi, lahan, Ruang Kelas, Ruang
Laboratorium, Ruang Bengkel Kerja, Ruang Kantin, Instalasi Daya Listrik, Ruang
Olahraga, Tempat Ibadah, Dan Utilitas gedung seperti penyediaan air bersih,
pengolahan limbah baik limbah padat maupun cair, dan listrik. Standar sarana
Kabupaten Kapuas Hulu (PDD POLNEP KH) adalah sebuah Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi dan melalui Surat Keputusan Bupati Kapuas Hulu No. 93 tahun
2014 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi dan Tim Sekretariat Rencana
Negeri Pontianak ditunjuk sebagai pembina. Pada pendirian awal tahun 2015
kurangnya Ruang Kelas, Ruang Olahraga, Tempat Ibadah, dan Utilitas Gedung
SKB, gedung ini digunakan tidak setiap hari bahkan hampir satu tahun sekali
perkemahan, tempat tinggal sementara untuk para peserta kegiatan PORSENI dan
lain-lain. Karena fungsional gedung tidak terlalu sering, jadi masalah utilitas
kampus, maka banyak sekali keterbatasan utilitas yang terjadi, hal itu disebabkan
yaitu dari pukul 07.00 sampai pukul 22.00 Wib. Pada gedung PDD Politeknik
air yang dapat mengakibatkan kurangnya penyediaan air bersih terutama pada
kamar kecil atau WC dan pada ruangan Laboratorium Pengujian Program Studi
Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan, dan Laboratorium Budidaya Perikanan.
Kekurangan air tersebut bukan disebabkan oleh kemacetan air yang dialirkan dari
PDAM melainkan karena kekurangan alat atau sistem pengelola air seperti mesin
pemompa dan tidak tersedianya tempat penampungan air yang memadai, baik
Kapuas Hulu ?
Kapuas Hulu.
gravitasi.
1.5 Metodelogi
1. Jenis Data
a. Data Primer
a.1 Data jumlah konsumen, yaitu jumlah mahasiswa, staf PDD POLNEP
KH, jumlah ruangan yang menggunakan air dan data jumlah alat
plumbing.
a.2 Tabel kebutuhan air bersih
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung dari data primer yang diperoleh
a. Survey
c. Literature/referensi
Metode ini dilakukan untuk menggali lebih banyak informasi dan
internet.
d. Dokumentasi
Judul
Persiapan
Pengumpulan Data
1. Survey
2. Interview
3. Literature/referensi
4. Dokumentasi
Tidak
Ya
Analisa Data
Selesai
barikut :
BAB I PENDAHULUAN
TA yang dipilih.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari hasil yang telah dicapai untuk menjawab tujuan dari TA.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.7 Lokasi Tugas Akhir
POLNEP KH yang bertempat di Jalan Danau Sentarum No. 03, kode POS 78711.
DASAR TEORI
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasanya air
bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.
Adapun persyaratan yang dimaksud adalah dari segi kualitas fisik, kimia, biologi,
dan radiologis sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping. Air
dari sistem penyediaan air bersih adalah penyegahan penyebaran penyakit melalui
air. Tujuan penyediaan air bersih adalah agar dapat menyalurkan air bersih kepada
Sumber air merupakan salah satu komponen utama yang mutlak ada pada
suatu sistem penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu sistem
baku adalah :
1. Air Permukaan
Air sungai adalah air hujan yang jatuh kepermukaan bumi dan tidak
meresap ke dalam tanah akan mengalir secara grafitasi searah dengan kemiringan
permukaan tanah dan mengali melewati aliran sungai. Sebagai salah satu sumber
air minum, air sungai harus mengalami pengolahan sempurna karena pada
b. Air Danau
Air danau adalah air permukaan yang berasal dari air hujan atau tanah
yang kelar kepermukaan, terkumpul pada suatu tempat yang relative rendah atau
cekung. Kualitas air danau relative tetap, sedangkan kualitas pada umumnya lebih
baik dibandingkan dengan air sungai karena penampungan air cukup lama di
c. Air Laut
Air laut adalah salah satu sumber air walaupun tidak termasuk kategori
yang bisa dipilih sebagai sumber air baku untuk air bersih atau air minum, karena
2. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
atau pori-pori dan bergabung membentuk lapisan air tanah (Equifer). Kandungan
air tanah tergantung dari struktur tanahnya, yang sifatnya rembes air (Porous) atau
kedap air.
Air yang terletak dibawah lapisan kedap air disebut Artesis, apabila
keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah disebut Artesis Positif. Apabila air
untuk pemanfaatannya harus dibantu dengan pompa atau dengan cara menggali
tanah.
Air tanah dangkal adalah air yang meresap hanya sampai pada
permukaan air tanah yang berada pada lapisan kedap air. Air tanah dangkal pada
Air tanah dalam adalah air yang terletak diantara dua lapisan kedap air
dan letaknya cukup jauh dengan permukaan tanah, ± 100-200 meter di bawah
c. Mata Air
Mata air adalah air yang ada di dalam tanah yang mengalir ke permukaan
tanah melalui lapisan tanah atau melalui celah pada batu bila terhalang oleh
lapisan kedap air (batu, tanah liat, dan tanah cadas) maka akan mengalir ke
permukaan tempat keluarnya air permukaan tanah. Mata air menurut segi
kualitasnya adalah air yang sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena
berasal dari dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan
sehingga belum terkontaminasi oleh zat-zat pencemar. Biasanya mata air ini
banyak terdapat di gunung-gunung dan dijadikan sebagai sumber air yang dapat
3. Air Hujan
Air hujan adalah air yang berasal dari uap air yang terkondensasi dan jatuh
ke bumi. Air hujan dapat menjadi air minum akan tetapi untuk menjadikan air
hujan sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai
turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai
Air hujan juga memunyai sifat lunak, sehingga akan boros terhadap
pemakaian sabun. Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam dan zat-
zat mineral. Air hujan umumnya bersifat bersih. Dapat bersifat korosif karena
mengandung zat-zat yang terdapat di udara seperti NH3, CO2 Agresif, ataupun
SO2 dan adanya konsentrasi SO2 yang tinggi di udara yang bercampur dengan air
Dari segi kuantitas air hujan tergantung pada besar kecilnya curah hujan.
Sehingga hujan tidak mencukupi untuk persediaan umum karena jumlahnya tidak
tetap atau turun naik. Begitu pula bila dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan
tidak dapat diambil secara terus menerus, karena tergantung dengan musim di
indonesia.
2.1.2 Persyaratan Air Bersih
Indonesia yang berkaitan dengan hal ini, yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum). Kriteria air bersih meliputi tiga aspek, yaitu kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas, agar dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari maka air bersih
Air bersih dipengaruhi oleh bahan baku itu sendiri atau mutu air tersebut
baik yang langsung berasal dari alam atau yang sudah melalui proses pengolahan.
1. Syarat-Syarat Fisik
Syarat fisik dari air bersih adalah persyaratan yang dapat dipenuhi oleh
a. Bau
Air yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh
penggunanya. Bau air dapat memberi petunjuk akan kualitas air. Bau disebabkan
oleh adanya senyawa lain yang terkandung dalam air seperti gas H2S, NH3,
b. Rasa
Syarat air bersih atau air minum adalah tidak memiliki rasa. Air yang
sedangkan rasa asin dapat disebabkan oleh garam terlarut dalam air.
c. Warna
Air sebaiknya tidak memiliki warna untuk alasan estetis dan untuk
mencegah keracunan dari berbagai zat kimia maupun organisme yang berwarna.
Warna dalam air dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu warna semu (Apparent
Colour) yang disebabkan oleh unsur tersuspensi dan warna sejati (True Colour)
yang disebabkan oleh zat organic dan zat koloidal. Air yang telah mengandung
warna kuning kecoklatan, oksida besi akan menyebabkan air berwarna kecoklatan
atau kehitaman.
d. Kekeruhan
yang bersifat organic maupun anorganik. Zat organic berasal dari lapukan
tanaman dan hewan, sedangkan zat anorganik biasanya berasal dari lapukan
batuan dan logam. Kekeruhan dalam air minum/air bersih tidak boleh lebih dari 5
NTU. Penurunan kekeruhan sangat diperlukan karena selain ditinjau dari segi
estetika yang kurang baik juga proses desinfeksi untuk air keruh sangat sulit, hal
dari desinfektan.
e. Suhu
Suhu air sebaiknya sama dengan suhu udara (25°C), dengan batas
toleransi yang diperoleh adalah 25°C ± 3°C. suhu yang normal mencegah
terjadinya pelarutan zat kimia pada pipa, menghambat reaksi biokimia pada pipa
dan mikroorganisme tidak dapat tumbuh. Juka suhu air tinggi maka jumlah
oksigen terlarut dalam air akan berkurang juga akan meningkatkan reaksi dalam
air.
Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) biasanya terdiri atas zat organic, garam
anorganik, dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka keadaan akan naik pula.
2. Syarat-Syarat Kimia
Syarat kimia air minum adalah persyaratan yang menyangkut kadar atau
zat kimia dalam air. Kandungan zat kimia dalam air yang digunakan sehari-hari
Penggunaan air yang mengandung bahan kimia beracun dan zat-zat kimia
lainnya yang melebihi batas maksimumnya akan berpengaruh pada kesehatan dan
a. pH
Air sebainya tidak memiliki keasaman dan tidak basa untuk mencegah
terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air. pH merupakan
faktor penting bagi air minum, pada pH < 6,5 dan > 8,5 akan mempercepat
disebabkan karena daya pengikat klor (CPC) selain digunakan untuk mengikat zat
organic, juga digunakan untuk mengikat besi, akibatnya sisa klor menjadi lebih
sedikit dan hal ini memerlukan desinfektan yang lebih banyak pada proses
pengolahan air. Dalam air minum kadar maksimum besi yaitu 0,3 mg/l, sedangkan
untuk nilai ambang rasa pada kadar 2 mg.l. Kadar besi (Fe) yang melebihi batas
warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan
kekeruhan.
c. Klorida
Klorida adalah senyawa halogen klor (Cl), kadar klor (Cl) yang melebihi
250 mg/l akan menimbulkan rasa asin, korosif pada logam. Kadar maksimum
d. Tembaga (Cu)
tetapi untuk dosis tinggi dapat menyebabkan gejala GI, SSP, ginjal, hati,
meninggal dunia. Dalam dosis rendah dapat menimbulkan rasa kesat, warna dan
e. Mangan (Mn)
susunan syarap seperti insomnia, kemudian lemah pada kaki dan otot muka
sehingga ekspresi muka menjadi beku dan muka tanpak seperti topeng. Bila
hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, serta berjalan seperti penderita
parkinsonism.
f. Seng (Zn)
Seng (Zn) pada air minum akan menimbulkan rasa kesat dan dapat
Opalescent dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir. Kadar maksimum
3. Syarat-Syarat Mikrobiologis
beda sesuai dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Oleh karena itu,
air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari haruslah bebas dari bakteri
patogen. Bakteri golongan coli tidak merupakan bakteri golongan patogen, namun
bakteri ini merupakan indicator dari pencemaran air oleh bakteri patogen.
4. Syarat-Syarat Radioaktivitas
Kematian sel dapat diganti kembali apabila sel dapat beregenerasi dan apabila
tidak seluruh sel mati. Perubahan genetis dapat menimbulkan berbagai penyakit
terdapat dalam air minum. Air minum tidak boleh mengandung bakteri yang dapat
a. Jumlah kuman yang terdapat dalam 1 cc air minum kurang dari 100 kuman.
b. Dalam 100 cc air minum tidak boleh mengandung bakteri E. coli karena
c. Bakteri lain yang tidak boleh ada dalam air minum adalah bakteri-bakteri
Secara umum penyediaan air bersih berasal dari sumber air permukaan
atau air dalam tanah. Sumber air bersih yang dikelola oleh PDAM berasal dari air
sungai, karena tujuan utama dari perencanaan jaringan adalah agar kebutuhan
akan tersedianya air bersih dapat terlayani dengan baik. Untuk hal-hal yang dapat
mengurangi jumlah air yang didistribusikan antar lain disebabkan oleh banyaknya
banyaknya air baku yang tersedia artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk
penggunanya. Persyaratan kuantitas juga bias ditinjau dari standar debit air bersih
yang dialirkan kekonsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih dan
kuantitas adalah syarat terpenting dalam melayani konsumen agar kebutuhan
berikut :
Q1 = Q2
A1 x V1 = A2 x V2
Dimana :
konsumen tersebut, sehingga pemakaian air sering kali dipakai sebagai salah satu
2.1.2.3 Kontinuitas
dan kuantitasnya saja, tetapi dari segi kontinuitas juga harus mendukung.
Kontinuitas adalah dimana air harus bias tersedia secara terus-menerus meskipun
dimusim kemarau selama umur rencana karena tujuan utama dari perencanaan
jaringan distribusi air adalah agar kebutuhan konsumen akan terpenuhi secara
terus-menerus. Salah satu cara untuk menjaga agar kontinuitas air selalu tersedia
adalah dengan membuat tempat penampungan air (reservoir) untuk menyimpan
perhari atau setiap saat diperlukan. Akan tetapi kondisi ideal tersebut hamper
perhari pada jam-jam aktifitas kehidupan. Jam aktifitas di Indonesia adalah pukul
dengan rumus :
Ʃ Pertumbuhan
Angka pertumbuhan (%) = 𝑥 100 %
Ʃ Data
mendatang. Pada kenyataannya hasil pehitungan proyeksi ini tidak selalu tepat
tetapi perkiraan ini dapat dijadikan sebagai perhitungan volume kebutuhan air
1. Metode Geometrik
Pn = Po (1 + r)n
Di mana :
2. Metode Aritmatika
Pn = Pn + nr
Po −Pt
r = t
Dimana :
Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar untuk
memerlukan air. Macam-macam kebutuhan air bersih pada umumnya dibagi atas
1. Kebutuhan Domestik
Air yang digunakan untuk keperluan non domestik yaitu air yang
ibadah, dan lain sebagainya. Kebutuhan air non domestik dipengaruhi oleh
Q =VxA
A = 1/4 x 𝜋 x d2
4Q
d = √Vπ
keterangan :
HGS = S x L
S = (Q/0,2785 x C x d2,63)1/0,54
keterangan :
VR = Qd – Qs x T
Keterangan :
Keterangan :
(∆Hmm)
Catatan : Sisa tekanan minimum (∆Hmm) diambil 5 meter, dengan tujuan agar
tidak terjadi :
a. Kantong udara
Tr = Th - Tmt
Keterangan :
penghuni pada gedung PDD POLNEP KH. Tujuan menghitung kebutuhan air
cadangan ini karena minimal selama musim hujan kebutuhan dasar air bersih
dapat ditopang dengan air hujan sehingga dapat mengurangi anggaran air bersih
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh dipermukaan tanah datar
selama peiode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan
horizontal. Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul
dalam tempat yang datar, tidak menguap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 mm,
artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air
XT = X + K . Sx
∑ Xi
X = n
∑ (Xi−X )2
Sx =√ n−1
Keterangan :
K = Faktor frekuensi
Yt−Yn
k = Sn
n = Jumlah data
intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam
tinggi hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan
intensitas curah hujan dapat dihitung menggunakan beberapa Metode Van Breen
yaitu metode pendekatan besarnya atau lama durasi hujan harian adalah terpusat
selama 4 jam dengan hujan efektif sebesar 90% dari hujan selama 24 jam. Adapun
90% .Xt
I=
4
Dimana :
a. Rumus Talbot
a
I =
t+b
b. Rumus Sherman
a
I =
rn
c. Rumus Ishiguro
a
I =( )
√t+b
Dimana :
A,b,n = Tapan atau konstanta yang tergantung pada lamanya curah hujan
Weduwen, Haspers, dll. Namun dari berbagai metode tersebut yang akan dibahas
Q = 0,278 x C x I x A
Keterangan :
menanggulanginya adalah dengan cara menyediakan air dalam jumlah yang cukup
individu dan untuk pelayanan terbatas. Bentuk dari sistem ini pada umumnya
sangat sederhana, dimana hanya terdiri satu sumber saja, seperti sumur yang
Penyediaan air bersih pada perkotaan adalah suatu penyediaan air bersih
seperti : minum, masak, mencuci, mandi, atau air untuk keperluan rumah tangga.
Penyediaan air bersih pada perkotaan sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk.
keberbagai tempat pemakaian dengan aman dan tanpa mengurangi kualitas dan
kuantitas air. Dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan jaringan
jenis pendistribusian dan membagi jaringan distribusi dalam zona tekanan bila
diperlukan.
berbagai tujuan tergantung dari kondisi lokal dan lainnya. Adapun metode
pendistribusian air berada pada tempat yang lebih tinggi dari pada daerah yang
dan kran-kran umum. Metode ini paling baik pengalirannya jika dari sumber
Pengolahan Air (IPA) atau mata air untuk kemudian didistribusikan ke daerah
pompa yang membawa air yang telah diolah dari instalasi pengolahan menuju
tempat konsumen, seperti perkantoran dan industri yang mengkonsumsi air juga
termasuk dalam sistem ini adalah fasilitas penampung air yang telah diolah
(reservoir distribusi), yang digunakan saat kebutuhan air lebih besar dari suplai
instalasi, meter air untuk menentukan banyak air yang digunakan, dan keran
kebakaran. Dua hal penting yang harus diperhatikan pada sistem distribusi adalah
tersedianya jumlah air yang cukup dengan tekanan yang memenuhi (kontinuitas
pelayanan), serta menjaga kemanan kualitas air yang berasal dari instalasi
pengolahan. Tugas pokok sistem distribusi air bersih adalah menghantarkan air
bersih kepada para pelanggan yang akan dilayani, dengan tetap memperhatikan
faktor kualitas, kuantitas dan tekanan air sesuai dengan perencanaan awal. Faktor
yang didambakan oleh para konsumen adalah ketersediaan air setiap waktu.
selama 24 jam. Keuntungan sistem ini adalah konsumen setiap waktu dapat
memperoleh air bersih dari jaringan pipa distribusi di posisi pipa manapun.
Sedangkan kerugiannya adalah pemakaian air akan cenderung lebih boros dan bila
terjadi sedikit kebocoran saja, maka jumlah air yang akan hilang sangat besar.
Pada sistem ini air bersih disuplai 2 – 4 jam pada pagi hari dan 2 – 4 jam
pada sore hari. Kerugiannya adalah pelanggan atau konsumen tidak bisa setiap
saat mendapatkan air dan perlu menyediakan tempat penyimpanan air dan bila
terjadi kebocoran maka air untuk Fire Fighter (pemadam kebakaran) akan sulit
didapat.
Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air
untuk 24 jam hanya disuplai dalam beberapa jam saja. Sedangkan keutungannya
adalah pemborosan air dapat dihindari dan juga sistem ini cocok untuk daerah
kualitas, kuantitas dan tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang
baik, reservoir, pompa dan peralatan yang lain. Metode pendistribusian air
tergantung pada kondisi topografi dari sumber air dan posisi para konsumen
berada. Menurut Howard, S.P., et.al (1985) sistem pengaliran yang dipakai adalah
sebagai berikut :
a. Sistem Gravitasi
permukaan tanah. Untuk daerah perkotaan air biasanya ditampung dalam menara
air atau tong air yang berada di lantai atas bangunan sehingga dengan adanya
c. Sistem Pemompaan
digunakan jika elevasi antara sumber air atau instalasi pengolahan dan daerah
pelayanan tidak dapat memberikan tekanan yang cukup. Proses penyediaan air
d. Sistem Gabungan
Dalam pemilihan jenis pipa untuk penyaluran air bersih tergantung pada
1. Pipa PVC
Poly Vinyl Chloride (PVC) merupakan pipa yang terbuat dari plastik dan
dengan kombinasi vinyl lainnya mempunai karakteristik pipa yang tahan lama dan
mudah perawatannya.
Pipa PVC juga tidak berkarat atau membusuk. Di samping itu, pipa PVC
ini sering digunakan dalam sistem irigasi atau perairan dan pelindung kabel. Di
Indonesia standar ukuran yang dipakai untuk sistem perairan rumah tangga atau
a. Tidak berkarat
b. Permukaan licin
c. Elastisitas tinggi
f. Mudah dibongkar
a. Mudah pecah
2. Pipa HDPE
tinggi yaitu pipa dengan daya lentur yang tinggi pada luar dan dalam permukaan
pipa, serta dapat digunakan di daerah berbukit, rawan gempa, dan daerah rawa.
a. Tahan terhadap retak, karena Pipa HDPE terbuat minyak bumi (Polyethlene)
c. Tahan terhadap bahan kimia, karena pipa HDPE mempunyai daya tahan yang
istimewa terhadap berbagai bahan kimia, baik dalam kondisi asam maupun
basa kuat.
d. Ketahanan masa pakai, pipa HDPE memiliki daya tahan sampai dengan
e. Tahan terhadap segala cuaca, pipa ini memiliki ketahanan terhadap cuaca
yang ekstrim.
f. Tahan abrasi dan sedimentasi karena sifat permukaan dalam pipa HDPE yang
h. Tahan terhadap suhu rendah karena pipa ini memiliki Brittleness Point (titik
i. Pipa HDPE mempunyai bobot yang ringan, jauh melebihi pipa besi sehingga
panjang dan pipa yang dijual di pasaran, sehingga dalam pekerjaan suatu instalasi
1. Tee All RR
jalan.
2. Valve Flange
4. Street Box
Berfungsi untuk penutup valve agar mempermudah pada saat membuka katup
5. Flange Socket
6. Drop
7. Giboult Joint
8. Manometer
Digunakan pada saat mengukur tekanan pipa pada pipa dengan satuan atm
barr.
9. Kran
Berfungsi untuk mengatur aliran dan bisa juga digunakan untuk menutup
11. Reduser RR
untuk menyambungkan pipa yang lebih bessr ke pipa yang lebih kecil.
Berfungsi untuk mencatat air dari permukaan yang dilakukan oleh PDAM.
Digunakan untuk membelokkan arah aliran yang beradius besar atau 90˚.
RAB adalah suatu acuan atau metode penyajian rencana biaya yang harus
pekerjaan, baik itu biaya material atau bahan yang diperlukan, biaya alat (sewa
atau beli), upah pekerja, dan biaya lainnya yang diperlukan. Secara garis besar
RAB terdiri dari 2 komponen utama yaitu volume pekerjaan dan harga satuan
dari gambar rencana yang tersedia atau berdasarkan kebutuhan real dilapangan.
Dalam perhitungan bahan atau material harga bahan harus sesuai dengan
Penetapan biaya tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa hal seperti, kondisi
tempat kerja, lama waktu kerja, dan keterampilan tenaga kerja itu sendiri.
3. Biaya peralatan
tersebut.
4. Biaya lain-lain
Biaya lain lain seperti biaya sewa kantor, biaya perjalanan, dokumentasi,
pajak, asuransi, biaya pengujian atau pengetesan, dan biaya lain yang
item pekerjaan yang akan dibangun. RAB harus menguraikan jumlah semua
biaya upah kerja, material dan peralatan termasuk biaya lainnya yang
2. Menetapkan daftar dan jumlah material yang dibutuhkan. Dalam RAB harus
material yang dibutuhkan. Daftar dan jenis material yang tertuang dalam
Berdasarkan RAB yang ada, maka akan diketahui jenis dan besarnya
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dari RAB tersebut akan kelihatan pekerja
dan kecakapan apa saja yang dibutuhkan. Berdasarkan RAB tersebut akan
peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Dari RAB juga
Gambar kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada
ini perlu juga dilakukan pengecekan harga harga material dan upah yang ada
disekitar atau lokasi paling dekat dengan tempat bangunan rumah akan
dikerjakan.
2. Perhitugan volume.
c. Harga upah kerja per hari termasuk mandor, kepala tukang, dan pekerja
item pekerjaan.
5. Rekapitulasi
biaya pajak.
2.5.2 Kurva S
antara nilai komulatif biaya atau jam-orang (Man Hours) yang telah digunakan
Kurva S dapat dibuat berdasarkan bobot setiap pekerjaan dan lama waktu
yang diperlukan untuk setiap pekerjaan dari tahap pertama sampai berakhirnya
ada, untuk membayar angsuran ini harus juga diperiksa perincian volume
pekerjaan dalam waktu tertentu terhadap harga total yang tercantum dalam
dokumen kontrak. Dalam hal ini grafik bobot persen menyatakan hubungan
pekerjaan dengan bobot seluruh pekerjaan. Dari bobot persen ini, dapat dibuat
dengan waktu, dari grafik ini pula dapat diketahui persentase pekerjaan yang
Bobot persen yang dipakai pada proyek ini adalah sebagai berikut:
direncanakan bersama.
3.1 Persiapan
mengetahui apa yang akan dilakukan dan apa saja yang diperlukan baik berupa
data-data pendukung dan bahan referensi untuk dasar teori yang berkaitan. Dalam
1. Studi literatur yakni mempelajari berbagai macam literatur buku atau buku
referensi yang berkaitan dengan judul yang diambil pada Tugas Akhir.
Data primer :
KH, jumlah ruangan yang menggunakan air dan data jumlah alat
plumbing.
b. Sumber air.
Data sekunder :
a. Peta lokasi
penyusunan tugas akhir ini. Suatu proses perencanaan tidak akan bias
penunjang, tidak lengkap. Data yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan dan
penyusunan laporan Tugas Akhir ini dikelompokkan dalam dua jenis data,
yaitu:
1. Data primer adalah data lapangan yang diperoleh secara langsung pada lokasi
KH, jumlah ruangan yang menggunakan air dan data jumlah alat
plumbing.
JUMLAH MAHASISWA/I
NO TAHUN
(Orang)
1 2015/2016 272
2 2016/2017 280
3 2017/2018 235
Tabel 3.2 Jumlah Tenaga Pendidik Kontrak/Non PNS Pertahun
Tahun
NO Bidang Jurusan 2015 2016 2017
Tenaga Pendidik Non PNS
1 Teknik Sipil 4 7 11
2 Teknologi Budidaya Perikanan 3 9 12
Teknologi Pengolahan Hasil
3 5 9 11
Perkebunan
4 Mata Kuliah Dasar Umum 9 10 10
Jumlah Pertahun 21 35 44
Tahun
NO Bidang Jurusan 2015 2016 2017
Tenaga Pendidik Non PNS
1 Tenaga Kependidikan 9 17 19
2 Teknisi 3 8 6
3 Keamanan 3 5 7
4 Kebersihan 4 5 5
Jumlah Pertahun 19 35 45
b. Sumber air.
Pemakaian Air
No Kategori Rata-rata Perhari Keterangan
( Liter )
f. Basic price.
2. Data Sekunder adalah data pendukung dari data primer yang diperoleh dari
kebutuhan air bersih yang diperlukan pada gedung PDD Politeknik Negeri
cukup banyak, maka analisa penyediaan air bersih pada gedung PDD POLNEP
reservoar.
3.3.4 Analisa Perhitungan RAB Jaringan Pipa
PEMBAHASAN
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
38
Tahun 2016 = x 100 % = 12,179 %
312
−24
Tahun 2017 = x 100 % = - 6,857 %
350
Total = 19,036 %
Pn = P0 + n.r
P0 − P t
r =
t
312−326
=
10
= -1,4
Pn = P0 + n.r
= 298 jiwa
Pn = P0 ( 1+ r)n
jiwa terbesar akan digunakan untuk menghitung kebutuhan air bersih 10 tahun
yang akan datang, yaitu nilai pertumbuhan jiwa menggunakan metode geometrik.
Dari tabel kebutuhan air per orang setiap hari diambil pemakaian air sebesar 80
liter/hari per orang. Maka jumlah pemakaian air per hari per orang adalah :
Kebutuhan air bersih = Jumlah Orang x pemakaian Air Rata-rata Dalam 1 Hari
(m3/hari)
Asumsi waktu penggunaan air (efektif) yaitu dari pukul 06.00 – 22.00 = 16 jam
Asumsi waktu tidak menggunakan air (tidak efektif) yaitu dari pukul 22.00 –
06.00 = 8 jam
Asumsi total air yang dikeluarkan perjam = 10 ℓ /menit x 60 menit = 600 ℓ/jam
Jadi total air yang dikeluarkan dalam 16 jam = 16 jam x 600 ℓ /jam = 9600 ℓ/jam.
Plumbing.
1. Toilet Dosen
Diketahui :
Keran = 3 buah
2. Toilet Mahasiswa
Diketahui :
Keran = 10 buah
Kloset = 10 buah
3. Laboratorium
Diketahui :
Keran = 5 buah
Kloset = 1 buah
Washtafel = 4 buah
4. Workshop
Diketahui :
Keran = 4 buah
Kloset = 2 buah
Washtafel = 2 buah
5. Dapur
Diketahui :
Keran = 1 buah
Washtafel = 1 buah
6. Tempat Wudhu
Diketahui :
Keran = 2 buah