4. Aliran fluida mendekati plug flow, sehingga dapat diperoleh hasil konversi yang tinggi
Pressure drop rendah
5. Oleh karena adanya hold-up yang tinggi, maka menghasilkan pencampuran radial yang
lebih baik dan tidak ditemukan pembentukan saluran (channeling)
6. Pemasokan katalis per unit volum reaktor besar
7. Hold up liquid tinggi
8. Katalis benar-benar dibasahi
9. Kontrol temperature lebih baik
10. Transfer massa gas-liquid lebih tinggi daripada reaktor trickle bed karena interaksi gas-
liquid lebih besar
1. Single Bed
Sebagai penyangga katalisator dipakai butir-butir alumunia (bersifat inert terhadap zat pereaksi)
dan pada dasar reactor disusun dari butir yang besar makin keatas makin kecil, tetapi pada bagian
atas katalisator disusun dari butir kecil makin keatas makin besar.
2. Multi tube
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan katalisator lebih dari satu
tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatic. Jika reaksi yang terjadi sangat eksotermis pada
konversi yang masih kecil suhu gas sudah naik sampai lebih tinggi dari suhu maksimum yang
diperbolehkan untuk katalisator, maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam alat
penukar panas diluar reactor untuk di dinginkan dan selanjutnya dialirkan kembali ke reaktor
melalui tumpukan katalisator kedua, jika konversi gas yang keluar dari tumpukan kedua belum
mencapai yang direncanakan, tetapi suhu gas sudah lebih tinggi dari yang diperbolehkan maka
dilakukan pendinginan lagi dengan mengalirkan gas kea lat penukar panas kedua kemudian di
kembalikan ke reactor yang masuk melalui tumpukan katalisator ketiga dan seterusnya sampai
diperoleh konversi yang diinginkan. Jika reaksi bersifat endotermis maka penukar panas diluar
reactor dapat digunakan untuk pemanas gas reaksi.
Kelebihan:
1. Terjadinya regenerasi secara kontinyu.
2. Reaksinya memiliki efek panas yang tinggi.
3. Suhunya konstan sehingga mudah dikontrol.
Kekurangan:
1. Partikel mengalami keausan yang dapat menyebabkan mengecilnya ukuran partikel yang
berada di dalam reaktor dan ikut mengalir bersama aliran gas sehingga perlu digunakan
alat cyclone separators dan aliran listrik yang disambungkan pada garis antara reaktor dan
generator.
2. Adanya peningkatan keabrasivan dimana penyebabnya adalah partikel padat di dalam
proses cracking pada fluidized bed.
3. Tidak mempunyai fleksibilitas terhadap perubahan panas.
4. Rancang-Bangun kompleks sehingga biaya mahal.
5. jarang digunakan di (dalam) laboratorium