PENDAHULUAN
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana proses pengeringan yang terjadi pada rotary dryer ?
b. Bagaimana prinsip kerja dari rotary dryer ?
c. Jelaskan apa saja klasifikasi rotary dryer?
d. Bagaimana perbandingan rotary dryer skala laboratorium dan skala industry ?
e. Apa keuntungan dan kerugian penggunaan rotary dryer?
1.3 TUJUAN
a. Mampu mengetahui proses pengeringan yang terjadi pada rotary dryer
b. Mampu mengetahui prinsip kerja rotary dryer
c. Mampu memahami perbandingan rotary dryer skala laboratorium dan
skala industri
d. Mampu menentukan klasifikasi dari rotary dryer
1.4 MANFAAT
a. Memberikan pengetahuan mengenai proses pengeringan pada rotary dryer
b. Menambah wawasan tentang prinsip kerja rotary dryer
c. Menambah wawasan mengenai klasifikasi dari rotary dryer
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Koefisien pindah massa, dan
Kecepatan aliran udara pengeringan
6
- Sifat bahan yang dikeringkan (ketahanan panas kepekaan terhadap pukulan,
bahan ledakan debu, sifat oksidasi)
- Jenis cairan yang terkandung dalam bahan yang dikeringkan
- Operasi kontiniu atau tidak kontinui
Peristiwa yang terjadi selama proses pengeringan meliputi dua proses, yaitu
perpindahan panas dan perpindahan massa. Perpindahan panas yaitu proses
pemberian panas pada bahan untuk menguapkan air dari dalam bahan atau proses
perubahan bentuk cair ke bentuk gas. Sedangkan perpindahan massa yaitu
pengeluaran massa uap air dari permukaan bahan ke udara.
Saat ini telah dikenal banyak sekali jenis mesin pengering yang bekerja
dengan berbagai prinsip pindah panas dan massa yang sangat beragam. Diantara
sekian banyak jenis mesin pengering terdapat beberapa yang paling sering digunakan
untuk mengeringkan produk farmasi salah satunya rotary dryer.
7
Rotary Dryer
Rotary dryer atau bisa disebut drum dryer merupakan alat pengering
berbentuk sebuah drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan dengan
tungku atau gasifier. Alat pengering ini dapat bekerja pada aliran udara melalui poros
silinder pada suhu 1200-1800oF tetapi pengering ini lebih seringnya digunakan pada
suhu 400-900oF
Rotary dryer sudah sangat dikenal luas di kalangan industri karena proses
pengeringannya jarang menghadapi kegagalan baik dari segi output kualitas maupun
kuantitas. Namun sejak terjadinya kelangkaan dan mahalnya bahan bakar minyak dan
gas, maka teknologi rotary dryer mulai dikembangkan untuk berdampingan dengan
teknologi bahan bakar substitusi seperti burner batubara, gas sintesis dan sebagainya.
Secara umum, alat rotary dryer terdiri dari sebuah silinder yang berputar di
atas sebuah bearing dengan kemiringan yang kecil menurut sumbu horisontal, rotor,
gudang piring, perangkat transmisi, perangkat pendukung, cincin meterai, dan suku
cadang lainnya.. Panjang silinder biasanya bervariasi dari 4 sampai lebih dari 10 kali
diameternya (bervariasi dari 0,3 sampai 3 m). Feed padatan dimasukkan dari salah
satu ujung silinder dan karena rotasi, pengaruh ketinggian dan slope kemiringan,
produk keluar dari salah satu ujungnya (Jumari, A dan Purwanto A., 2005). Pengering
putar ini dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat padat atau dengan gas
panas yang mengalir melalui mantel luar, atau dengan uap yang kondensasi di dalam
8
seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan pada permukaan dalam
selongsong.
Pada alat pengering rotary dryer terjadi dua hal yaitu kontak bahan dengan
dinding dan aliran uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan yang terjadi
akibat kontak bahan dengan dinding disebut konduksi karena panas dialirkan melalui
media yang berupa logam. Sedangkan pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan
dengan aliran uap disebut konveksi karena sumber panas merupakan bentuk aliran.
Pada pengeringan dengan menggunakan alat ini penyerapan panas mudah dilakukan
dan terjadi penyusutan bobot yang lebih tajam dibandingkan dengan penurunan
pembobotan yang dialami tray dryer.
9
yang berada di bagian belakang pengering drum. Sumber panas didapatkan dari gas
yang diubah menjadi uap panas dengan cara pembakaran.
Kontak yang terjadi antara padatan dan gas pada alat pengering rotary dryer
dilengkapi dengan flights, yang diletakkan di sepanjang silinder rotary dryer. Volume
material yang ditransport oleh flights antara 10 sampai 15 % dari total volume
material yang terdapat di dalam rotary dryer Mekanismenya sebagai berikut, pada
saat silinder pengering berputar, padatan diambil keatas oleh flights, terangkat pada
jarak tertentu kemudian terhamburkan melalui udara. Kebanyakan pengeringan
terjadi pada saat seperti proses ini, dimana padatan berkontak dengan gas.
Flights juga berfungsi untuk mentransfer padatan melalui silinder.
Proses yang terjadi di dalam rotary dryer sangat kompleks dan masih sedikit
dimengerti dengan baik sehingga menjadi obyek penelitian dari banyak peneliti.
Untuk dapat menganalisis dan mendesain sistem rotary dryer secara benar dan
meyakinkan, perlu difahami fenomena perpindahan panas, perpindahan massa dan
transportasi partikel padat di dalam rotary dryer. Mula-mula panas dipindahkan dari
gas ke padatan basah, karena adanya driving force suhu, dan temperatur padatan akan
naik dan kehilangan uap air. Uap air berpindah ke aliran gas karena adanya gradien
tekanan uap. Hal ini merupakan proses simultan dari perpindahan massa dan
perpindahan panas yang terjadi pada saat partikel padat bergerak secara kontinyu
membentuk pancaran berputar di seluruh silinder dari masukan sampai keluaran.
Metoda perpindahan panas yang terjadi adalah konveksi dan konduksi.
10
70oC dengan lama pengeringan 80-90 menit, dan putaran rotary dryer 17-19 rpm.
Untuk memperoleh hasil pengeringan yang baik selain ditentukan oleh suhu dan
putaran mesin juga ditentukan oleh kapasitas mesin pengering. Kapasitas per batch
mesin pengering ditentukan oleh diameter mesin itu.
Prinsip kerja dari Rotary dryer atau pengering putar adalah sebagai berikut:
1. Bahan dimasukkan kedalam silinder yang berputar kemudian bersamaan dengan
itu aliran panas mengalir dan kontak dengan bahan.
2. Didalam drum yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan dan
menjatuhkannya dari atas kebawah sehingga kumpulan bahan basah yang
menempel tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif.
Pengangkatan memerlukan desain yang hati-hati untuk mencegah dinding yang
asimetri.
3. Setelah itu bahan bergerak dari bagian ujung dryer keluar menuju bagian ujung
lainnya akibat kemiringan drum. Posisi miring ini tujuannya yaitu untuk
mempercepat penyampaian materi melalui pengering di bawah gravitasi.
4. Bahan yang telah kering kemudian keluar melalui suatu lubang yang berada
dibagian belakang pengering drum.
5. Sumber panas didapatkan dari gas yang diubah menjadi uap panas dengan cara
pembakaran.
11
Penggunaan tabung uap yang dibenamkan dalam sel yang berputar membuat
pengeringan pancuran (cascanding rotary dryer) lebih efisien secara termal.
Secara umum, unit pemanas langsung merupakan unit yang sederhana dan
paling ekonomis. Unit ini digunakan pada saat kontak langsung antara padatan dan
flue gas dapat ditoleransi. Karena beban panas total harus diberikan dan diambil,
sejumlah volume total gas yang besar dan kecepatan yang tinggi diperlukan.
Kecepatan gas yang ekonomis biasanya kurang dari 0,5 m/s.
Bagian dalam alat yang berbentuk silindris ini, semacam sayap yang banyak.
Melalui antara sayap-sayap tersebut dialirkan udara panas yang kering sementara
silinder pengering berputar. Dengan adanya sayap-sayap tersebut bahan seolah-olah
diaduk sehinga pemanasan meratadan akhirnya diperoleh hasil yang lenih baik. Alat
ini dilengkapi 2 silinder, yang satu ditempatkan di bagian dekat pemasukan bahan
yang akan dikeringkan, dan yang satu lagi di bagian dekat tempat pengeluaran bahan
hasil pengeringan. Masing- masing silinder tersebut berhubungan dengan sayap-
sayap (kipas) yang mengalirkan secara teratur udara panas disamping berfungsi pula
sebagai pengaduk dalam proses pengeringan, sehingga dengan cara demikian
pengeringan berlangsung merata.
12
2.3 KLASIFIKASI ROTARY DRYER
13
2. Direct heat, concurrent flow
Pengering jenis ini dapat mengeringkan zat padat dengan flue gas tanpa adanya
kontaminasi tetapi zat yang dikeringkan tersebut tidak bisa dipanaskan pada
temperatur tinggi karena akan menimbulkan kerusakan. Material yang bisa
dikeringkan dengan cocurrent-flow dryer meliputi: gypsum, besi pirit, dan bahan
organik seperti peat, alfalfa.
3. Indirect heat, counter current flow
Pengering jenis ini dapat digunakan untuk mengeringkan zat padat seperti
pigmen putih pada temperatur tinggi tetapi sisa yang keluar harus dikontakan dengan
flue gas. Suatu konstruksi alternatif yaitu pengering ditutup dengan batu bata yang
dikelilingi oleh flue gas panas. Aliran udara masuk secara konduksi melalui Shell
atau tube pusat dan padatan akan dihancurkan menjadi debu sehingga akan lebih
mudah ditangani. Untuk padatan yang tidak bisa dipanaskan pada temperatur tinggi,
indirect heat memerlukan cattle feed.
4. Direct-indirect
Operasi direct-indirect dryer lebih ekonomis daripada jenis pengering yang lain.
Pengering ini dapat digunakan untuk mengeringkan zat padat pada temperatur tinggi
dengan flue gas. Dalam pengering ini gas panas masuk pada tengah-tengah tube pada
650-980°C. untuk keadaan dingin pada temperatur 200-480°C disaluran pertama
melalui pengering dan dikembalikan melalui pengering kecepatan tinggi. Selanjutnya
dikeluarkan pada temperature antara 60-70°C. zat padat yang dapat dikeringkan
dengan direct-indirect dryer meliputi: lignite, coal dan coke.
14
2.4 PERBANDINGAN ROTARY DRYER SKALA LABORATORIUM DAN
SKALA INDUSTRI
15
Data Percobaan yang diperoleh :
- Umpan pasir basah : 2,3 kg
dengan komposisi, Pasir : 2 kg dan Air : 0,3 kg
- m Pasir Kering : 1 kg
Material Balance
pada rotary dryer
komposisi aliran :
m Air di F2 = ½ m Air di F1
16
dikarenakan m pasir kering = m pasir F3 = ½ m pasir basah,
1. Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan
2. Penanganan bahan yang baik sehingga menghindari terjadinya atrisi
3. Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses
pengeringan bahan yang seragam/merata
4. Efisiensi panas tinggi
5. Operasi sinambung
6. Instalasi yang mudah
7. Menggunakan daya listrik yang sedikit
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah yang berjudul “Rotary Dryer” yang telah diselesaikan dapat
disimpulkan bahwa :
- Rotary dryer atau yang disebut juga pengering putar adalah jenis
pengering industri yang digunakan untuk mengurangi atau meminimalkan
cairan atau kelembaban suatu materi seperti batu bara, bubur batubara,
limbah industri, tanah liat dan lain sebagainya.
- Prinsip kerja dari rotary dryer ini yaitu mengontakan bahan dengan
menggunakan sumber panas yang dihasilkan burner sehingga
menghasilkan peristiwa konduksi dan konveksi
- Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan dinding disebut
konduksi karena panas dialirkan melalui media yang berupa logam.
- Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut
konveksi karena sumber panas merupakan bentuk aliran
18