Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam industri kimia bahan-bahan harus dipisahkan dan suspense dengan
penjernihan atau fludisasi. Dalam hal ini pemisahan pemisahan yang sempurna sering
kali tidak dapat diperoleh, artinya bahan padat masih mengandung sedikit atau
banyak cairan, yang hingga dapat dihilangkan dengan cara pengeringan.
Pengeringan merupakan salah satu proses penting dalam operasi teknik kimia,
secara umum pengeringan didefinisikan sebagai operasi pemisahan air atau cairan
lain dengan kuantitas kecil dari bahan padatan. Operasi ini digunakan untuk
mengurangi kelengasan(moisture) bahan padat hingga mencapai harga yang
dikehendaki. Pengeringan biasanya merupakan tahap pemprosesan tahap hilir.
Penerapan pengeringan ini dalam industry kimia sangat luas, antara lain mencangkup
makanan, industry bahan kimia organic, industry katalik, pigmen dan sebagainya.
Selain itu proses-proses pembakaran dan pengelolahan limbah yang sering
melibatkan operasi pengeringan.
Tujuan pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas di mana
perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan
pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang dikeringkan
dapat mempunyai waktu simpan yang lama.
Faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2, yakni:
- Faktor yang berhubungan dengan udara pengering yaitu suhu, kecepatan
volumetrik aliran udara pengering dan kelembaban udara.
- Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yaitu ukuran bahan, kadar air awal
dan tekanan parsial dalam bahan.

3
1.2 RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana proses pengeringan yang terjadi pada rotary dryer ?
b. Bagaimana prinsip kerja dari rotary dryer ?
c. Jelaskan apa saja klasifikasi rotary dryer?
d. Bagaimana perbandingan rotary dryer skala laboratorium dan skala industry ?
e. Apa keuntungan dan kerugian penggunaan rotary dryer?

1.3 TUJUAN
a. Mampu mengetahui proses pengeringan yang terjadi pada rotary dryer
b. Mampu mengetahui prinsip kerja rotary dryer
c. Mampu memahami perbandingan rotary dryer skala laboratorium dan
skala industri
d. Mampu menentukan klasifikasi dari rotary dryer

1.4 MANFAAT
a. Memberikan pengetahuan mengenai proses pengeringan pada rotary dryer
b. Menambah wawasan tentang prinsip kerja rotary dryer
c. Menambah wawasan mengenai klasifikasi dari rotary dryer

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROSES PENGERINGAN PADA ROTARY DRYER


Pengeringan merupakan suatu proses dimana zat cair dalam padatan
dipanaskan dengan media padat dengan memberikan kalor untuk menguapkan cairan
tersebut dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan zat cair
yang ada. Selama proses pengeringan terjadi perpindahan masa dan perpindahan
panas yang terjadi secara simultan pada permukaan padatan dan pada bagian struktur
dalam padatan. Perpindahan massa yang dimaksud adalah berpindahannya fluida air
pada padtan dengan menuju zat pengering dalam fase uap. Sedangkan pemisahan
kalor merupakan transfer kalor yang antara gas padatan dengan pengering.
Zat padat yang akan dikeringkan biasanya adalah sebagai berikut :
- Seroih (flake)
- Bijian (granuale)
- Serbuk (forder)
- Lempeng (slab)
- Lembaran senambang (continius shet)

Pada umumnya proses pengeringan dibagikan menjadi dua tahap, yaitu:

a. Tahap pertama dengan laju pengeringan yang konstan


Pada tahap pengeringan yang pertama cairan pada permukaan partikel menguap
atau mengabut dengan merata, sebagai akibatnya terjadi penurunan keembapan dalam
partikel dan cairan berpindah dari dalam partikel ke permukaan dengan cara difusi.
Laju pengeringan konstan ini terjadi pada lapisan air bebas yang terdapat pada
permukaan biji-bijian. Laju pengeringan ini terjadi sangat singkat, selama proses
pengeringan berlangsung, kecepatan penguapan air pada tahap ini dapat disamakan
dengan penguapan air bebas. Besar nya laju pengeringan ini tergantung dari:
 Lapisan yang terbuka
 Perbedaan kelembaban antara aliran udara dan daerah basah

5
 Koefisien pindah massa, dan
 Kecepatan aliran udara pengeringan

b. Tahap kedua dengan laju pengeringan menurun


Tahap kedua dimulai ketika cairan dari bagian dalam partikel tidak lagi cukup
membasahi permukaan bidang batas yang terjadi penguapan kemudian bergerak
masuk kedalam partikel cairan yang berada didalam harus berdifusi dalam bentuk uap
agar dapat menembus bagian bagia yang sudah kering. Tahanan yang harus diatasi
membesar dan laju pengeringan menurun. Hal ini semakin nyata bila partikel semakin
besar juga bidang kapiler-kapiler dan partikel semakin halus. Pada proses akhir
pengeringan sering kali masih tertingal kelebaban sisi dalam bahan yang dikeringkan.
Laju pengeringan menurun terjadi setelah periode pengeringan konstan selelsai,
dan sangat tergantung pada sifat-sifat alami bahan yang dkeringkan. Laju perpndahan
massa selama proses ini dikendalikan oleh perpindahan internal bahan.
Periode laju pengeringan menurun meliputi 2 proses yaitu perpindahan uap air
dari dalam bahan ke permukaan dan perpindahan uap air dari permukaan ke udara
sekitar.
Proses pengeringan berlangsung sampai kesetimbangan dicapai antara
permukaan dalam dan permukaan luar bahan dengan lingkungan. Pada tahap awal,
dimulai dengan massa pemanasan singkat dengan laju pengeringan maksimum dan
konstan. Dalam tahap pengeringan ini, kadar air melebihi kadar air maksimum
higroskopis diseluruh bagian dalam bahan. Dalam hal ini, tingkat pengeringan bahan
tertentu tergantung pada karakteristik bahan yaitu suhu bahan, kelembaban relative
dan kecepatan udara pengeringan.

Kriteria pemilihan alat pengering disamping berdasarkan pertimbangan ekonomi,


pemilihan alat pengering ditentukan oleh faktor-faktor :
- Kondisi bahan yang dikeringkan (bahan padat yang dapat mengalir, pasta dan
suspensi)

6
- Sifat bahan yang dikeringkan (ketahanan panas kepekaan terhadap pukulan,
bahan ledakan debu, sifat oksidasi)
- Jenis cairan yang terkandung dalam bahan yang dikeringkan
- Operasi kontiniu atau tidak kontinui

a. Pengeringan zat padat


- Pengeringan talam ( tray dryer )
- Pengering menara ( tower dryer )
- Pengering berputar ( rotary dryer )
- Pengeringan hamparan fludisasi
- Perangkat kilat flas dryer

b. Pengeringan larutan dan bubur


- Pengering semprot
- Pengering fil tipis
- Pengering tromil

2.2 PRINSIP KERJA ROTARY DRYER

Peristiwa yang terjadi selama proses pengeringan meliputi dua proses, yaitu
perpindahan panas dan perpindahan massa. Perpindahan panas yaitu proses
pemberian panas pada bahan untuk menguapkan air dari dalam bahan atau proses
perubahan bentuk cair ke bentuk gas. Sedangkan perpindahan massa yaitu
pengeluaran massa uap air dari permukaan bahan ke udara.

Saat ini telah dikenal banyak sekali jenis mesin pengering yang bekerja
dengan berbagai prinsip pindah panas dan massa yang sangat beragam. Diantara
sekian banyak jenis mesin pengering terdapat beberapa yang paling sering digunakan
untuk mengeringkan produk farmasi salah satunya rotary dryer.

7
Rotary Dryer

Rotary dryer atau bisa disebut drum dryer merupakan alat pengering
berbentuk sebuah drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan dengan
tungku atau gasifier. Alat pengering ini dapat bekerja pada aliran udara melalui poros
silinder pada suhu 1200-1800oF tetapi pengering ini lebih seringnya digunakan pada
suhu 400-900oF

Rotary dryer sudah sangat dikenal luas di kalangan industri karena proses
pengeringannya jarang menghadapi kegagalan baik dari segi output kualitas maupun
kuantitas. Namun sejak terjadinya kelangkaan dan mahalnya bahan bakar minyak dan
gas, maka teknologi rotary dryer mulai dikembangkan untuk berdampingan dengan
teknologi bahan bakar substitusi seperti burner batubara, gas sintesis dan sebagainya.

Pengering rotary dryer biasa digunakan untuk mengeringkan bahan yang


berbentuk bubuk, granula, gumpalan partikel padat dalam ukuran besar. Pemasukkan
dan pengeluaran bahan terjadi secara otomatis dan berkesinambungan akibat gerakan
vibrator, putaran lubang umpan, gerakan berputar dan gaya gravitasi. Sumber panas
yang digunakan dapat berasal dari uap listrik, batubara, minyak tanah dan gas. Debu
yang dihasilkan dikumpulkan oleh scrubber dan penangkap air elektrostatis.

Secara umum, alat rotary dryer terdiri dari sebuah silinder yang berputar di
atas sebuah bearing dengan kemiringan yang kecil menurut sumbu horisontal, rotor,
gudang piring, perangkat transmisi, perangkat pendukung, cincin meterai, dan suku
cadang lainnya.. Panjang silinder biasanya bervariasi dari 4 sampai lebih dari 10 kali
diameternya (bervariasi dari 0,3 sampai 3 m). Feed padatan dimasukkan dari salah
satu ujung silinder dan karena rotasi, pengaruh ketinggian dan slope kemiringan,
produk keluar dari salah satu ujungnya (Jumari, A dan Purwanto A., 2005). Pengering
putar ini dipanaskan dengan kontak langsung gas dengan zat padat atau dengan gas
panas yang mengalir melalui mantel luar, atau dengan uap yang kondensasi di dalam

8
seperangkat tabung longitudinal yang dipasangkan pada permukaan dalam
selongsong.

Pada alat pengering rotary dryer terjadi dua hal yaitu kontak bahan dengan
dinding dan aliran uap panas yang masuk ke dalam drum. Pengeringan yang terjadi
akibat kontak bahan dengan dinding disebut konduksi karena panas dialirkan melalui
media yang berupa logam. Sedangkan pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan
dengan aliran uap disebut konveksi karena sumber panas merupakan bentuk aliran.
Pada pengeringan dengan menggunakan alat ini penyerapan panas mudah dilakukan
dan terjadi penyusutan bobot yang lebih tajam dibandingkan dengan penurunan
pembobotan yang dialami tray dryer.

Pengeringan pada rotary dryer dilakukan pemutaran berkali-kali sehingga


tidak hanya permukaan atas yang mengalami proses pengeringan, namun juga pada
seluruh bagian yaitu atas dan bawah secara bergantian, sehingga pengeringan yang
dilakukan oleh alat ini lebih merata dan lebih banyak mengalami penyusutan. Selain
itu rotary ini mengalami pengeringan berturut-turut selama satu jam tanpa dilakukan
penghentian proses pengeringan. Pengering rotary ini terdiri dari unit-unit silinder,
dimana bahan basah masuk diujung yang satu dan bahan kering keluar dari ujung
yang lain.

Proses pengeringan terjadi ketika bahan dimasukkan ke dalam silinder yang


berputar kemudian bersamaan dengan itu aliran panas mengalir dan kontak dengan
bahan. Didalam drum yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan dan
menjatuhkannya dari atas ke bawah sehingga kumpulan bahan basah yang menempel
tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif. Pengangkatan
memerlukan desain yang hati-hati untuk mencegah dinding yang asimetri. Selain itu
bahan bergerak dari bagian ujung dryer keluar menuju bagian ujung lainnya akibat
kemiringan drum. Bahan yang telah kering kemudian keluar melalui suatu lubang

9
yang berada di bagian belakang pengering drum. Sumber panas didapatkan dari gas
yang diubah menjadi uap panas dengan cara pembakaran.

Kontak yang terjadi antara padatan dan gas pada alat pengering rotary dryer
dilengkapi dengan flights, yang diletakkan di sepanjang silinder rotary dryer. Volume
material yang ditransport oleh flights antara 10 sampai 15 % dari total volume
material yang terdapat di dalam rotary dryer Mekanismenya sebagai berikut, pada
saat silinder pengering berputar, padatan diambil keatas oleh flights, terangkat pada
jarak tertentu kemudian terhamburkan melalui udara. Kebanyakan pengeringan

terjadi pada saat seperti proses ini, dimana padatan berkontak dengan gas.
Flights juga berfungsi untuk mentransfer padatan melalui silinder.

Proses yang terjadi di dalam rotary dryer sangat kompleks dan masih sedikit
dimengerti dengan baik sehingga menjadi obyek penelitian dari banyak peneliti.
Untuk dapat menganalisis dan mendesain sistem rotary dryer secara benar dan
meyakinkan, perlu difahami fenomena perpindahan panas, perpindahan massa dan
transportasi partikel padat di dalam rotary dryer. Mula-mula panas dipindahkan dari
gas ke padatan basah, karena adanya driving force suhu, dan temperatur padatan akan
naik dan kehilangan uap air. Uap air berpindah ke aliran gas karena adanya gradien
tekanan uap. Hal ini merupakan proses simultan dari perpindahan massa dan
perpindahan panas yang terjadi pada saat partikel padat bergerak secara kontinyu
membentuk pancaran berputar di seluruh silinder dari masukan sampai keluaran.
Metoda perpindahan panas yang terjadi adalah konveksi dan konduksi.

Pada umumnya kebanyakan alat pengering, panas dipindahkan dengan lebih


dari satu cara, tetapi pengering industri tertentu (misalnya pengeringan makanan)
mempunyai satu metoda perpindahan panas yang dominan. Sedangkan pada rotary
dryer, perpindahan panas yang dominan adalah perpindahan panas konveksi, panas
yang diperlukan biasanya diperoleh dari kontak langsung antara gas panas dengan
padatan basah. Pengeringan dalam rotary dryer menggunakan suhu tidak lebih dari

10
70oC dengan lama pengeringan 80-90 menit, dan putaran rotary dryer 17-19 rpm.
Untuk memperoleh hasil pengeringan yang baik selain ditentukan oleh suhu dan
putaran mesin juga ditentukan oleh kapasitas mesin pengering. Kapasitas per batch
mesin pengering ditentukan oleh diameter mesin itu.

Prinsip kerja dari Rotary dryer atau pengering putar adalah sebagai berikut:
1. Bahan dimasukkan kedalam silinder yang berputar kemudian bersamaan dengan
itu aliran panas mengalir dan kontak dengan bahan.
2. Didalam drum yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan dan
menjatuhkannya dari atas kebawah sehingga kumpulan bahan basah yang
menempel tersebut terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif.
Pengangkatan memerlukan desain yang hati-hati untuk mencegah dinding yang
asimetri.
3. Setelah itu bahan bergerak dari bagian ujung dryer keluar menuju bagian ujung
lainnya akibat kemiringan drum. Posisi miring ini tujuannya yaitu untuk
mempercepat penyampaian materi melalui pengering di bawah gravitasi.
4. Bahan yang telah kering kemudian keluar melalui suatu lubang yang berada
dibagian belakang pengering drum.
5. Sumber panas didapatkan dari gas yang diubah menjadi uap panas dengan cara
pembakaran.

Dalam merencanakan alat pengering rotary dryer hendaklah diketahui kadar


air input, kadar air output, densiti material, ukuran material, maksimum panas yang
diijinkan, sifat fisika atau kimia, kapasitas output, dan ketersediaan jenis bahan bakar
sehingga dapat ditentukan dimensi rotary dryer, sistem pemanas (langsung atau tidak
langsung), arah gas panas (co-current atau counter current), volume dan tekanan
udara, kecepatan dan tenaga putar, dan dimensi siklon.

Pengering rotari telah menjadi andalan bagi banyak industri yang


menghasilkan produk dalam tonase yang tinggi. Pengeringan ini biasanya
membutuhkan modal yang besar dan kurang efisien, tetapi sangat fleksibel.

11
Penggunaan tabung uap yang dibenamkan dalam sel yang berputar membuat
pengeringan pancuran (cascanding rotary dryer) lebih efisien secara termal.

Pengering rotary memiliki keuntungan dari struktur yang wajar, manufaktur


yang sangat baik, output tinggi, konsumsi energi yang rendah, operasi yang mudah
digunakan dan sebagainya. Pengering rotary berlaku untuk bahan partikel, dan juga
berlaku untuk bahan pasta dan kental yang bercampur dengan bahan partikel, atau
bahan yang kadar air tinggi. Ini memiliki keuntungan dari volume produksi yang
besar, berbagai aplikasi, hambatan aliran kecil, rentang disesuaikan besar, dan operasi
yang mudah digunakan, dan lain-lain.

Secara umum, unit pemanas langsung merupakan unit yang sederhana dan
paling ekonomis. Unit ini digunakan pada saat kontak langsung antara padatan dan
flue gas dapat ditoleransi. Karena beban panas total harus diberikan dan diambil,
sejumlah volume total gas yang besar dan kecepatan yang tinggi diperlukan.
Kecepatan gas yang ekonomis biasanya kurang dari 0,5 m/s.
Bagian dalam alat yang berbentuk silindris ini, semacam sayap yang banyak.
Melalui antara sayap-sayap tersebut dialirkan udara panas yang kering sementara
silinder pengering berputar. Dengan adanya sayap-sayap tersebut bahan seolah-olah
diaduk sehinga pemanasan meratadan akhirnya diperoleh hasil yang lenih baik. Alat
ini dilengkapi 2 silinder, yang satu ditempatkan di bagian dekat pemasukan bahan
yang akan dikeringkan, dan yang satu lagi di bagian dekat tempat pengeluaran bahan
hasil pengeringan. Masing- masing silinder tersebut berhubungan dengan sayap-
sayap (kipas) yang mengalirkan secara teratur udara panas disamping berfungsi pula
sebagai pengaduk dalam proses pengeringan, sehingga dengan cara demikian
pengeringan berlangsung merata.

12
2.3 KLASIFIKASI ROTARY DRYER

Secara umum rotary dryer dapat diklasifikasikan sebagai direct, indirect-


direct, indirect, and tipe special. Klasifikasi ini tergantung oleh metode transfer panas
yang terjadi antara bahan padat dengan aliran gasnya. Untuk “direct” berarti panas
yang ditambahkan atau dipindahkan kebahan padat pertukarannya dilakukan secara
langsung antara aliran gas dengan bahan padatnya. Sedangkan “indirect“ berarti
transfer panas tidak dilakukan secara langsung tetapi melalui suatu perantara yaitu
dinding silinder (baja) sehingga nantinya akan terjadi kontak panas antara bahan
padat dengan dinding baja. Klasifikasi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Direct heat, counter current flow


Untuk material yang akan dipanaskan pada temperatur tinggi, eperti mineral,
pasir, tanah liat (clays), batu gamping (limestone) dan sebagainya. Gas yang
digunakan untuk proses pengeringan bisa digunakan flue gas. Untuk substansi yang
tidak bisa dipanaskan secara berlebihan produk seperti bahan kimia yang berupa
kristal, seperti NH4SO4 dan gula tebu dapat dipanaskan dengan menggunakan udara
panas.

13
2. Direct heat, concurrent flow
Pengering jenis ini dapat mengeringkan zat padat dengan flue gas tanpa adanya
kontaminasi tetapi zat yang dikeringkan tersebut tidak bisa dipanaskan pada
temperatur tinggi karena akan menimbulkan kerusakan. Material yang bisa
dikeringkan dengan cocurrent-flow dryer meliputi: gypsum, besi pirit, dan bahan
organik seperti peat, alfalfa.
3. Indirect heat, counter current flow
Pengering jenis ini dapat digunakan untuk mengeringkan zat padat seperti
pigmen putih pada temperatur tinggi tetapi sisa yang keluar harus dikontakan dengan
flue gas. Suatu konstruksi alternatif yaitu pengering ditutup dengan batu bata yang
dikelilingi oleh flue gas panas. Aliran udara masuk secara konduksi melalui Shell
atau tube pusat dan padatan akan dihancurkan menjadi debu sehingga akan lebih
mudah ditangani. Untuk padatan yang tidak bisa dipanaskan pada temperatur tinggi,
indirect heat memerlukan cattle feed.

4. Direct-indirect

Operasi direct-indirect dryer lebih ekonomis daripada jenis pengering yang lain.
Pengering ini dapat digunakan untuk mengeringkan zat padat pada temperatur tinggi
dengan flue gas. Dalam pengering ini gas panas masuk pada tengah-tengah tube pada
650-980°C. untuk keadaan dingin pada temperatur 200-480°C disaluran pertama
melalui pengering dan dikembalikan melalui pengering kecepatan tinggi. Selanjutnya
dikeluarkan pada temperature antara 60-70°C. zat padat yang dapat dikeringkan
dengan direct-indirect dryer meliputi: lignite, coal dan coke.

14
2.4 PERBANDINGAN ROTARY DRYER SKALA LABORATORIUM DAN
SKALA INDUSTRI

Pada praktikum yang telah dilaksanakan di laboratoriun, prinsip kerja rotary


dryer di laboratorium dan di industry adalah sama, namun yang membedakannya
hanya lah ukuran dan kapasitas.
Pada praktikum rotary dryer sampel yang digunakan ialah pasir, untuk
mengeringkan pasir yang telah menjadi basah setelah dicampur air, maka
pengeringan dilakukan dengan panas yang dihasilkan dari pembakaran minyak tanah
yang disemprotkan kedalam alat dengan bantuan kompresor. Dan akan dijelaskan
sebagai berikut :
Umpan masuk berupa pasir basah sebesar 2,3 kg dikeringkan didalam rotary
dryer selama kurang lebih 2 jam dengan kecepatan putaran 300 rpm. Produk
keluaran yang dihasilkan berupa pasir kering 1 kg, lalu uap air hasil proses
pengeringan akan dikeluarkan melalui gas cerobong sebanyak 0,15 kg. Didalam
proses ini ada massa yang tertinggal didalam alat dimana massa yang tertinggal
tersebut berupa pasir basah sebanyak 1,15 kg.

15
Data Percobaan yang diperoleh :
- Umpan pasir basah : 2,3 kg
dengan komposisi, Pasir : 2 kg dan Air : 0,3 kg
- m Pasir Kering : 1 kg

Material Balance
pada rotary dryer

Data perhitungan untuk menentukan semua

komposisi aliran :

- m Pasir di F1 = m Pasir di F3 + m Pasir di F4

Sehingga didapat, m pasir di F3 = 1 kg

- m Air di F1 = m Air di F2 + m Air di F3

dapat diasumsikan bahwa :

m Air di F2 = ½ m Air di F1

16
dikarenakan m pasir kering = m pasir F3 = ½ m pasir basah,

Sehingga menunjukan untuk mengeringkan 2 kg pasir yang menghasilkan 1 kg pasir


kering, maka air yang menguap akan bernilai setengah dari komposisi air pada umpan
pasir basah (F 1).

2.5 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENGGUNAAN ROTARY DRYER

Keuntungan penggunaan rotary/drum dryer sebagai alat pengering adalah :

1. Dapat mengeringkan baik lapisan luar ataupun dalam dari suatu padatan
2. Penanganan bahan yang baik sehingga menghindari terjadinya atrisi
3. Proses pencampuran yang baik, memastikan bahwa terjadinya proses
pengeringan bahan yang seragam/merata
4. Efisiensi panas tinggi
5. Operasi sinambung
6. Instalasi yang mudah
7. Menggunakan daya listrik yang sedikit

Kekurangan dari penggunaan pengering drum diantaranya adalah :

1. Dapat menyebabkan reduksi kuran karena erosi atau pemecahan


2. Karakteristik produk kering yang inkonsisten
3. Efisiensi energi rendah
4. Perawatan alat yang susah
5. Tidak ada pemisahan debu yang jelas

17
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari makalah yang berjudul “Rotary Dryer” yang telah diselesaikan dapat
disimpulkan bahwa :

- Rotary dryer atau yang disebut juga pengering putar adalah jenis
pengering industri yang digunakan untuk mengurangi atau meminimalkan
cairan atau kelembaban suatu materi seperti batu bara, bubur batubara,
limbah industri, tanah liat dan lain sebagainya.
- Prinsip kerja dari rotary dryer ini yaitu mengontakan bahan dengan
menggunakan sumber panas yang dihasilkan burner sehingga
menghasilkan peristiwa konduksi dan konveksi
- Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan dinding disebut
konduksi karena panas dialirkan melalui media yang berupa logam.
- Pengeringan yang terjadi akibat kontak bahan dengan aliran uap disebut
konveksi karena sumber panas merupakan bentuk aliran

18

Anda mungkin juga menyukai