Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Energi merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia.

Kebutuhan energi masih didominasi oleh bahan bakar fosil tidak terbarukan yang

cepat atau lambat pasti akan habis ketersediaannya seperti minyak bumi, gas alam,

dan batu bara. Berbagai upaya untuk mencari dan mengembangkan sumber energi

alternatif yang terbarukan terus dilakukan. Sumber energi alternatif ini merupakan

sumber energi yang ramah lingkungan, mampu meminimalisir dampak sosial, lebih

murah dan merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui kembali, sehingga

dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Salah satu sumber energi

alternatif yang dapat dikembangkan yaitu limbah ban bekas. (Putra,dkk. 2016).

Seiring dengan pertumbuhan populasi yang dibarengi dengan peningkatan

ekonomi menuntut kebutuhan kendaraan bermotor juga meningkat. Peningkatan

pertumbuhan kendaraan bermotor ini juga dibarengi dengan persoalan lingkungan

yang serius. Faktor lingkungan tersebut adalah penumpukan limbah ban bekas.

Limbah ban bekas sangat sulit terdegradasi oleh alam (mikrobiologi) karena

memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengurainya. Apabila dibuang

sembarangan juga dapat menyumbat saluran perairan yang akan menyebabkan

banjir. Pemusnahan limbah ban bekas dengan cara pembakaran juga kurang efektif

dan beresiko menyebabkan polutan dari emisi gas buang dan partikulat pencemar

lainnya.

Mengingat terbatasnya sumber bahan bakar minyak pada saat ini, maka

pemanfaatan ban karet bekas kendaraan bermotor untuk dijadikan sumber bahan

1
2

bakar sangatlah tepat karena ban mempunyai nilai kalor yang tinggi dengan

komposisi kandungan karbon sebesar 85,16%. Karbon hitam sendiri merupakan

komposisi terbanyak dalam penyusunan ban yang digunakan untuk memperkuat

karet dan membantu ketahanan terhadap goresan. (Mastral, 2000).

Sebuah penelitian terdahulu Damayanthi (2009), mengenai pencairan limbah

ban bekas menghasilkan kondisi operasi optimal diperoleh pada suhu 550°C dengan

berat katalis 1 gram. Semakin tinggi suhu operasi akan memberikan komposisi

premium yang semakin besar tetapi setelah mencapai suhu optimum (550°C),

komposisi premium akan turun. Demikian juga dengan berat katalis, semakin besar

berat katalis maka komposisi premium akan semakin besar. Hal ini dikarenakan

semakin banyak katalis yang digunakan, maka proses cracking yang terjadi

semakin baik.

Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan, maka perlu dilakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Waktu Terhadap Konversi Limbah Ban Dalam Bekas

Sepeda Motor Roda Dua Menjadi Bahan Bakar Menggunakan Katalis Zeolit

Alam”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai pencairan limbah ban bekas

menghasilkan bahan bakar dengan kondisi operasi optimal diperoleh pada waktu 2

jam, suhu 550°C dengan berat katalis 1 gram. Waktu berpengaruh pada produk

yang akan dihasilkan karena, semakin lama waktu proses pirolisis berlangsung.

produk yang dihasilkannya (residu padat, tar, dan gas) semakin naik. Permasalahan-

permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:


3

1. Bagaimana pengaruh waktu terhadap konversi limbah ban dalam bekas

kendaraan bermotor roda dua menjadi bahan bakar menggunakan

katalis zeolit Alam.

2. Bagaimana pengaruh waktu terhadap kualitas konversi limbah ban dalam bekas

kendaraan bermotor roda dua menjadi bahan bakar menggunakan katalis zeolit

Alam.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh waktu terhadap konversi limbah ban dalam bekas

kendaraan bermotor roda dua menjadi bahan bakar menggunakan katalis zeolit

Alam.

2. Mengetahui pengaruh waktu terhadap kualitas konversi limbah ban dalam

bekas kendaraan bermotor roda dua menjadi bahan bakar menggunakan katalis

zeolit Alam.

1.4. Hipotesis

Pengaruh waktu yang semakin lama, akan mempengaruhi kuantitas dan

kualitas produk yang dihasilkan, hal ini disebabkan jumlah karet ban bekas yang

dapat terdegradasi menjadi hidrokarbon cair menjadi semakin besar. Demikian pula

peningkatan suhu akan mempengaruhi kualitas hidrokarbon cair yang dihasilkan

mendekati hasil jenis bahan bakar, ini dikarenakan gugus asam (yang berasal dari

katalis zeolit Alam) mempengaruhi reaksi peruraian karet ban bekas menjadi

senyawa yang lebih sederhana akan menjadi semakin baik.


4

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat

diantaranya:

1. Konversi limbah karet ban dalam bekas kendaraan bermotor roda dua

menggunakan katalis zeolit alam akan menghasilkan kuantitas dan kualitas

bahan bakar.

2. Memberikan solusi permasalahan limbah.

3. Dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya.

1.6. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada variasi waktu yaitu 1 jam, 2 jam

3 jam, 4 jam, dan 5 jam, menggunakan katalis zeolit alam. Untuk menghasilkan

kuantitas dan kualitas bahan bakar dari proses konversi limbah ban dalam bekas

kendaraan bermotor roda dua.

Anda mungkin juga menyukai