TUGAS AKHIR
Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan
Mendapatkan Gelar Ahli Madya Teknik (Amd.T)
Pada Program Studi Teknik Ekplorasi Produksi Migas
Jurusan Teknik Perminyakan
Politeknik Akamigas Palembang
Oleh :
TUGAS AKHIR
BAGUS AGUNG SATRIA
(1803096)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Oleh:
Mengetahui
Direktur, Ketua Program Studi
Politeknik Akamigas Palembang Teknik Eksplorasi Produksi Migas
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Tugas Akhir : Analisis Desain Ulang Separator Vertikal Dua Fasa
Menjadi Separator Horizontal Tiga Fasa Di Stasiun
Pengumpul Bas Di PT Pertamina Hulu Rokan Region
1 Zone 4 Field Limau
Nama Mahasiswa : Bagus Agung Satria NPM 1803096
Program Studi : Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Jurusan : Teknik Perminyakan
Telah diuji dan lulus Pada
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 September 2021
Tim Penguji :
Nama Jabatan Tanda tangan
1. Ir. H. Ekariza, M.M Pembimbing I ( )
2. Hendra Budiman, S.Si.,M.Si Pembimbing II ( )
3. Zulkarnain Yusuf, S.T.,M.T Penguji I ( )
4. Aldo Setiawan, S.T Penguji II ( )
5. Dwi Putri Lestari, S.T.,M.T Penguji III ( )
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
v
ABSTRAK
ANALISIS DESAIN ULANG SEPARATOR VERTIKAL DUA FASA
MENJADI SEPARATOR HORIZONTAL TIGA FASA
PADA STASIUN PENGUMPUL BAS
DI PERTAMINAHULU ROKAN REGION 1 ZONE 4 FIELD LIMAU
(BAGUS AGUNG SATRIA, 2021)
Separator vertikal BA-01 adalah salah satu separator yang berada di Stasiun
Pengumpul BAS. Separator ini sudah beroperasi 5-10 tahun, , waktu operasi yang
cukup lama membuat separator mulai mengalami beberapa masalah seperti liquid
carry over ke dalam jaringan gas system, minyak yang keluar dari separator masih
mengandung BS & W yang tinggi, sudah mengalami korosi dan juga fluida sumur
yang dialirkan ke SP BAS mengalami peningkatan water cut yang tinggi. Untuk
upaya peningkatan optimasi separator dapat dilakukan dengan cara mendesain
ulang separator vertikal dua fasa menjadi separator horizontal tiga fasa sehingga
mendapatkan desain ukuran unit separator yang ideal. Hasil dari desain ulang
separator berkapasitas 10.000 BFPD ini didapatkan ukuran separator baru yaitu 7,5
ft x 46,6 ft, panjang L2 17,823 ft, ketinggian Ho/w 1,025 ft, ketinggian liquid (HL)
1,035 ft, Ketinggia gas (HV) 6,465 ft, ketinggian weir 1,035 ft, ketebalan shell
0,361 in, ketebalan head 0,243 in, diameter inlet nozzle 12 in, diameter gas outlet
nozzle 6 in, diameter water outlet nozzle 2 in, dan diameter oil outlet nozzle 1 in.
Kata Kunci: Separator, liquid carry over, water cut, optimasi, desain.
vi
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE REDESIGN OF THE TWO-PHASE VERTICAL SEPA-
RATOR INTO A HORIZONTAL SEPARATOR OF THREE PHASES
AT BAS GATHERING STATION
IN PERTAMINA HULU ROKAN REGION 1 ZONE 4 FIELD LIMAU
(BAGUS AGUNG SATRIA, 2021)
The BA-01 vertical separator is one of the separators located at the BAS Gathering
Station. This separator has been operating for 5-10 years, the operating time is long
enough to make the separator get some problems such as liquid carry over into the gas sys-
temnetwork, the oil coming out of the separator still contains high BS & W, has experi-
enced corrosion and also the well fluid that is flowed to SP BAS has increased high water
cut. For efforts to improve separator optimization can be done by redesigning the vertical
separator two phases into a horizontal separator three phases so as to get the ideal separa-
tor unit size design. The result of the redesign of the separator with a capacity of 10,000
BFPD was obtained the size of the new separator which is 7.5 ft x 46.6 ft, L2 length 17,823
ft, Ho/w height 1,025 ft, height liquid (HL) 1,035 ft, height vapor (HV) 6,465 ft, weir height
1,035 ft, shell thickness 0.361 inch, head thickness 0.243 inch, inlet nozzle diameter 12
inch, outlet gas diameter 6 inch, water outlet nozzle diameter 2 inch, and oil outlet nozzle
diameter 1 inch.
Keywords: Separator, liquid carry over, water cut,optimization, design.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS 94:5)
What you see is not the truth and what you hear is only perception
Tidak ada yang sia-sia di dunia ini, lakukan apa yang menjadi bagianmu
sampai hari kita lelah dan berserah, saat itu semesta bekerja.
Kupersembahkan kepada :
Yang pertama dari segalanya, sembah sujud serta rasa
syukur kepada Allah SWT.
Ayah dan Bunda yang sangat saya cintai ( Bpk Edi Mardi
& Ibu Ernayani) yang selalu memberikan dukungan, doa,
motivasi dan semangat yang tidak pernah luntur serta
kasih dan sayang yang tidak pernah pudar.
Saudara-saudaraku yang sudah memberikan doa,
semangat, motivasi dan nasihat.
Sahabatku Belia yang selalu memberikan semangat dan
tempat berkeluh kesah
Teman seperjuangan Tugas Akhir ( Elisa, Sheren, Anjani,
Fitrah, Fahrul, Wenky) yang telah membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir
Teman seperjuangan Tugas Akhir Teknik Eksplorasi
Produksi Migas angkatan XII. Banyak kenangan indah
yang kita lalui bersama.
Almamater tercinta Politeknik Akamigas Palembang.
Terakhir, terimakasih untuk diri sendiri yang telah
berjuang sampai saat ini
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah membertikan Rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir di PT
Pertamina Hulu Rokan Region I Zone 4 Limau Field yang disusun guna memenuhi
syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik ( A.Md.T) pada program studi
Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang
Pada kesempatan ini Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa, wawasan dan
dukungan atas semua kegiatan yang Penulis lakukan
2. Ibu Hj. Amiliza Miarti, S.T., M.Si, selaku Direktur Politeknik Akamigas
Palembang.
3. Bapak/Ibu Wakil Direktur di lingkungan Politeknik Akamigas Palembang.
4. Bapak Roni Alida, S.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas
5. Bapak Ir. H. Ekariza, M.M. selaku Komisaris Utama di PT Badak NGL dan
Dosen Pembimbing satu yang telah membantu dalam penyusunan Laporan
Tugas Akhir.
6. Bapak Hendra Budiman, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing dua yang
turut serta dalam menyusun Laporan Tugas Akhir.
7. Bapak Aldo Setiawan, S.T selaku Pembimbing Lapangan dan Pembimbing
dalam membantu Analisis data lapangan.
8. Bapak dan Ibu Dosen, serta Staf pada Program Studi Teknik Eksplorasi
Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
9. Rekan-rekan mahasiswa/I dari Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi
Migas Angkatan XII (2018) di Politeknik Akamigas Palembang.
ix
10. Semua pihak yang telah membantu Penulis dalam pembuatan Laporan
Tugas Akhir ini, yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan imbalan yang baik
pula dari Allah SWT, Penulis menyadari Laporan Tugas Akhir ini jauh dari
sempurna oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan
Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi rekan-rekan sekalian serta bagi
Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI..............................................iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................vi
ABSTRACT........................................................................................................vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................................viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................2
1.3 Manfaat..............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah................................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan........................................................................3
BAB II DASAR TEORI....................................................................................5
2.1 Separator............................................................................................5
2.2 Prinsip Pemisahan Pada Separator....................................................5
2.3 Jenis Separator...................................................................................6
2.3.1 Jenis Separator Berdasarkan Bentuk ......................................6
2.3.2 Berdasarkan Fasa Yang Diinjeksikan.....................................9
2.4 Bagian Utama Separator....................................................................10
2.5 Peralatan Seaparator..........................................................................10
2.5.1 Peralatan Bagian Luar Separator.............................................11
2.5.2 Peralatan Bagian Dalam Separator..........................................15
2.6 Permasalahan Pada Separator...........................................................17
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN........................................................20
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................20
3.2 Teknik Pengumpulan Data................................................................20
3.3 Jenis Data..........................................................................................20
3.4 Tahap Pengolahan dan Analisa Data.................................................21
3.5 Diagram Alir.....................................................................................26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................28
4.1 Tinjauan Lapangan............................................................................28
4.2 Hasil Evaluasi....................................................................................29
xi
4.3 Perhitungan Desain Ulang Separator................................................30
4.4 Hasil dan Pembahasan.......................................................................43
BAB V PENUTUP.............................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................46
LAMPIRAN.......................................................................................................47
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Separator Produksi .........................................................................5
Gambar 2.2 Separator Vertikal...........................................................................7
Gambar 2.3 Separator Horizontal.......................................................................8
Gambar 2.4 Separator Bulat................................................................................8
Gambar 2.5 Separator Dua Fasa..........................................................................9
Gambar 2.6 Separator Tiga Fasa.........................................................................9
Gambar 2.7 Bagian Utama Separator..................................................................10
Gambar 2.8 Pressure Gauge...............................................................................11
Gambar 2.9 Sight Glasses..................................................................................11
Gambar 2.10 Strainer..........................................................................................12
Gambar 2.11 Liquid Control Valve.....................................................................12
Gambar 2.12 Pressure Control Valve.................................................................13
Gambar 2.13 Pressure Safety Valve....................................................................13
Gambar 2.14 Termometer...................................................................................14
Gambar 2.15 Fisher dan Barton Recorder..........................................................14
Gambar 2.16 Danial Oriface...............................................................................15
Gambar 2.17 Deflector Plate..............................................................................15
Gambar 2.18 Mist Extraction..............................................................................16
Gambar 2.19 Weir...............................................................................................16
Gambar 2.20 Straightening vanes.......................................................................17
Gambar 2.21 Vortex Breaker..............................................................................17
Gambar 3.1 Diagram Alir...................................................................................27
Gambar 4.1 Separator Vertikal BA-01................................................................28
Gambar 4.2 Spesifikasi Separator BA-01 Sebelum Desain Ulang.....................30
Gambar 4.3 Skema Hasil Desain Separator Horizontal 3 Fasa...........................43
Gambar 4.4 Gambar 3D Separator Horizontal 3 Fasa........................................44
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Kondisi Aktual Separator BA-01...............................................29
Tabel 4.2 Liquid Holdup and Surge Time...........................................................32
Tabel 4.3 Penentuan Waktu Tinggal Cairan.......................................................32
Tabel 4.4 Nilai K Untuk Menentukan Kecepatan Maksimum............................34
Tabel 4.5 Coefficient For Partial Volume Cylinder............................................35
Tabel 4.6 Table Size Liquid.................................................................................37
Tabel 4.7 Low Liquid Level Height.....................................................................39
Tabel 4.8 Maximum Allowable Stress Value for Common Steels.......................40
Tabel 4.9 Guidelines for Inlet and Outlet Nozzle Sizing.....................................41
Tabel 4.10 Water Outlet Nozzle Diameter..........................................................42
Tabel 4.11 Oil Outlet Nozzle Diameter...............................................................42
Tabel 4.12 Dimensi Separator ............................................................................43
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Penentuan Faktor Z........................................................................47
Lampiran B. Penentuan Viskositas Gas..............................................................48
Lampiran C. Data Produksi Separator................................................................49
Lampiran D. Production Grafic SP BAS............................................................50
Lampiran E. Dead Oil Viscosity..........................................................................55
Lampiran F. Visual Inspection (Pressure Vessel)...............................................52
Lampiran G. Tampak Visual Separator Vertikal SP BAS..................................53
Lampiran H. Inlet Nozzle....................................................................................55
Lampiran I. Outlet Gas Nozzle .........................................................................56
Lampiran J. Daftar Simbol.................................................................................57
xv
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
gas system, minyak yang keluar dari separator masih mengandung BS & W
yang tinggi, dan sudah mengalami korosi. Hasil dari perhitungan nantinya
diharapkan bisa menjadi suatu hasil ukuran desain separator yang ideal dan efisien
sehingga target produksi yang telah ditetapkan tercapai.
Dari penjelasan tersebut di atas penulis tertarik untuk membahas tema
tentang Analisis Desain Ulang Separator Vertikal Dua Fasa Menjadi Separator Hor-
izontal Tiga Fasa Pada Stasiun Pengumpul BAS Di Pertamina Hulu Rokan Region
1 Zone 4 Field Limau dalam mengoptimalisasi separator eksisting dengan harapan
agar penulis dapat mempelajari langsung proses perencanaan desain separator serta
menganalisis data dan memberikan hasil dari perancangan separator yang ada di
Stasiun Pengumpul BAS di Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zone 4 Field Limau.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian Tugas Akhir Analisis Desain Ulang Separator
Vertikal Dua Fasa Menjadi Separator Horizontal Tiga Fasa ini yaitu :
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian Tugas Akhir Analisis Desain Ulang
Separator Vertikal Dua Fasa Menjadi Separator Horizontal Tiga Fasa ini
yaitu :
1. Dapat mengoptimalkan separator horizontal tiga fasa pada SP BAS
dalam proses separasi fluida produksi di Limau Field.
3
2.1 Separator
Separator merupakan alat berbentuk bejana bertekanan yang digunakan un-
tuk proses separasi fluida sumur yang terproduksi menjadi cairan dan gas (dua fasa)
atau minyak, air dan gas (tiga fasa) yang tidak larut satu sama lain karena perbe-
daan densitas.
Fungsi utama dari separator adalah :
1. Sebagai pemisah utama cairan dan gas
2. Untuk melanjutkan dan mengontrol proses dengan memisahkan gas ikutan
dari cairan
3. Memberikan waktu yang cukup pemisahan antara minyak dan air yang ikut
terproduksi
4. Untuk mengontrol penghentian kemungkinan pelepasan gas dari cairan.
5
6
memisahkan fluida dari sumur menjadi minyak, air dan gas (tiga fasa) atau cairan
dan gas (dua fasa) yang tidak larut satu sama lainnya karena perbedaan densitasnya.
Prinsip pemisahan fluida pada separator dimulai dari fluida yang
terproduksi dari sumur mulai terangkat ke atas permukaan dimana tekanan di
permukaan lebih rendah dari pada tekanan reservoir, sehingga kapasitas cairan
melarutkan gas akan menurun kemudian terpisah karena perbedaan specific gravity.
Fluida yang mempunyai specific gravity lebih berat akan jatuh sedangkan yang
lebih ringan akan berada di atas.
(Sumber: www.hov.com)
Gambar 2.4 Separator Bulat
9
(Sumber: www.steqtech.com)
Gambar 2.6 Separator 3 Fasa
10
(Sumber: www.oilseparator.co.id)
Gambar 2.7 Bagian Utama Separator
c. Saringan (Strainer)
12
g. Termometer
Termometer merupakan jenis sensor suhu yang manual atau masih bersifat
analog. Termometer digunakan untuk mengetahui suhu dari Separator atau
alat sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
(Sumber: www.oilseparator.co.id)
Gambar 2.17 Deflector Plate
b. Mist Extraction / Demister Pad.
Gas yang telah terlepas dari minyak masih mengandung titik-titik minyak
yang akan mengumpul bila ukurannya lebih besar. Demister pad yang
terbuat dari rajutan kawat halus dengan bentuk tertentu akan menyebabkan
arah aliran gas berubah secara berkala. Dan akan mengakibatkan terjadinya
16
efek pembentukan cairan titik titik cukup besar. Selanjutnya cairan akan
jatuh ke bawah bersatu dengan cairan lainnya.
.
(Sumber: www.oilseparator.co.id)
Gambar 2.18 Mist Extraction
c. Weir
Weir merupakan dinding yang dipasang tegak lurus dalam peralatan yang
mempunyai fungsi untuk menahan sehingga dapat membantu residence
time dan cairan dapat di gunakan untuk membentuk wadah di dalam
separator
(Sumber: www.oilseparator.co.id)
Gambar 2.19 Weir
d. Straightening Vanes
Straightening vanes berfungsi untuk merubah arah gas dari inlet dan
mengurangi turbulensi dari inlet deflector.
17
(Sumber: www.oilseparator.co.id)
Gambar 2.20 Straightening vanes
e. Vortex Breaker
Peralatan ini dipasang pada bagian pengeluaran minyak dan berfungsi
untuk mencegah terjadinya pusaran minyak dan mengakibatkan
terlepasnya gas dari minyak pada saat meninggalkan separator.
(Sumber: www.piping-designer.com)
Gambar 2.21 Vortex Breaker
memasuki separator. Salah satu pengotor tersebut adalah C02. Foam juga
dapat berasal dari fluida komplesi atau workover yang tidak sesuai dengan
fluida wellbore. Beberapa masalah yang ditumbulkan dengan adanya foam
antara lain :
a. Kontrol dari level liquid menjadi lebih buruk, karena alat control harus
mendeteksi tiga fase liquid dari pada yang seharusnya yaitu dua.
b. Foam memiliki rasio volume/berat yang besar sehingga dapat mengisi
ruangan pada vessel yang seharusnya bisa digunakan untuk ruang liquid
collecting atau gravity settling.
c. Dalam jumlah foam yang sangat tidak terkontrol, tidak mungkin untuk
menghilangkan separated gas atau oil yang sudah dihilangkan gasnya
dari vessel tanpa membawa foamy material pada gas atau liquid.
2. Paraffin
Akumulatif paraffin akan menyebabkan pengaruh yang buruk terhadap kin-
erja separator. Coalescing plates pada liquid section dan mesh pad pada mist
extractor pada gas section akan cenderung terjadi plugging akibat akumulasi
paraffin. Dan ketika paraffin diperkirakan yang menjadi penyebab masalah
tersebut, maka perlu dipertimbangkan lagi penggunaan centrifugal mist ex-
tractor. Maka perlu lubang-lubang seperti manways, handholes dan nozzle
agar steam, solvent atau liquid pembersih lain masuk ke separator. Tempera-
ture liquid harus juga dijaga di atas cloud point dari crude oil menghindari
pembentukan paraffin.
3. Sand
Partikel pasir bisa menjadi masalah di separator yaitu membuat berhentinya
aliran pada valve trim, plugging pada bagian dalam separator, dan akumu-
lasi pada bagian bawah separator. Hard trim khusus dapat meminimalkan
efek pasir di valve.
4. Liquid Carryover
Liquid Carryover terjadi ketika free liquid keluar dengan fase gas dan dapat
mengindikasi hi-liquid level, kerusakan pada vessel utama, foam, desaain
yang tidak tepat, liquid outlet yang ter-plugged, atau rate yang melebihi de-
19
sain dari vessel’s rate. Hal ini bias dicegah dengan menginstall Level Safety
High (LSH) sensor yang akan menutup inlet ke separator ketika level liquid
melebihi level normalnya.
5. Gas Blowby
Gas blowby terjadi ketika free gas keluar dengan fase liquid yang menjadi
indikasi low level liquid atau control liquid yang gagal. Hal ini bias berba-
haya ketika terjadi kegagalan dalam liquid level control dan liquid dump
valve terbuka dan gas yang masuk dari inlet akan dapat keluar lewat liquid
outlet.
6. Liquid Slugs
Pada bagian pipa yang rendah akan cenderung terbentuk akumulasi liquid
pada aliran dua fasa. Ketika level liquid pada bagian tersebut naik cukup
tinggi untuk menghambat gas flow, maka gas akan mendorong liquid sepan-
jang pipa sebagai slug. Hal ini tergantung flow rate, property pipa, peruba-
han elevasi, flow properties.
7. Emulsi
Selama jangka waktu tertentu akumulasi material emulsi atau impurity lain
dapat terbentuk pada interface minyak dan air. Akan terjadi pengaruh buruk
pada liquid level control, yaitu akan mengurangi waktu efektif untuk
pemisahan yang efektif antara air dan minyak. Penggunaan bahan kimia dan
atau panas akan meminimalisir kesulitan yang dihasilkan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
20
21
Qo 1 day 1cuft
Qoil = X X ......................................................(3.1)
1day 1440 min 0,178 bbl
2) Menentukan SG oil :
141,5
SGoil = .............................................................................(3.2)
131,5+ ° API
3) Menentukan densitas oil :
ρoil = SGoil X 62,4 ...............................................................................(3.3)
b) Air
1) Konversi satuan laju alir menjadi ft3/s :
22
Qw 1 day 1 ft
Qw = X X .....................................................(3.4)
1day 1440 min 0,178 bbl
2) Menentukan densitas air (ρw) :
ρw = SGwater X 62,4..............................................................................(3.5)
c) Gas
1) Konversi satuan laju alir gas menjadi ft3/s :
Qg 1 day
Qg = X ............................................................................(3.6)
1day 86400 s
2) Menentukan densitas gas :
P x 28,96 x SG
ρg = ................................................................................(3.7)
Z x R xT
2. Mengitung volume surge dan volume holdup :
Pemilihan t surge dan t holdup didapatkan dari table 4.2 pada BAB 4.
a) Vol holdup = Qo X t holdup....................................................................(3.8)
b) Vol surge = Qo X t surge........................................................................(3.9)
3. Menentukan waktu retensi (retention time) di dalam separator :
Untuk menentukan waktu retensi berdasarkan oil gravity (API) dan temperature
(℉) seperti pada table 4.3 pada BAB 4
4. Menghitung diameter dan panjang separator :
Asumsi nilai L/D awal untuk perhitungan diameter, nilai L/D diambil diantara
nilai optimum yaitu 3 - 5
( )
1 /3
16(VH +VS)
a. D = L (3.10)
0,6 π ( )
D
b. L = L/D X D .........................................................................................(3.11)
5. Menentukan Nilai RM
L
RM = ..................................................................................................(3.12)
D1
a) Bila 3 < RM < 5 ukuran separator terdapat di pasaran.
b) Bila RM < 3 maka nilai L harus diperbesar
23
a. Vmax gas = K
√ ρo−ρg
ρg
............................................................(3.13)
Qg
b. Av = ............................................................(3.15
Vmax
c. HL = HL/D x D .....................................................................................(3.19)
d. D – HL ..................................................................................................(3.20)
10. Menentukan Keinggian Interface antara Minyak dan Air (Ho/w)
a. Vw = Qw x trw ..................................................................................(3.21)
Vw
b. Aw = ............................................................................................(3.22)
L
Aw
c. ....................................................................................................(3.23)
Atot
Tentukan nilai Ho/w dengan mencari nilai (Ho/w)/D dari table 4.5 pada BAB 4
dengan melihat nilai Aw/Atot
d. Ho/w = D x (Ho/w)/D ........................................................................(3.24)
11. Menentukan Kecepatan Aktual Gas
24
a. Av = Atot – AL .................................................................................(3.25)
Qg
b. Aktual Vg = .................................................................................(3.26)
Av
12. Menghitung Ukuran Droplet Minyak yang Terbawa Pada Fasa Gas
Menghitung Retention Time Gas
L
trg = .......................................................................................(3.27)
aktual gas
Menghitung kecepatan droplet minyak (Vod)
D−HL
Vod = .........................................................................................(3.28)
trg
a. Nilai Dv didapat dari table 4.7 pada BAB 4
dv | ρo−ρg| ρg x g
3
b. Ar = ......................................................................(3.29)
μg
2
c. Re = ( √ 19,075+2,129 √ Ar−4,3675 ) .................................................(3.30)
d. CD
Jika Re < 1
( )
2
4,732
CD = 0,5432+ 0,5 .......................................................................(3.31)
ℜ
Jika Re > 1
24 0,3
CD = + + 0,34..........................................................................(3.32)
ℜ ℜ0,5
304800 x Vod 2 x 3 x CD X ρg
e. Dod = ....................................................(3.33)
4 x g x( ρo−ρg)
13. Menentukan Ukuran Droplet Air dalam Minyak
Menghitung kecepatan droplet air
HL−How
a. Vwd = ...............................................................................(3.34)
tro
Menentukan diameter droplet air
dv | ρw−ρo| ρw x g
3
b. Ar = ....................................................................(3.35)
μo
2
c. Re = ( √ 19,075+2,129 √ Ar−4,3675 ) .................................................(3.36)
d. CD
25
Jika Re < 1
( )
2
4,732
CD = 0,5432+ .......................................................................(3.37)
ℜ0,5
Jika Re > 1
24 0,3
CD = + + 0,34..........................................................................(3.38)
ℜ ℜ0,5
2
304800 x Vwd x 3 x CD X ρo
e. Dwd = ..................................................(3.39)
4 x g x (ρw −ρo)
Tahapan Persiapan
Data Primer
Data Sekunder
Daily production report
Data temperature
separator Data tekanan pada separator
Data tekanan
Data Specific Gravity fluida
umpan separator
28
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan
Data yang digunakan untuk pendesainan ulang separator merupakan data ak-
tual berdasarkan kapasitas dari produksi sumur 5A-179, 5A-194, 5A-218, 5A-239,
5A-250, 5A-271, 5A-276, 5A-281, 5A-286. Adapun data-data yang dibutuhkan un-
tuk perhitungan desain ulang separator ini adalah :
28
30
SAT-
KONDISI OPERASI LAMBANG NILAI UAN
Tekanan separator Psep 39 Psia
temperatur separator Tsep 555 R
Laju alir minyak Qo 382,43 BOPD
Laju alir air Qw 9120,95 Bbld
3.000.00
Laju alir gas Qg 0 scfd
Laju alir liquid Ql 9503,38 BFPD
Water Cut WC 96 %
API API 35 -
Spesific gravity gas SGgas 0,805 -
Spesific gravity air Sgwater 1 -
Spesific gravity minyak Sgoil 0,85 -
Kompressibilitas gas standar Zsc 0,9962 -
Kompressibilitas gas separa-
tor Zsep 0,95
(Sumber : Data lapangan PT Pertamina Hulu Rokan Region 1 Zone 4 Limau)
pemisahan minyak, air dan gas dan mampu menampung kapasitas produksi yang
ada.
PRESSURE VESSEL DATA
2
Design Press. (P) : 10,00 kg/cm Actual Thickness Shell (tact) : mm
Outside Diameter (OD) : 1006,0 mm Previous Thickness Shell (tprev) : 8,11 mm
Outside Radius (OR) : 503,0 mm Nominal Thickness Shell (tnom) : mm
Length (S/S) : 3000 mm Actual Thickness Head (tact) : mm
Material Shell : TS-74000 Previous Thickness Head (tprev) : 8,23 mm
2
Allow. Stress Shell (S) : 1300,70 kg/cm Minimum Thickness Head (tnom) : mm
Joint Eff. Shell (E) : 0,7 Next Inspection Plan (T) : 2,3 years
Material Head : TS-72000 Year Built : 1949
2
Allow. Stress Head (S) : 1265,50 kg/cm Previous Date Inspection : 18-Dec-2013
Joint Eff. Head (E) : 1 Actual Date Inspection : 20-Nov-2019
Qo 1 day 1cuft
Qo = X X
1day 1440 min 0,178 bbl
382,43 Bbld 1 day 1cuft
= X X
1 day 1440 min 0,178 bbl
= 1,492 cuft/ min
2)Menentukan SG minyak :
32
141,5
SGoil =
131,5+ ° API
141,5
=
131,5+ 35
= 0,85
3) Menentukan densitas minyak (ρo) :
ρo = SG x 62,4 x 0,985
= 0,85 x 62,4 x 0,985
= 52,244 lb/cuft
b. Air
1) Konversi satuan laju alir menjadi ft3/s :
Qw 1 day 1 ft
Qw = X X
1day 1440 min 0,178 bbl
9120,95 Bbld 1 day 1 ft
= x x
1 day 1440 min 0,178 bbl
= 35,584 cuft/min
2) Menentukan densitas air (ρw):
ρw = SG x 62,4
= 1 x 62,4
= 62,4 lb/cuft
c. Gas
1) Konversi satuan laju alir gas menjadi ft3/s :
Qg 1 day
Qg = X
1day 86400 s
3.000.000 scfd 1 day
= x
1 day 86400 s
= 34,7222 cuft/s
2) Menentukan densitas gas (ρg) :
> 35 3–5
< 35 100 + 5 – 10
80 – 100 10 – 20
34
60 – 80 20 – 30
(sumber : Succesfully Specific Three Phase Separator)
Karena oil gravity (API) 35, maka dipilih retention time 3,5
4. Menghitung diameter dan panjang separator :
Asumsi nilai L/D awal untuk perhitungan diameter yaitu 4,6. Nilai L/D diambil
diantara nilai optimum yaitu 3 sampai 5
( )
1 /3
16(VH +VS)
a) D = L
0,6 π ( )
D
( )
1/ 3
16(7,460 cuft + 4,476 cuft )
=
0,6 π (4,6)
= 7,34 ft
= 7,5 ft (90 in)
b) L = L/D x D
= 4,6 x 7,5 ft
= 34,5 ft
= 35 ft
Ukuran diameter dan panjang diambil 90 in x 35 ft yaitu yang mendekati
perhitungan berdasarkan dimensi yang ada pada API Spec 12J 1989.
List ukuran standar pada API Spec 12 J 1989 :
Diameter (in) : 12,75 ; 16 ; 20 ; 24 ; 30 ; 36 ; 42 ; 48 ; 54 ; 60 ; 66 ; 72 ; 78 ;
84 ; 90 ; 96 dll.
Panjang (ft) : 5 ; 7,5 ; 10 ; 12,5 ; 15 ; 17,5 ; 20 ; 22,5 ; 25 ; 27,5 ; 30 ; 32,5
; 35 ; 37,5 ; 40 dll.
5. Menentukan Nilai RM
L
RM =
D
35 ft
=
7,5 ft
= 4,6
a) Vmax gas = K
√ ρo−ρg
ρg
√
lb
52,244 −0,153 lb/ cuft
= 0,497 cuft
0,153 lb /cuft
= 9,16 ft/s
Qg
b) Av =
Vmax gas
34,7222cuft /s
=
9,16 ft /s
= 3,789 sqft
36
c. HL = HL/D x D
= 0,138 x 7,5 ft
= 1,035 ft
d. D – HL = 7,5 ft – 1,035 ft
= 6,465 ft
D – HL = HV = 6,465 ft
10. Menentukan Keinggian Interface antara Minyak dan Air (Ho/w)
a. Vw = Qw x trw
= 35,584 cuft/min x 3,5 min
= 124,544 cuft
Vw
b. Aw =
L
124,544 cuft
=
35 ft
= 3,558 sqft
Aw 3,558 sqft
c. =
Atot 44,156 sqft
= 0,080
Tentukan nilai Ho/w dengan mencari nilai (Ho/w)/D dari table 4.5 dengan
melihat nilai Aw/Atot
d. Ho/w = D x (Ho/w)/D
= 7,5 ft x 0,135
= 1,0125 ft
11. Menentukan Kecepatan Aktual Gas
a. Av = Atot – AL
= 44,156 sqft – 3,707 sqft
= 40,448 sqft
Qg
b. Aktual Vg =
Av
34,7222cuft /s
=
40,448 sqft
= 0,858 ft/s
38
12. Menghitung Ukuran Droplet Minyak yang Terbawa Pada Fasa Gas
Menghitung Retention Time Gas
L
trg =
aktual vg
35 ft
=
0,858 ft / s
= 40,772 s
Menghitung kecepatan droplet minyak (Vod)
D−HL
Vod =
trg
6,465 ft
=
40,772 s
= 0,158 ft/s
=
|
0,023 cm 0,837
gr
cc
−0,00245
gr
cc| 0,00245
gr
cc
x 981 cm/s 2
2 g
0,00012 Poise
cm. s
= 1117,429
2
c. Re = ( √ 19,075+2,129 √ Ar−4,3675 )
39
2
= ( √ 19,075+2,129 √ 1117,429−4,3675 )
= 26,338
d. CD
Karena nilai Re >1 maka untuk menghitung nilai CD menggunakan
persamaan :
24 0,3
CD = + + 0,34
ℜ ℜ0,5
24 0,3
= + +0,34
26,338 26,3380,5
= 1,309
2
304800 x Vod x 3 x CD X ρg
e. Dod =
4 x g x( ρo−ρg)
2
304800 x 0,158 ft / s x 3 x 1,309 X 0,00245
= cm gr gr
4 x 981 2 x (0,837 −0,00245 )
s cc cc
= 0,0225 µm
13. Menentukan Ukuran Droplet Air dalam Minyak
Menghitung kecepatan droplet air
HL−How
a. Vwd =
tro
1,035 ft−1,0125 ft
=
3,5 min x 60
= 0,000107 ft/s
Menentukan diameter droplet air
dv | ρw−ρo| ρw x g
3
b. Ar = 2
μo
0,02 g/ ( cm . s ) Poise
= 49,89
2
c. Re = ( √ 19,075+2,129 √ Ar−4,3675 )
2
= ( √ 19,075+2,129 √ 49,89−4,3675 )
40
= 2,17
d. CD
Karena nilai Re >1 maka untuk menghitung nilai CD menggunakan
persamaan :
24 0,3
CD = + + 0,34
ℜ ℜ0,5
24 0,3
= + +0,34
2,17 2,17 0,5
= 11,60
304800 x Vwd 2 x 3 x CD X ρo
e. Dwd =
4 x g x (ρw −ρo)
2 gr
304800 x 0,000107 x 3 x 11,60 x 0,837
cc
=
cm gr gr
4 x 981 x (1 −0,837 )
s
2
cc cc
= 0,00016 µm
PxD
a. ts =
S x E−0,6 x P
¿
= 39 Psia x 90∈ 17500 x 0,85−0,6 x 39 Psia ¿
= 0,236 in
Untuk mengantisipasi terjadinya korosi maka ketebalan Shell ditambahkan
nilai corrotion allowance yaitu 0,125 sehingga ketebalan shell menjadi
ts = 0,236 + 0,125
= 0,361 in
PxD
b. th =
2 x S x E−0,2 x P
¿
= 39 Psia x 90∈ 2 x 17500 x 0,85−0,2 x 39 Psia ¿
= 0,118 in
Untuk mengantisipasi terjadinya korosi maka ketebalan head ditambahkan
dengan nilai corrotion allowance 0,125 sehingga ketebalan shell menjadi
th = 0,118 + 0,125
= 0,243 in
Nilai S (stress value) ditentukan dari tabel 4.8 dengan menentukan material
dinding berdasarkan pada tekanan dan temperature operasi separator. Nilai
E (joint efficiency) diambil pada nilai antara 0.6 sampai 1 berdasarkan
referensi buku Successfully Specify Three-Phase Separators.
19. Menentukan Inlet dan Outlet Nozzle Diameter
Tabel 4.9 Guidelines for Inlet and Outlet Nozzle Sizing
Ql
a. Xl =
Ql x Qg
Qg
b. Xg =
Ql x Qg
c. ρm = ρl x Xl + ρg x Xg
2
π xD
d. A =
4
Qm
e. Vm =
A
Untuk melihat ukuran diameter nozzle yang sesuai, lihat dari tabel 4.9
1) Menghitung inlet nozzle diameter (lbm/ft-sec2)
Idn = ρm x Vm2
Tabel perhitungan lihat di lampiran G
Berdasarkan tabel 4.9, maka didapatkan inlet nozzle diameter sebesar 12 inch
2) Menghitung gas outlet nozzle diameter
Gas Odn = ρm x Vg2
Tabel perhitungan lihat di lampiran H
Berdasarkan tabel 4.9, maka didapatkan gas outlet nozzle diameter sebesar 6
inch
outlet nozzle. Pada desain baru ini juga dilakukan perhitungan untuk menentukan
ketinggian dan posisi weir. Berikut ini adalah hasil dari desain separator horizontal
tiga fasa berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan.
Tabel 4.14 Data Dimensi Separator
Dimensi Separator
Dimensi
Dimensi Baru Satuan
Lama
Diameter 3,3 7,5 ft
Panjang 9,84 46,6 ft
L/D 2,98 4,6 ft
L2 17,823 ft
Ho/w 1,0125 ft
HL 1,035 ft
HV 6,465 ft
H weir 1,035 ft
t shell 8,11 0,361 in
t head 8,23 0,243 In
Inlet nozzle 12 in
Gas Outlet Nozzle 6 in
Water Outlet Noz-
2 in
zle
Oil Outlet Nozzle 1 in
Berikut adalah skema dari hasil desain ulang separator vertikal BA-01
menjadi separator horizontal 3 fasa yang berada di PT Pertamina Hulu Rokan I
Zone 4 Limau
Dari hasil analisis dan pembahasan bab sebelumnya maka penulis dapat
mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya yaitu:
1. Hasil dari evaluasi pada separator BA-01 vertikal dua fasa di SP BAS
adalah bahwa separator ini sudah beroperasi kurang lebih selama 10-15
tahun. Fluida dari sumur yang dialirkan ke SP BAS mengalami peningkatan
water cut yang tinggi, selain itu separator vertikal BA-01 ini sudah men-
galami liquid carry over ke dalam jaringan gas system, minyak yang keluar
dari separator masih mengandung BS & W yang tinggi, dan sudah men-
galami korosi
2. Ukuran idela separator horizontal tiga fasa ditentukan dari nilai RM. Nilai
RM yang ideal yaitu antara 3 – 5. Dari hasil perhitungan desain separator
yang dilakukan didapatkan nilai RM sebesar 4,6. Maka nilai RM yang
didapatkan sudah merupakan ukuran yang ideal untuk separator horizontal
tiga fasa.
3. Hasil dari desain ulang separator vertikal dua fasa menjadi separator
horizontal tiga fasa ini didapatkan ukuran separator baru yaitu 7,5 ft x 46,6
ft, panjang L2 17,823 ft, ketinggian Ho/w 1,025 ft, ketinggian liquid (HL)
1,035 ft, Ketinggia gas (HV) 6,465 ft, ketinggian weir 1,035 ft, ketebalan
shell 0,361 in, ketebalan head 0,243 in, diameter inlet nozzle 12 in, diameter
gas outlet nozzle 6 in, diameter water outlet nozzle 2 in, dan diameter oil
outlet nozzle 1 in.
45
DAFTAR PUSTAKA
Maurice Stewart and Ken E. Arnold. 1998. Surface Production Operations, Vol 1,
Third Edition : Design of Oil Handling Systems and Facilities.
48
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
PENENTUAN FAKTOR Z
49
LAMPIRAN B
PENENTUAN VISKOSITAS GAS
50
LAMPIRAN C
DAILY PRODUCTION RE-
PORT SP
BAS
LAM-
PRAN D
PRO-
DUCTION
GRAFIC SP
BAS
LAMPIRAN E
DEAD OIL VISCOSITY
51
LAMPIRAN F
VISUAL INSPECTION REPORT
52
VISUAL INSPECTION REPORT (PRESSURE VESSEL)
Inspected by,
PT Radiant Utama Interinsco, Tbk
Johan Kurniawan
LAMPIRAN G
53
TAMPAK VISUAL SEPARATOR VERTIKAL SP BAS
54
Baut manhole banyak yang tidak terpasang
55
ID, Inch ID, ft Qm, ft³/s A, ft² ρ Liq, lbm/ft³ ρ Gas, lbm/ft³ Vol.l, ft³/s Vol.g, ft³/s Xl Xg ρm, lbm/ft³ vm, m/s ρm.vm² (lbm/ft-sec²)
1 0,08333 35,33983193 0,005450953 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 6483,23941 90543750,75
2 0,16666 35,33983193 0,021803811 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 1620,809853 5658984,422
3 0,24999 35,33983193 0,049058575 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 720,3599345 1117824,083
4 0,33332 35,33983193 0,087215245 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 405,2024631 353686,5264
INLET NOZZLE
LAMPIRAN H
6 0,49998 35,33983193 0,1962343 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 180,0899836 69864,00521
8 0,66664 35,33983193 0,348860978 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 101,3006158 22105,4079
9 0,74997 35,33983193 0,441527176 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 80,03999272 13800,29733
56
10 0,8333 35,33983193 0,545095279 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 64,8323941 9054,375075
12 0,99996 35,33983193 0,784937201 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 45,02249591 4366,500326
14 1,16662 35,33983193 1,068386746 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 33,07775209 2356,928122
16 1,33328 35,33983193 1,395443913 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 25,32515395 1381,587994
18 1,49994 35,33983193 1,766108703 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 20,00999818 862,5185828
20 1,6666 35,33983193 2,180381115 114,6444 0,153260003 0,617609707 34,72222 0,017476 0,982523694 2,154142169 16,20809853 565,8984422
LAMPIRAN I
OUTLET GAS NOZZLE
57
LAMPIRAN J
DAFTAR SIMBOL
Keterangan :
AL = Luas separator berdasarkan cairan, ft2
ALLL= luas permukaan low liquid level, sqft
Amin = Luas penampang minimum, sqft
Ar = Aspect ratio
Atot = Luas permukaan total, sqft
Av = Luas permukaan yang dilewati gas, sqft
Aw = Luas permukaan yang dipenuhi air, sqft
D = Diameter, ft
Dod = Diameter droplet minyak, µm
Dwd = Diameter droplet air, µm
E = Joint efficiency
HL = Ketinggian cairan dalam bejana, ft
HLLL= Ketinggian low level liquid , ft
H(o/w)= ketinggian interface air dan minyak
Idn = Inlet diameter nozzle, in
K = Konstanta berdasarkan desain dan operasi separator
L = Panjang atau tinggi separator, ft
Odn = Outlet diamatere nozzle, in
Psep = Tekanan separator, psia
Psc = Tekanan standar, psia
Qg = Laju aliran gas, SCF/hari
Qm = Laju alir minimum fluida, cuft/menit
Qo = Laju aliran minyak, bbl/hari
Qw = Laju aliran air, bbl/hari
R = Radius dalam shell dan head, in
Rm = ratio area
S = Stress value, psia
SGg = Specific gravity gas
58
SGo = Specific gravity minyak
SGw = Specific gravity air
T = waktu retensi, menit
Th = ketebalan dinding head, in
Trg = waktu tinggal gas dalam bejana, detik
tro = waktu tinggal minyak, menit
trw = Waktu tinggal air, menit
Ts = Ketebalan dinding shell, in
Tsc = Temperatur standar, oR
Tsep = Temperatur separator, oR
V = Kecepatan maksimum gas, ft/detik
Vg = Laju gas kondisi separator, SCF/hari
Vl = Volume cairan dalam separator, cuft
Vod = kecepatan droplet minyak, ft/detik
Vw = Volume air dalam bejana, cuft
Vwd = Kecepatan droplet air, ft/detik
Zsep = compressibility factor separator
Zsc = compressibility factor pada kondisi standar
µ = Viskositas, cP
ρg = Densitas gas, lb/cuft
ρo = Densitas minyak, lb/cuft
ρm = Densitas campuran, lb/cuft
59