Diusulkan Oleh :
1. Maya Vivianti NIM/2017
2. Ririe oktobrianti riyantana NIM/2017
3. Mohammad Rezza Pachruraazi 17644019/2107
POLITEKNIK NEGERI
SAMARINDA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Buah lai adalah buah dari beberapa jenis durian dari marga Durio. Buah lai
merupkan buah khas yang berasal dari hutan Kalimantan dan merupakan salah satu
kesukaan masyarakat Kalimantan . Buah yang termasuk kelompok durian atau family
Bombacaceae ini sangat digemari oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Rasa yang
manis dan mirip seperti durian pada buah lai membuat para konsumennya ketagihan,
buah lai juga memiliki berbagai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh
manusia.
1. Memperlancar BAB
2. Kesehatan Kulit
3. Memperlancar Persendian Tulang
4. Memperkuat Gigi
5. Mengoptimalkan Produktifikasi Kerja
6. Meningkatkan Vitalitas Bagi Pria
7. Menambah Nafsu Makan
Buah durian asli Kalimantan ini akhir – akhir ini sangat mudah di jumpai karena
telah memasuki musim panennya tetapi dengan masuknya musim panen buah durian
berdaging buah orange ini banyak masyarakat yang membuang limbahnya sembarang
tanpa memperdulikan efek nagatifnya salah satunya adalah pencemaran udara yang
di hasilkan akibat pembusukan oleh bakteri, limbah yang dapat di manfaatkan salah
satunya ialah kulit dari buahnya itu sendiri, masyarakat kurang mengetahui manfaat
dari kulit tersebut yang sebenarnya dapat di manfaatkan di kehidupan sehari –hari
seperti salah satunya adalah pembuatan energi alternatif dari kulitnya sendiri yang
dapat di olah menjadi briket
B. Rumusan masalah
1. Apa manfaat kulit buah lai dalam kehidupan sehari-hari
2. Apa kegunaan kandungan Zat Berkhasiat dalam kulit buah lai ?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan pada :
1. Manfaat kulit buah lai.
2. Kegunaan dari zat berkhasiat kulit buah lai.
3. Kulit buah naga sebagai tenaga alternatif.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dibuatnya makalah tentang buah naga ini antara lain :
1. Memanfaatkan kulit buah lai sebagai bahan pengganti arang, agar dapat
mengurangi limbah yang dapat mencemari lingkungan.
2. Agar masyarakat dapat lebih mengetahui kelebihan tentang buah lai, tidak
hanya daging buahnya saja bahkan kulit juga dapat digunakan sebagai tenaga
energi alternatif.
E. Manfaat penelitian
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca,
serta dapat memberikan pengetahuan yang bisa dimanfaatkan dalam buah lai.
Adapun manfaat penelitian antara lain :
1. Bagi penulis dapat menyumbangkan pemikiran dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Bagi pembaca sebagai resensi untuk mengetahui tentang buah lai.
3. Sebagai bahan untuk memperkaya informasi dan pengetahuan yang berguna
untuk peneliti selanjutnya.
4. Untuk menambah wawasan dan bahan informasi bagi masyarakat dan rekan –
rekan dalam memanfaatkan buah lai sebagai energi alternatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BUAH lAI
1. Spesifikasi Buah
Adapun klasifikasi buah lai sebagai berikut:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Subfamili : Hylocereanea
Genus : Durio
Teretung atau kerantongan adalah durian hutan yang mempunyai duri yang lebih panjang
dari durian biasa. Keunikan teretung adalah pada cara membuka buah tersebut. Buah tersebut
harus dibelah melintang untuk mengeluarkan isinya. Tidak seperti umumnya durian yang
mempunyai juring kulit buah berjumlah 5, maka juring teretung buah berjumlah 4 atau genap.
Temperenang atau Lahung sepintas mirip dengan teretung. Tetapi durian yang satu ini
mempunyai kulit buah berwarna kemerahan dan juring buah berjumlah 5. Perbedaan lainnya,
temperenang mempunyai biji berwarna hitam dengan daging buah tidak terlalu tebal.
Durian unik ini harus dibelah melintang jika ingin menyantap daging buahnya. Keunikan lainnya
adalah aroma tajam khas durian justru lebih banyak berasal dari kulitnya, sehingga dengan mudah
kita dapat mengetahui tingkat kematangan temperenang dari kulit buahnya.
Sungkang adalah jenis durian yang mempunyai daging buah berwarna merah sehingga sering disebut
sebagai durian merah. Durian ini sudah sangat sulit ditemukan sebab hutan habitat asli durian ini
sudah semakin berkurang karena illegal loging ataupun perkebunan skala besar. Durian merah
mempunyai cita rasa yang hampir sama dengan pekawai dan juga hampir tidak mempunyai aroma
menyengat.
3. Morfologi
Lai (Durio kutejensis) berperawakan pohon, tingginya mencapai 24 meter dengan diameter
batang 40 cm. Buahnya bertipe kapsul, berbentuk bulat telur sampai menjorong, bersegi lima,
berukuran sampai 20 x 12 cm, berwarna kuning kusam, tertutup oleh duri-duri halus yang agak
tumpul/tidak runcing, panjangnya 1-1,5 cm. Bijinya berbentuk menjorong, panjangnya sampai 4 cm,
berwarna coklat berkilap, terbungkus oleh aril yang berdaging, berwarna kuning dan tidak beraroma.
Buah Lai di ketahui tidak memiliki kandungan kolesterol serta rendah bakal kandungan
alkohol, malahan lebih rendah dari pada buah durian asli. Mempunyai kandungan tryptophan yang
tinggi untuk memengaruhi mood didalam pikiran. Kandungan utama yang lain yang dipunyai oleh
durian lai yaitu kandungan kalium, serat, vitamin C, serta vitamin B Kompleks yang tinggi.
a. Panen
1) Waktu Panen
Buah durian yg sudah matang akan jatuh sendiri. untuk menjaga agar buah tidak langsung jatuh,
kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut
agar tangkai buah yg terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga
buah durian tersebut dpt diambil dalam keadaan utuh. Buah durian dari pohon rendah dpt dipetik
dgn menggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, ± 1,5 cm dari
dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dgn hati-hati karena di tempat ini terdapat bahan tunas yg
akan berbunga pada musim berikutnya. Buah durian yg terletak pada bagian pohon yg tinggi
sebaiknya dipetik dgn menggunakan alat bantu yg sesuai agar tdk jatuh ke tanah. Durian yg jatuh ke
tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan
alkohol & asam.
2) Cara pemetikan
memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah berpisau. Bagian
yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang dan usahakan buah durian tidak
sampai terjatuh karena mengurangi kualitas buah.
Kelebihan kulit buah naga sangat bermanfaat bagi kesehatan namun pada kenyataannya
hanya dianggap sebagai limbah hasil pertanian yang selama ini belum dimanfaatkan secara baik,
padahal kulit buah naga mengandung zat warna alami betasianin cukup tinggi. Betasianin
merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah dan merupakan golongan betalain
yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti
pewarna sintetik yang lebih aman bagi kesehatan. Kulit buah naga (Hylocereus Polyrhizus) dapat
diaplikasikan sebagai pewarna alami pangan dan sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan nilai
gizi produk. Selain itu kulit buah naga sangat bermanfaat untuk kulit wajah sehingga dapat membuat
awet muda. Kulit buah naga juga mudah didapat dan juga mudah untuk mengolahnya karena
kulitnya lunak sehingga mudak dipotong dan tidak memerlukan proses pengolahan yang memakan
waktu lama. Kulit buah naga juga memiliki beberapa kekurangan diantaranya mudah busuk dan
mudah kering apabila disimpan salah dalam proses penyimpanan. Mengandung senyawa aktif
seperti pentacyclic triyepene taraxast 20ene 3aol dan juga taraxast
hasil penelitian Imaniar Citramukti, menyatakan bahwa kulit buah naga merah (Hylocereus
costaricensis) mengandung pigmen sianidin 3-ramnosil glukosida 5-glukosida dan kadar antosianin
1,1 mg/100 ml.
Selain memelihara fleksibilitas pembuluh darah, ternyata kulit buah naga juga berperan
untuk menghambat pertumbuhan tumor sel tumor B16F10. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Departement of Applied Chemistry National Chinan University.
Metode Penelitian
A. Nama Produk
Breket kutejensis.
Nama ini kami dapat dari nama variestas buah lai itu sendiri.
B. Bahan utama
Serbuk kering dari kulit buah lai
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian berdasarkan masalah yang diteliti adalah eksperimen, yang dalam
prosesnya menggunakan perlakuan sesuai dengan rencana dan rancangan
instrument dari prosedur penelitian.
b. Bahan
Kulit buah lai
Tepung kanji
Air
Pipa paralon (bila diperlukan)
Cetakan
b. Rancangan penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah membuat briket dengan formulasi
dari kulit buah lai yang dikeringkan. Berdasarkan hasil pengamatan produk
dengan zat aktif (kulit buah lai yang dikeringkan) adalah sebagai berikut :
Produk 1% 2% 3% 4% 5%
tekstur Baik Baik Baik Baik Baik
warna Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
Zat aktif Kurang Cukup Cukup Cukup baik Baik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Manfaat produk
1. Secara lingkungan : mengurangi limbah sampah dari buah naga yang kulitnya tidak
terpakai atau terbuang.
2. Secara ekonomi : untuk mendapatkannya lebih mudah dan murah sehingga
mengurangi pengeluaran biaya
3. Secara sosial : masyarakat lebih mengetahui tentang manfaat kulit buah naga
sebagai kosmetik.
B. Keunggulan dan Kekurangan produk
a. Keunggulan
1. Dapat mencerahkan kulit secara bertahap dan menunda penuaan dini.
2. Bahan utama lebih mudah di dapat karena merupakan limbah dari buah naga.
3. Dapat dipakai secara berkala.
b. Kerugian
1. Tidak dapat di pakai di bagian kulit wajah.
2. Warna kurang menarik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kerja penulis tentang kulit dari buah naga sebagai bahan dasar
pembuatan scrub dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kulit buah naga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik.
2. Pengaruh kulit buah sebagai scrub dapat mencerahkan kulit secara berkala.
3. Dapat mengurangi limbah kulit buah naga yang terbuang sia – sia.
B. Saran
1. Kepada masyarakat agar dapat lebih memanfaatkan kulit buah naga yang selama ini
kurang dimanfaatkan. Padahal kulit buah ini, mempunyai manfaat yang cukup besar
bagi kesehatan dan kosmetik.
2. Kami harapkan menambah wawasan dan pengetahuan untuk pembaca tentang
sumber daya alam yang berupa limbah dalam memanfaatkan sebagai bahan
kesehatan yang sederhana dan ramah lingkungan yang mengurangi limbah.
DAFTAR PUSTAKA