Anda di halaman 1dari 47

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
KINETIKA HIDROLISIS LIMBAH KERTAS DENGAN
KATALIS ASAM SULFAT SECARA FED-BATCH

BIDANG KEGIATAN:

PKM-RISET EKSAKTA (PKM-RE)

Diusulkan oleh:

Daniel Tumpal Sinurat 119280089 2019


Mai Melsi S.R Sihombing 119280031 2019
Monalisa Hutabarat 119280041 2019
Fransisco Xala Hutabarat 119280047 2019
Hamid Abdul Honi 120280067 2020

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

LAMPUNG SELATAN

2023
PENGESAHAN USULAN PKM RISET
Judul Kegiatan : Kinetika Hidrolisis Limbah Kertas dengan
Katalis Asam Sulfat secara Fed-Batch
1. Bidang Kegiatan : PKM-R
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Daniel Tumpal Sinurat
b. NIM : 119280089
c. Program Studi : Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sumatera
e. Alamat Rumah : Jl. Senopati Raya, Sukarame
f. No. Telepon/Hp : 081262386231
3. Anggota Pelaksana Kegiatan : 5 orang
a. Nama Lengkap : Dr. Jabosar R.H. Panjaitan, S.T., M.T
b. NIP/NIDN : 199009182019031012
c. Alamat Rumah : Perum Restu Bumi Residence Blok B7,
Sabah Balau, Lampung Selatan, Lampung
d. No. Telp/Hp : 081266400963
4. Biaya Kegiatan Total : Rp. 5.540.000 (TERBILANG LIMA JUTA
LIMA RATUS EMPAT PULUH RIBU
RUPIAH)
5. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Lampung Selatan, 30 Januari 2023

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Ketua Pelaksana
Produksi dan Industri
Institut Teknologi Sumatera

Hadi Teguh Yudistira Daniel Tumpal Sinurat


NIP. 198709122019031012 NIM. 119280047
Wakil Rektor Bidang Akademik Dosen Pembimbing
Institut Teknologi Sumatera

Prof. Dr.Eng. Khairurrijal, M.Si. Dr. Jabosar R.H. Panjaitan, S.T., M.T
NIP. 196502161991031002 NIP. 199009182019031012
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
1.3 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
2.1 Limbah Kertas .......................................................................................... 3
2.2 Proses Penghilangan Tinta ....................................................................... 7
2.3 Hidrolisis .................................................................................................. 8
2.4 Asam Sulfat .............................................................................................. 9
2.5 Metode Fed-batch .................................................................................. 10
2.6 Kinetika Hidrolisis Limbah Kertas ......................................................... 12
2.7 State of The Art ........................................................................................... 15
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 16
3.1 Alat dan Bahan ....................................................................................... 16
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 17
3.3 Prosedur Penelitian ................................................................................. 19
3.4 Metode Analisis ...................................................................................... 22
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ............................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 23
LAMPIRAN ......................................................................................................... 27
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Dan Dosen Pembimbing ....................... 27
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya ........................................................... 40
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas .......... 41
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana . Error! Bookmark not defined.
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini masalah limbah masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan
orang, salah satu contohnya adalah limbah kertas. Limbah kertas dapat berupa
kertas bekas pakai yang dapat ditemukan di sekitar rumah, sekolah, kampus dan
perkantoran. Strukturnya yang tipis, ringan dan penggunaan yang luas serta
terjangkau membuat kebutuhan terhadap kertas terus meningkat. Berdasarkan data
Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) tahun 2021, industri pulp dan kertas di
Indonesia pada tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6% dari tahun 2020
yang jumlahnya sebesar 13,33 juta ton [1]. Di samping itu, limbah kertas yang
dihasilkan juga meningkat. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, data limbah kertas pada tahun 2016 sebesar 10% dari 66 juta ton
sampah per tahunnya [2], sementara data limbah kertas pada tahun 2019 adalah
15% dari 67,8 juta ton sampah per tahunnya [3].
Jenis limbah kertas dapat berupa kertas HVS (kertas komputer dan kertas
tulis), kertas kraft, kertas karton, kertas koran, kertas berlapis plastik dan
sebagainya. Limbah kertas mengandung 60-70% selulosa, 10-20% hemiselulosa
dan 5-10% lignin [4]. Tingginya kandungan selulosa ini menjadikan limbah kertas
sebagai objek penting yang perlu dikembangkan sebagai alternatif dalam berbagai
kebutuhan industri seperti, material pengisi komposit, tekstil hingga pemanfaatan
selulosa sebagai sumber energi terbarukan seperti bioetanol.
Salah satu metode yang dapat digunakan dalam memanfaatkan selulosa
limbah kertas adalah metode hidrolisis. Hidrolisis merupakan reaksi antara reaktan
dengan air sehingga terjadi penguraian senyawa [5]. Pada proses hidrolisis, selulosa
limbah kertas akan dihidrolisis dengan air sehingga menghasilkan senyawa
glukosa. Reaksi hidrolisis ini berlangsung sangat lambat sehingga dibutuhkan
bantuan katalis berupa asam, basa atau enzim untuk mempercepat laju reaksi [6].
Proses hidrolisis umumnya dilakukan secara hidrolisis enzimatis dan hidrolisis
asam. Pada umumnya hidrolisis enzimatis menggunakan enzim selulase, sedangkan
pada hidrolisis asam menggunakan asam klorida (HCl) atau asam sulfat (H2SO4)
[7].

1
Asam sulfat (H2SO4) merupakan asam yang paling banyak diteliti dan
dimanfaatkan untuk proses hidrolisis asam. Proses hidrolisis menggunakan katalis
asam sulfat (H2SO4) dapat memberikan perolehan produk yang lebih besar dari
pada katalis asam klorida (HCl) [5]. Hal ini dapat terjadi karena asam sulfat
memiliki ion H+ yang lebih banyak dari pada asam klorida sehingga pemutusan
ikatan menjadi monomer-monomer lebih baik [5].
Pengumpanan substrat limbah kertas pada proses hidrolisis umumnya dapat
dilakukan melalui metode batch dan fed-batch. Metode batch merupakan sebuah
proses di mana semua reaktan dimasukkan bersama-sama pada awal proses dan
produk dikeluarkan pada akhir proses [8]. Dalam proses ini, reaktan ditambahkan
di awal proses dan tidak ada penambahan atau pengeluaran ketika proses
berlangsung [8]. Penambahan substrat yang berlebihan di awal proses batch dapat
berakibat pada transfer massa antara katalisator dengan substrat tidak berjalan
dengan baik, yang akan menurunkan kemampuan katalisator serta mengganggu
pembebasan glukosa yang terbentuk serta menurunkan efisiensi hidrolisis [9].
Untuk mengatasi pembebanan substrat yang berlebih pada awal proses dapat
dilakukan dengan pengembangan metode fed-batch [10]. Metode fed-batch
merupakan metode penambahan substrat secara bertahap atau terus menerus [10].
Penggunaan metode fed-batch memberi keunggulan berupa produk yang dihasilkan
lebih besar, efisiensi hidrolisis lebih tinggi daripada metode batch serta dapat
dioperasikan dalam periode yang lebih lama [10].
Proses hidrolisis dengan menggunakan asam secara fed-batch dipengaruhi
oleh ukuran bahan, kecepatan pengadukan, konsentrasi asam, rasio bahan, suhu dan
waktu. Faktor-faktor tersebut akan berpengaruh terhadap kinetika reaksi seperti,
konstanta laju reaksi, orde reaksi dan energi aktivasi [6]. Laju reaksi dapat
dinyatakan sebagai perubahan yang terjadi selama interval waktu tertentu. Orde
reaksi fungsinya untuk mengetahui banyaknya faktor konsentrasi yang
mempengaruhi kecepatan reaksi. Sedangkan energi aktivasi adalah energi yang
dibutuhkan oleh suatu molekul untuk dapat bereaksi [6].
Pada penelitian ini akan diteliti tentang kinetika hidrolisis limbah kertas
dengan katalis asam sulfat (H2SO4) secara fed-batch. Kinetika reaksi memberikan
pengukuran laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi, serta
wawasan tentang mekanisme reaksi. Memahami kinetika reaksi sangat penting
untuk dapat mengontrol reaksi dan mengarahkan hasil reaksi yang diinginkan. Pada
penelitian ini akan diperoleh data kinetika reaksi seperti konstanta laju reaksi, orde
reaksi dan energi aktivasi[11].

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan substrat secara bertahap pada
variasi waktu total reaksi terhadap konversi produk cair pada proses
hidrolisis.
2. Untuk mengetahui nilai konstanta laju reaksi, orde reaksi pada variasi
waktu total reaksi dan energi aktivasi pada proses hidrolisis limbah
kertas dengan katalis asam sulfat secara fed-batch.

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
kinetika hidrolisis limbah kertas dengan katalis asam sulfat secara fed-batch.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah Kertas


Kertas merupakan produk yang berasal dari pemanfaatan selulosa sebagai
bahan bakunya. Kertas dapat dibuat dari semua bahan setengah jadi (pulp) yang
mengandung selulosa. Namun demikian, selulosa kayu sampai saat ini masih
mendominasi bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan kertas [12].
Kertas sudah menjadi salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga pemakaian kertas setiap harinya sangat besar. Kebutuhan kertas yang
sangat besar dapat mendorong meningkatnya produksi industri kertas, selain itu
kebutuhan kertas yang sangat besar dapat menimbulkan masalah-masalah lain

3
diantaranya adalah masalah lingkungan yaitu penebangan pohon di hutan,
pencemaran air, udara dan juga limbah kertas yang menumpuk.
Berdasarkan data APKI tahun 2021 industri pulp dan kertas di Indonesia pada
tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 6% dari tahun 2020 yang jumlahnya
sebesar 13,33 juta ton [1]. Di samping itu, limbah kertas yang dihasilkan juga
meningkat berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, data
limbah kertas pada tahun 2016 sebesar 10% dari 66 juta ton sampah per tahunnya
[2], sementara data limbah kertas pada tahun 2019 adalah 15% dari 67,8 juta ton
sampah per tahunnya [3].
Limbah kertas dapat berupa kertas bekas pakai seperti kertas HVS (kertas
komputer dan kertas tulis), kertas kraft, kertas karton, kertas koran, kertas berlapis
plastik dan sebagainya. Limbah kertas mengandung 60-70% selulosa,10-20%
hemiselulosa dan 5-10% lignin [4].
Kertas bekas merupakan salah satu sumber serat yang cukup potensial, di
mana dapat memberikan sumber serat sekunder pada pembuatan kertas daur ulang.
Penggunaan serat sekunder sebagai bahan baku dalam industri akan memberikan
beberapa keuntungan, seperti harganya yang lebih murah, stabilitas dimensi yang
tinggi dan formasi lembaran yang diberikan lebih baik [13]. Masing-masing jenis
kertas juga memiliki karakteristik dan kemampuan daur ulang serta produknya yang
berbeda-beda [14].
Kertas HVS merupakan salah satu jenis kertas yang banyak digunakan
sebagai media menulis, surat-menyurat hingga percetakan yang hampir setiap hari
digunakan dengan jumlah yang besar. Di samping itu, kertas HVS bekas yang sudah
digunakan belum ditangani dengan baik. Komposisi utama kertas HVS sebagian
besar terdiri dari selulosa dibandingkan lignin dan hemiselulosa. Kertas HVS
kosong mengandung 60,5% selulosa, 30,2% hemiselulosa dan 1,2% lignin
sementara kertas HVS bekas bertinta mengandung 58,3% selulosa, 30,2%
hemiselulosa dan 1,3% lignin seperti pada Tabel 2.1 yang memuat data komposisi
kertas HVS [15].
Tabel 2. 1 Komposisi kertas HVS

Jenis Bahan Selulosa (%) Hemiselulosa (%) Lignin (%)

HVS kosong 60,5 30,2 1,2


HVS bertinta 58,3 30,2 1,3
Sumber: [15]
2.1.1 Selulosa
Selulosa atau (C6H10O5) n merupakan polimer berantai panjang polisakarida
karbohidrat, dari β-glukosa. Selulosa terdapat pada sebagian besar dalam dinding
sel dan bagian-bagian berkayu dari tumbuh tumbuhan. Selulosa dimanfaatkan
dalam berbagai bidang seperti produksi kertas, fiber, maupun untuk industri plastik.
Adapun sifat dari selulosa adalah berbentuk senyawa berserat, mempunyai
tegangan tarik yang tinggi, tidak larut dalam air dan pelarut organik. Sifat-sifat
bahan yang mengandung selulosa berhubungan dengan derajat polimerisasi
molekul selulosa [7]. Struktur selulosa dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Struktur selulosa


Pada saat ini selulosa tidak hanya diperoleh dari tumbuh tumbuhan saja
melainkan dapat berasal dari limbah-limbah yang mengandung selulosa untuk
digunakan sebagai sumber gula dalam proses fermentasi. Sumber selulosa yang
dapat digunakan diantaranya sisa-sisa produk pertanian dan hasil hutan, kertas
bekas, dan limbah industri [7].

2.1.2 Lignin
Lignin merupakan bagian utama penyusun dinding sel tanaman yang
berfungsi sebagai pengikat antar serat dan sebagai polimer terbanyak setelah
selulosa. Meskipun lignin tersusun atas karbon, hidrogen, dan oksigen namun lignin

5
bukanlah karbohidrat [7]. Lignin adalah heteropolimer yang kompleks dengan berat
molekul tinggi. Lignin terdiri dari sistem aromatik yang tersusun atas unit-unit fenil
propana yang berbeda yaitu p-kumaril, koniferil, dan sinapil alkohol. Sifat-sifat
lignin yaitu tidak larut dalam air dan asam mineral kuat, larut dalam pelarut organik,
dan larutan alkil encer. Dalam pembuatan kertas, jika kandungan lignin ada yang
terikut dalam produk maka dapat menurunnya kekuatan kertas dan menyebabkan
kertas menguning [7]. Struktur lignin dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 2 Struktur lignin


2.1.3 Hemiselulosa
Hemiselulosa merupakan salah satu penyusun dinding sel tumbuhan selain
selulosa dan lignin, yang terdiri dari kumpulan beberapa unit gula atau disebut
heteropolisakarida, dan dikelompokkan berdasarkan residu gula utama sebagai
penyusunnya seperti xylan, mannan, galactan dan glucan. Hemiselulosa terikat
dengan polisakarida, protein dan lignin dan lebih mudah larut dibandingkan dengan
selulosa [7]. Struktur hemiseslulosa dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2. 3 Struktur hemiselulosa


2.2 Proses Penghilangan Tinta
Proses penghilangan tinta (deinking) adalah sebuah proses untuk
menghilangkan kontaminan dari serat kertas yang dapat dipakai lagi [16].
Penghilangan tinta tergantung pada tipe tinta, proses percetakannya dan tipe serat
[17]. Kertas bekas yang mengandung tinta dengan bahan dasar minyak akan dengan
mudah dihilangkan tintanya dengan menggunakan metode penghilangan tinta
konvensial, sedangkan kertas campuran perkantoran atau mixed office waste
(MOW) sulit dihilangkan dengan metode konvensional akan tetapi, lebih mudah
jika menggunakan enzim [17]. Enzim sebagai agen penghilangan tinta mempunyai
banyak kelebihan antara lain lebih efisien, cepat dan ramah lingkungan [17]. Enzim
yang biasa digunakan pada proses penghilangan tinta adalah selulase, xylanase,
hemiselulosa, lipase dan novozyme [17]. Penghilangan tinta konvensional biasanya
menggunakan penambahan zat kimia seperti sodium hidroksida, sodium karbonat,
sodium silikat, hidrogen peroksida, dan penambahan surfaktan pada proses
repulping [17]. Proses konvensional yang paling umum diterapkan adalah proses
penghilangan tinta dengan proses flotasi dan pencucian [18]. Penghilangan tinta ini
dapat diaplikasikan pada berbagai kertas bekas, tetapi mutu produk yang dihasilkan
bervariasi [18]. Akan tetapi proses flotasi konvensional ini tidak efektif untuk
deinking tinta [18]. Hal ini sebabkan dalam suasana basa tinta tersebut akan
terdispersi dalam fase cair membentuk partikel hidrofilik berukuran mikro (<1
mikron), yang dapat mengakibatkan afinitas dari partikel tinta terdispersi dalam
gelembung udara menjadi kecil, dan efektifitas flotasi menjadi rendah [18].
Ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan pada kertas setelah melalui
proses penghilangan tinta (deinking) yaitu pH dan derajat kecerahan (brightness)
kertas. Penambahan NaOH menyebabkan pulp memiliki pH antara 9-10 yang dapat
menghasilkan peristiwa pembengkakan pulp (sweeling)[18]. Derajat kecerahan
(brightness) merupakan perbandingan intensitas cahaya biru pada panjang
gelombang 457 nm yang dipantulkan oleh permukaan lembaran kertas dengan
intensitas cahaya sejenis yang dipantulkan oleh permukaan magnesium oksida pada
kondisi standar dari sampel terhadap cahaya biru dari spektrum spesifik dan
karakteristik geometris[18]. Metode ini membutuhkan instrumen yang

7
memanfaatkan pencahayaan 45 dan 0 dengan panjang gelombang efektif 457
nm[18].

2.3 Hidrolisis
Hidrolisis merupakan reaksi kimia yang memecah beberapa molekul dengan
penambahan molekul air dengan tujuan untuk mengkonversi polisakarida menjadi
monomer-monomernya [7]. Hidrolisis merupakan proses pemecahan polimer
menjadi monomernya agar suatu senyawa pecah terurai seperti glukosa. Pada
proses hidrolisis sempurna selulosa akan menghasilkan glukosa sedangkan
hemiselulosa menghasilkan beberapa monomer gula pentosa (C5) dan heksosa (C6).
Hidrolisis bertujuan merusak struktur kristal selulosa serta meningkatkan porositas
bahan. Rusaknya struktur kristal selulosa akan mempermudah terurainya selulosa
menjadi glukosa [5]. Secara umum hidrolisis selulosa adalah sebagai berikut:
𝐾𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
(𝐶6 𝐻10 𝑂5 )𝑛 + 𝑛𝐻2 𝑂 → 𝑛(𝐶6 𝐻12 𝑂6 )……………………….. (2.1)

Hidrolisis dapat dilakukan dengan beberapa jenis yaitu hidrolisis murni


(sebagai reaktan hanya air), hidrolisis dengan asam (asam encer atau pekat),
hidrolisis dengan basa (basa encer atau pekat) dan hidrolisis dengan menggunakan
enzim. Asam yang biasanya digunakan pada proses hidrolisis yaitu asam asetat,
asam fosfat, asam klorida, dan asam sulfat. Proses hidrolisis akan semakin cepat
jika konsentrasi asam yang digunakan semakin tinggi. Proses hidrolisis yang paling
umum digunakan adalah hidrolisis enzim dan hidrolisis asam [7].
a. Hidrolisis Enzim
Hidrolisis enzim adalah suatu proses penguraian polimer yang
kompleks menjadi monomer penyusunnya dengan menggunakan enzim.
Ada beberapa enzim yang biasa digunakan untuk memecah rantai selulosa
menjadi monomer-monomer glukosa, diantaranya enzim selulase [7].
Hidrolisis enzimatis memiliki beberapa keuntungan dibandingkan hidrolisis
asam, antara lain:
1. Tidak terjadi degradasi gula hasil hidrolisis
2. Kondisi proses yang lebih lunak (pH sekitar 4,70-4,80 dan suhu 45–
50°C)
3. Tidak terjadi reaksi samping
4. Lebih ramah lingkungan
5. Tidak melibatkan bahan - bahan yang bersifat korosif.
Sedangkan kelemahan dari hidrolisis enzimatis antara lain adalah
membutuhkan waktu yang lebih lama, kerja enzim dihambat oleh produk
dan harga enzim yang relatif lebih mahal dibandingkan asam. Selain itu,
enzim bekerja secara spesifik dan tidak bisa menembus lignin yang
mengikat selulosa dan hemiselulosa. Sehingga sebelum dihidrolisis secara
enzimatis, limbah lignoselulosa harus mengalami proses penghilangan
lignin atau biasa disebut delignifikasi [7].
b. Hidrolisis Asam
Hidrolisis asam adalah hidrolisis dengan menggunakan asam seperti
asam sulfat dan asam klorida yang dapat mengubah polisakarida (pati,
selulosa) menjadi gula. Asam akan bersifat sebagai katalisator yang dapat
membantu dalam proses pemecahan karbohidrat menjadi gula [7]. Asam
sulfat merupakan asam yang paling banyak diteliti atau dimanfaatkan untuk
hidrolisis asam [7]. Proses hidrolisis menggunakan asam sulfat dapat
menghasilkan produk yang lebih banyak karena asam sulfat memiliki
jumlah ion hidronium yang lebih banyak daripada asam kuat lainnya seperti
asam klorida [7]. Hal ini dapat menyebabkan pemutusan monomer dalam
pati akan berlangsung lebih baik. Hidrolisis asam juga membutuhkan
temperatur yang tinggi dan waktu reaksi yang cukup lama untuk
menghasilkan glukosa lebih tinggi [7].

2.4 Asam Sulfat


Asam sulfat merupakan asam mineral anorganik yang kuat. Zat ini larut
dalam air pada semua perbandingan [19]. Asam sulfat mempunyai banyak
kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia. Asam sulfat 98%
umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat [19]. Terdapat berbagai jenis
konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti, kegunaan
laboratorium, asam baterai, asam bilik atau asam menara dan asam pekat [19].
Asam sulfat dapat dibuat dari belerang (S), pyrate (FeS) dan juga beberapa logam

9
sulfida (CuS, ZnS dan NiS) melalui proses kamar timbal (Pb) dan proses kontak
[20].
➢ Sifat Fisika:
Rumus molekul : H2SO4
Berat molekul : 98,08 g/mol
Wujud dalam kondisi kamar : Cair
Warna : Tidak berwarna
Titik didih pada 1 atm : 340oC
Titik leleh pada 1 atm : 10,49oC
Specific gravity : 1,834

➢ Sifat Kimia:
1. Dengan basa membentuk garam dan air.
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + H2O
2. Dengan alkohol membentuk eter dan air.
2C2H5OH + H2SO4 →C2H5OC2H5 +H2O + H2SO4

2.5 Metode Fed-batch


Metode fed-batch adalah metode pemasukan substrat yang dilakukan secara
bertahap atau terus menerus [10]. Metode ini merupakan solusi untuk mengurangi
pembebanan substrat yang berlebih pada awal proses, dimana pada proses batch
konsentrasi dan produk yang dihasilkan menurun karena terhambat konsentrasi
substrat yang tinggi dan membutuhkan waktu yang lama serta biaya produksi yang
tinggi. Metode fed-batch berpotensi meningkatkan kapasitas produk yang
dihasilkan dan mengurangi masalah yang berkaitan dengan biaya produksi serta
dapat dioperasikan dalam periode waktu yang lebih lama [10]. Mekanisme fed-
batch pada reaktor semibatch dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2. 4 Mekanisme fed-batch pada reaktor semibatch [21]
Salah satu alasan untuk menggunakan reaktor semibatch adalah untuk
meningkatkan selektivitas reaksi dalam fase cair. Sebagai contoh, pertimbangan
pada dua reaksi berikut yang berjalan secara bersamaan [21].
Satu reaksi menghasilkan produk yang diinginkan yaitu D
𝑘𝐷
𝐴 + 𝐵 → 𝐷………………………………… (2.2)
dengan ketetapan laju
𝑟𝐷 = 𝑘𝐷 𝐶𝐴2 𝐶𝐵 ………………………………… (2.3)

dan reaksi lainnya menghasilkan produk yang tidak diinginkan yaitu U


𝑘𝑈
𝐴 + 𝐵 → 𝑈…………………………………. (2.4)
dengan ketetapan laju
𝑟𝑈 = 𝑘𝑈 𝐶𝐴 𝐶𝐵2 ……………………………….. (2.5)
Sehingga selektivitas reaksi dapat dirumuskan dengan:
𝑟 𝑘 𝐶 2𝐶 𝑘 𝐶
𝑆𝐷⁄ = 𝑟𝐷 = 𝑘𝐷 𝐶𝐴 𝐶𝐵2 = 𝑘𝐷𝐶𝐴 ……………………….. (2.6)
𝑈 𝑈 𝑈 𝐴 𝐵 𝑈 𝐵

dengan:
A = Reaktan A
B = Reaktan B
D = Produk yang diinginkan
U = Produk yang tidak diinginkan
CA = Konsentrasi reaktan A (mol/L)
CB = Konsentrasi reaktan B (mol/L)

11
kD = Konstanta laju pembentukan produk D
kU = Konstanta laju pembentukan produk U
rD = Laju reaksi pembentukan produk D (mol/L menit)
rU = Laju reaksi pembentukan produk U (mol/L menit)
SD/U = Selektivitas reaksi

Untuk meningkatkan pembentukan D dan menurunkan pembentukan U dapat


dilakukan dengan menjaga konsentrasi A tetap tinggi dan konsentrasi B rendah.
Hasil ini dapat dicapai dengan menggunakan reaktor semibatch, dengan komponen
A murni dan B diumpankan secara perlahan ke dalam medium yang berisi
komponen A [21].

2.6 Kinetika Hidrolisis Limbah Kertas


Persamaan reaksi hidrolisis pada limbah kertas dapat dituliskan sebagai
berikut:
𝐻2 𝑆𝑂4
(𝐶6 𝐻10 𝑂5 )𝑛 + 𝑛𝐻2 𝑂 → 𝑛(𝐶6 𝐻12 𝑂6 )…………………. (2.7)
𝐴 + 𝐵 → 𝐶
Reaksi hidrolisis pada umumnya menggunakan pereaksi berupa air yang jumlahnya
dibuat berlebih dan dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑑𝐶𝐴 𝛽
−𝑟𝐴 = − = 𝑘𝐶𝐴𝛼 𝐶𝐵 …………………..……… (2.8)
𝑑𝑡

Dengan:
rA = Laju berkurangnya A (mol/liter menit)
CA = konsentrasi selulosa (mol/L)
CB = konsentrasi air (mol/L)
CC = konsentrasi glukosa (mol/L)
t = waktu reaksi (menit)
𝛼, 𝛽 = orde reaksi
Dengan jumlah air yang berlebihan, maka dapat dianggap konsentrasi air tetap
selama reaksi, maka persamaan menjadi:
𝛽
𝑘 ′ = 𝑘𝐶𝐵 …………………………………….. (2.9)
𝑑𝐶𝐴
−𝑟𝐴 = − = 𝑘′𝐶𝐴𝛼 ……….……………………… (2.10)
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘′𝐶𝐴𝛼 ………..………………………….. (2.11)
𝑑𝑡

Setelah mengambil logaritma natural dari kedua sisi, maka diperoleh persamaan
𝑑𝐶𝐴
ln ( − ) = ln 𝑘′ + 𝛼 ln 𝐶𝐴 ……..……………...…….(2.12)
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
Selanjutnya, ln (− ) diplotkan terhadap ln 𝐶𝐴 untuk memperoleh nilai (𝛼) dan
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
𝑘 ′ (𝑘𝐴 ) [21]. Gambar 2.5 menunjukkan plot ln (− ) versus ln 𝐶𝐴 dimana
𝑑𝑡

kemiringannya (slope) sama dengan orde reaksi [21].


ln
ln

Slope = α

ln ln

(a) mencari α (b) mencari kA

Gambar 2. 5 Menentukan orde reaksi dengan metode diferensial [21]

Konstanta laju reaksi diperoleh dengan terlebih dahulu memilih salah satu
konsentrasi (𝐶𝐴𝑝 ) pada grafik dan kemudian ditemukan nilai yang sesuai dari
𝑑𝐶𝐴
(− )𝑝 pada grafik seperti pada Gambar 2.5 (b) [21]. Nilai k diperoleh dengan
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
mensubstitusikan nilai (𝐶𝐴𝑝 ) dan (− )𝑝 ke persamaan (2.11) sehingga diperoleh:
𝑑𝑡
−(𝑑𝐶𝐴 /𝑑𝑡)𝑝
𝑘′ = ……………………….. (2.13)
𝐶𝐴𝑝 𝛼

𝑑𝐶𝐴⁄
Untuk memperoleh nilai (− 𝑑𝑡) dapat menggunakan tiga metode yaitu[21]:
• metode grafik

13
• metode numerik
• metode diferensiasi polinomial

2.6.1 Metode Grafik


−∆𝐶𝐴⁄
Metode grafik melibatkan plot ( ∆𝑡) sebagai fungsi t lalu
menggunakan diferensiasi luas daerah yang sama untuk menentukan nilai
−𝑑𝐶𝐴⁄
( 𝑑𝑡) [21]. Penggunaan metode ini didasasri pada kemudahan dalam melihat
perbedaan data dan juga metode ini dapat digunakan untuk menganalisis data
sebelum melakukan eksperimen berikutnya [21].

2.6.2 Metode Numerik


Diferensiasi numerik dapat digunakan ketika data memiliki range yang sama,
seperti 𝑡1 − 𝑡0 = 𝑡2 − 𝑡1 = ∆𝑡. Tabel data mentah dengan menggunakan metode
numerik dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Data mentah menggunakan metode numerik

Waktu 𝑡0 𝑡1 𝑡2 𝑡3 𝑡4 𝑡5
(menit)
Konsentrasi 𝐶𝐴0 𝐶𝐴1 𝐶𝐴2 𝐶𝐴3 𝐶𝐴5 𝐶𝐴5
(mol/dm3)
Sumber: [21]

Finite differential method:


𝑑𝐶 −3𝐶𝐴0 +4𝐶𝐴1 −𝐶𝐴2
Nilai awal : ( 𝑑𝑡𝐴)𝑡0 = ………………………………….. (2.14)
2∆𝑡
𝑑𝐶 1
Nilai interior : ( 𝑑𝑡𝐴)𝑡𝑖 = [(𝐶𝐴(𝑖+1) − 𝐶𝐴(𝑖−1) )]…………………...…… (2.15)
2∆𝑡
𝑑𝐶 1
misalnya : ( 𝑑𝑡𝐴)𝑡3 = [(𝐶𝐴4 − 𝐶𝐴2 )]
2∆𝑡
𝑑𝐶 −3𝐶𝐴3 +4𝐶𝐴4 −𝐶𝐴5
Nilai akhir : ( 𝑑𝑡𝐴)𝑡5 = …………………………………….……… (2.16)
2∆𝑡

Pada umumnya nilai konstanta laju reaksi dipengaruhi oleh faktor


tumbukan, energi aktivasi, dan temperatur reaksi yang dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan matematis sesuai persamaan Arrhenius [22]:
𝐸𝑎
𝑘 = 𝐴𝑒 −𝑅𝑇 ……………………………….. (2.17)
𝐸
ln 𝑘 = ln 𝐴 − (𝑅𝑇𝑎 )………………………….. (2.18)
𝑘 𝐸𝑎 1 1
ln 𝑘2 = (𝑇 − 𝑇 )…………………………. (2.19)
1 𝑅 1 2

dengan:
k = konstanta laju reaksi
A= frekuensi tumbukan
E = energi aktivasi (cal/gmol)
T= temperatur reaksi, K
R = tetapan gas (cal/gmol K)

2.7 State of The Art


State of the art adalah langkah untuk mempresentasikan kebaharuan dari
penelitian yang akan dilakukan. Tabel 2.3 merupakan tabel yang berisikan daftar
hasil penelitian terdahulu sebagai pendukung dan acuan dari penelitian ini.

Tabel 2. 3 Penelitian terdahulu mengenai kinetika hidrolisis selulosa

Rujukan
No Bahan Baku Pelarut Katalis Kondisi Operasi Metode

Selulosa Air Asam sulfat 95- Temperatur: 150°C Hidrolisis [23]


1 Waktu: 7 jam
mikrokristalin deionisasi 97% Batch
Yield: 60%
Temperatur: 160°C
Hidrolisis [24]
2 Asam sulfat Waktu: 70 menit
Ampas tebu Air suling
encer Yield: 70% Batch

Temperatur: 50°C [25]


Hidrolisis
3 Kertas bekas Air Novozymes Waktu: 96 jam
Fed-batch
Yield: 48,3%
Temperatur: 150°C [26]
Waktu: 20 menit Hidrolisis
4 Eceng Air Asam sulfat 95-
Yield: 53%
gondok deionisasi 97% Batch

Temperatur: 100°C Hidrolisis dua [27]


5 Asam sulfat
Ampas tebu Air Waktu: 90 menit
encer tahap
Yield: 95%

15
Kebaharuan dari penelitian ini adalah proses hidrolisis selulosa limbah
kertas menggunakan katalis asam sulfat dengan substrat diumpankan secara
bertahap (fed-batch). Pada penelitian sebelumnya proses hidrolisis selulosa limbah
kertas dilakukan menggunakan katalis enzimatik dengan substrat diumpan secara
bertahap (fed-batch).

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat Penelitian
Alat utama yang digunakan pada penelitian kali ini adalah reaktor hidrolisis
yang terdiri dari magnetic stirrer, hotplate, labu leher tiga, termometer, kondenser,
klem dan statif. Gambar 3.1 merupakan rangkaian reaktor hidrolisis yang
digunakan pada penelitian ini.

Keterangan:
1. Hot plate
2. Magnetic stirrer
3. Labu leher tiga
4. Termometer
5. Kondensor
6. Klem
7. Statif
Gambar 3. 1 Rangkaian peralatan hidrolisis asam

3.1.2 Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kertas HVS A4 bekas yang
diperoleh dari percetakan Mitra Jaya, sebagai sumber selulosa yang ditunjukkan
pada Tabel 2.1. Asam sulfat (H2SO4) P.a liquid (Merck) sebagai katalis, NaOH P.a
pellet (Merck) sebagai agen untuk menghilangkan tinta pada kertas serta akuades.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel tetap
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tetap adalah:
• massa limbah kertas : 162 gram
• kecepatan pengadukan hidrolisis : 300 rpm
• rasio substrat terhadap pelarut : 1:20 m/v
• konsentrasi asam sulfat : 1% v/v
3.2.2 Variabel berubah
Dalam penelitian ini akan dilakukan dua kali pengulangan proses hidrolisis
limbah kertas untuk menguji keakuratan data yang diperoleh. Adapun variabel
berubah yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1, Tabel 3.2
dan 3.3.
Tabel 3. 1 Variabel berubah hidrolisis pada temperatur reaksi 70°C
Temperatur Waktu total selang waktu Massa limbah kertas
reaksi hidrolisis (°C) (menit) (menit ke-) (gram)

70 30 0 6
10 6
20 6
60 0 3
10 3
20 3
30 3
40 3
50 3
90 0 2
10 2
20 2
30 2
40 2
50 2
60 2
70 2
80 2

17
Tabel 3. 2 Variabel berubah hidrolisis pada temperatur reaksi 80°C
Temperatur reaksi Waktu total selang waktu Massa limbah kertas
hidrolisis (°C) (menit) (menit ke-) (gram)
80 30 0 6
10 6
20 6
60 0 3
10 3
20 3
30 3
40 3
50 3
90 0 2
10 2
20 2
30 2
40 2
50 2
60 2
70 2
80 2

Tabel 3. 3 Variabel berubah hidrolisis pada temperatur reaksi 90°C

Temperatur reaksi Waktu total selang waktu Massa limbah kertas


hidrolisis (°C) (menit) (menit ke-) (gram)
90 30 0 6
10 6
20 6
60 0 3
10 3
20 3
30 3
40 3
50 3
90 0 2
10 2
20 2
30 2
40 2
50 2
60 2
70 2
80 2
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Skema Penelitian
Skema penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini digambarkan
dalam diagram alir pada Gambar 3.2 sebagai berikut:

Limbah kertas

Pretreatment
limbah kertas

Hidrolisis limbah
H2SO4 1%
kertas

Separasi Sisa hidrolisis

Produk

Gambar 3. 2 Skema penelitian

3.3.2. Pre-treatment Limbah Kertas


Pada tahap pre-treatment akan dilakukan pengecilan ukuran, uji kadar air
dan proses penghilangan tinta terhadap kertas HVS A4 bekas yang dapat dilihat
dalam diagram alir pada Gambar 3.3 sebagai berikut:

19
Mulai

Preparasi kertas HVS


bekas

Uji kadar air

Deinking Kertas HVS bekas


NaOH 1% Kecepatan pengadukan: 100 Pulp kertas
rpm

Uji kandungan air

Selesai

Gambar 3. 3 Diagram alir pre-treatment limbah kertas

3.3.2.1 Preparasi limbah kertas


Kerta HVS bekas dikumpulkan dari percetakan Mitra Jaya. Kertas HVS A4
bekas dipotong menjadi bagian-bagian kecil menggunakan gunting dengan ukuran
2x2 cm kemudian ditimbang sebanyak 200 gram untuk selanjutnya dilakukan uji
kadar air.

3.3.2.2 Uji kadar air


Kertas HVS A4 yang telah dipotong menjadi bagian-bagian kecil kemudian
akan dilakukan uji kadar air sebelum dan sesudah proses penghilangan tinta
(deinking). Uji kadar air merujuk pada uji kadar air SNI 01-2891-1992. Uji kadar
air sebelum proses deinking dilakukan dengan terlebih dahulu menimbang kertas
HVS A4 bekas. Kertas HVS dikeringkan di dalam oven selama tiga jam dengan
temperatur 105°C. Setelah kertas HVS dikeringkan, selanjutnya kertas HVS
didinginkan selama ±10 menit kemudian ditimbang untuk dihitung kadar airnya.

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑔)−𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝑔)


𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟(%) = 𝑥100%...................(3.1)
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑔)
3.3.2.3 Penghilangan tinta (deinking) kertas HVS A4 bekas
Kertas HVS yang sudah diuji kadar air dimasukkan ke dalam gelas beaker,
kemudian ditambahkan 4000 ml pelarut akuades dan ditambahkan 2,13% larutan
NaOH. Campuran kertas HVS dan NaOH direndam lalu diikuti dengan pengadukan
pada kecepatan 100 rpm selama satu jam. Substrat berupa pulp kertas dicuci dengan
akuades, kemudian dilakukan uji pH untuk mengetahui pH pulp kertas setelah
dilakukan pencucian sampai pH pulp kertas netral. Setelah diperoleh pH netral,
selanjutnya pulp kertas dikeringkan kemudian dilakukan uji kadar air dengan
mengeringkan pulp kertas di dalam oven selama tiga jam dengan temperatur 105°C.
Setelah bubur kertas dikeringkan kemudian didiamkan selama ±10 menit
selanjutnya ditimbang untuk dihitung kadar airnya.

3.3.3 Hidrolisis Kertas HVS A4 bekas


Tahapan hidrolisis kertas HVS A4 bekas dapat dilakukan dengan beberapa
tahap dengan langkah-langkah proses yang digambarkan pada Gambar 3.4
dibawah ini:

Mulai

Penimbangan substrat
hidrolisis

Hidrolisis
H2SO4 T: 70,80,90°C Produk cair
t :30,60,90 menit

Penimbangan sisa
hidrolisis

Perhitungan kinetika

Selesai

Gambar 3. 4 Diagram alir hidrolisis limbah kertas

21
3.4 Metode Analisis
Pengambilan sampel padatan sisa hidrolisis merujuk pada prinsip uji padatan
tersuspensi total (total suspended solid) SNI 06-6989.3-2004. Pengambilan sampel
padatan sisa hidrolisis dilakukan dengan memisahkan padatan dari produk cair
hidrolisis menggunakan kertas saring. Kertas saring yang digunakan terlebih dahulu
ditimbang dalam keadaan kosong. Setelah melakukan penyaringan dan
memperoleh padatan pada kertas saring kemudian kertas saring ditimbang kembali
untuk mengetahui massa padatan sisa hidrolisis. Selanjutnya padatan pada kertas
saring dilakukan uji kadar air dengan dikeringkan ke dalam oven pada temperatur
103°C-105°C selama 3 jam.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya


Adapun rencana anggaran biaya untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.1 Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Perlengkapan yang diperlukan 910.000

2 Bahan Habis Pakai 2.280.000

3 Perjalanan dalam kota 100.000

4 Lain-lain 2.250.000

Jumlah 5.540.000
4.2 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal penelitian pada program ini adalah:

Tabel 4.2 Format Jadwal Kegiatan


Bulan
No. Jenis Kegiatan 1 2 3 4 Penanggung Jawab
1 Studi Literatur Daniel Tumpal Sinurat
2 Survey Penelitian Daniel Tumpal Sinurat
3 Penelitian Mai Melsi Sihombing
4 Pengolahan Data Monalisa Hutabarat
5 Analisis Data Fransisco Xala Hutabarat
6 Penulisan Laporan Hamid Abdul Honi

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Lestari, “Serapan Domestik Dorong Produksi Pulp dan Kertas,”


Bisnis.com,2021.https://ekonomi.bisnis.com/read/20211007/257/1451758/s
erapan-domestik-dorong-produksi-pulp-dan-kertas#:~:text=Tahun lalu%2C
produksi kertas nasional,sebesar 13%2C6 juta ton.&text=Bisnis.com%2C
JAKARTA — Produksi,persen sepanjang semester I%2F2021. (accessed
May 18, 2022).
[2] D. P. P. dan K. Lingkungan, “Ayo Kendalikan Sampah Plastik,” Ditjen
PPKL-KEMENLHK, 2018.
https://ppkl.menlhk.go.id/website/reduksiplastik/index.php
[3] A. Sindonews.com, “Ternyata Indonesia Hasilkan 67,8 Juta Ton Sampah
Setiap Tahun,” Okezone.com, 2021.
https://nasional.okezone.com/read/2021/02/25/337/2368472/indonesia-
ternyata-hasilkan-67-8-juta-ton-sampah-setiap-tahun
[4] V. Kumar, P. Pathak, and N. K. Bhardwaj, “Waste paper: An Underutilized
but Promising Source for Nanocellulose Mining,” Waste Management, Vol.
102, pp. 281–303, 2020, digital object identifier:
10.1016/j.wasman.2019.10.041.
[5] R. Safitri, I. D. Anggita, F. M. Safitri, and A. A. I. Ratnadewi, “Pengaruh

23
Konsentrasi Asam Sulfat Dalam Proses Hidrolisis Selulosa dari Kulit Buah
Naga Merah (Hylocereus costaricensis) Untuk Produksi Bioetanol,” 9th
Industial Research Workshop and National Seminar, pp. 1–5, 2018.
[6] E. Kriswiyanti, “Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Asam Terhadap Kinetika
Reaksi Hidrolisis Pelepah Pisang (Musa Paradisiaca L),” Ekuilibrium, Vol.
11, No. 2, pp. 73–77, 2012, digital object identifier:
10.20961/ekuilibrium.v11i2.2216.
[7] A. M. Fuadi and K. Harismah, “Perbandingan Efektifitas Pembuatan
Glukosa dari Kerta Bekas Secara Hidrolisis Asam dan Enzim,” Jurnal
Teknologi Bahan Alam, Vol. 1, No. 1, pp. 6–11, 2017.
[8] H. S. Fogler, “Elements of Chemical Reaction Engineering 3rd ed – Hall
International. Inc, USA.,” USA. pp. 175–185, 2004.
[9] M. N. Aini, R. S. Soetopo, K. Septiningrum, S. Saepulloh, and P. B. Asthary,
“Sakarifikasi Lumpur Primer Industri Kertas Secara Fed Batch Menjadi
Glukosa Untuk Pembuatan Bioetanol (Fed Batch Saccharification of
Primary Paper Mill Sludge To Produce Fermentable Sugar),” Jurnal
Selulosa, Vol. 7, No. 02, p. 69, 2017, digital object identifier:
10.25269/jsel.v7i02.169.
[10] Rahmayetty, N. Kanani, I. Fauziah, and N. Ukhdiya, “Pengaruh Laju
Pembebanan Substrat Terhadap Produksi Asam Laktat Berbahan Baku
Molase,” Jurnal Integrasi Proses, Vol. 8, No. 2, pp. 76–81, 2019.
[11] “Reaction Kinetics,” Mettler Toledo, 2020.
https://www.mt.com/ph/en/home/applications/L1_AutoChem_Applications
/L2_ProcessDevelopment/wr_L3_appl_Kinetics.html
[12] E. Apriani and J. A. Malik, “Pembuatan Kertas Daur Ulang dari Limbah
Serat Kelapa Muda dan Kertas Bekas,” Prosiding Konferensi Nasional
Engineer Perhotelan X, Vol. 2019, pp. 242–247, 2019.
[13] E. Apriani, “Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan
terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni dari Limbah Batang
Jagung dan Kertas Bekas,” Jurnal Mekanika dan Sistem Termal, Vol. 1, No.
2, pp. 38–42, 2016.
[14] S. Wahyono, “Pengelolaan Sampah Kertas di Indonesia,” Jurnal Teknologi
Lingkungan, Vol. 2, No. 3, pp. 276–280, 2001.
[15] V. Ruseimy, “Konversi Limbah Kertas Menjadi Etanol Dengan
Menggunakan Enzim Selulase Melalui Sakarifikasi dan Fermentasi
Serentak,” Skripsi, pp. 1–58, 2009.
[16] H. H. A. Gil et al., “Study of The Enzymatic/Neutral Deinking Process of
Waste Photocopy Paper,” O Papel, Vol. 74, No. 8, pp. 61–65, 2013.
[17] L. Hakim, “Deinking Enzimatik Pulp Kertas Cetak Laser,” 2007.
[18] S. Rahayu, "Penghilangan Tinta Pada Kertas Koran, 2019.
[19] I. Arita, Susila;Sari, Risa;Liony, “Purifikasi Limbah Spent Acid dengan
Proses Adsorpsi Menggunakan Zeolit dan Bentonit, " Vol. 21, 2015.
[20] A. Lutfiati, “Prarancangan Pabrik Asam Sulfat dari Sulfur dan Udara dengan
Proses Kontak Kapasitas 225000," 2008.
[21] H. S. Fogler, Elements of Chemical Reaction. 2007.
[22] M. Yuniwati, D. Ismiati, and R. Kurniasih, “Kinetika Reaksi Hidrolisis Pati
Pisang Tanduk dengan Katalisator Asam Klorida,” Jurnal Teknologi dan
Industri Pangan, Vol. 4, No. 2, pp. 1–6, 2011.
[23] B. Girisuta, L. P. B. M. Janssen, and H. J. Heeres, “Kinetic Study on the
Acid-Catalyzed Hydrolysis of Cellulose To Levulinic Acid,” Indstrial and
Engineering Chemical Research, Vol. 46, No. 6, pp. 1696–1708, 2007,
digital object identifier: 10.1021/ie061186z.
[24] L. V. A. Gurgel, K. Marabezi, M. D. Zanbom, and A. A. D. S. Curvelo,
“Dilute Acid Hydrolysis of Sugarcane Bagasse at High Temperatures: A
Kinetic Study of Cellulose Saccharification and Glucose Decomposition.
Part I: Sulfuric Acid as the Catalyst,” Industrial and Engineering Chemical
Research, Vol. 51, No. 3, pp. 1173–1185, 2012, digital object identifier:
10.1021/ie2025739.
[25] V. Brummer et al., “Enzymatic Hydrolysis of Pretreated Waste Paper -
Source of Raw Material For Production of Liquid Biofuels,” Bioresource
Technology, Vol. 152, No. 2014, pp. 543–547, 2014, digital object identifier:
10.1016/j.biortech.2013.11.030.
[26] B. Girisuta, B. Danon, R. Manurung, L. P. B. M. Janssen, and H. J. Heeres,
“Experimental and Kinetic Modelling Studies on the Acid-Catalysed

25
Hydrolysis of the Water Hyacinth Plant To Levulinic Acid,” Bioresource
Technology, Vol. 99, No. 17, pp. 8367–8375, 2008, digital object identifier:
10.1016/j.biortech.2008.02.045.
[27] S. Kumar, P. Dheeran, S. P. Singh, I. M. Mishra, and D. K. Adhikari,
“Kinetic studies of Two-Stage Sulphuric Acid Hydrolysis of Sugarcane
Bagasse,” Renewable Energy, Vol. 83, pp. 850–858, 2015, digital object
identifier: 10.1016/j.renene.2015.05.033.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Dan Dosen Pembimbing


Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Daniel Tumpal Sinurat

2 Jenis Kelamin Laki-laki

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 119280089

5 Tempat dan Tanggal Lahir Duri,12 Februari 2001

6 Alamat E-mail daniel.119280089@student.itera.ac.id

7 Nomor telepon/HP 081262386231

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan Tempat

1 BPH Himpunan Staff Divisi 2021, ITERA


Mahasiswa Teknik Keagamaan
Kimia ITERA

2 BPH UKM KMK Staff Divisi 2021, ITERA


St Thomas Aquinas Intrakampus
ITERA

3 BPH Himpunan Sekretaris Departemen 2022, ITERA


Mahasiswa Teknik Keagamaan
Kimia ITERA

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak pemberi Penghargaan Tahun

1 - - -

27
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Lampung Selatan, 30 Januari 2023

Ketua Pelaksana

( Daniel Tumpal Sinurat)


Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Mai Melsi S.R Sihombing

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 119280031

5 Tempat dan Tanggal Lahir Buluduri, 31 Mei 2001

6 Alamat E-mail mai.119280031@student.itera.ac.id

7 Nomor telepon/HP 085216401445

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan


Tempat

1 UKM UMPASA Sekretaris Departemen 2022, ITERA


ITERA Pengembangan dan
Pelestarian

2 BPH HIMATEKIA Komisi Pengawasan 2022,ITERA


ITERA

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak pemberi Penghargaan Tahun

- - - -

29
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Lampung Selatan, 30 Januari 2023

Anggota 1

(Mai Melsi S.R Sihombing )


Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Monalisa Hutabarat

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 119280041

5 Tempat dan Tanggal Lahir Sialang, 16 November 2001

6 Alamat E-mail monalisa.119280041@student.itera.ac.id

7 Nomor telepon/HP 081376851796

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan Tempat

1 HIMATEKIA Staff Divisi Hubungan 2021, ITERA


ITERA Luar

2 HIMATEKIA Kepala Departemen 2022, ITERA


ITERA Eksternal

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak pemberi Penghargaan Tahun

- - - -

31
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Lampung Selatan, 30 Januari 2023


Anggota 2

(Monalisa Hutabarat )
Biodata Anggota 3

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Fransisco Xala Hutabarat

2 Jenis Kelamin Laki - Laki

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 119280047

5 Tempat dan Tanggal Lahir Tebing Tinggi, 21 Juni 2001

6 Alamat E-mail fransisco.119280047@student.i

7 Nomor telepon/HP 085361657088

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan Tempat

1 HIMATEKIA Staff Divisi Desain 2022, ITERA


ITERA Biro

2 UKMBS Musik Kepala Departemen 2022, ITERA


ITERA Internal

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak pemberi Penghargaan Tahun

1 - - -

33
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Lampung Selatan, 30 Januari 2023

Anggota 3

(Fransisco Xala Hutabarat)


Biodata Anggota 4

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Hamid Abdul Honi

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIM 120280067

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jatiagung, 11 Januari 2002

6 Alamat E-mail hamid.120280067@student.itera.ac.id

7 Nomor telepon/HP 083177139366

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu dan Tempat

1 Program Mentor Agustus 2022/Institut


Pengenalan Teknologi Sumatera
Lingkungan
Kampus
ITERA(PPLK
ITERA)

2 Himpunan Staff Divisi Juni 2022 -


Mahasiswa Teknik Kewirausahaan Sekarang/Institut
Kimia ITERA Teknologi Sumatera

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No. Jenis Penghargaan Pihak pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

35
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Lampung Selatan, 30 Januari 2023


Anggota 4

( Hamid Abdul Honi )


Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Jabosar R.H. Panjaitan, S.T., M.T

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Program Studi Teknik Kimia

4 NIP/NIDN 199009182019031012

5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 18 September 1990

6 Alamat E-mail Jabosar.panjaitan@tse.itera.ac.id

7 Nomor telepon/HP 081266400963

B. Riwayat Pendidikan

No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus

1 Sarjana (S1) Teknik Universitas 2012


Kimia Riau

2 Magister (S2) Teknik Universitas 2014


Kimia Riau

3 Doktor (S3) Teknik Universitas 2018


Kimia Indonesia

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT

Pendidikan/Pengajaran

No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1 Kinetika Reaksi dan Katalisis Wajib 3


2 Teknik Reaktor Wajib 3
3 Neraca Massa dan Energi Wajib 3
4 Lingkungan Hidup Sumatera Wajib 2
5 Pengantar Prodi Teknik Kimia Wajib 2

37
6 Material Pembersih Pilihan 2

Penelitian

No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun

1. Evaluasi Teknoekonomi ITERA 2019


Produksi
Nitroselulosa Dari
Tandan Kosong Kelapa Sawit

Rancang Bangun Bioreaktor ITERA 2022


2. Fermentasi Kulit Kopi Lokal
Menjadi Produk Asam Cuka
Sebagai Bahan Pangan
Fungsional Unggulan Provinsi
Lampung

Pengabdian kepada Masyarakat

No. Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun

1 Destilasi Air Laut dengan ITERA 2018


Memanfaatkan Panas Matahari
dengan Reflektor
Cermin Cekung untuk Kebutuhan
Konsumsi di Desa Rangai Tritunggal,
Lampung Selatan

2 Penyuluhan Dan Pelatihan Mandiri 2020


Biopestisida

3 Pemanfaatan Biochar Tongkol ITERA 2021


Jagung Untuk
Peningkatan Kesuburan Tanah

4 Pelatihan Pembuatan Sabun Padat Mandiri 2022


Dari Minyak
Jelantah Di Desa Trisnomaju,
Kecamatan Negeri
Katon, Kabupaten Pesawaran

5 Pelatihan Pembuatan Sabun Padat Mandiri 2022


Dari Minyak
Bekas Di Desa Way Hui, Lampung
Selatan

6 Sosialisasi Pengolahan Sampah Mandiri 2023


Domestik Anorganik di Desa Kota
Agung Tegineneng Pesawaran

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-R.

Lampung Selatan, 30 Januari 2023


Dosen Pendamping

Dr. Jabosar R.H. Panjaitan, S.T., M.T


NIP. 199009182019031012

39
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya
Harga satuan
Jenis Volume (Rp) Nilai
1. Perlengkapan diperlukan
a. Masker 2 Kotak 150.000 300.000
b. Sarung Tangan Karet 2 Kotak 40.000 80.000
c. Botol Kaca (300 mL) 30 Botol 5.000 150.000
d. Plastik Klip 100 pcs 500 50.000
e. Tissue 5 kotak 15.000 75.000
f. Aluminium Foil 5 roll 25.000 125.000
g. Saringan 2 buah 5.000 10.000
h. Wadah Stainless Steel 2 buah 10.000 20.000
i. Indikator PH 2 buah 50.000 100.000
Subtotal (Rp) 910.000
2. Bahan Habis Pakai
a. Natrium Hidroksida 1 kg 560.000 560.000
b. Asam Sulfat 99% 2,5 L 480.000 1.200.000
c. Aquadest 150 L 4.000 600.000
d. Minyak sayur 1 L 20.000 20.000
e. ATK 2 Kotak 50.000 100.000
Subtotal (Rp) 2.280.000
3. Perjalanan
a. Bahan Bakar (Pertalite) 30 Liter 10.000 300.000
Subtotal (Rp) 100.000
4. Lain-Lain
a. Biaya Analisis Sampel 9 Sampel 250.000 2.250.000
Subtotal (Rp) 2.250.000
Total 1+2+3+4 (Rp) 5.940.000
Terbilang lima juta delapan ratus dua puluh ribu rupiah
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/mi
nggu)

1 Daniel Teknik Ilmiah 16 1. Ketua dan perencanaan


Tumpal Kimia penelitian
Sinurat/ 2. Penggagas konsep
119280089 awal
3. Hidrolisis sampel
4. Pencucian sampel
hidrolisis
5. Penanggungjawab
laporan akhir

2 Mai Melsi Teknik Ilmiah 16 1. Preparasi Limbah


Sihombing/ Kimia Kertas
119280031 2. Deinking Limbah
Kertas
3. Analisis pH sampel
setelah deinking
4. Penanggung Jawab
Laporan Kemajuan

3 Monalisa Teknik Ilmiah 16 1. Deinking Limbah


Hutabarat/ Kimia kertas
119280041 2. Pencucian sampel
setelah deinking
3. Pengeringan setelah
deinking

4 Fransisco Teknik Ilmiah 16 1. Pencucian sampel


Xala Kimia setelah hidrolisis
Hutabarat/ 2. Analisis pH setelah
119280047 hidrolisis
3. Analisis data

5 Hamid Teknik Ilmiah 16 1. Hidrolisis sampel


Abdul Kimia 2. Pengeringan setelah
Honi/12028 hidrolisis
0067 3. Pengolahan data

41
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

42

Anda mungkin juga menyukai