Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Setelah melakukan praktikum diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.1 Data hasil percobaan
NO Sampel Hasil
Massa Jenis Indeks Bias Perolehan
(gr/ml) (% brix) (%)
1 Etanol 6,2 -
2 Pelarut ekstrak 0,828 7,4 -
3 Minyak 0,868 5 729%

4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang ekstraksi padat cair dengan
menggunakan bahan bunga kenanga sebanyak 20gram yang diekstraksi
menggunakan pelarut etanol sebanyak 300 ml pada soxhlet extractor. Bunga
kenanga yang digunakan terlebih dahulu dikeringkan dan dipotong menjadi
bagian-bagian kecil dengan tujuan untuk mempermudah pelarut dalam
mengektraksi sampel bunga kenanga,kemudian dimasukkan ke dalam kolom
ekstraktor dan pelarut dimasukkan ke dalam labu leher dua pada soxhlet extractor
untuk dilakukan proses ekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan dengan memanaskan
pelarut pada temperatur 78°C (titik didih etanol) dengan tujuan agar pelarut etanol
mendidih dengan baik dan merata sehingga proses penguapan pelarut pun berjalan
efektif. Proses ekstraksi dilakukan selama satu jam dengan tujuan memperlama
kontak cairan pelarut dengan sampel bunga kenanga sehingga hasil ekstraksi yang
diperoleh maksimal. Selama proses ekstraksi, uap hasil pemanasan pelarut etanol
akan menuju kondensor untuk dikondensasi menjadi cairan melalui pipa F. Cairan
hasil kondensasi ini akan membasahi sampel pada kolom ekstrakstor sehingga
diperoleh cairan ekstrak yang masih mengandung pelarut etanol. Cairan ekstrak
tersebut akan kembali masuk menuju labu leher dua melalui sifon dan dihitung
menjadi satu siklus ekstraksi. Pada proses ekstraksi diperoleh banyaknya siklus
cairan yang kembali melalui sifon ke dalam labu leher dua sebanyak 4 siklus.
Siklus pertama diperoleh selama 35 menit,siklus kedua selama 12 menit,siklus
ketiga selama 7 menit dan siklus keempat selama 6 menit. Perbedaan waktu
tersebut terjadi karena pada siklus pertama merupakan awal pemanasan pelarut
sementara pada siklus berikutnya pelarut berada pada temperatur didihnya
sehingga proses penguapan pelarut,kondensasi uap serta kontak cairan dengan
sampel menjadi lebih cepat. Hasil minyak yang diperoleh tiap siklus juga berbeda.
Pada siklus pertama ekstrak yang dihasilkan sedikit ditandai dengan cairan ekstrak
berwarna bening dikarenakan pada siklus ini merupakan awal kontak cairan
dengan sampel, sementara pada siklus kedua dan ketiga kaya akan minyak
dikarenakan kontak cairan dengan sampel lebih efektif dan merata serta pada
siklus ketiga mengandung sedikit minyak dikarenakan kandungan minyak pada
sampel tersisa sedikit oleh ekstraksi pada siklus sebelumnya. Setelah proses
ekstraksi selesai, hasil ekstraksi berupa campuran minyak dan etanol kemudian
diukur massa jenis dan indeks biasanya. Massa jenis hasil ekstraksi diperoleh
sebesar 0,828 gr/ml dengan indeks bias sebesar 7,4%.
Selanjutnya hasil ekstraksi berupa campuran dan pelarut etanol dimurnikan
menggunakan soxhlet extractor untuk memisahkan minyak dan pelarut etanol.
Hasil ektraksi berupa campuran minyak dan etanol dimasukkan ke dalam labu
leher dua dan dipanaskan pada temperatur 78°C selama satu jam. Oleh karena
perbedaan titik didih, pelarut etanol akan terpisah menjadi produk atas (distilat)
dan minyak yang tertinggal dalam labu leher dua menjadi produk bawah (bottom).
Setelah proses pemurnian selesai,minyak yang diperoleh kemudian diukur massa
jenis,indeks bias dan besar persen perolehan minyak. Massa jenis minyak
diperoleh sebesar 0,868 gr/ml indeks bias sebesar 5% dan persen perolehan
minyak sebesar 729%. Persen perolehan minyak sebesar 729% menunjukkan
bahwa minyak yang sudah dimurnikan masih mengandung pelarut etanol dalam
jumlah yang besar. Hal ini dapat disebabkan oleh proses pemurnian menggunakan
soxhlet extractor tidak efektif dan waktu pemurnian minyak dari pelarut etanol
tidak cukup sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum kali ini,diperoleh
kesimpulan sebagai berikut.
1. Prinsip ekstraksi padat cair adalah dengan mengontakkan sampel padatan
dengan pelarut sehingga senyawa yang terkandung pada sampel padatan
dapat terpisah.
2. Parameter-parameter yang berkaitan dengan ekstraksi padat cair antara lain
temperatur,luas permukaan sampel,jenis pelarut,perbandingan analit
dengan pelarut,serta kecepatan dan lama proses ekstraksi.
3. Perolehan minyak dengan sampel bunga kenanga dengan soxhlet extractor
sebesar 729%
4. Jumlah siklus yang diperoleh selama proses ekstraksi sebanyak 4 siklus
5. Massa jenis dan indeks bias minyak hasil proses pemurnian diperoleh
sebesar 0,868 dan 5%.

5.2 Saran
Setelah melakukan praktikum kali ini,sebaiknya dilakukan dengan waktu
yang lebih lama agar proses ekstraksi sampel dan permunian minyak memperoleh
hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai