Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui cara kerja PCT 42 pH control
Mengetahui pengendalian dengan metode direct action dan reverse action
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Sistem Pengendaian
Pengendalian Proses adalah bagian dari pengendalian automatik yang
diterapkan di bidang teknologi proses untuk menjaga kondisi proses agar sesuai
dengan yang diinginkan. eluruh komponen yang terlibat dalam pengendalian proses
disebut sistem pengendalian atau sistem kontrol. Tujuan pengendalian proses
bertujuan untuk mempertahankan nilai proses agar sesuai dengan kebutuhan operasi.
Tujuan pengendalian adalah mempertahankan nilai variabel proses agar sesuai
dengan kebutuhan operasi sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan pengendalian erat
berkaitan dengan kualitas pengendalian yang didasarkan atas bentuk tanggapan
variabel proses. etelah terjadi perubahan nilai acuan !settpoint" atau beban
diharapkan#
Penyimpangan maksimum dari nilai acuan sekecil mungkin
$aktu yang diperlukan oleh variabel proses mencapai kondisi mantap
sekecil mungkin
Perbedaan nilai acuan dan variabel proses setelah tunak sekecil mungkin
%tau dapat dinyatakan dengan istilah umum# yaitu
Minimum overshoot
Minimum o&&set
Minimum settling time
'engan kata lain kualitas pengendalian yang diharapkan adalah#
Tanggapan cepat
2
Hasilnya stabil dan tidak ada penyimpangan
ettling time
settpoint
(ariabel proses o&&set
)vershoot !maksimum error"
!ambar 1. !ra"i# $engendaian $roses
1.2.2 %enis &ariabe
*enis variabel yang mendapatkan perhatian penting dalam bidang pengendalian
proses adalah variabel proses !process variable# P(" atau yang disebut juga variabel
terkendali !controlled variable". (ariabel proses adalah besaran &isika atau kimia yang
menunjukkan keadaan proses. (ariabel ini bersi&at dinamik# artinya nilai variabel
dapat berubah spontan oleh sebab lain baik yang diketahui ataupun tidak. 'i antara
banyak macam variabel proses terdapat empat variabel dasar# yaitu+ suhu !T"# tekanan
!P"# laju alir !,"# dan tinggi permukaan cairan !-".
'alam teknik pengendalian proses# titik berar permasalahan adalah menjaga
agar nilai variabel proses tetap atau berubah mengikuti alur !trayektori" tertentu.
(ariabel yang digunakan untuk melakukan koreksi atau mengendalikan variabel
proses disebut variabel termanipulasi !manipulated variable# M(" atau variabel
pengendali. edangkan nilai yang diinginkan dan dijadikan acuan atau re&erensi
variabel proses disebut nilai acuan !settpoint value# (".
elain ketiga jenis variabel tersebut masih terdapat variabel lain yaitu gangguan
!disturbance" baik yang terukur !measured disturbance" maupun tidak terukur
!unmeasured disturbance" dan variabel keluaran tak terkendali !uncontrolled output
variable". (ariabel gangguan adalah variabel masukan yang mampu mempengaruhi
nilai variabel proses tetapi tidak digunakan untuk mengendalikan. (ariabel keluaran
tak terkendali adalah variabel keluaran yang tidak dikendalikan secara langsung.
3
!ambar 2. %enis 'ariabe daam sistem $roses
1.2.( Sistem Pengendaian Um$an Bai#
Prinsip mekanisme kerja sistem pengendalian umpan balik adalah mengukur
variabel proses dan kemudian melakukan koreksi bila nilainya tidak sesuai dengan
yang diinginkan. Ciri utama pengendalian umpan balik adalah adanya umpan balik
negati&# artinya jika nilai variabel proses berubah# terdapat umpan balik yang
melakukan tindakan untuk memperkecil perubahan itu.
Mekanisme Pengendalian Umpan .alik
Mekanisme pengendalian yang mengakibatkan variabel termanipulasi !M(" naik
karena variabel proses !P(" turun# atau sebaliknya disebut aksi naik/turun
!increase-decrease" atau disebut juga aksi berla0anan !reverse action". 1ebalikan
dari mekanisme tersebut adalah aksi naik/naik !increase/increase" atau disebut
juga aksi langsung !direct action"# artinya jika variabel proses !P(" naik maka
variabel termanipulasi !M(" juga akan naik.
1.2.) Lang#a* Pengendaian
-angkah pengendalian umpan balik adalah sebagai berikut+
2. Mengukur# tahap pertama dari langkah pengendalian adalah mengukur atau
mengamati nilai variabel proses
2. Membandingkan# hasil pengukuran atau pengamatan variabel proses !nilai terukur"
dibandingkan dengan nilai acuan !setpoint"
3T4M
P5)4
(ariabel terkendali
(ariabel tak terkendali
6angguan terukur
6angguan tak terukur
(ariabel termanipulasi
4
7. Mengevaluasi# perbedaan antara nilai terukur dan nilai acuan dievaluasi untuk
menentukan langkah atau cara melakukan koreksi atas perbedaan itu.
4. Mengoreksi# tahap ini bertugas melakukan koreksi variabel proses agar perbedaan
antara nilai terukur dan nilai acuan tidak ada atau sekecil mungkin
1.2.+ Instumentasi $roses
Pelaksanaan langkah pengendalian pada penjelasan diatas memerlukan
instrumentasi sebagai berikut+
2. Unit Pengukuran
.agian ini bertugas mengubah nilai variabel proses yang berupa besaran &isik atau
kimia seperti laju alir# tekanan# suhu# pH# konsentrasi# dan sebagainya menjadi
sinyal standar. .entuk sinyal standar yang populer dibidang pengendalian proses
adalah berupa sinyal penuematik !tekanan udara" dan sinyal listrik. Unit
pengukuran terdiri dari atas dua bagian yaitu sensor dan transmiter.
Sensor yaitu elemen perasa yang lansung bersentuhan dengan variabel
proses.
Transmiter yaitu bagian yang ber&ungsi mengubah sinyal dari sensor
!gerakan mekanik# perubahan hambatan# perubahnan tegangan atau arus"
menjadi sinyal standar.
2. Unit Pengendali
.agian ini bertugas membandingkan# mengevaluasi# dan mengirimkan sinyal ke
unit kendali akhir. 4valuasi yang dilakukan berupa operasi matematika. Hasil
evaluasi berupa sinyal kendali yang dikirim keunit kendali akhir. inyal kendali
berupa sinyal standar yang serupa dengan sinyal pengukuran.
Controller !pengendali" yaitu menerima nilai error dari hasil pembanding#
kemudian menginterprestasikan nilai yang tepat lalu memerintahkan elemen
kontrol pengendali akhir agar bisa sesuai dengan nilai yang diinginkan.
5espon dari konriller memiliki tiga kriteria koreksi# yaitu+
2. Proportional + sinyal keluaran sebanding dengan penyimpangan !deviasi".
Pengendali ini cepat stabil dan memiliki o&&set kecil.
5
2. 3ntegral+ keluaran selalu berubah selama terjadi deviasi dan kecepatan
perubahan keluaran tersebut sebanding dengan penyimpangan. Pengendali
ini lambat stabil karena sering terjadi gangguan# tetapi memiliki o&&set kecil.
7. 'erivati&+ mempercepat respon pengendali tetapi sangat peka terhadap noise
!gangguan akibat bising# turbulensi". Pengendali ini cepat stabil dan
memiliki o&&set kecil
4. 1ombinasi+ pengontrol tipe integral dan derivati& jarang digunakan secara
tersendiri# tetapi digabungkan dengan sistem proportional untuk
menghilangkan keragu/raguan jika jenir proportional memerlukan
karakteristik yang stabil. 'engan penggabungan ini akan diperoleh suatu
sistem kontrol yang lebih stabil sehingga sensitivitas responnya akan
menjadi lebih besar.
7. Unit 1endali %khir
.agian ini bertugas menerjemahkan sinyal kendali menjadi aksi atau koreksi
melalui pengaturan variabel termanipulasi. Unit ini terdiri atas dua bagian besar#
yaitu aktuator dan elemen kendali akhir. %ktuator adalah penggerak elemen
kendali akhir. .agian ini dapat berupa motor listrik# selenoida# atau membran
peneumatik. edangkan elemen kendali akhir biasanya berupa katup kendali akhir
!control valve" atau elemen pemanas.
1.2., Tangga$an Transien Sistem Tertutu$
*ika ke dalam sistem pengendalian terjadi perubahan nilai acuan# idealnya
nilai variabel proses tepat mengikuti nilai acuan baru. Tetapi kondisi demikian
biasanyatidak terjadi. 8ilai variabel proses akan mengalami beberapa kemungkinan
perubahan# yaitu+
Tanpa osilasi !everdamped"
)silasi teredam !underdamped"
)silasi kontinyu !sastrained oscilation"
Tidak stabil !amplitudo membesar"
1eempat tanggapan diatas dibuat dengan memberi masukan berupa step
&unction !&ungsi langkah" yaitu dengan perubahan mendadak dari satu nilai masukan
6
konstan ke nilai masukan konstan yang lain. .esarnya perubahan tersebut biasanya
paling besar 29:.
Tanggapan tanpa osilasi bersi&at lambat namun stabil. edangkan tanggapan
osilasi teredam mengalami sedikit gelombang di a0al perubahan# dan selanjutnya
amplitudo mengecil dan akhirnya hilang. Tanggapan ini cukup cepat meskipun terjadi
sedikit ketidakstabilan. Pada tanggapan dengan osilasi kontinyu# variabel proses
secara terus menerus bergelombang dengan amplitudo dan &rekuensi yang tetap#
terakhir# tanggapan tak stabil memiliki amplitudo besar# kondisi demikian sangat
berbahaya karena dapat merusak sistem keseluruhan.
Tanggapan teredam !; <2" Tanggapan osilasi teredam !9=;=2"


)silasi kontinyu !;>9" Tak stabil !;=9"
y y
!ambar (. Tangga$an sistem $engendaian sim$a tertutu$ $ada $eruba*an niai
acuan
'ari keempat kemungkinan tadi# yang paling dihindari bahkan sama sekali tidak
boleh terjadi adalah tanggapan tidak stabil dengan amplitudo membesar. edangkan
tanggapan osilasi kontinyu dalam beberapa hal masih bisa diterima# meskipun cukup
berbahaya.
7
BAB II
-ET.D.L.!I
2.1 Aat Dan Ba*an
%lat ?ang 'igunakan
PCT @ 42 pH control
.ahan ?ang 'igunakan
8a)H 9#9A M
HCl 9#9A M
2.2 Prosedur /erja
a. Menghubungkan komputer dan alat PCT/42 pH control dengan sumber listrik.
b. Menghidupkan komputeer dan alat PCT/42 pH control.
c. Mengecek konektivitas antara modul PCT/42 dan komputer dengan cara +
Mengklik tombol Start
Mengklik dua kali icon PCT 42 !untuk analisa sensor pH"
Memilih section 2 feedback control
Mengklik Load hingga muncul layar PCT-42 pH Probe Accescory-Section .
Pada gambar akan terdapat kotak stirrer dan angka 9 diubah menjadi 2
*ika stirrer pada alat berputar maka connectivitas telah berhasil.
d. Melakukan praktikum secara direct action dan reverse action.
2.(. Lang#a* #erja untu# Direct Action
8
a. Memasukkan selang pompa % pada larutan HCl 9#9A M dan selang pompa . pada
larutan 8a)H 9#9A M dan memastikan ujung selang tersebut tenggelam dalam
larutan.
b. 1emudian mengklik setelah pH naik
c. Melakukan pengujian larutan dengan cara +
Menaikkan angka pada pompa . dengan mengubahnya dari 9 menjadi 29 :
*ika pada monitor pH menjadi naik maka larutan telah terpasang dengan benar
d. 1emudian mengklik sample pada toolbar
e. Mengklik configuration# maka akan timbul kolom sample configurasi
&. Pada sample configurasi diisikan
ampling operation > %utomatic
%utomatic sampling parameter
ample interval > 29 secs
'uration o& sampling > Continous
g. Mengklik )1
h. Pada chart yang terdapat dimonitor memilih P3'# sehingga akan muncul menu P3'
Controller.
i. Mengisi kolom pH control sebagai berikut +
Process variabel > acidity
Manipulation variable > pump %
Control action > 'irect action
j. Mengisi kolom setting sebagai berikut +
etting point > B pH
Proportional .and > 29 :
3ntegral time > 799 secs
9
'eritivative time > 2 secs
Mode o& operation > automatic operation
k. 1emudian mengklik apply! kemudian automatic"
l. 1emudian mengklik go.
m. Mengklik apply dan kemudian mengklik ok.
n. 1emudin mengklik vie# table untuk melihat data dalam bentuk tabel atau vie# grap$
untuk melihat data dalam bentuk gra&ik.
o. Menunggu hingga analisa stabil kemudian klik stop.
p. Menyimpan data dengan mengklik save as#
,ile name + 1elas 4 % kel 2 tgl 27 maret 2924 direct
ave as type + 4Ccel A#9 &ile !DCls"
2.). Lang#a* #erja Reverse Action
a. Memasukkan selang pompa % pada larutan 8a)H dan selang pompa . pada larutan
HCl# dan memastikan ujung selang tersebut tenggelam dalam larutan.
b. 1emudian mengklik setelah pH naik
c. Melakukan pengujian larutan dengan cara +
Menaikkan angka pada pompa . dengan mengubahnya dari 9 menjadi 79 :.
*ika pada monitor pH menjadi turun maka larutan telah terpasang dengan benar
d. 1emudian mengklik sample pada toolbar.
e. Mengklik configuration# maka akan timbul kolom sample configurasi
&. Mengisi sample con&igurasi +
Sampling operation % Automatic
Automatic sampling parameter
Sample interval % & secs
10
'uration of sampling % continous
g. Mengklik )1.
h. Pada chart yang terdapat pada monitor memilih P3'# sehingga akan muncul menu
P3' controller
Mengisi kolom pH control sebagai berikut +
Process variabel % acidity
(anipulation variable % pump A
Control action % )everse action
Mengisi kolom setting sebagai berikut +
etting point > B pH
Proportional .and > 29 :
3ntegral time > 799 secs
'eritivative time > 2 secs
Mode o& operation > automatic operation
i. 1emudian mengklik apply dan kemudian mengklik ok
j. 1emudian mengklik go
k. 1emudin mengklik vie# table untuk melihat data dalam bentuk tabel atau vie# grap$
untuk melihat data dalam bentuk gra&ik.
l. menunggu hingga analisa stabil kemudian mengklik stop.
m. Menyimpan data dengan mengklik save as#
,ile name + 1elas 4 % kel 2 tgl 27 maret 2924 reverse
ave as type + 4Ccel A#9 &ile !DCls"
BAB III
HASIL DAN PE-BAHASAN
11
(.1 Direct Action
(.2 0e'erse Action
Elapsed
Time

Diff.
Pressure
P1
[mm]
Diff.
Pressure
P2
[mm]
Pump
A
Speed

[%]
Pump
B
Speed

[%]
Acidity/
Alkalinity

[p]
P!D
Pr"p"rti"nal
Band
[%]
P!D
!nte#ral
Time
[s]
P!D
Deri$ati$e
Time
[s]
P!D
Set
P"int
[mS]
Elapsed
Time

Diff.
Pressure
P1
[mm]
Diff.
Pressure
P2
[mm]
Pump
A
Speed

[%]
Pump
B
Speed

[%]
Acidity/
Alkalinity

[p]
P!D
Pr"p"rti"nal
Band
[%]
P!D
!nte#ral
Time
[s]
P!D
Deri$ati$e
Time
[s]
P!D
Set
P"int
[mS]
00:00 345 -356 100 35 14.0 10 300 1 7
00:10 345 -356 100 35 14.0 10 300 1 7
00:20 345 -356 100 35 13.8 10 300 1 7
00:30 344 -356 100 35 13.7 10 300 1 7
00:40 344 -356 100 35 13.5 10 300 1 7
00:50 342 -356 100 35 13.3 10 300 1 7
01:00 341 -356 100 35 13.1 10 300 1 7
01:10 339 -356 100 35 12.8 10 300 1 7
01:20 340 -356 100 35 12.5 10 300 1 7
01:30 338 -356 100 35 12.2 10 300 1 7
01:40 337 -356 100 35 11.9 10 300 1 7
01:50 338 -356 100 35 11.7 10 300 1 7
02:00 336 -356 100 35 11.5 10 300 1 7
02:10 337 -356 100 35 11.2 10 300 1 7
02:20 335 -356 100 35 10.9 10 300 1 7
02:30 335 -356 100 35 10.5 10 300 1 7
02:40 335 -356 100 35 9.9 10 300 1 7
02:50 335 -356 100 35 8.6 10 300 1 7
03:00 337 -356 100 35 7.9 10 300 1 7
03:10 335 -356 100 35 7.4 10 300 1 7
03:20 336 -356 100 35 7.0 10 300 1 7
03:30 334 -356 91 35 6.7 10 300 1 7
03:40 336 -356 80 35 6.4 10 300 1 7
03:50 336 -356 68 35 6.1 10 300 1 7
04:00 333 -356 59 35 5.9 10 300 1 7
04:10 331 -356 48 35 5.6 10 300 1 7
04:20 333 -356 39 35 5.5 10 300 1 7
04:30 337 -356 33 35 5.3 10 300 1 7
04:40 334 -356 31 35 5.3 10 300 1 7
04:50 337 -356 32 35 5.4 10 300 1 7
05:00 328 -356 29 35 5.4 10 300 1 7
05:10 330 -356 31 35 5.5 10 300 1 7
05:20 327 -356 28 35 5.5 10 300 1 7
05:30 325 -356 28 35 5.5 10 300 1 7
05:40 325 -356 30 35 5.6 10 300 1 7
05:50 325 -356 26 35 5.6 10 300 1 7
06:00 325 -356 27 35 5.6 10 300 1 7
06:10 320 -356 27 35 5.7 10 300 1 7
12
00:01 355 -356 100 35 1.1 10 300 1 7
00:11 355 -356 100 35 1.2 10 300 1 7
00:21 355 -356 100 35 1.2 10 300 1 7
00:31 355 -356 100 35 1.2 10 300 1 7
00:41 355 -356 100 35 1.3 10 300 1 7
00:51 355 -356 100 35 1.3 10 300 1 7
01:01 355 -356 100 35 1.3 10 300 1 7
01:11 355 -356 100 35 1.4 10 300 1 7
01:21 355 -356 100 35 1.4 10 300 1 7
01:31 355 -356 100 35 1.4 10 300 1 7
01:41 355 -356 100 35 1.5 10 300 1 7
01:51 355 -356 100 35 1.5 10 300 1 7
02:01 355 -356 100 35 1.5 10 300 1 7
02:11 355 -356 100 35 1.6 10 300 1 7
02:21 355 -356 100 35 1.6 10 300 1 7
02:31 355 -356 100 35 1.7 10 300 1 7
02:41 355 -356 100 35 1.7 10 300 1 7
02:51 355 -356 100 35 1.8 10 300 1 7
03:01 355 -356 100 35 1.9 10 300 1 7
03:11 355 -356 100 35 2.0 10 300 1 7
03:21 355 -356 100 35 2.1 10 300 1 7
03:31 355 -356 100 35 2.2 10 300 1 7
03:41 355 -356 100 35 2.3 10 300 1 7
03:51 355 -356 100 35 2.5 10 300 1 7
04:01 355 -356 100 35 2.8 10 300 1 7
04:11 355 -356 100 35 3.9 10 300 1 7
04:21 355 -356 100 35 6.8 10 300 1 7
04:31 355 -356 17 35 9.4 10 300 1 7
04:41 355 -356 35 35 8.7 10 300 1 7
04:51 355 -356 47 35 8.3 10 300 1 7
05:01 355 -356 37 35 8.6 10 300 1 7
05:11 355 -356 40 35 8.4 10 300 1 7
05:21 355 -356 41 35 8.4 10 300 1 7
05:31 355 -356 37 35 8.4 10 300 1 7
05:41 355 -356 42 35 8.2 10 300 1 7
05:51 355 -356 39 35 8.3 10 300 1 7
06:01 355 -356 39 35 8.2 10 300 1 7
06:11 355 -356 41 35 8.2 10 300 1 7
06:21 355 -356 39 35 8.2 10 300 1 7
06:31 355 -356 39 35 8.1 10 300 1 7
06:41 355 -356 40 35 8.1 10 300 1 7
06:51 355 -356 40 35 8.0 10 300 1 7
07:01 355 -356 39 35 8.0 10 300 1 7
07:11 346 -356 41 35 7.9 10 300 1 7
13
(.( !ra"i#
14

BAB I&
PE-BAHASAN
Pada pratikum control dengan menggunakan alat PCT 42 pH control ini bertujuan
untuk mengetahui cara kerja PCT 42 pH control dan mengetahui pengendalian proses dengan
metode direct action dan reverse action.
Pada praktikum pH control ini# proses variabelnya adalah tingkat keasaman !pH" dari
larutan. Pada reactor yang menjadi manipilated variabelnya adalah laju alir dari pompa %
yaitu laju alir larutan asam clorida pada direct action dan laju alir larutan natrium hidroksida
pada reverse action sehingga mencapai set point yang diinginkan yaitu pH yang diinginkan
adalah B.
15
Pada proses direct action# apabila nilai proses variabel naik maka manipilated variabel
juga akan naik nilainya. Mula/mula pH dari larutan 27#2 hingga kami hentikan saat pH
mencapai B#7 selama 22 menit 2 detik proses berjalan. Pada proses ini# overshoot terjadi
secara kontinyu# namun pada menit pertama hingga 4 menit 2 detik overshoot terjadi sangat
besar !dapat dilihat pada gra&ik". ettling timenya juga cukup lama hingga 22 menit 2 detik#
namun o&&setnya kecil# terbukti dari hasil yang didapat ternyata nilai proses variabel sama
dengan set pointnya hanya berbeda sedikit angka dibelakang koma yaitu B#7.
etelah dilakukan proses direct action# selanjutnya yang dilakukan adalah proses
revers action# yaitu pengendalian proses yang apabila nilai proses variabel naik maka
manipulated variabel akan turun nilainya. Pada reverse action# larutan yang berada pada
reactor mula/mula memiliki pH 9#A hingga pH terlihat konstan yaitu 9#E selama 4 menit 22
detik proses berjalan# maka kami memutuskan untuk menggunakan pH tersebut sebagai hasil
akhirnya karena pada 0aktu selanjutnya# Ph semakin turun dan ternyata hasilnya semakin
jauh dari nilai set pointnya. Pada proses ini# overshoot terjadi sangat besar dari menit pertama
hingga B menit 42 detik terakhir. Hal itu terlihat dari penyimpangan yang terjadi sangat jauh
dari nilai set pointnya. ettling timenya sebenarnya cukup lama hingga B menit 42 detik#
namun pada 0aktu tersebut nilai variabel prosesnya sangat jauh dari nilai set pointnya#
sehingga settling time yang kami gunakan hanya sampai pada 0aktu 4 menit 22 detik yang
memiliki nilai variabel proses lebih besar dibandingkan pada 0aktu B menit 42 detik. 'an
o&&set yang terjadi pada proses ini sangat besar# karena nilai proses variabelnya yaitu 9#E jauh
dari nilai set pointnya yaitu B.
etelah dilakukan praktikum pH control maka didapat gra&ik hubungan antara pH vs
0aktu# laju pump % vs 0aktu dan laju pump . vs 0aktu untuk tiap/tiap control action. Pada
direct action# semakin lama 0aktu proses nilai pH akan menurun hingga mencapai konstan
dan laju pump % menurun karena pH larutan semakin lama semakin mendekati set point#
sedangkan laju pump konstan. Pada reverse action# semakin lama 0aktu proses nilai pH akan
terus naik hingga mencapai konstan dan laju pump . seharusnya menurun tetapi dalam
praktikum ternyata konstan dan laju pump % juga konstan.
*adi# sistem pengendalian direct action lebih ideal dibandingkan dengan sistem
pengendalian reverse action# karena 0alaupun 0aktu responnya !settling time" pada direct
action cukup lama# overshot yang cukup besar namun o&&set sangat kecil sehingga nilai
variabel prosesnya mencapai setpointnya. edangkan# pada reverse action 0aktu responya
16
!settling time" memang lebih cepat namun overshoot sangat jauh# dan o&&setnya juga sangat
besar sehingga nilai variabel prosesnya sangat jaun dari nilai set pointnya.
BAB &
PENUTUP
+.1 /esim$uan
'ari hasil praktikum dapat disimpulkan bah0a+
istem pengendalian direct action lebih ideal dibandingkan dengan sistem
pengendalian reverse action# karena 0alaupun 0aktu responnya !settling time" pada
direct action cukuplama# overshoot yang cukup besar namun o&&set sangat kecil
sehingga nilai variabel prosesnya mencapai set pointnya. edangkan# pada reverse
action 0aktu responnya !settling time" memang lebih cepat namun overshoot sangat
jauh dari o&&setnya juga sangat besar sehingga nilai variabel prosesnya sangat jauh
dari nilai set pointnya.
17
18
DA1TA0 PUSTA/A
Thahir# 5.# dkk.# 2922# Penuntun Praktikum -aboratorium 3nstrumentasi dan 1ontrol#
Politeknik 8egeri amarinda
Thahir# 5.# 2929# Pengendalian Proses# Politeknik 8egeri amarinda

Anda mungkin juga menyukai