Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA KANTOR PELAYANAN


KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) SORONG”

Oleh :

1. Bayu aji laksono (2214221046)

2. Shanata Al-fahrizi (2214221044)

3. Merwanda husin (2214221052)

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2022
Identitas Artikel Ilmiah

Nama Peneliti : Fadhil maris

Judul Artikel : ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA


KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG
(KPKNL) SORONG

Identitas Junral : Jurnal ekonomi (kementrian keuangan), Manajemen, Sistem


Akuntansi. Edisi Pertama. Graha Ilmu.

a.Pendahuluan
Suatu organisasi yang didirikan oleh sekumpulan orang tentu mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Salah satu tujuan yang umum bagi organisasi yang berorientasi pada keuntungan
(profit oriented) adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan diiringi oleh
penggunaan sumber daya yang minimal. Namun, tujuan organisasi juga tidak semerta-merta
untuk mendapatkan keuntungan karena terdapat organisasi-organisasi yang berorientasi pada
pelayanan ke masyarakat maupun ke organisasi lain. Contoh dari organisasi tersebut adalah
organisasi sektor publik, yaitu organisasi yang bergerak dan berorientasi pada pelayanan
masyarakat dan tidak semata-mata mengejar keuntungan. Hal tersebut karena biasanya telah
dituangkan kedalam suatu peraturan maupun perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh
negara.

Organisasi sektor publik tersebut diantaranya adalah Kementerian / Lembaga baik di


berkedudukan di pusat, maupun yang mempunyai kantor vertikal yang berada di
daerah-daerah diseluruh Indonesia. Tugas utama dari organisasi tersebut adalah untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidang layanan masing-masing.
Dalam memberikan pelayanan tersebut, organisasi sektor publik dapat menggunakan sumber
daya yang telah di tetapkan oleh pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementerian
Keuangan. Tidak hanya itu, Kementerian / Lembaga tersebut juga dapat menggunakan
fasilitas lain yang terdapat di kantor masing-masing.

Kementerian Keuangan sendiri memiliki 11 (sebelas) instansi dibawahnya yang mempunyai


tugas dan fungsi masing-masing. Salah satunya adalah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) yang memiliki kantor vertikal di seluruh Indonesia dalam hal memberikan layanan
terkait Kekayaan Negara, Penilaian Aset, Pengurusan Piutang Satuan Kerja (Satker) dan
Pelayanan Lelang. Salah satu kantor vertikal tersebut adalah Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Sorong yang berlokasi di Kota Sorong Provinsi Papua Barat
dengan wilayah kerja satu provinsi Papua Barat.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPKNL Sorong juga mendapatkan alokasi sumber
daya berupa anggaran yang telah di tetapkan untuk satu tahun anggaran serta dapat
menggunakan sumber daya lain yang terdapat pada kantor tersebut. Namun, penggunaan
sumber daya tersebut juga tidak dapat digunakan secara sembarang, karena tiap anggaran
telah ditentukan untuk kegiatan apa saja dan penggunaan sumber daya lain juga tidak boleh
digunakan untuk kepentingan pribadi. Hal tersebut agar satker dalam hal ini adalah KPKNL
Sorong dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara tepat guna dan tepat sasaran
serta menghindari penggunaan sumber daya secara sia-sia.

Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan secara umum telah membuat suatu sistem
pengendalian yang digunakan oleh semua instansi di bawah Kementerian Keuangan termasuk
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan secara khusus KPKNL Sorong untuk
mengendalikan penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh satuan kerja agar dalam
penggunaannya dapat maksimal dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam
pengelolaan manajemennya. Sistem Pengendalian Manajemen atau Management Control
System tersebut mempunyai sifat proactive terhadap isu-isu yang ada pada organisasi dan
dirancang untuk mencegah masalah yang ada sebelum masalah tersebut terjadi dan
merugikan organisasi. Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen tersebut berfungsi untuk
mempengaruhi perilaku pegawai KPKNL Sorong agar sesuai dengan yang diingikan
organisasi induknya yaitu Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan bertujuan untuk
meningkatkan kemungkinan tujuan organisasi akan tercapai. Dalam hal ini, KPKNL Sorong
melakukan pengendalian atas pegawainya dengan menggunakan Kontrak Kinerja untuk
setiap pegawainya, dimana dalam kontrak kinerja tersebut tertuang terkait jenis pekerjaan apa
yang harus dilakukan oleh tiap pegawai, serta target capaian pegawai yang menjadi tanggung
jawab pegawai. Selain itu, pengendalian oleh atasan langsung juga dilakukan.

b. sistem pengendalian menejemen


Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu tindakan dan aktivitas yang terjadi pada
seluruh kegiatan organisasi dan berjalan secara terus menerus (Sumarsan : 2010). Oleh sebab
itu organisasi menjalankan pengendalian manajemen tersebut secara berulang-ulang sesuai
dengan sistem yang telah ditetapkan. Menurut Simons (2008:127) Sistem Pengendalian
Manajemen berkaitan dengan bagaimana manajer dapat secara aktual menggunakan
perencanaan dan sistem pengendalian untuk memandunya dalam pencapaian tujuan-tujuan
tertentu. Dimana Ikhsan dan Prianthara, 2008:22) membagi karakteristik-kararakteristik
sistem dalam 7 (tujuh) unsur, yaitu Komponen, Batas, Penghubung, Lingkungan luar,
Subsistem, Tujuan, dan Masukan yang terbagi menjadi 3 (tiga) unsur, yaitu proses, output,
tujuan.
Sistem Pengendalian Manajemen tersebut dijalankan oleh manajemen kepada para
pegawainya, dimana menurut Sumarsan (2010:9), tujuan Sistem Pengendalian Manajemen
terbagi menjadi 4 (empat) hal, yaitu diperolehnya keandalan dan integritas informasi,
kepatuhan kepada kebijakan, melindungi harta perusahaan, pencapaian kegiatan yang
ekonomis dan efisien.

c. kesimpulan
ari berbagai pengendalian yang telah di tetapkan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) Sorong, dapat dikatakan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen yang
dilakukan telah memadai untuk di terapkan. Hal ini ditunjukkan dari Ukuran Kinerja yang
dicapai oleh KPKNL Sorong yang dari sasaran kinerja yang hampir menunjukkan kategori
“sangat baik”. Selain itu, pada tahun 2020 ini, KPKNL Sorong juga menjadi kandidat untuk
memperoleh kantor dengan status WBK/WBBM. Dimana dengan menjadi kandidat dari
penghargaan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa pelaksanaan Pengendalian
Manajemen pada KPKNL Sorong telah diterapkan dengan baik.

SUMBER
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-sorong/baca-artikel/14801/ANALISIS-SISTEM-PE
NGENDALIAN-MANAJEMEN-PADA-KANTOR-PELAYANAN-KEKAYAAN-NEGARA-
DAN-LELANG-KPKNL-SORONG.html

Anda mungkin juga menyukai