Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS PERUSAHAAN DAERAH

AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR1


Oleh : Andi Yan Dahniar Aras, S.H., M.Kn2

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka pelaksaan otonomi daerah Pemerintah menelegasikan
kewenangan atas asas desentralisasi dengan tujuan untuk percepatan
tercapainya kesejahteraan rakyat di daerah dalam berbagai sektor, temasuk di
dalamnya adalah sektor ekonomi. Konsep berpikir Gunther Teubner3 tentang
Negara sebagai pemberdayaan masyarakat (state as empowerment) atau disebut
juga “empowerment state” cukup relevan untuk menjadi sandaran teori. Menurut
Teubner campur tangan Negara dalam pembangunan ekonomi bangsa dan
Negara adalah untuk melakukan pemberdayaan masyarakat dan mewujudkan
keadilan sosial untuk membangun sebuah sustainable welfare, Negara harus
berfungsi ganda selain the state as provider (negara sebagai penyelenggara), the
state as regulator (negara sebagai pengatur), the state as entrepreneur (negara
sebagai pengusaha), dan the state as umpire (negara sebagai wasit).
Fungsi Negara sebagai entrepreneur (the state as entrepreneur) adalah
mengoptimalkan segala sumber daya alam yang ada selain untuk memenuhi
kebutuhan nasional juga sebagai sumber pendapatan Negara (income), sehingga
mampu menggeliatkan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Daerah sebagai
perpanjangan tangan pemerintah pusat di derah dalam rangka untuk
meningkatkan sektor ekonomi daerah maka Pemerintah Daerah membentuk
suatu Badan Usaha Mlik Daerah (BUMD), yang efektif dalam era otonomi
daerah. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan suatu perusahaan milik
Pemerintah Daerah yang memiliki potensi sangat besar dalam meningkatkan
asupan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan salah satu BUMD
memerlukan fungsi pengawasan pada perusahaan terutama untuk
meningkatkan sinegritas pada perusahaan guna mewujudkan Tata Kelola
Perusahaan yang baik, dimana didalam (Good Corporate Governance) terdapat
beberapa prinsip yaitu; Transparansi, Akuntabilitas, Tanggungjawab,
Kemandirian, dan Kewajaran. Fungsi pengawasan pada perusahaan adalah
melakukan pengendalian atau controlling yang dapat memastikan semua kinerja
yang dijalankan bisa sesuai dengan apa yang sudah direncanakan oleh
perusahaan tersebut4.
1
Makalah disusun sebagai syarat administratif seleksi Dewan Pengawas PDAM Kota Makassar
2
Profesi Notaris/PPAT di Kabupaten Gowa
3
Mohammad Arif, 2016, Konstruksi Tatanan Politik Hukum Ketenagakerjaan Dalam Mewujudkan Perlindungan
Hukum Pekerja Yang Berkeadilan, Disertasi, Universitas Muslm Indonesia, Hal. 302
4
La Ode Ashabul Kafi, Afifuddin, Khoiron, 2021, Strategi Pengawasan Oleh Satuan Pengawas Internal Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD)(Studi Kasus Pengawasan Perusahaan Umum Daerah Tirta Kanjuruhan Kabupaten
Halaman 1 dari 6
Fungsi pengawasan yang berjalan dengan baik pada perusahaan mampu
meminimalisir kemungkinan terjadinya masalah ataupun kerugian pada
perusahaan. Menurut Pasal 1 Ayat 7 Peraturan Mentei Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian
Anggota Dewan Pengawas Atau Anggota Komisaris Dan Anggota Direksi Badan
Usaha Milik Daerah, mengatakan bahwa Dewan Pengawas adalah organ
perusahaan umum Daerah yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan
perusahaan umum daerah.
Dugaan pengelolaan perusahaan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance tercermin pada geledah paksa yang dilakukan oleh aparat
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan di akhir tahun 2021 5 dan ditemukannya
sambungan air illegal pada bulan Januari 2022 yang berdampak pada kerugian
yang dialami oleh perusahaan sampai dengan nilai ratusan juta rupiah 6. Kondisi
ini mengindikasikan ada yang kurang optimalnya fungsi pengawasan pada
PDAM, sedangkan fungsi utama PDAM sebagai salah satu BUMD adalah
menjadi “mesin” pencetak PAD bagi pemerintah daerah yang pada akhirnya
bermuara pada penguatan fundamental keuangan daerah dalam rangka
percepatan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
sebagaimana diamanahkan dalam Pembukaan UUD 1945. Dilatar belakangi oleh
pemikiran tersebut diatas maka saya menyusun sebuah konstruksi akademis
tetang “STRATEGI PENGAWASAN OLEH DEWAN PENGAWAS
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA MAKASSAR”.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah Strategi Pengawasan oleh Dewan Pengawas Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kota Makassar?
C. TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimanakah Srategi Pengawasan oleh
Dewan Pengawasan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.

D. PEMBAHASAN
Dewan Pengawas menjadi pilar dalam organ perusaan dalam melakukan
pengawasan terhadap perusahaan yang harus berdasarkan pada prinsip
meningkatkan kinerja pengawasan sebagai parameter dalam mengatasi

Malang Provinsi Jawa Timur), Jurnal Respon Publik, Universitas Islam Malang, Hal. 57
5
Lihat, https://www.liputan6.com/regional/read/4732675/kejati-sulsel-geledah-ruang-dirut-dan-keuangan-
pdam-makassar, diakses pada tanggal 22-05-2022
6
LIhat, https://www.sonora.id/read/423091348/temukan-sambungan-air-ilegal-pdam-makassar-rugi-ratusan-
juta, diakses pada tanggal 22-05-2022
Halaman 2 dari 6
permasalahan yang ada. Ada 2 langkah strategis yang bisa dilakukan, Pertama :
Menentukan Prosedur, Metode dan Teknik pengawasan, dan Kedua :
Transparansi Publik.
Menurut Sajijono7 Good Governace mengandung arti kegiatan suatu lembaga
pemerintah yang dijalankan bedarsarkan kepentingan rakyat dan norma yang
berlaku untuk mewujudkan cita-cita negara. Untuk menunjang aktivitas kinerja
pada PDAM Kota Makassar perlu melakukan telaah kembali terkait dengan
proses pelaksaan kinerja yang berdasarkan good governance sehingga apa yang
menjadi potensi pendapatan pada perusahaan dapat dimaksimalkan. Good
governance pada dasarnya merupakan suatu konsep pengabilan keputusan serta
pelaksanaan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk mengoptimalkan good governance yang baik maka PDAM Kota Makassar
dapat memberikan informasi terhadap publik mengenai proses perkembangan
pelayanan, informasi keuangan, Rencana Strategi dan Rencana Bisni Perusahaan,
sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam
memberikan masukan dan saran untuk dapat menciptakan kebijakan dan dalam
proses pengawasan oleh Dewan Pengawas, sehingga dapat menjadi rujukan
terhadap akuntabilitas manajerial.
Akuntanbilitas dan transparasi juga diwujudkan dengan cara perusahaan dapat
memberikan akses informasi kepada pihak yang berkepentingan maupun
masyarakat sehingga apa yang menjadi tujuan dari pada pengelolaan
perusahaan tersebut dapat diawasi langsung oleh publik dan masyarakat yang
merupakan sasaran akhir dari fungsi pemerintah dalam mewujudkan
kesejahteraah masyarakat yang berkelanjutan (sustainable welfare).
Prosedur, Metode dan Teknik Pengawasan dapat kami susun dengan secara
garis besar adalah sebagai berikut :
1. Menyusun Roadmap pengawasan yang mengacu pada Rencana Strategi dan
Rencana Bisnis perusahaan. Menjadian Rencana Strategi dan Rencana Bisnis
sebagai acuan menjadi penting karena strategi pengawasan yang ingin
dicapat adalah apa yang telah direncanakan (planning) dapat direalisasikan
dengan baik yang tentu saja output nya adalah peningkatan revenue dan
income perusahaan dan menekan operational cost perusahaan.
2. Turunan dari roadmap Pengawasan maka kemudian dianalisis menggunkan
pendekatan Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang) dan Threats (ancaman) atau yang lebih populer dikenal dengan
SWOT Analysis, analisis yang terlebih dahulu merumuskan variabel apa saja
yang menjadi kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses), lalu
outputnya adalah menyusun strategi lebih lanjut dalam bidang pengawasan
untuk mengoptimalkan kekuasan (Strengths) dan membenahi kelemahan
(Weaknesses). Kemudian merumuskan variabel yang menjadi Peluang
7
Ibid, La Ode Ashabul Kafi, Afifuddin, Khoiron, Hal. 60
Halaman 3 dari 6
(Opportunities) dan ancaman (Threats), lalu menyusun strategi pengawasan
untuk mengkonversi peluang menjadi sumber-sumber pendapatan, serta
memitigasi ancaman untuk meminimalisir resiko.
3. Pengawasan akan dilakukan secara berkala, periodik, maupun dalam rangka
investigasi dan berkelanjutan sampai pada tahapan evaluasi hasil temuan
pengawasan.
Kinerja pengawasan akan berjalan maksimal jika didukung oleh partisipasi
publik dan masyarakat. Pelibatan masyarakat dalam proses pengawasan akan
menciptakan sebuah iklim “selalu merasa terawasi”. Masyarakat akan menjadi
perpanjangan tangan dan CCTV dari Dewan Pengawas, sehingga pengawasan
terhadap kinerja perusahaan tidak akan pernah “tidur” dan berlangsung 24 jam
non stop. Direksi beserta seluruh jajarannya akan selalu merasa terawasi oleh
publik atas semua kebijakan maupun segala tindakan kongkrit dilapangan.
Partisipasi publik hanya dapat tercapai jika adanya transparansi. Mustahil public
dapat berpartisipasi dalam pengawasan kinerja perusahaan jika tidak didukung
oleh transparansi. Masyarakat dan public dapat berpartisipasi aktif dalam
pengawasan kinerja perusahaan apabila masyarakat mengetahui dan memahami
Rencana Strategi dan Rencana Bisnis Perusahaan. Oleh karena itu keterbukaan
akses informasi kepada public merupakan hal yang urgen untuk diwujudkan,
agar seluruh lapisan masyarakat dapat memberikan pengawasan secara
langsung kepada kinerja perusahaan, karena hakikatnya masyarakan merupakan
pihak yang paling berkepentingan dengan kinerja dan capain perusahaan, baik
sebagai konsumen maupun sebagi penerima manfaat secara tidak langsung dari
kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diberikan oleh perusahaan
kepada Pemerintah Daerah sebagai perwujudan kesejahteraan rakyat melalui
pembangunan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah pada digitalisasi
adalah merupakan sebuah keniscayaan. Digitalisasi telah merubah wajah dunia
yang tidak lagi dipisahkan oleh bentangan lautan, namun telah berubah menjadi
dunia tanpa batas (borderless world). Pemanfaatan semua instrument teknologi
dan internet sebagai sarana mewujudkan transparansi dapat berimplikasi positif
terhadap keterbukaan informasi publik. Menyampaikan secara terbuka kepada
masyarakat dan publik dokumen-dokumen tentang Rencana Strategi dan
Rencana Bisnis Perusahaan, serta Laporan Keuangan, serta audit Laporan
Keuangan oleh Akuntan Publik yang independent, kesemuanya ini merupakan
keniscayaan untuk mencapai good corporate governance dan menciptakan sebuah
sistem pengawasan yang lebih transparan dan akuntabel.
E. PENUTUP
Dari uraian-uraian yang telah kami kemukakan diatas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Strategi Pengawasan yang dapat dilakukan adalah dengan
Halaman 4 dari 6
menentukan (1) Prosedur, Metode, dan Teknik Pengawasan yakni dengan cara
menyusun roadmap pengawasan, menganalisis dengan metode SWOT, dan
mekanisme pengawasan secara berkala dan berkesinambungan; dan (2)
Peningkatan partisipasi publik dalam pengawasan dengan cara menciptakan
keterbukaan dan transparansi kepada masyarakat.

Halaman 5 dari 6
DAFTAR PUSTAKA

La Ode Ashabul Kafi, Afifuddin, Khoiron, 2021, Strategi Pengawasan Oleh Satuan
Pengawas Internal Badan Usaha Milik Daerah (Studi Kasus Pengawasan
Perusahaan Umum Daerah Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Provinsi
Jawa Timur), Jurnal Respon Publik, Universitas Islam Malang

Mohammad Arif, 2016, Konstruksi Tatanan Politik Hukum Ketenagakerjaan Dalam


Mewujudkan Perlindungan Hukum Pekerja Yang Berkeadilan, Disertasi,
Universitas Muslim Indonesia

LINK INTERNET

Lihat, https://www.liputan6.com/regional/read/4732675/kejati-sulsel-geledah-
ruang-dirut-dan-keuangan-pdam-makassar, diakses pada tanggal 22-05-
2022

LIhat, https://www.sonora.id/read/423091348/temukan-sambungan-air-ilegal-
pdam-makassar-rugi-ratusan-juta, diakses pada tanggal 22-05-2022

Halaman 6 dari 6

Anda mungkin juga menyukai