3
Penyebab Ketidakpastian Pengukuran
1. Keterbatasan alat ukur (nst=nilai skala terkecil)
2. Kesalahan pengukuran (human error), misalnya kesalahan
pembacaan pada satu sesi percobaan dari serangkaian
percobaan
3. Kesalahan kalibrasi alat ukur
4. Kesalahan titik nol
5. umur alat
4
▪ Setiap alat ukur memiliki keterbatasan daya ukur, atau
keterbatasan kemampuan dalam mengukur suatu
besaran,
▪ NST (nilai skala terkecil).
▪ mengukur lebih teliti melebihi NST nonius.
▪ Skala nonius meningkatkan ketelitian pembacaan alat
ukur.
▪ pembagian sejumlah skala utama dengan sejumlah
skala nonius yang akan menyebabkan garis skala titik nol
dan titik maksimum skala nonius berimpit dengan skala
utama.
5
SKALA NONIUS
6
Contoh pembacaan skala nonius
7
ALAT UKUR
DASAR
Jangka sorong atau vernier caliper
berfungsi untuk:
▪ Mengukur panjang bagian luar benda
▪ Mengukur panjang bagian rongga (dalam) benda
▪ Mengukur kedalaman lubang
Cara menggunakan jangka sorong :
1. Apabila pengunci K ditekan maka bagian B dapat bergeser bebas
2. Jarak antara A dan B mengukur bagian luar sebuah benda
3. Jarak antara C dan D mengukur bagian dalam sebuah benda
4. Jarak antara E dan F menunjukan kedalaman benda yang diukur
5. Skala utama U terdapat dua jenis yaitu dalam cm dan inchi
6. Nonius ada pada bagian yang bisa bergeser N
Mikrometer sekrup
21
CONTOH
Sebuah pengukuran berulang panjang i xi
suatu besaran fisika menghasilkan : 10,1 1 10,1 -0,35 0,1225
; 10,3 ; 10,3 ; 10,4 ; 10,4 ; 10,5 ; 2 10,3 -0,15 0,0225
10,6 ;10,6 ; 10,6 ; 10,7 (cm). Berapakah 3 10,3 -0,15 0,0225
hasil pengukuran beserta 4 10,4 -0,05 0,0025
ketidakpastiannya ? 5 10,4 -0,05 0,0025
0,305 6 10,5
x = 0,184 7 10,6
0,05 0,0025
9 8 10,6
0,15 0,0225
0,15 0,0225
9 10,6
hasil pengukurannya= 10,45 0,184 cm 10 10,7
0,15 0,0225
0,25 0,0625
104,5 0,305
10,45
“
Pengukuran Langsung dan
Tak-Langsung
▪ Pengukuran Langsung-Tunggal
▪ Pengukuran Langsung-Berulang
▪ Pengukuran Tak Langsung-Tunggal
▪ Pengukuran Tak Langsung-Berulang
24
Pengukuran Tak Langsung-Tunggal
▪ Jika kita ingin "mengukur" (lebih tepatnya menghitung) besaran fisika C, dengan
mengukur A dan B masing-masing satu kali ukur, melalui suatu fungsi (rumus) C
= C(A,B). Dimana :
▪ A = Ao A, (A didapat melalui nilai satuan terkecil)
▪ B = Bo B, (B didapat melalui nilai satuan terkecil)
▪ Maka :
▪ C = Co C dihitung melalui :
▪ Co = C(Ao,Bo), dan
Contoh soal
Berapakah hambatan dari pengukuran suatu benda yang mendapatkan hasil :
I = (5,00 0,50) mA=(0.005±0.0005)A
V = (4,00 0,50) V
V=I.R R = V/I
Ketidakpastian: