Anda di halaman 1dari 29

PERANAN VITAMIN LARUT DALAM LEMAK

( VITAMIN A,D,E DAN K)


DALAM SEL DAN METABOLISMENYA

KELOMPOK IV

WINDA SARI H031181019


YINDRIANI MOGHURI H031181021
SITTI SYARA RAMADANI H031181023
2.1 Vitamin A
■ Vitamin A adalah sekelompok senyawa organik tak jenuh gizi
yang diantaranya yakni retinol, retinal, asam retinoat dan
beberapa provitamin A seperti karotenoid. Struktur kimia
vitamin A terdiri dari alkil dan rantai cincin. Beberapa senyawa
yang termasuk vitamin A yakni retinol, retinal, asam retinoat
dan beberpa provitamin A karotenoid diantaranya beta karoten.
2.1.1. Struktur Vitamin A

Gambar Struktur vitamin A (a. Retinol, b. retinal/retinaldehid, c. Asam


retinoik, d. β-karoten).
2.1.2 Fungsi
■ Vitamin A memiliki beberapa fungsi yakni
1. untuk pertumbuhan dan pengembangan
2. untuk pemeliharaan sistem kekebalan tubuh (sistem imun)
3. indera penglihatan yang baik
Vitamin A (seperti asam retinoat) juga dalam peran penting sebagai hormon
seperti faktor pertumbuhan epitel dan sel-sel lain.
2.1.3 Defisiensi/kekurangan vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat terjadi, baik kekurangan bersifat primer atau


kekurangan bersifat sekunder.
■ Kekurangan konsumsi vitamin A berdampak pada penglihatan, diawali
dengan gejala rabun pada saat pencahayaan kurang, selanjutnya
berdampak pada rabun senja. Dampak yang lebih fatal yakni terjadinya
perubahan mata seperti muncul nintik bitot, erosi permukaan kornea dan
penghancuran kornea.
■ Perubahan lain termasuk gangguan imunitas (peningkatan risiko infeksi telinga, infeksi
saluran kemih, penyakit meningokokus), kekurangan vitamin A juga menyebabkan
enamel hipoplasia.
2.1.7 Metabolisme Vitamin A

Gambar Metabolisme vitamin A


2.2 Vitamin D
Vitamin D adalah sekelompok senyawa secosteroid yang larut dalam lemak.
Beberapa senyawa yang termasuk vitamin D yakni vitamin D1 atau
fergokalsiferol (fergocalciferol), vitamin D2 atau ergokalsiferol
(ergocalciferol), vitamin D3 atau kolekalsiferol (cholecalciferol), vitamin
D4 atau 22-dihdroergokalsiferol (22-dihidrocalciferol) dan vitamin D5 atau
sitokalsiferol (sitocalciferol).
2.2.1 Struktur vitamin D

Gambar struktur vitamin D


2.2.2. Fungsi vitamin D

■ meningkatkan penyerapan fosfor untuk kekuatan tulang dan gigi,


■ mengatur kadar kalsium dalam darah,
■ dan mengatur produksi hormon.
2.2.3 Defisiensi/ kekurangan vitamin D
1 Rakhitis
Rakhitis adalah penyakit masa kanak-kanak, Penyakit rakhitis ditandai dengan pertumbuhan
terhambat dan lambat, lemah, tulang bengkok pada tulangtulang berbentuk panjang dan
pembungkukkan akibat menopang berat badan.
2 Osteomalacia
Osteomalacia adalah penyakit pada orang dewasa akibat dari kekurangan vitamin D.
Karakteristik penyakit ini adalah pelunakan tulang, pelenturan tulang belakang,
pembengkokan kaki, pelemahan otot proksimal, kerapuhan tulang, dan peningkatan risiko
patah tulang.
3 Pengaruh pigmentasi kulit
Manusia berkulit gelap yang tinggal di daerah beriklim sedang memiliki kadar vitamin D
lebih rendah dibanding yang berkulit terang. Hal ini ungkin akibat efesiensi sintesis vitamin
D di tubuh karena melanin dalam kulit menghalangi sintesis vitamin D. Selain itu, dampak
dari implikasi hormon paratiroid.
Metabolisme vitamin D
2.3 Vitamin E
Vitamin E secara garis besar mengarah pada senyawa tokoferol dan tokotrienol. Vitamin E
terdiri dari 10 bentuk yakni lima diantara merupakan jenis tokoferol dan lima jenis lainnya
adalah bentuk tokotrienol. Masing-masing dilambangkan dengan abjad α (alpha), β (beta), γ
(gamma), δ (delta) dan ε (epsilon). Vitamin E jenis tokotrienol sampai hingga kini masih
sangat sedikit diteliti sehingga sumber-sumber publikasi belum banyak mempublikasikan
hasil penelitian tentang tokotrienol.
2.3.1 StrukturVitamin E

Gambar struktur
vitamin E
2.3.2 Fungsi Vitamin E
Vitamin E memiliki banyak fungsi biologis. Fungsi yang paling penting dan paling familiar
vitamin E yakni antioksidan. Fungsi vitamin E lainnya yakni aktivitas enzimatik, ekspresi
gen, dan fungsi neurologis.
■ Fungsi antioksidan
Fungsi antioksidan dari vitamin E yaitu vitamin E bertindak sebagai scavenger radikal
peroxyl mencegah penyebaran radikal bebas dalam jaringan. Proses pencegahan
penyebaran radikal bebas yaitu dengan cara bereaksi dengan radikal bebas membentuk
tokoferil radikal.
■ Fungsi regulator aktivitas enzimatik
Fungsi regulator aktivitas enzimatik misalnya, α-tokoferol dapat menghambat pertumbuhan
otot polos akibat protein kinase C (PKC). α-Tokoferol memiliki efek stimulasi pada enzim
defosforilasi, protein-2A-fosfatase, dan memecahkan kelompok fosfat dari PKC,
menyebabkan deaktivasi seterusnya pertumbuhan otot polos jadi berhenti.

■ Fungsi syaraf
Vitamin E juga berperan dalam fungsi neurologis dan menghambat agregasi platelet.
2.3.3 Defisiensi/kekurangan vitamin E

■ Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan: spinocerebellar ataxia, miopati, neuropati


perifer, ataksia, miopati skeletal, retinopati, penurunan respon imun, penghancuran sel
darah merah.
Metabolisme Vitamin E
2.4 Vitamin K
Vitamin K secara alami berbentuk vitamin K1 bersumber dari sayuran dan vitamin K2 yang
diproduksi oleh bakteri dalam usus. Sedangkan vitamin K3 adalah hasil sisntesis dari
menadione. Vitamin K merupakan senyawa-senyawa naptoquinon.
2.4.1 Struktur Vitamin K
2.4.2 Fungsi Vitamin K

■ memelihara kadar normal faktor-faktor pembeku darah.


■ berperan penting dalam pembentukan tulang dan pemeliharaan ginjal.
■ dapat mengurangi risiko resistensi insulin sehingga membantu mencegah
■ vitamin K membantu metabolisme di dalam tubuh yang terkait dengan resistensi
senyawa insulin.
■ dapat menekan proses pendarahan di hati yang seringkali muncul akibat pemakaian
senyawa aspirin atau antibiotik dengan dosis berlebihan.
■ dapat memperlambat proses pembentukan sel kanker di hati dan paru-paru.
■ Vitamin K juga dapat meningkatkan kepadatan tulang sehingga terbentuk struktur
rangka tubuh yang kuat. Khususnya pada wanita,
2.4.3 Defisiensi/kekurangan vitamin K

■ Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat
meyebabkan pendarahan atau hemoragik. Bagaimanapun, kekurangan vitamin K jarang
terjadi karena hampir semua orang memperolehnya dari bakteri dalam usus dan dari
makanan. Namun kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistem pencernaan mereka
masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K,
sedangkan air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi
diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Metabolisme Vitamin K
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai