Anda di halaman 1dari 50

2021/2022

LAPORAN PENUGASAN
STATISTIKA 2
MODUL T-TEST

Nama : Diki Wahyudi Kelompok : E-13


NIM : 20522330 Kelas :E
Nama : Salsabila Annisa Baiki Tgl. Praktikum : 21 Oktober 2021
NIM : 20522352 Hari Praktikum : Kamis
Asisten : Arsyad Fathurrohan Dikumpulkan tgl :
Kriteria Penilaian
Format : (maks. 10) Yogyakarta,.......................................2021
Isi : (maks. 50) Asisten
Analisi
: (maks. 40)
s
TOTA Arsyad Fathurrohan)
:  
L

LABORATORIUM DATA MINING


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021/2022
2021
MODUL 1
UJI HIPOTESIS T-TEST

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu memahami estimasi atau pendugaan interval rata-rata sampel
untuk satu atau dua populasi.
2. Mahasiswa mampu memahami uji hipotesis rata-rata sampel untuk satu atau dua
populasi.
3. Mahasiswa mampu menyelesaikan persoalan estimasi dan uji hipotesis rata-rata
secara manual maupun menggunakan software SPSS.

1.2 Tugas Praktikum


1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang akan
diolah kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan jumlah data
minimal sejumlah 30 data.
2. Melakukan perhitungan manual nilai Estimasi/Pendugaan selang interval
kepercayaan.
3. Melakukan perhitungan Uji Hipotesis Sample T-Test (One Sample T-Test,
Independent Sample T-Test, Paired Sample T-Test) dari sejumlah yang telah
didapat dengan menggunakan software SPSS dan perhitungan manual.
4. Melakukan perbandingan antara perhitungan manual dan hasil software SPSS
yang didapatkan.
5. Melakukan bahasan dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga tentukan
kesimpulan keputusan yang didapat.

1.3 Latar Belakang


Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari matematika terapan yang
membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih
2021/2022
sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima (Firmansyah, 2017). Statistika
dibagi menjadi dua, yaitu statistika parametrik dan non-parametrik. Statistika
Parametrik adalah statistika yang mengunakan data interval atau selang dan rasio
berdasarkan fakta yang bersifat pasti dan berdasarkan sampel (David & Djamaris,
2018). Statistika parametrik memiliki ciri khas dengan populasi berdistribusi normal
dan memiliki vaian yang sama. Sedangkan Statistika Non-Parametrik adalah
statistika yang tidak memerlukan pembuatan asumsi tentang bentuk distribusi atau
bebas distribusi, sehingga tidak memerlukan asumsi terhadapa populasi yang akan
diuji (David & Djamaris, 2018).
Uji-t atau t-test adalah salah satu uji statistik untuk menguji kebenaran
hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam membedakan rata- rata pada dua
populasi[CITATION Mag20 \l 1033 ]. Uji-T atau T-Test adalah salah metode pengujian
dari uji statistik parametrik [CITATION Ria19 \l 1033 ]. T-Test seringkali digunakan
dalam pengujian hipotesis untuk permasalahan praktis statistika. T-test terbagi
menjadi tiga, yaitu one sample test, independent test, dan paired test. Tes T biasanya
digunakan dalam kasus yang dimana subjek eksperimen dibagi menjadi dua
kelompok independen, dengan satu kelompok diberi perlakuan A dan kelompok lain
diberi perlakuan B (Potochnik et al., 2018).
Tes kemampuan intelegensi umum merupakan suatu kemampuan tunggal dan
umum yang dimiliki seseorang dalam taraf yang bebeda-beda dan diterapkan ke
berbagai jenis tugas. Secara historis, fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan
telah mendukung gagasan ini. Meskipun pengukuran-pengukuran intelegensi yang
bermancam-macam memberikan hasil yang tidak persis sama, hasil-hasil itu
berkolerasi satu sama lain, induvidu yang memperlihatkan skor tinggi di satu
pengukuran cenderung memperlihatkan skor yang tinggi pula di pengukuran lainnya
(N Habibah - Umsida Press, 2021).
Pada pengambilan data kali ini, dilakukan dua kali pengisian dengan dua
pemberian jenis perlakuan yang berbeda. Pasda pengisian pertama, responden mengisi
soal tanpa diberi treatment lagu, sedangkan pada pengisian kedua responden diberikan
treatment lagu selama proses pengisian kedua. Musik merupakan segala sesuatu yang
menyenangkan, mendatangkan keceriaan, mempunyai irama (ritme), melody, timbre
2021/2022
(tone colour) tertentu untuk membantu tubuh dan pikiran saling bekerja
sama[ CITATION Cah19 \l 1033 ] . Karena itu, pemberian lagu pada penelitian ini
bermaksud untuk memberi ketenangan pasda responden saat mengisi soal, sehingga
dapat meningkatkan konsentrasi responden selama pengisian.
Oleh karena itu, salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu
apakah terdapat perbedaan jumlah jawaban benar oleh respomden ketika tidak
mendengarkan lagu dan ketika mendengarkan lagu. Selain itu, juga untuk mengetahui
apakah terdapat persamaan sifat dalam data populasi mahasiswa laki-laki dan
populasi mahasiswa perempuan FTI UII, ketika menjawab pertanyaan Kemampuan
Intelegensi Umum.

1.4 Studi Literatur

Tabel 1.4. 1. Tabel Studi Literatur.

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

1. Efektivitasi Metode Hasil penelitian Penelitian ini


Jurnal penelitian yang menunjukkan jurnal bertujuan untuk
Kebahagiaan digunakan kebahagiaan efektif melihat efektifitas
dalam dalam penelitian dalam Jurnal Kebahagiaan
meningkatkan yaitu one-group meningkatkan self dalam
self esterm pada prestest-posttest esteem pada anak meningkatkan self
anak jalanan design. jalanan. esteem pada anak
Responden pada jalanan. data yang
peneitian ini telah dilakukan
sebanyak 5 maka dapat
orang yang disimpulkan, Jurnal
merupakan dari Kebahagiaan
anak jalanan. efektif dalam
Uji hipotesis meningkatkan self
dilakukan esteem pada anak
2021/2022
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

dengan jalanan
menggunakan
sebuah teknik
analisis yang
bernama the
Wilcoxon
signed-rank t-
test.

2. Why Metode t-test, . Ketika kita bekerja Ketika asumsi varians


psycologists menegenai dengan desain yang yang sama tidak
should bt asumsi seimbang, kekuatan terpenuhi, Student's
default use normalitas dan statistik (probabilitas T-test menghasilkan
welch’s t-test homogenitas menemukan efek hasil yang tidak

instead of varians. yang signifikan, ketika dapat diandalkan,

student’s t-test ada efek yang benar sedangkan Welch's T


dalam populasi, atau -test control Tingkat
1 dikurangi tingkat kesalahan tipe 1
kesalahan Tipe 2) seperti yang
sangat mirip untuk diharapkan.
Student's T-tes. dan Pendekatan dua
Welch T-tes. Bahkan langkah yang
dengan SDR yang direkomendasikan
sangat besar secara luas, di mana
(masingmasing 0,01, asumsi varians yang
0,1, 10, dan 100) dan sama diuji
ukuran sampel yang menggunakan uji
kecil (10 mata Levene dan,
pelajaran per berdasarkan hasil tes
2021/2022
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

kelompok), ini, pilihanT-tes atau


peningkatan terbesar Welch'sT-tes dibuat,
dalam kekuatan tidak boleh
Student'sT-tes digunakan. Karena
dibandingkan dengan kekuatan statistik
Welch's-T pengujian untuk tes ini sering
kira-kira 5 persen rendah, peneliti akan
ketika pengujian salah memilih
diterapkan pada dua Student'sT-test alih-
distribusi miring alih alternatif yang
normal dengan lebih kuat. Lebih
bentuk yang tidak lanjut, seperti yang
sama. Dalam semua telah kami
kasus lain, perbedaan kemukakan, masuk
daya antara kedua akal untuk
pengujian lebih kecil mengasumsikan
(Lihat tabel A1.1 bahwa varians tidak
hingga A1.9 dalam file sama dalam banyak
tambahan). studi psikologi, baik
karena variabel yang
diukur digunakan
(misalnya, usia,
budaya, jenis
kelamin) atau
karena, setelah
penugasan acak ke
kondisi, varians
meningkat dalam
kondisi
2021/2022
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

eksperimental
dibandingkan
dengan kondisi
kontrol karena
manipulasi
eksperimental.
Seperti yang
dijelaskan dalam file
tambahan, Yuen'sT-
tes bukanlah tes
yang lebih baik
daripada tes Welch
T-test, karena sering
mengalami
penyimpangan tinggi
dari risiko alfa 5
persen. Oleh karena
itu, kami
berpendapat bahwa
Welch'sT-test harus
selalu digunakan
sebagai ganti
Student's T-tes.
3. Project Based Model PjBL Hasil perhitungan Kemampuan
Learning merupakan data melalui uji representasi
(PjBL) Model model Independent- melalui model
on the pembelajaran Sampel-T-test konvensional.
Mathematical yang berpusat diperoleh taraf Artinya model
Representation pada siswa, signifikansi 0,821 PjBL lebih
2021/2022
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
Ability inovatif, artinya kemampuan berpengaruh
berbasis proyek representasi terhadap
dan matematis siswa kemampuan
memposisikan lebih baik setelah representasi
guru sebagai dilakukan matematis siswa
fasilitator yang pembelajaran
efektif dalam melalui model
Model PjBL Project Based
merupakan Learning (PjBL)
model dibandingkan
pembelajaran dengan matematika
yang berpusat siswa.
pada siswa,
inovatif,
berbasis proyek
dan
memposisikan
guru sebagai
fasilitator yang
efektif dalam
pembelajaran
kontekstual
terkait dengan
situasi
kehidupan nyata
-

1.5 Pengolahan Data


1.5.1 Deskripsi Kasus
2021/2022
Penelitian ini merupakan penelitian untuk meneliti hasil pengujian
Kemampuan Intelegensi Umum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survey, kemudian metode pengujian dari hipotesis data pada penelitian ini
adalah metode T-Test. Pengambilan data dilakukan secara online, dengan mengisi
link google form yang telah disediakan setelah melakukan pengisian soal
Kemampuan Intelegensi Umum. Soal pengujian berjumlah tiga puluh soal dan
akan diberikan melalui link. Responden merupakan mahasiswa aktif FTI UII, baik
berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.
Pengambilan data dilakukan dengan dua kali pengisian Kemampuan
Intelegensi Umum. Yang pertama, yaitu responden melakukan pengisian tiga
puluh soal Kemampuan Intelegensi Umum tanpa mendengarkan lagu (tanpa
treatment). Yang kedua, yaitu responden melakukan pengisian Kemampuan
Intelegensi Umum sembari mendengarkan lagu yang telah disediakan dalam link
oleh peneliti. Pada penelitian kali ini, lagu yang digunakan adalah Dynamite dari
BTS. Dalam penelitian kali ini, digunakan metode t-test sebagai metode uji
hipotesisnya. Uji asumsi yang digunakan adalah One Sample t-test, Independent
Sample T-test, dan Paired Sample T-test. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing uji sample:

1. One Sample T-Test


One sample T-test adalah topik utama dalam pengantar statistik dan
melibatkan nilai referensi µ1 untuk rata-rata populasi yang tidak diketahui
[ CITATION Abd20 \l 1033 ] . Uji asumsi ini digunakan untuk mengetahui apakah
terjadi perbedaan yang signifikan pada rata-rata suatu sample.
Dalam penelitian yang dilakukan, one sample test digunakan untuk
mengetahui apakah jawaban responden yang benar dalam satu populasi
berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata jawaban yang benar dari
seluruh responden. One Sample T-test digunakan untuk menguji asumsi dari
satu populasi mahasiswa FTI UII yang mengisi Kemampuan Intelegensi Umum
tanpa mendengarkan lagu. Test value yang digunakan sebesar 29 dan sample
yang diambil dari responden adalah sebesar tiga puluh responden.
2021/2022
2. Independent Sample T-Test
Independent Sample T-test adalah metode yang digunakan untuk
mengukur apakah terdapat perbedaan antara mean dari dua kelompok yang
berbeda[ CITATION Ece19 \l 1033 ] . Asumsi yang digunakan dalam penggunaan
Independent Sample T-test adalah populasi normal dan variansi sama, asumsi
ini akan mempengaruhi keakuratan hasil jika asumsi yang mendasari terpenuhi
atau tidak[ CITATION Pra18 \l 1033 ].
Metode Independent Sample T-Test dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui perbedaan rata-rata jawaban benar antar dua populasi
responden, yaitu populasi mahasiswa FTI UII berjenis kelamin laki-laki dan
populasi mahasiswa FTI UII berjenis kelamin perempuan. Jumlah sample yang
diambil sebear tiga puluh orang laki-laki dan tiga puluh orang perempuan.
Untuk Independent Sample T-Test, pengisian soal Uji Kompetensi Umum
dilakukan sembari mendengarkan lagu yang telah diberikan sebagai treatment,
yaitu Dynamite dari BTS.
3. Paired Sample T-Test
Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujian
hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan) (Montolalu &
Langi, 2018). Sample berpasangan diartikan sebagai sebuah sample dengan
subyek yang sama, namun mendapat perlakuan yang berbeda antara keduanya.
Pada metode ini, dibandingkan jumlah jawaban yang benar saat sebelum diberi
treatment lagu dan setelah diberi treatment lagu. Jumlah data responden yang
dijadikan sample sebanyak tiga puluh orang. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pengisian tanpa lagu dan dengan
lagu.
Menurut Al-Farabi di dalam bukunya, Great Book About Music,
mengatakan bahwa musik dapat membuat rasa tenang atau nyaman, sebagai
pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spiritual, dan
menyembuhkan gangguan psikosomatik[ CITATION Cah19 \l 1033 ]. Karena hal
itulah, treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian lagu.
2021/2022
1.5.2 Tabel Data Historis
1. One Sample T-test.

Tabel 1.5. 1. Tabel Data One Sample T-test.

Jumlah yang benar


No Nama
(saat kondisi normal)
1 Imam Taufik 17
2 Tania Sephia 15
3 Fadhil Adita 20
4 Adhan Putro Aditia 22
5 Achmad Reza Pribadi 18
6 Muhammad Farhan Harahap 26
7 Fanya Nindha Alqurani 24
8 Zizo 20
9 Salsa 27
10 Rifdha Adelia 18
11 Asfita Putri 21
12 Fadhillah Fikri 20
13 Arif Kurniawan 11
14 Daffa Elvira Ariellistiany 15
15 Muhammad Rifki 25
16 Ardhini 20
17 Krisna Aulia I 26
18 Rafiq Aziz Isnaw 20
19 Tiara Febian 17
20 Bagas 21
21 Hanif Aulia Akbar 17
Muhammad Syafa'at Ridho
22 13
Afrianto
23 Putri Yanda Aulia 15
24 Novita Sari 19
23 Putri Yanda Aulia 15
24 Novita Sari 19
25 Helmy Pradana Indrayanto 20
26 Aprillia Rosalind 20
27 Aura Afika 26
28 M. Aviv 28
29 Tiara Azhari 26
30 Junior 20

2. Independent T-test.
2021/2022
Tabel 1.5. 2 Tabel data Independent T-test

Jawaban
Jawaban Benar Benar
No Nama No Nama
(Diberi Treatment) (Diberi
Treatment)
Laki - Laki Perempuan
1 Arief Nugraha 26 1 Tania Sephia 18
Fanya Nindha
2 2 29
Diki Wahyudi 25 Alqurani
3 Reza Pratama 26 3 Salsa 26
4 Hafid 27 4 Rifdha Adelia 25
5 Imam Taufik 25 5 Asfita Putri 25
Daffa Elvira
6 6 26
Fadhillah Fikri 27 Ariellistiany
7 Arif 27 7 Ardhini 25
8 Rifqi 23 8 Tiara Febian 24
9 Krisna Aulia I 30 9 Putri Yanda Aulia 23
10 Rafi 25 10 Novita Sari 24
11 Hanif 26 11 Aprillia Rosalind 25
Muhammad
12 Syafa'at Ridho 12 Aura Afika 30
Afrianto 25
Muhammad
13 13 Tiara Azhari 28
Rizqi Setyawan 25
Reiky
14 Aryanando 14 Anggi 30
Pratama 25
Kalam Fitria
15 15 aca 19
Pamungkas 27
Muhammad
16 16 Shania Siska Fahira 29
Alfito 24
17 Dafa 22 17 Intan permata 28
18 M. Aviv 27 18 Nada Fauzana 28
19 Junior 20 19 Aghniya Salsabila 20
20 Muhammad 26 20 Annisa Restia 27
Hafidh Dwiandra
Fadhlurrahman
2021/2022
Azmi
21 Rizky Pambudi 29 21 Fattya Anisa 27
Adhan Putro Ken Respati
22 22 25
Aditia 26 Wikaningtyas
23 Reza 23 23 rani 24
Muhammad
24 24 devina inayah 23
Farhan Harahap 28
25 Farhan Aji 27 25 Sry Rizkya Febryani 20
Ibnu Fata
26 26 bethari 23
Fajriansyah 27
27 Agri Nugraha 29 27 putri yanda aulia 23
28 Muhammad 26 28 Garneta 25
Afdhil
29 Syahrul 24 29 Ainul Husna 26
30 Bagas Sigit 27 30 Nadia 22

3. Paired Sample T-test.

Tabel 1.5. 3. Tabel Data Paired Sample T-test.

No Jumlah Yang Benar Jumlah Yang Benar


Nama
. (Saat Kondisi Normal) (Saat Diberi Treatment)
1 Imam Taufik 17 25
2 Tania Sephia 15 18
3 Fadhil Adita 20 28
4 Adhan Putro Aditia 22 26
5 Achmad Reza Pribadi 18 20
Muhammad Farhan
6 26 28
Harahap
7 Fanya Nindha Alqurani 24 29
8 Zizo 20 26
9 Salsa 27 26
10 Rifdha Adelia 18 25
11 Asfita Putri 21 25
12 Fadhillah Fikri 20 27
13 Arif Kurniawan 11 23
Daffa Elvira
14 15 26
Ariellistiany
2021/2022
15 Muhammad Rifki 25 22
16 Ardhini 20 25
17 Krisna Aulia I 26 30
18 Rafiq Aziz Isnaw 20 25
19 Tiara Febian 17 24
20 bagas 21 30
21 Hanif Aulia Akbar 17 20
Muhammad Syafa'at
22 13 25
Ridho Afrianto
23 Putri Yanda Aulia 15 23
24 Novita Sari 19 24
25 Muhammad afdhil 21 26
26 syahrul 19 24
27 Bagas sigit 24 27
28 Ainul Husna 20 26
29 Nadia 25 22
Tamara Hanum
30 25 30
Ulinnuha

1.5.3 Tentukan hasil nilai estimasi/pendugaan selang interval kepercayaan


Berikut merupakan estimasi selang interval dari masing-masing uji secara manual:
1. One Sample T-Test.
Berikut merupakan estimasi selang interval dari One Sample T-Test.
Sx S
x́−(t ∝ /2 ; n−1)( )≤ μ x ≤ x́ +(t ∝ /2 ; n−1)( x )
√n √n
Keterangan :
 𝑥 = rata-rata
 t(α/2 ; n-1) = nilai pada tabel t
 Sx = standar deviasi
 n = jumlah sampel

Maka,
Sx S
 x́−(t ∝ /2 ; n−1)( )≤ μ x ≤ x́ +(t ∝ /2 ; n−1)( x )
√n √n
2021/2022
 20.233−t ( 0.052 ; 30−1 )( 4.256
√ 30 ) ≤ μ ≤20.233+t (
x
0.05
2
; 30−1) (
4.256
√ 30 )
 20.233− ( 2.045 )( 0.78 ) ≤ μx ≤20.233+ (2.045 )( 0.78 )

 20.233−1.59≤ μ x ≤20.233+ 1.59

 18.643 ≤ μ x ≤ 21.823

18.334 – 29 (Test Value) = -10.3621


21.828 – 29 (Test Value) = -7.172

2. Independent Sample T-Test


Berikut merupakan estimasi selang interval dari Independent Sample T-Test:
1 1 1 1
( x̅ − y̅ )−(t ∝ , y ) S p
√ + ≤ μ x−μ y ≤( x̅ − y̅ )+( t ∝ , y ) S p
nx ny
+

nx ny
Keterangan :
 𝑥̅ = rata-rata sampel kelompok I
 𝑦̅ = rata-rata sampel kelompok II
 t[α ; (nx + ny)-2] = nilai pada tabel t
 nx = jumlah sampel kelompok I
 ny = jumlah sampel kelompok I

(n 1−1) s22 +(n 2−1) s22


 Sp ¿
√ n1+ n2−2
Maka Dengan Sp,

( n 1−1 ) s 22+ ( n2−1 ) s22 2 2


 Sp=
√ n1 +n2−2
=
√( 30−1 ) ( 2.07 ) + ( 30−1 ) ( 3.06 )
30+30−2

( 29 )( 4.2849 )+ ( 29 )( 9.3636 )

√ 58
 2.612

Selang intervalnya,
2021/2022
1 1 1 1
 ( x̅ − y̅ )−(t ∝ , y ) S p
√ + ≤ μ x−μ y ≤( x̅ − y̅ )+( t ∝ , y ) S p
nx ny
+
nx ny√

1 1
( 25.8−24.9 )−t ( α /2 ; ( n1 +n 2 )−2 ) ( 2.612 )
√ + ≤ μ x−μ y ≤ ( 24.27−24.9 ) +t ( α /2 ; ( n1 +n 2) −2 ) ( 2.612 )
30 30 √
 −0.9−( 2.00172 )( 2.612 ) ( 0.258 ) ≤ μ x−μ y ≤−0.9+ ( 2.00172 ) ( 2.699 )( 0.258 )
 −0.9−1.349≤ μ x−μ y ≤−0.9+1.349
 −2,249 ≤ μ x−μ y ≤0.449

Lower: -2.249
Upper: 0.449

3. Paired Sample T-Test


Berikut merupakan estimasi selang interval dari Paired Sample T-Test:
1. Membuat bentuk Uji Hipotesis (contoh dengan satu sisi kiri)

Dengan rumus : d́− ( t ∝ ) ( √Spn ) ≤ μ ≤ d́+ (t )( √Spn )


D ∝

Diketahui :

𝑑 = mean (Skor sebelum – Skor sesudah) = 20.37 – 20.07 = 0.3

Sp = 3.655

Maka,

 ( √Spn ) ≤ μ ≤ d́+ (t )( √Spn )


d́− ( t ∝ /2 ) D ∝ /2

3.65 3.65
−5.13−t ( 0.025 ; 30−1 ) (

√ 30 ) ≤ μ ≤−5.13+ t ( 0.025 ; 30−1 ) (
D
√ 30 )
 −5.13−(2.045)(0.66) ≤ μ D ≤−5.13+(2.045)(0.66)
 −5.13−1.3497≤ μ D ≤−5.13+1.3497

 −6.4797 ≤ μ D ≤−3.78
2021/2022

Lower: −6.4797
Upper: −3.78

1.5.4 Tentukan H0 dan H1, tingkat probabilitas kesalahan (α), dan kriteria pengujian
1. One Sample T-Test.
a. Ho : 𝜇 = 29  tidak terdapat perbedaan rata-rata dengan pendugaan awal
peneliti.
Ha : 𝜇 ≠ 29  terdapat perbedaan rata-rata dengan pendugaan peneliti.
b. Tingkat Probabilitas Kesalahan (95%), maka tingkat signifikasi 𝛼 = 0,05
c. Kriteria pengujian
a. One Sample T-Test
 Jika α > 0,05 maka Ho diterima, berarti responden bisa
mengerjakan Kemampuan Intelegensi Umum sebanyak rata-rata
29 soal tanpa treatment.
 Jika α < 0,05 maka Ho ditolak, berarti responden tidak bisa
mengerjakan soal Kemampuan Intelegensi Umum rata-rata
sebanyak 29 soal tanpa treatment.
b. Berdasarkan T-hitung.
 Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penerimaan, yaitu -2.045
< t-hitung < 2.045, maka H0 diterima.
 Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penolakan, yaitu t-hitung
> 2.045 atau t-hitung > 2.045, maka H0 ditolak.
2. Independent Sample T-Test.
a. H0 : 𝜇1 = 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = 0 → Tidak terdapat perbedaan rata-
rata jumlah jawaban benar antara mahasiswa lak-laki dan
perempuan.
H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 ≠ 0 → Terdapat perbedaan rata-rata
jumlah jawaban benar antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.
2021/2022
b. Tingkat Probabilitas Kesalahan 95%, maka tingkat signifikasi α =
0,05
c. Kriteria Pengujian.
a. Independent Sample t-Test
Jika α > 0,05 maka Ho diterima, berarti tidak ada perbedaan
hasil rata – rata populasi yang diuji.
Jika α < 0,05 maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan dari hasil
rata – rata minimal satu populasi yang diuji.
b. Berdasarkan T-hitung.
 Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penerimaan,
-2.00172 < t-hitung < 2.00172 maka H0 diterima.
 Jika nilai t-hitung berada didaerah penolakan, t-hitung >
2.00172 atau t-hitung < 2.00172 maka tolak H0 dan terima
H1.

3. Paired Sample T-Test.


a. H0 : 𝜇1 = 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = D = 0  tidak ada perbedaan rata-rata
jumlah benar sebelum dan sesudah treatment
H1 : 𝜇1 > 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = D ≠ 0  terdapat perbedaan jumlah
benar sebelum dan sesudah treatment.
b. Tingkat Probabilitas Kesalahan 95%, maka tingkat signifikasi α =
0,05.
c. Kriteria Pengujian
a. Paired Sample t-Test.
 Jika α > 0,05 maka Ho diterima, berarti tidak ada
perbedaan rata-rata populasi yang diuji.
 Jika α < 0,05 maka Ho ditolak, berarti ada perbedaan
rata-rata minimal satu populasi yang diuji.
b. Berdasarkan T-hitung.
2021/2022
 Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penerimaan,
-2.045 < t-hitung < 2.045 maka H0 diterima.
 Jika nilai t-hitung berada didaerah penolakan, t-hitung >
2,045 atau t-hitung < 2.045 maka tolak H0 dan terima
H1.

1.5.5 Cara Kerja Perhitungan Manual


Berikut merupakan cara kerja perhitungan manual dari uji asumsi one sample test,
independent sample test, dan paired sample test:
1. One Sample T-Test
a. Estimasi/pendugaan selang interval
Langkah-langkah Uji Hipotesis One Sample T-test adalah sebagai berikut :
1) Menentukan selang estimasi/pendugaan selang interval:

Sx S
 x́−(t ∝ /2 ; n−1)( )≤ μ x ≤ x́ +(t ∝ /2 ; n−1)( x )
√n √n

 20.233−t ( 0.052 ; 30−1 )( 4.256


√ 30 ) ≤ μ ≤20.233+t (
x
0.05
2
; 30−1) (
4.256
√ 30 )
 20.233− ( 2.045 )( 0.78 ) ≤ μx ≤20.233+ (2.045 )( 0.78 )

 20.233−1.59≤ μ x ≤20.233+ 1.59

 18.643 ≤ μ x ≤ 21.823

18.334 – 29 (Test Value) = -10.3621 (lower)


21.843 – 29 (Test Value) = -7.172 (Upper)

2) Maka Langkah-langkah pengujian hipotesisnya sebagai berikut:


a. Ho: 𝜇 = 29 tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata dengan
pendugaan peneliti.
H1: 𝜇 ≠ 29  terdapat perbedaan nilai rata-rata dengan pendugaan
peneliti.
2021/2022
b. Menentukan tangkat kepentingan (level of significance)
α
 α =0.05 → =0.25
2
c. Menentukan distribusi pengujian.
 Jumlah data = 30
 Standar deviasi tidak diketahui.

Karena jumlah data kecil sama dengan 30 dan standar deviasi tidak
diketahui, maka pengujian menggunakan uji T.

d. Menentukan daerah-daerah penolakan(kritis)

t-tabel = t ( α2 ; n−1)
0.05
 t( ; 30−1)
2
 t ( 0.025 ; 29 )
 2.045
e. Aturan keputusan.
 Berdasarkan t-hitung:
 Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penerimaan, yaitu
-2.045 < t-hitung < 2.045, maka H0 diterima.
 Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penolakan, yaitu t-
hitung > 2.045 atau t-hitung > 2.045, maka H0 ditolak.
 Berdasarkan nilai signifikasi:
 Jika α > 0.05, maka H0 diterima.
 Jika α < 0.05, maka H0 ditolak.
f. Menghitung data sampel dan rasio uji.
( x́−μ) 20.233−29.00 −8.767
t hitung = = = =11.24
 s 4.256 0.78
√n √ 30

Berdasarkan hasil thitung dan ttabel dihasilkan kurva sebagai berikut:


2021/2022

Daerah
Daerah
penolakan
penolakan

-2.045 2.045 11.24

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat terlihat bahwa nilai t hitung


berada di daerah penolakan. Oleh karena itu, hipotesisi (H0) ditolak.
Dengan demikian, tidak terdapat persamaan asumsi terhadap rata-rata
jawaban yang benar, yaitu sebesar 29.

2. Independent Sample T-Test


Langkah-langkah Uji Hipotesis Independent Sample T-test adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan selang estimasi/pendugaan selang interval:
1 1 1 1
 ( x̅ − y̅ )−(t ∝ , y ) S p
√ √
+ ≤ μ x−μ y ≤( x̅ − y̅ )+( t ∝ , y ) S p
nx ny
+
nx ny

1 1 1
( 25.8−24.9 )−t ( α /2 ; ( n1 +n 2 )−2 ) ( 2.612 )
√ √
+ ≤ μ x−μ y ≤ ( 24.27−24.9 ) +t ( α /2 ; ( n1 +n 2) −2 ) ( 2.612 )
30 30 30
 −0.9−( 2.00172 )( 2.612 ) ( 0.258 ) ≤ μ x−μ y ≤−0.9+ ( 2.00172 ) ( 2.612 )( 0.258 )
 −0.9−1.349≤ μ x−μ y ≤−0.9+1.349
 −2,249 ≤ μ x−μ y ≤0.449

Lower: -2.249
Upper: 0.449

2) Maka Langkah-langkah pengujian hipotesisnya sebagai berikut:


2021/2022
a. Membuat Bentuk Uji Hipotesis.
H0 : 𝜇1 = 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = 0 → Tidak terdapat perbedaan rata-
rata jawaban benar antara mahasiswa laki-laki FTI UII dan
perempuan FTI UII.
H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 ≠ 0 → Terdapat perbedaan rata-rata
jawaban benar antara mahasiswa laki-laki FTI UII dan perempuan
FTI UII.
b. Menentukan tingkat kepentingan (level of significance) α = 0,05
c. Menentukan distribusi pengujian
- Jumlah data = 30.
- Standar deviasi tidak diketahui
Karena jumlah data ≤ 30 dan standar deviasi tidak diketahui maka
pengujian hipotesis menggunakan distribusi t (Uji T).
d. Menentukan daerah-daerah penolakan (kritis)

( α2 ; n−1)
t-tabel = t

0.05
 t( ; 60−2)
2
 t ( 0.025 ; 58 )
 2.00172
e. Aturan keputusan
- Aturan keputusan berdasarkan t-hitung:
 Jika nilai t-hitung berada dalam daerah penerimaan, -2.045
< t-hitung < 2.045 maka H0 diterima.
 Jika nilai t-hitung berada didaerah penolakan, t-hitung >
2,045 atau t-hitung < 2.045 maka tolak H0 dan terima H1.
- Aturan keputusan berdasarkan nilai signifikansi:
 Jika 𝛼 > 0,05 maka terima H0.
 Jika 𝛼 < 0,05 maka tolak H0 dan terima H1.
f. Menghitung data sampel dan rasio uji.
2021/2022
( x́1− x́2 ) −μ1−μ2
t hitung =
 s 21 s 22
√ +
n1 n 2
( 25.8−24.9 ) −0
 2.072 3.06 2
√ 30
+
30
−0.9

0.673
 −¿1.337

Dihasilkan kurva seperti pada gambar di bawah ini:


Daerah
Daerah
penolakan
penolakan

-2,00172 -1.337 2,00172

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa nilai t-


hitung berada di daerah penerima, karena -1.337 > -2.00172 maka
hipotesis (H0) diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan
rata-rata skor perempuan dan laki-laki setelah diberikan treatment.

3. Paired Sample T-Test


Langkah-langkah Uji Hipotesis Paired Sample T-test adalah sebagai
berikut :
1) Menentukan selang estimasi/pendugaan selang interval:

 ( √Spn ) ≤ μ ≤ d́+ (t )( √Spn )


d́− ( t ∝ /2 ) D ∝ /2

3.65 3.65
−5.13−t ( 0.05/2 ; 30−1 ) (

√ 30 ) ≤ μ ≤−0.63+t ( 0.05/2 ; 30−1 ) (
D
√ 30 )
 −5.13−(2.045)(0.66) ≤ μ D ≤−5.13+(2.045)(0.66)
 −5.13−1.3497≤ μ D ≤−5.13+1.3497

 −6.4797 ≤ μ D ≤−3.78
2021/2022

Lower: -6.4797
Upper: -3.78

2) Maka Langkah-langkah pengujian hipotesisnya sebagai berikut:


 H0 : 𝜇1 = 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = D = 0  tidak ada perbedaan rata-
rata jumlah benar sebelum dan sesudah treatment
 H1 : 𝜇1 > 𝜇2 atau 𝜇1 – 𝜇2 = D ≠ 0  terdapat perbedaan
jumlah benar sebelum dan sesudah treatment
a. Menentukan tangkat kepentingan (level of significance)
 α =0.05
b. Menentukan distribusi pengujian.
 Jumlah data = 30
 Standar deviasi tidak diketahui.

Karena jumlah data kecil sama dengan 30 dan standar deviasi tidak
diketahui, maka pengujian menggunakan uji T.

c. Menentukan daerah-daerah penolakan(kritis)

t-tabel = t ( α2 ; n−1)
0.05
 t( ; 30−1)
2
 t ( 0.025 ; 29 )
 2.045
g. Aturan keputusan.
 Berdasasrkan t-hitung:
o Jika t-hitung berada dalam daerah penerimaan, yaitu
-2.045 < t-hitung < 2.045 maka H0 diterima.
o Jika nilai t-hitung berada didaerah penolakan, t-hitung >
2.045 atau t-hitung < -2.045 maka tolak H0 terima H1.
2021/2022
 Berdasarkan signifikansi:
o Jika α > 0.05 maka terima H0.
o Jika α < 0.05 maka tolak H0 dan terima H1.

h. Menghitung data sampel dan rasio uji


d
t hitung =
 sd
√n
−5.13 −5.13
= =−7.69
 3.655 0.667
√ 30
Keterangan:
o 𝑑 = Perbedaan nilai sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan
o Sd = Standar deviasi nilai sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan
o n = Jumlah sampel

Maka dapat dihasilkan kurva seperti berikut:


Daerah
Penolakan Daerah
Penolakan

-7.69 -2.045 2.045

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai


thitung berada diluar daerah penerimaan maka hipotesisi (H0) ditolak.
Dengan demikian, terdapat perbedaan rata-rata skor, yaitu skor
sebelum treatment lebih kecil daripada skor setelah pemberian
treatment.
2021/2022

1.5.6 Cara Kerja Perhitungan SPSS


Berikut merupakan cara kerja perhitungan secara software SPSS untuk masing –
masing uji:
1. One Sample T-Test.
a. Buka aplikasi SPSS dan klik sheet Variable View. Buat variabel dengan
nama “nama, JumlahBenar_tanpa_treatment” untuk data jumlah soal benar
tanpa diberi treatment. Type untuk nama adalah string, sedangkan untuk
jumlah jawaban adalah Numeric dengan measure scale.

Gambar 1.5. 1 masukan variable ke variable view

b. Masukkan data jumlah jawaban benar perindividu tanpa diberi treatment ke


dalam sheet Data View.
2021/2022

Gambar 1.5. 2 masukkan data


c. Lakukan Uji Normalitas dengan langkah–langkah berikut:
3) Klik Analyze > Descriptive Statistic > Explore, kemudian akan muncul
kotak dialog Explore.

Gambar 1.5. 3 kotak dialog explore


4) Masukkan file (JumlahBenar_Tanpa_Treatment) kedalam kotak
Dependent List dengan melakukan klik pada anak panah kearah kanan.
2021/2022

Gambar 1.5. 4 kotak Dependent List


5) Pilih opsi Statistics, checklist pada opsi Descriptives lalu isi
Convidence Interval for Mean dengan 95%, lalu klik continue.

Gambar 1.5. 5 Convidence Interval for Mean


6) Pilih opsi Plots, checklist pada pilihan Normality plots with tests.
Kemudian Uncheck Stem-and-leaf, lalu klik continue.

Gambar 1.5. 6 Uncheck Stem-and-leaf


7) Pilih opsi options, lalu pilih menu exclude cases listwise.
2021/2022

Gambar 1.5. 7 exclude cases listwise


8) Klik Ok pada kolat dialog explore, lalu akan muncul Output seperti
pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.5. 8 kotak dialog explore


d. Jika data sudah valid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
data untuk One Sample t-Test dengan langkah-langkah berikut:
1) Klik menu Analyze > Compare Means > One-Sample T Test. Kemudian
pindahkan file (JumlahBenar_Tanpa_Treatment) kedalam kotak Test
Variabel (s) dengan klik panah kearah kanan.

Gambar 1.5. 9 kotak Test Variabel


2) Lakukan pengisian terhadap nilai Test Value sebesar 29.
2021/2022

Gambar 1.5. 10 Nilai Test Variabel


3) Pilih opsi Options dan pastikan derajat keyakinan 95%. Kemudian klik
Continue.

Gambar 1.5. 11 opsi Options


4) Pengisian selesai, lalu klik OK dan akan muncul output One-Sample t-
Test.

Gambar 1.5. 12 output One-Sample t-Test


2. Independent Sample t-Test
2021/2022
3. Lakukan pengisian sheet Variable View dengan variabel dengan nama,
“Jumlah_Benar” untuk pengerjaan soal numerik dengan diberi treatment.
Lalu variabel dengan nama “Gender” untuk pengelompokan sampel Laki-
laki dan perempuan. Pada variabel “Gender” klik pada Values, lalu
masukan Value Labels seperti pada gambar dibawah ini. Value 1 untuk
laki-laki dan value 2 untuk perempuan. Kemudian klik ok.

Gambar 1.5. 13 pengerjaan numerik dengan diberikan Treatment

Gambar 1.5. 14 masuk data pada Value Label

Gambar 1.5. 15 Lalu tekan add dan retan oke


4. Masukkan data jumlah soal yang terjawab dengan benar setelah diberi
treatment ke dalam sheet Data View. Diikuti dengan jenis gendernya.
2021/2022

Gambar 1.5. 16 Masukkan data ke dalam sheet Data View


5. Lakukan Uji Normalitas dengan langkah–langkah berikut:
a. Klik Analyze > Descriptive Statistic > Explore kemudian akan
muncul kotak dialog seperti dibawah ini. Masukan variabel
“Jumlah_Benar” kedalam Dependent List dan gender kedalam
kotak factor list.

Gambar 1.5. 17 kotak factor list.


b. Pilih opsi Statistics, checklist opsi Descriptives lalu isi Convidence
Interval for Mean dengan 95%, lalu klik Continue.

Gambar 1.5. 18 Explore Statistik


2021/2022
c. Pilih opsi Plots, checklist Normality plots with tests. Check Stem-
and-leaf Histogram. Pilih Untransformed pada bagian spread vs
Level with levene Test, lalu klik continue.

Gambar 1.5. 19 Explore Plots


d. Pilih opsi options, lalu pilih menu exclude cases listwise.

Gambar 1.5. 20 pilih exclude cases listwise


e. Klik Ok pada kotak dialog explore, lalu akan muncul Output
seperti gambar dibawah ini.
2021/2022

Gambar 1.5. 21 kotak dialog explore


6. Dari gambar diatas diketahui sig > 0,05 maka dapat dipastikan dengan
tingkat kepercayaan 95% data dikatakan normal/valid.
7. Jika data sudah valid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
data untuk Independent Sample t-Test dengan langkah-langkah berikut:
a. Klik menu Analyze > Compare Means > Independent-Samples T-
Test.

Gambar 1.5. 22 tekan Independent Samples T-Test


b. Lakukan pengisian terhadap Test Variable(s) dengan variabel
‘Jumlah_Benar’ dan Grouping Variable dengan variabel ‘Gender.
Kemudian klik ok.
2021/2022

Gambar 1.5. 23 lalu isi Tets Variabel dan Grouping Variable


c. Klik Define Groups, lalu ketik angka 1 pada group 1 dan 2 pada
group 2. Kemudian, klik continue.

Gambar 1.5. 24 klik define Groups


d. Pilih opsi Options dan pastikan derajat keyakinan 95%. Kemudian
klik Continue.

Gambar 1.5. 25 opsi options lalu klik continue


e. Pengisian selesai, lalu klik OK dan akan muncul output
Independent Sample t-Test seperti pada gambar berikut:
2021/2022

Gambar 1.5. 26 output Independent Sample t-Test

8. Paired Sample T-Test


a. Melakukan pengisian sheet Variable View dengan variable dengan nama
“JumlahBenar_Sebelum_Treatment” untuk jumlah kata yang dibaca dengan
diberi treatment, “JumlahBenar_Setelah_Treatment” untuk jumlah kata
yang dibaca dengan diberi treatment, dan variabel nama. Type variabel
nama adalah string, jumlah benar sebelum dan sesudah treatment adalah
Numeric.

Gambar 1.5. 27 Melakukan pengisian sheet Variable View


b. Masukkan data nama, jumlah yang benar dengan diberi treatment dan yang
sebelum ke dalam sheet Data View.
2021/2022

Gambar 1.5. 28 masukkan data pada sheet Data View


c. Lakukan Uji Normalitas dengan langkah–langkah berikut:
1) Klik Analyze > Descriptive Statistic > Explore kemudian akan muncul
kotak dialog seperti dibawah ini. Masukan variabel “JumlahBenar-
_Sebelum_Treatment” dan “JumlahBenar_Setelah_Treatment” ke
dalam Dependent List dengan klik tanda panah kearah kanan.

Gambar 1.5. 29 klik Analyze


2) Pilih opsi Statistics, checklist opsi Descriptives dan isi Convidence
Interval for Mean dengan 95%, lalu klik continue.
2021/2022

Gambar 1.5. 30 pilih opsi Statistik


3) Pilih opsi Plots, checklist Normality plots with tests. Check Stem-and-
leaf Histogram, lalu klik continue.

Gambar 1.5. 31 lalu pilih opsi Plots


4) Pilih opsi Options, lalu pilih menu exclude cases listwise.

Gambar 1.5. 32 pilih opso Options


5) Klik Ok pada kotak dialog explore setelah proses selesai, lalu akan
muncul Output seperti pada gambar dibawah ini.
2021/2022

Gambar 1.5. 33 klik pada kotak dialog explore


d. Jika data sudah valid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
data untuk Paired Sample t-Test dengan langkah-langkah berikut:
1. Klik menu Analyze > Compare Means > Paired-Sample T-Test.

Gambar 1.5. 34 selanjutnya tekan Analyze


2. Lakukan pengisian terhadap Paired Variable dengan variabel
‘JumlahBenar_Sebelum_Treatment’ ke kolom Variablel1 dan
variabel ‘JumlahBenar_Sesudah_Treatment’ ke kolom Variabel2,
seperti pada gambar berikut:
2021/2022

Gambar 1.5. 35 Lakukan pengisian terhadap Paired Variable


3. Pilih opsi Options dan pastikan derajat keyakinan 95%. Kemudian
klik Continue.

Gambar 1.5. 36 klik opsi Options


4. Lalu klik OK dan akan muncul output Paired Sample T-Test
seperti pada gambar berikut:

Gambar 1.5. 37 Maka akan muncul output Paired Sample T-test


2021/2022
1.6 Analisis Data
1.6.1 Hasil Output SPSS
Berikut merupakan printscreen hasil output pengolahan SPSS yang didapat
beserta penjelasan yang sesuai untuk setiap langkah gambarnya:
1. One Sample T-Test.
Berikut adalah hasil Test of Normality One Sample T-Test:

Gambar 1.6. 1. Hasil Output Test of Normality One Sample T-test.


Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan SSPS di atas, tingkat
signifikasi menggunakan Sig. Kolmogorov-Smirnov didapatkan sebesar 0.064.
Hal ini beararti, Sig. alpha dari data ini lebih besar dari 0.05 (α > 0.05). Maka,
dapat dikatakan bahwa data ini berdistribusi normal dan H0 dapat diterima.

Gambar 1.6. 2. Output One Sample T-test.


Berdasarkan hasil uji one sample t-test menggunakan SSPS di atas,
dapat dilihat bahwa rata-rata soal yang dijawab dengan benar adalah 20.233
oleh keseluruhan populasi dari tiga puluh soal keseluruhan. Selain itu
ditunjukkan nilai standar deviasi sebesar 4.33 dengan Standar Error Mean
sebesar 0.79. Untuk One Sample T-test, dapat dilihat bahwa nilai t-hitung
2021/2022
adalah -11.093 dengan derajat kebebasan atau df sebesar 29 (Jumlah Data –
1), untuk nilai Mean difference menunjukkan selisih antara rata-rata dari data
dengan rata-rata yang ditentukan yaitu sebesar -8.77 serta terdapat Lower dan
Upper yang masing-masing sebesar -10.383 dan -7.15.

Berdasarkan hasil output diatas, dapat diketahui bahwa nilai t-hitung


SPSS sebesar -11.093, sedangkan −𝑡𝛼⁄2, 𝑣 dan 𝑡𝛼⁄2, adalah -2.045 dan 2.045. Jika
dibandingkan, maka t-hitung SPSS berada di luar angka-angka t-tabel,
sehingga H0 ditolak. Kemudian, cara lain adalah dengan menggunakan
signifikasi, yaitu jika Sig. (2 tailed) < 0,05, maka H0 ditolak. Dalam kasus ini,
nilai Sig. (2 tailed) adalah 0. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05
maka H0 ditolak. Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
tingkat kepercayaan 95%, secara signifikasi, terdapat perbedaan asumsi
terhadap skor sebelum treatment dalam satu populasi sampel tersebut.

2. Independent Sample T-Test.


Berikut merupakan hasil SPSS dari Uji Normalitas:

Gambar 1.6. 3. Output Uji Normalitas Independent Sample.


Berdasarkan gambar di atas dapat kita ketahui bahwa nilai Sig.
Kolmogorov laki-laki dan perempuan secara berurutan dihasilkan sebesar
0.069 dan 0,2. Sehingga data terdistribusi normal untuk data laki-laki dan
data perempuan. Berdasarkan Test of Homogeneity of Variance Sig. Based on
2021/2022
Mean adalah sebesar 0.114. Hasil Sig. tersebut > 0,05, sehingga datanya
homogen berdasarkan Test of Normality dan Test of Homogeneity of
Variance.

Berikut merupakan hasil SPSS dari Independent Sample T-Test:

Gambar 1.6. 4. Output Independent Sample T-test.


Dari gambar diatas dapat kita lihat pada kolom Statics skor rata-rata
untuk laki-laki adalah 25.6333 dari 30 data keseluruhan. Sedangkan skor
rata-rata pada perempuan sebesar 24.9 dari 30 data keseluruhan. Dan hasil
Standar Deviation untuk laki-laki sebesar 2.204, sedangkan hasil Standar
Deviation untuk perempuan adalah 3.122. Data selanjutnya adalah Std.Error
Mean pada laki-laki 0.40253 dan pada perempuan sebesar 0,57004. Pada
tabel Independent Samples Test didapatkan t-hitung adalah sebesar 1.051
dan derajat kebebasan 58 untuk laki-laki dan 52.162 untuk perempuan, dari
df = n - 2 (karena terdapat 2 populasi), lalu terdapat Sig (2-tailed) yang sama
besar yaitu 0,298. Mean difference dihasilkan yaitu -0.733 serta lower secara
berurutan laki-laki dan perempuan adalah -0.66353 dan -0.66687 dan upper
secara berurutan laki-laki dan perempuan adalah 2.13020 dan 2.13354.

Berdasarkan hasil output di atas, dapat diketahui bahwa nilai t-hitung


SPSS sebesar 1.051. Sedangkan, interval penerimaan berada -2,00172 dan
2,00172. Jika dibandingkan, maka thitung SPSS berada di antara angka-
angka t-tabel sehingga H0 diterima. Kemudian, cara lain adalah dengan
2021/2022
menggunakan signifikansi, yaitu Sig. (2-tailed) > 0,05, maka H0 diterima.
Dalam hal ini, nilai Sig. (2-tailed) adalah 0.298 yang artinya nilai Sig. (2
tailed) adalah 0.298/2=0,149. Karena nilai signifikansi > 0,05 maka H0
diterima.

Oleh karena itu, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan tingkat


kepercayaan 95%, secara signifikansi terdapat perbedaan rata-rata skor laki-
laki dan skor perempuan setelah treatment.

3. Paired Sample T-Test.

Gambar 1.6. 5. Output Uji Normalitas.


Berdasarkan hasil uji normalitas diatas, terlihat bahwa Sig.
Kolmogorov-Smirnov, untuk score sebelum dan setelah treatment adalah
0.200 dan 0.114. Dengan demikian, karena Sig > 0.05, maka H0 diterima dan
data ini adalah data berdistribusi normal.

Gambar 1.6. 6. Output Paired Sample T-test.


2021/2022
Berdasarkan gambar diatas apat diketahui bahwa data sebelum dan
setelah diberi treatment skor rata-ratanya sebesar 20.033 dan 25.1667 dari
total keseluruhan soal. Diketahui nilai Standar Deviasi untuk skor sebelum
diberi treatment sebesar 4.05 dan untuk skor setelah diberi treatment adalah
2.94. Nilai standar error mean sebelum treatment adalah sebesar 0.74 dan
setelah treatment sebesar 0,54. Untuk tabel Paired Sample Correlation,
didapatkan nilai korelasi antara jumlah benar sebelum dan setelah diberi
treatment sebesar 0.492 dengan signifikasi sebesar 0.006.
Pada Tabel Paired Samples Test dapat dilihat nilai Mean nya sebesar
-5.133, standar deviansi sebesar 3.6553, untuk nilai Standard Error Mean
menunjukkan selisih antara rata-rata skor sebelum treatment dan rata-rata
skor setelah diberi treatment sebesar 0.66736, Lower sebesar -6.49823 dan
Upper adalah sebesar -3.76844, t-hitung adalah sebesar -7.692 dengan
derajat kebebasan atau df 29 (Jumlah Data – 1).
Dari gambar di atas juga diketahui besar nilai t-hitung secara SPSS
adalah -7.692 sedangkan, −𝑡𝛼⁄2, 𝑣 dan 𝑡𝛼⁄2, 𝑣 adalah -2.045 dan 2.045. Dengan
demikian, t-hitung SPSS berada di luar angka-angka t-tabel sehingga H0
ditolak. Kemudian, jika menggunakan signifikansi, yaitu jika Sig. (2 tailed)
> 0.05, maka H0 diterima. Dalam kasus ini Sig. (2 tailed) senilai 0.00.
Karena nilai signifikasi lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak. Oleh karena
itu, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
secara signifikansi terdapat perbedaan rata-rata skor sebelum treatment dan
rata-rata skor setelah diberi treatment.
2021/2022

1.6.2 Analisis Output SPSS.

Tabel 1.6. 1. Tabel Perbandingan Manual dan SPSS

Perhitungan Manual Perhitungan SPSS Hasil H0


Uji t-
t- t-
Hipotesis Lower Upper Lower Upper hitun sig
hitung tabel
g
One
Sample -10.36 -7.172 11.24 2.045 -10.38 -7.15 -11.09 0 Ditolak
T-Test
Independ
ent 2.001
-2.249 0.449 -1.337 -0.66 2.13 1.051 0.29 Diterima
Sample 72
T-Test
Paired
-
Sample -3.78 -7.69 2.045 -6.49 -3.77 -7.69 0 Ditolak
6.4797
T-test

1. One Sample T-test.


Pada perbandingan data yang telah dicari, terlihat bahwa lower dan upper
pada perhitungan manual sebesar -10.36 dan -7.172, sedangkan pada perhitungan
SPSS sebesar -10.38 dan -7.15. Pada perhitungan manual, nilai t-hitung yang
didapat adalah sebesar 11.24, sedangkan SPSS t-hitung yang didapat sebesar
-11.09. Hasil uji hipotesis antara perhitungan manual dan proses SPSS sama-sama
menolak H0. Dengan demikian, asumsi kami bahwa skor sebelum treatment
ratarata sebesar 29 adalah salah, baik berdasarkan perhitungan manual maupun
perhitungan menggunakan SPSS.
2. Independent T-test.
Pada perbandingan data yang telah dicari, terlihat bahwa lower dan upper
pada perhitungan manual sebesar -2.249 dan 0.449, sedangkan pada perhitungan
SPSS sebesar -0.66 dan 2.13. Nilai t-hitung pada perhitugan manual dan SPSS
2021/2022
adalah sama, yaitu -1.337 dan 1.051. Keduanya juga sama-sama masuk ke dalam
daerah penerimaan, karena 1.052 < 2.00172 dan -1.293 > -2.00172. Dengan
begitu, H0 diterima dan H1 ditolak.
3. Paired Sample T-test.
Pada perbandingan data yang telah dicari, terlihat bahwa lower dan upper
pada perhitungan manual sebesar -6.4797 dan -3.78, sedangkan pada perhitungan
SPSS sebesar -6.49 dan -3.77. Pada perhitungan manual dan SPSS, t-hitung yang
didapat adalah sama yaitu sebesar -7.69. Hasil uji hipotesis perhitungan manual
dan proses SPSS menolak H0, karena berada diluar daerah penerimaan. Oleh
karena itu, dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
secara signifikan rata-rata jumlah benar yang dihasilkan oleh responden untuk
sebelum dan sesudah diberi treatment memiliki perbedaan.

1.7 Rekomendasi
1. Pada One Sample T-test, H0 ditolak. Artinya, rata-rata jawaban benar responden
masih banyak yang dibawah 29 soal. Untuk mengatasi ini, reskomendasi yang
diberikan adalah responden dapat mencari tempat yang tenang, sehingga mengisi
soal-soal kemampuan umum dengan tenang.
2. Pada uji asumsi Independent T-Test, H0 diterima. Berarti, rata-rata jawaban yang
benar antara dua populasi laki-laki dan perempuan hampir sama ketika diberi
treatment, yaitu sebesar 25.8 untuk laki-laki dan 24.9 untuk perempuan. Yang
mana nilai tersebut merupaka nilai yang cukup tinggi untuk pengerjaan tiga puluh
soal. Hal ini artinya, kedua populasi, baik untuk populasi laki-laki maupun
perempuan sama-sama dapat berkonsentrasi dengan baik ketika mendengarkan
lagu. Karenanya, rekomendasi yang dapat diberikan ialah, saat ingin mengerjakan
sesuatu dengan konsentrasi dan fokus yang baik, responden dapat
mengerjakannya sambil mendengarkan lagu.
3. Pada uji asumsi Paired Sample T-test, didapatkan rata-rata saat sebelum diberi
treatment dan saat diberi treatment sebesar 20.033 dan 25.1667. Selisih rata-rata
antara keduany memiliki perbedaan yang cukup signifikan dan dapat disimpulkan,
pada saat diberi treatment konsentrasi responden sedikit lebih.
2021/2022

2) Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
Beriktut:
1. Estimasi atau pendugaan interval rata-rata sampel untuk satu atau dua populasi
adalah dugaan sementara hasil interval dari perhitungan One Sample T-Test,
Independent Sample T-Test, dan Paired Sample T-Test. Di mana ketiga hasil
perhitungan tersebut menjadi tolok ukur untuk mengetahui berapa interval dari
masing-masing rata-rata sampelnya.
2. Pada data One Sample T-Test H0 ditolak karena t-hitung berada di luar daerah
penerimaan. Pada uji Independent Sample T-Test H0 diterima karena t-hitung
berada pada daerah penerimaan. Terakhir pada uji Paired Sample T-Test dan
secara manual, H0 diterima dan H1 ditolak.
3. Perhitungan data dilakukan dengan dua cara yaitu dengan perhitungan manual dan
menggunakan SPSS. Pada uji One Sample T-Test perhitungan manual,
didapatkan hasil t-hitung adalah 11.24, sedangkan dengan SPSS t-hitung yang
dihasilkan adalah -11.09. Karena keduanya berada di luar daerah penerimaan, H0
secara manual maupun SPSS ditolak. Artinya asumsi peneliti bahwa rata-rata skor
sebelum treatment 29 adalah salah. Pada uji Independent Sample T-Test
perhitungan manual, didapatkan t-hitung -1.337 sedangkan dengan SPSS
didapatkan t-hitung adalah sebesar 1.051. Baik perhitungan manual maupun
dengan SPSS hasil keputusan hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak, artinya
asumsi peneliti yaitu tidak terdapat perbedaan rata rata skor antara laki-laki dan
rata-rata skor perempuan tidak benar. Pada uji Paired Sample T-Test perhitungan
manual didapatkan t-hitung sebesar dan SPSS didapatkan t-hitung adalah sebesar
-7.692. Pada perhitungan manual dan SPSS, H0 diterima karena berada dalam
daerah penerimaan dan H1 ditolak. Oleh karena itu, dapat diambil keputusan
bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, secara signifikan rata-rata jumlah benar
yang dihasilkan oleh responden untuk sebelum dan sesudah diberi treatment
memiliki perbedaan dan asumsi peneliti benar.
2021/2022
DAFTAR PUSTAKA
Abdelrazeq, I., Al-Labadi, L., & Alzaatreh, A. (2020). On one-sample Bayesian tests for
the mean. Memphis; Sharjah; Ontario: Department of Mathematics and Computer
Science, Rhodes Colloege; Department of Mathematical & Computational
Sciences, University of Toronto Mississauga; 3Department of Mathematics and
Statistics, American University of Sharjah.

Andita, C. D., & Desyandri2. (2019). PENGARUH PENGGUNAAN MUSIK


TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR ANAK. Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan Vol 1 No 3, 205-209.

David, W., & Djamaris, A. R. (2018). Metode Statistik Untuk Ilmu dan Teknologi
Pangan. Jakarta Selatan: Penerbitan Universitas Bakrie.

Eyduran, E., & Duman, H. (2019). Application of independent sample t-test and
normality tests in R - Lecture notes.

Firmansyah, M. A. (2017). ANALISIS HAMBATAN BELAJAR MAHASISWA PADA


MATA KULIAH STATISTIKA. 117.

Gio, P. U., & Rosmaini, E. (2018). The Robustness of Two Independent Samples t Test
Using Monte Carlo Simulation with R. 4th International Conference on
Operational Research (InteriOR) IOP Conf. Series: Materials Science and
Engineering 300.

Magdalena, R., & Krisanti, M. A. (2019). Analisis Penyebab dan Solusi Rekonsiliasi
Finished Goods Menggunakan Hipotesis Statistik dengan Metode Pengujian
Independent Sample T-Testdi PT.Merck, Tbk. Jurnal TEKNO(Civil
Engineeering, Elektrical Engineeering and Industrial Engineeering), 37.

Montolalu, C. E., & Langi, Y. A. (2018). Pengaruh Pelatihan Dasar Komputer dan
Teknologi Informasi bagi Guru-Guru dengan Uji-T Berpasangan (Paired Sample
T-Test). Jurnal Matematika dan Aplikasi deCartesiaN, 45.
2021/2022
Soeprajogo, d. M., & dr. Nina Ratnaningsih, S. M. (2020). PERBANDINGAN DUA
RATA-RATA UJI-T. Semarang.

LAMPIRAN
Lampirkan form observasi dan referensi yang telah Anda kumpulkan beserta foto
respondennya.

Anda mungkin juga menyukai