Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN TUTORIAL METODE DAN PENGUKURAN KERJA

POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL

Kelompok : C-7 Tanggal Tutorial : 27 Oktober 2021


Nama / : 1. Diki Wahyudi / 20522330 Hari Tutorial : Rabu
NIM 2. Fanya Nindha Al-qur’ani / Dikumpulkan : 12 November 2021
20522332 Tanggal

3. Salsabila Annisa Baiki /


20522352
4. M. Zikra Zizo A. / 20522369
Kelas : C
Asisten : E-138 Yogyakarta, 12 November 2021
Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)
Format :
Laporan
Perhitungan : Asisten
Analisa dan : *ttd
Pembahasa
n
Kesimpulan : ( )
TOTAL :

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI
TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2021
Reguler
Ganjil 2021/2022

BAB 2
POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA
MENTAL

2.1 Tujuan Tutorial


1. Mampu mengaplikasikan kuesioner NBM untuk mengetahui keluhan
rasa sakit tubuh.
2. Mampu mengaplikasikan metode postur kerja menggunakan REBA,
dan QEC untuk mengidentifikasi risiko kerja.
3. Mengetahui level risiko postur tubuh pada saat melakukan kerja.
4. Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil analisis postur kerja.
5. Mampu memahami konsep dasar dan cara pengukuran dari beban kerja
mental
6. Dapat memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis beba kerja
mental
2.2 Tugas Tutorial
Tugas tutorial pada praktikum kali ini yaitu membandingkan postur
kerja dengan kekuatan dan ketahanan manusia dalam melakukan
pekerjaannya. Untuk studi kasus postur kerja, dampak dari postur kerja
yang tidak baik selama melakukan pekerjaan adalah gangguan
musculoskeletal yang sering disebut dengan Musculoskeletal Disorder
(MSDs). Peneliti meneliti postur kerja operator pengangkatan galon,
meliputi mengangkat galon, berjalan dengan membawa galon, dan
menurunkan galon kembali ke lantai. Kegiatan tersebut didokumentasikan
dalam bentuk video, dengan sudut pengambilan dari sisi tubuh paling sakit
menurut operator selama pengangkatan galon berdasarkan hasil kuantitatif
pada kuisioner NBM (Nordic Body Map) yang telah diisi sebelumnya oleh
operator. Setelah dilakukan dokumentasi dalam bentuk video, operator
mengisi kuisioner QEC yang diperuntukkan kepada operator.
Setelah melakukan pengisian NBM dan QEC oleh operator,
dilakukan pengambilan tangkapan layar (screenshoot) video pengangkatan
Reguler
Ganjil 2021/2022

pada posisi terburuk selama proses pengangkatan. Screenshoot layar


tersebut kemudian diolah untuk menampilkan besar sudut pada beberapa
segmen tubuh yang dipertimbangkan untuk perhitungan REBA. Kuisioner
QEC yang diisi oleh operator dan peneliti kemudian dianalisis untuk
mengetahui score pada Exposure Score. Hasil perhitungan REBA, QEC,
dan Exposure Score kemudian dianalisis kembali untuk mengetahui
tindakan apa yang tepat untuk dilakukan terhadap operator dengan postur
kerja yang dilakukan tersebut.
Dan untuk tugas tutorial kali ini yaitu melakukan pengukuran beban
kerja mental terhadap pekerja work form home. Setelah menentukan
operator disini proses selanjutnya adalah mewawancara operator dengan
rules dan tata cara dari NASA TLX dengan menyakan pertanyaan yang
sudah disediakan di kuesioner dan membandingkan yang mana dalam
keseharian operator yang lebih banyak atau lebih sering dilakukan,
selanjutnya hitung rata-rata dan implementasikan apakah operator
memiliki beban kerjayang rendah ataukah tinggi dan kemudian berikan
rekomendasi menurut jurnal.

2.3 Kajian Literatur


Reguler
Ganjil 2021/2022

Berikut merupakan data kajian literatur yang digunakan dalam laporan


postur kerja ini:
Tabel 1. Kajian Literatur.
No Judul Metode Hasil Kesimpulan
1 Debriefing Uji Mann Whitney U.Peserta yang Debriefing setelah
decreases mental diberikan simulasi situasi
workload in menjawab post- krisis boleh bedah
surgical crisis: a test lebih lamban dapat
randomized beberapa milidetik meningkatkan
controlled trial dibandingkan kinerja dengan
[ CITATION dengan yang tidak mengurangi beban
Syl17 \l 1033 ] diberikan kerja mental
pembekalan peserta selama
krisis bedah
simulasi
berikutnya.
2 Working Posture Penelitian dilakukan Hasil analisis yang Pekerja sebaiknya
Analysis on Sugar di kebun tebu PG telah dilakukan, mengganti posisi
Cane Harvesting Kebon Agung yang dapat diketahui membungkuk
Station Using berada di Kecamatan bahwa kedua dengan posisi
OWAS and Bululawang pada metode jongkok saat
REBA, a Case bulan Januari 2015 menghasilkan mengumpulkan
Study in PG sampai dengan bulan hasil relatif sama dan mengangkat
Kebon Agung, Mei 2015. untuk semua tebu, serta
[ CITATION elemen kegiatan mengurangi berat
nur16 \l 1033 ] memanen tebu. tebu yang
Namun terdapat diangkut.
sedikit perbedaan Perusahaan
pada kegiatan sebaiknya
membersihkan memberikan alat
tebu. Analisis tebang menyerupai
menggunakan alat pemotong
OWAS rumput serta
Reguler
Ganjil 2021/2022

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


menghasilkan memberikan
bahwa kegiatan pelatihan untuk
membersihkan penerapan metode
tebu termasuk cara angkut yang
dalam kategori 1 benar agar pekerja
yang artinya terhindar dari
postur tidak masalah kesehatan
bermasalah pada dan keamanan saat
sistem bekerja
muskuloskeletal
sehingga tidak
memerlukan
perbaikan. Akan
tetapi analisis
menggunakan
REBA
memperoleh hasil
yang sedikit
berbeda dengan
OWAS, kegiatan
membersihkan
tebu memiliki skor
3 yang artinya
tingkat risiko pada
kegiatan ini
tergolong rendah
dan perbaikan
mungkin
diperlukan.
3 Work Posture Pada jurnal ini Dari kuesioner Indeks risiko
Analysis of metode yang di NBM menunjukan cedera yang
Manual Material gunakan adalah bahwa semua diukur di pabrik
Reguler
Ganjil 2021/2022

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


Handling Using dengan kuesioner pekerja memiliki keripik UKM Jaya
OWAS Method. NBM untuk keluhan pada Barokah Sentosa
[ CITATION mengetahui apakah setiap bekerja. adalah 236, yang
MAr15 \l 1033 ] pekerja merasakan Keluhan yang dikategorikan
sakit pada leher, menyakitkan dan risiko tingkat
punggu, tangan, dan sangat sedang 26%
kaki setelah ataupun menyakitkan pekerjaan ada di
sesudah bekerja. Dan terjadi pada kategori 3, dan
menggunakan anggota tubuh juga kategori 4,
software WinOWAS yaitu pinggul, yang perlu
melibatkan 6 pekerja punggung, ditingkatkan untuk
dan 31 postur kerja. pergelangan keamanannya.
tangan, lengan,
dan kaki. Yang
biasanya diderita
pada pekerja yang
berumur diatas 40
tahun. Perhitungan
OWAS
menunjukkan
bahwa ada 16
pekerjaan (51,6%)
yang
dikategorikan 3
dan 4 dari total 31
pekerjaan. Ini
menunjukkan
bahwa sebagian
besar pekerjaan
memberi risiko
tinggi terhadap
penyakit atau
Reguler
Ganjil 2021/2022

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


gangguan
muskuloskeletal,
dan harus
dilakukan
perbaikan.
4 A Survey on Metode yang di Analisis postur Survei ini
Working Postures lakukan pada jurnal tubuh merekomendasika
among Malaysian tersebut adalah menunjukkan n agar pekerja
Industrial dengan membagikan bahwa sebagian industri menyadari
Workers kuesioner kepada besar pekerja adanya kesalahan
[ CITATION setiap karyawan industri pada postur kerja
Rae151 \l 1033 ] pekerja industri. menggunakan yang
postur kerja mengakibatkan
berisiko tinggi saat cedera. Contoh
melakukan tugas cedera adalah
pekerjaan mereka penyakit
muskuloskeletal
yang akan
mempengaruhi
kehidupan sehari-
hari pekerja, dan
beberapa kasus
untuk mencegah
pekerja
dari pekerjaan
yang
mengakibatkan
cedera punggung.
Studi lebih lanjut
diperlukan untuk
mengidentifikasi
tugas pekerja
Reguler
Ganjil 2021/2022

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


untuk mengetahui
dampak dari
kesalahan pada
postur kerja.

5 Relationships Dari jurnal tersebut Semua subjek Penelitian ini


among head menggunakan alat dengan nyeri leher menetapkan
posture, pain VAS (Skala Analog postural hubungan antara
intensity, Visual). VAS itu dilaporkan intensitas nyeri,
disability and sendiri sistem memiliki cacat tubuh, postur
deep cervical kerjanya sama seperti intensitas nyeri tubuh, dan kinerja
flexor muscle NBM. Yaitu leher 'ringan' otot DCF pada
performance in mengkelompokan sampai 'sedang' subyek nyeri leher
subjects with setiap klasifikasi dan intensitas postural. Dan
postural neck pain gangguan yang di nyeri rata-rata sebaiknya
[ CITATION Aru17 alami. 4,89 pada VAS. melakukan
\l 1033 ] Hasilnya pencegahan seperti
menunjukkan menyesuaikan
bahwa sudut CV postur tubuh yang
yang lebih kecil buruk melalui
berhubungan intervensi
dengan intensitas terapeutik yang
nyeri leher yang tepat, dan
lebih tinggi dan sebaiknya rajin
kecacatan yang berolahraga.
lebih besar pada
subjek.

2.4 Input
2.4.1 Deskripsi Subjek
Berikut merupakan deskripsi subjek operator yang diwawancari untuk postur
Reguler
Ganjil 2021/2022

kerja dan beban kerja mental:


a. Subjek Postur Kerja.
 Nama : Yuri
 Jenis Pekerjaan : Tukang Galon.
 Usia : 42 Tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan.
 Durasi Bekerja : 8 jam/hari
 Durasi Beristirahat : 1 jam/hari

b. Subjek Beban Kerja Mental.


 Nama : Alfirdaus
 Jenis Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil
 Usia : 48 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Durasi Bekerja : 8 jam/hari
 Durasi Beristirahat : 2 jam/hari

2.4.2 Deskripsi Kegiatan


a. Kegiatan Postur Kerja.
Kegiatan yang dilakukan untuk penghitungan postur kerja adalah
pengangkatan galon, meliputi kegiatan saat mengangkat galon dari
lantai, berjalan dengan membawa galon, dan meletakkan galon kembali
ke lantai. Operator bekerja sekitar delapan jam per hari dengan total
waktu istirahat sekitar satu jam (istirahat setiap tidak ada pelanggan).
b. Kegiatan Beban Kerja Mental.
Beban kerja mental adalah jumlah pekerjaan yang merupakan selisih
antara kebutuhan beban kerja suatu tugas dan kapasitas maksimal beban
kerja mental seseorang dalam keadaan termotivasi, beban kerja yang
berlebihan akan banyak menimbulkan kejadian yang menimbulkan stres.
Stres kerja adalah perasaan tertekan karyawan dalam mengelola
pekerjaannya, tujuan dari pengamatan ini dilakukan adalah untuk
mempelajri gambaran beban kerja mental yang di alami oleh seorang
Reguler
Ganjil 2021/2022

operator yang bekerja sebagai PNS pada kantor bupati kabupaten


Kuantan singingi dengan jabatan kepala bagian perlengkapan. Dengan
rata-rata jam kerja produktif adalah 8 jam sedangkan untuk waktu
istirahat di jam kerja adlah 2 jam tujuan dari penelitian ini ialah melihat
bagaiman beban kerja yang di rasakan operator dan memberikan
rekomendasi yang optimum agar beban kerja mental yang diterima tidak
tinggi
2.4.3 Pengumpulan Data Kuesioner Nordic Body Map (NBM)
Berikut merupakan tabel data kuesioner NBM yang sebelumnya telah diisi oleh
peneliti dan pekerja:

Tabel 2. 1 Data Kuesioner NBM.

Tingkat Kesakitan
No. Segmen Tubuh
A B C D
Upper neck/Atas
0 100%
leher
Lower neck / 100%
1
Bawah leher
Left shoulder / 100%
2
Kiri bahu
Right shoulder /
3 100%
Kanan bahu
Left upper arm / 100%
4
Kiri atas lengan
5 Back /Punggung 100%
Right upper arm / 100%
6
Kanan atas lengan
7 Waist / Pinggang 100%
8 Buttock / Pantat 100%
Bottom / Bagian 100%
9
bawah pantat
Left elbow / Kiri 100%
10
siku
11 Right elbow / 100%
Reguler
Ganjil 2021/2022

Tingkat Kesakitan
No. Segmen Tubuh
A B C D
Kanan siku
Left lower arm / 100%
12
Kiri lengan bawah
Right lower arm / 100%
13 Kanan lengan
bawah
Left wrist / 100%
14 Pergelangan
tangan Kiri
Right wrist / 100%
15 Pergelangan
tangan Kanan
Left hand / Tangan 100%
16
Kiri
Right hand / 100%
17
Tangan Kanan
Left thigh / Paha 100%
18
Kiri
Right thigh/ Paha 100%
19
Kanan
Left knee / Lutut 100%
20
Kiri
Right knee / Lutut
21 100%
Kanan
Left calf / Betis 100%
22
Kiri
Right calf / Betis 100%
23
Kanan
Left ankle / 100%
24 Pergelangan kaki
Kiri
Right ankle / 100%
25 Pergelangan kaki
Kanan
26 Left foot / kaki kiri 100%
27 Right foot / kaki 100%
Reguler
Ganjil 2021/2022

Tingkat Kesakitan
No. Segmen Tubuh
A B C D
kanan

2.4.4 Pengumpulan Hasil Kuesioner Quick Exposure Check (QEC) .


Berikut merupakan kuisioner QEC (Quick Exposure Check) yang telah
diisi oleh peneliti dan pekerja:
a. Form Peneliti.
QUICK EXPOSURE CHECK
(Sumber: Occupational Health Clinics for Ontario Workers Dikembangkan oleh
Robens)
PENILAIAN PENELITI

Pekerjaan: Tukang Galon Air


Aktivitas Pekerjaan: Pengangkatan Galon Air
KUESIONER PENGAMAT
Punggung
Ketika melakukan pekerjaan, apakah punggung (pilih situasi terburuk) A1. Hampir netral
A2. Agak memutar atau membungkuk A3. Terlalu memutar atau membungkuk
Pilih satu dari 2 pilihan pekerjaan:
Apakah
Untuk pekerjaan dengan duduk atau berdiri secara statis. Apakah punggung berada dalam posisi
statisdalam waktu yang lama?
B1. Tidak B2. Ya
Atau
Untuk pekerjaan mengankat, mendorong/menarik. Apakah pergerakan pada punggung
B3. Jarang (sek itar 3 kali per menit atau kurang) ? B4. Sering (sekitar 8 kali per menit) ?
B5. Sangat sering (sekitar 12 kali per menit atau lebih) ?

Bahu/Lengan
Ketika pekerjaan dilakukan, apakah tangan (pilih situasi terburuk) C1. Berada di sekitar pinggang
ataulebih rendah?
C2. Berada di sekitar dada?
C3. Berada di sekitar bahu atau lebih tinggi?
Apakah pergerakan bahu/lengan D1. Jarang (sebentar -sebentar)
D2. Sering (pergerakan biasa dengan berhenti sesaat/istirahat) D3. Sangat sering (pergerakan yang
hampir kontinyu)?

Pergelangan tangan/ Tangan


Apakah pekerjaan dilakukan dengan (pilih situati terburuk) E1. Pergelangan tangan yang hampir
lurus?
E2. Pergelangan tangan yang tertekuk?
Apakah gerakan pekerjaan diulang F1. 10 kali per menit atau kurang? F2. 11 hingga 20 kali per
menit? F3. Lebih dari 20 kali per menit?

Leher
Ketika melakukan pekerjaan, apakah leher/kepala tertekuk atau berputar? G1. Tidak
G2. Ya, terkadang
G3. Ya, secara terus -menerus
Reguler
Ganjil 2021/2022

b. Form Pekerja.
PENILAIAN PEKERJA

Form untuk pekerja

Berdasarkan form QEC yang telah diisi oleh peneliti dan pekerja, dapat
dilakukan perhitungan untuk Exposure Score seperti dibawah:

Punggung Bahu/Lengan Pergelangan Tangan


Stasiun Kerja Leher
1 2 1 2 1 2
Jahit
Sol
Finishing

Pertanyaan
Stasiun Kerja H I J K L M N O
Jahit
Sol
Finishing
Reguler
Ganjil 2021/2022

2.4.5 Pengumpulan Data Sudut Postur Kerja Operator .


Berikut merupakan tabel foto sudut postur pekerja yang telah didapatkan dari
screen capture pada posisi terburuk dalam video postur kerja:
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 2. 1 Sudut Postur Kerja Operator.


Berikut merupakan tabel data sudut postur pekerja yang telah didapatkan
seperti lampiran foto di atas:
Tabel 2. 2 Data Sudut Postur Kerja.

No Segmen Tubuh Sudut yang Terbentuk (°)


1 Leher 37°
2 Kaki 6°
3 Lengan Atas 35.5°
4 Lengan Bawah 54.5°
5 Pergelangan Tangan 24.1°
6 Batang Tubuh 39.8°

2.5 Output.
2.5.1 Perhitungan Hasil Kuesioner NBM .
Reguler
Ganjil 2021/2022

Pada tutorial kali ini, diambil satu orang operator sebagai sampel
penelitian postur kerja pengangkatan galon. Berdasarkan rekapan hasil
kuesioner NBM yang telah diisi, diketahui bahwa segmen tubuh yang
cukup sakit bagi pekerja adalah bahu kanan dan lutut kanan. Sedangkan
pada bagian segmen tubuh lainnya, pekerja tidak merasakan sakit ketika
melakukan pengangkatan. Persentase bagian tubuh dengan tingkat sakit
‘Cukup Sakit’ dengan persentase 100% terdapat pada segmen tubuh
bahu kanan dan lutut kanan. Sedangkan segmen tubuh lainnya memiliki
persentase 100% pada tingkat sakit tidak menyakitkan.

2.5.2 Perhitungan Nilai Quick Exposure Check (QEC).


Berikut ini merupakan langkah-langkah perhitungan skor QEC
menggunakan software Ergofellow:
1. Memilih ergonomic tool yaitu QEC

Gambar 2. 2 ergonomic tool


2. Mengisi halaman observers assessment sesuai dengan lembar pengamatan
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 2. 3 observer assessment


3. Mengisi halaman workers assessment sesuai dengan lembar pengamatan

Gambar 2. 4 workers assessment


4. Result QEC
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 2. 5 hasil dari QEC

2.5.3 Perhitungan Nilai Risiko Postur Kerja REBA.


Berikut merupakan tutorial perhitungan nilai resika postur kerja
menggunakan metode REBA dengan software ErgoFellow:
1. Memilih ergonomic tool yaitu REBA
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 2. 6 ergonomic tool REBA


2. Memilih option, neck, trunk and legs. Pada neck memilih inextention pada
trunk memilih 60 derajat, kemudian pada legs memilih support on the two
legs, walking or seated, editional memilih more than 60 derajat

Gambar 2. 7 options, nect, trunk and legs


3. Memilih options load lalu memilih load > 10 kg
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 2. 8 options load


4. Memilih options upper arms, lower arms, and wrist. Pada upper arm
memilih -20 – 20 derajat, pada lower arm memilih 60-100 derajat, pada
wrist >15 derajat keatas atau lebih dari 15 derajat kebawah

Gambar 2. 9 upper arm, lower arm, and wrist


5. Memilih option coupling lalu memilih poor
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 2. 10 coupling and poor


6. Memilih option activity lalu memilih repeated small range action (more
than 4x per minutes)

Gambar 2. 11 repeated small range actions


7. Hasil dari REBA
Reguler
Ganjil 2021/2022

Gambar 2. 12 hasil dari REBA

2.5.4 Analisis Hasil Kuesioner NBM.


Nordic Body Map atau NBM adalah kuisioner yang digunakan sebagai
alat ukur untuk mengetahui bagian-bagian otot yang mengalami keluhan
selama bekerja. Tingkatan keluhan rasa sakit terbagi menjadi empat
tingkatan, yang pertama tingkatan A yaitu tidak terasa sakit. Tingkatan
B, yaitu cukup sakit. Tingkatan C, berarti menyakitkan hingga tingkatan
D yang memiliki arti sangat menyakitkan.
Berdasarkan hasil kuesioner NBM yang telah diisi oleh operator,
diketahui bahwa bagian tubuh yang terasa cukup sakit oleh operator
ketika pengangkatan galon dan berpindah adalah bagian tubuh sebelah
kanan. Tepatnya pada bahu kanan dan lutut kanan. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa skor tertinggi rasa sakit pada operator adalah
bagian tubuh sebelah kanan. Hal ini dapat dikarenakan tubuh sebelah
kanan operatorlah yang banyak menopang selama pengangkatan galon
berlangsung, sehingga otot-otot tubuh sebelah kanan yang terasa lebih
sakit daripada bagian tubuh sebelah kiri.

2.5.5 Analisis Hasil Perhitungan Quick Exposure Check (QEC).


Quick Exposure Check (QEC) merupakan metode penilaian risiko
Reguler
Ganjil 2021/2022

ergonomi pada postur kerja yang dikembangkan oleh Guangyan Li dan


Peter Buckle [ CITATION APi02 \l 1033 ]. Meity [ CITATION
Mei12 \l 1033 ], mengatakan dalam jurnalnya bahwa fungsi utama QEC
adalah untuk mencegah terjadinya Work-related Musculoskeletal
Disorders (WMSDs) yang dialami oleh pekerja dengan penanganan
material secara manual. Pengisian QEC terbagi menjadi dua bagian.
Lembar pertama diisi oleh peneliti (pengamat) secara langsung setelah
memperhatikan dan meneliti postur kerja operator, terutama pada posisi
postur paling menyakitkan. Lembar kedua diisi langsung oleh operator
untuk memudahkan peneliti mengidentifikas dan menganalisa bagian
tubuh yang rawan terkena cedera.
Berdasarkan hasil perhitungan QEC melalui software
ErgoFellow, didapatkan hasil perhitungan pada tiap segmen tubuh yang
diamati adalah back dengan skor sebesar 28 dan shoulder/arm 38.
Untuk skor dua segmen tubuh ini, masih dalam batas aman karena
berada dipertengahan score range. Sementara skor untuk wrist/hand
dan neck berturut-turut sebesar 32 dan 12. Skor untuk neck dan
wrist/hand ini berada pada posisi yang lumayan tinggi dalam range
nya. Hal ini disebabkan oleh posisi leher operator yang terlalu tegak
(bending) pada saat menunduk untuk mengangkat galon. Posisi tangan
operator juga memiliki score yang tinggi, yang mana ini disebabkan
oleh tangan operator yang menekuk (twisted) pada saat ingin
memegang galon. Dengan demikian, posisi neck dan wrist/hand harus
diperhatikan atau dilakukan perubahan agar tidak terjadi CTDs.
Kemudian skor yang telah didapatkan, diolah kembali untuk
mendapatkan nilai persentase Exposure Score dengan rumus:

X
E ( % )= x 100 %
Xmax
(28+38+ 32+12)
E ( % )= x 100 %
176
110
E ( % )= x 100 %
176
E ( % )=62,5 %
Reguler
Ganjil 2021/2022

Nilai Exposure Score yang didapatkan untuk aktivitas kali ini


sebesar 62.5%. Skor ini termasuk dalam interval ketiga, yaitu perlu
penelitian lebih lanjut dan perlu dilakukan perubahan secepatnya.
Dengan perhitungan melalui software juga didapatkan skor vibration,
driving, work pace, dan stress sebesar 1. Dimana skor ini merupakan
skor terendah dan tidak terlalu berbahaya.

2.5.6 Analisis Risiko Postur Kerja REBA.


Metode REBA digunakan secara cepat untuk menilai postur leher, punggung,
lengan, pergelangan tangan, dan kaki seorang pekerja[ CITATION Res17 \l
1033 ]. REBA merupakan perhitungan yang digunakan untuk menghitung
postur kerja pada pekerjaan yang dilakukan secara statis dan dinamis
(berpindah tempat), yang melibatkan keseluruhan tubuh untuk bergerak. Hasil
skor didapatkan berdasarkan sudut-sudut segmen tubuh yang terbentuk selama
bekerja, dipengaruhi oleh faktor coupling, beban eksternal, dan aktivitas
pekerjaan. Untuk penelitian kali ini, aktivitas yang dilakukan adalah
pengangkatan galon dengan beban eksternal adalah galon air seberat ±19 Kg.
Berdasarkan output perhitungan software ErgoFellow yang diisi
berdasarkan posisi terburuk operator dalam pengangkatan galon, posisi neck
dalam pilihan In Extension, Trunk berada pada pilihan More than 60 degrees,
Legs pada pilihan Support in the two legs (walking or seating) dan pilihan
More than 60 degrees, load yang dibawa lebih besar dari 10Kg, Upper Arm
pada pilihan -20 to 20 degrees, Lower arm pada pilihan 60 to 100 degrees,
dan wrist pada pilihan posisi More than 15 degrees up or more than 15
degrees down. Jenis coupling pada beban yang dibawa adalah poor dan
activity pada pilihan repeated small range actions (more than 4x per minute).
Dampak terhadap posisi pengangkatan galon yaitu pada bagian bahu
kiri operator yang mana operator merasa sedikit kesakitan ketika mengangkat
galon, hal ini jika operator tidak mengubah posisi kerja maka akan
menyebabkan cidera yang serius pada bagian bahu kiri operator dan dapat
menyebabkan trauma.
Skor REBA keseluruhan pada aktivitas pengangkatan galon sebesar 11.
Reguler
Ganjil 2021/2022

Skor ini termasuk pada range berbahaya atau sangat berisiko dan dibutuhkan
perubahan. Perubahan dibutuhkan saat sesegera mungkin atau saat ini juga,
untuk menghindari terjadinya CTDs pada operator.

2.5.7 Rekomendasi Postur Kerja.


Berdasarkan hasil perhitungan, operator diharapkan merubah posisi kerja saat
ini. Operator diharapkan agar penempatan beban galon tidak hanya bertumpu
di satu tangan, melainnya menggunakan tangan yang satu lainnya agar beban
tidak bertumpu disatu tempat. Selain itu, posisi pengangkatan galon juga
sebaiknya dilakukan dari badan yang jongkok atau setengah duduk agar beban
terangkat merata.

2.5.8 Hasil Pengukuran Beban Kerja Mental


a. Tabel Hasil Pembobotan (Weighting)
Berikut adalah tabel hasil pembobotan pada operator:

Tabel 2. Hasil Pembobotan (Weighting).

MD PD TD OP EF FR

MD MD TD OP EF MD

PD TD OP EF FR

TD TD EF TD

OP EF OP

EF EF

FR

Tabel 2. 3 Indikator Pembobotan.


Nama indikator TOTA
Operator L
Reguler
Ganjil 2021/2022

MD PD TD OP EF FR
ALFIRDAU
2 0 4 3 5 1 15
S

b. Tabel Peringkat (Rating)


Berikut adalah tabel peringkat dari hasil pembobotan:
Tabel 2. 4 peringkat hasil pembobotan

Nama indikator
Operator MD PD TD OP EF FR
ALFIRDAU
80 10 50 90 70 20
S

c. Tabel Nilai Produk


Setelah mendapatkan hasil dari kedua kuesioner yang telah diisi
operator, kemudian dihitung nilai produk berdasarkan hasil kuesioner
dengan rumus nilai produk yaitu mengalikan rating dengan bobot faktor.
Nilai Produk = rating x bobot faktor

Tabel 2. 5 Tabel Nilai Produk.


Nama indikator
Operator MD PD TD OP EF FR
ALFIRDAU
160 0 200 270 350 20
S

d. Tabel Total Weighted Workload (WWL)


Setelah menghitung berapa besar total nilai produk yang dihasilkan oleh
masing-masing operator. Langkah selanjutnya adalah menghitung
weighted workload (WWL) menggunakan rumus dibawah ini:

WWL=∑Produk

Tabel 2. 6 total weighted workload (WWL)


Nama indikator TOTAL
Operator MD PD TD OP EF FR
Reguler
Ganjil 2021/2022

ALFIRDAU
160 0 200 270 350 20 1000
S
e. Tabel Rata-rata Weighted Workload (WWL)
Rata-rata weighted workload diperoleh dengan membagi WWL dengan
jumlah bobot yaitu 15, berikut adalah hasil rata-rata WWL
Tabel 2. 7 Rata-rata WWL
Nama
Rata-rata
Operator
Alfirdaus 66,6

Tabel 2. 8 interpretasi NASA TLX


Nama
Total rata-rata Kategori
Operator
Alfirdaus 66,6 Tinggi
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa operator Alfirdaus dengan
pekerjaan sehari-hari adalah serang PNS dengan jam kerja 8 jam sehari
memiliki kategori tinggi dalam kategori NASA TLX
f. Grafik Perbandingan Indikator
Berikut adalah grafik indicator beban kerja mental operator

Grafik nilai ALFIRDAUS


400

350

300

250

200

150

100

50

Gambar 2. 13 Grafik nilai indikator operator

2.5.9 Analisis Beban Kerja Mental


Reguler
Ganjil 2021/2022

Berdasarkan perhitungan beban kerja mental yang telah dilakukan, beban kerja
mental pada operator yaitu Alfirdaus memiliki rata-rata sebesar 66,6. Maka
dari hasil tersebut, beban kerja mental termasuk dalam beban kerja tinggi
karena nilai beban kerja mental tersebut terdapat pada rentang 50 sampai
dengan 79. Terlihat dari grafik antar indicator bahwa factor dominan yang
sangat mempengaruhi dalam penentuan beban kerja mental ini adalah effort
dan own performance indicator EF ini paling dominan dikarenakan operator
Ketika bekerja harus memiliki kinerja dan usaha yang maksimal seperti
menggunakan aplikasi Microsoft secara maksimal dan lain sebagainya. Dan
indicator OP dikarenakan operator sedang menjalani work from home karena
itu segala sesuatu utuk melakukan pekerjaan haruslah dikerjakan sesuai
dengan performansi operator itu sendiri, dan dapat dilihat indikator paling
kecil adalah PD atau physical demand karena operator adalah seorang PNS
dan terbilang tidak ada menggunakan fisik untuk bekerja seperti mengangkat
barang yang berat dan lainnya, sehingga menurut operator PD tidak merasakan
sama sekali gangguan. Dari penjelasan tersebut, operator memiliki beban kerja
mental yang tinggi bak dari segi indikator tadi maupun dilihat dari waktu kerja
yang lama
2.5.10 Rekomendasi Beban Kerja Mental
Karena indikator NASA TLX menunjukkan bahwa operator
mendapatkan nilai indikator EF tertinggi, maka rekomendasi yang
paling optimum adalah dengan dilakukannya administrative control,
karena effort dari kerja mental yang diperlukan tinggi dapat menurunkan
performa operator dan lama kelamaan akan memicu terjadi strees pada
operator, dan juga beban kerja mental pad operator terbilang tinggi dapat
disebabkan pula oleh lingkungan kerja dan pembagian tugas atau
pekerjaan yang tidak merata.
Untuk menurunkan tingkat kerja metal yang tinggi instansi perlu
melakukan adanya rotasi kerja. Maksud dari rotasi kerja adalah dengan
adanya pembagian jadwal/shift kerja. Harapannya operator tidak
melakukan pekerjaan secara terus menerus dan jadwal istirahat akan
bertambah sehingga beban kerja akan menurun dan akan mengurangi
adanya CTDs (Cumulative Trauma Disorders). Dan alternatif lainnya
Reguler
Ganjil 2021/2022

adalah bisa juga dilakukan penyediaan wokstation yang nyaman dan


ergonomis untuk pekerja dan menciptakan ruang yang tidak
mengganggu fokus pekerja, agar tingkat mental dan postur kerjanya
menurun [ CITATION Fah14 \l 1033 ]

2.6 Kesimpulan
5. Beban kerja mental adalah beban kerja yang merupakan selisih antara
tuntutan beban kerjadari suatu tugas dengan kapasitas maksimum beban
kerja mental seorang dalam kondisi termotivasi. Metode pengukuran beban
kerja mental ini terbagi menjadi dua yaitu secara objektif dan subjektif
namun pada penelitian kali ini menggunakan metode subjektif yaitu NASA
TLX
6. Rekomendasi yang diberikan adalah administrative control yang sangat di
perlukan untuk mengurangi beban kerja mental staff, yang paling mudah
dilakukan adalah dengan diadakannya rotasi kerja. Maksud dari rotasi kerja
adalah dengan adanya pembagian jadwal/shift kerja
DAFTAR PUSTAKA

Arun V Subbarayalu, M. A. (2017). Relationships among head posture, pain intensity,


disability and deep cervical flexor muscle performance in subjects with postural
neck pain.
Fahmi, H., Tama, I. P., & Efranto, R. Y. (2014). Perbaikan beban kerja fisik dan mental
pada pembuatan keripik singkong menggunakan quick exposure check dan national
aeronautics and space administration-task load index(studi kasus: (UD. Lumba-
lumba kecamatan Turen, Kabupaten Malang. jurnal rekayasa dan manajemen
sistem industri .
M. AripWahyudi, W. A. (2015). Work Posture Analysis of Manual Material Handling
Using OWAS Method.
Martaleo, M. (2012). PERBANDINGAN PENILAIAN RISIKO ERGONOMI DENGAN
METODE REBA DAN QEC (Studi Kasus Pada Kuli Angkut Terigu). Simposium
Nasional RAPI XI FT UMS.
nur, r. f., Lestari, e., & Mustaniroh, S. (2016). Working Posture Analysis on Sugar Cane
Harvesting Station Using OWAS and REBA, a Case Study in PG Kebon Agung,
Malang. Industrial Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri .
Pinder, A. (2002). Benchmarking of the Manual Handling Assessment Charts (MAC)”.
Health and Safety Laboratory.
Raemy Md, Z. H. (2015). A Survey on Working Postures among Malaysian Industrial
Workers.
Raemy Md.Zein, I. H. (2015). A Survey on Working Postures among Malaysian Industrial
Workers.
Restuputri, D., Lukman, M., & Pamungkas, W. (2017). Metode REBA Untuk Pencegahan
Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja. Jurnal Teknik Industri.
Sylvain, B., Bharat, S., Pigford, A.-A., Emily, H., Rittenhouse, N., & Teodor, G. (2017).
Debriefing decreases mental workload in surgical crisis: a randomized controlled
trial. Debriefing decreases mental workload in surgical crisis: A randomized
controlled trial.
LAMPIRAN

Lampiran
1. Gambar Aktivitas Kerja Operator

2. Tempat Pengambilan Data

3. Lembar Pengamatan Postur Kerja


1. NBM.

2. REBA

3. QEC
4. Lembar Pengamatan BKM

MD PD TD OP EF FR

MD MD TD OP EF MD

PD TD OP EF FR
TD TD EF TD

OP EF OP

EF EF

FR

Anda mungkin juga menyukai