Ganjil 2023/2024
LAPORAN TUTORIAL
METODE DAN PENGUKURAN KERJA
POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL
Anggota Kelompok
Muhammad Altariza Naswadya Rama Aisyah Nur Romadhon Sulistyo
(21522076) (21522157)
BAB II
POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL
2.4 Input
2.4.1 Data Operator
Pada penelitian Postur Kerja dan Beban Kerja Mental, terdapat 1 orang operator yang
terlibat dalam observasi untuk penelitian ini. Berikut ini adalah deskripsi dari operator,
sebagai berikut:
Nama : Sartana
Jenis Pekerjaan : Juru Masak
Usia : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Durasi Kerja : 8 Jam/Hari
Durasi Istirahat : ± 2 Jam/Hari
2.5 Output
2.5.1 Perhitungan Hasil Kuesioner NBM
Berikut ini merupakan perhitungan hasil kuesioner NBM:
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat pembagian keluhan atau rasa sakit pada bagian
tubuh operator. Dari tabel di atas, 18 bagian tubuh tidak merasa sakit, 2 bagian tubuh
merasa sedikit sakit, 1 bagian tubuh merasa sakit, dan 7 bagian tubuh merasa sangat sakit.
Untuk jumlah skor masing – masing adalah 18 untuk tidak sakit, 4 untuk sedikit sakit, 3
untuk sakit, dan 28 untuk sangat sakit dengan total skor 53 sehingga masuk kategori risiko
sedang yang artinya mungkin diperlukan tindakan di kemudian hari.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Level Of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
0 Upper Neck/Atas 1 100%
Leher
1 Lower 1 100%
Neck/Bawah
Leher
2 Left Shoulder/Kiri 1 100%
Bahu
3 Right 1 100%
Shoulder/Kanan
Bahu
4 Left Upper 1 100%
Arm/Kiri Atas
Lengan
5 Back/Punggung 1 100%
6 Right Upper 1 100%
Arm/Kanan Atas
Lengan
7 Waist/Pinggang 1 100%
8 Buttock/Pantat 1 100%
9 Bottom/Bagian 1 100%
Bawah Pantat
10 Left Elbow/Pada 1 100%
Kiri Siku
11 Right 1 100%
Elbow/Kanan Siku
12 Left Lower 1 100%
Arm/Kiri Lengan
Bawah
Reguler
Ganjil 2023/2024
Level Of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
13 Right Lower 1 100%
Arm/Kanan
Lengan Bawah
14 Left 1 100%
Wrist/Pergelangan
Tangan Kiri
15 Right 1 100%
Wrist/Pergelangan
Tangan Kanan
16 Left Hand/Tangan 1 100%
Kiri
17 Right 1 100%
Hand/Tangan
Kanan
18 Left Thigh/Paha 1 100%
Kiri
19 Right Thigh/Paha 1 100%
Kanan
20 Left Knee/Lutut 1 100%
Kiri
21 Right Knee/Lutut 1 100%
Kanan
22 Left Calf/Betis 1 100%
Kiri
23 Right Calf/Betis 1 100%
Kanan
24 Left 1 100%
Ankle/Pergelangan
Kaki Kiri
Reguler
Ganjil 2023/2024
Level Of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
25 Right 1 100%
Ankle/Pergelangan
Kaki Kanan
26 Left Foot/Kaki 1 100%
Kiri
27 Right Foot/Kaki 1 100%
Kanan
Dari tabel di atas, dapat dilihat pembagian persentase level of compaints pada setiap
bagian tubuh yang dikeluhkan operator. Pembagian persentase dilakukan dengan cara
membagi total of complaints dari masing – masing level dengan jumlah operator lalu
dikali dengan 100%. Karena operator hanya 1 orang, maka cukup dikalikan 1. Dari
persentase di atas, keluhan paling tinggi yang dialami operator yaitu sangat sakit pada
bagian tubuh seperti Lower Neck/Bawah Leher, Left Shoulder/Kiri Bahu, Right
Shoulder/Kanan Bahu, Back/Punggung, Waist/Pinggang, Left Ankle/Pergelangan Kaki
Kiri, dan Right Ankle/Pergelangan Kaki Kanan. Untuk bagian tubuh yang lain, operator
mengatakan tidak terlalu sakit bahkan tidak sakit pada bagian tubuh tersebut.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Gambar 2.5 Hasil Screen Capture Skor REBA menggunakan software ErgoFellow
Dari 2 gambar di atas, baik hasil perhitungan skor secara manual maupun menggunakan
software ErgoFellow, maka diperoleh skor REBA sebesar 5 dan masuk ke dalam range
atau jangkauan 4 – 7 yang artinya risiko sedang dan butuh penanganan lebih lanjut atau
perubahan di kemudian hari.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan skor QEC (Quick Exposure Check):
Dari gambar data di atas, maka dapat diketahui hasil dari masing – masing skor pada
bagian tubuh menggunakan software ErgoFellow. Diketahui, skor pada back sebesar
28, shoulder/arm sebesar 32, wrist/hand sebesar 36, dan neck sebesar 16. Selanjutnya,
kita dapat mencari total pada masing – masing skor dengan cara dijumlahkan dan
didapati nilai skor total sebesar 112. Setelah itu, kita dapat mencari persentase tingkat
paparan (E) dengan rumus berikut (untuk aktivitas manual handling seperti juru masak,
maka nilai Xmax = 176. Sedangkan, untuk aktivitas statis, maka nilai Xmax = 162):
X
E(%) = x100%
Xmax
112
E(%) = x100% = 63,63%
176
Dari perhitungan skor QEC di atas, maka tindakan yang harus dilakukan adalah
investigasi lebih lanjut dan melakukan perubahan di kemudian hari karena masuk range
atau jangkauan 51 – 70%.
Score akhir yang diperoleh oleh pekerja juru masak dengan postur kerja REBA adalah
sebesar 5. Berdasarkan dari hasil score akhir maka level risiko dari kegiatan berada pada
level sedang. Diperlukan adanya penyelidikan lebih lanjut dan perbaikan postur kerja,
karena jika aktivitas itu dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka dapat
menimbulkan munculnya risiko cedera otot atau pegal. Aktivitas kegiatan juru masak
dilakukan dengan cara berdiri berjam jam pada diam serta lebih banyak bergerak. Posisi
ini sudah umum dilakukan oleh juru masak untuk melakukan kegiatannya, namun posisi
leher yang cenderung membungkuk, punggung yang digunakan berdiiri dalam waktu yang
lama memiliki potensi untuk terjadinya cedera.
Pada bagian punggung, exposure score sebesar 28 menunjukkan kategori moderate, ini
disebabkan oleh posisi punggung yang sedikit membungkuk dan beban yang dibawa saat
bekerja ringan oleh juru masak. Namun, jika punggung tetap dalam posisi yang sama secara
berulang, risiko cedera pada punggung akibat pekerjaan ini menjadi tinggi. Oleh karena
itu, perubahan dalam postur kerja mungkin diperlukan.
Pada bagian bahu dan lengan, exposure score mencapai 32, masuk dalam kategori high. Ini
menandakan bahwa risiko cedera pada bahu dan lengan akibat gerakan yang sering
dilakukan pada lengan dan bahu dalam pekerjaan ini sangat tinggi. Oleh karena itu,
perbaikan segera dibutuhkan.
Pada pergelangan tangan, exposure score sebesar 36, juga masuk dalam kategori high.
Risiko pada pergelangan tangan dalam pekerjaan ini tinggi karena aktivitas juru masak
yang melibatkan mengangkat benda seperti gas dan panci serta penggunaan tangan yang
berulang. Oleh karena itu, perbaikan perlu dilakukan secepat mungkin.
Pada bagian leher, exposure score sebesar 16, juga masuk dalam kategori high. Ini
disebabkan oleh posisi leher yang membungkuk untuk melihat benda yang diangkat seperti
gas dan panci. Risiko cedera leher akibat pekerjaan ini cukup tinggi, sehingga perbaikan
segera diperlukan.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Untuk faktor stress, exposure score sebesar 4, masuk dalam kategori menengah. Keadaan
ini tidak terlalu berat, dan pekerjaan juru masak dapat diimbangi dengan mendengarkan
musik untuk merasa lebih rileks saat bekerja. Sementara faktor lain seperti vibration,
driving, dan workplace semuanya masuk dalam kategori rendah, yang berarti tidak
memberikan dampak buruk pada operator.
Dari hasil di atas, nilai exposure level mencapai 63,63%, hasil dari analisis QEC pada
operator. Setiap bagian tubuh mendapatkan skor yang kemudian dijumlahkan dan dibagi
dengan skor maksimal untuk pekerjaan statis. Metode ini mengevaluasi sejauh mana
pekerjaan memenuhi kriteria tertentu dalam hal risiko ergonomis. Dalam pratikum kali ini,
hasil analisis QEC menunjukkan bahwa pekerjaan ini berada dalam rentang exposure score
51%-70%, yang mengindikasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan perubahan untuk
mengurangi risiko cedera.
2. Variasi Gerakan:
• Operator sebaiknya diberikan pemahaman dan dianjurkan untuk melakukan
gerakan yang bervariasi selama pekerjaan. Mereka harus diingatkan untuk
menghindari posisi tubuh yang kaku atau monoton yang dapat meningkatkan
tekanan pada bahu dan leher dan rekomendasi ini menggunakan administrative
control.
• Variasi gerakan termasuk berdiri, duduk, atau bergerak dengan postur yang
lebih ergonomis saat pekerjaan memungkinkan. Hal ini dapat membantu
mengurangi stres pada area-area tertentu dan rekomendasi ini menggunakan
administrative control.
•
3. Pengaturan Waktu Istirahat dan Rotasi Kerja:
• Pengaturan waktu istirahat yang ideal adalah kunci dalam menjaga kesehatan
pekerja. Pekerja harus diberi kesempatan untuk beristirahat dan merilekskan
otot-otot yang mungkin tegang dan rekomendasi ini menggunakan
administrative control.
• Selain itu, rotasi kerja dapat digunakan untuk mengurangi tekanan berlebih
pada area tubuh tertentu. Hal ini dapat mencakup perubahan tugas atau posisi
kerja selama satu shift kerja dan rekomendasi ini menggunakan administrative
control.
MD PD TD OP EF FR
MD MD TD MD MD MD
PD PD OP EF PD
TD OP EF FR
OP OP OP
EF EF
FR
Objek Indikator
Total
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Operator 4 2 1 4 3 1 15
Objek Indikator
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Reguler
Ganjil 2023/2024
Objek Indikator
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Operator 200 140 50 400 300 50
Objek Indikator
Total
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Operator 200 140 50 400 300 50 1.140
𝑊𝑊𝐿 = Σ Produk
𝑊𝑊𝐿 = 200 + 140 + 50 + 400 + 300 + 50 = 1.150
Dari perhitungan di atas, maka diperoleh nilai total WWL sebesar 1.150.
Indikator Total
Reguler
Ganjil 2023/2024
Objek
MD PD TD OP EF FR
Penelitian
Operator 13,33 9,33 3,33 26,66 20 3,33 75,98
Σ Produk
Skor =
15
1.150
Skor = = 75,98 atau 76
15
Dari data pada tabel di atas, maka nilai rata – rata WWL masuk kategori tinggi karena
berada pada range atau jangkauan 50 – 79.
MD PD TD OP EF FR
Berdasarkan grafik histogram di atas, maka dapat kita lihat jika nilai indikator
(menggunakan nilai produk) OP merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 400.
Kemudian, nilai indikator tertinggi lainnya diperoleh dari EF dan MD dengan masing
– masing nilai sebesar 300 dan 200. Lalu, untuk indikator lainnya seperti PD, TD, dan
FR masing – masing nilainya adalah sebesar 140, 50, dan 50.
2.6 Kesimpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan dari tutorial Postur Kerja dan Beban Kerja Mental:
1. Postur Kerja dan Beban Kerja Mental merupakan 2 indikator atau faktor yang penting
dan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kinerja bagi seorang pekerja. Oleh
karena itu, penting dilakukannya pengecekan secara berkala terhadap posisi postur kerja
dan beban kerja mental seorang pekerja sehingga pekerjaan berjalan dengan baik dan
tujuan dari tutorial ini adalah agar kita mengetahui seberapa besar tingkat buruknya
postur kerja seseorang dan juga seberapa besar beban mental kerja yang dialami
sehingga kita dapat memberikan rekomendasi terbaik sehingga diharapkan dapat
merubah postur kerja dan beban kerja mental pekerja tersebut menjadi lebih baik.
2. NBM atau Nordic Body Map merupakan suatu tools dalam ilmu Ergonomi berupa
kuesioner yang paling sering digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan atau
kesakitan pada tubuh dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi WMSDs atau Work-
Related Musculoskeletal Disorders dari pekerja. Melalui kuesioner ini, kita dapat
mengetahui tingkatan rasa sakit para pekerja mulai dari tidak sakit, sedikit sakit, sakit,
dan sangat sakit.
Reguler
Ganjil 2023/2024
3. Pengaplikasian metode perhitungan postur kerja dan beban kerja mental dengan
menggunakan metode REBA terhadap seorang operator yang bekerja sebagai juru
masak. Pengaplikasian REBA pada penelitian ini dikarenakan operator bekerja dengan
cara dinamis, bekerja dengan melakukan banyak pergerakan.
4. Setelah dilakukan penelitian serta analisis mengenai postur kerja dan beban kerja mental
dengan menggunakan metode REBA, memperoleh kesimpulan bahwa perhitungan
menggunakan software ergoflow dan perhitungan REBA manual terhadap hasil
pengambilan data yang dilakukan peneliti oleh operator yang bekerja sebagai juru
masak, dapat dihasilkan yaitu jumlah keseluruhan skor REBA yaitu 5. Dimana pada
skor REBA 5 termasuk medium risk, sehingga perlu perhatian lebih lanjut dan lebih
memperhatikan lagi aktivitas yang dilakukan kedepannya.
5. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis menggunakan Nordic Body Map (NBM),
REBA, QEC dan beban kerja mental metode NASA-TLX menunjukkan variasi tingkat
rasa sakit yang dialami oleh operator pada bagian tertentu yang mengalami rasa sakit.
Dalam mengatasi masalah ini, penting untuk mengambil tindakan yang sesuai, seperti
penyesuaian posisi kerja, pemberian istirahat yang cukup, atau pemeriksaan medis jika
diperlukan, untuk meminimalkan risiko cedera atau keluhan yang lebih serius.
DAFTAR PUSTAKA
Chin, J. (2019). Workload Analysis by Using Nordic Body Map, Borg RPE and NIOSH Manual
Lifting Equation Analyses: a Case Study in Sheet Metal Industry. 1.
Handoyo, H., & Maharani, D. I. (2021). Workload Identification Using the National
Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-TLX) Method of
Rolling Mill Operators in the Production Department at PT Jaya Pari Steel Surabaya. 1.
Ibrahim, N. A., & Rahman, S. A. (2020). Musculoskeletal Discomfort Evaluation using Quick
Exposure Check (QEC) among Tower Crane Operators. 1.
Rachmuddin, Y. (2021). Workload analysis using Modified Full Time Equivalent (M-FTE) anf
NASA-TLX Method to Optimize Engineer Headcount in the Engineer Services
Department. 1.
Wibowo, A. H., & Mawadati, A. (2021). The Analysis of Employees’ Work Posture by using
Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
1.
Reguler
Ganjil 2023/2024
LAMPIRAN
1. Lembar Pengamatan Postur Kerja dan Beban Kerja Mental
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024