Anda di halaman 1dari 35

Reguler

Ganjil 2023/2024

LAPORAN TUTORIAL
METODE DAN PENGUKURAN KERJA
POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL

Anggota Kelompok
Muhammad Altariza Naswadya Rama Aisyah Nur Romadhon Sulistyo
(21522076) (21522157)

Muhammad Ichlasul Amal Mastur M. Haris Raehan Rahman


(21522368) (22522189)

Kode Asisten : E-155 Hari Tutorial : Selasa


Kode Kelompok : C-8 Tgl. Tutorial : 17 Oktober 2023
Kelas Tutorial : C Tgl. Pengumpulan : 23 Oktober 2023
Yogyakarta, 23 Oktober 2023

(Ade Irawan Said)

LABORATORIUM DESAIN SITEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
ISLAM INDONESIA
2023
Reguler
Ganjil 2023/2024

BAB II
POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL

2.1 Tujuan Tutorial


Berikut ini merupakan tujuan tutorial yang akan dicapai setelah tutorial dilaksanakan:
1. Mampu mengaplikasikan konsep metode pengukuran postur kerja dan beban kerja
mental.
2. Dapat menganalisis hasil dari postur dan beban kerja mental.
3. Dapat mengukur dan mengetahui resiko postur kerja menggunakan metode NBM,
REBA, QEC, dan beban kerja mental metode NASA-TLX pada juru masak.
4. Dapat memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis dan juga perhitungan.

2.2 Tugas Tutorial


Berikut ini merupakan tugas yang akan dilakukan saat tutorial berlangsung:
1. Melakukan observasi untuk mengambil data sesuai dengan kegiatan atau aktivitas
yang telah ditentukan.
2. Melakukan pengambilan video kegiatan atau aktivitas operator lalu melakukan
screenshot pada posisi terburuk operator (Juru Masak).
3. Mengambil data dengan cara mengisi lembar kuesioner NBM (Nordic Body Map)
sesuai dengan keluhan atau rasa sakit yang dialami dengan mewawancarai operator
(Juru Masak).
4. Mengambil data dengan cara mengisi lembar penilaian REBA (Rapid Entire Body
Assessment) lalu menghitung skor yang didapatkan.
5. Mengambil data dengan cara mengisi lembar QEC (Qucik Exposure Check) dengan
mewawancarai operator (Juru Masak) lalu menghitung skornya.
6. Mengambil data dengan cara mengisi mengisi lembar keusioner NASA – TLX
(NASA – Task Load Index) dengan pembobotan perbandingan indikator beban
kerja mental lalu memberikan rating terhadap 6 indikator, yaitu Mental Demands
(MD), Physical Demans (PD), Temporal Demands (TD), Own Performance (OP),
Effort (EF), dan Frustation (FR) dari 0 – 100 dengan cara mewawancarai operator
(Juru Masak).
7. Melakukan sesi dokumentasi bersama operator sebagai bukti penelitian.
Reguler
Ganjil 2023/2024

2.3 Kajian Literatur


Berikut ini merupaka jurnal internasional yang berhubungan dengan materi Postur Kerja
dan Beban Mental:
Tabel 2.1 Review Jurnal Internasional
No Judul Metode Hasil Kesimpulan
1 The Analysis of Penelitian ini Dalam penelitian Berdasarkan
Employees’ Work bertujuan untuk ini, perhitungan postur
Posture by using menganalisis sudut pekerja kerja menggunakan
Rapid Entire Body postur kerja dihitung, dan RULA
Assessment (REBA) karyawan dengan hasilnya dan metode REBA,
and Rapid Upper menggunakan menunjukkan bahwa terungkap bahwa
Limb Assessment Metode Rapid pada bagian tubuh B, postur kerja operator
(RULA) (Wibowo & Entire sudut gerak mempunyai tingkat
Mawadati, 2021) Body Assessment punggung fleksi 77º, dan
(REBA) dan leher fleksi 18º, dan risiko berbahaya.
Rapid Upper Limb tungkai 39º, Oleh karena itu,
Assessment sedangkan operator perlu
(RULA). kaki tidak didukung segera memperbaiki
secara seragam. postur kerjanya. Di
Salah satu bagian dalam
tubuh, misalnya Selain itu, karena
lengan atas, posisi angkat yang
terbentuk an diawali tanpa posisi
sudut fleksi 65°, jongkok,
lengan bawah fleksi menyebabkan
13°, pergelangan pinggang
tangan fleksi 0°, dan melukai, karena
pergelangan tangan menjadi tumpuan
dalam posisi lift.
rentang rotasi
menengah.
Berdasarkan hasil
Reguler
Ganjil 2023/2024

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


RULA, skor
keseluruhannya
adalah 7,
dikategorikan
sebagai Action level
4. Sedangkan
berdasarkan hasil
REBA, grand score
yang diperoleh
adalah 11,
dan juga
dikategorikan
sebagai Action level
4
2 Workload Analysis Masalah Lima Nilai indeks
by Using Nordic pengangkatan keluhan pengangkatan
Body Map, Borg seperti upaya diidentifikasi NIOSH dari 1,65
RPE, and NIOSH pengangkatan dan dengan kuesioner menjadi 0,91 saat
Manual Lifting risiko operator Nordic Body Map. mengangkat bagian
Equation Analyses: dievaluasi dengan Keluhan ini berupa bodi panel, dari 1,3
a Case Study in menggabungkan nyeri, menjadi 0,72
Sheet Metal Nordic Body Map, ketidaknyamanan, saat mengangkat
Industry (Chin, Borg Rating of dan kesemutan di bagian pintu panel,
2019) Perceived leher, bahu, dan dan dari 0,93 hingga
Exertion dan alat pinggul operator. 0,51 saat
persamaan Temuan dari Borg mengangkat pelat
pengangkatan Rating dari dasar panel. Nilai
manual NIOSH Kuesioner Perceived dari
Exertion Peringkat Borg juga
mengungkapkan diturunkan dari
bahwa upaya yang 13,79 menjadi 11,96
Reguler
Ganjil 2023/2024

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


diperlukan untuk untuk bagian bodi
mengangkat bagian panel, dari 9,36
panel bodi menjadi 8,82
jauh lebih tinggi untuk bagian pintu
daripada bagian panel, dan dari 8,82
pintu dan pelat dasar. hingga 8,25 untuk
pelat dasar panel,
dan keluhan
pengangkatan dari
operator pengecatan
dikurangi.
3 Musculoskeletal Quick Exposure Hasil dari QEC Oleh karena itu,
Discomfort Check (QEC) menunjukkan penting untuk
Evaluation using digunakan untuk bagian tubuh yang memasukkan
Quick Exposure menilai dikaitkan dengan intervensi
Check (QEC) Kadar MSDs dan risiko MSDs yang ergonomis di tempat
among Tower Crane tingkat keparahan sangat tinggi adalah kerja untuk
Operators (Ibrahim yang terkena pada punggung dan leher. meminimalkannya
& Rahman, 2020) area tubuh Lainnya risikonya.
manusia. faktor-faktor yang
berkontribusi
terhadap tingginya
risiko MSDs di
kalangan operator
tower crane
diidentifikasi
sebagai
mengemudi dan
getaran.
4 Workload analysis Untuk menghitung Hasil indeks FTE Beban kerja mental
using Modified Full beban kerja fisik menunjukkan insinyur dari hasil
Reguler
Ganjil 2023/2024

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


Time Equivalent (M- digunakan metode jumlah insinyur NASA-TLX
FTE) and NASA- Modified Full kelistrikan yang menunjukkan rata-
TLX methods to Time Equivalent memadai dimana rata WWL
optimize engineer (M-FTE), di mana setengahnya (Weighted
headcount in the peringkat kinerja mereka masih dapat Workload) sampai
engineering insinyur dan faktor ditugaskan ke dengan 81,72 yang
services department tunjangan juga proyek baru, dikategorikan
(Rachmuddin, digunakan untuk sementara sebagian ‘Sangat Tinggi’ dan
2021) digabungkan besar insinyur sesuai dengan
dengan dasar instrumen sudah sifat proyek yang
Metode melakukannya selalu diharapkan
perhitungan FTE. kelebihan beban. tepat waktu dengan
Perkiraan jam hasil yang
dibagi menurut berkualitas tinggi.
tingkat kerumitan
proyek adalah
dikonversi
menjadi indeks
kategori FTE,
yaitu underload,
normal, dan
kelebihan beban.
Metode NASA-
TLX digunakan
untuk
mendapatkan
beban kerja mental
secara subyektif
berdasarkan rata-
rata rating bobot
enam indikator.
Reguler
Ganjil 2023/2024

No Judul Metode Hasil Kesimpulan


5 Workload Masalah utama Penelitian ini Kondisi lingkungan
Identification Using yang dihadapi melibatkan 168 kerja di PT Jaya Pari
the National perusahaan adalah responden dan Steel perlu
Aeronautics and tingginya beban menemukan bahwa diperbaiki untuk
Space kerja yang harus nilai merupakan meningkatkan
Administration Task diemban oleh indikator fisik kinerja operator.
Load Index (NASA- operator. Dalam kebutuhan (PD) Lingkungan kerja
TLX) Method of hal ini, metode mempunyai nilai yang tidak
Rolling Mill yang digunakan rata-rata yang lebih mendukung, seperti
Operators in the adalah NASA- besar dibandingkan cuaca, suhu
Production TLX. Kriteria indikator lainnya. ruangan,
Department at PT dalam pengukuran Hasil penelitian kebisingan, dan
Jaya Pari Steel beban kerja menunjukkan bahwa kekurangan
Surabaya (Handoyo meliputi enam tujuh operator penerangan, dan
& Maharani, 2021) indikator: Mental merasakan beban sistem shift kerja
Demand (MD), kerja dengan tingkat yang tidak efektif
Physical sangat tinggi pada menjadi faktor
Demand (PD), kisaran 80 - 100 tingginya beban
Temporal Demand sedangkan 11 kerja rolling mill
(TD), Effort (EF), lainnya operator.
Own Performance operator merasakan
(OP), dan beban kerja dengan
Frustration tingkat tinggi pada
(FL). kisaran 50-79, 2)
Reguler
Ganjil 2023/2024

2.4 Input
2.4.1 Data Operator
Pada penelitian Postur Kerja dan Beban Kerja Mental, terdapat 1 orang operator yang
terlibat dalam observasi untuk penelitian ini. Berikut ini adalah deskripsi dari operator,
sebagai berikut:
Nama : Sartana
Jenis Pekerjaan : Juru Masak
Usia : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Durasi Kerja : 8 Jam/Hari
Durasi Istirahat : ± 2 Jam/Hari

Gambar 2.1 Operator

2.4.2 Deskripsi Kegiatan Operator


Pada penelitian ini, operator yang dilibatkan adalah seorang juru masak yang bernama
Pak Sartana. Beliau seorang laki – laki dan berusia 56 tahun (2023). Biasanya dalam
sehari, beliau dapat bekerja dalam kurun waktu 8 jam dan ± 2 Jam untuk beristirahat.
Karena pekerjaan beliau mengutamakan fisik dan berdiri dalam kurun waktu yang cukup
lama, maka keluhan yang sering dialami beliau adalah pada bagian leher, bahu, lengan,
punggung, dan kaki.
Reguler
Ganjil 2023/2024

2.4.3 Data Kuesioner Nordic Body Map (NBM)


Berikut ini merupakan data kuesinoner NBM:

Tabel 2.2 Data Kuesioner NBM


No Jenis Keluhan Tingkat Keluhan
A B C D
0 Sakit pada atas leher ✓
1 Sakit pada bawah leher ✓
2 Sakit pada kiri bahu ✓
3 Sakit pada kanan bahu ✓
4 Sakit pada kiri atas lengan ✓
5 Sakit pada punggung ✓
6 Sakit pada kanan atas lengan ✓
7 Sakit pada pinggang ✓
8 Sakit pada pantat ✓
9 Sakit pada bagian bawah pantat ✓
10 Sakit pada kiri siku ✓
11 Sakit pada kanan siku ✓
12 Sakit pada kiri lengan bawah ✓
13 Sakit pada kanan lengan bawah ✓
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri ✓
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan ✓
16 Sakit pada tangan kiri ✓
17 Sakit pada tangan kanan ✓
18 Sakit pada paha kiri ✓
19 Sakit pada paha kanan ✓
20 Sakit pada lutut kiri ✓
21 Sakit pada lutut kanan ✓
22 Sakit pada betis kiri ✓
23 Sakit pada betis kanan ✓
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri ✓
Reguler
Ganjil 2023/2024

No Jenis Keluhan Tingkat Keluhan


A B C D
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan ✓
26 Sakit pada kaki kiri ✓
27 Sakit pada kaki kanan ✓

Tabel 2.3 Deskripsi Rasa Sakit


Level Rasa Sakit Deskripsi
A Tidak Sakit
B Sedikit Sakit
C Sakit
D Sangat Sakit

2.4.4 Data Sudut Postur Kerja


Berikut merupakan foto atau gambar dan data tabel sudut postur kerja posisi terburuk:

Gambar 2.2 Sudut Postur Kerja


Reguler
Ganjil 2023/2024

Tabel 2.4 Data Sudut Postur Kerja

No Segmen Tubuh Sudut Tipe Gerakan


1 Punggung 72,37° Flexion
2 Leher 13,21° Flexion
3 Kaki 14,36° Kaki bertopang, bobot
tersebar merata, dan jalan
4 Lengan Atas 13,39° Extension
5 Lengan Bawah 72,25° Flexion
6 Pergelangan Tangan 25,54° Extension

2.4.5 Data Kuesioner Quick Exposure Check (QEC)


Berikut ini merupaka data dari kuesioner QEC (Quick Exposure Check):

Gambar 2.3 Data Kuesioner QEC


Reguler
Ganjil 2023/2024

2.5 Output
2.5.1 Perhitungan Hasil Kuesioner NBM
Berikut ini merupakan perhitungan hasil kuesioner NBM:

Tabel 2.5 Perhitungan Hasil NBM

Level of Keterangan Nilai Jumlah Total Skor


Pain Skor
A Tidak Sakit 1 18 18
B Sedikit Sakit 2 2 4
C Sakit 3 1 3
D Sangat Sakit 4 7 28
Total 53

Tabel 2.6 Skor Individu dan Tingkat Risiko

Skala Total Skor Individu Tingkat Risiko Tindakan Perbaikan


Belum diperlukan
1 28-49 Rendah
perbaikan
Mungkin perlu
2 50-70 Sedang perbaikan di
kemudian hari
Diperlukan tindakan
3 71-90 Tinggi
segera
Diperlukan tindakan
4 >90 Sangat Tinggi menyeluruh sesegera
mungkin

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat pembagian keluhan atau rasa sakit pada bagian
tubuh operator. Dari tabel di atas, 18 bagian tubuh tidak merasa sakit, 2 bagian tubuh
merasa sedikit sakit, 1 bagian tubuh merasa sakit, dan 7 bagian tubuh merasa sangat sakit.
Untuk jumlah skor masing – masing adalah 18 untuk tidak sakit, 4 untuk sedikit sakit, 3
untuk sakit, dan 28 untuk sangat sakit dengan total skor 53 sehingga masuk kategori risiko
sedang yang artinya mungkin diperlukan tindakan di kemudian hari.
Reguler
Ganjil 2023/2024

Tabel 2.7 Level of Complaints

Level Of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
0 Upper Neck/Atas 1 100%
Leher
1 Lower 1 100%
Neck/Bawah
Leher
2 Left Shoulder/Kiri 1 100%
Bahu
3 Right 1 100%
Shoulder/Kanan
Bahu
4 Left Upper 1 100%
Arm/Kiri Atas
Lengan
5 Back/Punggung 1 100%
6 Right Upper 1 100%
Arm/Kanan Atas
Lengan
7 Waist/Pinggang 1 100%
8 Buttock/Pantat 1 100%
9 Bottom/Bagian 1 100%
Bawah Pantat
10 Left Elbow/Pada 1 100%
Kiri Siku
11 Right 1 100%
Elbow/Kanan Siku
12 Left Lower 1 100%
Arm/Kiri Lengan
Bawah
Reguler
Ganjil 2023/2024

Level Of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
13 Right Lower 1 100%
Arm/Kanan
Lengan Bawah
14 Left 1 100%
Wrist/Pergelangan
Tangan Kiri
15 Right 1 100%
Wrist/Pergelangan
Tangan Kanan
16 Left Hand/Tangan 1 100%
Kiri
17 Right 1 100%
Hand/Tangan
Kanan
18 Left Thigh/Paha 1 100%
Kiri
19 Right Thigh/Paha 1 100%
Kanan
20 Left Knee/Lutut 1 100%
Kiri
21 Right Knee/Lutut 1 100%
Kanan
22 Left Calf/Betis 1 100%
Kiri
23 Right Calf/Betis 1 100%
Kanan
24 Left 1 100%
Ankle/Pergelangan
Kaki Kiri
Reguler
Ganjil 2023/2024

Level Of Complaints
No Location A B C D
Total % Total % Total % Total %
25 Right 1 100%
Ankle/Pergelangan
Kaki Kanan
26 Left Foot/Kaki 1 100%
Kiri
27 Right Foot/Kaki 1 100%
Kanan

Dari tabel di atas, dapat dilihat pembagian persentase level of compaints pada setiap
bagian tubuh yang dikeluhkan operator. Pembagian persentase dilakukan dengan cara
membagi total of complaints dari masing – masing level dengan jumlah operator lalu
dikali dengan 100%. Karena operator hanya 1 orang, maka cukup dikalikan 1. Dari
persentase di atas, keluhan paling tinggi yang dialami operator yaitu sangat sakit pada
bagian tubuh seperti Lower Neck/Bawah Leher, Left Shoulder/Kiri Bahu, Right
Shoulder/Kanan Bahu, Back/Punggung, Waist/Pinggang, Left Ankle/Pergelangan Kaki
Kiri, dan Right Ankle/Pergelangan Kaki Kanan. Untuk bagian tubuh yang lain, operator
mengatakan tidak terlalu sakit bahkan tidak sakit pada bagian tubuh tersebut.
Reguler
Ganjil 2023/2024

2.5.2 Perhitungan Hasil Skor REBA/RULA


Berikut ini merupakan hasil dari skor perhitungan REBA (Rapid Entire Body Assessment)
secara manual dan menggunakan software ErgoFellow:

Gambar 2.4 Lembar Penilaian REBA

Gambar 2.5 Hasil Screen Capture Skor REBA menggunakan software ErgoFellow

Dari 2 gambar di atas, baik hasil perhitungan skor secara manual maupun menggunakan
software ErgoFellow, maka diperoleh skor REBA sebesar 5 dan masuk ke dalam range
atau jangkauan 4 – 7 yang artinya risiko sedang dan butuh penanganan lebih lanjut atau
perubahan di kemudian hari.
Reguler
Ganjil 2023/2024

2.5.3 Perhitungan Skor Quick Exposure Check (QEC)


Berikut ini merupakan lembar perhitungan manual EXPOSURE SCORE:

Gambar 2. 6 lembar perhitungan manual EXPOSURE SCORE

Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan skor QEC (Quick Exposure Check):

Gambar 2.7 Hasil QEC melalui software ErgoFellow


Reguler
Ganjil 2023/2024

Dari gambar data di atas, maka dapat diketahui hasil dari masing – masing skor pada
bagian tubuh menggunakan software ErgoFellow. Diketahui, skor pada back sebesar
28, shoulder/arm sebesar 32, wrist/hand sebesar 36, dan neck sebesar 16. Selanjutnya,
kita dapat mencari total pada masing – masing skor dengan cara dijumlahkan dan
didapati nilai skor total sebesar 112. Setelah itu, kita dapat mencari persentase tingkat
paparan (E) dengan rumus berikut (untuk aktivitas manual handling seperti juru masak,
maka nilai Xmax = 176. Sedangkan, untuk aktivitas statis, maka nilai Xmax = 162):
X
E(%) = x100%
Xmax
112
E(%) = x100% = 63,63%
176

Tabel 1.8 Skor Paparan atau Exposure

Skor Paparan (Exposure)


Skor
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Punggung
8 - 15 16 - 22 23 - 29 29 - 42
(Statis)
Punggung
10 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 56
(Dinamis)
Bahu/Lengan 10 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 56
Pergelangan
10 - 20 21 - 30 31 - 40 41 - 56
Tangan
Leher 4-6 8 - 10 12 - 14 16 - 18

Tabel 2.9 Skor QEC

Skor QEC (E) Tindakan


≤ 40% Diterima
41 – 50% Investigasi lebih lanjut
51 – 70% Investigasi lebih lanjut dan perubahan di kemudian hari
˃ 70% Investigasi dan perubahan segera
Reguler
Ganjil 2023/2024

Dari perhitungan skor QEC di atas, maka tindakan yang harus dilakukan adalah
investigasi lebih lanjut dan melakukan perubahan di kemudian hari karena masuk range
atau jangkauan 51 – 70%.

2.5.4 Analisis Hasil Kuesioner NBM


NBM atau Nordic Body Map merupakan suatu tools dalam ilmu Ergonomi berupa
kuesioner yang paling sering digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan atau
kesakitan pada tubuh dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi WMSDs atau Work-
Related Musculoskeletal Disorders dari pekerja. Melalui kuesioner ini, kita dapat
mengetahui tingkatan rasa sakit para pekerja mulai dari tidak sakit, sedikit sakit, sakit,
dan sangat sakit. Berdasarkan hasil dari kuesioner NBM (Nordic Body Map) di atas, dapat
kita analisis bahwa operator tidak merasakan sakit pada 18 bagian bagian tubuh, yaitu
Upper Neck/Atas Leher, Buttock/Pantat, Left Elbow/Pada Kiri Siku, Right Elbow/Kanan
Siku, Left Lower Arm/Kiri Lengan Bawah, Right Lower Arm/Kanan Lengan Bawah, Left
Wrist/Pergelangan Tangan Kiri, Right Wrist/Pergelangan Tangan Kanan, Left
Hand/Tangan Kiri, Right Hand/Tangan Kanan, Left Thigh/Paha Kiri, Right Thigh/Paha
Kanan, Left Knee/Lutut Kiri, Right Knee/Lutut Kanan, Left Calf/Betis Kiri, Right
Calf/Betis Kanan, Left Foot/Kaki Kiri dan Right Foot/Kaki Kanan. Lalu, terdapat 2
bagian tubuh operator yang sedikiti sakit, yaitu Right Upper Arm/Kanan Atas Lengan dan
Bottom/Bagian Bawah Pantat. Kemudian, untuk bagian tubuh operator yang sakit hanya
terdapat 1, yaitu Left Upper Arm/Kiri Atas Lengan. Terakhir, terdapat 7 bagian tubuh
operator yang sangat sakit, yaitu Lower Neck/Bawah Leher, Left Shoulder/Kiri Bahu,
Right Shoulder/Kanan Bahu, Back/Punggung, Waist/Pinggang, Left Ankle/Pergelangan
Kaki Kiri, dan Right Ankle/Pergelangan Kaki Kanan. Berdasarkan hasil kuesioner NBM,
sisi tubuh operator yang paling sakit adalah Back/Punggung, yang dikategorikan sebagai
sangat sakit. Ini adalah area yang mungkin memerlukan perhatian khusus dalam
perencanaan ergonomis. Untuk mengidentifikasi penyebab ketidaknyamanan atau
kesakitan pada punggung dan area lain yang terpengaruh, diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut. Faktor-faktor yang mungkin berkontribusi termasuk postur kerja yang tidak
ergonomis, penggunaan alat atau peralatan yang tidak sesuai, intensitas kerja, dan durasi
exposure atau paparan terhadap faktor-faktor risiko ergonomis.
Reguler
Ganjil 2023/2024

2.5.5 Analisis Risiko Postur Kerja REBA


Berikut merupakan hasil perhitungan REBA menggunakan software ErgoFellow sebagai
berikut:

Gambar 1.8 Screen Capture Skor REBA dengan software Ergofellow

Score akhir yang diperoleh oleh pekerja juru masak dengan postur kerja REBA adalah
sebesar 5. Berdasarkan dari hasil score akhir maka level risiko dari kegiatan berada pada
level sedang. Diperlukan adanya penyelidikan lebih lanjut dan perbaikan postur kerja,
karena jika aktivitas itu dilakukan dalam jangka waktu yang lama maka dapat
menimbulkan munculnya risiko cedera otot atau pegal. Aktivitas kegiatan juru masak
dilakukan dengan cara berdiri berjam jam pada diam serta lebih banyak bergerak. Posisi
ini sudah umum dilakukan oleh juru masak untuk melakukan kegiatannya, namun posisi
leher yang cenderung membungkuk, punggung yang digunakan berdiiri dalam waktu yang
lama memiliki potensi untuk terjadinya cedera.

2.5.6 Analisis Quick Exposure Check (QEC)


Dari hasil perhitungan QEC yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pekerjaan yang
dilakukan juru masak tergolong perlu penelitian lebih lanjut dan perlu dilakukan
perubahan. Perubahan yang harus dilakukan dalam pekerjaan ini ialah cara juru masak
mengangkat atau melakukan pergerakan yang mempengaruhi punggung dan bahu juru
masak yang harus sesuai dengan postur kerja. Dari hasil perhitungan menggunakan
software ErgoFellow dapat dilihat sebagai berikut
Reguler
Ganjil 2023/2024

Gambar 2.9 Hasil QEC dengan software Ergofellow

Pada bagian punggung, exposure score sebesar 28 menunjukkan kategori moderate, ini
disebabkan oleh posisi punggung yang sedikit membungkuk dan beban yang dibawa saat
bekerja ringan oleh juru masak. Namun, jika punggung tetap dalam posisi yang sama secara
berulang, risiko cedera pada punggung akibat pekerjaan ini menjadi tinggi. Oleh karena
itu, perubahan dalam postur kerja mungkin diperlukan.

Pada bagian bahu dan lengan, exposure score mencapai 32, masuk dalam kategori high. Ini
menandakan bahwa risiko cedera pada bahu dan lengan akibat gerakan yang sering
dilakukan pada lengan dan bahu dalam pekerjaan ini sangat tinggi. Oleh karena itu,
perbaikan segera dibutuhkan.

Pada pergelangan tangan, exposure score sebesar 36, juga masuk dalam kategori high.
Risiko pada pergelangan tangan dalam pekerjaan ini tinggi karena aktivitas juru masak
yang melibatkan mengangkat benda seperti gas dan panci serta penggunaan tangan yang
berulang. Oleh karena itu, perbaikan perlu dilakukan secepat mungkin.

Pada bagian leher, exposure score sebesar 16, juga masuk dalam kategori high. Ini
disebabkan oleh posisi leher yang membungkuk untuk melihat benda yang diangkat seperti
gas dan panci. Risiko cedera leher akibat pekerjaan ini cukup tinggi, sehingga perbaikan
segera diperlukan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

Untuk faktor stress, exposure score sebesar 4, masuk dalam kategori menengah. Keadaan
ini tidak terlalu berat, dan pekerjaan juru masak dapat diimbangi dengan mendengarkan
musik untuk merasa lebih rileks saat bekerja. Sementara faktor lain seperti vibration,
driving, dan workplace semuanya masuk dalam kategori rendah, yang berarti tidak
memberikan dampak buruk pada operator.

Dari hasil di atas, nilai exposure level mencapai 63,63%, hasil dari analisis QEC pada
operator. Setiap bagian tubuh mendapatkan skor yang kemudian dijumlahkan dan dibagi
dengan skor maksimal untuk pekerjaan statis. Metode ini mengevaluasi sejauh mana
pekerjaan memenuhi kriteria tertentu dalam hal risiko ergonomis. Dalam pratikum kali ini,
hasil analisis QEC menunjukkan bahwa pekerjaan ini berada dalam rentang exposure score
51%-70%, yang mengindikasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan perubahan untuk
mengurangi risiko cedera.

2.5.7 Rekomendasi Postur Kerja


Dari ketiga metode yang digunakan untuk mengamati masalah pada postur kerja (pekerjaan
dinamis) pada juru masak, mayoritas mengalami masalah pada bahu dan leher yang
diakibatkan karena membungkuk, postur ini terbentuk dikarenakan dari workstationnya itu
sendiri yang tidak mendukung untuk tidak membungkuk, peneliti mendapati bahwa posisi
meja tempat kompor kurang tinggi dan letak mejanya cukup jauh dari operator sehingga
membuatnya harus membungkuk untuk meraih jangkauan tersebut. Jadwal waktu istirahat
pada juru masak juga harus dilihat agar juru masak tetap terjaga dan rotasi kerja. Jika
dilakukan secara terus menerus tanpa dilakukan perbaikan maka akan muncul gangguan
musculoskeletal pada juru masak. Tiga pencegahan cedera muskuloskeletal (CTDS) yang
dapat diimplementasikan berdasarkan hasil penelitian dan masalah yang diidentifikasi pada
postur kerja juru masak yang mencakup masalah pada bahu dan leher adalah sebagai
berikut:
1. Peregangan dan Pemanasan Otot:
• Melakukan peregangan sebelum memulai pekerjaan maupun saat istirahat adalah
langkah penting dalam mencegah cedera muskuloskeletal. Ini membantu
mengendurkan otot-otot yang mungkin tegang dan mempersiapkan tubuh untuk
aktivitas fisik dan rekomendasi ini menggunakan administrative control.
Reguler
Ganjil 2023/2024

• Pemanasan sebelum bekerja dapat membantu mencegah otot-otot yang tegang,


terutama pada bahu dan leher. Peregangan sederhana untuk otot-otot tersebut dapat
membantu mengurangi risiko cedera dan rekomendasi ini menggunakan
administrative control.

2. Variasi Gerakan:
• Operator sebaiknya diberikan pemahaman dan dianjurkan untuk melakukan
gerakan yang bervariasi selama pekerjaan. Mereka harus diingatkan untuk
menghindari posisi tubuh yang kaku atau monoton yang dapat meningkatkan
tekanan pada bahu dan leher dan rekomendasi ini menggunakan administrative
control.
• Variasi gerakan termasuk berdiri, duduk, atau bergerak dengan postur yang
lebih ergonomis saat pekerjaan memungkinkan. Hal ini dapat membantu
mengurangi stres pada area-area tertentu dan rekomendasi ini menggunakan
administrative control.

3. Pengaturan Waktu Istirahat dan Rotasi Kerja:
• Pengaturan waktu istirahat yang ideal adalah kunci dalam menjaga kesehatan
pekerja. Pekerja harus diberi kesempatan untuk beristirahat dan merilekskan
otot-otot yang mungkin tegang dan rekomendasi ini menggunakan
administrative control.
• Selain itu, rotasi kerja dapat digunakan untuk mengurangi tekanan berlebih
pada area tubuh tertentu. Hal ini dapat mencakup perubahan tugas atau posisi
kerja selama satu shift kerja dan rekomendasi ini menggunakan administrative
control.

2.5.8 Hasil Pengukuran Beban Kerja Mental


Dalam melakukan pengukuran terhadap beban kerja mental, umumnya metode yang
dipakai adalah NASA – TLX (NASA – Task Load Index) yang digunakan untuk
menganalisis beban kerja mental seorang pekerja dalam melakukan aktivitasnya.
Metode pengukuran dibagi kedalam 6 faktor atau indikator, yaitu MD (Mental
Demand), PD (Physical Demand), TD (Temporal Demand), OP (Own Performance),
Reguler
Ganjil 2023/2024

EF (Effort), dan FR (Frustration). Berikut ini tabel perbandingan indikator yang


diperoleh dengan cara mewawancarai operator:

Tabel 2.10 Perbandingan Indikator

MD PD TD OP EF FR

MD MD TD MD MD MD

PD PD OP EF PD

TD OP EF FR

OP OP OP

EF EF

FR

a. Tabel Hasil Pembobotan (Weighting)


Berikut ini merupakan tabel hasil dari pembobotan:
Tabel 2.11 Hasil Pembobotan

Objek Indikator
Total
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Operator 4 2 1 4 3 1 15

b. Tabel Peringkat (Rating)


Pemberian rating diperoleh dari hasil wawancara terhadap operator mengenai BKM
(Beban Kerja Mental) di mana hasil yang didapatkan bersifat subjektif dan sesuai
dengan beban mental yang dirasakan operator. Berikut ini merupakan tabel pemberian
rating dengan skala masing – masing indikator 0 - 100:
Tabel 2.12 Peringkat atau Rating

Objek Indikator
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Reguler
Ganjil 2023/2024

Operator 50 70 50 100 100 50

c. Tabel Nilai Produk


Nilai produk didapatkan dengan cara mengalikan peringkat atau rating denga bobot
faktor atau indikator. Berikut ini merupakan tabel nilai produk yang diperoleh:
Tabel 2.13 Nilai Produk

Objek Indikator
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Operator 200 140 50 400 300 50

d. Tabel Total Weighted Workload (WWL)


Total Weighted Workload diperoleh dengan cara menjumlahkan 6 nilai produk. Berikut
ini merupakan tabel total dari Weighted Workload (WWL):

Tabel 2.14 Total Weighted Workload (WWL)

Objek Indikator
Total
Penelitian MD PD TD OP EF FR
Operator 200 140 50 400 300 50 1.140

𝑊𝑊𝐿 = Σ Produk
𝑊𝑊𝐿 = 200 + 140 + 50 + 400 + 300 + 50 = 1.150
Dari perhitungan di atas, maka diperoleh nilai total WWL sebesar 1.150.

e. Tabel Rata-rata Weighted Workload (WWL)


Rata-rata Weighted Workload (WWL) didapatkan dengan cara membagi WWL dengan
jumlah bobot total, yaitu 15. Berikut ini merupakan hasil dari Rata-rata Weighted
Workload (WWL):
Tabel 2.15 Rata – rata Weighted Workload (WWL)

Indikator Total
Reguler
Ganjil 2023/2024

Objek
MD PD TD OP EF FR
Penelitian
Operator 13,33 9,33 3,33 26,66 20 3,33 75,98

Σ Produk
Skor =
15
1.150
Skor = = 75,98 atau 76
15

Tabel 2.15 Kategori Beban Kerja

Nilai Beban Kerja Kategori


0–9 Rendah
10 – 29 Sedang
30 – 49 Agak Tinggi
50 – 79 Tinggi
80 - 100 Sangat Tinggi

Dari data pada tabel di atas, maka nilai rata – rata WWL masuk kategori tinggi karena
berada pada range atau jangkauan 50 – 79.

f. Grafik Perbandingan Indikator


Berikut ini merupakan grafik histogram dari perbandingan nilai setiap indikator beban
kerja mental operator:
Reguler
Ganjil 2023/2024

Perbandingan Nilai Indikator (Nilai Produk)


400
400
350 300
300
250 200
200
140
150
100 50 50
50
0
Category 1

MD PD TD OP EF FR

Gambar 1.9 Grafik Perbandingan Nilai Indikator

Berdasarkan grafik histogram di atas, maka dapat kita lihat jika nilai indikator
(menggunakan nilai produk) OP merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 400.
Kemudian, nilai indikator tertinggi lainnya diperoleh dari EF dan MD dengan masing
– masing nilai sebesar 300 dan 200. Lalu, untuk indikator lainnya seperti PD, TD, dan
FR masing – masing nilainya adalah sebesar 140, 50, dan 50.

2.5.1 Analisis Beban Kerja Mental


Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan menggunakan metode NASA – TLX
(NASA – Task Load Index) dengan membandingkan 6 indikator MD (Mental Demand),
PD (Physical Demand), TD (Temporal Demand), OP (Own Performance), EF (Effort),
dan FR (Frustration) yang memperngaruhi beban kerja mental pada operator yang
bekerja sebagai juru masak. Beban kerja mental yang dialami oleh operator dalam
melakukan pekerjaannya sebagai juru masak yaitu 75,98. Hasil tersebut termasuk pada
range 50-79 dan masuk pada katergori beban kerja mental yang tinggi. Berdasarkan
grafik histogram dari perbandingan nilai setiap indikator, dapat diamati bahwa indikator
yang paling mempengaruhi beban kerja mental dari operator yaitu OP (Own
Performance) dengan nilai 400 dan indikator yang paling sedikit mempengaruhi beban
kerja mental operator yaitu TD (Temporal Demand) dan FR (Frustration) dengan nilai
50. Operator bekerja dalam kurun waktu 8 jam dan ± 2 Jam untuk beristirahat dan
pekerjaan beliau mengutamakan fisik sehingga membutuhkan energi yang banyak dan
perlu adanya penambahan jam istirahat saat bekerja.
Reguler
Ganjil 2023/2024

2.5.2 Rekomendasi Beban Kerja Mental


Rekomendasi yang peneliti berikan kepada operator yaitu meminimalisasi settiap indikator
terutama indikator yang menyebabkan tingkat kecemasan, perasaan tertekan dan stress
yang dialami operator pada saat melakukan pekerjaannya. Berbagai cara dapat dilakukan
untuk mengurangi terjadinya beban kerja mental seperti mengurangi stress dan tenaga yang
dikeluarkan, memperbanyak jam istirahat, meluangkan waktu untuk refreshing,
meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas positif, dan sebagainya. Dengan
memperhatikan berbagai hal tersebut, diharapkan operator dapat mengetahui dan
melakukan pekerjaan sebagai juru masak dengan lebih baik dan dapat mengatur beban
kerja sesuai dengan kemampuannya, sehingga akan meminimalisasi risiko yang mungkin
akan terjadi.

2.6 Kesimpulan
Berikut ini merupakan kesimpulan dari tutorial Postur Kerja dan Beban Kerja Mental:
1. Postur Kerja dan Beban Kerja Mental merupakan 2 indikator atau faktor yang penting
dan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan kinerja bagi seorang pekerja. Oleh
karena itu, penting dilakukannya pengecekan secara berkala terhadap posisi postur kerja
dan beban kerja mental seorang pekerja sehingga pekerjaan berjalan dengan baik dan
tujuan dari tutorial ini adalah agar kita mengetahui seberapa besar tingkat buruknya
postur kerja seseorang dan juga seberapa besar beban mental kerja yang dialami
sehingga kita dapat memberikan rekomendasi terbaik sehingga diharapkan dapat
merubah postur kerja dan beban kerja mental pekerja tersebut menjadi lebih baik.

2. NBM atau Nordic Body Map merupakan suatu tools dalam ilmu Ergonomi berupa
kuesioner yang paling sering digunakan untuk mengetahui ketidaknyamanan atau
kesakitan pada tubuh dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi WMSDs atau Work-
Related Musculoskeletal Disorders dari pekerja. Melalui kuesioner ini, kita dapat
mengetahui tingkatan rasa sakit para pekerja mulai dari tidak sakit, sedikit sakit, sakit,
dan sangat sakit.
Reguler
Ganjil 2023/2024

3. Pengaplikasian metode perhitungan postur kerja dan beban kerja mental dengan
menggunakan metode REBA terhadap seorang operator yang bekerja sebagai juru
masak. Pengaplikasian REBA pada penelitian ini dikarenakan operator bekerja dengan
cara dinamis, bekerja dengan melakukan banyak pergerakan.

4. Setelah dilakukan penelitian serta analisis mengenai postur kerja dan beban kerja mental
dengan menggunakan metode REBA, memperoleh kesimpulan bahwa perhitungan
menggunakan software ergoflow dan perhitungan REBA manual terhadap hasil
pengambilan data yang dilakukan peneliti oleh operator yang bekerja sebagai juru
masak, dapat dihasilkan yaitu jumlah keseluruhan skor REBA yaitu 5. Dimana pada
skor REBA 5 termasuk medium risk, sehingga perlu perhatian lebih lanjut dan lebih
memperhatikan lagi aktivitas yang dilakukan kedepannya.

5. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis menggunakan Nordic Body Map (NBM),
REBA, QEC dan beban kerja mental metode NASA-TLX menunjukkan variasi tingkat
rasa sakit yang dialami oleh operator pada bagian tertentu yang mengalami rasa sakit.
Dalam mengatasi masalah ini, penting untuk mengambil tindakan yang sesuai, seperti
penyesuaian posisi kerja, pemberian istirahat yang cukup, atau pemeriksaan medis jika
diperlukan, untuk meminimalkan risiko cedera atau keluhan yang lebih serius.

6. Setelah melakukan analisis, peneliti memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat


dilakukan, yaitu:
• Melakukan peregangan sebelum melakukan pekerjaan maupun saat istirahat agar
otot-otot tidak kaget dan relaks saat melakukan kegiatan serta tidak terjadi cedera.
• Operator sebaiknya melakukan gerakan yang bervariasi untuk mengurangi rasa
sakit pada bahu dan leher yang berlebihan.
• Mengatur jam istirahat kerja yang ideal.
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024

DAFTAR PUSTAKA
Chin, J. (2019). Workload Analysis by Using Nordic Body Map, Borg RPE and NIOSH Manual
Lifting Equation Analyses: a Case Study in Sheet Metal Industry. 1.

Handoyo, H., & Maharani, D. I. (2021). Workload Identification Using the National
Aeronautics and Space Administration Task Load Index (NASA-TLX) Method of
Rolling Mill Operators in the Production Department at PT Jaya Pari Steel Surabaya. 1.

Ibrahim, N. A., & Rahman, S. A. (2020). Musculoskeletal Discomfort Evaluation using Quick
Exposure Check (QEC) among Tower Crane Operators. 1.

Rachmuddin, Y. (2021). Workload analysis using Modified Full Time Equivalent (M-FTE) anf
NASA-TLX Method to Optimize Engineer Headcount in the Engineer Services
Department. 1.

Wibowo, A. H., & Mawadati, A. (2021). The Analysis of Employees’ Work Posture by using
Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Rapid Upper Limb Assessment (RULA).
1.
Reguler
Ganjil 2023/2024

LAMPIRAN
1. Lembar Pengamatan Postur Kerja dan Beban Kerja Mental
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024
Reguler
Ganjil 2023/2024

2. Foto Pengambilan Data Operator

Anda mungkin juga menyukai