B 5 E 155 Biomekanika
B 5 E 155 Biomekanika
Ganjil 2022/2023
LAPORAN TUTORIAL
METODE DAN PENGUKURAN KERJA
BIOMEKANIKA
Anggota Kelompok
Shelma Hannah Izdihar M. Aidil Liwarsa
(21522110) (21522092)
Baiq Putri Rizka Aulia Khalisa Aurelia Listyafaiza
(21522129) (21522152)
Ganjil 2022/2023
BAB I
BIOMEKANIKA
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
1.4 Input
1.4.1 Deskripsi Subjek
Deskripsi subjek yang dilakukan dengan pengangkutan beban sebesar 7 kg oleh seorang
mahasiswa bernama M. Aidil Liwarsa, berjenis kelamin laki-laki, berumur 19 tahun, dan
memiliki berat sebesar 55,9 kg.
1.4.2 Deskripsi Objek
Jenis beban yang diangkat oleh operator adalah kardus yang diisi dengan beban seberat 7
kg, dengan jarak horizontal antara operator dengan beban sebesar 39 cm yang dihitung
dari pusat tubuh sampai ke pusat benda, lalu ada jarak vertikal 1 pengangkatan sebesar
47 cm yang dihitung dari dasar lantai sampai ke bagian bawah benda dan jarak vertikal 2
sebesar 50 cm yang diukur dari permukaan lantai sampai ke benda setelah diberi peninggi
(dalam percobaan ini peninggi yang digunakan adalah kotak/kardus). Berikut merupakan
deskripsi objek pada pengamatan biomekanika ini:
Jenis beban : kotak
Berat beban : 7 kg
Jarak horizontal : 39 cm (Horizontal 1), 42 cm (Horizontal 2)
Jarak vertikal : 47 cm (Vertikal 1), 50 cm (Vertikal 2)
1.4.3 Data Observasi
Pengambilan data observasi menggunakan layout awalan dan layout usulan. Berikut
merupakan data observasi penelitian pada layout awalan (aktivitas pertama) dan layout
usulan (percobaan kedua):
1. Pengambilan data percobaan pertama
Reguler
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
1.5 Output
1.5.1 Perhitungan Force Compression (FC)
Sebelum melakukan perhitungan FC, ada beberapa perhitungan yang harus dilakukan
sebagai berikut:
WH = 0,6 % Wbadan = 0,6% * 547,8 = 3,28 N
WLA = 1,7 % Wbadan = 1,7% * 547,8 = 9,3 N
WUA = 2,8 % Wbadan = 2,8% * 547,8 = 15,3 N
WT = 50 % Wbadan = 50% * 547,8 = 273,9 N
WTOT = Wo + 2WH + 2WLA + 2WUA + WT
= (7*9,8) + (2*3,28) + (2*9,3) + (2*15,3) +273,9
= 68,6 + 6,56 + 18,6 + 30,6 + 273,9
= 398,38 N
Reguler
Ganjil 2022/2023
FM =
𝑀𝐿5/𝑆1 −𝐹𝐴 .𝐷 Fc = Wtot * Cos θ4 – FA + FM
𝐸
175,3−(−27,3∗0,09743) = 398,3 * 0,85 – 27,3 + 3559,73
= 0,05 Fc = 3929,10 N
Reguler
Ganjil 2022/2023
FM = 3559,73 N
3929,10 > AL
Dari perhitungan di atas, besar gaya tekan (FC) yang terjadi pada L5/S1 saat melakukan
aktivitas pengangkatan awalan adalah 3929,10 Newton. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pengangkutan terklarifikasi hati-hati karena nilai FC lebih besar dibandingkan
nilai AL sebesar 3430 (3929,10 > AL).
Ganjil 2022/2023
PA = 0,025 N/cm2
g. Gaya Otot h. Gaya Tekan pada L5/S1
FM =
𝑀𝐿5/𝑆1 −𝐹𝐴 .𝐷 Fc = Wtot * Cos θ4 – FA + FM
𝐸
151−12,03∗0,08 = 398,3 * 0,93 – 12,03 + 3014,02
= 0,05 Fc = 3376,30 N
FM = 3014,02 N
3376,30 < AL
Dari perhitungan di atas, besar gaya tekan (FC) yang terjadi pada L5/S1 saat melakukan
aktivitas pengangkatan usulan adalah 3376,30 Newton. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pengangkutan terklarifikasi aman. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pengangkutan terklarifikasi aman karena nilai FC lebih kecil dibandingkan nilai AL
sebesar 3430 (3376,30 < AL).
1.5.2 Analisis Hasil Force Compression (FC)
Analisis hasil Force Compression (FC) merupakan analisis hasil perhitungan pada
segmen tubuh yang bertujuan untuk menentukan gaya tekan yang diakibatkan dari
aktivitas kerja pada Lumbar 5 Sacrum 1 (L5/S1). Hasil dari pengolahan data didapatkan
menggunakan metode perhitungan biomekanika. Berdasarkan hasil perhitungan aktivitas
pengangkatan terhadap 7 kg beban, didapatkan bahwa nilai Force Compression (FC)
sebesar 3929,10 N yang dimana apabila nilai Force Compression (FC) > Action Limit
(AL) atau 4319.025 N > 3430 N dapat diartikan gaya angkat yang dilakukan oleh operator
berada dalam kategori hati-hati. Sedangkan pada aktivitas pengangkutan kedua atau
pengangkutan usulan didapatkan Force Compression (FC) sebesar 3376,30 N yang
dimana apabila Force Compression (FC) > Action Limit (AL) atau 3376,30 N < 3430 N
dapat diartikan bahwa batasan gaya angkat yang dilakukan oleh operator berada dalam
kategori aman. Nilai FC yang didapatkan pada pengangkatan usulan dibawah nilai AL.
Postur yang lebih baik didapatkan pada percobaan kedua yaitu pengangkatan usulan
karena jarak beban dengan tempat tujuan tidak terlalu jauh sehingga meminimalisir
terjadinya risiko cidera pada punggung. Variabel yang mempengaruhi dalam perhitungan
adalah gaya perut (FA) dan gaya otot pada spinal erector (FM).
1.5.3 Analisis Keseluruhan
Setelah melakukan perhitungan Force Compression (FC), dapat dinyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya Force Compression adalah berat subjek, berat
objek, dan posisi subjek saat melakukan pengangkatan beban. Pengaruh dari berat subjek
Reguler
Ganjil 2022/2023
terhadap nilai Force Compression (FC) adalah perhitungan Wtot (Berat Total). Semakin
besar nilai berat total maka semakin besar pula nilai dari Force Compression (FC).
Sebaliknya, apabila semakin berat objek maka akan berpengaruh pada besarnya Force
Compression (FC) membahayakan pekerja. Untuk posisi vertikal pada pengangkatan
jarak vertikal yang pertama adalah 47 cm dan pengangkatan vertikal yang kedua adalah
50 cm, maka dari itu terjadi perbedaan posisi yang akan mempengaruhi besarnya sudut-
sudut yang dihasilkan. Untuk nilai Force Compression (FC) pada jarak horizontal
pertama (39 cm) sebesar 3929,10 N dan jarak horizontal kedua (42cm) 3376,30 N.
Berdasarkan “Horizontal location of load” jarak normal antara beban dan subjek adalah
15 cm sampai 80 cm. Kemudian hasil dari Force Compression (FC) semakin jauh jarak
operator dengan benda maka akan semakin bahaya dan memiliki resiko terhadap postur
tubuh. Cidera otot dapat meningkat secara normal dan masih kategori aman apabila jarak
horizontal tidak lebih dari 15 cm. Nilai Force Compression (FC) pada jarak vertikal 1 (47
cm) adalah 3929,10 N sedangkan jarak bertikal 2 (50 cm) adalah 3376,30 N. Hal tersebut
disebabkan karena pada saat jarak vertikal 2 (50 cm), jarak antara beban dan operator
lebih dekat daripada saat vertikal 1 (47 cm) sehingga gaya tekan/kompresi pada L5/S1
yang dihasilkan ketika jarak vertikal 2 (50 cm) lebih kecil daripada jarak vertikal 1 (47
cm). Hal tersebut menunjukan bahwa saat melakukan pengangkatan beban tidak
mengeluarkan banyak tenaga pada jarak vertikal 50 cm dibandingkan dengan 47 cm.
1.5.4 Rekomendasi
Setelah mendapatkan hasil-hasil perhitungan, kita dapat mengklasifikasi terlebih dahulu
apakah pengangkatan yang dilakukan termasuk kategori aman, hati-hati, atau berbahaya.
Apabila pengangkatan dikategorikan hati-hati atau berbahaya maka terdapat langkah-
langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan CTDs seperti engineering controls,
administrative controls, dan APD. Dapat dilihat pada pengangkutan pertama didapatkan
hasil Force Compression yaitu sebesar 3929,10 N dimana nilai tersebut termasuk kategori
hati-hati, oleh karena itu operator perlu melakukan pencegahan CTDs seperti melakukan
administrative controls. Penggunaan administrative controls dengan memberikan waktu
istirahat ketika melakukan aktivitas kerja mengangkat atau menurunkan beban. Maksimal
operator dalam mengangkat beban adalah 8 jam dalam 1 hari agar tidak menimbulkan
cidera punggung akibat aktivitas yang dilakukan terlalu lama. Dapat diketahui pada
pengangkutan kedua atau pengangkutan usulan dengan menambahkan objek tambahan
didapatkan hasil Force compression sebesar 3376,30 N dan nilai tersebut dapat
Reguler
Ganjil 2022/2023
Ganjil 2022/2023
DAFTAR PUSTAKA
Antwi-Afari, M. F., Li, H., Edwards, D. J., Pärn, E. A., Seo, J., & Wong, A. Y. L. (2017).
Biomechanical analysis of risk factors for work-related musculoskeletal disorders
during repetitive lifting task in construction workers. Automation in Construction,
83(April), 41–47. https://doi.org/10.1016/j.autcon.2017.07.007
Conforti, I., Mileti, I., Del Prete, Z., & Palermo, E. (2020). Measuring biomechanical risk
in lifting load tasks through wearable system and machine-learning approach.
Sensors (Switzerland), 20(6). https://doi.org/10.3390/s20061557
Pacini, T., & Casali, G. (2020). POSTURAL CORRECTION EXPERIMENT IN A
GROUP OF ASYMPTOMATIC PEOPLE AGED BETWEEN 20 AND 60 YEARS
OLD WITH THE PURPOSE OF VERIFYING THE FUNCTIONING OF THE
SPINUP / P ACCORDING TO THE BIOMECHANIC ANTHROPOMETRIC. 59,
35–47.
Schmalz, T., Schändlinger, J., Schuler, M., Bornmann, J., Schirrmeister, B., Kannenberg,
A., & Ernst, M. (2019). Biomechanical and metabolic effectiveness of an industrial
exoskeleton for overhead work. International Journal of Environmental Research
and Public Health, 16(23). https://doi.org/10.3390/ijerph16234792
Vaduva, C., Rusu, M., Marin, M., & Rusu, L. (2020). Biomechanic parameters analysis
of trunk in oina game. Sports Medicine Journal / Medicina Sportivâ, 16(1), 3163–
3170.
https://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=sph&AN=143836975&la
ng=es&site=ehost-live
Reguler
Ganjil 2022/2023
LAMPIRAN
Ganjil 2022/2023