Anda di halaman 1dari 21

Reguler

Ganjil 2022/2023

LAPORAN TUTORIAL
METODE DAN PENGUKURAN KERJA
BIOMEKANIKA

Anggota Kelompok
Shelma Hannah Izdihar M. Aidil Liwarsa
(21522110) (21522092)
Baiq Putri Rizka Aulia Khalisa Aurelia Listyafaiza
(21522129) (21522152)

Kode Asisten : E-155 Hari Tutorial : Senin


Kode : B-5 Tgl. Tutorial : 19 September 2022
Kempok
Kelas : B Tgl. Pengumpulan : 25 September 2022
Tutorial
Yogyakarta, 25-09-2022

(Ade Irawan Said)

LABORATORIUM DESAIN KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022
Reguler

Ganjil 2022/2023

BAB I
BIOMEKANIKA

1.1 Tujuan Tutorial


Berikut merupakan tujuan dari tutorial Biomekanika:
1. Mampu mengetahui dan memahami tentang prinsip biomekanika dalam melakukan
aktivitas pengangkatan.
2. Mengetahui batasan kemampuan tubuh manusia dalam aktivitas pengangkatan.
3. Mampu memberikan rekomendasi dari hasil analisis prinsip biomekanika.

1.2 Tugas Tutorial


Berikut merupakan tugas tutorial dari Biomekanika:
1. Melakukan 2 aktivitas pengangkatan beban dengan 2 jarak vertikal beban ke lantai
yang berbeda dan jarak horizontal yang berbeda juga oleh M. Aidil Liwarsa, dengan
melakukan pengangkatan berbobot 7 kg yang diulang sebanyak 2 kali (mengangkat
dan menurunkan), menganalisa serta membuat video dari hasil pengangkatan.
2. Identifikasi sudut pada operator untuk penghitungan FC, agar memunculkan solusi
mencegah CTDs (Cumulative Trauma Disorder) pada operator.
3. Menghitung gaya tekan pada L5/S1.
4. Mengklasifikasikan FC serta memberi rekomendasi terhadap klasifikasi tersebut.

1.3 Kajian Literatur


Dalam kajian literatur berisikan referensi untuk menunjang ilmu pada laporan
Biomekanika. Jumlah Kajian Literatur minimal 5 buah paper internasional dengan format
sebagai berikut:
Tabel 1. 1 Review Jurnal Internasional

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


1. Postural - Biomechanic Objek Hasil dari
Correction Anthropometr percobaan, penelitian
Experiment in a ic Ergonomic bahkan lebih didapatkan
Group of Method berguna bahwa
Asymptomatic B.A.E. perawatan
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


People Aged di mana ada postur
Between 20 and masalah ergonomis
60 Years Old ortopedi yang diimplementas
with The kompleks dan ikan melalui
Purpose of hadir untuk sepatu standar,
Verifying The waktu yang hasil dari
Functioning Of lama. Dalam evaluasinya
The Spinup / p hal ini kita mengikuti
According to memiliki parameter
The bahu yang metode
Biomechanic memiliki ergonomis
Anthropometri perubahan antropometri
c Ergonomic ireversibel biomekanik.
Method. Hal ini
(Pacini & membuktikan
Casali, 2020) peningkatan
keindahan
tubuh dengan
data fotografi
yang terdeteksi
sebelumnya
dan setelah
penggunaan
sepatu.
Semuanya
menghasilkan
simetri yang
lebih besar
dari dua
bagian
tubuh, mereka
memiliki
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


glutei lebih
tonik dan lebih
tinggi,
mengurangi
perilaku rotasi
tubu

2. Measuring Statistical Hasil menarik Hasil dari


Biomechanical Analysis pada penelitian
Risk in Lifting- Machine perubahan model
Load Tasks Learning sendi panggul biomekanik
Through Classifier diamati pengukuran
Wearable ketika parameter
System and mempertimba kinematik
Machine- ngkan yang terkait
Learning beban rendah, dengan
Approach. seperti yang segmen tubuh
(Conforti et al., disorot oleh batang dan
2020) analisis bagian bawah
statistik. sendi tungkai
Selain itu, dan diperoleh
pengklasifika melalui model
si SVM biomekanik
mencapai kami
tingkat tinggi memungkinka
akurasi, n kami untuk
spesifisitas, membedakan
dan antara yang
sensitivitas aman
dalam
membedakan
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


dua pola dan postur
postural yang tidak
melalui aman.
semua
pertimbangan
parameter
kinematik.

3. Biomechanic - Technics and- Hasil Hasil dari


Parameters Innovative rekaman penelitian ini
Analysis of Process in kekuatan otot didapatkan
Trunk in Oina Bioengineerin yang bahwa untuk
Game. g dipelajari mendapatkan
(Vaduva et al., komponen kecepatan dan
2020) utamanya kekuatan yang
adalah Spinae cukup,
ereksi, dapat diperlukan
dinyatakan permainan
bahwa ada kontraksi
ketidakseimb isotonik, yaitu
angan yang peregangan
menarik dari isotonik dari
kanan-kiri kiri ke kanan
dan juga tulang para
beberapa tulang
perbedaan belakang yang
utama dari membentuk
muatan ini rantai
tergantung transmisi
pada gerakan ke dan
lokalisasi dan dari tungkai
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


fungsi selama atas yang pada
momen akhirnya
gerakan. bertanggung
jawab untuk
pukulan bola.
4. Biomechanical Eksoskeleton - Pada Hasil dari
and Metabolic pasif PAEXO parameter penelitian
Effectiveness of metabolik didapatkan
an Industrial denyut bahwa aspek
Exoskeleton for jantung yang perlu
Overhead menurun diperhatikan
Work. secara dalam
(Schmalz et al., signifikan perbaikan
2019) sebesar 6% fisiologis dan
dan 5% penurunan
masing- beban pada
masing, sendi bahu dan
ketika otot, seperti
exoskeleton memperhatika
digunakan(P n pola gerakan
< 0,05). Pada yang
pengukuran disarankan
laju oksigen untuk dalam
didapatkan kondisi serupa.
11% dan Hasil dan
12%, masing- bobot
masing (P < exoskeleton
0,01). secara
- Pada signifikan
pengukuran lebih rendah
kinematika menunjukkan
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


pada sendi indikator
bahu berada termasuk
di sekitar 20° dalam kategori
lebih banyak aman.
antersion
selama
aktivitas kerja
overhead
semi-statis.
Pada susut
abduksi bahu
peningkatan
nilai rata-rata
secara
signifikan
untuk WE
terlihat pada
T1 dan T2
yaitu 6° dan
8° dengan P <
0,05. Untuk
tugas statis
T1 hampir
serupa
dengan
kondisi WE
dan WOE,
sedangkan
untuk tugas
semi-statis
T2, sudut
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


fleksi siku
rata-rata
meningkat
menjadi 7°
dengan P <
0,05.
- Pada
elektromiogra
fi, didapatkan
hasil bahwa
tugas statis
T1 dengan
pengurangan
amplitudo
rata-rata
antara 61%
dan 22%.
Untuk tugas
semi-statis
T2, rata-rata
yang diamati
adalah 48%
dan 22%.
5. Biomechanical - Metode - Angkat beban Hasil dari
analysis of risk penilaian yang lebih penelitian
factors for risiko berat (15% didapatkan
work-related WMSDs MLS) bahwa
musculoskeleta - Analysis of memiliki peningkatan
l disorders Variance aktivitas angkat beban
during (ANOVA) sEMG secara
repetitive tertinggi signifikan
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


lifting task in untuk semua meningkatkan
construction otot. aktivitas
workers. - Otot LES sEMG dan
(Antwi-Afari et menunjukkan kelelahan otot
al., 2017) aktivitas otot BB, BR,
sEMG rata- LES dan MG,
rata tertinggi kecuali otot
(yaitu 52,04% RF. Selain itu,
MVC). aktivitas otot
- Perbedaan dan kelelahan
aktivitas otot LES lebih
sEMG yang tinggi
tidak dibandingkan
signifikan semua otot
dari otot RF selama
pada 5% pengujian
MLS dengan
dibandingkan aktivitas
dengan 10% berulang.
MLS dan
15% MLS
adalah
[perbedaan
rata-rata =
0,49% MVC
(95%
confidence
interval (CI)
= 2,39%
hingga 1,41%
MVC),
kesalahan
Reguler

Ganjil 2022/2023

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


standar =
0,72; eta-
kuadrat =
0,16; p =1,00]
dan
[perbedaan
rata-rata =
1,40% MVC
(95% CI =
3,40% hingga
0,59%
MVC),
kesalahan
standar =
0,76; eta-
kuadrat =
0,61; p
=0,24],
masing-
masing.
- Postur
mengangkat
jongkok
memiliki
aktivitas
sEMG yang
lebih tinggi
denga rata-
rata 16,73%
MVC.
Reguler

Ganjil 2022/2023

1.4 Input
1.4.1 Deskripsi Subjek
Deskripsi subjek yang dilakukan dengan pengangkutan beban sebesar 7 kg oleh seorang
mahasiswa bernama M. Aidil Liwarsa, berjenis kelamin laki-laki, berumur 19 tahun, dan
memiliki berat sebesar 55,9 kg.
1.4.2 Deskripsi Objek
Jenis beban yang diangkat oleh operator adalah kardus yang diisi dengan beban seberat 7
kg, dengan jarak horizontal antara operator dengan beban sebesar 39 cm yang dihitung
dari pusat tubuh sampai ke pusat benda, lalu ada jarak vertikal 1 pengangkatan sebesar
47 cm yang dihitung dari dasar lantai sampai ke bagian bawah benda dan jarak vertikal 2
sebesar 50 cm yang diukur dari permukaan lantai sampai ke benda setelah diberi peninggi
(dalam percobaan ini peninggi yang digunakan adalah kotak/kardus). Berikut merupakan
deskripsi objek pada pengamatan biomekanika ini:
Jenis beban : kotak
Berat beban : 7 kg
Jarak horizontal : 39 cm (Horizontal 1), 42 cm (Horizontal 2)
Jarak vertikal : 47 cm (Vertikal 1), 50 cm (Vertikal 2)
1.4.3 Data Observasi
Pengambilan data observasi menggunakan layout awalan dan layout usulan. Berikut
merupakan data observasi penelitian pada layout awalan (aktivitas pertama) dan layout
usulan (percobaan kedua):
1. Pengambilan data percobaan pertama
Reguler

Ganjil 2022/2023

Gambar 1. 1 Pengangkatan Awalan Operator


2. Pengambilan data percobaan kedua

Gambar 1. 2 Pengangkatan Usulan Operator


Tabel 1. 2 Data Pengamatan

Sudut yang Terbentuk


No Segmen Tubuh Panjang (m)
Pengangkatan 1 Pengangkatan 2
1. Telapak Tangan SL1 = 0,19 θ1 = 47,29 θ1 = 67,62
2. Lengan Bawah SL2 = 0,42 θ2 = 40,47 θ2 = 62,89
3. Lengan Atas SL3 = 0,32 θ3 = 69,26 θ3 = 104,36
Reguler

Ganjil 2022/2023

Sudut yang Terbentuk


No Segmen Tubuh Panjang (m)
Pengangkatan 1 Pengangkatan 2
4. Punggung SL4 = 0,48 θ4 = 30,86 θ4 = 20,02
5. Inklinasi Perut - θH = 45,81 θH = 34,05
6. Inklinasi Paha - θT= 84,85 θT= 84,85

Massa Tubuh = 55,9 kg


W badan = 55,9 x 9,8 = 547,8 N
Massa Benda = 7 kg
Wo = 7 kg x 9,8 = 68,6 N
Jarak Horizontal 1 = 39 cm
Jarak Horizontal 2 = 42 cm
Jarak Vertikal 1 = 47 cm
Jarak Vertikal 2 = 50 cm
λ2 = 0.43 E = 0,05 m
λ3 = 0.436 AA = 465 cm2
λ4 = 0. 67
(15−7)𝛩4 8𝑥30,86
D1 = 7 + =7+ = 9,743 cm = 0,09743 m
90° 90°
(15−7)𝛩4 8𝑥20,02
D2 = 7 + =7+ = 8,779 cm = 0,08779 m
90° 90°

1.5 Output
1.5.1 Perhitungan Force Compression (FC)
Sebelum melakukan perhitungan FC, ada beberapa perhitungan yang harus dilakukan
sebagai berikut:
WH = 0,6 % Wbadan = 0,6% * 547,8 = 3,28 N
WLA = 1,7 % Wbadan = 1,7% * 547,8 = 9,3 N
WUA = 2,8 % Wbadan = 2,8% * 547,8 = 15,3 N
WT = 50 % Wbadan = 50% * 547,8 = 273,9 N
WTOT = Wo + 2WH + 2WLA + 2WUA + WT
= (7*9,8) + (2*3,28) + (2*9,3) + (2*15,3) +273,9
= 68,6 + 6,56 + 18,6 + 30,6 + 273,9
= 398,38 N
Reguler

Ganjil 2022/2023

Beban keseluruhan berdasarkan perhitungan adalah sebesar 398,38 Newton.

A. Perhitungan Force Compression (FC) Aktivitas 1:


a. Telapak Tangan b. Segmen Lengan Bawah
Fyw = Wo/2 + WH Fye = Fyw + WLA
= 68,6/2 + 3,23 = 37,534 + 9,16 N
= 34,3+ 3,23 Fye = 46,89 N
Fyw = 37,534 N
Me = MW + (WLA * λ2 * SL2 * Cos θ2)
Mw = (Wo/2 + WH) * SL1 * Cos θ1) + (Fyw * SL2 * Cos θ2)
= (68,6/2 + 3,23) * 0,19 * 0,678 = 4,837 + (9,16 * 0,43 * 0,42 *
= 34,3 * 0,19 * 0,678 0,760) + (37,534 * 0,42 *0,760)
Mw = 4,84 Nm Me = 18,13 Nm
c. Segmen Lengan Atas d. Segmen Punggung
Fys = Fye + WUA Fyt = 2Fys + WT
= 46,8 + 15,3 = 2*62,2 + 273,9
Fys = 62,2 N Fyt = 398,38 N

Ms = Me + (WUA * λ3 * SL3 *] Cos θ3) Mt = 2Ms+ (WT * λ4 * SL4 * Cos θ4) +


+ (Fye * SL3 * Cos θ3) (2Fys * SL4 * Cosθ4)
= 18,13 + (15,3 * 0.436 * 0,32* = 2*24,20 + (273,91 *0,67 * 0,48
0,354) + (46,8 * 0,32 * 0,354) *0,858) + (2*62,23*0,48* 0,858)
Ms = 24,20 Nm Mt = 175,31 Nm
e. Tekanan Perut f. Gaya Perut
10−4 [43−0,360(𝜃𝐻 + 𝜃𝑇)] 𝐿51,8 FA = PA x AA
PA = [M𝑆1 ]
75
= -0,05 x 465
10−4 [43−0,360(45,81 +84,85 )]
= 75 FA = -27,3N
[175,311,8]
PA = -0,05 N/cm2
g. Gaya Otot h. Gaya Tekan pada L5/S1

FM =
𝑀𝐿5/𝑆1 −𝐹𝐴 .𝐷 Fc = Wtot * Cos θ4 – FA + FM
𝐸
175,3−(−27,3∗0,09743) = 398,3 * 0,85 – 27,3 + 3559,73
= 0,05 Fc = 3929,10 N
Reguler

Ganjil 2022/2023

FM = 3559,73 N
3929,10 > AL
Dari perhitungan di atas, besar gaya tekan (FC) yang terjadi pada L5/S1 saat melakukan
aktivitas pengangkatan awalan adalah 3929,10 Newton. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pengangkutan terklarifikasi hati-hati karena nilai FC lebih besar dibandingkan
nilai AL sebesar 3430 (3929,10 > AL).

B. Perhitungan Force Compression (FC) Aktivitas 2:


a. Telapak Tangan b. Segmen Lengan Bawah
Fyw = Wo/2 + WH Fye = Fyw + WLA
= 68,6/2 + 3,28 = 37,534 + 9,31 N
Fyw = 37,58 N Fye = 46,89 N

Mw = (Wo/2 + WH) * SL1 * Cos θ1) Me = MW + (WLA * λ2 * SL2 * Cos θ2)


= 37,58 * 0,19 * 0,38 + (Fyw * SL2 * Cos θ2)
Mw = 2,71 Nm = 2,71 + (9,3 * 0,43 * 0,42 * 0,45) +
(37,58 * 0,42 *0,45)
Me = 10,67 Nm
c. Segmen Lengan Atas d. Segmen Punggung
Fys = Fye + WUA Fyt = 2Fys + WT
= 46,8 + 15,3 = 2*62,2 + 273,9
Fys = 62,2 N Fyt = 398,3 N

Ms = Me + (WUA * λ3 * SL3 *] Cos θ3) Mt = 2Ms+ (WT * λ4 * SL4 * Cos θ4) +


+ (Fye * SL3 * Cos θ3) (2Fys * SL4 * Cosθ4)
= 10,65 + (15,03 * 0.43 * 0,32* - = 2*6,42 + (273,91 * 0,67 * 0,48
0,24) + (46,8 * 0,32 * -0,24) *0,93) + (2*62,2*0,48* 0,93)
Ms = 6,42 Nm Mt = 151,75 Nm
e. Tekanan Perut f. Gaya Perut
10−4 [43−0,360(𝜃𝐻 + 𝜃𝑇)] 𝐿51,8 FA = PA x AA
PA = [M𝑆1 ]
75
= 0,025 x 465
10−4 [43−0,360(34,05 +79 )]
= 75 FA = 12,03 N
1,8
[151,751 ]
Reguler

Ganjil 2022/2023

PA = 0,025 N/cm2
g. Gaya Otot h. Gaya Tekan pada L5/S1

FM =
𝑀𝐿5/𝑆1 −𝐹𝐴 .𝐷 Fc = Wtot * Cos θ4 – FA + FM
𝐸
151−12,03∗0,08 = 398,3 * 0,93 – 12,03 + 3014,02
= 0,05 Fc = 3376,30 N
FM = 3014,02 N

3376,30 < AL
Dari perhitungan di atas, besar gaya tekan (FC) yang terjadi pada L5/S1 saat melakukan
aktivitas pengangkatan usulan adalah 3376,30 Newton. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pengangkutan terklarifikasi aman. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
pengangkutan terklarifikasi aman karena nilai FC lebih kecil dibandingkan nilai AL
sebesar 3430 (3376,30 < AL).
1.5.2 Analisis Hasil Force Compression (FC)
Analisis hasil Force Compression (FC) merupakan analisis hasil perhitungan pada
segmen tubuh yang bertujuan untuk menentukan gaya tekan yang diakibatkan dari
aktivitas kerja pada Lumbar 5 Sacrum 1 (L5/S1). Hasil dari pengolahan data didapatkan
menggunakan metode perhitungan biomekanika. Berdasarkan hasil perhitungan aktivitas
pengangkatan terhadap 7 kg beban, didapatkan bahwa nilai Force Compression (FC)
sebesar 3929,10 N yang dimana apabila nilai Force Compression (FC) > Action Limit
(AL) atau 4319.025 N > 3430 N dapat diartikan gaya angkat yang dilakukan oleh operator
berada dalam kategori hati-hati. Sedangkan pada aktivitas pengangkutan kedua atau
pengangkutan usulan didapatkan Force Compression (FC) sebesar 3376,30 N yang
dimana apabila Force Compression (FC) > Action Limit (AL) atau 3376,30 N < 3430 N
dapat diartikan bahwa batasan gaya angkat yang dilakukan oleh operator berada dalam
kategori aman. Nilai FC yang didapatkan pada pengangkatan usulan dibawah nilai AL.
Postur yang lebih baik didapatkan pada percobaan kedua yaitu pengangkatan usulan
karena jarak beban dengan tempat tujuan tidak terlalu jauh sehingga meminimalisir
terjadinya risiko cidera pada punggung. Variabel yang mempengaruhi dalam perhitungan
adalah gaya perut (FA) dan gaya otot pada spinal erector (FM).
1.5.3 Analisis Keseluruhan
Setelah melakukan perhitungan Force Compression (FC), dapat dinyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya Force Compression adalah berat subjek, berat
objek, dan posisi subjek saat melakukan pengangkatan beban. Pengaruh dari berat subjek
Reguler

Ganjil 2022/2023

terhadap nilai Force Compression (FC) adalah perhitungan Wtot (Berat Total). Semakin
besar nilai berat total maka semakin besar pula nilai dari Force Compression (FC).
Sebaliknya, apabila semakin berat objek maka akan berpengaruh pada besarnya Force
Compression (FC) membahayakan pekerja. Untuk posisi vertikal pada pengangkatan
jarak vertikal yang pertama adalah 47 cm dan pengangkatan vertikal yang kedua adalah
50 cm, maka dari itu terjadi perbedaan posisi yang akan mempengaruhi besarnya sudut-
sudut yang dihasilkan. Untuk nilai Force Compression (FC) pada jarak horizontal
pertama (39 cm) sebesar 3929,10 N dan jarak horizontal kedua (42cm) 3376,30 N.
Berdasarkan “Horizontal location of load” jarak normal antara beban dan subjek adalah
15 cm sampai 80 cm. Kemudian hasil dari Force Compression (FC) semakin jauh jarak
operator dengan benda maka akan semakin bahaya dan memiliki resiko terhadap postur
tubuh. Cidera otot dapat meningkat secara normal dan masih kategori aman apabila jarak
horizontal tidak lebih dari 15 cm. Nilai Force Compression (FC) pada jarak vertikal 1 (47
cm) adalah 3929,10 N sedangkan jarak bertikal 2 (50 cm) adalah 3376,30 N. Hal tersebut
disebabkan karena pada saat jarak vertikal 2 (50 cm), jarak antara beban dan operator
lebih dekat daripada saat vertikal 1 (47 cm) sehingga gaya tekan/kompresi pada L5/S1
yang dihasilkan ketika jarak vertikal 2 (50 cm) lebih kecil daripada jarak vertikal 1 (47
cm). Hal tersebut menunjukan bahwa saat melakukan pengangkatan beban tidak
mengeluarkan banyak tenaga pada jarak vertikal 50 cm dibandingkan dengan 47 cm.
1.5.4 Rekomendasi
Setelah mendapatkan hasil-hasil perhitungan, kita dapat mengklasifikasi terlebih dahulu
apakah pengangkatan yang dilakukan termasuk kategori aman, hati-hati, atau berbahaya.
Apabila pengangkatan dikategorikan hati-hati atau berbahaya maka terdapat langkah-
langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan CTDs seperti engineering controls,
administrative controls, dan APD. Dapat dilihat pada pengangkutan pertama didapatkan
hasil Force Compression yaitu sebesar 3929,10 N dimana nilai tersebut termasuk kategori
hati-hati, oleh karena itu operator perlu melakukan pencegahan CTDs seperti melakukan
administrative controls. Penggunaan administrative controls dengan memberikan waktu
istirahat ketika melakukan aktivitas kerja mengangkat atau menurunkan beban. Maksimal
operator dalam mengangkat beban adalah 8 jam dalam 1 hari agar tidak menimbulkan
cidera punggung akibat aktivitas yang dilakukan terlalu lama. Dapat diketahui pada
pengangkutan kedua atau pengangkutan usulan dengan menambahkan objek tambahan
didapatkan hasil Force compression sebesar 3376,30 N dan nilai tersebut dapat
Reguler

Ganjil 2022/2023

dikategorikan aman sehingga operator dapat melakukan pengangkutan dengan aman.


Biomekanika dan fisiologi pada aktivitas angkat beban sebaiknya pekerja diberi pelatihan
tentang cara-cara, posisi yang baik agar mengurangi resiko menimbulkan cedera pada
CTDs serta mengetahui besar beban yang aman.
1.6 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari laporan biomekanika, setelah dilakukan percobaan :
1. Prinsip biomekanika yang didapat setelah melakukan tutorial bahwa, biomekanika
adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dan pekerjaan atau
aktivitas sehari-harinya yang dimana praktikan harus lebih hati-hati dalam
melakukan pekerjaan atau aktivitas agar yang dilakukan tersebut aman.
2. Besar beban (Force Compression) yang aman bagi pengangkatan, tidak beresiko dan
tidak dapat menimbulkan cedera pada CTDs adalah berat beban yang diangkat tidak
melebihi dari Action Limit (AL) yang sudah ditentukan oleh NIOSH yang sudah
ditentukan yaitu masuk kategori aman sebesar FC < 3430 N, masuk kategori hati-
hati sebesar 3430 N (AL) < FC < 6370 N (MPL), dan kategori bahaya sebesar FC >
6370 N, serta perlu melakukan pencegahan engineering control, administrative
control, maupun penggunaan APD.
3. Setelah kelompok kami melakukan tutorial pengangkatan beban sebesar 7 kg dengan
2 langkah yaitu pengangkatan awalan dan juga pengangkatan usulan, didapatkan
hasil bahwa aktivitas pengangkatan 2 lebih baik dibandingkan dengan aktivitas
pengangkatan 1, dengan menambahkan alas berupa boks agar jarak dari beban ke
tempat tujuan tidak terlalu jauh serta untuk memudahkan operator melakukan
pengangkatan. Hasil dari perhitungan Force Compression pada aktivitas
pengangkatan 1 atau pengangkatan beban awalan yaitu sebesar 3929,10 N dan
termasuk kategori hati-hati dengan nilai AL < FC < MPL maka kami
merekomendasikan operator untuk melakukan pencegahan CTD’s dengan
menerapkan administrative controls berupa memberikan waktu istirahat ketika
melakukan aktivitas kerja mengangkat atau menurunkan beban. Maksimal operator
dalam mengangkat beban adalah 8 jam dalam 1 hari agar tidak menimbulkan cidera
punggung akibat aktivitas yang dilakukan terlalu lama. Pada aktivitas pengangkutan
2 atau usulan, Force Compression yang didapatkan operator dibawah Action Limit
yaitu sebesar 3376,30 N sehingga pengangkutan yang dilakukan operator termasuk
kategori aman dan tidak perlu melakukan pencegahan CTD's.
Reguler

Ganjil 2022/2023

DAFTAR PUSTAKA

Antwi-Afari, M. F., Li, H., Edwards, D. J., Pärn, E. A., Seo, J., & Wong, A. Y. L. (2017).
Biomechanical analysis of risk factors for work-related musculoskeletal disorders
during repetitive lifting task in construction workers. Automation in Construction,
83(April), 41–47. https://doi.org/10.1016/j.autcon.2017.07.007
Conforti, I., Mileti, I., Del Prete, Z., & Palermo, E. (2020). Measuring biomechanical risk
in lifting load tasks through wearable system and machine-learning approach.
Sensors (Switzerland), 20(6). https://doi.org/10.3390/s20061557
Pacini, T., & Casali, G. (2020). POSTURAL CORRECTION EXPERIMENT IN A
GROUP OF ASYMPTOMATIC PEOPLE AGED BETWEEN 20 AND 60 YEARS
OLD WITH THE PURPOSE OF VERIFYING THE FUNCTIONING OF THE
SPINUP / P ACCORDING TO THE BIOMECHANIC ANTHROPOMETRIC. 59,
35–47.
Schmalz, T., Schändlinger, J., Schuler, M., Bornmann, J., Schirrmeister, B., Kannenberg,
A., & Ernst, M. (2019). Biomechanical and metabolic effectiveness of an industrial
exoskeleton for overhead work. International Journal of Environmental Research
and Public Health, 16(23). https://doi.org/10.3390/ijerph16234792
Vaduva, C., Rusu, M., Marin, M., & Rusu, L. (2020). Biomechanic parameters analysis
of trunk in oina game. Sports Medicine Journal / Medicina Sportivâ, 16(1), 3163–
3170.
https://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=sph&AN=143836975&la
ng=es&site=ehost-live
Reguler

Ganjil 2022/2023

LAMPIRAN

Melampirkan dokumen tambahan sebagai berikut:


1. Screen Capture aktivitas 2 pengangkatan beserta sudutnya

Pengangkatan Awalah Operator

Pengangkatan Usulan Operator

2. Lembar Pengamatan Biomekanika


Reguler

Ganjil 2022/2023

Lembar Pengamatan Biomekanika

Anda mungkin juga menyukai