Anda di halaman 1dari 28

Reguler

Ganjil 2023/2024

LAPORAN TUTORIAL
METODE PENGUKURAN KERJA
PENGUKURAN KERJA FISIK

Anggota Kelompok
Muhammad Altariza Naswadya Rama Aisyah Nur Romadhon Sulistyo
(21522076) (21522157)
Muhammad Ichlasul Amal Mastur -
(21522368)

Kode Asisten : E-155 Hari Tutorial : Selasa


Kode Kelompok : C-8 Tgl. Tutorial : 12 Desember 2023
Kelas Tutorial : C Tgl. Pengumpulan : 18 Desember 2023
Yogyakarta, 18 Desember 2023

(Ade Irawan Said)

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2023
Reguler
Ganjil 2023/2024

BAB V
PENGUKURAN KERJA FISIK

5.1 Tujuan Tutorial


Berikut ini merupakan tujuan dari tutorial modul Pengukuran Kerja Fisik:
1. Praktikan dapat mengimplementasikan pengukuran terhadap pengaruh
intensitas cahaya, suhu, kebisingan, dan getaran terhadap hasil dari suatu
aktivitas atau pekerjaan menggunakan alat bantu.
2. Praktikan mampu menganalisis pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap hasil
dari suatu aktivitas atau pekerjaan.
3. Praktikan mampu memberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang terjadi
di lingkungan kerja fisik.

5.2 Tugas Tutorial


Berikut ini merupakan tugas dari tutorial Pengukuran Kerja Fisik:
1. Melakukan pengukuran lingkungan kerja fisik terhadap faktor getaran,
pencahayaan, kebisingan, dan suhu.
2. Melakukan aktivitas studi kasus di dalam ruang iklim Laboratorium DSK&E
dengan waktu pengambilan data yang telah ditentukan.
3. Melakukan pengambilan data menggunakan 4 jenis alat bantu, yaitu
vibrometer untuk mengukur intensitas getaran, luxmeter untuk mengukur
intensitas cahaya, sound level meter untuk mengukur tingkat kebisingan, dan
thermometer untuk mengukur suhu.
4. Melakukan aktivitas studi kasus, yaitu menggunting/memotong 3 pola gambar
bintang selama 90 detik atau 1,5 menit dengan 5 perlakuan di mana pada
perlakuan 1 semua faktor normal, pada perlakuan 2 akan diberi getaran, pada
perlakuan 3 pencahayaan akan redup, pada perlakuan 4 akan diberi intervensi
suara, dan pada perlakuan 5 suhu menjadi rendah.
5. Mencatat data yang telah diperoleh ke dalam lembar pengamatan.
6. Melakukan perbandingan akurasi kemudian melakukan analisis terhadap
pengamatan.
Reguler
Ganjil 2023/2024

5.3 Kajian Literatur


Berikut ini merupakan jurnal internasional yang berhubungan dengan materi
Pengukuran Kerja Fisik:
Tabel 5. 1 Review Jurnal Internasional
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

1. Productivity Metode Hasil dari Perusahaan yang


Driven by Job deskriptif dengan penelitian ini mempekerjakan
Satisfaction menggunakan menunjukkan pekerjanya dengan
Physical Work kuesioner bahwa mereka layak dapat
Environment, memiliki kepuasan mempengaruhi
Management dengan angka yang loyalitas dan juga
Support and beragam. Hasil kepuasan mereka
Job Autonomy rata-rata sehingga menjadikan
(Shobe, 2018) menunjukkan pekerja tersebut lebih
bahwa kepuasana produktif. Kemudian
terhdapat lingkungan pekerja
lingkungan kerja fisik cukup menjadi
berupa kebisingan salah satu faktor yang
dan temperatur penting untuk
menunjukkan menentukan loyalitas
angka 79% yang dan kepuasan
artinya puas. pelanggan tersebut.
Selanjutnya jika Intinya, perusahaan
ditinjau dari harus meriset fasilitas
dukungan yang dibutuhkan oleh
manajemen, para pekerja untuk
pekerja produktivitas yang
menunjukkan rata- lebih baik lagi.
rata hasil 76%.
2. The social and Data sampel Lingkungan Studi ini memberikan
physical didapatkan dari tempat kerja fisik bukti longitudinal
workplace study kesehatan yang lebih untuk perbedaan
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

environment dan komunikasi menguntungkan gender dalam


and commute yang bekerja di untuk perjalanan hubungan antara
mode: A Cambridge, UK. aktif dikaitkan lingkungan tempat
natural Dan terkumpul dengan kerja dan mode
experimental 756 partisipan peningkatan 4% perjalanan.
study (Richard lalu dianalisis dalam proporsi Lingkungan fisik
Patterson, menggunakan perjalanan pulang yang lebih
2020) metode One Way pergi yang mendukung dikaitkan
ANOVA dan dilakukan oleh dengan perjalanan
monogenean Uji perjalanan aktif yang lebih aktif pada
Chi-Square dan pengurangan pria, sementara
pearson. 3% dalam proporsi lingkungan sosial
perjalanan pulang tampaknya memiliki
pergi yang asosiasi yang lebih
dilakukan pulang kompleks yang lebih
pergi yang kuat di antara wanita.
dilakukan oleh Meskipun penelitian
kendaraan ini hanya mencakup
bermotor pribadi kawasan sekitar dan
oleh kendaraan dibatasi secara
bermotor geografis, temuannya
dilakukan oleh mendukung
kendaraan penelitian yang lebih
bermotor pribadi di besar dalam konteks
antara laki-laki yang lebih beragam.
bermotor pribadi
oleh kendaraan
bermotor pribadi di
antara laki-laki,
tetapi asosiasi ini
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

tidak terlihat pada


wanita.
3. Evaluation of Metode Hasil yang didapt Salah satu faktor
Acoustic in the deskriptif dengan pada penelitian kali yang menyebabkan
built menggunakan ini adalah dengan seorang pekerja
Enviroment, kuesioner mengganti bahan menjadi nyaman
Mapping and bangunan seperti bekerja adalah
Estimation of besi yang bisa kebisingan.
Noise in the menyebabkan Lingkungan kerja
Stamping suara gema dengan yang bising dan
Sector of a bahan yang lebih melebihi ambang
metallurgical tahan gema. batas, menyebabkan
Industry Adapaun dengan pekerja tidak nyaman
(Kyara menggunakan alat sehingga tidak
Travessa peredam suara agar produktif. Penelitian
Mendonça, suara aktivitas ini menghasilkan
2019) kerja yang bahwa kebisingan
menyebabkan bisa dikurangi salah
kebisingan bisa satunya dengan
dikurangi. Terbukti mengubah fasilitas
sebelum adanya untuk pekerja yang
perbaikan, pabrik lebih produktif.
tersebut
menghasilkan 110
dB dan berkurang
hingga 80,56 dB.
4. Influence of Survei kepuasan Hasil dari Kesimpulan yang
Physical pelanggan penelitian ini didapat pada analisis
Enviroment on menunjukkan lingkungan pekerja
Customer bahwa para fisik ini menunjukkan
Satisfaction pelanggan dan juga bahwa faktor faktor
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

and Loyalty in pekerja restoran tidak langsung (selain


Upscale tersebut makanan)
Restaurants memberikan mempengaruhi
(ÇETİNSÖZ, penilaian sebesar tingkat kepuasan dan
2019) 75% untuk kesetiaan pelanggan
kepuasan, hal ini dan juga pekerja
didapat dari terhadap suatu
pertimbangan restoran. Penelitian
seluruh faktor ini menunjukkan
seperti bahwa faktor
pencahayaan, pencahayaan dan
temperatur, temperatur restoran
pelayanan, dan bisa mempengaruhi
layout restoran. tingkat kepuasan
pelanggan dan juga
pekerja dan hasil
yang didapat adalah
75% sehingga
manajemen harus
meningkatkan faktor
yang dikeluhakan
pelanggan untuk
restoran yang lebih
baik lagi.
5. Systematic Dari 321 studi Dari 26 studi, Kantor dan gedung
Review of the yang disaring, 26 empat merupakan yang dirancang untuk
Influence of studi memenuhi studi cross- aktivitas memiliki
Physical Work kriteria sectional, 14 dampak terbesar pada
Environment kelayakan dan merupakan studi aktivitas fisik di
on Office dimasukkan eksperimen kalangan pekerja
Workers’ untuk evaluasi semu,dan delapan kantor. Untuk
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

Physical dalam tinjauan merupakan uji meningkatkan


Activity sistematis ini. coba kontrol acak. aktivitas fisik pada
Behavior Aktivitas fisik pekerja kantoran,
(Victoria F selama hari kerja fokus harus
Michalchuk, diukur ditempatkan pada
2022) menggunakan peluang untuk
survei laporan diri meningkatkan
dan perangkat gerakan insidental
elektromekanis yang dapat
seperti meningkatkan
akselerometer. aktivitas fisik
Lingkungan kerja sepanjang hari kerja.
fisik yang Perawat kesehatan
diperiksa oleh studi kerja harus
tersebut mencakup mengadvokasi desain
berbagai jenis meja ruang kerja yang
(n=16), pengaturan dapat meningkatkan
kantor (n = 5), dan aktivitas fisik pada
desain bangunan (n pekerja.
=5). Dalam
sembilan
penelitian,
lingkungan kantor
dan lingkungan
kerja gedung yang
dirancang untuk
mempromosikan
aktivitas
menggunakan
prinsip desain aktif
seperti tangga dan
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan

ruang kerja
fleksibel dikaitkan
dengan
peningkatan
aktivitas fisik.
Meja duduk-
berdiri mengurangi
waktu duduk
secara
keseluruhan, tetapi
memiliki efek
minimal pada
aktivitas fisik.
Reguler
Ganjil 2023/2024

5.4 Input
5.4.1 Deskripsi Subjek
Pada studi kasus Pengukuran Kerja Fisik, terdapat 1 orang operator yang
dilibatkan. Berikut ini merupakan deskripsi subjek dari operator:
Nama : Allan Fridycia Tri Wahyudi
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Riwayat Penyakit (Mata/Syaraf) :-
Hari/Tanggal Pengambil Data : Selasa, 12 Desember 2023
Waktu Pengambilan Data : 09.30 WIB
Alat Ukur : Vibrometer, Luxmeter, Sound Level Meter,
dan Thermometer
Dalam studi kasus ini, operator diberikan tugas atau studi kasus, yaitu
menggunting/memotong 3 pola gambar selama 90 detik atau 1,5 menit dengan 5
perlakuan di mana menggunting/memotong 3 pola gambar bintang selama 90
detik atau 1,5 menit dengan 5 perlakuan di mana pada perlakuan 1 semua faktor
normal, pada perlakuan 2 akan diberi getaran, pada perlakuan 3 pencahayaan akan
redup, pada perlakuan 4 akan diberi intervensi suara, dan pada perlakuan 5 suhu
menjadi rendah. Untuk mempermudah dalam pengambilan data, maka digunakan
beberapa alat bantu seperti Vibrometer untuk mengukur intensitas getaran,
Luxmeter untuk mengukur intensitas cahaya, Sound Level Meter untuk mengukur
kebisingan, dan Thermometer untuk mengukur suhu.
Reguler
Ganjil 2023/2024

Gambar 5.1 Operator

5.4.2 Rekapitulasi Data


Berikut ini merupakan rekapitulasi data yang telah diperoleh:
a. Keadaan Normal (Perlakuan 1)
Tabel 5.1 Data Keadaan Normal
Intensitas Cahaya Rata-rata
Besar Besar
(Lux) Intensitas Akurasi
Getaran Suhu
Cahaya (%)
1 2 (𝐦/𝐬𝟐) (°C)
(Lux)
195,3 192,9 194,1 0 23,5 66%

Tabel 5.2 Data Kebisingan Volume Normal


Kebisingan Normal

45,3 46,1 51,1 59,0 45,2 45,3

43,6 44,7 41,8 42,8 41,4 42,8 Akurasi

41,0 42,0 43,4 41,7 42,0 44,4 (%)

44,1 45,5 50,0 52,2 45,0 47,0


Reguler
Ganjil 2023/2024

47,7 43,8 43,5 42,8 42,8 46,0 =

50,3 45,1 45,7 45,0 43,9 42,4 66%

41,8 44,9 42,8 42,2 55,0 46,3

42,1 46,5 43,0 49,8 45,3 55,1

48,3 48,0 53,3 48,7 45,0 44,7

49,6 50,3 56,33 45,1 47,0 53,1

Nilai Maksimum (a) = 59,0 db(A)

Nilai Minimum (b) = 41,0 db(A)

Range (a-b) = 18,0 db(A)

Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 60 = 6,9 = 7

Interval Kelas = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 18,0


= = 2,60
Kelas 6,9

b. Getaran (Perlakuan 2)
Tabel 5. 3 Data Getaran
Besar Getaran Akurasi
Ada
(𝐦/𝐬𝟐) (%)
Getaran
2,3 66%

c. Pencahayaan (Perlakuan 3)
Tabel 5. 4 Data Pencahayaan
Intensitas Cahaya Rata-rata
Akurasi
(Lux) Intensitas Cahaya
(%)
1 2 (Lux)

28,6 24,2 26,4 33,33%


Reguler
Ganjil 2023/2024

d. Kebisingan (Perlakuan 4)
Tabel 5. 5 Data Kebisingan Volume Intervensi Suara
Kebisingan Normal

67,0 68,2 64,7 68,3 64,4 68,7

66,9 70,5 65,6 64,1 60,8 65,8 Akurasi

67,2 62,3 61,0 64,6 68,9 63,4 (%)

60,7 62,1 65,9 63,4 63,0 66,0 =

61,4 62,3 61,0 64,6 68,9 63,4 33,33%

66,5 62,1 65,9 63,4 63,0 66,0

66,0 62,7 63,5 68,4 65,5 63,3

64,2 62,1 65,4 63,7 64,0 66,0

66,0 62,6 62,8 66,1 68,3 65,5

66,6 64,6 69,7 64,9 66,9 68,1

Nilai Maksimum (a) = 70,5 db(A)

Nilai Minimum (b) = 60,7 db(A)

Range (a-b) = 9,8 db(A)

Kelas = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 60 = 6,9 = 7

Interval Kelas = 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 9,8


= = 1,42
𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 6,9

e. Suhu (Perlakuan 5)
Tabel 5. 6 Data Suhu
Suhu Akurasi
Suhu Rendah (°C) (%)
20 66%
Reguler
Ganjil 2023/2024

5.5 Output
5.5.1 Perhitungan Kebisingan
Berikut ini merupakan perhitungan dari kebisingan:
1. Normal
a. Menghitung Range (r)
r = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
r = 59,0 – 41,0
r = 18,0
b. Menghitung Jumlah Kelas
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 60
k = 6,9 = 7
c. Menghitung Interval Kelas
𝑟
𝑖=
𝑘
18,0
𝑖=
6,9
𝑖 = 2,60

d. Menghitung Distribusi Frekuensi


Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi
No. Interval Bising Nilai Tengah Frekuensi
1. 41,0 – 42,6 41,8 10
2. 42,7 – 45,3 44 25
3. 45,4 – 48 46,7 10
4. 48,1 – 50,7 49,4 7
5. 50,8 – 53,4 52,1 4
6. 53,5 – 56,1 54,8 2
7. 56,2 – 58,8 57,5 1
8. 58,9 – 61,5 60,2 1
Reguler
Ganjil 2023/2024

e. Menghitung LTM5
1
LTM5 = 10 x (log (n x(ΣTn x 100,1Ln )))
1
LTM5 = 10 x (log (60 x((10 x 100,1∗41,8 ) + (25 x 100,1∗44 ) + (10 x 100,1∗46,7 ) +

(7 x 100,1∗49,4 ) + (4 x 100,1∗52,1 ) + (2 x 100,1∗54,8 ) + (1 x 100,1∗57,5 ) +

(1 x 100,1∗60,2 ))))
1
LTM5 = 10 x (log (60 x(4.718.921,64)))

LTM5 = 48,96 dBA

2. Intervensi Suara
a. Menghitung Range (r)
r = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
r = 70,5 – 60,7
r = 9,8
b. Menghitung Jumlah Kelas
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 60
k = 6,9 = 7
c. Menghitung Interval Kelas
𝑟
𝑖=
𝑘
9,8
𝑖=
6,9
𝑖 = 1,42
d. Menghitung Distribusi Frekuensi
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi
No. Interval Bising Nilai Tengah Frekuensi
1. 60,7 – 62,15 61,425 8
2. 62,16 – 63,58 62,87 13
3. 63,59 – 65,01 64,3 10
4. 65,02 – 66,44 65,73 13
5. 66,45 – 67,87 67,16 6
Reguler
Ganjil 2023/2024

No. Interval Bising Nilai Tengah Frekuensi


6. 67,88 – 69,3 68,59 8
7. 69,4 – 70,82 70,11 2

e. Menghitung LTM5
1
LTM5 = 10 x (log ( x(ΣTn x 100,1Ln )))
n

1
LTM5 = 10 x (log ( x((8 x 100,1∗61,425 ) + (13 x 100,1∗62,87 ) + (10 x 100,1∗64,3 ) +
60

(13 x 100,1∗65,73 ) + (6 x 100,1∗67,16 ) + (8 x 100,1∗68,59 ) + (2 x 100,1∗70,11 )))

1
LTM5 = 10 x (log ( x(221.364.419)))
60

LTM5 = 65,67 dBA

5.5.2 Analisis Data Keadaan Normal


Dari percobaan yang telah dilakukan selama 90 detik atau 1,5 menit dengan perlakuan
normal, maka diperoleh nilai pada intensitas cahaya 1 dan intensitas cahaya 2 masing –
masing sebesar 195,3 Lux dan 192,9 Lux dengan rata – rata intensitas cahaya sebesar
194,1 Lux. Kemudian, untuk getaran pada keadaan normal adalah sebesar 0 m/s2, suhu
yang diberikan sekitar 23,5°C serta kebisingan yang diperoleh sebesar 48,96 dBA.
Untuk tingkat akurasi yang diperoleh adalah sebesar 66% atau pola gambar yang
tergunting hanya 2 dari 3 pola gambar. Faktor yang menyebabkan tingkat akurasi
sebesar 66% adalah karena operator baru pertama kali melakukan kegiatan tersebut atau
belum memiliki pengalaman dan pelatihan yang cukup serta waktu yang diberikan
dirasa kurang cukup sehingga tingkat akurasi tidak mencapai 100%. Lalu, faktor pada
kondisi lingkungan kerja yang baru sehingga operator perlu penyesuaian diri terhadap
lingkungan kerja. Selain itu, adanya kemungkinan kondisi kesehatan atau kebugaran
dari operator yang kurang baik meskipun tidak memiliki riwayat penyakit mata/syaraf.
Kemudian, motivasi dan kepuasan kerja yang belum didapat oleh operator dapat bisa
menyebabkan kinerja pada operator menurun dan pola kerja serta jam istirahat yang
kurang baik sehingga operator tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
5.5.3 Analisis Data Getaran
Reguler
Ganjil 2023/2024

Getaran adalah gerakan periodik atau osilasi yang berulang kali bolak-balik dari suatu
objek atau partikel terhadap posisi keseimbangan atau titik referensi. Dari percobaan
yang telah dilakukan selama 90 detik atau 1,5 menit dengan memberikan perlakuan
berupa getaran sebesar 2,3 m/s2, maka diperoleh tingkat akurasi sebesar 66% atau pola
gambar yang tergunting hanya 2 dari 3 pola gambar. Faktor yang menyebabkan tingkat
akurasi hanya sebesar 66% adalah karena adanya getaran yang diberikan saat operator
melakukan pekerjaannya sehingga tingkat akurasi tidak mencapai 100%. Selain itu,
faktor pada kondisi lingkungan kerja yang dirasa kurang kondusif sehingga operator
perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja. Lalu, adanya kemungkinan kondisi
kesehatan atau kebugaran dari operator yang kurang baik meskipun tidak memiliki
riwayat penyakit mata/syaraf. Kemudian, motivasi dan kepuasan kerja yang belum
sepenuhnya didapat oleh operator sehingga menyebabkan kinerja pada operator
menurun. Lalu, pola kerja serta jam istirahat yang kurang baik menyebabkan operator
tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
5.5.4 Analisis Data Pencahayaan
Pencahayaan merujuk pada penyediaan cahaya dalam suatu ruangan atau area dengan
menggunakan sumber cahaya, seperti lampu atau cahaya alami, untuk memberikan
visibilitas, kenyamanan, dan keamanan. Pencahayaan tidak hanya memengaruhi cara
kita melihat lingkungan sekitar, tetapi juga dapat memengaruhi suasana, kesehatan, dan
produktivitas. Dari percobaan yang telah dilakukan selama 90 detik atau 1,5 menit
dengan menurunkan intensitas cahaya sebanyak 2 kali menjadi 28,6 Lux dan 24,2 Lux
dengan rata – rata intensitas cahaya sebesar 26,4 Lux, maka diperoleh tingkat akurasi
sebesar 33,33% atau pola gambar yang tergunting/terpotong hanya 1 dari 3 pola gambar.
Faktor yang menyebabkan menurunnya tingkat akurasi dari pekerjaan yang telah
dilakukan oleh operator adalah karena rendahnya intensitas cahaya yang diperlukan
oleh operator saat melakukan pekerjaannya, yaitu di bawah ambang batas di mana
minimal tingkat pencahayaan yang diperlukan adalah 3000 Lux dan tidak menimbulkan
bayangan karena pekerjaan tersebut masuk jenis kegiatan atau pekerjaan terinci
sehingga menyulitkan operator saat melakukan pekerjaan dan menyebabkan tingkat
akurasi tidak mencapai 100%. Selain itu, faktor pada kondisi lingkungan kerja yang
dirasa kurang kondusif sehingga operator perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan
kerja.
Reguler
Ganjil 2023/2024

5.5.5 Analisis Data Kebisingan


Pada analisis data kebisingan dari uji kebisingan yang dilakukan oleh operator,
didapatkan 60 data yang diambil dalam waktu pengujian selama 1,5 menit dengan
menggunakan alat sound level meter. Uji kebisingan pada volume normal diperoleh
data sebanyak 60 dengan nilai maksimum sebesar 59,0 dBA, nilai minimum 41,0 dBA
serta diperoleh range sebesar 18 dBA yang didapatkan dari selisih antara nilai
maksimum dan nilai minimum. Jumlah kelas didapatkan sebesar 6,9 dan dibulatkan
menjadi 7 dengan interval kelas sebesar 2,60. Tingkat akurasi yang didapatkan yaitu
sebesar 66 %, di manahasil tersebut diperoleh dari jumlah pola gambar yang berhasil
digunting hingga terbentuk pola bintang sebanyak 2 dari 3 pola gambar. Untuk uji
kebisingan pada volume intervensi diperoleh data sebanyak 60 dengan nilai maksimum
sebesar 70,5 dBA dan nilai minimum 60,7 dBA serta diperoleh juga range sebesar 9,8
dBA yang diperoleh dari selisih antara nilai maksimum dan nilai minimum. Jumlah
kelas didapatkan sebesar 6,9 dan dibulatkan menjadi 7 dengan interval kelas sebesar
1,42. Tingkat akurasi yang didapatkan pada pemberian intervensi kebisingan sebesar
33,33 %, di mana hasil tersebut diperoleh dari jumlah kertas yang berhasil digunting
hingga berbentuk pola bintang sebanyak 1 dari 3 pola gambar. Faktor yang
menyebabkan menurunnya tingkat akurasi menjadi sebesar 33,33% adalah karena
adanya kebisingan yang diberikan saat operator melakukan pekerjaannya, yaitu antara
60,7 – 70,5 dBA di mana ambang batas kebisingan yang telah diatur adalah sebesar
80dBA namun rentang kebisingan tersebut sudah masuk kategori pembicara di suatu
seminar di mana umumnya suara yang ditimbulkan cukup bahkan sangat mengganggu
sehingga tingkat akurasi tidak mencapai 100%. Selain itu, faktor lingkungan kerja yang
kurang kondusif seperti pencahayaan yang kurang dari ambang batas, yaitu 3000 lux
menyebabkan operator tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan efisien.
Motivasi dan kepuasan kerja operator juga menurun karena adanya gangguan, yaitu
intervensi kebisingan sehingga operator menjadi kurang semangat dalam melakukan
pekerjaannya.
5.5.6 Analisis Data Suhu
Suhu merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu kondisi. Dari pengukuran suhu
yang dilakukan menggunakan thermometer selama 90 detik atau 1,5 menit, diperoleh
nilai suhu sebesar 20°C serta tingkat akurasi 66% yang artinya operator dapat memotong
Reguler
Ganjil 2023/2024

2 dari 3 pola gambar. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa suhu tidak mempengaruhi
operator dalam melakukan kegiatannya. Namun, faktor di luar suhu yang menyebabkan
tingkat akurasi tidak mencapai 100% adalah lingkungan kerja yang kurang kondusif.
Selain itu, motivasi dan kepuasan kerja juga menurun karena pekerjaan yang dilakukan
cenderung sama atau monoton sehingga operator mulai merasa bosan terhadap
pekerjaannya.
5.5.7 Analisis Keseluruhan
Suhu merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu kondisi. Dari data suhu didapatkan
pengukuran suhu bersamaan selama 90 detik atau 1,5 menit dalam keadaan konsisi suhu
rendah. Berdasarkan data yang didapatkan nilai thermometer sebesar 20 oC dengan
tingkat akurasi 66% yang berarti operator dapat memotong gambar 2 dari keseluruhan
3 gambar. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa suhu tidak mempengaruhi operator
dalam melakukan kegiatannya, hal ini dapat dibuktikan dari tingkat akurasi yang
tergolong rendah dan operator dapat mengunting 2 dari 3 gambar yang ditugaskan.
Pada praktikum pengukuran kerja fisik, pengambilan data operator dilakukan dengan
cara operator melakukan kegiatan yaitu memotong gambar 3 pola selama 90 detik dan
data yang diambil yaitu pencahayaan, getaran, kebisingan dan suhu. Pada kondisi
normal diperoleh data intensitas cahaya pertama sebesar 195,3 lux dan data intensitas
cahaya kedua sebesar 192,9 lux dengan rata-rata intensitas cahaya sebesar 194,1 lux
Intensitas getaran sebesar 0 m/s2 pada kondisi normal yang berarti pengaruh getaran
adalah tidak dirawat. Suhu yang dihasilkan oleh ruangan adalah 23,5 ℃. Dalam kondisi
normal, kebisingannya adalah 48,96 dBA dan akurasi yang dicapai adalah 66%, artinya
Reguler
Ganjil 2023/2024

operator dapat menggunting hanya 2 dari 3 pola gambar. Di bawah ini adalah
perbandingan grafis akurasi pencahayaan, getaran, kebisingan dan suhu.
Dari grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa pada saat pengukuran pencahayaan, alat
ukur yang digunakan yaitu lux meter. Berdasarkan data yang telah diperoleh, tingkat

Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Faktor Lingkungan


akurasi yang didapatkan sebesar 66%. Kemudian pada getaran, alat ukur yang
digunakan yaitu vibrometer. Berdasarkan data yang telah diperoleh diapatkan getaran
sebesar 02,3 m/𝑠2 dengan tingkat akurasi sebesar 66% yang berarti operator dapat
menggunting 2 gambar dari jumlah keseluruhan 3 gambar. Dari data ini dapat
disimpulkan bahwa pencahayaan yang diberikan dapat mempengaruhi operator dalam
melakukan pekerjaannya, hal tersebut dibuktikan oleh tingkat akurasi yang tergolong
rendah yaitu 33,33 %. Sedangkan untuk getaran dengan akurasi sebanyak 66% dapat
mempengaruhi operator dalam melakukan pekerjaannya. Sedangkan pada tingkat
kebisingan, alat yang digunakan yaitu sound level meter. Pada praktikum ini, tingkat
kebisingan dihitung per 5 detik selama 1,5 menit, sehingga data yang diperoleh dari
pengukuran kebisingan ini sebanyak 60 data. Selain itu, operator juga melakukan
kegiatannya yaitu dengan melakukan pengguntingan kertas selama 90 detik diperoleh
didapatkan nilai maksimum sebesar 70,5 dBA dan data minimum yaitu 60,7 dBA.
Jumlah kelas yang didapatkan sebesar 6,9 atau dibulatkan menjadi 7 dengan interval
kelas 1,42. Tingkat akurasi yang didapatkan yaitu sebesar 33,33% didapatkan nilai
LTM5 sebesar 65,67 dBA. Pada percobaan ini suhu diukur bersamaan dengan waktu
pemotongan gambar selama 90 detik pada suhu rendah. Berdasarkan data yang
Reguler
Ganjil 2023/2024

diperoleh, suhu termometer menunjukkan angka 20°C dengan akurasi 66%, artinya
pengguna dapat memotong 2 gambar dari total 3 pola gambar. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa faktor suhu tidak terlalu mempengaruhi aktivitas operator karena
masih mendekati suhu optimumal. Namun, untuk pencahayaan dan kebisingan adalah
faktor utama yang menyebabkan kurang optimalnya pekerjaan dari operator karena
untuk cahaya sendiri masih di bawah ambang batas dari pekerjaan yang diberikan, yaitu
menggunting pola gambar karena menggunting pola gambar termasuk pekerjaan yang
terinci di mana tingkat pencahayaan minimal 3000 lux dan tanpa bayangan. Lalu,
intervensi kebisingan juga menyebabkan konsentrasi dari operator terganggu karena
kebisingan yang diberikan berada dalam rentang 60,7 – 70,5 di mana kebisingan
tersebut masuk kategori pembicara di suatu seminar.
5.5.8 Rekomendasi Keseluruhan
Kinerja operator merupakan capaian kerja oleh operator baik kualitas dan kuantitas
dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung-jawab yang diberikan. Kinerja
diungkapkan sebagai hasil yang telah dicapai dalam menjalankan tugasnya melalui
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Kinerja adalah capaian optimal
sesuai potensi yang dimiliki operator merupakan hal yang menjadi perhatian para
pimpinan organisasi. Indikator Kinerja Karyawan, yaitu: Kualitas dalam Kerja,
Kuantitas, Ketepatan dalam Waktu, Efektivitas, Kemandirian, dan Komitmen dalam
Kerja (WANGI, 2020). Pada kondisi normal, data tingkat cahaya 1 sebesar 192,9 lux
dan tingkat cahaya 2 sebesar 195,3 lux, dengan rata-rata tingkat cahaya sebesar 194,1
lux. Intensitas getaran pada kondisi normal adalah 0 m/s2, yang berarti pengaruh
getarannya adalah 0 m/s2. Sedangkan Suhu yang dihasilkan oleh ruangan adalah 23,5℃.
Dalam kondisi normal, kebisingannya adalah 48,96 dBA dan akurasi yang dicapai
adalah 66%, yang berarti pengguna dapat memotong gambar sebnayak 2 gambar dari
3. Operator direkomendasikan untuk memotong dalam kondisi normal karena
memungkinkan pekerjaannya dilakukan dengan benar. Berdasarkan data yang telah
diperoleh pada saat praktikum, diperoleh efek pencahayaan dengan intensitas cahaya 1
sebesar 28,6 lux dan dengan intensitas cahaya 2 sebesar 24,2 lux, dengan rata - rata 26,4
lux. Akurasi yang dicapai adalah 33,33%, intensitas getaran yang dihasilkan adalah 02,3
m/s^2 dengan akurasi 66%,. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pencahayaan
dan getaran yang diberikan saat pengguna sedang memotong gambar mempengaruhi
Reguler
Ganjil 2023/2024

kinerja menjahit pengguna. Disarankan untuk menggunakan lampu yang terang dengan
tingkat pencahayaan minimal 3000 lux karena pekerjaan tersebut masuk kategori
pekerjaan terinci. Untuk faktor getaran, disarankan untuk berpindah tempat yang dirasa
tidak memiliki getaran. Kemudian untuk kebisingan, diperoleh sebanyak 60 data
diperoleh nilai maksimum 70,5 dBA dan nilai minimum 60,7 dBA. Jumlah kelas yang
diperoleh adalah 6.9 atau dibulatkan menjadi 7 dengan interval kelas 1,42. Akurasi yang
dicapai adalah 33,33%, memungkinkan pengguna untuk memotong 1 dari 3 gambar.
Dalam hal ini, nilai LTM5 adalah 65,67 dBA. Disarankan untuk mengurangi kebisingan
di dalam ruangan atau keluar ruangan karena menyebabkan sakit telinga karena ambang
batas kebisingan adalah 80 dBA. Namun, untuk kebisingan sebaiknya berada pada
rentang 60 – 65 dBA karena kebisingan yang timbul hanya dari percakapan biasa. Dan
yang terakhir data suhu yang diperoleh pada kondisi suhu kemudian pembacaan
termometer 20 0C dengan akurasi 66%, yang berarti pengguna dapat memotong 2
gambar dari 3 gambar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa suhu tidak
mempengaruhi aktivitas para operator namun faktor seperti cahaya dan kebisingan
menjadi faktor utama yang menyebabkan tingkat akurasi operator tidak mencapai 100%
karena untuk cahaya sendiri masih di bawah ambang batas dari pekerjaan yang
diberikan, yaitu menggunting pola gambar karena menggunting pola gambar termasuk
pekerjaan yang terinci di mana tingkat pencahayaan minimal 3000 lux dan tanpa
bayangan. Lalu, intervensi kebisingan juga menyebabkan konsentrasi dari operator
terganggu karena kebisingan yang diberikan berada dalam rentang 60,7 – 70,5 dBA di
mana kebisingan tersebut masuk kategori pembicara di suatu seminar.
Reguler
Ganjil 2023/2024

5.6 Kesimpulan
1. Dalam praktikum pengukuran kerja fisik, dilakukan penelitian pada sebuah studi
kasus, yaitu memotong pola gambar bintang di mana tujuannya adalah untuk
mengetahui pengaruh getaran, pencahayaan, kebisingan, dan suhu terhadap
suatu aktivitas atau pekerjaan. Pada saat penelitian berlangsung, pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yaitu luxmeter, thermometer,
sound level meter, dan vibrometer. Masing – masing alat memiliki peranan
masing – masing, seperti proses pengukuran cahaya menggunakan luxmeter,
pengukuran getaran menggunakan vibrometer, pengukuran kebisingan
menggunakan sound level meter, serta pengukuran suhu menggunakan
thermometer. Pengukuran intensitas cahaya atau lux menggunakan luxmeter
dilakukan setelah operator menentukan titik cahaya berdasarkan apa yang
dideteksi oleh alat saat keadaan cahaya normal atau redup di mana diperoleh
nilai lux 1 dan 2 pada keadaan normal masing – masing 195,3 dan 192,9 lux
serta dengan rata – rata 194,1 lux. Pada kondisi cahaya redup diperoleh nilai lux
1 dan 2 masing – masing 28,6 dan 24,2 lux serta dengan rata – rata 26,4 lux.
Pengukuran getaran menggunakan vibrometer dilakukan saat adanay getaran di
sebuah titik di mana diperoleh besarnya getaran adalah 2,3 m/s2. Pengukuran
kebisingan menggunakan sound level meter dilakukan saat keadaan normal dan
ketika diberikan intervensi kebisingan di mana diperoleh besarnya kebisingan
saat keadaan normal dalam rentang 41,0 – 59,0 dBA. Pada saat diberi intervensi
kebisingan, diperoleh nilai kebisingan dalam rentang 60,7 – 70,5 dBA.
Pengukuran suhu menggunakan thermometer dilakukan saat suhu normal dan
ketika suhu diturunkan di mana saat suhu normal diperoleh suhu sebesar 23,5°C
dan pada saat suhu diturunkan, diperoleh suhu sebesar 20°C.
2. Dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh operator dengan memberikan 5
perlakuan, maka dapat diketahui dan disimpulkan hasil dari pekerjaannya. Pada
pekerjaan pertama, diberikan perlakuan secara normal terhadap semua faktor
yang terlibat. Namun, setelah pekerjaan selesai dilakukan, tingkat akurasi dari
pemotongan pola gambar tidak mencapai 100% atau hanya 66% di mana pola
gambar yang terpotong hanya 2 dari 3 pola gambar. Faktor yang menyebabkan
pola gambar hanya terpotong 2 karena operator belum pernah atau baru pertama
Reguler
Ganjil 2023/2024

kali melakukan pekerjaan tersebut. Pada pekerjaan kedua, diberikan perlakuan


pada faktor getaran yaitu diberi getaran sebesar 2,3 m/s2. Dari hasil pekerjaan
yang telah dilakukan, diperoleh tingkat akurasi sebesar 66% atau pola gambar
yang tergunting hanya 2 dari 3 pola gambar. Faktor yang menyebabkan tingkat
akurasi hanya sebesar 66% adalah karena adanya getaran yang diberikan saat
operator melakukan pekerjaannya sehingga tingkat akurasi tidak mencapai
100%. Selain itu, faktor pada kondisi lingkungan kerja yang dirasa kurang
kondusif sehingga operator perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja.
Pada pekerjaan ketiga, diberikan perlakuan pada faktor pencahayaan, yaitu
diredupkan. Dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan, diperoleh tingkat akurasi
sebesar 33,33% atau pola gambar yang tergunting hanya 1 dari 3 pola gambar.
Faktor yang menyebabkan tingkat akurasi hanya sebesar 33,33% adalah karena
karena rendahnya intensitas cahaya yang diperlukan oleh operator saat
melakukan pekerjaannya, yaitu di bawah ambang batas di mana minimal tingkat
pencahayaan yang diperlukan adalah 100 Lux sehingga menyulitkan saat
melakukan pekerjaan dan menyebabkan tingkat akurasi tidak mencapai 100%.
Pada pekerjaan keempat, diberikan perlakuan pada faktor kebisingan, yaitu
adanya intervensi suara. Dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan, diperoleh
tingkat akurasi sebesar 33,33% atau pola gambar yang tergunting hanya 1 dari
3 pola gambar. Faktor yang menyebabkan menurunnya tingkat akurasi menjadi
sebesar 33,33% adalah karena adanya kebisingan yang diberikan saat operator
melakukan pekerjaannya sehingga tingkat akurasi tidak mencapai 100%. Pada
pekerjaan kelima, diberikan perlakuan pada faktor suhu, yaitu suhu yang rendah.
Dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan, diperoleh tingkat akurasi sebesar 66%
atau pola gambar yang tergunting hanya 2 dari 3 pola gambar. Suhu tidak
mempengaruhi operator dalam melakukan kegiatannya. Namun, faktor di luar
suhu menyebabkan tingkat akurasi tidak mencapai 100% seperti cahaya dan
kebisingan karena untuk cahaya sendiri masih di bawah ambang batas dari
pekerjaan yang diberikan, yaitu menggunting pola gambar karena menggunting
pola gambar termasuk pekerjaan yang terinci di mana tingkat pencahayaan
minimal 3000 lux dan tanpa bayangan. Lalu, intervensi kebisingan juga
menyebabkan konsentrasi dari operator terganggu karena kebisingan yang
Reguler
Ganjil 2023/2024

diberikan berada dalam rentang 60,7 – 70,5 dBA di mana kebisingan tersebut
masuk kategori pembicara di suatu seminar. Selain karena lingkungan kerja yang
kurang kondusif, faktor motivasi dan kepuasan kerja juga menurun karena
pekerjaan yang dilakukan cenderung sama atau monoton sehingga operator
mulai merasa bosan terhadap pekerjaannya.
3. Dari pekerjaan yang telah dilakukan operator, maka dapat diberikan beberapa
rekomendasi agar operator dapat bekerja dengan baik. Rekomendasi yang
diberikan adalah seperti mempertahankan atau tetap menggunakan perlakuan
normal, menghindari tempat – tempat yang dapat menimbulkan suara bising
dengan ambang batas sebesar 80 dBA, bekerja di tempat dengan pencahayaan
yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di mana pada studi kasus
ini diperlukan tingkat cahaya sebesar 3000 lux karena pekerjaan tersebut masuk
kategori pekerjaan terinci, hindari tempat – tempat yang sering menimbulkan
getaran, serta menjaga suhu ruangan atau lingkungan kerja tetap berada di 24°C
atau di bawah 30°C.
Reguler
Ganjil 2023/2024

DAFTAR PUSTAKA
ÇETİNSÖZ, B. C. (2019). Influence of Physical Environment on Customer Satisfaction
and Loyalty in Upscale Restaurants. Journal of Tourism and Grastonomy Studies,
7(2), 700-716.
Kyara Travessa Mendonça, J. C. (2019). Evaluation of Acoustics in the built
Environment, Mapping and Estimation of noise in the Stamping Sector of a
Metallurgical Industry. International Journal of Advanced Engineering Research
and Science, 6(2).
Richard Patterson, D. O. (2020). The social and physical workplace environment and
commute mode: A natural experimental study. Preventive Medicine Reports, 20,
1.
Shobe, K. (2018). Productivity Driven by Job Satisfaction, Physical Work Environment,
Management Support and Job Autonomy. Business and Economics Journal, 9(2).
doi:10.4172/2151-6219.1000351
Victoria F Michalchuk, S.-J. L. (2022). Systematic Review of the Influence of Physical
Work Environment on Office Workers’ Physical Activity Behavior. Workplace
Health & Safety, 70(2), 97-119.
Reguler
Ganjil 2023/2024

LAMPIRAN
1. Lembar Pengamatan
Reguler
Ganjil 2023/2024

2. Foto saat pengambilan data di ruang iklim


Reguler
Ganjil 2023/2024

3. Foto hasil aktivitas sesuai dengan studi kasus

Anda mungkin juga menyukai