Ganjil 2023/2024
LAPORAN TUTORIAL
METODE PENGUKURAN KERJA
PENGUKURAN KERJA FISIK
Anggota Kelompok
Muhammad Altariza Naswadya Rama Aisyah Nur Romadhon Sulistyo
(21522076) (21522157)
Muhammad Ichlasul Amal Mastur -
(21522368)
BAB V
PENGUKURAN KERJA FISIK
ruang kerja
fleksibel dikaitkan
dengan
peningkatan
aktivitas fisik.
Meja duduk-
berdiri mengurangi
waktu duduk
secara
keseluruhan, tetapi
memiliki efek
minimal pada
aktivitas fisik.
Reguler
Ganjil 2023/2024
5.4 Input
5.4.1 Deskripsi Subjek
Pada studi kasus Pengukuran Kerja Fisik, terdapat 1 orang operator yang
dilibatkan. Berikut ini merupakan deskripsi subjek dari operator:
Nama : Allan Fridycia Tri Wahyudi
Usia : 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Riwayat Penyakit (Mata/Syaraf) :-
Hari/Tanggal Pengambil Data : Selasa, 12 Desember 2023
Waktu Pengambilan Data : 09.30 WIB
Alat Ukur : Vibrometer, Luxmeter, Sound Level Meter,
dan Thermometer
Dalam studi kasus ini, operator diberikan tugas atau studi kasus, yaitu
menggunting/memotong 3 pola gambar selama 90 detik atau 1,5 menit dengan 5
perlakuan di mana menggunting/memotong 3 pola gambar bintang selama 90
detik atau 1,5 menit dengan 5 perlakuan di mana pada perlakuan 1 semua faktor
normal, pada perlakuan 2 akan diberi getaran, pada perlakuan 3 pencahayaan akan
redup, pada perlakuan 4 akan diberi intervensi suara, dan pada perlakuan 5 suhu
menjadi rendah. Untuk mempermudah dalam pengambilan data, maka digunakan
beberapa alat bantu seperti Vibrometer untuk mengukur intensitas getaran,
Luxmeter untuk mengukur intensitas cahaya, Sound Level Meter untuk mengukur
kebisingan, dan Thermometer untuk mengukur suhu.
Reguler
Ganjil 2023/2024
b. Getaran (Perlakuan 2)
Tabel 5. 3 Data Getaran
Besar Getaran Akurasi
Ada
(𝐦/𝐬𝟐) (%)
Getaran
2,3 66%
c. Pencahayaan (Perlakuan 3)
Tabel 5. 4 Data Pencahayaan
Intensitas Cahaya Rata-rata
Akurasi
(Lux) Intensitas Cahaya
(%)
1 2 (Lux)
d. Kebisingan (Perlakuan 4)
Tabel 5. 5 Data Kebisingan Volume Intervensi Suara
Kebisingan Normal
e. Suhu (Perlakuan 5)
Tabel 5. 6 Data Suhu
Suhu Akurasi
Suhu Rendah (°C) (%)
20 66%
Reguler
Ganjil 2023/2024
5.5 Output
5.5.1 Perhitungan Kebisingan
Berikut ini merupakan perhitungan dari kebisingan:
1. Normal
a. Menghitung Range (r)
r = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
r = 59,0 – 41,0
r = 18,0
b. Menghitung Jumlah Kelas
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 60
k = 6,9 = 7
c. Menghitung Interval Kelas
𝑟
𝑖=
𝑘
18,0
𝑖=
6,9
𝑖 = 2,60
e. Menghitung LTM5
1
LTM5 = 10 x (log (n x(ΣTn x 100,1Ln )))
1
LTM5 = 10 x (log (60 x((10 x 100,1∗41,8 ) + (25 x 100,1∗44 ) + (10 x 100,1∗46,7 ) +
(1 x 100,1∗60,2 ))))
1
LTM5 = 10 x (log (60 x(4.718.921,64)))
2. Intervensi Suara
a. Menghitung Range (r)
r = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
r = 70,5 – 60,7
r = 9,8
b. Menghitung Jumlah Kelas
k = 1 + 3,3 log n
k = 1 + 3,3 log 60
k = 6,9 = 7
c. Menghitung Interval Kelas
𝑟
𝑖=
𝑘
9,8
𝑖=
6,9
𝑖 = 1,42
d. Menghitung Distribusi Frekuensi
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi
No. Interval Bising Nilai Tengah Frekuensi
1. 60,7 – 62,15 61,425 8
2. 62,16 – 63,58 62,87 13
3. 63,59 – 65,01 64,3 10
4. 65,02 – 66,44 65,73 13
5. 66,45 – 67,87 67,16 6
Reguler
Ganjil 2023/2024
e. Menghitung LTM5
1
LTM5 = 10 x (log ( x(ΣTn x 100,1Ln )))
n
1
LTM5 = 10 x (log ( x((8 x 100,1∗61,425 ) + (13 x 100,1∗62,87 ) + (10 x 100,1∗64,3 ) +
60
1
LTM5 = 10 x (log ( x(221.364.419)))
60
Getaran adalah gerakan periodik atau osilasi yang berulang kali bolak-balik dari suatu
objek atau partikel terhadap posisi keseimbangan atau titik referensi. Dari percobaan
yang telah dilakukan selama 90 detik atau 1,5 menit dengan memberikan perlakuan
berupa getaran sebesar 2,3 m/s2, maka diperoleh tingkat akurasi sebesar 66% atau pola
gambar yang tergunting hanya 2 dari 3 pola gambar. Faktor yang menyebabkan tingkat
akurasi hanya sebesar 66% adalah karena adanya getaran yang diberikan saat operator
melakukan pekerjaannya sehingga tingkat akurasi tidak mencapai 100%. Selain itu,
faktor pada kondisi lingkungan kerja yang dirasa kurang kondusif sehingga operator
perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja. Lalu, adanya kemungkinan kondisi
kesehatan atau kebugaran dari operator yang kurang baik meskipun tidak memiliki
riwayat penyakit mata/syaraf. Kemudian, motivasi dan kepuasan kerja yang belum
sepenuhnya didapat oleh operator sehingga menyebabkan kinerja pada operator
menurun. Lalu, pola kerja serta jam istirahat yang kurang baik menyebabkan operator
tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
5.5.4 Analisis Data Pencahayaan
Pencahayaan merujuk pada penyediaan cahaya dalam suatu ruangan atau area dengan
menggunakan sumber cahaya, seperti lampu atau cahaya alami, untuk memberikan
visibilitas, kenyamanan, dan keamanan. Pencahayaan tidak hanya memengaruhi cara
kita melihat lingkungan sekitar, tetapi juga dapat memengaruhi suasana, kesehatan, dan
produktivitas. Dari percobaan yang telah dilakukan selama 90 detik atau 1,5 menit
dengan menurunkan intensitas cahaya sebanyak 2 kali menjadi 28,6 Lux dan 24,2 Lux
dengan rata – rata intensitas cahaya sebesar 26,4 Lux, maka diperoleh tingkat akurasi
sebesar 33,33% atau pola gambar yang tergunting/terpotong hanya 1 dari 3 pola gambar.
Faktor yang menyebabkan menurunnya tingkat akurasi dari pekerjaan yang telah
dilakukan oleh operator adalah karena rendahnya intensitas cahaya yang diperlukan
oleh operator saat melakukan pekerjaannya, yaitu di bawah ambang batas di mana
minimal tingkat pencahayaan yang diperlukan adalah 3000 Lux dan tidak menimbulkan
bayangan karena pekerjaan tersebut masuk jenis kegiatan atau pekerjaan terinci
sehingga menyulitkan operator saat melakukan pekerjaan dan menyebabkan tingkat
akurasi tidak mencapai 100%. Selain itu, faktor pada kondisi lingkungan kerja yang
dirasa kurang kondusif sehingga operator perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan
kerja.
Reguler
Ganjil 2023/2024
2 dari 3 pola gambar. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa suhu tidak mempengaruhi
operator dalam melakukan kegiatannya. Namun, faktor di luar suhu yang menyebabkan
tingkat akurasi tidak mencapai 100% adalah lingkungan kerja yang kurang kondusif.
Selain itu, motivasi dan kepuasan kerja juga menurun karena pekerjaan yang dilakukan
cenderung sama atau monoton sehingga operator mulai merasa bosan terhadap
pekerjaannya.
5.5.7 Analisis Keseluruhan
Suhu merupakan ukuran panas atau dinginnya suatu kondisi. Dari data suhu didapatkan
pengukuran suhu bersamaan selama 90 detik atau 1,5 menit dalam keadaan konsisi suhu
rendah. Berdasarkan data yang didapatkan nilai thermometer sebesar 20 oC dengan
tingkat akurasi 66% yang berarti operator dapat memotong gambar 2 dari keseluruhan
3 gambar. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa suhu tidak mempengaruhi operator
dalam melakukan kegiatannya, hal ini dapat dibuktikan dari tingkat akurasi yang
tergolong rendah dan operator dapat mengunting 2 dari 3 gambar yang ditugaskan.
Pada praktikum pengukuran kerja fisik, pengambilan data operator dilakukan dengan
cara operator melakukan kegiatan yaitu memotong gambar 3 pola selama 90 detik dan
data yang diambil yaitu pencahayaan, getaran, kebisingan dan suhu. Pada kondisi
normal diperoleh data intensitas cahaya pertama sebesar 195,3 lux dan data intensitas
cahaya kedua sebesar 192,9 lux dengan rata-rata intensitas cahaya sebesar 194,1 lux
Intensitas getaran sebesar 0 m/s2 pada kondisi normal yang berarti pengaruh getaran
adalah tidak dirawat. Suhu yang dihasilkan oleh ruangan adalah 23,5 ℃. Dalam kondisi
normal, kebisingannya adalah 48,96 dBA dan akurasi yang dicapai adalah 66%, artinya
Reguler
Ganjil 2023/2024
operator dapat menggunting hanya 2 dari 3 pola gambar. Di bawah ini adalah
perbandingan grafis akurasi pencahayaan, getaran, kebisingan dan suhu.
Dari grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa pada saat pengukuran pencahayaan, alat
ukur yang digunakan yaitu lux meter. Berdasarkan data yang telah diperoleh, tingkat
diperoleh, suhu termometer menunjukkan angka 20°C dengan akurasi 66%, artinya
pengguna dapat memotong 2 gambar dari total 3 pola gambar. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa faktor suhu tidak terlalu mempengaruhi aktivitas operator karena
masih mendekati suhu optimumal. Namun, untuk pencahayaan dan kebisingan adalah
faktor utama yang menyebabkan kurang optimalnya pekerjaan dari operator karena
untuk cahaya sendiri masih di bawah ambang batas dari pekerjaan yang diberikan, yaitu
menggunting pola gambar karena menggunting pola gambar termasuk pekerjaan yang
terinci di mana tingkat pencahayaan minimal 3000 lux dan tanpa bayangan. Lalu,
intervensi kebisingan juga menyebabkan konsentrasi dari operator terganggu karena
kebisingan yang diberikan berada dalam rentang 60,7 – 70,5 di mana kebisingan
tersebut masuk kategori pembicara di suatu seminar.
5.5.8 Rekomendasi Keseluruhan
Kinerja operator merupakan capaian kerja oleh operator baik kualitas dan kuantitas
dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung-jawab yang diberikan. Kinerja
diungkapkan sebagai hasil yang telah dicapai dalam menjalankan tugasnya melalui
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Kinerja adalah capaian optimal
sesuai potensi yang dimiliki operator merupakan hal yang menjadi perhatian para
pimpinan organisasi. Indikator Kinerja Karyawan, yaitu: Kualitas dalam Kerja,
Kuantitas, Ketepatan dalam Waktu, Efektivitas, Kemandirian, dan Komitmen dalam
Kerja (WANGI, 2020). Pada kondisi normal, data tingkat cahaya 1 sebesar 192,9 lux
dan tingkat cahaya 2 sebesar 195,3 lux, dengan rata-rata tingkat cahaya sebesar 194,1
lux. Intensitas getaran pada kondisi normal adalah 0 m/s2, yang berarti pengaruh
getarannya adalah 0 m/s2. Sedangkan Suhu yang dihasilkan oleh ruangan adalah 23,5℃.
Dalam kondisi normal, kebisingannya adalah 48,96 dBA dan akurasi yang dicapai
adalah 66%, yang berarti pengguna dapat memotong gambar sebnayak 2 gambar dari
3. Operator direkomendasikan untuk memotong dalam kondisi normal karena
memungkinkan pekerjaannya dilakukan dengan benar. Berdasarkan data yang telah
diperoleh pada saat praktikum, diperoleh efek pencahayaan dengan intensitas cahaya 1
sebesar 28,6 lux dan dengan intensitas cahaya 2 sebesar 24,2 lux, dengan rata - rata 26,4
lux. Akurasi yang dicapai adalah 33,33%, intensitas getaran yang dihasilkan adalah 02,3
m/s^2 dengan akurasi 66%,. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pencahayaan
dan getaran yang diberikan saat pengguna sedang memotong gambar mempengaruhi
Reguler
Ganjil 2023/2024
kinerja menjahit pengguna. Disarankan untuk menggunakan lampu yang terang dengan
tingkat pencahayaan minimal 3000 lux karena pekerjaan tersebut masuk kategori
pekerjaan terinci. Untuk faktor getaran, disarankan untuk berpindah tempat yang dirasa
tidak memiliki getaran. Kemudian untuk kebisingan, diperoleh sebanyak 60 data
diperoleh nilai maksimum 70,5 dBA dan nilai minimum 60,7 dBA. Jumlah kelas yang
diperoleh adalah 6.9 atau dibulatkan menjadi 7 dengan interval kelas 1,42. Akurasi yang
dicapai adalah 33,33%, memungkinkan pengguna untuk memotong 1 dari 3 gambar.
Dalam hal ini, nilai LTM5 adalah 65,67 dBA. Disarankan untuk mengurangi kebisingan
di dalam ruangan atau keluar ruangan karena menyebabkan sakit telinga karena ambang
batas kebisingan adalah 80 dBA. Namun, untuk kebisingan sebaiknya berada pada
rentang 60 – 65 dBA karena kebisingan yang timbul hanya dari percakapan biasa. Dan
yang terakhir data suhu yang diperoleh pada kondisi suhu kemudian pembacaan
termometer 20 0C dengan akurasi 66%, yang berarti pengguna dapat memotong 2
gambar dari 3 gambar. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa suhu tidak
mempengaruhi aktivitas para operator namun faktor seperti cahaya dan kebisingan
menjadi faktor utama yang menyebabkan tingkat akurasi operator tidak mencapai 100%
karena untuk cahaya sendiri masih di bawah ambang batas dari pekerjaan yang
diberikan, yaitu menggunting pola gambar karena menggunting pola gambar termasuk
pekerjaan yang terinci di mana tingkat pencahayaan minimal 3000 lux dan tanpa
bayangan. Lalu, intervensi kebisingan juga menyebabkan konsentrasi dari operator
terganggu karena kebisingan yang diberikan berada dalam rentang 60,7 – 70,5 dBA di
mana kebisingan tersebut masuk kategori pembicara di suatu seminar.
Reguler
Ganjil 2023/2024
5.6 Kesimpulan
1. Dalam praktikum pengukuran kerja fisik, dilakukan penelitian pada sebuah studi
kasus, yaitu memotong pola gambar bintang di mana tujuannya adalah untuk
mengetahui pengaruh getaran, pencahayaan, kebisingan, dan suhu terhadap
suatu aktivitas atau pekerjaan. Pada saat penelitian berlangsung, pengambilan
data dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yaitu luxmeter, thermometer,
sound level meter, dan vibrometer. Masing – masing alat memiliki peranan
masing – masing, seperti proses pengukuran cahaya menggunakan luxmeter,
pengukuran getaran menggunakan vibrometer, pengukuran kebisingan
menggunakan sound level meter, serta pengukuran suhu menggunakan
thermometer. Pengukuran intensitas cahaya atau lux menggunakan luxmeter
dilakukan setelah operator menentukan titik cahaya berdasarkan apa yang
dideteksi oleh alat saat keadaan cahaya normal atau redup di mana diperoleh
nilai lux 1 dan 2 pada keadaan normal masing – masing 195,3 dan 192,9 lux
serta dengan rata – rata 194,1 lux. Pada kondisi cahaya redup diperoleh nilai lux
1 dan 2 masing – masing 28,6 dan 24,2 lux serta dengan rata – rata 26,4 lux.
Pengukuran getaran menggunakan vibrometer dilakukan saat adanay getaran di
sebuah titik di mana diperoleh besarnya getaran adalah 2,3 m/s2. Pengukuran
kebisingan menggunakan sound level meter dilakukan saat keadaan normal dan
ketika diberikan intervensi kebisingan di mana diperoleh besarnya kebisingan
saat keadaan normal dalam rentang 41,0 – 59,0 dBA. Pada saat diberi intervensi
kebisingan, diperoleh nilai kebisingan dalam rentang 60,7 – 70,5 dBA.
Pengukuran suhu menggunakan thermometer dilakukan saat suhu normal dan
ketika suhu diturunkan di mana saat suhu normal diperoleh suhu sebesar 23,5°C
dan pada saat suhu diturunkan, diperoleh suhu sebesar 20°C.
2. Dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh operator dengan memberikan 5
perlakuan, maka dapat diketahui dan disimpulkan hasil dari pekerjaannya. Pada
pekerjaan pertama, diberikan perlakuan secara normal terhadap semua faktor
yang terlibat. Namun, setelah pekerjaan selesai dilakukan, tingkat akurasi dari
pemotongan pola gambar tidak mencapai 100% atau hanya 66% di mana pola
gambar yang terpotong hanya 2 dari 3 pola gambar. Faktor yang menyebabkan
pola gambar hanya terpotong 2 karena operator belum pernah atau baru pertama
Reguler
Ganjil 2023/2024
diberikan berada dalam rentang 60,7 – 70,5 dBA di mana kebisingan tersebut
masuk kategori pembicara di suatu seminar. Selain karena lingkungan kerja yang
kurang kondusif, faktor motivasi dan kepuasan kerja juga menurun karena
pekerjaan yang dilakukan cenderung sama atau monoton sehingga operator
mulai merasa bosan terhadap pekerjaannya.
3. Dari pekerjaan yang telah dilakukan operator, maka dapat diberikan beberapa
rekomendasi agar operator dapat bekerja dengan baik. Rekomendasi yang
diberikan adalah seperti mempertahankan atau tetap menggunakan perlakuan
normal, menghindari tempat – tempat yang dapat menimbulkan suara bising
dengan ambang batas sebesar 80 dBA, bekerja di tempat dengan pencahayaan
yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di mana pada studi kasus
ini diperlukan tingkat cahaya sebesar 3000 lux karena pekerjaan tersebut masuk
kategori pekerjaan terinci, hindari tempat – tempat yang sering menimbulkan
getaran, serta menjaga suhu ruangan atau lingkungan kerja tetap berada di 24°C
atau di bawah 30°C.
Reguler
Ganjil 2023/2024
DAFTAR PUSTAKA
ÇETİNSÖZ, B. C. (2019). Influence of Physical Environment on Customer Satisfaction
and Loyalty in Upscale Restaurants. Journal of Tourism and Grastonomy Studies,
7(2), 700-716.
Kyara Travessa Mendonça, J. C. (2019). Evaluation of Acoustics in the built
Environment, Mapping and Estimation of noise in the Stamping Sector of a
Metallurgical Industry. International Journal of Advanced Engineering Research
and Science, 6(2).
Richard Patterson, D. O. (2020). The social and physical workplace environment and
commute mode: A natural experimental study. Preventive Medicine Reports, 20,
1.
Shobe, K. (2018). Productivity Driven by Job Satisfaction, Physical Work Environment,
Management Support and Job Autonomy. Business and Economics Journal, 9(2).
doi:10.4172/2151-6219.1000351
Victoria F Michalchuk, S.-J. L. (2022). Systematic Review of the Influence of Physical
Work Environment on Office Workers’ Physical Activity Behavior. Workplace
Health & Safety, 70(2), 97-119.
Reguler
Ganjil 2023/2024
LAMPIRAN
1. Lembar Pengamatan
Reguler
Ganjil 2023/2024