BAB III
POSTUR KERJA
Musculoskelet pembangkit
al Disorders listrik. Dengan
(Yarandi, et subjek 295
al., 2019) orang dalam
enam
kelompok
pekerjaan.
Dengan rata-
rata usia 37,52
± 3,61 tahun.
4. Work Metode yang Hasil dari Pada postur kerja
Posture digunakan observasi dan mengangkat dan
Analysis by dalam perhitungan postur memanggul karung
Using Rapid penelitian ini kerja dengan yang dianalisis
Upper Limb Metode metode RULA menggunaka metode
Assessment REBA dan pada tahapan REBA dan RULA,
(RULA) and RULA. Objek pengangkatan diperoleh tingkat
Rapid Entire penelitiannya karung resiko yang
Body berupa Postur memperoleh skor 7 berbahaya dan harus
Assessment kerja yang dengan tingkat dilakukan penangana
(REBA) diamati resiko tinggi dan segera dan
Methods meliputi pada tahap diperlukan perbaikan
(Case Study: lengan atas, membawa karung pengalihan gabah di
Rice Milling lengan bawah, memperoleh nilai 7 penggilingan beras di
Reguler
Ganjil 2020/2021
3.4 Input
Adapun input yang digunakan dalam tugas tutorial Postur Kerja adalah sebagai
berikut:
3.4.1 Data Subjek
Pada tutorial Postur Kerja kami melakukan studi kasus menggunakan aplikasi
Augmented Reality (AR) berupa aktivitas membawa tabung gas seberat 12,6 kg dan
dilakukan pengambilan gambar (screen capture) posisi terburuk karakter ketika
membawa tabung gas.
Reguler
Ganjil 2020/2021
3.5 Output
Adapun output yang digunakan dalam tugas tutorial Postur Kerja adalah sebagai
berikut:
3.5.1 Perhitungan Nilai Risiko Postur Kerja REBA
Reguler
Ganjil 2020/2021
Perhitungan nilai risiko postur kerja REBA dilakukan melalui software ErgoFellow
berdasarkan gambar yang diambil melalui aplikasi Augmented Reality (AR). Terdapat
5 tahap pengukuran REBA yang harus diisi pada software ErgoFellow, terdiri dari
pengukuran neck, trunk, and legs, pengukuran load, pengukuran upper arm, lower
arm, and wrist, pengukuran coupling, dan pengukuran activity score. Berikut
merupakan hasil perhitungan nilai risiko postur kerja REBA:
Beban yang dibawa karakter adalah tabung gas dengan berat 12,6 kg, oleh
karena itu dipilih “Load>10Kg”.
sebesar 8. Berdasarkan klasifikasi REBA skor 8 masuk kedalam kategori level 3 atau
level risiko tinggi sehingga diperlukan tindakan investigasi dan dilakukannya
perbaikan. Postur kerja yang dilakukan oleh operator menghasilkan sudut pada leher
sebesar 3,040 dari garis normal, pada batang tubuh sebesar 57,180, pada lengan atas
sebesar 11,380, pada lengan bawah sebesar 28,810, pada pergelangan tangan sebesar
21,480, dan pada kaki sebesar 80,890. Semakin ekstrim sudut yang terbentuk maka
nilai risiko postur kerja akan semakin tinggi. Selain itu metode ini juga dipengaruhi
oleh faktor coupling, beban eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktivitas pekerja
(Hignett & McAtamney, 2000). Pada kasus ini pegangan tangan sudah ideal atau
berdasarkan klasifikasi masuk ke dalam kategori good. Sedangkan untuk beban
eksternal yang di topang operator tergolong berat yaitu 12,6 kg sehingga nilai risiko
postur kerja yang didapat bernilai tinggi. Apabila aktivitas ini dilakukan secara terus
menerus maka akan menimbulkan rasa nyeri pada bagian-bagian tubuh operator dan
bahkan bisa terjadi Cumulative Trauma Disorders (CTDs).
3.6 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan dengan didasarkan pada tujuan praktikum maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan nilai risiko postur kerja dengan metode Rapid Entire
Body Assessment (REBA) menggunakan software ErgoFellow diperoleh skor
REBA sebesar 8.
2. Berdasarkan klasifikasi Rapid Entire Body Assessment (REBA) postur kerja
operator tergolong level 3 atau level risiko tinggi sehingga dibutuhkan Tindakan
investigasi dan dilakukannya perbaikan.
3. Rekomendasi yang kami berikan meliputi metode engineering control berupa
alat bantu seperti trolley, metode adimintrative control berupa exercise dan
penjadwalan waktu istirahat, dan perbaikan postur kerja dimana ketika
proses mengangkat sebaiknya pekerja jongkok sejajar dengan beban yang
akan diangkat sehingga posisi tubuh tidak membungkuk.
Reguler
Ganjil 2020/2021
DAFTAR PUSTAKA
Adi Supri, P., Suhardi, B., & Astuti, R. D. (2005). Analisis Manual Material
Handling Berdasarkan Prinsip Biomekanika (Studi Kasus CV. Titian Mandiri).
Performa, 4(2), 93-106.
Daneshmandi, H. et al. (2019) ‘An ergonomic intervention to relieve musculoskeletal
symptoms of assembly line workers at an electronic parts manufacturer in
Iran’, Work, 61(4), pp. 515–521. doi: 10.3233/WOR-182822.
Hignett, S., & McAtamney, L. 2000. Rapid Entire Body Assessment (REBA). Applied
Ergonomics, 31(2), 201–206.
Hutabarat, J. (2019). Work Posture Analysis by Using Rapid Upper Limb
Assessment (RULA) and Rapid Entire Body Assessment. IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering, 469(1), 7-14.
Soheili-Fard, Rahbar & Marzban, 2017. Ergonomic investigation of workers in tea
factories using reba and OWAS methods – Case study: (Langroud region,
Guilan, Iran). Agricultural Engineering International: CIGR Journal, 19(3),
pp. 112-119.
Yadi, Kurniawidjaja & Susilowati, 2018. Ergonomics Intervention Study of the
RULA/REBA Method in Chemical Industries for MSDs’ Risk Assessment.
KnE Life Sciences, 4(5), p. 181.
Yarandi, M. S., Soltanzadeh, A., Koohpaei, A., Ahmadi, V., Sajedian, A. A., Sakari,
S., et al. (2019, Desember). Effectiveness of Three Ergonomic Risk
Assessment Effectiveness of Three Ergonomic Risk Assessment Screening
Musculoskeletal Disorders. Archives of Hygiene Sciences, 8(3), 188-201.
Reguler
Ganjil 2020/2021
LAMPIRAN