Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUTORIAL

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA


POSTUR KERJA

Kelompok : B1 Tanggal Tutorial : 22 Oktober 2020


Nama / NIM : Rifat Syauqi Z. / Hari Tutorial : Kamis
14522461
Dikumpulkan : 28 Oktober 2020
Asfita Putri F. /
Tanggal
19522121
Nur Azizah R. /
19522156
Aprilia Isa B. P. /
19522160
Roaida Yanti /
19522300

Kelas : B Yogyakarta, 28 Oktober 2020


Asisten : E-129
Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)
Format Laporan : Asisten
Perhitungan :
Analisa dan
Pembahasan :
( Nuzila Putri Al-Bana )
Kesimpulan :
TOTAL :

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2020
Reguler
Ganjil 2020/2021

BAB III
POSTUR KERJA

3.1 Tujuan Tutorial


Adapun tujuan tutorial Postur Kerja adalah sebagai berikut:
1. Mampu menghitung nilai risiko postur kerja dengan metode Rapid Entire
Body Assessment (REBA) menggunakan software ErgoFellow.
2. Mampu menganalisis nilai risiko postur kerja berdasarkan perhitungan skor
Rapid Entire Body Assessment (REBA).
3. Mampu memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis postur kerja.

3.2 Tugas Tutorial


Adapun tugas tutorial Postur Kerja adalah sebagai berikut:
1. Menginstall aplikasi Augmented Reality (AR) dan software ErgoFellow.
2. Membuka aplikasi Augmented Reality (AR) kemudian memilih studi kasus
atau aktivitas yang sudah ditentukan yaitu membawa tabung gas.
3. Mengarahkan kamera ke tempat yang luas dan datar, jika dirasa tempat sudah
sesuai maka pilih tombol “Deploy” untuk menampilkan karakter.
4. Mengambil gambar (screen capture) dari bagian samping karakter ketika
dalam posisi membawa tabung gas.
5. Menentukan sudut yang terbentuk pada setiap bagian-bagian tubuh karakter.
6. Menghitung nilai risiko postur kerja dengan metode Rapid Entire Body
Assessment (REBA) menggunakan software ErgoFellow.
7. Menganalisis nilai risiko postur kerja.
8. Memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan hasil analisis terhadap postur tubuh
karakter
9. Membuat laporan tutorial Postur Kerja.

3.3 Kajian Literatur


Adapun kajian literatur yang digunakan sebagai referensi dalam pengerjaan laporan
tutorial Postur Kerja ini adalah sebagai berikut:
Reguler
Ganjil 2020/2021

Tabel 1. Kajian Literatur


No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
1. Ergonomics Peneliti Hasil penelitian ini Intervensi ergonomis
Intervention melakukan dapat dijadikan menggunakan
Study of the penilaian salah satu landasan simulasi perangkat
RULA/REBA ergonomis untuk menetapkan lunak CATIA untuk
Method in menggunakan kebijakan terkait mengimplementasika
Chemical metode RULA perbaikan lapangan n konveyor, tabel
Industries / REBA secara kerja suspending yang dapat
for MSDs’ langsung di agent, sehingga disesuaikan dengan
Risk workstation di suasana dan jack, dan konsep
Assessment area lingkungan kerja ergonomis untuk
(Yadi, et al., suspending menjadi lebih mekanisme yang
2018) agent. Subjek efektif, efisien, dioperasikan dengan
penelitian aman, nyaman, dan pedal dapat
pekerja di sehat. mengurangi potensi
industry kimia. risiko postur kerja
Objek yang canggung di
penelitian ini stasiun kerja agen
stasiun kerja penangguhan. Uji
suspending hipotesis statistik
agent, menggunakan
menghadapi metode RULA /
risiko REBA menunjukkan
berpotensi bahwa peningkatan
mengembangk ini akan menurunkan
an gangguan risiko pekerja
muskuloskelet mengembangkan
al (MSD). Ini MSD.
karena
pekerjaan
mereka sering
dilakukan di
Reguler
Ganjil 2020/2021

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


tempat tinggi
atau di tempat
berdebu, dan
seringkali
memerlukan
postur tubuh
yang canggung
karena ruang
fisik mungkin
terbatas.
2. Ergonomic Metode yang Hasil penelitian Oleh karena itu,
Investigation digunakan menunjukkan pengukuran korektif
of Workers dalam bahwa 75% postur harus dilakukan
in Tea penelitian ini tubuh yang untuk
Factories Metode REBA digunakan oleh menguranginya. Unit
Using REBA dan OWAS pekerja pabrik teh pelayuan merupakan
and OWAS digunakan membutuhkan unit yang paling
Methods – untuk pengukuran banyak
Case Study: menganalisis korektif. Selain itu, mengonsumsi energi
(Langroud postur tubuh. berdasarkan hasil bagi pekerja. Rata-
Region, Subjek OWAS, 34% rata pengeluaran
Guilan, penelitian ini postur yang energi pekerja pabrik
Iran) 48 pekerja digunakan teh sebesar 21,843 kJ
(Soheili- pabrik teh. memiliki tingkat min-1.
Fard, et al., Objek risiko yang tinggi
2017) penelitian ini dan sangat tinggi.
Work-related Fleksi punggung
Musculoskelet pekerja,
al Disorders menempatkan satu
(WMSDs) lengan di atas bahu
dalah dan berdiri dengan
penyebab satu kaki adalah
Reguler
Ganjil 2020/2021

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


utama posisi terpenting di
kecacatan, pabrik teh, yang
hilangnya menyebabkan
waktu kerja, gangguan
dan kerugian muskuloskeletal.
ekonomi di
negara industri
dan
berkembang.
WMSD
termasuk
gangguan otot,
tulang,
persendian,
saraf dan
pembuluh
darah.
3. An Objek Sebagian besar Intervensi ergonomis
Ergonomic penelitian ini gejala menghasilkan
Intervention menentukan muskuloskeletal penurunan yang
to Relieve prevalensi dikaitkan dengan signifikan pada skor
Musculoskel WMSD dan punggung bawah postur leher dan
etal faktor risiko (73,6%), batang tubuh. Ini
Symptoms of ergonomis di pergelangan tangan menunjukkan bahwa
Assembly antara pekerja / tangan (71,7%), intervensi membantu
Line jalur perakitan dan leher (67,9%). meningkatkan
Workers at di pabrik suku Sebagian besar ergonomic tempat
an cadang (80%) postur kerja kerja.
Electronic elektronik, dan yang dianalisis
Parts memperkenalk menggunakan
Manufacture an intervensi RULA berada pada
r in Iran ergonomis level tindakan 3
Reguler
Ganjil 2020/2021

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


(Daneshman berbiaya atau 4.
di et al., rendah.
2019) Metode
penelitian ini
The Rapid
Upper Limb
Assessment
(RULA).
Subjek
penelitian ini
44 orang
perempuan
dan 9 laki-laki
dengan usia
rata-rata 38,75
tahun.
4. Effectiveness Metode yang Nilai korelasi Berdasarkan hasil
of Three digunakaan antara tingkat saat membandingkan
Ergonomic adalah REBA. gangguan tingkat korelasi dan
Risk RULA, dan muskuloskeletal prevalensi gangguan
Assessment NERPA. dan tingkat resiko muskuloskeletal
Tools, Metode ini diprediksi dalam dengan tingkat
Namely digunakan RULA, NERPA, resiko, hasilnya
NERPA, untuk dan REBA masing- menunjukkan bahwa
RULA, and memprediksi masing sebesar metode terbaik untuk
REBA, for risiko (0,764), (0,723), memprediksi resiko
Screening pengembangan dan (0,689). gangguan
Musculoskel gangguan muskuloskeletal
etal muskuloskelet. adalah metode
Disorders Studi cross- RULA.
Effectiveness sectional ini
of Three dilakukan pada
Reguler
Ganjil 2020/2021

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


Ergonomic semua
Risk karyawan di
Assessment PT
Tools,
Departemen
Namely
perbaikan dan
NERPA,
pemeliharaan
RULA, and
industri
REBA, for
Screening
peralatan

Musculoskelet pembangkit
al Disorders listrik. Dengan
(Yarandi, et subjek 295
al., 2019) orang dalam
enam
kelompok
pekerjaan.
Dengan rata-
rata usia 37,52
± 3,61 tahun.
4. Work Metode yang Hasil dari Pada postur kerja
Posture digunakan observasi dan mengangkat dan
Analysis by dalam perhitungan postur memanggul karung
Using Rapid penelitian ini kerja dengan yang dianalisis
Upper Limb Metode metode RULA menggunaka metode
Assessment REBA dan pada tahapan REBA dan RULA,
(RULA) and RULA. Objek pengangkatan diperoleh tingkat
Rapid Entire penelitiannya karung resiko yang
Body berupa Postur memperoleh skor 7 berbahaya dan harus
Assessment kerja yang dengan tingkat dilakukan penangana
(REBA) diamati resiko tinggi dan segera dan
Methods meliputi pada tahap diperlukan perbaikan
(Case Study: lengan atas, membawa karung pengalihan gabah di
Rice Milling lengan bawah, memperoleh nilai 7 penggilingan beras di
Reguler
Ganjil 2020/2021

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


In Malang - pergelangan dengan tingkat Malang.
East Java of tangan, leher, resiko tinggi. Hasil
Indonesia) punggung, dan observasi dan
(Hutabarat, kaki. perhitungan pada
2019). Pengamatab metode REBA
postur kerja pada tahapan
dilakukan angkat karung
dalam 2 tahap diperoleh skor 8
yaitu (resiko tinggi) dan
mengangkat tahap membawa
karung dan karung
memanggul memperoleh skor
karung. 10 (resiko tinggi).
Subjek Berdasarkan
penelitian ini perhtiungan
berjumlah 15 metode REBA dan
orang. RULA dibutuhkan
perbaikan segera
pada proses
pemindahan
karung gabah
butuh rice miling
di Malang.

3.4 Input
Adapun input yang digunakan dalam tugas tutorial Postur Kerja adalah sebagai
berikut:
3.4.1 Data Subjek
Pada tutorial Postur Kerja kami melakukan studi kasus menggunakan aplikasi
Augmented Reality (AR) berupa aktivitas membawa tabung gas seberat 12,6 kg dan
dilakukan pengambilan gambar (screen capture) posisi terburuk karakter ketika
membawa tabung gas.
Reguler
Ganjil 2020/2021

3.4.2 Pengumpulan Data Sudut Postur Kerja Operator


Berikut merupakan gambar postur kerja yang diambil dari aplikasi Augmented Reality
(AR):

Gambar 1. Sudut Postur Kerja


Berikut merupakan tabel data hasil perhitungan sudut postur kerja:
Tabel 2. Data Sudut Postur Kerja
No. Segmen Tubuh Sudut yang Terbentuk (o)
1 Wrist 21,48
2 Lower Arm 28,81
3 Upper Arm 11,38
4 Neck 3,04
5 Trunk 57,18
6 Legs 80,89

3.5 Output
Adapun output yang digunakan dalam tugas tutorial Postur Kerja adalah sebagai
berikut:
3.5.1 Perhitungan Nilai Risiko Postur Kerja REBA
Reguler
Ganjil 2020/2021

Perhitungan nilai risiko postur kerja REBA dilakukan melalui software ErgoFellow
berdasarkan gambar yang diambil melalui aplikasi Augmented Reality (AR). Terdapat
5 tahap pengukuran REBA yang harus diisi pada software ErgoFellow, terdiri dari
pengukuran neck, trunk, and legs, pengukuran load, pengukuran upper arm, lower
arm, and wrist, pengukuran coupling, dan pengukuran activity score. Berikut
merupakan hasil perhitungan nilai risiko postur kerja REBA:

Gambar 2. Ergofellow REBA Neck, Trunk, and Legs


Posisi leher karakter dalam keadaan sedikit menunduk atau berada di bawah
garis normal dengan membentuk sudut sebesar 3,04 derajat maka termasuk dalam
“0 to 20 degrees”, sedangkan untuk bagian punggung atau batang tubuh
mengahasilkan sudut sebesar 57,18 derajat maka dipilih “More than 60 degrees”,
dan untuk bagian kaki dipilih “More than 60 degrees” karena pada saat membawa
beban, karakter menumpu dengan kedua kaki dan sudut yang terbentuk pada lutut
kaki sebesar 80,89 derajat.

Gambar 3. ErgoFellow REBA Load


Reguler
Ganjil 2020/2021

Beban yang dibawa karakter adalah tabung gas dengan berat 12,6 kg, oleh
karena itu dipilih “Load>10Kg”.

Gambar 4. ErgoFellow REBA Upper arm, Lower arm, and Wrist


Sudut yang di dapatkan untuk bagian Upper arm sebesar 11,38 derajat
sehingga di pilih “-20 to 20 degrees” dan bagian Lower arm di pilih “0 to 60
degrees or more than 100 degrees” karena dari data yang di dapat sudutnya ialah
28,81 derajat, dan pada bagian wrist memilih “more than 15 degree down” karena
sudut yang di hasilkan operator sebesar 21,48 derajat dengan keterangan tambahan
“Wrist is bent from midline or twisted”, dikarenakan posisi pergelangan tangan
menekuk ke arah dalam.

Gambar 5. ErgoFellow REBA Coupling


Pada bagian coupling memilih “Good” dikarenakan pada tabung gas terdapat
tempat pegangan yang sudah sesuai sehingga operator dapat membawa tabung gas
dengan nyaman.
Reguler
Ganjil 2020/2021

Gambar 6. ErgoFellow REBA Activity


Kegiatan yang di lakukan karakter tidak dilakukan berulang-ulang dalam
sehari maka dipilih “Repeated small range action (more than 4x per minute)”

Gambar 7. ErgoFellow REBA Result


Setelah menyesuaikan dengan hasil yang di dapat pada perhitungan sudut
yang di ketahui, maka score REBA ketika membawa beban adalah 8 yang artinya
postur kerja yang dilakukan termasuk level beresiko tinggi sehingga diperlukan
investigasi dan dilakukan perbaikan.

3.5.2 Analisis Nilai Risiko Postur Kerja REBA


Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan suatu metode dalam
bidang ergonomi yang digunakan secara cepat untuk mengindentifikasi posisi kerja
postur bagian leher, punggung, lengan, pergelangan tangan dan kaki dari seorang
operator (Hignett, S. & McAtamney, 2000). Berdsarkan perhitungan nilai risiko
postur kerja REBA menggunakan software ErgoFellow didapatkan skor REBA
Reguler
Ganjil 2020/2021

sebesar 8. Berdasarkan klasifikasi REBA skor 8 masuk kedalam kategori level 3 atau
level risiko tinggi sehingga diperlukan tindakan investigasi dan dilakukannya
perbaikan. Postur kerja yang dilakukan oleh operator menghasilkan sudut pada leher
sebesar 3,040 dari garis normal, pada batang tubuh sebesar 57,180, pada lengan atas
sebesar 11,380, pada lengan bawah sebesar 28,810, pada pergelangan tangan sebesar
21,480, dan pada kaki sebesar 80,890. Semakin ekstrim sudut yang terbentuk maka
nilai risiko postur kerja akan semakin tinggi. Selain itu metode ini juga dipengaruhi
oleh faktor coupling, beban eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktivitas pekerja
(Hignett & McAtamney, 2000). Pada kasus ini pegangan tangan sudah ideal atau
berdasarkan klasifikasi masuk ke dalam kategori good. Sedangkan untuk beban
eksternal yang di topang operator tergolong berat yaitu 12,6 kg sehingga nilai risiko
postur kerja yang didapat bernilai tinggi. Apabila aktivitas ini dilakukan secara terus
menerus maka akan menimbulkan rasa nyeri pada bagian-bagian tubuh operator dan
bahkan bisa terjadi Cumulative Trauma Disorders (CTDs).

3.5.3 Rekomendasi Postur Kerja


Skor REBA 8 menunjukkan postur kerja yang dilakukan beresiko tinggi sehingga
diperlukan tindakan investigasi dan dilakukan perbaikan. Risiko yang tinggi terhadap
tubuh pekerja ini menimbulkan besarnya kemungkinan terjadi Cumulative Trauma
Disorders (CTDs). Maka dari itu kami merekomendasikan beberapa upaya untuk
mencegah terjadinya CTDs, antara lain:
1. Engineering control berupa penggunaan material handling tool atau alat
bantu seperti trolley yang sudah dirancang untuk mengangkat tabung gas.
2. Adimintrative control, dimana pekerja melakukan pemanasan kecil sebelum
melakukan kerja dan diadakanya penjadwalan waktu istirahat agar pekerja
memiliki waktu istirahat yang cukup untuk pemulihan sendi.
3. Perbaikan postur, dimana pada saat melakukan aktivitas seperti mengangkat
atau meletakkan sebaiknya pekerja jongkok sejajar dengan beban yang akan
diangkat, hal ini dilakukan agar pekerja tidak perlu membungkuk dan dapat
mengurangin keluhan nyeri pada punggung. Karena dengan berjongkok,
dapat menjaga keseimbangan yang baik saat akan membawa beban yang
berat, dengan keseimbangan yang baik tentunya operator akan terhindar dari
cedera saat mengangkat beban yang berat (Adi, Suhardi, & Astuti, 2005).
Reguler
Ganjil 2020/2021

3.6 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan dengan didasarkan pada tujuan praktikum maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan nilai risiko postur kerja dengan metode Rapid Entire
Body Assessment (REBA) menggunakan software ErgoFellow diperoleh skor
REBA sebesar 8.
2. Berdasarkan klasifikasi Rapid Entire Body Assessment (REBA) postur kerja
operator tergolong level 3 atau level risiko tinggi sehingga dibutuhkan Tindakan
investigasi dan dilakukannya perbaikan.
3. Rekomendasi yang kami berikan meliputi metode engineering control berupa
alat bantu seperti trolley, metode adimintrative control berupa exercise dan
penjadwalan waktu istirahat, dan perbaikan postur kerja dimana ketika
proses mengangkat sebaiknya pekerja jongkok sejajar dengan beban yang
akan diangkat sehingga posisi tubuh tidak membungkuk.
Reguler
Ganjil 2020/2021

DAFTAR PUSTAKA

Adi Supri, P., Suhardi, B., & Astuti, R. D. (2005). Analisis Manual Material
Handling Berdasarkan Prinsip Biomekanika (Studi Kasus CV. Titian Mandiri).
Performa, 4(2), 93-106.
Daneshmandi, H. et al. (2019) ‘An ergonomic intervention to relieve musculoskeletal
symptoms of assembly line workers at an electronic parts manufacturer in
Iran’, Work, 61(4), pp. 515–521. doi: 10.3233/WOR-182822.
Hignett, S., & McAtamney, L. 2000. Rapid Entire Body Assessment (REBA). Applied
Ergonomics, 31(2), 201–206.
Hutabarat, J. (2019). Work Posture Analysis by Using Rapid Upper Limb
Assessment (RULA) and Rapid Entire Body Assessment. IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering, 469(1), 7-14.
Soheili-Fard, Rahbar & Marzban, 2017. Ergonomic investigation of workers in tea
factories using reba and OWAS methods – Case study: (Langroud region,
Guilan, Iran). Agricultural Engineering International: CIGR Journal, 19(3),
pp. 112-119.
Yadi, Kurniawidjaja & Susilowati, 2018. Ergonomics Intervention Study of the
RULA/REBA Method in Chemical Industries for MSDs’ Risk Assessment.
KnE Life Sciences, 4(5), p. 181.
Yarandi, M. S., Soltanzadeh, A., Koohpaei, A., Ahmadi, V., Sajedian, A. A., Sakari,
S., et al. (2019, Desember). Effectiveness of Three Ergonomic Risk
Assessment Effectiveness of Three Ergonomic Risk Assessment Screening
Musculoskeletal Disorders. Archives of Hygiene Sciences, 8(3), 188-201.
Reguler
Ganjil 2020/2021

LAMPIRAN

Gambar 8. Aktivitas Kerja Membawa Tabung Gas

Anda mungkin juga menyukai