Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL

METODE DAN PENGUKURAN KERJA


POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL

Kelompok : Tanggal Tutorial :


Nama / NIM : Hari Tutorial :
Dikumpulkan :
Tanggal
Kelas :
Asisten : Yogyakarta,.............................2021
Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)
Format Laporan :
Perhitungan : Asisten
Analisa dan : *ttd
Pembahasan
Kesimpulan : ( )
TOTAL :

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
Reguler
Ganjil 2021/2022

BAB 2
POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA MENTAL
BOLD TNR 14
Enter 2 x

2.1 Tujuan Tutorial


Adapun tujuan dari tutorial postur kerja ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengaplikasikan kuesioner NBM untuk mengetahui keluhan rasa sakit
tubuh.
2. mengaplikasikan metode postur kerja menggunakan REBA, RULA, dan QEC untuk
mengurangi risiko kerja.
3. Mengetahui level risiko postur tubuh pada saat melakukan kerja.
4. Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil
analisis postur kerja.

2.2 Tugas Tutorial


1. Mengambil video dan gambar postur pekerja ketika melakukan pengangkatan
sesuai dengan prosedur dari masing-masing metode.

2. Melakukan pengambilan kuesioner NBM dan QEC untuk mengetahui bagian


tubuh mana yang sakit akibat pekerjaan pengangkutan.

3. Menentukan sudut pada foto tersebut sesuai ketentuan masing-masing metode.

4. Melakukan pengolahan data kuesioner Nordic Body Map, metode REBA,


RULA, dan QEC.

5. Melakukan analisa kuesioner Nordic Body Map, metode REBA, RULA, dan
QEC

2.3 Kajian Literatur


(Berisi kajian literatur mengenai materi tutorial postur kerja dan beban kerja mental
yang mencangkup minimal 5 jurnal internasional (3 Jurnal Postur Kerja dan 2 Jurnal
Beban Kerja Mental). Tabel untuk jurnal dilampirkan dalam tabel berikut)
Tabel 1. Kajian Literatur
NO Judul Metode Hasil Kesimpulan
1 PERBANDINGAN OWAS, Keenam postur OWAS dan
DARI TIGA TEKNIK RULA dinilai dengan REBA kurang
OBSERVASI UNTUK dan kategori tindakan sensitif terhadap
MENILAI POSTURAL REBA 3 oleh OWAS, stres postural dari
BEBAN INDUSTRI tetapi dengan RULA, dan
tindakan tingkat OWAS dan
Reguler
Ganjil 2021/2022
2 oleh RULA. REBA tidak
Dibandingkan menghiraukan
dengan REBA, beban postural
OWAS untuk postur
tampaknya tidak dibandingkan
menghiraukan dengan RULA
tingkat risiko
yang terkait
dengan postur
kerja. Tingkat
kebetulan untuk
beban postural
dinilai antara
RULA dan
REBA
didistribusikan
dari 34,8% di
industri kimia,
untuk 55,8% di
industri jasa
rumah sakit
umum.
2 PENYELIDIKAN RULA Reliabilitas antar RULA tidak
TENTANG penilai Aksi memiliki
KEANDALAN DARI Tingkat (AL) sensitivitas
RAPID UPPER LIMB dan Grand Score instrumen
ASSESSMENT (RULA) (GS) adalah pengukuran
SEBAGAI METODE kedua klinis, tetapi itu
PENILAIAN DARI mahasiswa dan tidak pernah
ANAK KOMPUTASI fisioterapi. AL dimaksudkan
POSTUR dan GS skor untuk digunakan
yang lebih seperti itu. RULA
handal di adalah alat
senssion 2 skrining yang
daripada di digunakan dalam
senssion 1 untuk hubungannya
siswa dan dengan alat-alat
fisioterapis lain dari penilaian
dalam semua ergonomis,
kasus untuk seperti
berbagai derajat. pengukuran
ICCs untuk antropometri,
keandalan intra- evaluasi
rater untuk workstation
Action Level dan komputer dan
Grand Score analisis praktik
(GS) yang baik kerja. Rula
sebagian besar menunjukkan
moderat. kehandalan intra-
penilai lebih
tinggi dari
reliabilitas antar
penilai
menyiratkan
Reguler
Ganjil 2021/2022
bahwa penilaian
serial akan lebih
konsisten jika
dilakukan oleh
orang yang sama.
3 METODE PRAKTIS QEC Untuk postur QEC adalah
UNTUK PENILAIAN pergelangan metode baru yang
KERJA-RELATED tangan / tangan, telah
MUSKULOSKELETA kappa dikembangkan
L RISIKO analisis untuk
(QEC) ditemukan tidak praktisi untuk
sesuai karena menilai paparan
variasi data risiko WMSDs.
rendah berdasarkan
antara kategori pada hasil tes
dengan yang diperoleh
persentase sejauh ini, alat ini
kesepakatan, ditemukan untuk
sebagian besar menjadi sensitif
item penilaian untuk menilai
yang perubahan
baik dekat paparan sebelum
dengan atau di dan setelah
atas 70%. intervensi
Menurut Baty et ergonomis, dan
al, (1986), untuk
kesepakatan perbandingan
antar-pengamat eksposur baik
dari 75% dapat antara dua atau
dianggap sebagai lebih pekerja
diterima. Studi melakukan tugas
ini menunjukkan yang sama, atau
bahwa QEC antara orang-
memiliki potensi orang melakukan
untuk memenuhi tugas yang
kebutuhan dasar berbeda.
reliabilitas antar-
pengamat untuk
sebagian besar
item
penilaiannya.
'Sistem skor'
adalah, saat ini,
sebagian besar
hipotetis,
yang
menganggap
interaksi /
kombinasi
faktor-faktor
risiko.
4 Analisis Pengaruh NASA- Populasi dalam Beban kerja
Beban Kerja Mental TLX penelitian ini mental yang
Terhadap Jumlah adalah praktikan dialami oleh
Reguler
Ganjil 2021/2022
Kesalahan Praktikan yang mengikuti praktikan selama
Pada Praktikum Proses Praktikum mengikuti
Manufaktur Tahun 2017 Proses Praktikum yang
Dengan Metode Nasa- Manufaktur menjadi objek
Tlx (Task Load Index) untuk tahun dalam penelitian
2017. data ini berada pada
tersebar diantara kategori Sedang.
Batas Kontrol Adapun ditinjau
Atas (BKA) dan dari bagian yang
Batas Kontrol paling banyak
Bawah (BKB). terjadi kesalahan
Tidak ada data adalah pada Kerja
yang melewati Assembly diikuti
batas kontrol, kerja Bangku dan
sehingga dapat Kerja
disimpulkan Turning/Milling.
bahwa skor Sebagai usulan
beban mental untuk penelitian
untuk kerja yang akan datang
bangku adalah untuk
data yang menurunkan
seragam. Tingkat tingkat beban
Beban Kerja kerja mental
Mental yang maka penulis
paling banyak mengusulkan
dialami oleh untuk melakukan
Praktikan baik penjelasan
pada Proses sebelum
Kerja Bangku, dilakukan
Kerja praktikum agar
Turning/Milling, praktikan
Kerja Assembly mengetahui hasil
adalah berada yang diharapkan
pada tingkat masing – masing
Sedang. Kondisi bagian,
yang mendekati melakukan proses
berimbang pada pengenalan mesin
Beban Kerja lebih intensif
Mental dengan dapat dikaitkan
kategori Berat dengan mata
Berada pada kuliah yang ada
kerja Assembly sehingga
dengan praktikan
persentase untuk mempunyai
Beban Kerja kesempatan lebih
Mental Berat banyak dalam
adalah 41, 82% melakukan
dan Beban Kerja pengenalan
Mental Sedang mesin. Dalam
adalah 53,64%. penelitian
Ditinjau dari selanjutnya selain
rerata skor antar menggunakan
bagian Kerja metode kuesioner
Bangku, Kerja subjektif ada
Reguler
Ganjil 2021/2022
Turning Milling peluang untuk
dan Kerja menghitung
Assembly maka besarnya tenaga
rerata skor yang dikeluarkan
tertinggi serta fasilitas
didapatkan pada pendukung
kerja Assembly laboratorium
yaitu sebesar apakah sudah
74,57 diikuti sesuai dengan
oleh Kerja kondisi praktikan.
Bangku dan
Kerja
Turning/Milling.
Jika beban kerja
mental disusun
berdasarkan skor
tertinggi sampai
terendah
didapatkan yang
ada urutan
pertama adalah
kerja Assembly,
Kerja bangku
dan Kerja
Turning dan
Kerja Milling.
5 ANALISIS BEBAN NASA- Hasil penelitian Dari 30 orang
KERJA MENTAL TLX pendahuluan responden yang
MAHASISWA diperoleh dari mengalami
DALAM data mahasiswa bahwa praktikum
MELAKSANAKAN yang melakukan melalui daring
PRAKTIKUM praktikum secara sebanyak 8 orang
SELAMA MASA daring bahwa mahasiswa
PANDEMI mahasiswa menyatakan berat
MENGGUNAKAN mengalami dan Dari 30
METODE NASA TLX kelelahan dalam orang responden
praktikum yang mengalami
sebanyak 64,3%, bahwa praktikum
peningkatan melalui daring
tingkat stress sebanyak 22
sebanyak 78,3%, orang mahasiswa
berkurangnya menyatakan
konsentrasi sedang
sebanyak 71,3%,
tekanan dalam
praktikum
sebanyak 66,7%,
keluhan
kesehatan
sebanyak 38%,
penurunan
tingkat
kewaspadaan
40,3%, rasa
Reguler
Ganjil 2021/2022
kantuk yang
menggannggu
sebanyak 72,9%,
dan bekerja yang
berlebihan
58,1%

2.4 Input
2.4.1 Deskripsi Subjek
a. Subjek Postur Kerja
b. Subjek Beban Kerja Mental
(Menjelaskan nama, jenis pekerjaan, usia, jenis kelamin, durasi bekerja dan durasi
beristirahat operator yang dilakukan pada tutorial yang mencakup studi kasus postur
kerja dan beban kerja mental)

2.4.2 Deskripsi Kegiatan


(Berisi deskripsi aktivitas operator untuk postur kerja dan studi dari aktivitas rumah
yang dilakukan oleh masing-masing operator setiap hari untuk studi kasus beban kerja
mental)
2.4.3 Pengumpulan Data Kuesioner Nordic Body Map (NBM)
(Melampirkan hasil kuesioner NBM)
Tabel 2. Data Kuesioner NBM
Tingkat Kesakitan
No. Segmen Tubuh
A B C D
1
dst

2.4.4 Pengumpulan Hasil Kuesioner Quick Exposure Check (QEC)


(Melampirkan foto atau hasil kuesioner QEC)

2.4.5 Pengumpulan Data Sudut Postur Kerja Operator


(Pemaparan gambar sudut postur kerja operator)
Tabel 3. Data Sudut Postur Kerja
No Segmen Tubuh Sudut yang Terbentuk (°)
1
2
Dst.

2.5 Output
2.5.1 Perhitungan Hasil Kuesioner NBM
(Rekapan hasil kuesioner NBM)

2.5.2 Perhitungan Nilai Quick Exposure Check (QEC)


(Screenshoot langkah perhitungan skor menggunakan Software ErgoFellow disertai
dengan penjelasan pada setiap langkah)

2.5.3 Perhitungan Nilai Risiko Postur Kerja REBA/RULA


(Screenshoot langkah perhitungan skor menggunakan Software ErgoFellow disertai
dengan penjelasan pada setiap langkah)

2.5.4 Analisis Hasil Kuesioner NBM


(Memberikan penjelasan dan analisis berdasarkan hasil kuesioner NBM)

2.5.5 Analisis Hasil Perhitungan Quick Exposure Check (QEC)


(Memberikan penjelasan dan analisis berdasarkan hasil perhitungan skor
REBA/RULA yang didapatkan)

2.5.6 Analisis Risiko Postur Kerja REBA/RULA


(Memberikan penjelasan dan analisis berdasarkan hasil perhitungan skor
REBA/RULA yang didapatkan)

2.5.7 Rekomendasi Postur Kerja


(Berdasarkan analisis keseluruhan terhadap operator terpilih)

2.5.8 Hasil Pengukuran Beban Kerja Mental


a. Tabel Hasil Pembobotan (Weighting)
(Berisi tabel pembobotan operator)
b. Tabel Peringkat (Rating)
(Berisi tabel peringkat operator)
c. Tabel Nilai Produk
(Berisi tabel nilai produk yang terdiri dari data operator)
d. Tabel Total Weighted Workload (WWL)
(Berisi tabel nilai total WWL operator)
e. Tabel Rata-rata Weighted Workload (WWL)
(Berisi perhitungan rata-rata WWL dan interpretasi skor WWL dari masing-
masing operator)
f. Grafik Perbandingan Indikator
(Berisi grafik perbandingan nilai masing-masing indikator dari masing-masing
operator yang disajikan pada 1 grafik)

2.5.9 Analisis Beban Kerja Mental


(Berisi analisis beban kerja rata-rata tertimbang, analisis klasifikasi atau interpretasi
beban kerja mental, analisis skor indikator tertinggi, analisis skor indikator terendah
dan analisis grafik indikator dari operator)
2.5.10 Rekomendasi Beban Kerja Mental
(Berisi rekomendasi berdasarkan analisis klasifikasi beban kerja mental dan analisis
skor indikator tertinggi untuk setiap operator. Berikan kutipan untuk jurnal pendukung
sebagai dasar rekomendasi)

2.6 Kesimpulan
(Kesimpulan harus menjawab tujuan tutorial)
DAFTAR PUSTAKA

-page break-

LAMPIRAN

NB:
1. Setiap tabel ada kepala tabel (diletakkan di atas tabel) dan setiap gambar ada
kepala gambar (diletakkan dibawah gambar).
2. Margin Atas : 3 cm , Kiri :3,8 cm , Kanan:2,5 cm , Bawah :2,5
3. Spasi :1,5 cm, before and after paragraph : 0
4. Paragraph: Justify (rata kanan-kiri)
Lampiran
1. Gambar Aktivitas Kerja Operator
2. Tempat Pengambilan Data
3. Lembar Pengamatan Postur Kerja
4. Lembar Pengamatan BKM

Anda mungkin juga menyukai