Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA


BIOMEKANIKA

Kelompok : B3 Tanggal Tutorial : 15 Oktober 2020


Nama / NIM : Rachmadina Maulida / Hari Tutorial : Kamis
19522167
Dikumpulkan : 22 Oktober 2020
Tanggal
Kelas : B
Asisten : E-131 Yogyakarta, 21 Oktober 2020
Kriteria Penilaian (diisi oleh asisten)
Format Laporan :
Perhitungan : Asisten
Analisa dan :
Pembahasan
Kesimpulan : ( Ilham Frandinata Maizir)
TOTAL :

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2020
Reguler
Ganjil 2020/2021

BAB II
BIOMEKANIKA

2.1 Tujuan Tutorial


Tujuan tutorial dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Mampu memahami prinsip biomekanika dalam aktivitas pengangkatan.
b. Mengetahui besar beban yang diterima pada saat melakukan kerja.
c. Mampu memahami keterbatasan manusia dari beban kerja yang dibebankan
pada anggota tubuh manusia.
d. Mampu memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis dngan prisnsip
biomekanika.

2.2 Tugas Tutorial


Adapun tugas tutorial pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Melakukan studi kasus dengan 2 aktitvitas pengangkatan beban dengan 2
jarak vertikal beban ke lantai yang berbeda dan jarak horizontal yang berbeda
oleh operator, dengan beban 8 kilogram yang diulang sebanyak 3 kali.
b. Menghitung total gaya atau Wtot

c. Menghitung gaya perut (FA)


d. Menghitung gaya otot pada spinal erector
e. Menghitung gaya tekan/kompresi pada L5/S1
f. Menganalisis hasil Force Compression (FC) dan keseluruhan
g. Memberikan solusi rekomendasi terbaik untuk pekerjaan operator
menggunakan pencegahan CTDs

2.3 Kajian Literatur


Tabel 1. Review Jurnal Internasional

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


1. Effect of initial ANOVA - Deret waktu rata- Penelitian ini
horizontal object rata untuk momen menunjukkan
Reguler
Ganjil 2020/2021

position on peak total L5/S1 dan bahwa strategi


L5/S1 moments untuk posisi kotak pengangkatan

in manual lifting horizontal absolut bergantung pada


menunjukkan jenis tugas
is dependent on
bahwa jenis tugas pengangkatan yang
task type and
serta pengenalan dilakukan (tugas
familiarity with
tugas memengaruhi pengangkatan
alternative lifting
strategi laboratorium yang
strategies (Faber, pengangkatan. khas vs. tugas yang
2011) - Jumlah lebih realistis) dan
pergeseran apakah subjek telah
kotak dibiasakan dengan
horizontal strategi
sebelum PTM pengangkatan
adalah sama alternative yang
pada tugas bisa digunakan
laboratorium dalam tugas
pada umumnya mengangkat. Oleh
dan pada tugas karena itu,
pengangkatan sebaiknya
realistis. pengukuran
- Untuk kotak dilakukan di
dengan posisi lingkungan kerja
tertutup, sebenarnya atau
peningkatan simulasi tugas kerja
PTM (14Nm serealistis mungkin
atau 6%) saat saat mempelajari
melakukan efek variabel tugas
tugas pada pembebanan
pengangkatan tulang belakang.
realistis. Selain itu, subjek
- Pelatihan harus terbiasa
sosialisasi dengan tugas yang
mengurangi dipelajari atau
PTM (sebesar dibiasakan dengan
26 Nm atau mempraktikkan
Reguler
Ganjil 2020/2021

10%) untuk strategi


kotak yang pengangkatan
ditempatkan alternative.
jauh.
2. A longitudinal Lifting Strength Hasil utama dari Riwayat medis
Study of Low-Back Rating (LSR) studi lapangan yang baik
Pain as Associated adalah bahwa diperlukan untuk
with Occupational tingkat kejadian menentukan risiko
Weight Lifting nyeri punggung pribadi terjadinya
Factors (Chaffin, bawah berkorelasi episode berulang.
1974) dengan persyaratan Jika seseorang
kekuatan angkat memiliki riwayat
yang lebih tinggi episode nyeri
seperti yang punggung bawah
ditentukan oleh yang berulang, dia
penilaian lokasi dan tidak boleh
besarnya beban melakukan
yang diangkat. pekerjaan yang
Oleh karena itu, membutuhkan
direkomendasikan angkat berat.
bahwa Secara khusus,
pengangkatan ditunjukkan bahwa
beban dianggap beban maksimum
berpotensi yang diangkat
berbahaya, dan tanpa
metodologi LSR mempertimbangkan
digunakan untuk posisinya relatif
memandu tindakan tidak berkorelasi
korektif. LOW- baik bagi tubuh
BACK PAIN di dengan tingkat
dunia kerja telah kejadian nyeri
sering dinyatakan punggung bawah.
baik di Amerika Dengan
Serikat maupun di membandingkan
tempat lain. beban yang
Perkiraan proporsi diangkat dengan
Reguler
Ganjil 2020/2021

klaim medis dapat beban yang dapat


dikompensasikan diangkat oleh orang
yang berasal dari yang bertubuh
punggung bawah besar / kuat dalam
berkisar dari sekitarpostur yang serupa,
10% untuk semua skema dirancang
industri AS lebih berkorelasi
(berdasarkan dengan tingkat
statistik Dewan kejadian nyeri
Keamanan punggung bawah.
Nasional) hingga
setinggi 30% untuk
industri tertentu di
Swedia. ' Snook
dan Ciriello
melaporkan bahwa
tingkat insiden
tampaknya
meningkat lebih
cepat daripada
tingkat cedera jenis
lain.
3. Lifting up and Dilakukan Dari semua Hasil dari
laying down a percobaan percobaan, gaya penelitian ini
weight causes terhadap 5 yang paling besar menunjukkan
high spinal loads pasien yang terjadi adalah bahwa bahkan
(Rohlmann, telah diberikan pada saat jarak tugas sederhana
Zander, suatu alat terjauh pada seperti
Graichen, & untuk pengangkatan mengangkat
Bergmann, 2013) mengukur beban. Semakin beban dari rak
gaya pada jauh beban pada tingkat
tulang diangkat, semakin tertentu dapat
belakangnya. berat beban, gaya dilakukan secara
Diberikan 3 yang diterima berbeda,
Reguler
Ganjil 2020/2021

macam beban semakin besar mengarah ke


(0,01 kg, 1,5 juga. Begitu juga kisaran besar dari
kg, 3 kg). sebaliknya. kekuatan mplant
Pengangkatan resultan
dan penurunan maksimum yang
beban dengan mungkin. Namun,
cara berdiri. ketika aktivitas
Selanjutnya diulang dengan
dengan duduk cara yang sama,
sambil tangan variasi gaya pada
dilentangkan. satu pasien tetap
Kelima pasien kecil. Temuan
tersebut tidak kekuatan sangat
diberikan akan tinggi (hingga 5
mengangkat kali lebih tinggi
yang benar. dari nilai pada
instruksi cara posisi berdiri).
beban
mengangkat
beban yang
benar.
4. Kinematics and Penelitian ini Hasil dari Banyak
kinetics of youth menggunakan penelitian ini olahraga
baseball pitching desain silang, tidak pemuda yang
with standard acak-tunggal. mendukung mengurangi
and lightweight Meskipun hipotesis ukuran bola
balls (Fleisig et subjek bahwa untuk atlet
al., 2006) diinformasika pelempar yang lebih
n bahwa muda akan muda, lebih
mereka akan menggunakan kecil, dan lebih
melempar posisi lengan lemah. Hal ini
bola dengan yang berbeda dilakukan
berat standar, dengan bola untuk
Reguler
Ganjil 2020/2021

mereka tidak yang lebih mengurangi


diberitahu ringan. nilai mekanik
berat bola Bahkan posisi yang
selama lengan dalam dibutuhkan dan
pengujian studi ini menurunkan
tertentu. dengan risiko cidera.
Semua peserta standar, tidak Cidera
diuji secara mirip sama pelempar
biomekanik sekali. Lengan baseball terjadi
dalam ruangan dan kecepatan akibat
laboratorium bola berbeda akumulasi
sesuai secara mikrotrauma
prosedur yang signifikan. pada lengan
ditetapkan. Dengan bola pelempar.
yang lebih
ringan,
pelempar
muda
menghasilkan
kecepatan
bahu, siku,
dan bola yag
lebih besar.
Diketahui pula
bahwa,
kinematika
bahu dan siku
antar
pelempar
berbeda,
terutama para
pelempar
muda,
Reguler
Ganjil 2020/2021

menghasilkan
nilai kinetik
lebih rendah
dengan bola
yang lebih
ringan.
5. Differential Impact Pengukuran Hasil penelitian Kesimpulannya
of Ageing on ArmExt menunjukkan menunjukkan
Proximal and dilakukan tidak ada efek dynapenia
Distal Musculature perbedaan yang yang lebih
dengan
in Physically signifikan menonjol yang
menggunakan
Active People secara statistik diamati pada
Set
(Drabarek, 2019) pada kelompok otot distal
Measurement
ArmExt dan dibandingkan
Forces. Untuk ArmExt / kg dengan
pengukuran dari kelompok proksimal pada
HGS, OF dan OM orang dewasa
menggunakan dibandingkan yang aktif secara
dinamometer dengan fisik. ekstremitas
tangan. kelompok YF dominan,
dan YM. Nilai dilakukan
HGS untuk dengan kontraksi
OMgroup isometrik.
secara statistik
lebih rendah
secara
signifikan
dibandingkan
dengan grup
YM. HGS / kg
dalam
kelompok OF
dan OM secara
statistik secara
signifikan lebih
Reguler
Ganjil 2020/2021

rendah daripada
kelompok YF
dan YM juga.

2.4 Input
2.4.1 Deskripsi Subjek
Nama Operator : Rachmadina Maulida
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 59 kilogram
Jenis Pekerjaan : Mengangkat beban
Riwayat Penyakit : Tidak ada

2.4.2 Deskripsi Objek


Massa Beban : 8 kilogram
Jenis Beban : Kardus yang berisi beras
Jarak Horizontal I : 19 centimeter
Jarak Horizontal II : 33 centimeter
Jarak Vertikal I : 0 centimeter
Jarak Vertikal II : 20 centimeter

2.4.3 Data Observasi


Posisi terberat pada pengangkatan 1 oleh operator Rachmadina Maulida
beserta sudut yang dihasilkan.
Reguler
Ganjil 2020/2021

Gambar 1. Screen capture hasil pengangkatan 1


Posisi terberat pada pengangkatan 2 oleh operator Rachmadina Maulida
beserta sudut yang dihasilkan.

Gambar 2. Screen capture hasil pengangkatan 2

Tabel 2. Data Pengamatan

No Segmen Tubuh Sudut yang Terbentuk


Panjang (m)
Pengangkatan 1 Pengangkatan 2
Reguler
Ganjil 2020/2021

1. Telapak Tangan SL1 = 0,18 m θ1 = 85o θ1 = 80o


2. Lengan Bawah SL2 = 0,2 m θ2 = 85o θ2 = 70o
3. Lengan Atas SL3 = 0,34 m θ3 = 95o θ3 = 110o
4. Punggung SL4 = 0,38 m θ4 = 0o θ4 = 10o
5. Inklinasi Perut - θH = 10o θH = 0o
6. Inklinasi Paha - θT = 85o θT = 80o
Reguler
Ganjil 2020/2021

2.5 Output
2.5.1. Perhitungan Force Compression (FC)
Menghitung Total Gaya (Wtot)
1) Pengangkatan 1
݁ ݊ ૘ ͛ ૘ภ
݊ t t ૘ ͛ ૘
૘ǡ ݊ ૘ǡ ͛ ૘ ૘ภǡ
ͳ૘͛ ݊ ͳ૘͛ ͛ ૘ ૘ ภ
૘ ݊ ૘ ͛ ૘ ͳǡ૘ͳ ǡ
݊ ͛ ૘ ૘ͳ
t

͛ ૘ภ ૘ภǡ ૘ ภ ͳǡ૘ͳ ǡ ૘ͳ
͛ ૘ภ ภ૘ ภ ͳ ૘ǡ ૘ ͛ ૘ͳ
ภ ǡ૘ภ͛ǡภ
Menghitung Gaya Perut (FA)
Pengangkatan 1:
1. Telapak Tangan
͛ ૘ภ
t ૘ภǡ ภ ૘ǡǡ

ͳ cos ͳ

ภ ૘ǡǡ ૘ͳ cos
૘ǡǡ ภ
2. Lengan Bawah
݁ t ภ ૘ǡǡ ૘ ภ ૘ภ ǡ

݁ cos t cos
૘ǡǡ ภ ૘ ภ ภ ૘
cos ภ ૘ǡǡ ૘ cos
ͳ૘ภ ǡ
3. Lengan Atas
݁ ૘ภ ǡ ͳǡ૘ͳ ǡ ǡ ૘ǡ

݁ cos ݁ cos
Reguler
Ganjil 2020/2021

ͳ૘ภ ǡ ͳǡ૘ͳ ǡ ภ ૘ǡ ૘ ภ cos


૘ภ ǡ ૘ ภ cos
െ ૘ ͛
4. Punggung
ǡ ૘ǡ ૘ͳ ภ ǡ૘ภ͛ǡภ

ภ ภ cos ภ ภ cos ภ

െ ૘ ͛ ૘ͳ ǡ͛ ૘
cos ǡ ૘ǡ ૘ cos
ͳ ૘ ͳ
െภ
ͳ ภ െ ૘ ǡ ͳ૘
͛ ͳ
െภ
ͳ ภ െ ૘ ǡ ͳ ͳ૘
ͳ ૘ ͳ
͛
૘ ͛
૘ ͛ ภǡ ͳ ૘
Pengangkatan 2
1. Telapak Tangan
W0 78,4
Fyw   WH   3,4692  42,6692 N
2 2
W 
M w   0  WH   SL1  cos 1
 2 
 42,6692  0,18  cos 80
 1,3337 N
2. Lengan Bawah
Fye  Fyw  WLA  42,6692  9,8294  52,4986 N

M e  M W  (WLA  2  SL2  cos  2 )  ( Fyw  SL2  cos  2 )


 1,3337  (9,8294  0,430  0,2  cos 70 )  (42,6692  0,2  cos 70 )
 4,54156 Nm
3. Lengan Atas
Fys  Fye  WUA  52,4986  16,1896  68,6882 N

M s  M e  (WUA  3  SL3  cos 110  )  ( Fye  SL3  cos 110  )


 4,54156  (16,1896  0,436  0,34  cos 110  )  (52,4986  0,34  cos 110  )
 2,3842 Nm
Reguler
Ganjil 2020/2021

4. Punggung
Fyt  2 Fys  WT  2(68,6882 )  289,1  426,476 N

M t  2 M s  (WT  4  SL4  cos  4 )  (2 Fys  SL4  cos  4 )


 2(2,3842)  (289,1 0,670  0,38  cos 10 )  (2(68,6882)  0,38  cos 10 )
 119,1282 Nm

10  4 [43  0,360( H  T )]  1,8



PA  M L5 
75  S 1 
10  4 [43  0,360(0  80)]
PA 
75
119,12821,8  
PA  0,103
FA  PA  AA  0,103  465  47,895 N
Menghitung Gaya Otot pada Spinal Erector
Pengangkatan 1:
െ ͳ ૘ ͳ െ ͳ ૘
ͳ


Pengangkatan 2 :
M L5  FA .D 119,1282  47,895.0,078
FM  S1
  2307,8478
E 0,05
Menghitung Gaya Tekan/Kompresi pada L5/S1
Pengangkatan 1:
t cos ภ െ
ภ ǡ૘ภ͛ǡภ cos െ ͳ ૘ ૘
ǡͳ ૘ ǡภภ
Didapatkan hasil bahwa FC = ǡͳ ૘ ǡภภN, berarti nilai FC ( ǡͳ ૘ ǡภภ )
< AL (3430 N) dan termasuk dalam kategori Aman.
Pengangkatan 2 :
Fc  Wtot . cos  4  FA  FM
Fc  426,4764. cos 10  47,895  2307,8478
Fc  2409,95

Didapatkan hasil bahwa FC = 2409,95 N, berarti nilai FC (2409,95) <


AL(3430 N) dan termasuk dalam kategori Aman. Perhitungan secara
manual dilakukan dengan menggunakan segmen yang mempengaruhi
Reguler
Ganjil 2020/2021

tulang belakang dalam melakukan aktivitas pengangkatan,, kecuali


segmen kaki dan perhitungan dilakukan berdasarkan asumsi di bawah
ini:
a. Parameter segmen tubuh telah sesuai
b. Pusat massa tetap dan dapat direpresentasikan melalui salah satu segmen
Tubuh diasumsikan simetris, dengan beban eksternal terdistribusi dalam
jumlah yang sama antara tangan kanan dan kiri.

2.5.2. Analisis Hasil Force Compression (FC)


L5/S1 merupakan pengertian dari lumbar 5 dan sacrum 1, bagian ini
merupakan titik rawan dalam sistem rangka. Analisa dari berbagai macam
pekerjaan yang menunjukkan rasa nyeri (ngilu) berhubungan erat dengan
beban kompresi (tekan) yang terjadi pada (L5/S1). (Kristianti, 2016) Dari hasil
pengamatan dan perhitungan yang diperoleh, besar gaya tekan yang dialami
operator saat melakukan pekerjaan studi kasus pada pengangkatan pertama
yaitu sebesar ǡͳ ૘ ǡภภ N dan untuk pengangkatan kedua sebesar 2409,95N .
Postur tubuh operator membungkuk dan sudut yang terbentuk pada lengan atas
pada pengangkatan pertama dan kedua lebih dari 90° , yaitu 95 ° dan 110° .
Nilai biomekanika keduanya masuk dalam kategori aman, karena Fc < AL.
Menurut NIOSH dalam Henry (1993), besar gaya tekan maksimum tersebut
adalah 6370 N pada L5/S1, sedangkan batas gaya angkatan normal (the Action
Limit) sebesar 3430 N pada L5/S1. Sehingga, apabila Force Compression (Fc)
< AL (aman), AL < Fc < MPL (perlu hati-hati) dan apabila Fc > MPL
(berbahaya). Proses mengangkat beban yang dilakukan pada studi kasus ini
tidak terlalu berbahaya karena beban yang diangkat hanya sebesar 8 kg.

2.5.3. Analisis Keseluruhan


Postur tubuh operator pada pengangkatan 1 sedikit membungkuk dan
sudut yang terbentuk pada lengan atas lebih dari 90o yaitu sebesar 95o.
Sedangkan, postur tubuh operator pada pengangkatan 2 juga sedikit
membungkuk dan sudut yang terbentuk pada lengan atas lebih dari 90o yaitu
sebesar 110o. Dari hasil pengamatan dan perhitungan yang diperoleh besar
gaya tekan yang dialami operator pada saat melakukan pengangkatan pertama
Reguler
Ganjil 2020/2021

adalah sebesar ǡͳ ૘ ǡภภ N, sedangkan pada saat pengangkatan kedua


adalah sebesar 2409,95 N.
Nilai biomekanika pada pengangkatan pertama dan pengankatan
kedua termasuk ke dalam kategori “Aman” karena Fc < AL. Menurut NIOSH
dalam Henry (1993), besar gaya tekanan maksimum adalah sebesar 6370 N
pada L5/S, sedangkan batas gaya angkatan normal (the Action Limit) sebesar
3430 N pada L5/S1. Sehingga, apabila Force Compression (Fc) < AL (aman),
AL < Fc < MPL (perlu hati-hati) dan apabila Fc > MPL (berbahaya).

2.5.4. Rekomendasi
Cumulative Trauma Disorders (CTDs) adalah sekumpulan gangguan
atau kekacauan pada sistem muskuloskeletal (musculosceletal disorders)
berupa cedera pada syaraf, otot, tendon, ligamen, tulang dan persendian pada
titik-titik ckstrim tubuh bagian atas (tangan, pergelangan, siku dan babu),
tubuh bagian bawah (kaki, lutut dan pinggul) dan tulang belakang (punggung
dan leher).
Dari hasil analisis perhitungan Force Compression (FC) pada studi
kasus pengangkatan pertama dan kedua didapatkan hasil FC berturut-turut
adalah ǡͳ ૘ ǡภภ dan 2409,95 N. Kedua hasil Force Compression (FC)
tersebut berada dalam FC < Action Limit (3430 N) yang termasuk dalam
kategori “Aman”. Sehingga aktivitas pekerjaan pengangkatan beban oleh
operator tersebut tergolong aman, namun jika dilakukan secara terus-menerus
tidak menutup kemungkinan jika hasil Force Compression (FC) berubah
menjadi berada diantara Action Limit dan Maximum Permissible Limit ataupun
melebihi Maximum Permissible Limit.
Untuk langkah-langkah pencegahan CTDs, yaitu dengan Engineering
Controls, Administrative Controls, dan APD atau Alat Perlindungan Diri. Alat
pelindung diri digunakan sebagai pelindung dasar, apabila hasil Fc termasuk
dalam kategori AL < Fc < MPL menggunakan pencegahan Administrative
Controls yaitu dengan cara penjadwalan waktu istirahat, rotasi kerja, training,
excercise, dan juga job/career changes. Sedangkan apabila Fc termasuk dalam
kategori Fc > MPL menggunakan pencegahan Engineering Controls yaitu
dengan cara job redesign, workplace redesign, tool redesign, automation, dan
Reguler
Ganjil 2020/2021

workplace accessories, Selain itu juga kami memiliki rekomendasi kepada


operator untuk melakukan aktivitas pengangkatan beban tersebut tidak terlalu
sering dan tidak dilakukan secara terus-menerus, walaupun dalam studi kasus
ini hasil yang didapatkan termasuk dalam kategori aman.

2.6 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
a. Prinsip-prinsip biomekanika dalam pengangkatan beban :
- Menyesuaikan beban dengan kemampuan pekerja untuk memindahkan
barang yang berat
- Memanfaatkan dua atau lebih pekerja untuk memindahkan barang yang
berat
- Mengubah aktivitas jika mungkin, sehingga lebih mudah, ringan dan tidak
berbahaya.
- Meminimasi jarak horizontal gerakan antara tempat mulai dan berakhir
pada pemindahan barang.
- Meletakkan material tidak lebih tinggi dari bahu
- Mengurangi frekuensi pemindahan
- Memberikan waktu istirahat.
- Merancang container agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang
dekat dengan tubuh.
- Benda yang berat ditempatkan setinggi lutut agar dalam pemindahan tidak
menimbulkan cidera punggung.
b. Total gaya tekan kompresi (FC) yang dihasilkan pada pengangkatan 1 adalah
sebesar ǡͳ ૘ ǡภภ N , maka tergolong kategori Aman karena FC
( ǡͳ ૘ ǡภภ N) < AL (3430 N). Sedangkan, pada pengangkatan 2 total gaya
tekan kompresi (FC) yang dihasilkan adalah sebesar 2409,95 N maka
tergolong kategori Aman karena FC (2409,95 N) < AL (3430 N).
c. Keterbatasan manusia dengan beban akan mempengaruhi cidera yang akan
dialaminya, semakin tinggi bebannya manusia semakin terbatas untuk
mengatasi beban tersebut jika tanpa alat bantu. Jika tekanan yang diakibatkan
Reguler
Ganjil 2020/2021

pengangkatan beban kerja melebihi MPL (Maximum Premissible Limit)


sebagai batasan maksimum, maka akan mengakibatkan pecahnya disk
sehingga pekerja akan mengalami kelumpuhan. Apabila Fc < AL (3430 N)
(aman), AL (3430 N) < Fc< MPL (6370 N) (perlu hati-hati) dan apabila Fc >
MPL (6370 N) (berbahaya).
d. Untuk langkah-langkah pencegahan CTDs, yaitu dengan Engineering
Controls, Administrative Controls, dan APD atau Alat Perlindungan Diri.
Alat pelindung diri digunakan sebagai pelindung dasar, apabila hasil Fc
termasuk dalam kategori AL < Fc < MPL menggunakan pencegahan
Administrative Controls yaitu dengan cara penjadwalan waktu istirahat, rotasi
kerja, training, excercise, dan juga job/career changes. Sedangkan apabila Fc
termasuk dalam kategori Fc > MPL menggunakan pencegahan Engineering
Controls yaitu dengan cara job redesign, workplace redesign, tool redesign,
automation, dan workplace accessories, Selain itu juga kami memiliki
rekomendasi kepada operator untuk melakukan aktivitas pengangkatan beban
tersebut tidak terlalu sering dan tidak dilakukan secara terus-menerus,
walaupun dalam studi kasus ini hasil yang didapatkan termasuk dalam
kategori aman.
Reguler
Ganjil 2020/2021

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chaffin, D.B. dan Park, K.S. (1974). A Longitudinal Study of Low-Back Pain
as Associated with Occupational Weight Lifting Factors. American Industrial
Hygiene Association Journal, 34, 513- 525.

[2] Drabarek, Darota. (2019). Differential Impact of Ageing on Proximal and


Distal Musculature in Physically Active People. International Journal of
Biomechanics and Movement Science. 1 (1), 1-7.

[3] Faber,G.S., Kingma, I., & Dieen, J.H. (2011). Effect of Initial Horizontal
Object Position on Peak L5/S1 Moments in Manual Lifting is Dependent on
Task Type and Familiarity with Alternative Lifting Strategies. Ergonomics,
5(1), 72-81.

[4] Fleisig, G. S., Phillips, R., Shatley, A., Loftice, J., Dun, S., Drake,
S.M., . . .Andrews, J. R. (2006). Kinematics and kinetics of youth baseball
pitching with standard and lightweight balls. 155-163.

[5] Rohlmann, A., Zander, T., Graichen, F., & Bergmann, G. (2013). Lifting up
and laying down a weight causes high spinal loads.
Reguler
Ganjil 2020/2021

LAMPIRAN

Gambar 3. Screen Capture Studi Kasus Pengangkatan 1

Gambar 4. Screen Capture Studi Kasus Pengangkatan 2


Reguler
Ganjil 2020/2021

LEMBAR PENGAMATAN BIOMEKANIKA

Nama Operator : RACHMADINA MAULIDA


Usia : 19 TAHUN
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Jenis Pekerjaan : MAHASISWA

Sudut yang Terbentuk


No Segmen Tubuh Panjang (m)
Pengangkatan 1 Pengangkatan 2
1. Telapak Tangan SL1 = 0,18 m θ1 = 85 θ1 = 80
2. Lengan Bawah SL2 = 0,2 m θ2 = 85 θ2 = 70
3. Lengan Atas SL3 = 0,34 m θ3 = 95 θ3 = 110
4. Punggung SL4 = 0,38 m θ4 = 0 θ4 = 10
5. Inklinasi Perut - θH = 10 θH = 0
6. Inklinasi Paha - θT = 85 θT = 80

Massa Tubuh = 59 kg Wo = 80 N
Massa Benda = 8 kg Wbadan = 590 N
Jarak Horizontal 1 = 19 cm
Jarak Horizontal 2 = 33 cm λ2 = 0.430
Jarak Vertikal 1 = 0 cm λ3 = 0.436
Jarak Vertikal 2 = 20 cm λ4 = 0.670
E = 0.05 m
(15  7) 4
D (meter )  7  0
90
(15  7) 4
D (meter )  7   0,078
90

Yogyakarta, 18 Oktober, 2020


Operator Asisten

(Rachmadina Maulida) (Ilham Frandinata Maizir)

Anda mungkin juga menyukai