B3 - E-131 - Laporan Biomekanika
B3 - E-131 - Laporan Biomekanika
BAB II
BIOMEKANIKA
menghasilkan
nilai kinetik
lebih rendah
dengan bola
yang lebih
ringan.
5. Differential Impact Pengukuran Hasil penelitian Kesimpulannya
of Ageing on ArmExt menunjukkan menunjukkan
Proximal and dilakukan tidak ada efek dynapenia
Distal Musculature perbedaan yang yang lebih
dengan
in Physically signifikan menonjol yang
menggunakan
Active People secara statistik diamati pada
Set
(Drabarek, 2019) pada kelompok otot distal
Measurement
ArmExt dan dibandingkan
Forces. Untuk ArmExt / kg dengan
pengukuran dari kelompok proksimal pada
HGS, OF dan OM orang dewasa
menggunakan dibandingkan yang aktif secara
dinamometer dengan fisik. ekstremitas
tangan. kelompok YF dominan,
dan YM. Nilai dilakukan
HGS untuk dengan kontraksi
OMgroup isometrik.
secara statistik
lebih rendah
secara
signifikan
dibandingkan
dengan grup
YM. HGS / kg
dalam
kelompok OF
dan OM secara
statistik secara
signifikan lebih
Reguler
Ganjil 2020/2021
rendah daripada
kelompok YF
dan YM juga.
2.4 Input
2.4.1 Deskripsi Subjek
Nama Operator : Rachmadina Maulida
Usia : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 59 kilogram
Jenis Pekerjaan : Mengangkat beban
Riwayat Penyakit : Tidak ada
2.5 Output
2.5.1. Perhitungan Force Compression (FC)
Menghitung Total Gaya (Wtot)
1) Pengangkatan 1
݁ ݊ ͛ ภ
݊ t t ͛
ǡ ݊ ǡ ͛ ภǡ
ͳ͛ ݊ ͳ͛ ͛ ภ
݊ ͛ ͳǡͳ ǡ
݊ ͛ ͳ
t
͛ ภ ภǡ ภ ͳǡͳ ǡ ͳ
͛ ภ ภ ภ ͳ ǡ ͛ ͳ
ภ ǡภ͛ǡภ
Menghitung Gaya Perut (FA)
Pengangkatan 1:
1. Telapak Tangan
͛ ภ
t ภǡ ภ ǡǡ
ͳ cos ͳ
ภ ǡǡ ͳ cos
ǡǡ ภ
2. Lengan Bawah
݁ t ภ ǡǡ ภ ภ ǡ
݁ cos t cos
ǡǡ ภ ภ ภ
cos ภ ǡǡ cos
ͳภ ǡ
3. Lengan Atas
݁ ภ ǡ ͳǡͳ ǡ ǡ ǡ
݁ cos ݁ cos
Reguler
Ganjil 2020/2021
ภ ภ cos ภ ภ cos ภ
െ ͛ ͳ ǡ͛
cos ǡ ǡ cos
ͳ ͳ
െภ
ͳ ภ െ ǡ ͳ
͛ ͳ
െภ
ͳ ภ െ ǡ ͳ ͳ
ͳ ͳ
͛
͛
͛ ภǡ ͳ
Pengangkatan 2
1. Telapak Tangan
W0 78,4
Fyw WH 3,4692 42,6692 N
2 2
W
M w 0 WH SL1 cos 1
2
42,6692 0,18 cos 80
1,3337 N
2. Lengan Bawah
Fye Fyw WLA 42,6692 9,8294 52,4986 N
4. Punggung
Fyt 2 Fys WT 2(68,6882 ) 289,1 426,476 N
2.5.4. Rekomendasi
Cumulative Trauma Disorders (CTDs) adalah sekumpulan gangguan
atau kekacauan pada sistem muskuloskeletal (musculosceletal disorders)
berupa cedera pada syaraf, otot, tendon, ligamen, tulang dan persendian pada
titik-titik ckstrim tubuh bagian atas (tangan, pergelangan, siku dan babu),
tubuh bagian bawah (kaki, lutut dan pinggul) dan tulang belakang (punggung
dan leher).
Dari hasil analisis perhitungan Force Compression (FC) pada studi
kasus pengangkatan pertama dan kedua didapatkan hasil FC berturut-turut
adalah ǡͳ ǡภภ dan 2409,95 N. Kedua hasil Force Compression (FC)
tersebut berada dalam FC < Action Limit (3430 N) yang termasuk dalam
kategori “Aman”. Sehingga aktivitas pekerjaan pengangkatan beban oleh
operator tersebut tergolong aman, namun jika dilakukan secara terus-menerus
tidak menutup kemungkinan jika hasil Force Compression (FC) berubah
menjadi berada diantara Action Limit dan Maximum Permissible Limit ataupun
melebihi Maximum Permissible Limit.
Untuk langkah-langkah pencegahan CTDs, yaitu dengan Engineering
Controls, Administrative Controls, dan APD atau Alat Perlindungan Diri. Alat
pelindung diri digunakan sebagai pelindung dasar, apabila hasil Fc termasuk
dalam kategori AL < Fc < MPL menggunakan pencegahan Administrative
Controls yaitu dengan cara penjadwalan waktu istirahat, rotasi kerja, training,
excercise, dan juga job/career changes. Sedangkan apabila Fc termasuk dalam
kategori Fc > MPL menggunakan pencegahan Engineering Controls yaitu
dengan cara job redesign, workplace redesign, tool redesign, automation, dan
Reguler
Ganjil 2020/2021
2.6 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
a. Prinsip-prinsip biomekanika dalam pengangkatan beban :
- Menyesuaikan beban dengan kemampuan pekerja untuk memindahkan
barang yang berat
- Memanfaatkan dua atau lebih pekerja untuk memindahkan barang yang
berat
- Mengubah aktivitas jika mungkin, sehingga lebih mudah, ringan dan tidak
berbahaya.
- Meminimasi jarak horizontal gerakan antara tempat mulai dan berakhir
pada pemindahan barang.
- Meletakkan material tidak lebih tinggi dari bahu
- Mengurangi frekuensi pemindahan
- Memberikan waktu istirahat.
- Merancang container agar mempunyai pegangan yang dapat dipegang
dekat dengan tubuh.
- Benda yang berat ditempatkan setinggi lutut agar dalam pemindahan tidak
menimbulkan cidera punggung.
b. Total gaya tekan kompresi (FC) yang dihasilkan pada pengangkatan 1 adalah
sebesar ǡͳ ǡภภ N , maka tergolong kategori Aman karena FC
( ǡͳ ǡภภ N) < AL (3430 N). Sedangkan, pada pengangkatan 2 total gaya
tekan kompresi (FC) yang dihasilkan adalah sebesar 2409,95 N maka
tergolong kategori Aman karena FC (2409,95 N) < AL (3430 N).
c. Keterbatasan manusia dengan beban akan mempengaruhi cidera yang akan
dialaminya, semakin tinggi bebannya manusia semakin terbatas untuk
mengatasi beban tersebut jika tanpa alat bantu. Jika tekanan yang diakibatkan
Reguler
Ganjil 2020/2021
DAFTAR PUSTAKA
[1] Chaffin, D.B. dan Park, K.S. (1974). A Longitudinal Study of Low-Back Pain
as Associated with Occupational Weight Lifting Factors. American Industrial
Hygiene Association Journal, 34, 513- 525.
[3] Faber,G.S., Kingma, I., & Dieen, J.H. (2011). Effect of Initial Horizontal
Object Position on Peak L5/S1 Moments in Manual Lifting is Dependent on
Task Type and Familiarity with Alternative Lifting Strategies. Ergonomics,
5(1), 72-81.
[4] Fleisig, G. S., Phillips, R., Shatley, A., Loftice, J., Dun, S., Drake,
S.M., . . .Andrews, J. R. (2006). Kinematics and kinetics of youth baseball
pitching with standard and lightweight balls. 155-163.
[5] Rohlmann, A., Zander, T., Graichen, F., & Bergmann, G. (2013). Lifting up
and laying down a weight causes high spinal loads.
Reguler
Ganjil 2020/2021
LAMPIRAN
Massa Tubuh = 59 kg Wo = 80 N
Massa Benda = 8 kg Wbadan = 590 N
Jarak Horizontal 1 = 19 cm
Jarak Horizontal 2 = 33 cm λ2 = 0.430
Jarak Vertikal 1 = 0 cm λ3 = 0.436
Jarak Vertikal 2 = 20 cm λ4 = 0.670
E = 0.05 m
(15 7) 4
D (meter ) 7 0
90
(15 7) 4
D (meter ) 7 0,078
90