Anda di halaman 1dari 32

Reguler

Genap 2021/2022

LAPORAN TUTORIAL
REKAYASA SISTEM KERJA DAN ERGONOMI
MANUAL MATERIAL HANDLING

Anggota Kelompok
Tamara Hanum Ulinnuha (20522218) Putri Lintang Kusuma (20522189)
Zahra Nasywari Firdantara (20522198) Fika Rachma Adelia (20522220)

Kode Asisten : E – 152 Hari Tutorial : Rabu


Kode Kelompok : C-1 Tgl. Tutorial : 8 Juni 2022
Kelas Tutorial : C Tgl. Pengumpulan : 21 Juni 2022
Yogyakarta, 18 Juni 2022

Kamila Aurellia

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2022
Reguler
Genap 2021/2022

BAB III
MANUAL MATERIAL HANDLING

3. 1. Tujuan Tutorial
Berikut adalah tujuan dari tutorial praktikum Manual Material Handling:
1) Praktikan mampu memahami tentang konsep Manual Material Handling.
2) Praktikan mampu mengetahui batas beban yang dapat diangkat oleh pekerja
(Recommended Weight Limit).
3) Praktikan mampu mengetahui klasifikasi aktivitas (lifting index) Manual
Material Handling pada pekerja.
4) Praktikan mampu memberikan rekomendasi pada pekerja.

3. 2. Tugas Tutorial
Pada tutorial kali ini adalah operator melakukan tugas sesuai dengan studi kasus
yang diberikan. Operator mengangkat beban pada kardus seberat 9 kg dengan
melakukan layout awalan dan layout usulan pada jarak horizontal yang telah
ditentukan. Kedua layout tersebut didata setiap jarak pada varibael perhitungan
RWL. Setelah mendapatkan data, operator diminta untuk mengitung RWL pada
layout awalan dan layout usulan serta menghitung Lifting Index. Hasil perhitungan
tersebut dianalisis kemudian diberikan rekomendasi sesuai analisis yang didapat.

3. 3. Kajian Literatur
Berikut merupakan kajian literatur mengenai Manual Material Handling :
Tabel 3. 1 Kajian Literatur
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
1. Ergonomic Metode yang Penelitian ini Alasan utama untuk
evaluation of digunakan menggunakan meningkatkan
workers during pada penelitian software Ergo masalah ergonomis
manual ini diantaranya Fellow dengan adalah dikarenakan
material OWAS, kalkulator lifting pengetahuan kerja
handling RULA, REBA, NIOSH hasil yang kurang tepat,
(Rajendran et WERA, perhitungan pengalaman yang
Reguler
Genap 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


al., 2021) NERPA, disajikan dengan kurang,
PATH, grafik, grafik kecerobohan, dan
SNOOK table, menunjukkan postur kerja yang
NIOSH lifting bahwa beban yang canggung.
equation mereka bawa jauh Pengangkatan
lebih tinggi dari manual di berbagai
batas berat yang bagian industri yang
direkomendasikan. dianalisis oleh
Hal ini kalkulator NIOSH
menunjukkan dan dengan jelas
bahwa menunjukkan bahwa
mengangkat dan indeks
menurunkan beban pengangkatan dalam
secara berulang- pekerjaan seperti itu
ulang itu lebih besar
berbahaya. dari 1,0, sehingga
menggambarkan
bahwa risiko dalam
pengangkatan
manual dapat
diperbaiki dengan
mengikuti instruksi
yang tepat dan
postur kerja yang
baik
2. Automated Metode yang Hasil penelitian Postur tubuh yang
Worker’s digunakan menunjukkan tepat dalam
Ergonomic Risk pada penelitian bahwa tingkat pekerjaan berat,
Assessment in ini adalah stres fisik dan terutama selama
Manual sEMG, sistem risiko WMSD kegiatan
Material ini digunakan diwakili oleh penanganan
Handling Using untuk Indeks material, dapat
Reguler
Genap 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


sEMG mendeteksi Peningkatan mencegah risiko
Wearable gerakatan otot NIOSH dapat WMSDs,
Sensors and dalam tugas dideteksi meminimalkan hari
Machine mengangkat menggunakan libur kerja, dan
Learning statis. Dan model akibatnya
(Mudiyanselage menggunakan pembelajaran meningkatkan
et al., 2021) NIOSH lifting. mesin yang dilatih produktivitas kerja
dengan sEMG dan catatan
data sensor. Nilai keselamatan. Dalam
LI di bawah 1,2 penelitian ini,
seperti yang elektromiogram
dicirikan dalam 19 permukaan
percobaan pertama (sEMG) sensor
sesuai dengan digunakan untuk
nilai puncak rata- mengaktifkan
rata sekitar 150 V deteksi otomatis
dan 165 V (domain aktivitas
waktu) dan 20 V pengangkatan
dan 21 V berbahaya
(domain menggunakan
frekuensi). Nilai NIOSH lifting
bobot yang lebih equation. Sebanyak
tinggi dan dengan 54 tes pengangkatan
demikian LI sederhana telah
terkait dilakukan dengan
dengan nilai rata- menggunakan bobot
rata puncak yang yang dapat
lebih tinggi disesuaikan dalam
dengan yang enam kategori
tertinggi adalah dengan berbagai tiga
250 V (domain tingkat risiko yang
waktu) dan ditentukan
Reguler
Genap 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


33,56 V (domain berdasarkan NIOSH
frekuensi). Oleh lifting equation.
karena itu, korelasi
ini dapat
dimanfaatkan
untuk menentukan
tingkat risiko tugas
pengangkatan
sesuai dengan
persamaan
pengangkatan
NIOSH dan
menggunakan
mesin
model
pembelajaran.
3. Analysis of Metode pada Penelitian ini Dapat disimpulkan
Manual penelitian ini membahas sejauh bahwa peningkatan
Material diantaranya mana perbaikan aspek ergonomis
Handling Nordic Body ergonomis dapat dengan
Activity to Map, REBA, mengurangi risiko menggunakan
Increase Work RWL, dan meningkatkan Manual Handlift dan
Productivity MPL, studi produktivitas Handlift Otomatis
(Case Study: waktu dan kerja. Aktivitas memberikan efek
Manufacturing pengukuran lifting terbukti penurunan risiko
Company) produktivitas menjadi salah satu tingkat cedera yang
(Suryoputro et adalah penyebab diderita oleh kedua
al., 2018) dilakukan pada tingginya tingkat pekerja.
kedua kondisi cedera, dengan
(pengangkatan adanya risiko yang
manual dan dihadapi pekerja
penggunaan saat melakukan
Reguler
Genap 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


alat angkat) aktivitas material
handling manual,
perlu adanya
intervensi atau
peningkatan aspek
ergonomi untuk
meminimalisir
risiko dari cedera
pada pekerja.
4. Ergonomic Risk Metode yang Berdasarkan Sesuai dengan hasil
and Work Load digunakan analisis REBA dan kuesioner Nordic
Analysis on dalam WERA, semua Body Map, terdapat
Material penelitian ini kegiatan keluhan dari
Handling of PT. diantaranya pengangkutan pekerja terutama
XYZ (L. REBA, pelat baja dan pelat nyeri pada leher
Widodo et al., WERA, kayu adalah bagian atas, nyeri
2019) OWAS. dikategorikan pada bahu kiri dan
Penelitian sebagai risiko kanan, nyeri pada
dimulai dengan sedang. Ini berarti kiri atas dan
pemberian bahwa kondisi lengan kanan atas,
kuesioner kerja adalah nyeri punggung,
Nordic Body penyelidikan lebih nyeri punggung
Map, kuesioner lanjut, perubahan bawah, nyeri lengan
untuk segera, sehingga bawah kiri dan
menentukan meminimalkan kanan, dan nyeri
keluhan risiko cedera. pergelangan tangan
subjektif Berdasarkan kiri-kanan, kanan
pekerja. analisis NIOSH dan sakit tangan kiri.
Lifting and Snook Semua kegiatan
Table, dapat pengangkutan pelat
diketahui bahwa baja dan pelat kayu
batas beban dikategorikan
Reguler
Genap 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


maksimum sedang
diperbolehkan
membawa plat
baja atau plat kayu
adalah 14,06 kg,
sedangkan
mengangkat atau
menurunkan plat
baja
atau pelat kayu
adalah 9,97 kg.
Namun, pekerja di
Pabrik XYZ
mengangkat atau
menurunkan pelat
baja hingga 42 kg
atau
piring kayu hingga
30 kg
5. Ergonomic Metode pada Pekerjaan Studi Sejak evolusi
Evaluation and penelitian ini Usulan membahas ergonomis dapat
Risk diantaranya pemahaman dan membantu dalam
Management of Nordic Body mempelajari mengidentifikasi
Manual Map, REBA, dampak dari berbagai masalah di
Material MPL, Time praktik lingkungan kerja
Handling Study, RWL penanganan dan bahkan alat
Activities material manual analisis yang
(Bankar, 2021) yang salah di berbeda dapat
industri dan membantu dalam
memberikan solusi menemukan poin
berupa metode improvisasi, tetapi
baru untuk masih
Reguler
Genap 2021/2022

No. Judul Metode Hasil Kesimpulan


penanganan membutuhkan solusi
material dan untuk mengurangi
pencegahan yang masalah dalam
harus diambil saat waktu dekat.
melakukan proses
penanganan
material di jam
kerja. Studi ini
akan membantu
industri, karyawan
dalam berbagai
cara dan studi ini
akan dapat
membantu
mengurangi
penggunaan
layanan medis
karena
menurunkan rasio
efek tubuh karena
MMH yang salah.

3. 4. Rancangan Penelitian
3. 4. 1. Who?
Pada tutorial Manual Material Handling ini, operator melakukan studi kasus yaitu
melakukan pengangkatan beban sebuah kardus yang berisi beban seberat 9 kg.
Berikut merupakan data operator:
Nama Operator : Zahra Nasywari Firdantara
Umur : 20 Tahun
Pekerjaan : Operator
Bebat Beban : 9 kg
Durasi : 90 menit
Reguler
Genap 2021/2022

Frekuensi Pengangkatan : 5 kali/menit

3. 4. 2. Why?
Melakukan pekerjaan berat seperti mengangkat suatu objek seringkali kita kurang
memperhatikan bagaimana cara mengangkat beban tersebut dengan benar. Jika
kita mengangkat beban yang salah maka akan membuat cedera pada tubuh faktor
resiko yang akan terjadi apabila cara pengangkatan beban yang dilakukan salah
adalah robeknya intervertebral discs dan gangguan pada punggung pekerja. Dari
permasalahan tersebut, maka dilakukan perhitungan Recommended Weight Limit
(RWL) untuk merekomendasikan berat beban yang baik bagi manusia tanpa
menimbulkan cedera meskipun dalam waktu yang lama atau secara berulang-
ulang. Untuk mengetahui beban yang diangkat menimbulkan resiko cedera atau
tidak maka perlukan perhitungan Lifting Index dengan bebat beban dan nilai
RWL.
Berikut adalah gambar layout awalan dan usulan aktivitas Manual Material
Handling dengan sudut dan jarak pekerja untuk penentuan variabel multiplayer
dalam perhitungan RWL.
a. Layout Awalan

Gambar 3. 1 Layout Awalan


Reguler
Genap 2021/2022

b. Layout Usulan

Gambar 3. 2 Layout Usulan


Berikut merupakan perhitungan untuk layout awalan dan layout usulan :
a. Layout Awalan
Berikut adalah data real dari hasil pengamatan operator dalam melakukan
aktivitas pengangkatan dan pemindahan.
Tabel 3. 2 Data Layout Awalan
Berat Lokasi Tangan Selisih Jarak Sudut Tingkat
Durasi Jenis
Objek (cm) Perpindahan Asimetris Frekuensi
(jam) Kopling
(kg) Awal Tujuan (cm) Awal Tujuan Lift/min
L H V H V D A A F C
9 30 0 71 46 40 830 00 5 1,5 Fair

b. Layout Usulan
Berikut adalah data real dari hasil pengamatan operator dalam melakukan
aktivitas pengangkatan dan pemindahan.
Tabel 3. 3 Data Layout Usulan
Berat Lokasi Tangan Selisih Jarak Sudut Tingkat
Durasi Jenis
Objek (cm) Perpindahan Asimetris Frekuensi
(jam) Kopling
(kg) Awal Tujuan (cm) Awal Tujuan Lift/min
L H V H V D A A F C
9 30 41 95 46 65 00 00 5 1,5 Fair
Reguler
Genap 2021/2022

3. 5. Pengolahan Data
3. 5. 1. Perhitungan RWL Awalan
Untuk menghitung RWL, diawali dengan mengukur dan menentukan variabel-
variabel yang dibutuhkan. Rumus untuk menghitung RWL adalah RWL = LC x
HM x VM x DM x AM x FM x CM. Berikut merupakan perhitungan RWL awalan
untuk Origin dan Destination:
1. Perhitungan RWL awalan Origin
Berikut merupakan nilai multipliers yang digunakan dalam perhitungan RWL
awalan Origin:
a. Load Constant (LC)
Load constant merupakan konstanta pembebanan. Pada penelitian ini,
menggunakan LC dari ukuran eropa.
Konstanta pembebanan = 23
b. Horizontal Multiplier (HM)
Horizontal multiplier merupakan jarak beban terhadap titik pusat tubuh.
Para penelitian ini, jarak horizontal antara beban dengan titik pusat
operator adalah sejauh 30 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk HM:
25
𝐻𝑀 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 (𝑐𝑚)
25
𝐻𝑀 = = 0,83
30
c. Vertical Multiplier (VM)
Vertical Multiplier (VM) merupakan jarak beban terhadap lantai. Pada
penelitian ini jarak antara beban dengan lantai adalah sejauh 0 cm. berikut
merupakan perhitungan untuk VM :
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 (𝑐𝑚) − 75|
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |0 − 75|
𝑉𝑀 = 0,76
d. Distance Multiplier (DM)
Distance Multiplier (DM) merupakan selisih jarak perpindahan beban
secara vertikal. Pada penelitian ini, selisih jarak perpindahan beban adalah
sejauh 40 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk DM :
4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑐𝑚)
Reguler
Genap 2021/2022

4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
40
𝐷𝑀 = 0,93
e. Asymmetric Multiplier (AM)
Asymmetric Multiplier (AM) merupakan sudut simetri putaran yang
dibentuk oleh tubuh. Pada penelitian ini, sudut simetri operator adalah
sebesar 830. Berikut merupakan perhitungan untuk AM :
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴𝑠𝑖𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 (°)|
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |83°|
𝐴𝑀 = 0,73°
f. Frequency Multiplier (FM)
Frequency Multiplier (FM) ditentukan dengan menggunakan table
bantuan pada table dibawah ini untuk mengetahui frekuensi angkat tiap
menitnya dan juga jarak vertikalnya.

Gambar 3. 3 Frequency Multiplier


Kode asisten : E-152
Menggunakan frekuensi angkatan/menit (F) = 5 dengan durasi kerja 90
Reguler
Genap 2021/2022

menit dan jarak vertikal = 0 cm (<75 cm). Sehingga, Frequency Multiplier


= 0,60.
g. Coupling Multiplier (CM)
Coupling Multiplier (CM) dapat ditentukan pada tabel berikut :
Tabel 3. 4 Coupling Multiplier
Coupling Multiplier
Coupling Type V < 30 inches V > 30 inches
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95
Objek yang diangkat adalah kardus, sehingga tipe coupling adalah fair.
Jarak vertikal sebesar 0 cm (<75 cm). Nilai Coupling Multiplier sebesar
0,95.
h. Recommended Weight Limit (RWL)
Berikut merupakan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang
pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH :
𝑅𝑊𝐿 = 𝐿𝐶 × 𝐻𝑀 × 𝑉𝑀 × 𝐷𝑀 × 𝐴𝑀 × 𝐹𝑀 × 𝐶𝑀
𝑅𝑊𝐿 = 23 × 0,83 × 0,76 × 0,93 × 0,73 × 0,60 × 0,95
𝑅𝑊𝐿 = 5,61 𝑘𝑔

2. Perhitungan RWL awalan Destination


Berikut merupakan nilai multipliers yang digunakan dalam perhitungan RWL
awalan Destination:
a. Load Constant (LC)
Load constant merupakan konstanta pembebanan. Pada penelitian ini,
menggunakan LC dari ukuran eropa.
Konstanta pembebanan = 23 Kg
b. Horizontal Multiplier (HM)
Horizontal multiplier merupakan jarak beban terhadap titik pusat tubuh.
Para penelitian ini, jarak horizontal antara beban dengan titik pusat
operator adalah sejauh 71 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk HM:
Reguler
Genap 2021/2022

25
𝐻𝑀 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 (𝑐𝑚)
25
𝐻𝑀 = = 0,35
71
c. Vertical Multiplier (VM)
Vertical Multiplier (VM) merupakan jarak beban terhadap lantai. Pada
penelitian ini jarak antara beban dengan lantai adalah sejauh 46 cm. berikut
merupakan perhitungan untuk VM :
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 (𝑐𝑚) − 75|
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |46 − 75|
𝑉𝑀 = 0,91
d. Distance Multiplier (DM)
Distance Multiplier (DM) merupakan selisih jarak perpindahan beban
secara vertikal. Pada penelitian ini, selisih jarak perpindahan beban adalah
sejauh 40 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk DM :
4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑐𝑚)
4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
40
𝐷𝑀 = 0,93
e. Asymmetric Multiplier (AM)
Asymmetric Multiplier (AM) merupakan sudut simetri putaran yang
dibentuk oleh tubuh. Pada penelitian ini, sudut simetri operator adalah
sebesar 00. Berikut merupakan perhitungan untuk AM :
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴𝑠𝑖𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 (°)|
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |0°|
𝐴𝑀 = 1°
f. Frequency Multiplier (FM)
Frequency Multiplier (FM) ditentukan dengan menggunakan tabel
bantuan pada table dibawah ini untuk mengetahui frekuensi angkat tiap
menitnya dan juga jarak vertikalnya.
Reguler
Genap 2021/2022

Gambar 3. 4 Frequency Multiplier


Kode asisten : E-152
Menggunakan frekuensi angkatan/menit (F) = 5 dengan durasi kerja 90
menit dan jarak vertikal = 46cm (<75 cm). Sehingga, Frekuensi Multiplier
= 0,60.
g. Coupling Multiplier (CM)
Coupling Multiplier (CM) dapat ditentukan pada tabel berikut :
Tabel 3. 5 Coupling Multiplier
Coupling Multiplier
Coupling Type V < 30 inches V > 30 inches
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95
Objek yang diangkat adalah kardus, sehingga tipe coupling adalah fair.
Jarak vertikal sebesar 0 cm (<75 cm). Nilai Coupling Multiplier sebesar
0,95.
Reguler
Genap 2021/2022

h. Recommended Weight Limit (RWL)


Berikut merupakan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang
pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH :
𝑅𝑊𝐿 = 𝐿𝐶 × 𝐻𝑀 × 𝑉𝑀 × 𝐷𝑀 × 𝐴𝑀 × 𝐹𝑀 × 𝐶𝑀
𝑅𝑊𝐿 = 23 × 0,35 × 0,91 × 0,93 × 1 × 0,60 × 0,95
𝑅𝑊𝐿 = 3,88 𝑘𝑔
Pada hasil perhitungan RWL awalan, dapat dilihat bahwa pada RWL awalan
origin sebesar 5,61 kg dan destination sebesar 3,88 kg, beban yang
direkomendasikan adalah 3,88 kg dikarenakan pada perhitungan tersebut dipilih
RWL mana yang lebih kecil agar operator tidak kesulitan dalam mengangkat dan
menurunkan barang.

3. 5. 2. Perhitungan RWL Usulan


Untuk menghitung RWL, diawali dengan mengukur dan menentukan variable-
variabel yang dibutuhkan. Rumus untuk menghitung RWL adalah RWL = LC x
HM x VM x DM x AM x FM x CM. Berikut merupakan perhitungan RWL usulan
untuk Origin dan Destination:
1. Perhitungan RWL usulan Origin
Berikut merupakan nilai multipliers yang digunakan dalam perhitungan RWL
usulan Origin:
a. Load Constant (LC)
Load constant merupakan konstanta pembebanan. Pada penelitian ini,
menggunakan LC dari ukuran eropa.
Konstanta pembebanan = 23
b. Horizontal Multiplier (HM)
Horizontal multiplier merupakan jarak beban terhadap titik pusat tubuh.
Para penelitian ini, jarak horizontal antara beban dengan titik pusat
operator adalah sejauh 30 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk HM:
25
𝐻𝑀 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 (𝑐𝑚)
25
𝐻𝑀 = = 0,83
30
Reguler
Genap 2021/2022

c. Vertical Multiplier (VM)


Vertical Multiplier (VM) merupakan jarak beban terhadap lantai. Pada
penelitian ini jarak antara beban dengan lantai adalah sejauh 41 cm. berikut
merupakan perhitungan untuk VM :
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 (𝑐𝑚) − 75|
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |41 − 75|
𝑉𝑀 = 0,89
d. Distance Multiplier (DM)
Distance Multiplier (DM) merupakan selisih jarak perpindahan beban
secara vertikal. Pada penelitian ini, selisih jarak perpindahan beban adalah
sejauh 65 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk DM :
4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑐𝑚)
4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
65
𝐷𝑀 = 0,89
e. Asymmetric Multiplier (AM)
Asymmetric Multiplier (AM) merupakan sudut simetri putaran yang
dibentuk oleh tubuh. Pada penelitian ini, sudut simetri operator adalah
sebesar 00. Berikut merupakan perhitungan untuk AM :
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴𝑠𝑖𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 (°)|
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |0°|
𝐴𝑀 = 1°
f. Frequency Multiplier (FM)
Frequency Multiplier (FM) ditentukan dengan menggunakan table
bantuan pada table dibawah ini untuk mengetahui frekuensi angkat tiap
menitnya dan juga jarak vertikalnya.
Reguler
Genap 2021/2022

Gambar 3. 5 Frequency Multiplier


Kode asisten : E-152
Menggunakan frekuensi angkatan/menit (F) = 5 dengan durasi kerja 90
menit dan jarak vertikal = 65 cm (<75 cm). Sehingga, Frequency
Multiplier = 0,60.
g. Coupling Multiplier (CM)
Coupling Multiplier (CM) dapat ditentukan pada tabel berikut :
Tabel 3. 6 Coupling Multiplier
Coupling Multiplier
Coupling Type V < 30 inches V > 30 inches
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95
Objek yang diangkat adalah kardus, sehingga tipe coupling adalah fair.
Jarak vertikal sebesar 0 cm (<75 cm). Nilai Coupling Multiplier sebesar
0,95.
Reguler
Genap 2021/2022

h. Recommended Weight Limit (RWL)


Berikut merupakan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang
pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH :
𝑅𝑊𝐿 = 𝐿𝐶 × 𝐻𝑀 × 𝑉𝑀 × 𝐷𝑀 × 𝐴𝑀 × 𝐹𝑀 × 𝐶𝑀
𝑅𝑊𝐿 = 23 × 0,83 × 0,89 × 0,89 × 1 × 0,60 × 0,95
𝑅𝑊𝐿 = 8,62 𝑘𝑔

2. Perhitungan RWL usulan Destination


Berikut merupakan nilai multipliers yang digunakan dalam perhitungan RWL
usulan Destination:
a. Load Constant (LC)
Load constant merupakan konstanta pembebanan. Pada penelitian ini,
menggunakan LC dari ukuran eropa.
Konstanta pembebanan = 23 Kg
b. Horizontal Multiplier (HM)
Horizontal multiplier merupakan jarak beban terhadap titik pusat tubuh.
Para penelitian ini, jarak horizontal antara beban dengan titik pusat
operator adalah sejauh 95 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk HM:
25
𝐻𝑀 =
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐻𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 (𝑐𝑚)
25
𝐻𝑀 = = 0,26 𝑐𝑚
95
c. Vertical Multiplier (VM)
Vertical Multiplier (VM) merupakan jarak beban terhadap lantai. Pada
penelitian ini jarak antara beban dengan lantai adalah sejauh 46 cm. berikut
merupakan perhitungan untuk VM :
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙 (𝑐𝑚) − 75|
𝑉𝑀 = 1 − 0.00326 × |46 − 75|
𝑉𝑀 = 0,91 𝑐𝑚
d. Distance Multiplier (DM)
Distance Multiplier (DM) merupakan selisih jarak perpindahan beban
secara vertikal. Pada penelitian ini, selisih jarak perpindahan beban adalah
sejauh 65 cm. Berikut merupakan perhitungan untuk DM :
Reguler
Genap 2021/2022

4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 (𝑐𝑚)
4.5
𝐷𝑀 = 0.82 +
65
𝐷𝑀 = 0,89
e. Asymmetric Multiplier (AM)
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐴𝑠𝑖𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 (°)|
𝐴𝑀 = 1 − 0.0032 × |0°|
𝐴𝑀 = 1°
f. Frequency Multiplier (FM)
Frequency Multiplier (FM) ditentukan dengan menggunakan tabel
bantuan pada table dibawah ini untuk mengetahui frekuensi angkat tiap
menitnya dan juga jarak vertikalnya.

Gambar 3. 6 Frequency Multiplier


Kode asisten : E-152
Menggunakan frekuensi angkatan/menit (F) = 5 dengan durasi kerja 90
menit dan jarak vertikal = 46 cm (<75 cm). Sehingga, Frekuensi Multiplier
= 0,60.
Reguler
Genap 2021/2022

g. Coupling Multiplier (CM)


Coupling Multiplier (CM) dapat ditentukan pada tabel berikut :
Tabel 3. 7 Coupling Multiplier
Coupling Multiplier
V < 30 inches V > 30 inches
Coupling Type
(75 cm) (75 cm)
Good 1.00 1.00
Fair 0.95 1.00
Poor 0.90 0.95
Objek yang diangkat adalah kardus, sehingga tipe coupling adalah fair.
Jarak vertikal sebesar 0 cm (<75 cm). Nilai Coupling Multiplier sebesar
0,95.
h. Recommended Weight Limit (RWL)
Berikut merupakan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang
pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH :
𝑅𝑊𝐿 = 𝐿𝐶 × 𝐻𝑀 × 𝑉𝑀 × 𝐷𝑀 × 𝐴𝑀 × 𝐹𝑀 × 𝐶𝑀
𝑅𝑊𝐿 = 23 × 0,26 × 0,91 × 0,89 × 1 × 0,60 × 0,95
𝑅𝑊𝐿 = 2,76 𝑘𝑔
Pada hasil perhitungan RWL usulan, dapat dilihat bahwa pada RWL usulan origin
sebesar 8,62 kg dan destination sebesar 2,76 kg, beban yang direkomendasikan
adalah 2,76 kg dikarenakan pada perhitungan tersebut dipilih RWL mana yang
lebih kecil agar operator tidak kesulitan dalam mengangkat dan menurunkan
barang. Pada Teknik mengangkat yang ergonomis, tumpuan beban terletak pada
kedua kaki dan bukan pada tulang belakang atau punggung. Dengan demikian
tulang belakang tidak harus bekerja keras menahan beban, sehingga kerusakan
tulang belakang yang terjadi mungkin lebih kecil dan menurunkan risiko terpapar
nyeri punggung bawah. (Lamto Widodo et al., 2018). Oleh karena itu,
direkomendasikan untuk menggunakan RWL usulan guna menghindari adanya
cedera tulang belakang.

3. 5. 3. Perhitungan Lifting Index


Lifting index merupakan perhitungan untuk mengetahui index pengangkatan yang
tidak mengantung resiko cedera tulang belakang (musculoskeletal disorder).
Reguler
Genap 2021/2022

Berikut merupakan perhitungan lifting index pada penelitian ini :


1. Lifting Index awalan
Pada RWL awalan, hasil beban yang direkomendasikan untuk diangkat oleh
operator adalah sebesar 3,88 kg. perhitungan lifting index pada proses
pengangkatan dan penurunan beban RWL awalan :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘 (𝑘𝑔) 9 𝑘𝑔
𝐿𝑖𝑓𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 = = = 2,32
𝑅𝑊𝐿 3,88
Nilai lifting index awalan adalah sebesar 2,32. Karena nilai LI tersebut berada
di antara 1 < 2,32 ≤ 3, maka berat beban yang diangkat oleh operator memiliki
kemungkinan beresiko cedera tulang belakang bagi operator.
2. Lifting Index usulan
Pada RWL awalan, hasil beban yang direkomendasikan untuk diangkat oleh
operator adalah sebesar 2,76 kg. perhitungan lifting index pada proses
pengangkatan dan penurunan beban RWL awalan :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑜𝑏𝑗𝑒𝑘 (𝑘𝑔) 9 𝑘𝑔
𝐿𝑖𝑓𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 = = = 3,26
𝑅𝑊𝐿 2,76
Nilai lifting index awalan adalah sebesar 3,26. Karena nilai LI tersebut berada
di antara 3,26 > 3 , maka berat beban yang diangkat oleh operator mengandung
resiko cedera tulang belakang bagi operator.

3. 6. Analisis Data dan Pembahasan


3. 6. 1. Analisis Recommended Weight Limit
Pada penelitian untuk menghitung recommended weight limit, digunakan objek
kardus dengan beban objek sebesar 9 kg dengan load constant sebesar 23 kg.
Pengambilan data yang diambil dihitung menjadi data load constant, horizontal
multiplier (HM), vertical multiplier (VM), distance multiplier (DM), asymmetric
multiplier (AM), frequency multiplier (FM), dan coupling multiplier (CM).
- Recommended Weight Limit (awalan)
Pada RWL awalan origin, jarak horizontal antara beban dengan titik pusat
tubuh operator adalah sejauh 30 cm sehingga nilai horizontal multiplier adalah
sebesar 0,83; jarak vertikal beban terhadap lantai adalah sebesar 0 cm
sehingga nilai vertical multiplier adalah sebesar 0,76; selisih jarak
perpindahan beban secara vertikal adalah sejauh 40 cm sehingga nilai distance
multiplier adalah sebesar 0,93; sudut simetri putaran yang dibentuk oleh
Reguler
Genap 2021/2022

operator saat memindahkan beban dari lantai ke kursi adalah 830 sehingga
nilai Asymmetric Multiplier adalah sebesar 0,73; frekuensi pengangkatan
beban tiap menitnya adalah sebanyak 5 kali dengan durasi kerja 90 menit dan
jarak vertikal 0 cm sehingga frequency multiplier adalah sebesar 0,60; Objek
yang diangkat adalah kardus, sehingga tipe coupling adalah fair. Jarak vertikal
sebesar 0 cm (<75 cm). Nilai Coupling Multiplier sebesar 0,95. Masing-
masing perhitungan tersebut kemudian akan dikali sehingga didapatkan nilai
RWL layout awalan origin adalah sebesar 5,61 kg.
Pada RWL awalan destination, jarak horizontal antara beban dengan titik
pusat tubuh operator adalah sejauh 71 cm sehingga nilai horizontal multiplier
adalah sebesar 0,35; jarak vertikal beban terhadap lantai adalah sebesar 46 cm
sehingga nilai vertical multiplier adalah sebesar 0,91; selisih jarak
perpindahan beban secara vertikal adalah sejauh 40 cm sehingga nilai distance
multiplier adalah sebesar 0,93; sudut simetri putaran yang dibentuk oleh
operator saat memindahkan beban dari lantai ke kursi adalah 00 sehingga nilai
Asymmetric Multiplier adalah sebesar 1; frekuensi pengangkatan beban tiap
menitnya adalah sebanyak 5 kali dengan durasi kerja 90 menit dan jarak
vertikal 46 cm sehingga frequency multiplier adalah sebesar 0,60; nilai
Coupling Multiplier sebesar 0,95. Masing-masing perhitungan tersebut
kemudian akan dikali sehingga didapatkan nilai RWL layout awalan
destination adalah sebesar 3,88 kg.
Berdasarkan perhitungan pada RWL awalan origin dan destination,
didapatkan hasil RWL masing-masing sebesar 5,61 kg dan 3,88 kg. sehingga
beban yang direkomendasikan untuk diangkat oleh seorang pekerja dalam
kondisi tersebut adalah sebesar 3,88 kg. rekomendasi tersebut dilihat dari hasil
RWL terkecil diantara origin dan destination dikarenakan beban yang lebih
kecil memudahkan operator dalam melakukan aktivitas operator dalam
mengangkat dan menurunkan beban dari lantai ke kursi.
- Recommended Weight Limit (usulan)
Pada RWL usulan origin, jarak horizontal antara beban dengan titik pusat
tubuh operator adalah sejauh 30 cm sehingga nilai horizontal multiplier adalah
sebesar 0,83; jarak vertikal beban terhadap lantai adalah sebesar 41 cm
sehingga nilai vertical multiplier adalah sebesar 0,89; selisih jarak
Reguler
Genap 2021/2022

perpindahan beban secara vertikal adalah sejauh 65 cm sehingga nilai distance


multiplier adalah sebesar 0,89; sudut simetri putaran yang dibentuk oleh
operator saat memindahkan beban dari lantai ke kursi adalah 00 sehingga nilai
Asymmetric Multiplier adalah sebesar 1; frekuensi pengangkatan beban tiap
menitnya adalah sebanyak 5 kali dengan durasi kerja 90 menit dan jarak
vertikal 65 cm sehingga frequency multiplier adalah sebesar 0,60; Objek yang
diangkat adalah kardus, sehingga tipe coupling adalah fair. Jarak vertikal
sebesar 0 cm (<75 cm). Nilai Coupling Multiplier sebesar 0,95. Masing-
masing perhitungan tersebut kemudian akan dikali sehingga didapatkan nilai
RWL layout usulan origin adalah sebesar 8,62 kg.
Pada RWL usulan destination, jarak horizontal antara beban dengan titik
pusat tubuh operator adalah sejauh 95 cm sehingga nilai horizontal multiplier
adalah sebesar 0,26; jarak vertikal beban terhadap lantai adalah sebesar 46 cm
sehingga nilai vertical multiplier adalah sebesar 0,91; selisih jarak
perpindahan beban secara vertikal adalah sejauh 65 cm sehingga nilai distance
multiplier adalah sebesar 0,89; sudut simetri putaran yang dibentuk oleh
operator saat memindahkan beban dari lantai ke kursi adalah 00 sehingga nilai
Asymmetric Multiplier adalah sebesar 1; frekuensi pengangkatan beban tiap
menitnya adalah sebanyak 5 kali dengan durasi kerja 90 menit dan jarak
vertikal 46 cm sehingga frequency multiplier adalah sebesar 0,60; nilai
Coupling Multiplier sebesar 0,95. Masing-masing perhitungan tersebut
kemudian akan dikali sehingga didapatkan nilai RWL layout usulan
destination adalah sebesar 2,76 kg.
Berdasarkan perhitungan pada RWL usulan origin dan destination,
didapatkan hasil RWL masing-masing sebesar 8,62 kg dan 2,76 kg. Sehingga
beban yang direkomendasikan untuk diangkat oleh seorang pekerja dalam
kondisi tersebut adalah sebesar 2,76 kg. rekomendasi tersebut dilihat dari hasil
RWL terkecil diantara origin dan destination dikarenakan beban yang lebih
kecil memudahkan operator dalam melakukan aktivitas operator dalam
mengangkat dan menurunkan beban.
Pada penelitian “Analisis Beban Kerja Dan Keluhan Subjeltif Pekerja
Serta Usulan Perbaikan Pada Proses Pembuatan Batako”, penelitian tersebut
mengamati subyek dalam mengangkat batako dengan berat yang diangkat
Reguler
Genap 2021/2022

sebesar 15,8 kg. berdasarkan perhitungan RWL dan LI untuk proses


pemindahan batako, seluruh gerakan memiliki nilai L1 >1 yang dapat
menimbulkan cidera tulang belakang. Nilai RWL berubah dari 1,69 menjadi
2,33 dan nilai LI menurun dari 9,34 menjadi 6,78. Bagian tubuh yang
mengalami keluhan pada pinggang dan tangan kanan tidak dirasakan sakit
Kembali setelah dilakukan perbaikan. Hal ini diperlukan perbaikan yang
dilakukan dengan merubah postur kerja pada gerakan pengambilan dan
peletakan batako dengan menyediakan kursi pada saat mengambil batako
basah dari mesin cetak. Pada Teknik mengangkat yang ergonomis, tumpuan
beban terletak pada kedua kaki dan bukan pada tulang belakang atau
punggung. Dengan demikian tulang belakang tidak harus bekerja keras
menahan beban, sehingga kerusakan tulang belakang yang terjadi mungkin
lebih kecil dan menurunkan risiko terpapar nyeri punggung bawah. (Lamto
Widodo et al., 2018)

3. 6. 2. Analisis Lifting Index


Perhitungan lifting index (LI) digunakan untuk mengetahui index pengangkatan
yang tidak mengandung resiko cedera tulang belakang. Batas dari LI adalah
sebagai berikut :
LI ≤ 1 = aktivitas pengangkatan beban tersebut tidak mengandung resiko
cedera tulang belakang.
1 < LI ≤ 3 = aktivitas pengangkatan beban memiliki kemungkinan beresiko
cedera tulang belakang.
LI > 3 = aktivitas pengangkatan beban beresiko cedera tulang belakang.
Pada hasil perhitungan RWL awalan didapatkan nilai recommended weight
limit (RWL) adalah sebesar 3,88 kg dengan beban pada penelitian adalah sebesar
9 kg. beban yang diangkat oleh operator tersebut dibagi dengan hasil RWL dan
didapatkan nilai lifting index adalah sebesar 2,32. Karena nilai LI tersebut berada
di antara 1 < 2,32 ≤ 3, maka berat beban yang diangkat oleh operator memiliki
kemungkinan beresiko cedera tulang belakang bagi operator.
Pada hasil perhitungan RWL usulan didapatkan nilai recommended weight
limit (RWL) adalah sebesar 2,76 kg dengan beban pada penelitian adalah sebesar
9 kg. beban yang diangkat oleh operator tersebut dibagi dengan hasil RWL dan
Reguler
Genap 2021/2022

didapatkan nilai lifting index adalah sebesar 3,26. Karena nilai LI tersebut berada
di antara 3,26 > 3, maka berat beban yang diangkat oleh operator mengandung
resiko cedera tulang belakang bagi operator.
Berdasarkan kedua hasil LI tersebut, dapat dilihat bahwa keduanya memiliki
kemungkinan resiko cedera tulang belakang namun kemungkinan tersebut lebih
rendah pada aktivitas operator awalan dalam mengangkat dan menurunkan beban
dari lantai menuju kursi sebesar 2,76 kg dengan frekuensi 5 kali pengangkatan
permenit dalam waktu 90 menit.

3. 7. Rekomendasi
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dapat direkomendasikan
perubahan pada layout awalan, yaitu aktivitas pengangkatan yang titik awalnya
dari lantai. Hal ini didasarkan oleh nilai lifting index (LI) pada layout awalan lebih
rendah daripada layout usulan, dengan nilai LI pada layout awalan sebesar 2,32
(1 < LI ≤ 3; kemungkinan beresiko cedera tulang belakang) dan nilai LI pada
layout usulan sebesar 3,26 (LI > 3; beresiko cedera tulang belakang). Hal yang
mempengaruhi nilai lifting index pada aktivitas pengangkatan kali ini adalah
beban yang diangkat oleh operator, semakin berat beban yang diangkat maka
aksan semakin besar kemungkinan resiko cedera. Selain itu, jarak horizontal
operator dengan beban juga dapat berpengaruh, yaitu semakin jauh jarak operator
dengan beban maka akan membuat operator merasa kesulitan saat mengangkat
beban. Berikut adalah gambar layout rekomendasi:
Reguler
Genap 2021/2022

Gambar 3. 7 Layout Rekomendasi

Gambar 3. 8 Layout Rekomendasi


Reguler
Genap 2021/2022

DAFTAR PUSTAKA

Bankar, A. W. (2021). Ergonomic Evaluation and Risk Management of Manual Material


Handling Activities. Information Technology in Industry, 9(2), 1045–1050.
https://doi.org/10.17762/itii.v9i2.450
Mudiyanselage, S. E., Nguyen, P. H. D., Rajabi, M. S., & Akhavian, R. (2021).
Automated workers’ ergonomic risk assessment in manual material handling using
sEMG wearable sensors and machine learning. Electronics (Switzerland), 10(20).
https://doi.org/10.3390/electronics10202558
Rajendran, M., Sajeev, A., Shanmugavel, R., & Rajpradeesh, T. (2021). Ergonomic
evaluation of workers during manual material handling. Materials Today:
Proceedings, 46(xxxx), 7770–7776. https://doi.org/10.1016/j.matpr.2021.02.283
Suryoputro, M. R., Wildani, K., & Sari, A. D. (2018). Analysis of manual material
handling activity to increase work productivity (Case study: Manufacturing
company). MATEC Web of Conferences, 154.
https://doi.org/10.1051/matecconf/201815401085
Widodo, L., Daywin, F. J., & Nadya, M. (2019). Ergonomic risk and work load analysis
on material handling of PT. XYZ. IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering, 528(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/528/1/012030
Widodo, Lamto, Sukania, I. W., & Angraeni, R. (2018). Analisis Beban Kerja Dan
Keluhan Subjektif Pekerja Serta Usulan Perbaikan Pada Proses Pembuatan Batako.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 5(3), 179–190.
https://doi.org/10.24912/jitiuntar.v5i3.2106
Reguler
Genap 2021/2022

LAMPIRAN

Berikut adalah lampiran pada praktikum Manual Material Handling:


1. Beban Pengamatan

Gambar 3. 9 Beban Pengamatan


2. Kegiatan Layout Awalan

Gambar 3. 10 Kegiatan Layout Awalan

Gambar 3. 11 Sudut dan Jarak Operator


Reguler
Genap 2021/2022

Gambar 3. 12 Sudut dan Jarak Operator

3. Kegiatan Layout Usulan

Gambar 3. 13 Kegiatan Layout Usulan

Gambar 3. 14 Sudut dan Jarak Operator


Reguler
Genap 2021/2022

Gambar 3. 15 Sudut dan Jarak Operator


Reguler
Genap 2021/2022

4. Lembar Pengamatan

Gambar 3. 16 Lembar Pengamatan

Gambar 3. 17 Lembar Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai