E-5 E-153 Laporan Reaction Time
E-5 E-153 Laporan Reaction Time
Genap 2023/2024
LAPORAN TUTORIAL
REKAYASA SISTEM KERJA DAN
ERGONOMI REACTION TIME
Anggota Kelompok
Mohammad Noval (21522064) Nabil Ahmad Wiro’I (21522282)
Salsabila Azulfa Fauzan P (21522372) Farhanah Almirah Nadila (21522330)
(Nurdiyana Sofi)
BAB 4
REACTION TIME
1. Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam tutorial yaitu laptop atau
device lain yang dapat digunakan untuk mengerjakan tes dan software SPSS.
c. Praktikan melakukan aktivitas berupa mendengarkan satu lagu gendre Jazz pada link
bit.ly/JazzMusic2023
c. Praktikan melakukan aktivitas berupa mengerjakan soal untuk mengetahui tingkat stress
Reguler
Genap 2023/2024
4. Praktikan melakukan pengambilan data sebanyak 1 operator saja dan 29 data lainnya diambil
pada data yang telah disediakan oleh Laboratorium DSKE pada link
http://bit.ly/HasilData_ReactionTime.
5. Praktikan memasukkan hasil skor pre-test dan post-test keempat jenis tes ke lembar
pengamatan yang telah disediakan.
6. Praktikan melakukan uji normalitas pada 30 data pre-test dan post-test keempat jenis tes
menggunakan software SPSS dengan ketentuan hasil uji data harus berdistribusi normal.
Reguler
Genap 2023/2024
7. Praktikan melakukan pengujian variabel menggunakan Paired Sample T-Test pada software
SPSS untuk membandingkan 30 data operator antara pre-test dan post-test.
8. Praktikan melakukan analisis pengolahan data uji normalitas dan uji Paired Sample T-Test
pada masing-masing jenis tes.
4.4 Input
4.4.1 Deskripsi
Berikut ini merupakan deskripsi operator, usia, jenis kelamin dan aktivitas yang dilakukan oleh
operator. Data 1 operator pertama merupakan data praktikan dari kelompok kami dan data 29
operator lainnya diperoleh dari bank data yang telah disediakan oleh Laboratorium DSKE yang
berasal dari hasil pengerjaan tes oleh para praktikan kelompok lainnya. berikut data diri
operator:
Usia : 20 Tahun
a. Number Memory
Berikut merupkan hasil skor dari pre-test dan post-test dari Number Memory:
Tabel 4. 2 Data Skor Tes Number Memory
b. Verbal Memory
Berikut merupkan hasil skor dari pre-test dan post-test dari Verbal Memory:
Tabel 4. 3 Data Skor Tes Verbal Memory
c. Visual Memory
Berikut merupkan hasil skor dari pre-test dan post-test dari Visual Memory:
Tabel 4. 4 Data Skor Tes Visual Memory
d. Reaction Time
Berikut merupkan hasil skor dari pre-test dan post-test dari Reaction Time:
Tabel 4. 5 Data Skor Tes Reaction Time
4.5 Output
4.5.1 Pengolahan Data
Setelah melakukan pengumpulan data, selanjutnya melakukan pengolahan data
menggunakan software SPSS dengan melakukan uji normalitas dan uji beda
menggunakan Paired Sample T-Test. Berikut merupakan pengolahan data pada tutorial
kecepatan reaksi:
Berikut merupakan hasil perhitungan SPSS Test Of Normality dan Paired Sample T-
Test:
Dengan ketentuan:
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak atau sample
berdistribusi normal.
Sedangkan jika nilai probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima atau
sample tidak berdistrubusi normal.
Berdasarkan hasil pengujian Uji Normalitas pada Software SPSS untuk hasil tes
Number Memory didapatkan nilai signifikansi pada pre-test adalah sebesar 0,200.
Kemudian nilai signifikansi pada post-test adalah sebesar 0,200. Sehingga, dapat
diketahui bahwa data berdistribusi normal dan H0 diterima.
Reguler
Genap 2023/2024
Dengan ketentuan:
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai
probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak.
Pada tabel Paired Samples Test dapat diketahui nilai Lower sebesar – 3,3063 dan
nilai Upper sebesar 1,33063. Untuk nilai thitung sebesar 1,231 dengan derajat
kebebasan (df) sebesar 29 dan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,228. Dikarenakan nilai
sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima hal tersebut berarti tidak terdapat perbedaan
antara pre-test dan post-test.
Dengan ketentuan:
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak atau sample
berdistribusi normal.
Sedangkan jika nilai probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima atau
Reguler
Genap 2023/2024
Berdasarkan hasil pengujian Uji Normalitas pada Software SPSS untuk hasil tes
Number Memory didapatkan nilai signifikansi pada pre-test adalah sebesar 0,200.
Kemudian nilai signifikansi pada post-test adalah sebesar 0,200. Sehingga, dapat
diketahui bahwa data berdistribusi normal dan H0 diterima.
Dengan ketentuan:
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai
probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak.
Pada tabel Paired Samples Test dapat diketahui nilai Lower sebesar – 3,78235 dan
nilai Upper sebesar 6,48235. Untuk nilai thitung sebesar 0,538 dengan derajat
kebebasan (df) sebesar 29 dan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,595. Dikarenakan nilai
sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima hal tersebut berarti tidak terdapat perbedaan
antara pre-test dan post-test.
Dengan ketentuan:
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak atau sample
berdistribusi normal.
Sedangkan jika nilai probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima atau
sample tidak berdistrubusi normal.
Berdasarkan hasil pengujian Uji Normalitas pada Software SPSS untuk hasil tes
Number Memory didapatkan nilai signifikansi pada pre-test adalah sebesar 0,078.
Kemudian nilai signifikansi pada post-test adalah sebesar 0,199. Sehingga, dapat
diketahui bahwa data berdistribusi normal dan H0 diterima.
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai
probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak.
Pada tabel Paired Samples Test dapat diketahui nilai Lower sebesar – 1,75055 dan
nilai Upper sebesar -0,10278. Untuk nilai thitung sebesar -2,300 dengan derajat
kebebasan (df) sebesar 29 dan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,029. Dikarenakan nilai
sig (2-tailed) > 0,05 maka H0 ditolak hal tersebut berarti terdapat perbedaan antara
pre-test dan post-test.
Dengan ketentuan:
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, dan H1 ditolak atau sample
berdistribusi normal.
Sedangkan jika nilai probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak, dan H1 diterima atau
sample tidak berdistrubusi normal.
Berdasarkan hasil pengujian Uji Normalitas pada Software SPSS untuk hasil tes
Number Memory didapatkan nilai signifikansi pada pre-test adalah sebesar 0,200.
Kemudian nilai signifikansi pada post-test adalah sebesar 0,104. Sehingga, dapat
diketahui bahwa data berdistribusi normal dan H0 diterima.
Dengan ketentuan:
Jika nilai probabilitas sig > 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai
probabilitas sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak.
Pada tabel Paired Samples Test dapat diketahui nilai Lower sebesar – 95,584432
dan nilai Upper sebesar -7,08235. Untuk nilai thitung sebesar -2,373 dengan derajat
kebebasan (df) sebesar 29 dan nilai sig (2-tailed) sebesar 0,025. Dikarenakan nilai
sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak hal tersebut berarti terdapat perbedaan antara
Reguler
Genap 2023/2024
Dari hasil perhitungan uji Paired Sample T-test menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan rata-rata skor yang diperoleh operator baik sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas berupa mengerjakan soal aritmatika pada tes
Number Memory. Sebagian orang mungkin mengerjakan soal menimbulkan
stres. Stres dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada psikologi seseorang.
Ketika seseorang gagal berurusan (menyesuaikan) dengan situasi atau
perubahan-perubahan yang secara ekstrem tersebut, maka timbullah dampak
buruk, misalnya perasaan cemas. Namun, dari hasil analisis menunjukkan
bahwa rata-rata skor yang dihasilkan oleh operator tidak terdapat perbedaan.
Sehingga aktivitas mengerjakan soal tidak menimbulkan stres yang dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi operator.
b. Analisis Hasil Verbal Memory
Berdasarkan data yang telah diolah menggunakan software SPSS diketahui
bahwa data Verbal Memory yang dikumpulkan sudah berdistribusi normal
dilihat dari nilai signifikansi pre-test sebesar 0,200 dan nilai signifikansi post-
test sebesar 0,200 kedua nilai probalitas tersebut (α) > 0,05 sehingga H0
diterima atau populasi berdistribusi normal. Selanjutnya uji Paired Sample T-
test di software SPSS penguji Paired Sample T-test terdapat tiga tahapan yaitu
mendengarkan musik kesukaan dan mengerjakan soal post-test menghasilkan
nilai sig (2-tailed) sebesar 0,595 > 0,05 yang berarti H0 diterima. Pada
perhitungan Paired Sample T-test tidak terdapat perbedaan rata-rata skor yang
diperoleh operator baik sebelum dan sesudah aktivitas dengan mendengarkan
Reguler
Genap 2023/2024
Dari hasil perhitungan uji Paired Sample T-test menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan rata-rata skor yang diperoleh operator baik sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas berupa mendengarkan musik kesenangan pada tes
Verbal Memory. Jenis musik yang menyenangkan akan berpengaruh terhadap
emosi seseorang yang baik, yang pada akhirnya akan berdampak pada
optimalnya performa kognitif yang menuntut ingatan jangka pendek pada
individu tersebut. Sehingga tidak ada perubahan suasana hati pada operator
yang mengakibatkan rata-rata waktu reaksi yang dihasilkan pada hasil post-test
tidak mengalami peningkatan atau tidak adanya perbedaan antara hasil pre-test
dan post-test.
c. Analisis Hasil Visual Memory
Berdasarkan data Visual Memory Test penguji melakukan tiga tahapan yaitu
mengerjakan soal pre-test berupa bermain color match dan mengerjakan soal
post-test data dilakukan menggunakan bantuan software SPSS diketahui bahwa
hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi pre-test yang dihasilkan yaitu
0,078 > 0,05 yang berarti berdistribusi normal sedangkan, nilai signifikansi
post-test dan dihasilkan nilai yaitu 0,199 > 0,05 yang berarti H0 berdistribusi
normal.
Dari hasil perhitungan uji Paired Sample T-test menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata skor yang diperoleh operator baik sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas berupa bermain colour match pada tes Visual Memory. Hal
itu dikarenakan permainan colour match memberikan pengaruh bagi operator
berupa peningkatan kemampuan dalam mengingat, sehingga hasil post-test atau
waktu reaksi yang dihasilkan operator membaik dibandingkan hasil pre-test.
Warna berfungsi sebagai channel informasi yang kuat bagi sistem kognitif
manusia dan telah ditemukan bahwa warna memiliki peran yang signifikan
dalam meningkatkan kinerja memori.
d. Analisis Hasil Reaction Time
Berdasarkan pengujian Reaction Time penguji melakukan tiga tahapan dari
menerjakan soal pre-test kemudian melakukan aktivitas berupa Treadmil
selama 1 menit lalu melanjutkan post-test. Hasil uji normalitas yang didapatkan
dengan menggunkan software SPSS nilai signifikansi pada pre-test adalah
sebesar 0,200 > 0,05 yang berarti berdistribusi normal. Kemudian nilai
signifikansi pada post-test adalah sebesar 0,104 > 0,05 yang dapat diketahui
Reguler
Genap 2023/2024
bahwa data berdistribusi normal dan H0 diterima. Dari hasil perhitungan uji
Paired Sample T-test menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor yang
diperoleh operator baik sebelum dan sesudah melakukan aktivitas berupa
Treadmil.
Dari hasil perhitungan uji Paired Sample T-test menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata skor yang diperoleh operator baik sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas berupa treadmill sebanyak 4 speed selama 1 menit pada tes
Reaction Time. Ketika operator melakukan tes setelah aktivitas treadmill
kebugaran tubuh operator meningkat sehingga respon yang diberikan operator
semakin baik dan menyebabkan terjadinya pemendekan waktu reaksi. Hal ini
didukung dengan penelitian yang menyatakan bahwa aktivitas fisik mungkin
saja menyebabkan seseorang kelelahan, sehingga konsentrasinya akan
berkurang. Namun disisi lain, aktivitas fisik mungkin saja menyebabkan tubuh
menjadi lebih bugar, sehingga waktu reaksinya terhadap stimuli menjadi lebih
cepat.
4.6 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan dengan didasarkan pada tujuan praktikum maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Konsep dasar kecepatan reaksi merupakan waktu yang dibutuhkan dalam merespon stimulus
atau perubahan lingkungan internal atau eksternal kemudian memprosesnya pada tingkatan
yang lebih tinggi dan memberikan respon atas informasi tersebut.
2. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara rata-
rata hasil pre-test maupun post-test untuk tes number memory dan verbal memory. Sedangkan
untuk tes visual memory dan reaction time, tidak ada perbedaan antara pre-test maupun post-
test.
3. Stimulus pada tes number memory dan verbal memory tidak memberikan dampak kepada
responden, sedangkan dampak stimulus yang diberikan tes visual memory yaitu meningkatkan
kemampuan daya ingat sehingga menghasilkan kecepatan reaksi yang lebih baik. Selain itu,
dampak stimulus yang diberikan pada tes reaction time yaitu dapat meningkatkan kebugaran
sehingga kecepatan reaksi yang dihasilkan responden semakin baik.
Reguler
Genap 2023/2024
DAFTAR PUSTAKA
Badau, Baydil, & Badau. (2019). Differences among Three Measures of Reaction Time Based on
Hand Laterality in Individual Sport. 7-18.
Md, H., & Rahman. (2021). Investigation Of Audio Visual Sample Reaction Time of University
Athletes And Non-Athletes. 7-15.
Monteiro. (2019). The Interactive Effect of Occupational Noise On Attention and Short-Term
Memory: A Pilot Study. 7-18.
MukundPawar, & R, V. (2020). Modelling the Influence of Time Pressure on Reaction Time of
Drivers. 15-20.
Naeeri, Kang, & Mandal. (2020). 15-20.
Reguler
Genap 2023/2024
LAMPIRAN 1
Melampirkan dokumen tambahan sebagai berikut:
1. Screen Capture hasil skor pengujian number memory, verbal memory, visual
memory, dan Reaction Test.
a. Number Memory
Pre-Test
Post-Test
Reguler
Genap 2023/2024
Pre-Tes
Post-Tes
c. Visual Memory
Pre-Tes
Reguler
Genap 2023/2024
Post-Tes
d. Reaction Time
Pre-Tes
Post-Tes
Reguler
Genap 2023/2024
2. Lembar Pengamatan