Ganjil
LAPORAN TUTORIAL
METODE DAN PENGUKURAN KERJA
BIOMEKANIKA
Pembahasa
n
Kesimpula : (Alma Fitria Milani)
n
TOTAL :
BIOMEKANIKA
Selain melakukan aktivitas pengangkatan beban, pada studi kasus kami juga
diberikan tugas untuk melakukan pengukuran. Tugas ini dilakukan setelah selesai
melakukan aktivitas pengangkatan beban. Adapun ketentuan dalam melakukan studi
kasus praktikum ini, antara lain dengan melakukan pengangkatan beban dengan massa
7 kg dilakukan sebanyak 2 kali . Untuk layout yang digunakan ada dua, layout awalan
dan layout usulan. Dimana pengangkatan 1 menggunakan jarak vertical 0 cm dan jarak
horizontal 46 cm dari pusat massa tubuh. Lalu pada pengangkatan ke-2, menggunakan
jarak vertical 53 cm dan jarak horizontal sebesar 30 cm. Kemudian, dilakukan screen
capture pada video, sehingga didapat dua gambar postur operator saat pengangkatan
beban. Lalu, menentukan sudut pada foto operator sesuai ketentuan. Setelah itu
mengukur beban kerja dengan metode Force compression (Fc). Kemudian menganalisis
hasil perhitungan Fc dengan Action Limit (AL) dan Maximum Permissible Limit (MPL).
Serta diakhir memberikan rekomendasi terbaik berdasar hasil analisis.
1.3 Kajian Literatur
Berikut merupakan kajian literatur yang digunakan sebagai referensi dalam
mengerjakan laporan biomekanika ini:
Tabel 1. Review Jurnal Internasional
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
1.
Biomechanics of Metode Hasil dari Meskipun
L5/S1 in Long penelitian ini penelitian ini banyak teknik
Thoracolumbosac menggunakan adalah 432/5000 yang digunakan
ral Constructs: A robot yang Konstruksi L2-S1 untuk
Cadaveric Study mampu bergerak dapat distabilkan menetapkan
(Bryan S. Lee, dalam 6 sumbu, secara ekuivalen fiksasi
MD, Kevin M. sensor momen dengan L5 / S1 lumbosakral
Walsh, MD, gaya, sistem ALIF saja tanpa padat, hanya
Andrew T. Healy, kamera pelacak ISF. Konstruksi ada sedikit data
MD Robb gerak dan TLS yang lebih biomekanik
Colbrunn, PhD, perangkat lunak, lama digunakan menghubungkan
Robert S. Butler, kami meningkatkan metode fiksasi
MS, Ryan C. mensimulasikan gerakan di L5 / pada L5 / S1
Goodwin, MD efek pembebanan S1, menunjukkan dengan panjang
Michael P. tulang belakang tren yang konstruktorakol
Steinmetz, MD, pada ekstensi- mendukung ISF umbosakral
and Thomas E. fleksi, rotasi saat memperluas (TLS). Kami
Mroz, MD, 2018) aksial, dan ke T10 dan secara bertujuan untuk
tekukan lateral, statistik menentukan
dan meningkatkan konstruksi yang
membandingkan fiksasi saat optimal dengan
torsi dalam memperluas ke hipotesis bahwa
kelompok T4. Terakhir, di bawah beban
konstruksi yang konstruksi TLS fisiologis,
berbeda. T4-S1, dengan ISF konstruksi
T10-S1, dan L2- menunjukkan lumbosakral
S1. Dengan penurunan yang dapat
melakukan signifikan secara distabilkan
pengujian statistik dalam dengan L5 / S1
fleksibilitas rentang gerak L5- anterior lumbal.
multidirectional S1 dari interbody fusion
kami menilai penambahan (ALIF) saja,
efek konstruksi ALIF saat meluas tanpa fiksasi
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
3. Metode yang
Biomechanical Nilai kelelahan Dapat
digunakan dalam
Analysis of Risk otot pada 20 disimpulkan
penelitian ini
Factors for Work- mahasiswa dalam bahwa pada saat
adalah
related melakukan melakukan
menggunakan
Musculoskeletal pekerjaan yaitu pekerjaan dalam
metode RULA.
Disorders during pada biceps posisi
Subjek dalam
Repetitive Lifting brachii (BB) yaitu membungkuk
penelitian ini
Task in 0,176, dan jongkok
adalah 20
Construction brachioradialis otot yang sangat
mahasiswa
Workers (Kumar.P, (BR) yaitu 0,132, terasa lelah
Hongkong
R.Ram Mohan lumbar erector yaitu pada
Polytechnic
Singh, 2019) spinae (LES) bagian otot
Univeristy.
yaitu 0,365, rectus lumbar erector
Objek dari
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
penelitian ini
femoris (RF) yaitu spinae.
adalah postur
0,122, medial
kerja pada objek.
gastrocnemius
(MG) yaitu 0,212
4. Metode yang
Biomechanical Nilai momen gaya Posisi kerja
digunakan dalam
Posture pada saat yang berbahaya
penelitian ini
Assessment of mengangkat kotak yaitu pada saat
adalah
Salted Fish sebesar 3354.18, pengemasan
mengamati
Industry Workers pada saat dengan nilai
secara langsung
in West Aceh pengemasan momen gaya
postur pegawai
(Husni, sebesar 4215.28, tertinggi. Pada
saat bekerja dan
Hasanuddin, K. pada saat saat posisi pada
Nordic Body
Hadi, Akram, T. penyortiran ikan bagian L5-L1
Map
Firsa., 2020) sebesar 2206.74 diklasifikasikan
Questionnaire.
dan pada saat berbahaya
Subjek dalam
merebus ikan berdasarkan
penelitian ini
sebesar 2052.41 standar NIOSH
adalah 6 orang
3400 N
pegawai yang
bekerja 8 jam
sehari Objek
dalam penelitian
ini adalah postur
tubuh pegawai
dalam bekerja.
5. Effects of age and Seluruh tes Penelitian ini Berdasarkan
its interaction berisi tiga sesi: melibatkan 11 hasil yang telah
with task pemanasan, orang berumur didapat, dapat
parameters on latihan, dan 20-30 dan 10 disimpulkan,
lifting pengukuran. Sesi orang berumur 40 semakin tua
biomechanics pemanasan tahun yang usia pasien,
(song & qu, melibatkan dua menyatakan semakin cepat
2014, ) menit jogging di bahwa beberapa pasien
No. Judul Metode Hasil Kesimpulan
atas pekerja berumur mengalami
latihan diatas 50 tahun, kelelahan. Dan
peregangan merasa kelelahan semakin besar
treadmill dan secara signifikan beban yang
seluruh tubuh. pada saat diberikan,
Dalam sesi penurunan beban. semakin cepat
latihan, para Sedangkan untuk pula pasien
peserta efek ketinggian, mengalami
melakukan dua semua merasa kelelahan.
kelompok berat. saat beban
dengan lima ditambah,
angkat menimbulkan
pengulangan. momen yang
Dalam setiap signifikan pada
pengulangan, punggung.
peserta
mengangkat
sebuah bar dari
lampiran
simulasi angkat
untuk isokinetik
komersial
dinamometer
dari lutut mereka
ke ketinggian
siku Mereka
diperintahkan
untuk
mengangkat bar
dalam strategi
dan penggunaan
jongkok
sekitar 50% dari
kekuatan
maksimalnya.
1.4 Input
Usia : 19 Tahun
Massa Tubuh = 53 kg Wo = 70
Massa Benda =7 kg Wbad = 519.4
an
FA=(PA)( AA)
Keterangan:
PA = Tekanan Perut (N/cm2)
FA = Gaya Perut (Newton)
AA = Luas Diafragma (465 cm2)
θH = Sudut inklinasi perut
θT = Sudut inklinasi kaki
Hasil perhitungan:
Wo = m× g=7 kg ×9.8=68.6 N .
Wbadan = m× g=53 kg × 9.8=519.4 N .
WH = 0.6 % × 519.4=3.116 N
WLA = 1.7 % W badan=(1.7 %)(519.4 N )=8.83 N
WUA = 2.8 % W badan=(2.8 %)(519.4 N )=14.54 N
WT = 50.0 % W badan=(50.0 %)(519.4 N )=259.7 N
Sehingga,
W tot =W o +2 W H +2 W LA + 2W UA +W T
W tot =68.6 N + 2(3.116 N )+ 2(8.83 N)+2(14.54 N )+259.7 N
¿ 328.3 N +6.232 N +17.66 N +29.08
¿ 381.272 N
1. Menghitung Force Compression (FC) untuk pengangkatan 1.
a. Telapak Tangan.
Wo
F yw= +W H
2
68.6
+ 3.12
2
34.4+ 3.12
37.42 N
Wo
M W =( + W H )× SL1 ×cos θ 1
2
( 6.3614 )( 0.31 )
1.97 Nm
b. Lengan Bawah.
F ye=F yw +W LA
37.42 N + 8.83 N
46.25 N
4.424 Nm
c. Lengan Atas.
F ys=F ye +W UA
46.25 N +14.54 N
60.79 N
1.474 Nm
d. Punggung.
F yt =2 F ys +W T =2 ( 60.79 ) +259.7 N
121.58 N +259.79 N
381.37 N
2 ( 1.474 Nm ) + ( 259.79 N × 0.67 ×0.53 m ×cos 32.2∘ ) + ( 259.79 N ×0.53 m× cos 32.2
120.304 Nm
FA=PA × AA
¿ 0.067 N /cm2 × 465 cm 2
¿ 31.16 N
M Ls / S 1−FA × D
FM=
E
120.304 Nm−0.31 Nm
0.05 m
119.994 Nm
0.05 m
2399.88 N
Wo
F yw= +W H
2
68.6
+ 3.12
2
34.4+ 3.12
37.42 N
Wo
M W =( + W H )× SL1 ×cos θ 1
2
(6.3614)(0.55)=3.5 Nm
b. Lengan Bawah.
10,22 Nm
c. Lengan Atas.
8.074 Nm
d. Punggung.
2(1.474 Nm)+( 259.79 N ×0.67 × 0.53 m× cos 3.3∘)+(259.79 N × 0.53 m×cos 3.3 ∘
PA = [𝑀𝐿5/𝑆11,8]
10−4 [ 43−0,360(θH +θT )]
PA = [𝑀𝐿5/𝑆11,8]
75
0,85 N /cm2
FA=PA × AA
0,85 ×381.272
324. 081 N
ML 5 /S 1−FA . D
FM =
E
232,418−324.081 .0,073
FM =
0,05
FM =4175 , 293 N
Fc=4231,721 N
Action Limit (AL) adalah batasan gaya angkat normal yang direkomendasikan oleh
NOISH yaitu sebesar 3430N. Maximum Permissible Limit (MPL) adalah batasan
besarnya gaya tekan pada segmen L5/S1 sebesar 6370 N. Berikut ini adalah klasifikasi
dari force compression.
Interval Kategori
FC < AL Aman
Besarnya kecilnya Force Compression dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari
seberapa besar beban yang diangkat, panjang pada masing-masing segmen, dan berapa
berat badan dari operator. Akan tetapi factor yang sangat berperan penting dalam
menentukan besar kecilnya Force Compression pada L5/S1 adalah besar sudut yang
terjadi pada masing-masing segmen, khususnya sudut yang terbentuk di segmen
punggung. Jika sudut yang terbentuk itu cenderung membuat posisi tubuh lebih
membungkuk, ini dapat meningkatkan nilai gaya tekan L5/S1, hal tersebut disebabkan
karena gaya dan momen yang bekerja akan meningkat jika posisi tubuh cenderung
membungkuk.
Dari hasil perhitungan pada pengangkatan 1, besar Force Compression pada L5/S1
adalah sebesar 2690.5 N. Maka pengangkatan 1 termasuk dalam kategori aman, karena
FC < AL. Dari hasil perhitungan pada pengangkatan 2 besar Force Compression pada
L5/S1 adalah 4231.721 N. Maka untuk pengangkatan 2, ini dia termasuk kedalam
kategori hati-hati karena besar FC berada di antara Al dan MPL (AL < FC < MPL).
Karena itu, untuk pengangkatan 2 perlu adanya perubahan atau perbaikan untuk
mencegah terjadinya cumulative trauma disorder (CTDs).
Apabila tekanan yang terjadi pada segmen L5/S1 terlampau besar atau masuk kategori
berbahaya dan kegiatan pengangkatan dilakukan secara terus menerus, dapat berakibat
pada kerusakan pada segmen L5/S1, karena segmen tersebut sudah tidak bisa
menanggung beban yang diterimanya akibat dari kegiatan pengangkatan beban.
Kerusakan yang bisa ditimbulkan berupa pecahnya disc L5/S1 dan akan mengeluarkan
selaput lendir atau selaput disc yang berfungsi sebagai peredam pergerakan antara
L5/S1 bahkan paling berbahaya dapat menyebabkan kelumpuhan bagi si pekerja.
1.5.4 Rekomendasi
Cumulative Trauma Disoders (CTD’s) adalah gangguan sistem tumbuh pada anggota
gerak (Wicken dkk, 2004). CTD’s dapat disebabkan oleh frekuensi atau periode
waktu yang lama dari usaha otot, dihubungkan dengan pengulangan atau usaha yang
terus menerus dari bagian tubuh yang sama meliputi posisi tubuh yang statis dan
kerusakan tiba-tiba yang disebabkan oleh aktifitas yang sangat kuat/ pergerakan tak
terduga. Saat mengangkat sebaiknya dengan jarak vertical sedekat mungkin dengan
tempat untuk menurunkan barang atau beban, sedangkan untuk jarak horizontalnya
juga dengan jarak yang dekat dengan pusat massa tubuh, sehingga dapat
memperingan pengangkatan, seperti pada layout usulan. Berdasarkan perhitungan
pada pengangkatan 1, besar Force Compression pada L5/S1 adalah sebesar 2690.5
N, dimana nilai tersebut masuk dalam klasifikasi aman karena FC < AL, untuk nilai
AL 3430 N pada l5/s1 dan nilai MPL 6370 N pada L5/S1 menurut NIOSH, dimana
nilai tersebut masuk dalam klasifikasi aman karena FC < AL.
1.6 Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan pada modul Biomekanika ini dapat ditarik
kesimpulan yang menjawab tujuan dilaksanakannya modul ini yaitu sebagai berikut:
1. Karena biomekanika menyangkut cabang ilmu ergonomi yang menggabungkan
teknik fisika, antropometri dan ilmu kedokteran dasar yang kemudian dihubungkan
dengan matematika, karena itulah dalam aktivitas pengangkatan benda biomekanika
menjelaskan fenomena biologis yang terjadi dalam tubuh manusia saat menerima
atau mengangkat beban tersebut, hal tersebut dilakukan untuk mempelajari
bagaimana tanggapan dari tubuh terhadap beban dan tekanan yang diterima serta
memprediksi kondisi dan postur kerja manusia.
2. Dari percobaan yang dilakukan, dapat dihitung nilai Force Compression (FC).
Untuk FC pengangkatan 1 pada L5/S1 adalah 2690,5 N. Pengangkatan 1 termasuk
kategori aman karena FC < AL. Sementara untuk FC pengangkatan 2 pada L5/S1
adalah 4231,721 N. Pengangkatan tersebut termasuk kedalam kategori berbahaya
karena besar FC > MPL.
3. Keterbatasan operator dalam mengangkat beban akan mempengaruhi keadaan
operator tersebut, sehingga menyebabkan cidera pada saat melakukan kerja.
Semakin tinggi dan berat beban yang diangkat, maka operator akan semakin
terbatas untuk mengatasi beban tersebut jika tanpa menggunakan alat bantu.
4. Rekomendasi terbaik yang dapat dilakukan yaitu pada posisi pengangkatan beban.
Dimana posisi yang baik yaitu mengangkat beban dengan posisi beban dekat dengan
sumbu badan. Pengaturan jarak saat pemindahan beban juga perlu di perhatikan.
Sebelum melakukan pekerjaan bera,t sebaiknya operator melakukan pemanasan atau
peregangan otot untuk menghindari terjadinya cidera.
Daftar Pustaka
Bryan S. Lee, MD, Kevin M. Walsh, MD, Andrew T. Healy, MD Robb Colbrunn, PhD, Robert S.
Butler, MS, Ryan C. Goodwin, MD Michael P. Steinmetz, MD, and Thomas E. Mroz, MD,.
Husni, Hasanuddin, K. Hadi, Akram, T. Firsa. (2020). Biomechanical Posture Assessment of Salted
Kumar.P, R.Ram Mohan Singh. (2019). In Biomechanical Analysis of Risk Factors for Work-related
song, J., & qu, x. (2014). Effects of age and its interaction with task parameters on lifting
Ulrike H Mitchell, Paul F Beattie, Jennifer Bowden, Robert Larson, Haonan Wang. (2017). Age-
related differences in the response of the L5-S1 intervertebral disc to spinal traction, Ulrike
2. Lembar pengamatan.
Lembar pengamatan dikirimkan beserta dengan laporan praktikum ini.