MODUL 4B
PERANCANGAN PRODUK BERBASIS ERGONOMI
Disusun Oleh:
Kelompok 21
Mengetahui,
Koordinator Praktikum,
Puji syukur tim penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya tim penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 4B tentang Perancangan
Produk Berbasis Ergonomi dengan baik. Dalam menyelesaikan laporan praktikum ini,
penulis banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
pengetahuan. Namun, berkat bimbingan, motivasi, dan dukungan dari berbagai pihak,
akhrinya laporan praktikum ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan laporan praktikum ini.
2. Ibu Dr. Ing. Novie Susanto, ST, M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah
Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi.
3. Orangtua yang telah memberikan doa dan motivasi kepada tim penulis.
4. Para asisten laboratorium PSKE pada umumnya dan kak Arindyaningrum
Rachma Khairunnisa selaku asisten modul 4 dari kelompok 21.
5. Teman-teman yang telah ikut berpartisipasi memberikan kritik dan saran kepada
tim penulis.
6. Semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis tuliskan satu per satu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan yang kami buat.
Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat dan
menambah ilmu bagi pembaca. Atas kritik dan saran-saran yang telah diajukan, kami
ucapkan terima kasih.
Semarang, 10 Mei 2021
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
Modul 4B- Perancangan Produk Berbasis Ergonomis
Kelompok 21
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Studi Literatur
Analisis Produk
Data Antropometri
Pengumpulan Data
Perancangan dan
Pengembangan Produk
Menginterptetasikan
Hasil Rancangan
Selesai
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pria Wanita
Dimensi
5% Mean 95% SD 5% Mean 95% SD
D29 7,66 9,64 11,63 1,21 6,99 8,95 10,91 1,19
D30 20,81 24,32 27,84 2,14 20,21 22,63 25,05 1,54
D31 8,24 9,71 11,18 0,89 7,41 8,96 10,51 0,94
D32 161,34 170,60 179,86 5,63 142,54 155,46 168,38 7,85
D33 79,01 87,29 95,57 5,03 68,02 78,44 88,85 6,33
D34 188,25 202,30 216,36 8,54 169,71 184,98 200,25 9,28
D35 106,47 119,93 133,38 8,18 97,15 110,65 124,16 8,21
D36 52,43 62,27 72,10 5,98 49,50 60,70 71,90 6,81
Kelebihan dari rak buku awal adalah rak buku memiliki banyak kisi untuk
menyimpan buku sehingga kapasitas penyimpanan buku besar. Selain itu, perawatan rak
buku juga mudah karena bentuk rak buku yang tidak rumit serta kisi yang lebar sehingga
mudah dijangkau untuk proses perawatan atau pembersihan rak buku. Namun, rak buku
ini berukuran terlalu besar sehingga sangat memenuhi ruangan. Rak buku yang berukuran
terlalu besar sulit untuk ditempatkan di tempat yang sempit. Selain itu, rak buku akan
sulit dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.
Berdasarkan kekurangan dari rak buku ini kami ingin menghadirkan rencana
inovasi redesign produk rak buku tersebut. Inovasi yang dilakukan untuk produk rak buku
multifungsi ini yaitu desain space saving sehingga dapat mengurangi pemakaian tempat
agar pemilik ruangan yang sempit bisa menggunakan produk rak buku multifungsi.
Kemudian juga terdapat desain work table yang dapat digunakan untuk bekerja. Selain
itu, rak buku berukuran minimalis dan sesuai dimensi tubuh pengguna sehingga mudah
dipindahkan dan lebih nyaman untuk digunakan.
2 Tinggi lutut (D15) 95% bawah meja. Hal ini dilakukan agar
tinggi meja dapat mengcover sebagian
besar tinggi lutut dari pengguna.
Panjang tangan wanita lebih kecil
dibandingkan pria, sehingga 95%
Panjang rentang tangan populasi pengguna dengan jenis
3 95%
kedepan (D24)
kelamin wanita dapat dengan mudah
mencapainya
• Sikap Kerja = 1%
• Gerakan kerja = 3%
• Kelelahan mata = 2,5%
• Keadaan temperatur tempat kerja = 0%
• Keadaan ruangan = 0%
• Keadaan lingkungan = 0.5%
(Sutalaksana, 1979)
Perhitungan = Persentil 95% wanita + allowance 10%
= (X̅ + 1,645σx) + 10% (X̅ + 1,645σx)
= 88,9 + 8,89
= 97,79 cm
Berikut merupakan tabel rekap perhitungan dimensi dan allowance pada
produk perbaikan :
Tabel 3. 4 Rekap Perhitungan Dimensi dan Allowance
No Ukuran Akhir
Dimensi Produk Dimensi Antropometri
. (cm)
D1
153,93 cm
D15
58,485 cm
b. Tampak Depan
Berikut ini merupakan desain perbaikan produk rak buku multifungsi tampak
depan :
c. Tampak Samping
Berikut ini merupakan desain perbaikan produk rak buku multifungsi tampak
samping :
d. Tampak Atas
Berikut ini merupakan desain perbaikan produk rak buku multifungsi tampak
atas :
D33 =97,79 cm
D24
85,14 cm
e. Tampak Belakang
Berikut ini merupakan desain perbaikan produk rak buku multifungsi tampak
belakang :
BAB IV
ANALISIS
Tabel 4.1 Rekap Ukuran Produk Sebelum dan Setelah Perbaikan (Lanjutan)
Ukuran Ukuran
Dimensi Dimensi
No Allowance sebelum sesudah
Persentil
Produk Antropometri (cm) perbaikan perbaikan
(cm) (cm)
Panjang Panjang Rentang
3 Rak Tangan Kedepan 95%
7,74 82 85,14
wanita
Keseluruhan (D24)
Tinggi Meja Tinggi lutut
4 95%
2,78 - 58,485
Rak (D15) pria
Panjang
Lebar Meja
5 rentangan siku 95%
8,89 85 97,79
Rak wanita
(D33)
Berdasarkan kekurangan dari rak buku tersebut kami ingin menghadirkan rencana
improvement pada design rak buku tersebut. Inovasi yang dilakukan untuk produk rak
buku multifungsi ini yaitu desain space saving dan terdapat desain work table yaitu
gabungan meja dan rak buku. Sehingga kelebihan dibanding rak buku sebelumnya yaitu
rak buku multifungsi ini dapat mengurangi pemakaian tempat agar pemilik ruangan yang
sempit bisa menggunakan produk rak buku multifungsi. Kemudian juga desain work table
yang dapat digunakan untuk bekerja. Selain itu, rak buku berukuran minimalis dan sesuai
dimensi tubuh pengguna sehingga mudah dipindahkan dan lebih nyaman untuk
digunakan. Namun, rak buku multifungsi ini memiliki kelemahan yaitu proses
pembuatannya yang rumit dan membutuhkan banyak biaya, mudah rusak jika saat
penggantian dari mode rak buku ke meja belajar tidak hati-hati, proses perawatan dan
pembersihan rumit karena ada bagian-bagian yang tidak mudah terjangkau langsung oleh
tangan jika rak tidak diputar terlebih dahulu, serta keseimbangan rak buku harus dijaga
agar rak tidak berat sebelah lalu jatuh.
Desain yang berpusat pada manusia adalah untuk mengintegrasikan teknologi dan
sumber daya lainnya (Rouse, 1991). Menurut Madyana (1996), desain adalah kegiatan
pemecahan masalah atau inovasi teknologis yang bertujuan untuk mencari solusi terbaik
pengguna yang postur tubuh yang lebih tinggi, sehingga ukuran totalnya
adalah 153,93 cm.
yang digunakan adalah 10% dari panjang rentangan siku wanita untuk
memperhitungkan orang yang panjang rentangan sikunya lebih panjang dari
orang pada umumnya. Ukuran panjang rentangan siku sebesar 88,9 cm
dengan allowance sebesar 8,89 cm sehingga ukuran totalnya adalah 97,79 cm.
Ukuran ukuran pada produk rak buku ini disesuaikan dengan dimensi
antropometri manusia. Desain pada rak buku yang ada di pasaran sekarang memiliki
ukuran yang terlalu besar apabila dibandingkan dengan postur tubuh orang Indonesia.
Ukuran rak buku terlalu tinggi dapat mengakibatkan orang mengalami kesulitan
menjangkau rak bagian atas.
Perbaikan yang kami lakukan didasarkan dari data antropometri milik mahasiswa
Teknik Industri Universitas Diponegoro angkatan 2019. Rak buku ini memiliki desain
space saving sehingga dapat mengurangi pemakaian tempat agar pemilik ruangan yang
sempit bisa menggunakan produk rak buku multifungsi. Kemudian juga terdapat desain
work table yang dapat digunakan untuk bekerja. Selain itu, rak buku berukuran minimalis
dan sesuai dimensi tubuh pengguna sehingga mudah dipindahkan dan lebih nyaman untuk
digunakan.
Harapan kami, melalui perbaikan produk rak buku ini, pengguna dapat lebih
nyaman dalam menggunakannya dan tempat penyimpanan rak buku lebih mudah agar
tidak memakan banyak tempat.
• Analisis SWOT Produk
Berikut SWOT produk perbaikan rancangan desain rak buku multifungsi kami :
Tabel 4. 2 Analisis SWOT
Strenght Weakness
• Produk dirancang • Proses pembuatan yang
multifungsi sehingga rumit
tidak banyak • Mudah rusak jika saat
menghabiskan space penggantian dari rak
ruangan. buku ke meja belajar
• Dapat dipindahkan tidak hati-hati.
dengan mudah karena • Perawatan rumit karena
bentuk produk yang tidak ada bagian-bagian tidak
terlalu besar. terjangkau langsung oleh
• Dapat menyimpan tangan jika rak tidak
banyak buku karena rak diputar terlebih dahulu
kisi buku tidak hanya • Keseimbangan rak buku
berada di satu sisi rak. harus dijaga agar rak
tidak berat sebelah lalu
jatuh.
• Analisis STP
Analisis STP (Segementing, Targeting, dan Positioning) pada perbaikan
rancangan rak buku multifungsi yang kelompok kami buat :
a) Segmentasi
Segmentasi Pasar (Market Segmentation) diartikan sebagai pembagian pasar
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan kebutuhan,
karakteristik, atau sifat yang membutuhkan produk dan strategi pemasaran
masing-masing secara berbeda satu sama lain. Berikut segmentasi dari rak
buku multifungsi hasil perbaikan :
- Geografi
Dari segi geografi, produk ini cocok untuk wilayah perkotaan dengan
tingkat kesibukan tinggi yang memiliki banyak bangunan perkantoran.
- Demografi
Dari segi demografi produk ini cocok untuk pelajar maupun pekerja
kantoran usia 15-64 tahun.
- Psikografi
Dari segi psikografi produk ini cocok untuk kalangan berpenghasilan
menengah ke atas.
b) Targeting
Target Market adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki
kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan dari promosi.
Produk hasil perbaikan rak buku kami ini ditargetkan untuk pelajar maupun
pekerja kantoran yang menggunakan rak buku dan meja dalam pekerjaan
mereka sehari-hari.
c) Positioning
Positioning adalah cara sebuah produk didefinisikan oleh konsumen
berdasarkan atribut-atribut penting atau dimana produk ditempatkan dalam
benak konsumen dibandingkan produk-produk saingan. Dengan kata lain,
positioning yaitu bagaimana kita mengenalkan produk kita kepada konsumen,
apa keunggulan produk kita dengan kompetitor.
Untuk mengenalkan produk rak buku, dapat dilakukan suatu promosi yang
bisa disampaikan melalui iklan di TV. Selain itu, penndekatan secara
langsung juga dapat dilakukan dengan mempromosikan produk di toko
perabot rumah tangga (furniture) sembari mendemonstrasikan cara
penggunaannya.
Produk rak buku yang dimodifikasi agar dapat difungsikan juga sebagai meja
belajar/bekerja memiliki inovasi untuk memberikan kemudahan bagi
penggunanya, diantaranya memudahkan dan mengefisiensi tenaga dan waktu
individu untuk mengambil buku sekalian membaca/bekerja tanpa harus
berpindah tempat, selain itu rancangan produk ini juga melakukan inovasi
Desain space saving sehingga dapat mengurangi pemakaian tempat. Produk
ini cocok bagi pelajar/pekerja kantoran pada usia produktif (15-64 tahun)
yang tinggal di wilayah perkantoran dengan penghasilan menengah ke atas,
terutama mereka yang menggunakan rak buku dan meja dalam pekerjaan
mereka sehari-hari. Pengenalan produk rak buku dapat dilakukan dengan
promosi yang bisa disampaikan melalui iklan di TV. Selain itu, pendekatan
secara langsung juga dapat dilakukan dengan mempromosikan produk di toko
perabot rumah tangga (furniture) sembari mendemonstrasikan cara
penggunaannya.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum peracangan produk berbasis ergonomi ini, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Antropometri sebagai ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi tubuh
manusia memiliki peranan yang penting dalam proses perancangan produk.
Dalam Human Centered Design, data antropometri ikut menentukan
bagaimana desain produk yang akan dibuat nantinya, sehingga produk
tersebut akan nyaman dan aman ketika dipakai oleh konsumen.
2. Pada modul ini, produk yang dirancang oleh kelompok kami memiliki tema
“Multifunctional Item” dengan subtema “Multifunctional Item on
Office/Study Room”. kelompok kami mengambil produk rak buku yang
dimodifikasi agar dapat difungsikan juga sebagai meja belajar. Sebagai objek
yang ingin diperbaiki atau dikembangkan. Produk digunakan untuk
membantu menjalani aktivitas fisik saat suatu individu cukup lelah setelah
bekerja ataupun dikarenakan minimnya space ruangan. Minimnya space
ruangan membuat penghuni ruangan sempit seperti kamar kost atau
apartemen merasa kewalahan dengan barang-barang miliknya yang banyak
dan berfikir dua kali untuk mengisi ruangannya dengan furniture baru
mengingat space ruangan yang akan bertambah sempit. Berdasarkan
kekurangan tersebut kami ingin menghadirkan rencana improvement pada
desain rak buku agar tidak memenuhi ruangan dan memiliki dua fungsi
sekaligus yaitu sebagai meja dan rak buku. Dengan adanya inovasi ini
diharapkan dapat memberi kenyamanan dan membantu para penghuni kamar
kost dan apartemen dengan hanya perlu membeli satu buah produk
multifungsi yang dapat menjadi rak buku sekaligus meja. Sehingga space
kamar kost atau apartemen tidak terlalu banyak digunakan. Pengguna juga
dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman di dalam ruangan karena rak
buku multifungsi ini dirancang berdasarkan aspek antropometri pengguna.
3. Dimensi antropometri yang diperbaiki adalah dimensi 1 yaitu tinggi tubuh
posisi tegak, yang digunakan untuk menentukan ukuran tinggi ujung atas rak
dari lantai pada desain. Ukuran yang dipilih adalah ukuran wanita dengan
persentil 5%, sehingga tinggi tubuh posisi tegak adalah 153,93 cm, ukuran ini
dipilih agar sekitar 5% populasi saja yang akan kesulitan menjangkau ujung
atas rak, sedangkan sisanya dapat menjangkau ujung atas rak dengan mudah.
Dimensi 15 adalah tinggi lutut, yang digunakan untuk menentukan jarak
vertikal meja dari lantai pada desain, Ukuran yang dipilih adalah ukuran pria
dengan persentil 95%, sehingga tinggi lutut adalah 55,69cm. Agar hanya 5%
populasi yang tinggi lututnya tidak tercover seluruhnya di bawah meja. Hal
ini dilakukan agar tinggi meja dapat mengcover sebagian besar tinggi lutut
dari pengguna. Dimensi 24 adalah panjang rentang tangan kedepan, yang
digunakan untuk menentukan panjang jemuran, ukuran yang dipilih adalah
ukuran wanita dengan persentil 95%, sehingga tinggi lutut adalah 77,41 cm.
Panjang tangan wanita lebih kecil dibandingkan pria, sehingga 95% populasi
pengguna dengan jenis kelamin wanita dapat dengan mudah mencapainya.
Dimensi 33 adalah Panjang rentangan siku, yang digunakan untuk
menentukan lebar rak dan meja, Ukuran yang dipilih adalah ukuran wanita
dengan persentil 95%, sehingga tinggi lutut adalah 88,9 cm. Untuk
menentukan lebar rak dan meja membutuhkan ukuran yang maksimal, kita
tidak menggunakan ukuran ekstrim persentil pria karena ditakutkan lebar rak
dan meja akan terlalu panjang dan memakan banyak tempat.
4. Produk rak buku yang dimodifikasi agar dapat difungsikan juga sebagai meja
belajar/bekerja memiliki inovasi untuk memberikan kemudahan bagi
penggunanya, diantaranya memudahkan dan mengefisiensi tenaga dan waktu
individu untuk mengambil buku sekalian membaca/bekerja tanpa harus
berpindah tempat, selain itu rancangan produk ini juga melakukan inovasi
Desain space saving sehingga dapat mengurangi pemakaian tempat. Produk
ini cocok bagi pelajar/pekerja kantoran pada usia produktif (15-64 tahun)
yang tinggal di wilayah perkantoran dengan penghasilan menengah ke atas,
terutama mereka yang menggunakan rak buku dan meja dalam pekerjaan
mereka sehari-hari. Pengenalan produk rak buku dapat dilakukan dengan
promosi yang bisa disampaikan melalui iklan di TV. Selain itu, pendekatan
secara langsung juga dapat dilakukan dengan mempromosikan produk di toko
perabot rumah tangga (furniture) sembari mendemonstrasikan cara
penggunaannya.
5.2 Saran
Setelah melakukan praktikum perancangan produk berbasis ergonomi ini,
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Penggunaan data antropometri harus didasarkan dengan pertimbangan yang
tepat, sehingga dapat mendesain produk dengan baik.
2. Pilihlah dimensi-dimensi yang memiliki potensi perbaikan.
3. Pahamilah dasar teori dari antropometri sehingga dapat melakukan
perancangan produk dengan baik.
4. Minimalisir kesalahan pengukuran dalam desain produk sehingga hasil
produknya sesuai dengan maksud perancangan produk.
Madyana, A. M., , 1996, Analisis Perancangan Kerja Jilid 1, Penerbit Universitas Atma
Jaya, Yogyakarta. Rouse, 1991, Design for Success, Wiley, New York
Sutalaksana, Iftikar Z. (1979). Teknik Tata Cara Kerja. Institut Teknologi
Bandung. MTI-ITB.
LAMPIRAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Tembalang – Semarang
Telp. (024) 7460052; Fax. (024) 7460052
LEMBAR ASISTENSI
PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA & ERGONOMI
2021
Modul : 4B (Perancangan Produk Berbasis Ergonomi)
Kelompok : 21
Nama Asisten : Arindyaningrum Rachma Khairunnisa
Asistensi ke-
Nama NIM
1 2 3 4 5
√
Alyssa Hayfa Zalsabila 21070119130085 √ √ √ √
Avicenna Naufal Sidqi 21070119140170 √ √ √ √ √
Mario Parhan 21070119130095 √ √ √ √ √
Moh Farras Isfahani Nur
21070119130136 √ √ √ √ √
Arifin
Nova Astriyani 21070119120043 √ √ √ √ √
5 ACC
Asisten,