I. PENDAHULUAN
Produk dengan siklus hidup pendek dapat diartikan sebagai barang yang di produksi dan
dijual untuk jangka waktu terbatas setelah itu digantikan dengan barang baru. Produk dengan
siklus hidup pendek merupakan barang trendi, emosional dan berteknologi tinggi, sedangkan
produk dengan siklus hidup panjang merupakan barang kebutuhan yang dipasarkan untuk jangka
waktu yang lama. Dalam makalah ini, Penulis mengusulkan metode simulasi model untuk
mempelajari perilaku dari rantai pasok untuk produk dengan siklus hidup pendek. Tujuan dari
simulasi ini adalah untuk memahami dinamika sistem yang komples dan efek yang disebabkan
karena perubahan pada konfigurasi sistem untuk menemukan kebijakan terbaik yang dapat
diadopsi. Metode simulasi Dinamika sistem yang digunakan untuk memahani sistem yang
kompleks dikembangkan oleh Prof. J. Forester dari Massachusetts Institute of Technology (MIT)
pada taun 50-an. Metode ini dapat menganalisis perilaku sekarang dan masa depan dari suatu
sistem yang berkelanjutan, serta menganalisis hubungan umpan balik dan waktu tunda dalam
sistem yang berpengaruh pada perilaku sistem. Perbedaan dinamika sistem dengan pendekatan
lain adalah penggunaan umpan balik, arus dan level yang membantu menggambarkan sistem dan
memungkinkan juga untuk memasukkan analisis untuk menguji kebijakan dengan tujuan untuk
memahami sistem yang berubah seiring dengan waktu.
Produk dengan siklus hidup pendek membutuhkan organisasi yang lebih rensponsif,
fleksibel dan lincah, dibandingkan dengan produk dengan siklus hidup panjang. Pola permintaan
pada kedua produk tersebut juga berbeda, untuk produk dengan siklus hidup panjang memiliki
varian yang lebih tinggi yang terdistribusi pada puncak terendah. Sebaliknya produk dengan
siklus hidup pendek memilki puncak yang tinggi dan kurva menyusut berdasarkan varian yang
lebih kecil, menghambat produksi untuk lebih reaktif dan tepat waktu pada peluncuran produk.
Permintaan yang besar yang ditujukan dalam jangka waktu pendek memaksa produksi lebih
reaktif dan memaksa untuk mengikuti hal tersebut. Dibawah keadaan yang tidak menentu, untuk
melakukan hal tersebut sangat penting untukk mempelajari pola permintaan, dengan
mempertimbangkan batasan dari kapasitas produksi yang tersedia.
Gambar 2 menjelaskan mengenai konsep rantai pasok yang terdiri dari 3 tahapan utama.
Item diproses melalui 2 langkah dengan waktu produksi yang berbeda. Bahan mentah berasal
dari satu supplier untuk meminimalisir adanya masalah. Langkah pertama adalah mengubah
bahan mentah menjadi bahan setengah jadi (Work in Process/WIP) dengan teknik menggoreng.
Ada beberapa hal pertimbangkan dalam proses ini yaitu jumlah safety stock dan perkiraan
kebutuhan kedepannya. Perkiraan kebutuhan merupakan input yang akan terus diperbaharui
setiap 3 minggu sekali dilihat dari perbandingan antara jumlah produk terjual dengan jumlah
perkiraan permintaan. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan tingkat produksi. Setelah item
jadi, jumlah pengiriman diperhitungkan berdasarkan permintaan pasar dan juga backlog. Total
laba yang diperoleh oleh perusahaan merupakan total pendapatan dikurangi total biaya. Total
biaya terdiri dari biaya inventori, biaya order dan shortage cost sedangkan pendapatan diperoleh
dari jumlah terjual dikalikan degan harga per unitnya. Dalam case ini, kapasitas merupakan
batasan tetap dan tidak berubah-ubah. Dalam hal ini, jika jumlah permintaan lebih besar dari
kapasitas maka kelebihan permintaan akan diletakan pada waktu dimana jumlah permintaan
kurang dari kapasitas maksimal.
supply time
order
FP production time
WIP production time
desire production
backlog
order to supplier
shortage cost
order cost
total shortage cost
total order cost
raw material
RW unit cost
W IP
FP
FP unit cost
Tabel 2 Keterangan dari model untuk produk dengan siklus hidup pendek
N
Variabel Keterangan
o
Bahan baku dalam pembuatan produk,
jumlah bahan baku dipengaruhi oleh waktu
suplai dan jumlah produksi yang
1 Raw Material
diinginkan. Jumlah bahab baku akan
mempengaruhi banyaknya order ke
supplier.
Merupakan produk setengah jadi yang
2 WIP (work in Progress) memerlukan waktu 0,5 hari untuk
prosesnya.
Merupakan produk yang sudah jadi, jumlah
3 FP (final Product) produk jadi memperngaruhi jumlah barang
yang dikirimkan ke gudang atau distributor.
Merupakan barang jadi yang sudah terjual,
jumlah product yang terjual ini akam
4 Sold Product mempengaruhi banyaknya pendapatan dan
keuntungan yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Total biaya yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang per hari. Didapatkan
5 Total Cost
dengan penjumlahan total inventory cost,
total order cost, dan total shortage cost.
Merupakan total pendapatan. Merupakan
6 Total Revenue hasil perkalian antara harga dan jumlah
produk terjual.
Total keuntungan. Merupakan selisih antara
7 Total Profit
total revenue dan total cost.
Waktu yang dibutuhkan untuk mensupply
8 Supply Time
bahan baku. Selama 2-3 hari
Merupakan produksi maksimal yang dapat
9 Max production
dilakukan oleh pabrik dalam satu hari.
Adalah arus bahan baku yang dibutuhkan
untuk memproduksi barang. Didapat dari
1 keinginan produksi dibagi waktu suplai.
Rate 1
0 Jika bahan baku sudah melebihi atau sama
dengan kebutuhan bahan baku maka arus
akan bernilai 0.
Adalah arus produksi bahan mentah
menjadi bahan setengah jadi, dipengaruhi
oleh produksi maksimal yang dapat
dilakukan dan waktu yang dibutuhkan
1
Rate 2 untuk memproduksi barang setengah jadi.
1
Barang yang diproduksi tidak boleh lebih
dari kapasitas produksi. Besar arus produksi
didapat dari bahan baku dibagi waktu
produksi WIP
Arus produksi dari barang setengah jadi
menjadi barang jadi. Besar arus ini
1
Rate 3 dipengaruhi oleh waktu produksi dan
2
banyaknya produk setengah jadi yang
dioleh dan jumlah permintaan.
1 Merupakan biaya yang ditanggung akibat
Shortage Cost
3 kelangkaan produk
1 Merupakan total biaya yang dibutuhkan
Total Order Cost
4 uttuk melakukan pemesanan bahan baku.
1
Sold Product Merupakan produk jadi yang telah terjual.
5
Jumlah order bahan baku ke supplier sesuai
1
Order to Supplier dengan kebutuhan bahan baku yang
6
dibutuhkan untuk proses produksi.
1 Merupakan order dari konsumen yang
Backlog
7 belum terpenuhi atau belum dilayani.
1 Harga Jual Barang Jadi yaitu 40 euro per
Sell Price
8 unit
1 Biaya Satuan untuk bahan baku yaitu 0,5
RW Unit Cost
9 euro
2
FP Unit Cost Biaya satuan untuk produk jadi yaitu 2 euro
0
Biaya Satuan untuk proses produksi dari
2
WIP Unit Cost bahan entah ke produk setengah jadi yaitu
1
1,7 euro.
Tabel 3 Variabel dan hasil model untuk produk dengan siklus hidup tinggi
Bahan Mentah 0 unit
Proses Kerja 0 unit
Produk Jadi 50 unit
Pengembalian Produk 0 unit
Safety stock 10 unit
Jumlah permintaan 30 unit
Jumlah order 80 unit
Waktu pengiriman 2 hari
2.186
Produk Terjual unit
Stok Barang 30 unit
Durasi Pengiriman 2 hari
Durasi Produksi 3 hari
Durasi Produk Jadi 2 hari
produksi Maksimal 6 unit
€
Harga Jual 40
Biaya Satuan
€
Biaya Satuan Persediaan BM 0,5
€
Biaya Satuan Persediaan Produksi 1,5
€
Biaya Satuan produk jadi 2,0
€
Biaya Satuan order 1,7
Hasil
€
Keuntungan 86.532
€
Biaya Produksi 907
€
Pendapatan 87.440
Produk Jadi 12
Produk Terjual 2.186