Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DASAR-DASAR AMDAL

“Metode Identifikasi Dampak”

OLEH :

 NAMA : ANDI MUH. SUBHAN

 NIM : L241 16 307

 PRODI : SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2018
Metode identifikasi dampak meliputi :

1. Study Pustaka (Literature Review)


Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi
yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-
referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :
1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat
waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang
lain.
3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap
penelitian ini.
4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya
studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan
(platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai survey secara online dan
penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem
survey secara online ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu
dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan

2. Daftar uji/checklist
Metode Checklists merupakan metode dasar untuk mengembangkan metode lain,
metode ini sangat sederhana, berbentuk daftar komponen lingkungan yang digunakan untuk
menentukan komponen mana yang akan terkena dampak.
Metode Checklists merupakan metode yang lebih baik dibandingkan dengan metode
Ad Hoc karena telah ada susunan aktivitas kegiatan proyek dan komponen lingkungan. Metode
ini telah berkembang dari yang paling sederhana hingga yang kompleks. Pertama dibuat
terlebih dahulu daftar dari berbagai macam dampak yang mungkin terjadi berkaitan yang
direncanakan dan rencana alternatifnya.
Prosedur umum untuk membuat checklists adalah
a. Tentukan sasaran dari checklist. Apa tujuan, dimana akan digunakan, dan bagaimana
hasila akhir yang diharapkan. Kemudian hal pa saja yang tidak dapat dicapai dengan
hanya menggunakan metode ini.
b. Mengidentifikasi cakupan wilayah keahlian yang diperlukan dalam checklist, dan
memilih orang yang berkompeten dalam masing-masing bidang.
c. Mulailah mengembangkan checklist. Kemudian membagi project tersebut ke dalam
beberapa subsistem untuk memudahkan analisis.
d. Mengambil penilaian independen dari manajer atau project engineer berpengalaman.
e. Memperbaharui checklists jika diperlukan, ketika informasi-ingormasi tambahan
tentang project tersebut diperoleh.
Secara garis besar metode checklist dibagi menjadi:
a. Checklist sederhana (simple checklist)
Checklist sederhana merupakan suatu bentuk metode checklist yang paling sederhana.
Pada dasarnya berbentuk sebagai daftar dari komponen lingkungan yang akan diduga
dampaknya baik yang menguntungkan maupun merugikan terhadap tiga tingkat atau fase
pembangunan yaitu;
1) Tingkat perencanaan atau desain proyek
2) Tingkat konstruksi proyek
3) Tingkat proyek berjalan
Metode ini menjadi sederhana karena dalam mengidentifikasi berbagai potensi dampak tidak
disajikan informasi dalam ebntuk ukuran dan interpretasi.
b. Checklist dengan uraian (Descriptive Checklist)
Komponen lingkungan yang diamati ekologi, kesehatan, kualitas udara, air permukaan,
air bumi, sosiologi, ekonomi, kebisingan dan transportasi. Tanda tiap dampak interaksi dapat
digolongkan kedalam empat kategori yaitu:
1) Kategori menunjukan bahwa potensi dampak harus dinilai atau diperkirakanmsetiap
kali aktivitas dilakuakan
2) Dampak yang biasa timbulmtetpi mungkin samja tidak ada, hal ini tergantung pada
keadaan masing-masing.
3) Dampaknya kecil tetapi dapat diduga masalahnya dan timbulnya akan ditetapkan
berdasarkan keadaan masing-masing.
4) Tidak ada indikasi mengenai potensi dampak, sehingga aktivitas tertentu dapat
ditetapkan sebgai aktifitas yang tidak menimbulkan dampak lingkungan.
c. Checklist berskala (Scaling checklist)
Metode ini dikembangkan oleh Adkins dan burke untuk melakukan pendugaan dampak
lingkungan dari beberapa alternative proyek. Metode ini merupakan teknik pendugaan dampak
lingkungan denganskala yang dibuat mulai dari minus lima sampai positif lima. Komponen
dampak dari proyek yang digunakan oleh Adkins dan burke dikelompokan menjadi:
transportasi, lingkungan, sosiologi dan ekonomi.
d. Checklist berskala dengan pembobotan (Scaling Wighlig Checklinst)
Metode ini berisi uraian mengenai komponen-komponen lingkungan yang tersusun
dalam checklist seperti cara penyusunan checklist berskala yang memberipenilaian dari tiap
parameterdan kepentingan yang telah ditetapkan.
Metode daftar uji terdiri atas daftar uji sederhana, metode daftar kuisioner dan metode
daftar uji deskriptif. Adapun contoh daftar uji sederhana dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Contoh Daftar Uji Sederhana
Fisik Sosial
1. Geologi 3. Pelayanan
1.1.Sumber daya mineral 3.1. Fasilitas Pendidikan
1.2.Stabilitas lereng /gugusan bahu 3.2. Lapangan Pekerjaan
1.3.Sifat khas 3.3. Fasilitas Komersial
1.4.Kedalaman sampai lapisan 3.4. Pelayanan Kesehatan
tak tembus air. 3.5. Pembuangan limbah cair
1.5.Konsolidasi 3.6.Pembuangan limbah padat
1.6.Pelapukan/pelepasan zat kimia 3.7. Pemasokan air
1.7.Aktivitas tektonik/vulkanik 3.8. Pemadam Kebakaran
2. Tanah 3.9. Rekreasi
2.1. Stabilitas lereng 3.10.Rekreasi
2.2. Kekuatan Pendukung 3.11.Transportasi
2.3.Daya enyusut/mengembang 4. Keamanan
2.4.Kerentanan terhadap frost 4.1.Struktur
2.5.Erodibilitas 4.2.Lokasi bahaya
4.3.Keamanan jalan
4.4.Radiasi ionisasi
Metode Daftar uji mempunyai keuntungan dalam hal kesederhanaannya. Dalam daftar
uji, akan diingatkan faktor apa saja yang perlu diperhatikan, sehingga mengurangi
kemungkinan terlupakannya faktor tertentu. Kelemahannya, yaitu metode Daftar uji kurang
memperhatikan kesesuaian antara proyek dengan lingkungan yang diteliti. Dalam keadaan
demikian akan ada butir dalam daftar uji yang tidak relevan dengan proyek yang bersangkutan
dan ada pula butir yang relevan tetapi tidak termuat dalam daftar.
Dalam prakteknya, tidak ada daftar uji yang cocok untuk semua jenis jenis proyek dan
di semua lokasi. Oleh karena itu agar dapat berguna, daftar uji harus disusun sesuai dengan
maksud dan tujuan, dengan menggunakan informasi dari deskripsi proyek.
Keuntungan Metode Checklist:
Metode ini sederhana untuk dilakukan, adanyan pencatatan pada diskripsi memung kinkan
observer mengetahui konteks perrilaku secara lengkap.
Kekurangan Metode Checklist:
1) Karena tidak memiliki standart khusus, item-item dalam pada pengetahuan dan
pengalaman para penyusun checklist.
2) Checklist hanya merupakan “yes or no question”yang tidak dapat menggambarkan
secara rinci efisiensi dai suatu subsitem dalam projet yang dilaksanakan.
3) Checklist tidak dapat mengurutkan skala prioritas suatu hazard.

3. Bagan alir/network
Pada dasarnya metode ini berusaha untuk mengidentifikasi interaksi antara aktivitas
penyebab dampak dengan faktor lingkungan yang terkena dampak dalam suatu jaringan
(Network), yang meliputi sebab, kondisi, efek. Dalam analisis, jaringan kerja ini
diidentifkasikan berbagai hubungan timbal balik atau sebab akibat antara faktor-faktor yang
timbul akibat suatu proyek. Metode Bagan alir pertama kali digunakan oleh Sorensen pada
tahun 1971 untuk mengatasi masalah konflik dalam tata guna zona pantai di Kalifornia.
Metode Network (skema aliran/ flowchart/ bagan alir) merupakan metode berupa
susunan daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dan komponen-komponen
lingkungan yang terkena dampak. Kemudian dari kedua daftar tersebut disusun lagi hingga
dapat menunnjukan aliran dampak yang dimulai dari suatu aktivitas proyek.
Susunan aliran dampak menggambarkan adanya dampak langsung dan tidak langsung
serta hubungan antar komponen lingkungan, sehingga dapat mengevaluasi dampak secara
keseluruhan, dapat dicari aktifitas pokok mana yang harus dikemdalikan.

Anda mungkin juga menyukai