CIRI STATISTIK
(proses kuantifikasi)
2. Obyektif
Statistika Matematika
Statistika Terapan
Statistika Parametrik
Statistika Non-Parametrik
Statistik Deskriptif
Statistika Inferensial
Statistika Univariat
Statistika Multivariat
DASAR-DASAR STATISTIK
DEFINISI
A. Nominal :
contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin.
Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.
Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki
tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya.
Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda,
misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi
simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan
bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.
Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor,
dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu.
Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor
atau yang lainnya.
Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha,
Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja
Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan,
sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori
dan memiliki tingkatan.
Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal
angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2
untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.
Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A,
B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B,
dan seterusnya
Contoh kertiga : misal variabel .misal dalam variabel nilai huruf mutu pada
perkuliahan, yaitu nilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa
nilai 1lebih besar dari 2, dan seterusny
Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu.
Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut
tidak ada suhunya.
Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol)
bukanlah nilai yang mutlak.
Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya,
karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan
jam 12 malam.
Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan
Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan
Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan
Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.
Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai
Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali
nilai Tono.
Contoh ketiga , misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai
Toni adalah 150. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 3 kali
nilai Tono.