Anda di halaman 1dari 8

Nama : muchammad Nurzaman Nim :2250311003 kelas 1 b

1. Pengertian stastistik secara umum :

Apa itu statistik?

Saat sedang menyusun sebuah penelitian, Anda pasti tidak akan


terlepas dari pengelolaan data, termasuk statistik. Yup, statistik
adalah bagian penting dari data yang memerlukan ketelitian khusus
agar tak keliru. Namun, sebetulnya tahukah Anda apa itu statistik?

Statistik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang pengumpulan


data, analisis data, penyajian data, hingga pengambilan kesimpulan
untuk mengungkap pola dan suatu trend tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), statistik diartikan


sebagai sebuah data berupa angka-angka yang dikumpulkan,
dikelompokkan, serta ditabulasi sehingga menunjukkan informasi
atau kesimpulan terkait suatu persoalan. Dalam pengertian lain,
statistik adalah kumpulan hasil data yang disusun, diolah, dan
disajikan ke dalam sebuah grafik, tabel, atau semacamnya.

Dari situ, Anda dapat memperoleh sebuah kesimpulan atau informasi.


Statistik termasuk dalam jenis data kuantitatif yang kerap digunakan
pada macam-macam bidang studi, mulai dari bisnis, ekonomi,
pemasaran, hingga manufaktur. Sementara, ilmu yang mempelajari
tentang statistik adalah statistik

2. sebutkan 3 kriteria sesuatu di katakan statistik adalah

Statistik adalah sebuah kumpulan 3 kriteria :

data, angka, atau informasi

CIRI STATISTIK

1. Selalu bekerja dengan angka

data yg berbentuk kata (kualitatif) harus dirubah menjadi angka

(proses kuantifikasi)

2. Obyektif

3. Universal (macam2 statistika)

kita akan membahas jenis-jenis metode statistik berdasarkan kriteria


tertentu. Jadi, simak terus artikel ini sampai akhir, ya!

a. Metode Statistik Berdasarkan Orientasi Pembahasa

Statistika Matematika

Seperti statistika teori, statistika matematika juga


mengutamakan pada pemahaman terhadap model, penurunan
konsep, dan rumus-rumus statistika secara matematis-teoritis.
Contohnya seperti, pemahaman dan penggunaan uji-t, uji
normalitas, analisis regresi, galat, uji homogenitas dan lain
sebagainya.

Statistika Terapan

Sedangkan statistik terapan, yakni statistik yang lebih


mengedepankan pada pemahaman konsep dan teknik-teknik
statistika, serta penerapannya dalam disiplin ilmu tertentu
seperti Statistika Sosial.

b. Metode Statistik Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data

Statistika Parametrik

Statistika parametrik merupakan metode statistik yang


dilaksanakan berdasarkan model yang terdistribusi normal.

Statistika Non-Parametrik

Sedangkan statistik non-parametrik merupakan metode


statistik yang dilaksanakan dengan teknik-teknik yang tidak
didasarkan pada model distribusi normal atau bisa dikatakan
metode ini terdistribusi secara bebas.

c. Metode Statistik Berdasarkan Fase Tujuan Analisisnya

Statistik Deskriptif

Berdasarkan fase atau tujuan analisis, metode statistik dapat


dibedakan menjadi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
deskriptif sendiri merupakan metode yang berhubungan
dengan pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan
penyajian data tanpa adanya pengambilan kesimpulan secara
umum. Bentuk statistik ini dapat disajikan berupa tabel, grafik,
diagram, lingkaran, polygon, perhitungan seperti mean, median,
modus, persentil, serta perhitungan penyebaran data melalui
rata-rata, standar deviasi, dan perhitungan persentase. Contoh
metode statistik deskriptif lainnya seperti analisis korelasi dan
regresi.

Statistika Inferensial

Sedangkan metode statistik inferensial adalah kebalikan dari


metode statistik deskriptif, yaitu metode yang prosesnya
memungkinan dilakukannya pengambilan kesimpulan secara
umum atau general.

d. Metode Statistik Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat

Statistika Univariat

Berdasarkan jumlah variabelnya yang terikat, metode statistik


dapat dibedakan menjadi statistik univariat dan statistik
multivariat. Simplenya, statistik univariat adalah metode
statistik yang hanya melibatkan satu variabel terikat.

Statistika Multivariat

Sedangkan metode statistik multivariat yaitu metode statistik


yang memiliki lebih dari satu variabel terikat.

3. Jelaskan tujuan dan manfaat peranan statitik dalam ilmu


keperawatan ?

DASAR-DASAR STATISTIK

DEFINISI

Ilmu ttg pengumpulan data, pengolahan, analisa, penyajian data,


penarikan kesimpulan dari masalah kesehatan masy (nasrul e. 98).
Tujuan dari statistik adalah untuk mendapat gambaran mengenai
data yang telah dikumpulkan dan dianalisis sebelumnya. Dengan
demikian, hasil analisis yang disebut statistik ini bisa digunakan
untuk menarik suatu kesimpulan dan menyelesaikan suatu
permasalahan.

GUNA /MANFAAT STATISTIK DI BIDANG KESEHATAN

1. Perencanaan bid. Kesehatan


2. Melihat tk keseh. Masy
3. Menentukan masalah dan penyebab
4. Menentukan prioritas prog. Kesehatan
5. Gambaran keadaan kesh masy
6. Menentukan keberhasilan prog. Kesh. Masy
7. Menyebarkan informasi kesehatan

4, Berikan masing masing 3 contoh untuk skala variabel


pengukuran stastistik :

A. Nominal :

SKALA NOMINAL Paling mudah dan sederhana. Ditetapkan bersifat


diskrit (saling pilah), Disini tidak dapat dikatakan yang satu lebih
tinggi tingkatannya dari yang lain.

contoh pertama, contoh yang paling umum digunakan yaitu variabel jenis kelamin.
Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.

Dalam hal ini, hasil pengukuran tidak memiliki tingkatan tertentu. Artinya laki-laki
tidak lebih tinggi daripada perempuan, atau sebaliknya.

Di dalam sebuah penelitian, biasanya akan diberi simbol angka sebagai pembeda,
misal jenis kelamin laki-laki diberi simbol angka 1, jenis kelamin perempuan diberi
simbol 0. Simbol angka disini hanya untuk membedakan saja, tidak menunjukkan
bahwa 1 lebih besar dari 0 dan sebagainya.
Contoh kedua, misal nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor,
dan lain lain. Hal ini hanya untuk pembeda saja, tidak menunjukkan tingkatan tertentu.
Dengan kata lain, orang yang lahir di Bandung bukan berarti lebih baik dari Bogor
atau yang lainnya.

Contoh ketiga, misalnya menjelaskan agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha,
Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja

B. Ordinal :SKALA ORDINAL (ranking), tingkatan Belum diketahui


berapa besar beda nilai-nilai tersebut. Jarak urutan 1 dengan 2 tidak
mempunyai makna sama dengan jarak 2 dengan 3. Artinya nomor
urutan tidak berarti mempunyai interval yang sama.

Contoh Skala Ordinal

Contoh pertama, contoh pada variabel sikap seseorang terhadap suatu pernyataan,
sikap tersebut berupa sangat setuju, setuju, biasa saja, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Pada variabel sikap ini dari sangat setuju ke sangat tidak setuju menunjukkan kategori
dan memiliki tingkatan.

Di dalam sebuah penelitian, kategori tersebut bisa disimbolkan dengan angka, misal
angka 5 untuk sangat setuju, angka 4 untuk setuju, angka 3 untuk biasa saja, angka 2
untuk tidak setuju, dan angka 1 untuk sangat tidak setuju.

Contoh kedua, misal dalam variabel nilai huruf mutu pada perkuliahan, yaitu nilai A,
B, C, D, dan E. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa nilai A lebih besar dari B,
dan seterusnya

Contoh kertiga : misal variabel .misal dalam variabel nilai huruf mutu pada
perkuliahan, yaitu nilai 1, 2, 3, 4, dan 5. Pada nilai ini menunjukkan tingkatan bahwa
nilai 1lebih besar dari 2, dan seterusny

C. Interval : SKALA INTERVAL Mempunyai ciri skala nominal dan


skala ordinal . Kita bisa mengetahui mana yang lebih tinggi namun
kita belum tahu kelipatan suatu nilai terhadap nilai yang lain. Skala
interval dihasilkan dari pengukuran secara berurutan (kontinyu) yang
didalam pengukuran tersebut diasumsikan bahwa terdapat satuan
pengukuran yang sama (jarak yang sama). Suhu tubuh merupakan
contoh skala interval. suhu benda a 25 0
celsius sedangkan suhu
benda b 50 0
celsius. Pada kedua benda tersebut ada perbedaan
suhu 25 derajad celsius namun kita tidak bisa mengatakan bahwa
benda b panasnya dua kali lipat dari benda a

Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu.
Misalkan suatu ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut
tidak ada suhunya.

Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol)
bukanlah nilai yang mutlak.

Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya,
karena jam 00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan
jam 12 malam.

Contoh ketiga :alat ukuran tingi badan mulai dari 0

D. Rasio : Merupakan tingkat pengukuran yang tertinggi. Skala rasio


mempunyai nilai yang paling cermat dan mempunyai kelebihan yang
dimiliki oleh tiga jenis skala diatas. Disamping mempunyai nol
mutlak skala rasio juga bisa membedakan, mengetahui urutan,
mengetahui besar beda dan mengetahui kelipatan antara berbagai
nilai. Tetapi data dengan skala ini jarang dijumpai pada penelitian
sosial dan lebih sering ditemukan untuk pengukuran fisik.

Contoh Skala Rasio

Contoh pertama, misal tinggi badan Agung adalah 190 cm sedangkan tinggi badan
Vatinson adalah 95 cm. Pada situasi ini dapat dikatakan bahwa jarak tinggi badan
Vatinson dengan Agung adalah 95 cm. Bisa juga dikatakan bahwa tinggi badan
Agung 2 kali tinggi badan Vatinson.
Contoh kedua, misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai
Toni adalah 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 2 kali
nilai Tono.

Contoh ketiga , misalkan nilai ujian matematika Tono adalah 50, sedangkan nilai
Toni adalah 150. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai Toni adalah 3 kali
nilai Tono.

Anda mungkin juga menyukai